Keberadaan vektor dan binatang pengganggu di lingkungan kehidupan manusia sudah dimulapi sejak pertama kali manusia menciptakan tempat untuk bermukim. Bangunan tempat tinggal manusia memberikan tempat pula bagi berbagai vektor dan binatang pengganggu untuk berlindung, memperoleh makanan dan berkembang biak. Dengan kondisi lingkungan yang relatif tidak ekstrim dan bebas dari musuh-musuh alaminya serta tercukupinya kebutuhan makanan, maka populasi vektor dan binatang pengganggu itu dapat terus meningkat sedemikian rupa sehingga menimbulkan masalah kesehatan manusia. Vektor dan binatang pengganggu dapat merugikan manusia, merusak lingkungan hidup manusia dan pada gilirannya akan mengganggu kesejahteraan hidup manusia, oleh karena itu keberadaan vektor dan binatang pengganggu tersebut harus dikendlikan. Pengendalian vektor dan binatang pengganggu adalah suatu upaya untuk mengurangi atau menurunkan populasi vektor dan binatang pengganggu tersebut ke suatu tingkat yang tidak mengganggu ataupun membahayakan kehidupan manusia. Binatang pengganggu adalah binatang yang dapat mengganggu, menyerang, ataupun menimbulkan kerusakan dan hidup disekitar kehidupan manusia seperti tikus, rayap, anjing, kucing, babi, kera, atau binatang lainnya. Tikus adalah satwa liar yang seringkali berasosiasi dengan kehidupan manusia. Asosiasi tikus dengan manusia seringkali bersifat parasitisme, tikus mendapatkan keuntungan sedangkan manusia sebaliknya. Tikus sering menimbulkan gangguan bagi manusia dibidang kesehatan; pertanian; peternakan; rumah tangga. Dalam pengendalian tikus dibutuhkan pengetahuan dasar untuk pengendalian tikus dan metode pengendalian. Pengetahuan dasar untuk pengendalian tikus meliputi Identifikasi, Biologi dan perilaku tikus, Tanda keberadaan tikus, Rodentisida, Resistensi tikus terhadap rodentisida, Bahaya rodentisida bagi manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara mengetahui jenis tikus yang diperiksa dengan cara diidentifikasi?
2. Bagaimanakah cara mengetahui cara pengendalian tikus?
1.3 Tujuan Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu : 1. Untuk mengetahui jenis tikus yang diperiksa dengan cara diidentifikasi. 2. Untuk mengetahui cara pengendalian tikus.
1.4 Manfaat Praktikum ini termasuk bidang ilmu kesehatan masyarakat kususnya parisitologi tentang pengendalian vector yang berhubungan dengan pengendalian vector.