Dr. Mala
Dr. Mala
Mala
PEMERIKSAAN SEG. POSTERIOR
1. Fundus Refleks
+: N”orange/jingga”
-: (hitam/ gelap) perdarahan vitreus
(putih)pasien-pasien katarak matur
2. Majukan alat cari Papil N II batas “N:jelas”tegas”/kabur”, warna
“normal(orange, tp jgn tulis orange tulis saja normal), hiperemi,pucat”,
CDR (perbandingan cup-to-disc ratio) tepatnya di tengah dari papil px
glaucoma lebih besar cup nya 0,7-1 N”0,3-0,4”, NVD “cari gambaran new
vessel di disc”
3. Vaskuler
Perbandingan A;V (2;3), lebih berisi adalah vena
AV crossing “crossing pertama msh dianggap normal” px HT
4. Retina
Exsudat “putih-putih”, perdarahan, mikroaneurisma, dettacment, ablasio
retina, NVE “neovascularization elsewhere” pakai TM juga lensa khusus
untuk mlht degenerasi didaerah perifer
5. Makula
Macula lebih gelap tetapi ada sinar kecil”ditengah” merupakan Refleks
fovea +”bayangkan lihat kunang-kunang di rumput” px muda lebih jelas.
Untuk pasien-pasien usia tua reflek fovea cenderung menurun,
Harusnya ditemporal, pakai lensa dia kelihatan di nasal indirek
“hausnya kan lihat makulanya di nasal, tp lensa indirek sehingga tampak di
temporal”
TRAUMA FISIS
Trauma las epifora (nrocoh), blefarospasme berat? berikan pantokain 0,5%
Kemudian lakukan:
Anamnesis
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan segmen anterior
Pemeriksaan segmen posterior
Terapi : AB topical 3 dd gtt 6
Bebat (kasa steril, harus tertutup matanya 1, dibuka bila
flluoresin (–) kurang lebih 24 jam karena reepitelisasi dimulai
dalam 24 jam. Jika deep lesinya bisa bebat >24 jam
Trauma termis suhu, panas
Khas: mikrolesi di epitel kornea (kecil kecil, ukuran sama), tes fluoresin
(+) hijau’ ada defect
Jika lesi di subepitel maka tes fluoresin (-)
Tujuan pemeriksaan fluoresin:
- Memeriksa suatu abrasi
- Melihat kebocoran pada humour aquous
- Mendeteksi kerusakan epitel
KORPUS ALIENUM
*gram
*debu
*binatang “sering di konj.palpebra superior”
- Anamnesis
- Pemeriksaan visus
- Pemeriksaan segmen anterior
- Pemeriksaan segmen posterior
- Therapi :
Anastesi pantokain 2%
Ekstraksi korpal
Cotton bud (jk onset baru)
Jarum (jk agak lama dan dalam)
Pengambilan kormal arah pengambilannya adalah menjauhi visual axis
Fluoresin test setelah korpal diambil
Jika + lakukan bebat dan AB topical untuk preventif
- Evaluasi tetap dilakukan tiap hari
Reepitelialisasi berlangsung 1x24 jam
*Jika kena infeksi karena gram therapy selama 3 hari, dan bebat jika kena kornea
*Tanda oedem kornea (kemosis): kornea keruh, descmet fluids, jika endotel kena
sulit dievaluasi
HIFEMA
Cari sumber laserasi
MRS (bedrest total)
Head up untuk menghindari visual axis (garis ke fovea)
Kompres dingin untuk menurunkan mobilisasi
Therapy:
- Ab topical, Karbasokrom/ As. Traneksamat, Neurotropin pada parese N.III
- Jika koagulasi parasintesis
KRS jika:
- Sudah bersih mobilisasi dulu
- Risiko perdarahan berulang 2-5 hari monitory
DD: Koagulasi (bl koagulasi bisa dmn aja)
TRAUMA TAJAM
Luka tembus:
- Dibiarkan saja “no HARM” Tutup saja matanya rujuk
- Antibiotic sistemik
TRAUMA KIMIA
Anamnesisi:
- Kapan kejadiannya? MOI?
- Sudah dialiri air sebelum ke RS? Belum?
Pemeriksaan:
- Cek PH
Tidak perlu irigasi jika pH 7
Jika pH<7/ >7 IRIGASI sampai pH NORMAL
- Irigasi
Pantokain
Pegang bengkok
Spuit 20 cc + jarum untuk menyemprot
Pastikan semua bagian mata teririgasi (bisa pakai cotton bud untuk palpebra
inferior/ superior)
Tunggu 5 menit cek pH
Tes keterlibatan kornea
Tes fluoresin +/-?
Tambahan:
- Sering dr. umum C px konjungtivitis sdh diberi steroid “trobodex”
- Filamen banyak, membrane banyak, kemudian adiknya juga, pacarnya juga
“tobradex” smkn lunak korneanya
- Jgn mudah memberikan steroid kpd pasien2, berikan AB biasa sj
Dr. Mala
RETINA
Lapisan Retina (WAJIB HAFAL!)
Pasien dengan GD tinggi bisa kabur wlpn tdk menderita diabetic retinophaty.
Tetapi Diabetic retinophaty dengan visus 6/6 pun bisa “krn tdk kena di
macula, mk visus bs 6/6”
- Visus (memastikan adanya kelainan refraksi atau tdk)?
Bgmn caranya “pakai jari missal pasien cuman sampai 5/60.
Kemudian apa kesimpulannya? Adanya Penurunan visus. Bgmn bisa
tau klw itu penurunan visus sementara tdk bisa memeriksa
kelanjutannya. Apa yg kita hrs kerjakan?
- Seg. Anterior
- Seg. Posterior
RETINOPATI HT (perdarahannya khas”flame shape”)
Flame shape seperti api dan sejajr dengan pembuluh darah
Gambaran fundus mata akibat HT yang mengenai system vascular,
retina, kapiler coroid dan saraf optic
Patofisiologi: oleh karena disfungsi endotel sklerotik vascular
Klasifikasi (Keth-Vagner-Barker):
I : Kelainan vascular (-), hipertrofi dinding, penyempitan lumen ringan
II: Perubahan reflek aksial arteriol (copper & silver wite)
III: Kelompok II + Arteriospasme
Oedem retina, eksudat, flame shaped, eksudat sekitar macula (star
shaped figere)
IV: Kelompok III + Oedem papil saraf optic
Konsul neurologi
o Vaskulopati & Retinopaty
Tekanan sistolik meningkat disfungsi endotel permanen
sklerotik vaskuler AV crossing
o Choroidopaty
Tekanan sistoli
meningkat
Eklamsia
Preeklamsia
RETINITIS PIGEMNTOSA
Bersifat genetic
Adanya pigmen pada retina dari perifer
Bentukan “bone korpuskel”
Gejala:
- Kabur bagian perifer sehingga sering nabrak
- Penyempitan visual field (lapang pandang menyempit)
DD: Katarak PSC