Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

H
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH
RW 13 KELURAHAN SIDOMULYO TIMUR KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

A. Pengkajian
Pengkaji : Eko fadli dan Yulisna
Pengkajian dilakukan pada hari sabtu tanggal 08 November Di rumah keluarga Tn. H pukul
08.30 WIB
I. Data Umum
1. Data identitas Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. H
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 36 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Alamat : jalan kasuari
2. Komposisi Keluarga
Hubungan
Status
No Nama dengan Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
perkawinan
keluarga
1. Ny. R Istri 32 thn P kawin DIII PNS
2. An. R Anak 9 thn L - SD -
3. An. R Anak 6,5 thn P - SD -
3. Genogram

,
Keterangan: 5
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pada saat ini keluarga dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan sakit apapun dan
keluarga yang sudah meninggal dahulunya tidak mempunyai riwayat penyakit.
4. Tipe Keluarga : keluarga inti
5. Suku / Kebangsaan : melayu
6. Agama : Islam
7. Status Sosial Ekonomi keluarga :
Sumber pendapatan keluarga berasal dari Tn. H dan Ny. R karena keduanya bekerja
sebagai PNS. Pengeluaran perbulan keluarga lebih dari 2 juta per bulan. Menurut
keluarga bahwa pendapatan sudah bisa memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari
sehingga keluarga mempunyai tabungan. Keluarga sudah mempunyai rumah sendiri
dan memiliki beberapa buah rumah kontrakan di kampung walaupun pada saat ini
keluarga tinggal di rumah kontrakan. Keluarga juga sudah memiliki ASKES.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga sering kali berkumpul pada hari-hari libur dan memanfaatkan hari libur
sebagai rekreasi keluarga keluar kota. Tak jarang keluarga menghabiskan waktu ke
rumah sanak saudara maupun bermain ditempat-tempat rekreasi yang ada diluar
kota.
II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah.
a) Mensosialisasikan anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya. Hal tersebut sudah
dipenuhi keluarga yaitu, dengan member kesempatan anak belajar dan
bermain bersama teman sekolahnya. Namun anak belum mengikuti les
tambahan karena tidak ada yang mengantarkan anak ke sarana tersebut.
b) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan. Tidak ada
masalah dalam intensitas pertemuan dengan anggota keluarga yang lain.
Walaupun Tn. H sedang mengikuti aktivitas perkuliahan waktu pagi dan Ny.
R mengikuti perkuliahan pada sore hari tetapi keluarga tetap saja bisa makan
siang dan malam hari bersama dan berinteraksi dengan keluarga.
c) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga. Keluarga berusaha
memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarganya. Sampai sekarang ini
keluarga sangat bersyukur karena masih diberikan kesehatan, bila ada yang
sakit keluarga berusaha sendiri karena Ny. R adalah seorang perawat.
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi, hanya saja keluarga sulit
menstimulasi tumbuh kembang anak mereka karena keduanya sedang konsentrasi
diperkuliahan saat ini. Bapak H merasa bimbang tumbuh kembang kedua anaknya
terganggu dikarenakan keluarga harus menyesuaikan diri lagi ditempat tinggal
yang baru dan merasa anak mereka kurang nyaman dengan keadaan ini. Selain itu
ibu R juga mengatakan bahwa pada saat ini anaknya lebih banyak bermain ketika
mereka pulang dari sekolah.
11. Riwayat Keluarga Inti
Bapak H merupakan penduduk asli kabupaten karimun, berasal dari suku melayu
sedangkan ibu R berasal dari kota dumai dengan suku minang. Mereka bertemu
dikala ibu R sedang melaksanakan pendidikan di pekanbaru pada tahun 2002.
Mereka dipertemukan oleh teman satu kos ibu R yang merupakan saudara bapak
H. keduanya berpacaran selama dua tahun hingga akhirnya menikah. Kedua anak
merupakan anggota keluarga yang direncanakan dan mereka sangat
menyayanginya.
12. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan antara keluarga bapak H dan ibu R saat ini baik, walaupun kedua orang
tua mereka jauh dari tempat tinggal mereka sekarang tetapi keluarga mereka tetap
sering berkomunikasi.

III. Lingkungan
13. Karakteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah kontrakan. Rumah itu berukuran 10x15 m
yang terdiri dari satu ruang tamu, dua kamar tidur, satu dapur, satu wc dan kamar
mandi. Lantai rumah tampak bersih, hal ini terlihat dari tidak adanya kotoran pada
lantai, namun perabotan rumah dan mainan anak-anak belum tertata dengan rapi.
Lantai rumah terbuat dari keramik. Dinding rumah terbuat dari batu dan sudah
memiliki plafon yang baik. Jendela terdapat di setiap ruangan sehingga
pencahayaan dan sirkulasi udara sangat baik. Atap rumah terbuat dari multiroof.
Halaman rumah bebas dari banjir dan becek.
1) Pembuangan Air Kotor
Disamping kiri dan depan rumah terlihat pembuangan limbah yang lancar dan
tidak kotor. Dipojok kanan rumah juga terdapat septitank yang berjarak 10 m dari
rumah mereka
2) Pembuangan Sampah
Sampah rumah tangga dikumpulkan di bak sampah yang berada di depan gang
dan akan dijemput oleh petugas kebersihan pada waktu pagi dan malam hari.
3) Jamban Keluarga
Keluarga menggunakan wc jongkok berada di dalam kamar mandi.
4) Sumber Air Minum
Sumber air minum keluarga berasal dari air minum isi ulang yang sudah diproses
dan dijamin kebersihannya.
Denah rumah keluarga Tn. H

Dapur Kamar
tidur

Ruang keluarga Kamar


mandi

Kamar Ruang tamu


tidur

Septi
Selokan
tank

Jalan

14. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Lingkungan tetangga umumnya berasal dari berbagai suku bangsa dan dari daerah
yang berbeda. Ada juga yang sudah menetap lama di daerah tersebut dan mempunyai
adat dan kebiasaan yang sama. Walaupun jarang terlihat duduk bersama karena
aktivitas mereka masing-masing tetapi mereka hidup saling membantu satu sama lain
dan masih kuat rasa kekeluargaannya. Sekolah, tempat ibadah, posyandu tidak jauh
dari rumah. Untuk hal-hal yang bersifat umum biasanya mereka mendapatkan
informasi dari pengumuman di mesjid.
15. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga sebelumnya tinggal di tanjung balai karimun, saat ini pindah ke pekanbaru
karena alasan tugas belajar yang dijalankan oleh bapak H dan ibu R. Setelah pindah
ke pekanbaru keluarga pulang ke kampung pada saat hari-hari besar agama saja.
Keluarga biasanya pulang ke kampung dengan menggunakan kapal dan lebih sering
berkomunikasi dengan keluarga dengan menggunakan handphone.
16. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ibu mengikuti arisan di sekitar rumah 1 kali dalam seminggu dan belum mengikuti
pengajian rutin di mesjid karena sibuk mengasuh anak. Bapak H mengikuti pengajian
di sekitar rumah 2 kali dalam seminggu. Kedua anaknya setiap hari mengikuti TPA
dekat rumahnya. Keluarga merasa tidak terkucilkan dan tidak merasa berbeda dengan
tetangga. Bila ada yang membutuhkan, keluarga siap membantu.
ECO map digambarkan sebagai berikut:

Kuliah Kuliah

Pengajian Arisan
Tn H Ny R

An An
A A

Sekolah Sekolah

17. Sistem Pendukung Keluarga


Adanya kekeluargaan dengan tetangga sekitar dapat membantu keluarga menjaga
anak mereka jika mereka sedang sibuk. Keluarga mempunyai tabungan dan asuransi
kesehatan.
Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
Puskesmas : kurang lebih 3 km
Rumah sakit : kurang lebih 3 km
Posyandu : kurang lebih 300 m
Fasilitas Sosial
Masjid/mushola : kurang lebih 300 m
Pasar : kurang lebih 2 km
IV. Struktur Keluarga
18. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara musyawarah. Untuk
menyelesaikan masalah anaknya, ibu R marah dan menegur anaknya bila anaknya
bermain tidak pada waktu dan tempatnya serta sampai batas waktu istirahat. Waktu
bertemu dengan keluarga cukup banyak karena bapak H dan ibu R sedang tidak
bekerja.
19. Struktur kekuatan keluarga
Pemegang keputusan di keluarga adalah bapak H, sebelum mengambil keputusan
Tn H terlebih dahulu mendiskusikan dengan Ny R. Bila ada sesuatu yang sangat
penting dan Tn H sedang tidak ada dirumah maka Ny. R yang akan mengambil
keputusan.
20. Struktur peran keluarga
Peran formal ayah adalah sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab
terhadap keluarganya. Ibu berperan sebagai pengatur rumah tangga seperti
memasak, mengurus anak, dan mengatur keuangan keluarga. Anak pertama pelajar
kelas 3 SD ikut menjaga adiknya. Anak kedua yaitu perempuan pelajar kelas 1 SD
kadang-kadang bisa membantu ibunya. Ibu juga berperan sebagai perawat keluarga,
merawat dan mengasuh anggota keluarga lainnya. Menurut ibu R, bapak H juga
kadang-kadang membantu ibu R mengerjakan pekerjaan rumah lainnya.
21. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku di lingkungannya. Keluarga percaya bahwa apabila
ada masalah yang ditemui pada keluarga pasti akan ada jalan keluarnya, karena Tn
H dan keluarga percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak
bisa dilalui oleh umatnya.

V. Fungsi Keluarga
22. Fungsi afektif
Orang tua menyadari adanya kebutuhan-kebutuhan pada setiap anggota keluarga,
seperti kebutuhan terhadap makanan, perhatian, kasih saying, bermain untuk anak-
anak, dan pasangannya. Setiap anggota merasa akrab dengan keluarga lainnya.
Anak juga tampak senang bermain dengan ayah dan ibunya.
23. Fungsi sosial
Keluarga mengontrol secara rutin perilaku anak, seperti disiplin dalam belajar dan
bersikap sopan kepada yang lebih tua. Ibu R mengatakan jika anaknya salah, ia
akan menegur, kalau perlu ia memarahinya, tetapi tidak berlebihan. Anak tidak
dibiarkan begitu saja dalam bertindak. Orang tua tetap memperhatikan sikapnya.
Jika anak sudah mampu melakukan sendiri, orang tua hanya mengingatkan saja.
Setiap anggota keluarga bebas memberikan perhatian dan kasih sayang kepada
anggota keluarga lain. Tanggung jawab membesarkan anak menjadi beban bersama
sesuai dengan peran yang berlaku. Ayah memantau perilaku anaknya dan mau
mengajak anaknya bermain apabila ada kesempatan. Anak juga sering bermain
bersama teman-temannya. Bapak H dan Ibu R juga mengikuti kegiatan
kemasyarakatan.
24. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga sudah bisa mengenal masalah kesehatan yang berhubungan dengan
penyakit sehingga keluarga sudah bisa mengambil keputusan. Anggota keluarga
saling memperhatikan satu sama lain dalam hal pencegahan penyakit, sehingga
sampai saat ini keluarga masih dalam keadaan sehat. Jika ada salah satu anggota
yang sakit maka ibu R sebagai perawat yang akan merawat anggota keluarganya.
Keluarga jarang menggunakan fasilitas kesehatan yang ada karena ibu R yang
sebagai seorang perawat merasa mampu merawat anggota keluarganya sendiri jika
dalam keadaan sakit yang masih dalam batas kemampuannya. Hanya saja antar
anggota keluarga kurang mengerti bagaimana memelihara lingkungan rumah yang
sehat, terlihat dari penataan ruang yang kurang rapi dan perabotan rumah tangga
dan mainan anak yang masih diletakkan di sembarang tempat.
VI. Stress dan Koping Keluarga
25. Stressor jangka pendek
Bapak H dan ibu R berharap agar tugas belajar mereka bisa selesai tepat pada
waktunya sehingga bisa lebih fokus lagi mendampingi pertumbuhan dan
perkembangan kedua anaknya.
26. Stressor jangka panjang
Menurut keluarga stressor jangka panjang tidak ada, karena bila ada masalah
mereka menyelesaikannya dengan perlahan-lahan dan tidak dibuat stress.
27. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika didalam keluarga terjadi masalah, mereka berusaha menghadapi dengan tenang
dan mencari alternatif penyelesaiannya dengan meyakini bahwa setiap masalah ada
jalan keluarnya. Menurut keluarga, masalah penting yang harus diatasi yaitu
tentang tumbuh kembang anaknya.
28. Strategi koping yang digunakan
Koping yang digunakan adalah dengan memecahkan masalah secara bersama-sama.
Apabila tidak menemukan penyelesaiannya, keluarga meminta pendapat dari kedua
orang tua mereka.
29. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terlihat adaptasi yang disfungsional

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap perawat dapat memberikan informasi tentang cara menstimulasi
tumbuh kembang anak sehingga keluarga bisa mengetahui tumbuh kembang anaknya.

VIII. Pemeriksaan fisik


No Komponen Tn. H Ny. R An. R An. R
1 Kepala Rambut Rambut Rambut hitam Rambut hitam
pendek, hitam, pendek, panjang dan
hitam, bersih, panjang, ikal, tampak bersih lebat
tidak ada tidak ada dan tidak ada
kelainan kerontokan kelainan
dan tidak ada
bekas luka
pada kepala
2 Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterus, ikterus, ikterus, ikterus,
konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis, tidak anemis,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan peradangan
visus normal visus normal
3 Telinga Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
ada serumen ada serumen ada serumen ada serumen
dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada dan tidak ada
luka luka luka luka
4 Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret, ada sekret,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
kelainan kelainan kelainan kelainan
5 Mulut Stomatitis Stomatitis Stomatitis Stomatitis
tidak ada tidak ada tidak ada, gigi tidak ada, gigi
lengkap lengkap
6 Leher dan Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan Nyeri tekan
tenggorokan (-), (-), (-), (-),
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe
dan tiroid dan tiroid dan tiroid dan tiroid
tidak ada, tidak ada, tidak ada, tidak ada,
kesulitan kesulitan kesulitan kesulitan
menelan tidak menelan tidak menelan tidak menelan tidak
ada ada ada ada
7 Dada dan Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
paru dada simetris dada simetris dada simetris dada simetris
vesikuler, vesikuler, vesikuler, vesikuler,
ronki (-) ronki (-) ronki (-) ronki (-)
mengi (-) mengi (-) mengi (-) mengi (-)
stridor (-) stridor (-) stridor (-) stridor (-)
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
penggunaan penggunaan penggunaan penggunaan
otot bantu otot bantu otot bantu otot bantu
pennafasan pennafasan pennafasan pennafasan
8 Jantung BJ I dan II BJ I dan II BJ I dan II BJ I dan II
murni murni murni murni
9 Abdomen BU: 12 BU: 12 BU: 15 BU: 16
x/mnt, datar x/mnt, datar x/mnt, datar x/mnt, datar
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan, nyeri tekan,
tumor (-) tumor (-) tumor (-) tumor (-)
10 Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
kelainan, kelainan, kelainan, kelainan,
pergerakan pergerakan pergerakan pergerakan
bebas, tidak bebas, tidak bebas, tidak bebas, tidak
ada cedera ada cedera ada cedera ada cedera
11 Kulit Bersih, tidak Bersih, tidak Turgor kulit Turgor kulit
ada jamur, ada jamur, baik, tidak baik, tidak
tidak ada tidak ada ada luka pada ada luka pada
tanda infeksi, tanda infeksi, kulit kulit
turgor kulit turgor kulit
baik baik
12 Kuku Pendek dan Pendek dan Pendek dan Pendek dan
bersih bersih bersih bersih
13 BB 78 kg 75 kg 32 kg 28 kg
14 TB 173 cm 158 cm 128 cm 113 cm
15 Tanda vital TD: 120/80 TD: 110/80 Nadi: 80 Nadi: 80
mmHg mmHg x/mnt x/mnt
Nadi: 78 Nadi: 76 Suhu: 370 C Suhu: 37,20 C
x/mnt x/mnt RR: 24 x/mnt RR: 24 x/mnt
Suhu: 37,40 C Suhu: 37,20 C
RR: 20 x/mnt RR: 20 x/mnt
16 Kesimpulan Saat dikaji Tn Saat dikaji Ny Saat dikaji An Saat dikaji An
H dalam R dalam R dalam R dalam
keadaan sehat keadaan sehat keadaan sehat keadaan sehat
B. Analisa data

No Data Masalah keperawatan


1 S : ibu R mengatakan bahwa pada Resiko cedera pada keluarga
saat ini anaknya lebih banyak bapak H, khususnya pada anak
bermain ketika mereka pulang dari A
sekolah

O: keluarga kurang mengerti


bagaimana memelihara lingkungan
rumah yang sehat, terlihat dari
penataan ruang yang kurang rapi
dan perabotan rumah tangga dan
mainan anak yang masih diletakkan
di sembarang tempat.

2 S : Bapak H merasa bimbang Terpenuhinya kebutuhan anak


tumbuh kembang kedua anaknya sesuai tugas perkembangannya
terganggu dikarenakan keluarga
harus menyesuaikan diri lagi
ditempat tinggal yang baru dan
merasa anak mereka kurang
nyaman dengan keadaan ini.

ibu R mengatakan bahwa pada saat


ini anaknya lebih banyak bermain
ketika mereka pulang dari sekolah.

O: keluarga sulit menstimulasi


tumbuh kembang anak mereka
karena keduanya sedang
konsentrasi diperkuliahan saat ini.
C. Skoring

Kriteria Skor Total Pembenaran


1. Sifat masalah 2 2/3 x 1 = 2/3 Maalah belum terjadi, namun perlu
dilakukan upaya pencegahan.
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Keluarga masih mampu
msalah dapat meluangkan waktu dan sedikit
diubah tenaga untuk membenahi peralatan
dan mainan pada tempat yang
aman.
3. Kemungkinan 3 3/3 x 1 = 1 Masalah belum terlalu berat, namun
masalah dapat masih bisa diatasi dan dicegah
dicegah hanya membutuhkan kesadaran
yang tinggi dari anggota keluarga
dalam memodifikasi lingkungan.
4. Menonjolnya 0 0/2 x 1 = 0 Keluarga tidak merasakan masalah
masalah tersebut.
Jumlah 3 2/3

Kriteria Skor Total Pembenaran


1. Sifat masalah 1 1/3 x 1 = 1/3 Masalah adalah potensial perlu
pengetahuan keluarga dalam
mengetahui tugas perkembangan
anak
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 = 2 Sumber daya keluarga ada
masalah dapat (pendidikan, kemauan menerima
diubah perubahan) dan mampu dalam
keuangan. Fasilitas kesehatan
tersedia karena ada tenaga
kesehatan yang dating ke keluarga.
Keluarga mempunyai motivasi
tinggi untuk mengetahui dan
menstimulasi tumbuh kembang
anaknya agar tumbuh secara
optimal.
3. Kemungkinan 3 3/3 x 1 = 1 Masalah belum berat, masih dapat
masalah dapat dicegah dan sangat membutuhkan
dicegah peran orang tua untuk mengetahui
tumbuh kembang anak.
4. Menonjolnya 2 2/2 x 1 = 1 Keluarga mengatakan tumbuh
masalah kembang anak sangat penting dan
harus segera ditangani.
Jumlah 4 1/3

Anda mungkin juga menyukai