Pengajaran Diskusi
1. Pengertian Diskusi
Diskusi ialah salah satu proses memberikan jawaban atas pertanyaan yang dilakukan
oleh sekelompok orang untuk memberikan jawaban atas pertanyan atau pembicaraan suatu
masalah1.
Sementara Nio menjelaskan bahwa diskusi ialah proses pelibatan dua oran atau lebih
individu yang bertinteraksi secara verbal dan tatap muka, mengenai tujuan yang sudah tentu
mengalami tukar-menukar informasi untuk memecahkan masalah. Lain halnya dengan Nio,
Brilhart menjelaskan diskusi adalah bentuk tukar pikiran secara teratur dan terarah dalam
kelompok besar atau kelompok kecil dengan tujuan untuk diskusi ialah proses pengertian,
kesepakatan dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Dengan demikian dalam
sebuah diskusi harus ada sebuah masalah yang dibicarakan, moderator yang memimpin
diskusi, dan ada peserta diskusi yang dapat menemukakan pendapat secara teratur2.
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada
suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan untuk dibahas dan
dipecahkan secara bersama-sama. Untuk melaksanakan metode diskusi tentunya harus
menggunakan sebuah teknik diskusi, teknik diskusi sebagai salah satu teknik belajar
mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses
belajar mengajar terjadi, dimana interaksi anatara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi dan memecahkan suatu
masalah.3
Pada hakekatnya diskusi merupakan suatu metode untuk memecahkan permasalahan
dengan proses berpikir kelompok. Oleh karena itu, diskusi merupakan suatu kegiatan
kerjasama atau aktivitas koordinatif yang mengandung langkah-langkah dasar tertentu yang
harus dipatuhi oleh seluruh kelompok.
Salah satu ciri yang paling menonjol pada kelompok diskusi adalah forum atau masa
tanya jawab, juga dapat berlangsung dalam setiap jenis diskusi atau penampilan. Forum
terbuka memberi kesempatan kepada para pendengar untuk memperoleh informasi yang lebih
rinci, mengemukakan bahan tambahan, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan
berpartisipasi secara aktif dalam diskusi itu.
1 Siti Sahara, dkk, keterampilan Berbahasa Indonesia, (Jakarta : FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2010), Cet 5,
h. 17
2 Yeti mulyati, dkk, Keterampilan Berbahasa Indonesia SD, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009) h. 3.15
3 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet. Ke. 3,
hlm. 87
Dalam uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa diskusi mempunyai tujuan untuk
memecahkan masalah yang melibatkan orang banyak yang pada akhirnya pendengar
diharapkan mempunyai pandangan dan hasil pemikiran bersama tentang sebuah masalah
yang menjadi pokok diskusi tersebut.
Hal-hal yang perlu dijalin dalam berdiskusi menurut Dipodjoyo, yaitu sikap
kooperatif, semangat Berinteraksi, kesadaran berkelompok, bahasa sebagai alat
berkomunikasi, dan kemampuan memahami persoalan. Selain itu, ketika proses diskusi
berlangsung hendaknya peserta diskusi mendengarkan uraian dengan penuh perhatian,
menghilangkan sikap emosioanal dan prasangka, menangkap gagasan utama, dan gagasan
penjelas, serta mempertimbangkannya.
Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan
masalah yang dihadapainya. Baik dua orang atau lebih yang masing-masing mendapatkan hal
yang disepakati, tentunya masing-masing menghilangkan perasaan subjektivitas dan
emosionalitas yang akan mengurangi bobot pikir pertimbangan akal yang semsetinya.4
Metode diskusi bertujuan untuk :5
1) Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi,
menafsirkan dan menyimpulkan bahasan
2) Melatih dan membentuk kestabilan sosio-emosional
3) Mengembangkan kemampuan berpikir sendiri dalam memecahkan masalah
sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif
4) Mengembangkan keberasilan peserta didik dalam menentukan pendapat
5) Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial
6) Melatih peserta didik untuk berpendapat tentang sesuatu masalah
Manfaat dari Diskusi adalah :
1) Pelaksanaan sikap demokrasi.
2) Pengujian sikap toleransi.
3) Pengembangan kebebasan pribadi.
4) Pengembangan latihan berpikir.
5) Penambahan pengetahuan dan pengalaman.
6) Kesempatan pengejawantahan sikap inteligen dan kreatif.
2. Macam-macam Diskusi
a. Diskusi Kelompok (Whole Group Discussion)
Diskusi ini melibatkan seluruh anggota kelas yang hadir. Peran utama seorang
guru adalah sebagai pemimpin diskusi, namun bisa saja guru menunjuk seorang murid
yang dipandang cakap untuk mengemban tugas sebagai pimpinan diskusi tersebut.
4 Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Remaja Rosda karya, 2011), hlm. 141
6 H. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), Cet. Ke-2,
hlm. 57-58
k. Mengusahakan agar partisipasi atau keterlibatan angota diskusi merata dan
seimbang.
l. Menahan diri untuk tidak pidato.
m. Menyampaikan rangkuman bila diperlukan
n. Mengusulkan studi lanjut.
4. Tugas Peserta Diskusi
a. Membantu menentukan topik untuk disajikan.
b. Mempelajari bahan yg tepat sebelum diskusi dilaksanakan.
c. Membantu merumuskan tujuan dan prosedur diskusi.
d. Memikirkan dalam-dalam tentang topik yang akan didiskusikan.
e. Mendengarkan dengan baik pendapat peserta lain.
f. Menghubungkan pengertian dengan pengalaman sebelumnya.
g. Mengembangkan pendapat atas pendapat orang lain.
h. Menerima dan menolong anggota lain sebagai individu berharga.
i. Menolong anggota lain untuk memahami apa yang sedang dibicarakan.
j. Memelihara keikutsertaan yang merata dan seimbang bagi setiap anggota.
k. Menyumbangkan informasi atau pendapat yang selaras dan relevan dengan
topik.
l. Mengidentifikasi gagasan baru dan mengintegrasikan ke dalam pikiran.
m. Merangkum hal-hal penting
n. Menentukan informasi dimanfaatkan untuk studi
8 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 148-149