OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas bimbingan
dan penyertaan-Nya saja sehingga Panduan hak Akses ke Rekam Medis ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Akhirnya, penyusun berharap agar Panduan ini dapat dimanfaatkan dengan baik
sebagai acuan dalam menjalankan proses pelayanan rekam medis oleh seluruh pihak yang
terlibat dalam bagian Manajemen Rekam Medis di RS Fatima Parepare.
Hormat Kami,
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar pengesahan
Daftar Isi......................................................................................................................... i
BAB I. DEFINISI........................................................................................................ 1
BAB II. RUANG LINGKUP ....................................................................................... 2
BAB III. TATA LAKSANA............................................................................................ 3
A. .................................................................................................................. 3
B..................................................................................................................... 3
C..................................................................................................................... 5
D..................................................................................................................... 9
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................................ 10
Lampiran ........................................................................................................................ 11
i
BAB I
DEFINISI
2. Perawat
3. Tenaga medis
5. Pasien /wali
BAB II
RUANG LINGKUP
1
Menurut Permenkes No 269/MENKES/PER/2008 pada Bab IV tentang Penyimpanan,
Pemusnahan, dan Kerahasiaan pada pasal 10 yaitu :
1. Dokumen rekam medis tidak boleh dipinjam oleh siapapun kecuali petugas yang
berwenang serta tidak boleh dibawa pulang kecuali salinan rekam medis atas ijin tertulis
dari direktur rumah sakit
2. Rumah sakit mengatur hak akses terhadap informasi sesuai dengan jabatan dan
kewenangan setiap petugas.
3. Hak akses terhadap informasi rekam medis pasien dapat diberikan kepada:
a. Pasien dan atau orang yang telah diberikan wewenang oleh pasien untuk mengetahui
informasi mengenai rekam medis pasien.
b. Semua petugas yang turut memberikan asuhan pelayanan kepada pasien. Hak akses
informasi ini hanya terbatas pada pasien yang pernah diberikan pelayanan oleh petugas
tersebut.
c. Mahasiswa tenaga kesehatan yang melakukan praktik memiliki hak akses terhadap
informasi rekam medis sesuai dengan prosedur yang telah di tentukan.
d. Aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum atas perintah pengadilan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku.
e. Institusi atau lembaga berdasarkan ketentuan perundangundangan.
f. Badan atau lembaga yang berkepentingan terhadappenelitian, pendidikan dan audit
medis sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.
g. lnformasi rekam medis dapat diakses terkait dengan pengurusan administrasi dan
pembiayaan pelayanan kesehatan pasien serta kepentingan teknologi informasi guna
pengembangan manajemen informasi Rumah Sakit.
4. Pengungkapan informasi kesehatan secara terbatas yaitu:
a. Untuk kepentingan kesehatan pasien.
b. Untuk memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
hukum.
c. Permintaan pasien sendiri.
BAB III
TATA LAKSANA
b. Dokter spesialis yang menerima konsul pasien memiliki hak akses terhadap
informasi serta berkas rekam medis pasien yang sedang dikonsulkan.
c. Dokter dapat mengakses kembali berkas rekam medis pasien yang dipulangkan
terkait dengan kelengkapan berkas serta permintaan resume medis pasien atau
untuk kepentingan kesehatan pasien.
B. Perawat
a. Perawat memiliki hak akses terhadap berkas rekam medis pasien yang saat itu
sedang dirawat.
b. Perawat dapat mengakses kembali berkas rekam medis pasien yang tela
dipulangkan untuk kepentingan kelengkapan berkas.
3
3. Rekam medis pasien anak hanya dapat diakses oleh orang tua kandung pasien,
orang tua adopsi dan/atau wali yang secara sah ditunjuk jika pasien masih dalam
pengampuan.
F. Aparatur penegak hukum
1. Aparatur penegak hukum atas dasar pendapat memperoleh informasi medis
pasien dengan mengajukan Visum et Repertum. Permintaan Visum et Repertum
diatur secara khusus dalam SPO permintaan Visum et Repertum.
2. Pengadilan dapat meminta berkas rekam medis yang asli dalam hal pembuktian
hukum. Peminjaman berkas rekam medis untuk kepentingan pengadilan ini diatur
dalam SPO peminjaman rekam medis.
G. Permintaan data medis oleh institusi atau lembaga tertentu:
1. Permintaan data medis oleh institusi atau lembaga tertentu dapat dipenuhi sesuai
dengan perjanjian yang telah diatur antara pihak rumah sakit dengan instansi
yang terkait.
2. Pemberian resume medis pada pihak ketiga yakni asuransi serta perusahaan
rekanan tetap didasarkan pada persetujuan pasien atas pelepasan informasi
medisnya.
3. Badan atau lembaga yang berkepentingan terhadap penelitian, pendidikan dan
audit medis.
4. Badan atau lembaga tertentu yang mengakses informasi maupun berkas rekam
medis untuk
5. kepentingan penelitian, pendidikan maupun audit medis tidak boleh
mencantumkan identitas pasien terkait kepentingannya tehadap akses rekam
medis pasien.
6. Peminjaman berkas rekam medis untuk kepentingan penelitian, pendidikan
maupun audit medis diatur dalam SPO peminjaman berkas rekam medis.
4
2. Bagian keuangan dapat mengakses berkas rekam medis terkait kepentingan
pembiayaan perawatan pasien di rumah sakit dan pemenuhan persyaratan klaim
asuransi atau perusahaan
BAB IV
DOKUMENTASI
Sebelum pasien/keluarga, penegak hukum, institusi/ lembaga mengakses isi rekam
medis pasien supaya mengisi formulir pelepasan informasi pasien. Berikut ini adalah
formulir pelepasan informasi pasien:
5
6