Pengertian Perilaku
3. Faktor-faktor Lain
a. Susunan Saraf Pusat
Memegang peranan penting karena merupakan sarana
untuk memindahkan energi yang berasal dari stimulus melalui
neuron ke system saraf tepi yang setrusnya akan berubah menjadi
perilaku.
b. Persepsi
Merupakan proses diterimanya rangsangan melalui panca
indera yang didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu
sadar tentang sesuatu yang ada didalam maupun diluar dirinya.
c. Emosi
Emosi adalah manifestasi perasaan atau efek karena disertai
banyak komponen fisiologik, biasanya berlangsung tidak lama.
c) TEORI FUNGSI
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. Oleh
sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan
kebutuhan orang (subyek). Prinsip teori fungsi:
a. Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan
subyek)
b. Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi
lingkungan (bila hujan, panas)
c. Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek
(respons terhadap gejala sosial)
d. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menjawab
situasi.(marah, senang)
d) TEORI DISSONANCE
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya
keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan
yang diambil (conssonance). Apabila terjadi stimulus dari luar
yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi
ketidak seimbangan (dissonance). Kalau akhirnya stilmulus
tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka
berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya
kembali terjadi keseimbangan lagi (conssonance).
Rumus perubahan perilaku menurut Festinger: terjadinya
perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang
seimbang dengan elemen tidak seimbang.
Contoh: Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi
karena ketidak seimbangan antara keuntungan dan kerugian
stimulus (anjuran perikasa hamil).