2 (1) (2013)
Abstract
___________________________________________________________________
This study aimed to describe the influence of project based learning for student learning outcomes in the lesson of
human digestive system. This study is experimental research using Nonequivalent Control Group Design. The
samples used were VIIID class as experimental class and control class VIIIE and sampling using purposive
sampling technique. The independent variable in this research project based learning achievment level while the
dependent variable is the student learning outcomes. The result average difference test value of post-test showed
average value of post-test experimental class is better than control class (thitung >ttable). In addition, the results
of experimental study average final value is higher than the control class in grade 83 and study completeness
experiment amounted to 100% while control class average final value is 76 and study completeness only 89.7%.
N-Gain test results also show that there is a increase between pre-given treatment (pre-test) and after a given
treatment (post-test), which is a class that uses project based learning an average increase of 0.71 in the high
criteria while control class only 0.5 and medium criteria category. Based on these results concluded that project
based learning effect on student learning outcomes in the lesson of human digestive system.
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6579
E-mail: ndahe_imuytz90@yahoo.com
I Susilowati / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)
berbasis proyek terhadap hasil belajar siswa pada Penelitian ini menggunakan desain
materi sistem pencernaan manusia. Nonequivalent Control Group Desain (Sugiyono
Materi sistem pencernaan pada manusia 2010). Populasi penelitian ini adalah siswa kelas
merupakan suatu konsep yang membahas VIII semester gasal sebanyak delapan kelas.
tentang saluran pencernaan pada manusia, Sampel dalam penelitian ini adalah dua kelas dari
kelenjar pencernaan, proses pencernaan, enzim delapan kelas yang ada. Prosedur pengambilan
pencernaan, jenis makanan dan fungsinya serta sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
gangguan dan kelainan pada sistem pencernaaan purposive sampling (sampel bertujuan).
pada manusia. Materi sistem pencernaan ini Pengambilan sampel ini dipilih berdasarkan atas
dipilih karena materi sistem pencernaan ini pertimbangan khusus yaitu kelas yang diampu
memberikan contoh atau pengalaman riil dalam atau diajar oleh guru yang sama. Sampel yang
kehidupan siswa sehari-hari dan permasalahan- dipilih dalam penelitian ini sebanyak dua kelas
permasalahan yang ada di dalamnya mudah yaitu kelas VIII D sebagai kelas eksperimen dan
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Pada kelas
contoh yaitu tentang gangguan dan penyakit eksperimen diterapkan model pembelajaran
yang ada pada sistem pencernaan manusia. Siswa berbasis proyek sedangkan pada kelas kontrol
dapat dengan mudah mencari informasi tentang diterapkan dengan pembelajaran dengan metode
penyakit tersebut dengan bertanya atau ceramah, diskusi, dan penugasan. Variabel bebas
melakukan penyelidikan pada tetangga, saudara, dalam penelitian ini adalah tingkat
atau orang yang lebih ahli yang pernah keterlaksanaan pembelajaran berbasis proyek dan
mengalami gangguan sistem pencernaan dan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
mencari tahu pula bagaimana pencegahan atau Data diperoleh dengan menganalisis nilai pre-test
pengobatan yang telah dilakukannya. dan post-test, uji perbedaan rata-rata nilai post-
Berdasarkan penelitian Widiastuti (2010), test (uji t), peningkatan hasil belajar siswa atau uji
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis N-Gain (Wiyanto 2008), nilai akhir siswa,
proyek berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. aktivitas siswa pada saat presentasi serta tingkat
Hal tersebut dapat diketahui atau dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran.
kelas yang difasilitasi pembelajaran berbasis
proyek hasil belajarnya 82,5% lebih tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN
dibandingkan dengan pembelajaran secara
konvensional. Penelitian Zaenal (2010) juga Berdasarkan penelitian yang telah
menyatakan bahwa pembelajaran berbasis dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut.
proyek dapat meningkatkan hasil belajar dan 1.Hasil belajar siswa
aktivitas siswa SMA Nusa Bhakti Semarang a. Nilai pre-test dan post-test siswa
kelas X pada materi protista. Hasil pre-test dan post-test antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol disajikan pada
METODE PENELITIAN Tabel 1.
Tabel 1 Hasil pre-test dan post-test kelas eksperimen dengan kelas control
No Kelas eksperimen Kelas kontrol
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
1. Nilai tertinggi 60 96.6 66.6 90
2. Nilai terendah 33.3 70 36.6 50
3. Rata-rata nilai 47.3 84.9 48.7 74
4. Jumlah siswa 30 29
84
I Susilowati / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)
Tabel 2 Uji perbedaan rata-rata nilai post-test kelas eksperimen dan control
Kelas Rata-rata Varians Dk thitung ttabel Taraf signifikan
Eksperimen 84.9 80.1
57 4.7 2.00 0.05
Kontrol 74 78.8
100
90
60 53 47 N-Gain Tinggi
40 N-Gain Sedang
N-Gain Rendah
20
7 3
0
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 1 Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
mendengar dan melihat saja. Melalui kegiatan Ketuntasan hasil belajar ini digunakan
yang dilakukan sendiri oleh siswa (tugas proyek) untuk mengetahui seberapa besar siswa yang
materi yang diterima siswa dapat lebih lama dan tuntas belajar dan yang tidak tuntas belajar.
nantinya hasil belajar yang dicapai juga akan Ketuntasan hasil belajar siswa ini diperoleh dari
baik. nilai akhir siswa Hasil belajar akhir siswa akan
d. Ketuntasan hasil belajar siswa disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Nilai akhir hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas control
No Kelas eksperimen Kelas kontrol
1. Nilai tertinggi 90 86
2. Nilai terendah 73 63
3. Rata-rata 83 76
4. Ketuntasan belajar (%) 100% 89.7%
Tabel 4 Aktivitas siswa saat melakukan presentasi proyek pada materi sistem pencernaan manusia
No Aspek yang diamati Skor rata-rata (%) Kriteria
1. Kejelasan suara pada saat presentasi 72 Tinggi
2. Menunjukkan hasil karya/produk 100 Sangat tinggi
3. Aktivitas siswa saat mengikuti jalannya presentasi 70 Tinggi
4. Aktivitas siswa pada saat presentasi kelompok 78 Tinggi
5. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari teman 52 Tinggi
6. Penyampaian pada saat presentasi 77 Tinggi
Rata-rata 74.8 Tinggi
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat 74.8% dan dalam kriteria tinggi. Rincian rata-
diketahui bahwa rata-rata aktivitas siswa sebesar rata hasil pada masing-masing aspek yaitu pada
87
I Susilowati / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)
aspek pertama sebesar 72%, kedua 100%, ketiga (2005) yang menyatakan bahwa perwujudan
70%, keempat 78%, kelima 52%, dan aspek pembelajaran yang baik dapat dilihat dari
keenam sebesar 77%. Pada aspek kelima, yaitu aktivitas siswa pada kegiatan pembelajaran,
“kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan semakin tinggi aktivitas siswa maka hasil belajar
dari teman” hanya 52% saja dan termasuk dalam yang dicapai juga akan semakin baik.
kriteria sedang. Hal ini dikarenakan pada aspek 3.Tingkat keterlaksanaan pembelajaran
kelima, yaitu kemampuan siswa dalam Keterlaksanaan pembelajaran berbasis
menjawab pertanyaan dari teman masih kurang, proyek perlu dikendalikan/dicek dengan tujuan
dimana beberapa pertanyaan yang muncul dari untuk mengetahui apakah pembelajaran yang
siswa atau teman merupakan pertanyaan yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan
cukup sulit bagi siswa, karena pertanyaanya langkah-langkah atau tahapan yang ada pada
dalam kategori analisis dan siswa kurang bisa pembelajaran berbasis proyek. Tahapan atau
menjawabnya sehingga dalam aspek kelima ini langkah-langkah dalam pembelajaran berbasis
banyak yang dibantu oleh guru dalam menjawab proyek yang digunakan mengacu pada tahapan
pertanyaannya, meskipun ada beberapa Susanti dan Muchtar (2008) yang terdiri atas
pertanyaan juga yang berhasil dijawab sendiri enam komponen atau tahap yaitu menentukan
oleh siswa. proyek yang akan dilakukan, menentukan
Aktivitas yang tinggi pada umumnya kerangka waktu proyek, merencanakan kegiatan
diikuti dengan hasil belajar yang tinggi pula, yang akan dilakukan, merencanakan penilaian,
sebagai contoh yaitu pada siswa dengan kode E- memulai proyek dengan siswa, dan gambaran
22 dimana hasil belajarnya cukup tinggi yaitu 85 akhir proyek yang berupa presentasi dan
dan aktivitasnya dalam pembelajarannya sangat menunjukkan hasil atau produk pada saat
tinggi. Hal ini berarti bahwa aktivitas siswa dapat presentasi. Hasil angket keterlaksanaan model
memberikan kontribusi pada hasil belajar siswa. pembelajaran berbasis proyek disajikan pada
Hal ini sesuai dengan pendapat dari Dalyono Tabel 5.
Tabel 5 Hasil keterlaksanaan model pembelajaran berbasis proyek pada materi system pencernaan
manusia
Persentase keterlaksanaan
No Pernyataan
model pembelajaran
Siswa diberikan permasalahan mengenai tugas proyek pada
1. 83%
materi sistem pencernaan.
Siswa mengikuti instruksi atau perintah tugas proyek yang
2. 100%
disampaikan oleh guru.
3. Siswa merencanakan proyek yang akan dibuat. 97%
4. Siswa mengkonsultasikan desain proyeknya. 90%
Guru memberikan batas waktu dalam pelaksanaan proyek
5. 97%
pada siswa.
6. Siswa memikirkan isi pada proyeknya. 97%
Siswa mengumpulkan informasi dari buku atau internet
7. 70%
sebagai literatur pembuatan proyek.
Guru membimbing atau memberikan petunjuk/arahan
8. 100%
tentang tugas proyek untuk siswa.
Guru memberikan kriteria/hal-hal yang akan dinilai dalam
9. 87%
proyek pada siswa.
10. Siswa mengkonsultasikan kemajuan proyeknya kepada guru. 87%
Siswa mengkomunikasikan/mempresentasikan hasil
11. 100%
proyeknya.
88
I Susilowati / Unnes Journal of Biology Education 2 (1) (2013)
90