Anda di halaman 1dari 4

Biografi

Georg Wilhelm Friedrich Hegel lahir pada tahun 1770 M di Stuggart. Pada tahun 1789
M merupakan tahun-tahun kejayaan Jerman. Para tokoh yang hidup pada periode itu
antara lain, Lessing, Goethe, dan Schiller. Teman dekat Hegel bernama Friedrich
Holderliji yang merupakan sastrawan puisi terbesar di Jerman. Kelahiran Hegel pada
tahun 1770 M sama dengan kelahiran pengarang lagu kondang, yaitu Beethoven. Di
universitas Tubingen, ia belajar teologi. Tahun 1781 M, ia memperoleh gelar doktor
dalam bidang teologi yang menghasillkan karya tentang agama Kristen, antara lain The
Life of Jesus dan The Spirit of Christianity. Pada tahun 1801 M, ia bergabung dengan
Schelling di Universitas Jena menjadi pengajar mata kuliah filsafat. Pada saat inilah, ia
menuliskan sistemnya yang ia buat sebagai jawaban atas posisi Kant.

Hegel adalah seorang filsuf yang idealis. Pengaruhnya sangat luas terhadap para
penulis dari berbagai posisi, termasuk para pengagumnya (F. H. Bradley, Sartre, Hans
Küng, Bruno Bauer, Max Stirner, Karl Marx), dan mereka yang menentangnya
(Kierkegaard, Schopenhauer, Nietzsche, Heidegger, Schelling). Dapat dikatakan bahwa
dialah yang pertama kali memperkenalkan dalam filsafat, gagasan bahwa Sejarah dan
hal yang konkret adalah penting untuk bisa keluar dari lingkaran philosophia perennis,
yakni, masalah-masalah abadi dalam filsafat. Ia juga menekankan pentingnya Yang
Lain dalam proses pencapaian kesadaran diri (dialektika tuan-hamba).
Di masa kecilnya, ia lahap membaca literatur, surat kabar, esai filsafat, dan tulisan-
tulisan tentang berbagai topik lainnya. Masa kanak-kanaknya yang rajin membaca
sebagian disebabkan oleh ibunya yang luar biasa progresif yang aktif mengasuh
perkembangan intelektual anak-anaknya. Keluarga Hegel adalah sebuah keluarga
kelas menengah yang mapan di Stuttgart. Ayahnya seorang pegawai negeri dalam
administrasi pemerintahan di Württemberg. Hegel adalah seorang anak yang sakit-
sakitan dan hampir meninggal dunia karena cacar sebelum mencapai usia enam tahun.
Hubungannya dengan kakak perempuannya, Christiane, sangat erat, dan tetap akrab
sepanjang hidupnya. Hegel meninggal pada meninggal 14 November 1831 pada umur 61
tahun.
ℳ== Karya utama ==

 Phenomenology of Spirit (Phänomenologie des Geistes Kadang-kadang diterjemahkan


sebagai Phenomenology of Mind) 1807 (Ini adalah contoh masalahnya: Para penerjemah
Inggris dari buku Phänomenologie des Geistes tidak pasti apakah mereka harus
menerjemahkan “Geist” dengan “Roh” atau “Pikiran”, meskipun istilah “Roh” dan “Pikiran”
sangat berbeda dalam bahasa Inggris.)
 Science of Logic (Wissenschaft der Logik) 1812–1816 (edisi terakhir dari bagian pertama
1831)
 Encyclopedia of the Philosophical Sciences (Enzyklopaedie der philosophischen
Wissenschaften) 1817–1830
 Elements of the Philosophy of Right (Grundlinien der Philosophie des Rechts) 1821
 Kuliah tentang Estetika
 Kuliah tentang Filsafat Sejarah (juga diterjemahkan menjadi Kuliah tentang Filsafat Sejarah
Dunia) 1830
 Kuliah tentang Filsafat Agama
 Kuliah tentang Sejarah Filsafat

Pemikiran

Filsafat Hegel adalah puncak gerakan fisafat Jerman yang berawal dari Kant, walaupun
ia sering mengkritik Kant, sistem filsafatnya tidak akan pernah muncul kalau tidak ada
Kant. Imanuel Kant dengan filsafat ilmunya ( filsafat dualisme), Kant melakukan
pengkajian terhadap kebuntuan perseteruan antara Empirisme dan Rasionalisme,
keduanya bagi Kant terlalu ekstrem dalam mengklaim sumber pengetahuan. “Revolusi
Kantian” kemudian berhasil menemukan jalan keluarnya. Hegel yang pada awalnya
sangat terpengaruh oleh filsafat Kant tersebut kemudian juga menemukan jalan
keluarnya melalui kontemplasi yang terus menerus. Ketertarikan Hegel sejak awal pada
metafisika, meyakinkannya bahwa ada ketidak jelasan bagian dunia, bagi Bertrand
Russell pemikirannya kemudian merupakan Intelektualisasi dari wawasan metafisika

Pada dasarnya filsafat Hegel mematahkan anggapan kaum empiris seperti John Lock,
Barkeley dan David Hame. Mereka ( kaum empiris ) mengambil sikap tegas pada
metafisika, bagi Lock metafisika tidak mampu menjelaskan basis fundamental filsafat
atau Epistimologi ( bagaimana realitas itu dapat diketahui ) dan tidak dapat mencapai
realitas total, pendapat ini diteruskan kembali oleh David Hume bahwa metafisika
tidaklah berharga sebagai ilmu dan bahkan tidak mempunyai arti., baginya metafisika
hanya merupakan ilusi yang ada diluar batas pengertian manusia. Dengan metafisika
kemudian Hegel mencoba membangun suatu sistem pemikiran yang mencakup
segalanya baik Ilmu Pengetahuan, Budaya, Agama, Konsep Kenegaraan, Etika, Sastra,
dll.

Filsafat Hegel dipandang salah satu filsafat yang sulit karena Hegel adalah seorang
filsuf yang sulit dipahami di antara semua filsuf besar. Dari minat awalnya terhadap
mistisme, ia mempertahankan keyakinan terhadap ketidaknyataan bagian; dunia, dalam
pandangannya, bukan kumpulan unit-unit keras, entah atom atau jiwa, yang masing-
masing berdiri sendiri. Kemandirian benda-benda terbatas yang tampak jelas itu
dipandang olehnya sebagai ilusi. Hegel berkata bahwa tiada yang sungguh-sungguh
nyata kecuali “keseluruhan” (the whole), bukan sebagai substansi sederhana ,
melainkan sebagai sejenis sistem rumit, yang disebut organisme. Benda-benda dunia
yang tampak jelas terpisah yang menyusun dunia ini bukanlah sekedar ilusi;masing-
masing memiliki tingkat realitas yang lebih besar atau lebih kecil, dan reaalitasnya
tercapai karena suatu aspek dari keseluruhan, yang akan terlihat bila dipandang
dengan benar.

Hegel menegaskan bahwa yang nyata adalah rasional, dan yang rasional adalah nyata.
Namun ketika ia mengatakan hal itu ia tidak mengartikan “yang nyata” itu sebagai apa
yang menurut para empiris dipandang nyata. Ia mengakui dan meyakini, bahwa apa
yang empiris terlihat sebagai fakta adalah pasti tidak rasional; dan karakter-karakter
yang ada di dalamnya mencakup aspek-aspek dari keseluruhan sehingga terlihat
rasional. Hegel menegaskan bahwa keseluruhan itu dengan segala kerumitannya
adalah “Yang Mutlak” itu bersifat spritual yang lambat laun menjadi sadar akan dirinya
sendiri. Jadi realitas pada kesendiriannya bukanlah hal yang benar-benar nyata, tetapi
yang nyata pada dirinya adalah partisipasinya pada keseluruhan.

Dalam bukunya Phenomenologi of Mind (1807), Hegel menggambarkan tentang “yang


mutlak” sebagai bentuk yang paling sempurna dari ide yang selanjutnya menjadi ide
absolut. Ide absolut menurut Bertrand Russell adalah pemikiran murni, artinya adalah
bahwa ide absolut merupakan kesempurnaan fikiran atau jiwa yang hanya dapat
memikirkan dirinya sendiri. Pikirannya dipantulkan kedalam dirinya sendiri melalui
kesadaran diri.

Ada dua hal yang membuat Hegel berbeda dengan orang lain yang memiliki pandangan
metafisis yang kurang-lebih mirip dengannya. Salah satunya adalah penekanannya
pada logika. Hegel memandang bahwa hakikat realitas bisa dideduksi dari
pertimbangan tunggal bahwa realitas tidak harus kontradiktif-diri.

Logika menurut pemahaman Hegel, dinyatakan sebagai hal yang sama dengan
metafisika namun berbeda. Pandangannya adalah bahwa segala predikat biasa, jika
diterima sebagai sesuatu yang memungkinkan keutuhan Realitas, menghasilkan
kontradiktif diri. Hegel dikenal sebagai filsuf yang menggunakan dialektika sebagai
metode berfilsafat. Dialektika menurut Hegel adalah dua hal yang dipertentangkan lalu
didamaikan, atau biasa dikenal dengan tesis (pengiyaan), antitesis (pengingkaran) dan
sintesis (kesatuan kontradiksi). Pengiyaan harus berupa konsep pengertian yang
empris indrawi. Pengertian yang terkandung di dalamnya berasal dari kata-kata sehari-
hari, spontan, bukan reflektif, sehingga terkesan abstrak, umum, statis, dan konseptual.
Pengertian tersebut diterangkan secara radikal agar dalam proses pemikirannya
kehilangan ketegasan dan mencair. Pengingkaran adalah konsep pengertian pertama
(pengiyaan) dilawanartikan, sehingga muncul konsep pengertian kedua yang kosong,
formal, tak tentu, dan tak terbatas. Menurut Hegel, dalam konsep kedua sesungguhnya
tersimpan pengertian dari konsep yang pertama. Konsep pemikiran kedua ini juga
diterangkan secara radikal agar kehilangan ketegasan dan mencair. Kontradiksi
merupakan motor dialektika (jalan menuju kebenaran) maka kontradiksi harus mampu
membuat konsep yang bertahan dan saling mengevaluasi. Kesatuan kontradiksi
menjadi alat untuk melengkapi dua konsep pengertian yang saling berlawanan agar
tercipta konsep baru yang lebih ideal.
Penutup

Hegel adalah seorang filsuf yang kuat dan teguh terhadap argumen-argumennya
tentang filsafat. Sehingga ia suka menentang atau mengkritik pendapat para tokoh
lainnya. Misalnya Filsafat Hegel adalah puncak dari fisafat Jerman yang berawal dari
Imanuel Kant yang mempunyai dualisme filsafat. Ia suka mengkritik Kant tetapi ia juga
menyadari bahwa keberadaan Kant ikut mempengaruhi Filsafat Hegel. Selain itu, Hegel
juga mematahkan anggapan para emiris yang mengambil sikap tegas pada metafisika,
bagi John Lock metafisika tidak mampu menjelaskan basis fundamental filsafat
atau Epistimologi ( bagaimana realitas itu dapat diketahui ) dan tidak dapat mencapai
realitas total, pendapat ini diteruskan kembali oleh David Hume bahwa metafisika
tidaklah berharga sebagai ilmu dan bahkan tidak mempunyai arti., baginya metafisika
hanya merupakan ilusi yang ada diluar batas pengertian manusia. Namun berbeda
dengan Hegel, dengan metafisika ia mencoba membangun suatu sistem pemikiran
yang mencakup segalanya baik Ilmu Pengetahuan, Budaya, Agama, Konsep
Kenegaraan, Etika, Sastra, dll.

Walaupun Hegel suka mengkritik anggapan para tokoh, namun ia juga mempunyai
penggemar, yang menyukai anggapan dan metode Hegel dalam berfisafat.
Kebanyakan penggemar Hegel adalah para penulis. Filsafat Hegel mempegaruhi cara
berpikir dan bertindak para penulis tersebut.

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Georg_Wilhelm_Friedrich_Hegel
http://simpangtigofilsafat.blogspot.com/2008/06/peta-pemikiran-hegel-1.html
Russell, Bertrand.2002.Sejarah Filsafat Barat.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Abdul Hakim, Atang, M.A. Drs.dan Drs. Beni Ahmad Saebani, M.si.2008.Filsafat
Umun Dari Metologi Sampai Teofilosofi.Bandung:Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai