Anda di halaman 1dari 9

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( R PP )
KURIKULUM 2013

Mata Pelajaran : Geografi


Program : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Satuan Pendidikan : SMA / MA
Kelas/Semester : XII / 1
Nama Guru : TITUS YUDEA KRISWANDANA
Sekolah : SMA NEGERI 1 DAMPIT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 DAMPIT


MATA PELAJARAN : Geografi
KELAS : XII
SEMESTER : 1 ( satu )
TAHUN PELAJARAN : 2013 / 2014
ALOKASI WAKTU : 4 x 45 menit (2 X Pertemuan)

I. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkanajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

II. KOMPETENSI DASAR


1.1. Menghayati keberadaan dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
untuk mendalami kajian ilmu pemetaan.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab dalam menyajikan
contoh hasil analisis penerapan informasi geografis melalui peta dasar dan
peta tematik.
3.2. Menganalisis pemanfaatan peta
4.2. Menyajikan contoh hasil analisis penerapan dasar-dasar pemetaan.
III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu:
- Melakukan pengukuran di lapangan
- Menggunakan alat-alat bantu pemetaan
- Membuat laporan hasil pengukuran di lapangan
- Membuat peta wilayah hasil pengukuran di lapangan dengan baik
- Menginterpretasi peta hasil pengukuran di lapangan

IV. MATERI PEMBELAJARAN


Dasar-dasar peta dan pemetaan: Membuat peta lingkungan sekitar
Sekolah

Membuat Peta Lingkungan Sekolah


Peta yang biasa Anda lihat dan gunakan merupakan hasil pengukuran jarak
dan arah pada daerah yang dipetakan. Agar Anda lebih memahami tentang peta,
sebaiknya Anda untuk terjun langsung mempraktikannya walaupun masih dengan
teknik dan alat yang sederhana. Anda bisa lakukan praktek pemetaan dengan
membuat peta lingkungan sekitar atau peta sekolah. Alat yang bisa digunakan
adalah kompas untuk pengukuran arah, meteran untuk pengukuran jarak, dan busur
untuk menggambarkan arah hasil pengukuran di kertas.

1. Kompas dan cara penggunaannya

Kompas terdiri atas sebuah jarum yang satu ujungnya selalu menunjuk arah utara
dan ujung satunya lagi menunjuk arah selatan. Arahkanlah kompas pada suatu objek
dan geserlah ke objek lainnya. Apa yang terjadi dengan jarum kompas tersebut? Ya,
jarum kompas ikut bergeser juga, bukan? Jarum kompas tersebut selalu menunjuk
ke arah utara. Jika kompas digeser ke berbagai arah, maka jarum kompas akan
selalu bergerak menuju ke arah utara.

Kompas juga terdiri atas piringan kompas yang di atasnya terdapat angka derajat (0
sampai 360 derajat). Piringan tersebut ikut bergerak seiring bergeraknya jarum
kompas. Posisi suatu objek ditentukan dengan melihat angka derajat pada piringan
kompas oleh suatu pointer (garis penunjuk). Jika pointer menunjukkan angka 270
derajat, maka posisi benda tersebut sebesar 270 derajat dari utara.

Adapun langkah-langkah penggunaan kompas yang harus Anda pahami adalah


sebagai berikut:
1. Tentukanlah objek yang akan dibidik yaitu objek yang tak bergerak, misalnya
tiang listrik, pohon, perempatan jalan, dan lain-lain. Jika sulit, bawalah tongkat
yang bisa ditancapkan atau tiang yang bisa berdiri. Bisa juga salah satu teman
Anda menjadi objek bidikan.
2. Bukalah penutup kompas dan bidiklah objek yang telah ditentukan tersebut!
Arahkan pandangan pada objek searah dengan kawat pembidik yang ada pada
bagian penutup kompas. Tunggu sampai jarum pada kompas relatif stabil
menunjuk pada arah utara magnet. Ketepatan bidikan diperoleh dengan
mengarahkan fokus yang telah tersedia pada kompas.
3. Perhatikanlah angka derajat yang ditunjukkan oleh tanda penunjuk besarnya
sudut. Besarnya sudut yang dibuat antara titik tempat kita membidik dengan
tempat sasaran kompas disebut Azimut.

Sedangkan Back Azimut merupakan tempat sasaran bidikan ke tempat asal


kita membidik, sehingga sudut yang dibentuk kebalikannya, maka harus dikurangi
180° atau ditambah 180°.

Ketepatan pengukuran arah dengan menggunakan kompas ini dipengaruhi


oleh ketepatan membidik dan ada tidaknya gangguan terhadap kompas itu sendiri
seperti adanya besi, baja dan aliran listrik di sekitar kompas. Karena itu, objek
bidikan harus stabil, perhatikan cara memegang kompas yang benar, dan upayakan
kompas yang digunakan untuk jauh dari benda-benda yang mengganggu pada saat
membidik objek. Lakukanlah latihan cara menggunakan kompas berkali-kali dan
jika memungkinkan bandingkanlah hasil bidikan pada objek yang sama dengan
rekan Anda.

2. Data hasil pengukuran

Sekarang cobalah praktikkan cara menggunakan kompas di halaman sekolah kamu


masing-masing. Bagilah kelas kamu menjadi beberapa kelompok sesuai dengan
jumlah kompas yang tersedia. Tiap kelompok pergi ke sebuah lokasi yang terbuka
atau halaman sekolah dan tentukan titik awal atau permulaan tempat membidik
yang berbeda antara kelompok satu dengan lainnya. Petakanlah sekolah kamu
tersebut dengan menggunakan kompas dan meteran.

Langkah-langkah untuk mendapatkan data hasil pengukuan dalam membuat


peta sekolah adalah sebagai berikut:
1. Bawalah alat yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya yaitu berupa
pensil, penghapus, kertas catatan (HVS), dan alas untuk mencatat.
2. Tentukanlah titik/plot awal pemetaan. Upayakan agar plot tersebut mudah diingat
atau jika sulit tandailah dengan menggunakan tongkat atau tanda lainnya. Jika
plot telah ditentukan, maka kamu bisa memulai membidik objek pada plot
berikutnya. Posisi kompas harus tepat berada di atas titik atau tanda plot pertama
tadi. Selanjutnya tentukan besar sudut azimut dan back azimut hasil pengukuran
yang terlihat pada kompas.
3. Hasil pengukuran dicatat pada kertas yang telah disediakan. Tulislah angka
derajat (besar sudut azimut dan back azimut) hasil bidikan pertama tadi.
4. Setelah hasil pengukuran dicatat, maka pekerjaan berikutnya adalah mengukur
jarak antara plot pertama dengan plot ke dua yang dibidik tadi. Catatlah hasil
pengukuran masing-masing plot tadi!
5. Setelah dari plot A bergerak ke plot B, kemudian bidik dan ukur jarak plot C dari
plot B, plot C ke plot D, dan seterusnya. Lakukanlah pekerjaan tersebut untuk
plot-plot berikutnya sampai kembali ke plot A.

3. Merumuskan hasil pengukuran


Jika pekerjaan pengukuran di lapangan telah selesai, maka tahap berikutnya
adalah merumuskan hasil pengukuran di kelas atau di laboratorium. Tulislah data
hasil pengkuran secara sistematis dalam bentuk tabel. Buatlah skala yang akan
digunakan dan sesuaikan dengan ukuran kertas yang tersedia. Sebagai contoh, peta
yang akan digambar menggunakan skala 1 : 200, artinya 1 cm di peta
menggambarkan 200 cm di lapangan atau 2 m di lapangan.
Setelah membuat skala yang akan digunakan, maka selanjutnya Anda dapat
menentukan luas kertas yang dibutuhkan untuk menggambarkan peta sekolah hasil
pengukuran kamu. Cermati masing-masing sudut dan jaraknya, sehingga ukuran
kertas yang diperlukan sesuai dengan ukuran peta yang akan digambar!

4. Membuat peta sekolah hasil pengukuran


Siapkanlah sejumlah alat dan bahan untuk menggambar peta yaitu kertas
HVS, pensil, mistar, dan busur derajat. Setelah semuanya siap, maka lakukanlah
langkah-langkah untuk membuat peta dari hasil pengukuran lapangan adalah
sebagai berikut:
1. Tentukanlah titik pertama atau plot A pada kertas yang akan dibuat petanya.
Perhatikanlah jarak dan sudut yang dibentuk setiap plot, sehingga Anda dapat
menentukan letak titik plot pertama atau A pada kertas dan arah gambar
selanjutnya tidak keluar dari kertas yang tersedia.
2. Tentukanlah arah utara dari peta (orientasi peta).
3. Pada titik A, buatlah tanda silang (tegak lurus).
4. Pada titik A yang telah diberi tanda silang, tentukan sudut garis A – B dengan
menggunakan busur derajat. Besarnya sudut berdasarkan hasil bidikan kompas
dari A ke B (azimut). Tariklah garis dari A ke B yang panjangnya sesuai dengan
skala yang telah Anda tentukan. Sebagai contoh, jika hasil pengukuran di
lapangan dari A ke B adalah 22 meter dan skala gambarnya 1 : 200, maka garis
tersebut panjangnya adalah 11 cm.
5. Pada plot B, buatlah tanda silang seperti pada plot A.
6. Tentukan sudut garis B – C dengan menggunakan busur derajat dan tarik garis
sesuai dengan skala tadi.
7. Lakukan langkah tersebut pada plot-plot berikutnya sampai kembali ke plot A.
V. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
- Membuat laporan hasil pengukuran
- Merumuskan data hasil pengukuran di lapangan
- Membuat peta hasil pengukuran di lapangan

VI. MODEL PEMBELAJARAN


Discovery Learning

Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Mempraktekkan  Secara kelompok  Siswa dapat
ketrampilan dasar mengukur lokasi Membuat laporan
peta dan sekolah/lingkungn data hasil
pemetaan dengan pengukuran
menggunakan
kompas, meteran
dan busur

VII. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

> PERTEMUAN KE-1:


1. Kegiatan Pendahuluan:
 Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.

 Mengamati: Peserta didik diminta mengamati berbagai jenis peta yang sudah
disiapakan guru, dan membaca referensi dari berbagai sumber untuk
memahami dasar-dasar peta dan pemetaan.

2. Kegiatan Inti:
Eksplorasi (Menanya)
 Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis, tentang pemanfaatan
peta: untu inverntarisasi sumberdaya alam, kajian kesehatan lingkungan, dan
mitigasi bencana alam.
 Peserta didik diminta untuk mengkritiksi atau menanggapi tanggapan
tentang inverntarisasi sumberdaya alam, perencanaan pembangunan, kajian
kesehatan lingkungan, dan mitigasi bencana alam tanpa menggunakan peta.
Elaborasi (Mengeksperimenkan dan mengumpulkan data)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru meminta siswa secara kelompok untuk melakukan pengukuran lokasi
sekolah dengan cara diundi, lokasinya terdiri :
- Ruang kelas
- Lapangan olahraga
- Halaman upacara
 Secara kelompok siswa melakukan pengukuran lokasi sekolah sesuai
undiannya dengan menggunakan kompas, meteran dan busur.
 Secara kelompok siswa mencatat hasil pengukuran.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup:
 Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang kurang dimengerti.

> PERTEMUAN KE-2:


1. Kegiatan Pendahuluan:
 Apersepsi: guru menyapa siswa, kemudian mengabsen.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti:
Eksplorasi (Menanya)
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis, tentang data hasil
pengukuran lokasi lingkungan sekolah pada pertemuan sebelumnya.
 Elaborasi (Mengolah data)
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru meminta siswa secara berkelompok mengolah data dari hasil
pengukuran lokasi lingkungan sekolah sesuai undian seperti :
- Ruang kelas
- Lapangan olahraga
- Halaman upacara
 Guru meminta siswa menyiapkan bahan dan alat membuat peta
 Siswa secara dalam kelompok membuat peta tematik lingkungan SMAN 1
Dampit dengan kreativitas masing-masing kelompok dalam menentukan
simbol-simbol dalam karya pembuatan peta.
Konfirmasi (Mengomunikasikan)
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Salah satu kelompok (dengan cara undian) maju ke depan kelas
mempresentasikan hasil karya pembuatan peta.
3. Kegiatan Penutup:
 Melakukan refleksi materi yang telah dibahas.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang kurang dimengerti.
 Guru memberikan tugas kelompok dan individu

VIII. SUMBER BELAJAR / ALAT / BAHAN :


- Sumber
 Aryono Prihandito (1989), Kartografi, Yogyakarta Mitra Gama Widya
 Buku Geografi yang relevan
- Alat
 Atlas
 Peta
 Denah
 Kompas
 Meteran
 Busur
 Buku-buku yang relevan

IX. PENILAIAN
 Jenis tagihan : Tugas individu dan kelompok
 Evaluasi:
A. Tugas Individu:
1. Jelaskan mengenai pemanfaatan peta!
2. Jelaskan langkah-langkah untuk membuat peta halaman sekolah anda!
3. Jelaskan mengenai alat-alat yag dibutuhkan untuk pemetaan halaman
sekolah anda!

B. Tugas Kelompok:
 Bentuk Tagihan : Laporan Hasil Pemetaan Wilayah Sekolah
 Tema : Langkah-langkah pemetaan.
Rubrik Penilaian Produk:
Aspek yang dinilai Nilai Nilai Deskripsi/Alasan
kualitatif kuantitatif

Kelengkapan komponen
peta

Kerapihan dan kejelasan


isi peta

Pemakaian warna yang


sesuai

Kebersihan dan
kerapihan peta

Nilai Rata-rata
Komentar

Mengetahui, Dampit, ……………………..


Kepala Sekolah SMAN 1 Dampit Guru Geografi

____________________________ Titus Yudea Kriswandana, S.Pd.


NIP/NIK. NIP/NIK.

Anda mungkin juga menyukai