Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENGAJARAN

‘’PENYAKIT JANTUNG KORONER’’

RSUD BANGIL
SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Penyakit Jantung Koroner

Sasaran : KeluargaPasien

Tempat : Ruang Tunggu Pasien di CVCU

Hari, tanggal : Jumat, 19 September 2019

Alokasi waktu : 30 menit

Pemateri : Shafaat Pranata S.Kep.,Ns

A. Tujuan intruksional
1. Tujuan umum :

Mampu menjelaskan salah satu Penyakit Jantung Koroner (PJK)

2. Tujuan Khusus :

Setelah pemberian penyuluhan peserta dapat :

1. Menjelskan definisi dari Penyakit Jantung Koroner


2. Menjelaskan etiologi dari Penyakit Jantung Koroner
3. Menjelaskan factor resiko apa saja yang dapat menyebabkanPenyakit Jantung
Koroner
4. Mengetahui klasifikasi dari Penyakit Jantung Koroner
5. Menyebutkan tanda dan gejala Penyakit Jantung Koroner
6. Menyebutkan komplikasi yang mungkin dari Penyakit Jantung Koroner
Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan untuk pasien Penyakit Jantung Koroner

B. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian tentang Penyakit Jantung Koroner
2. Etiologi tentang Penyakit Jantung Koroner
3. Faktor risiko tentang Penyakit Jantung Koroner
4. Tanda dan gejala tentang Penyakit Jantung Koroner
5. Komplikasi tentang Penyakit Jantung Koroner
6. Penatalaksanaan tentang Penyakit Jantung Koroner

C. Kegiatan penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Metode Media


Pendahuluan 5 menit • Memperkenalkan diri • Mendengarkan Ceramah Leaflet
• Kontrak waktu • Memperhatikan dan
• Pre test • Menjawab PPT
pertanyaan

Penyajian 20 menit • Menjelaskan materi • Mendengarkan Ceramah, Leaflet


• Tanya jawab mengenai • Menjawab Tanya dan
materi pertanyaan jawab PPT
• Memberikan
tanggapan dan
pertanyaan
mengenai hal
yang kurang
dimengerti

Penutup 5 menit • Post tes • Menjawab Ceramah, Leaflet


• Klarifikasi dan pertanyaan Tanya dan
evaluasi • Memberikan jawab PPT
tanggapan balik
D. Evaluasi

1. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

 Peserta hadir di tempat penyuluhan


 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanaan di ruang 17
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
 Tidak ada peserta tidak melakukan aktifitas lain ( memperhatikan dgn seksama )
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Evaluasi hasil
 Peserta mengerti definisi , penyebab ,factor resiko, tanda gejala, komplikasi , dan
penanganan untuk orang yang menderita Hipertensi
E. Materi (terlampir )

F. Daftar Pustaka

L, Tao, Kendall K. 2013.Synopsis Organ Sistem Kardiovaskuler.

Ruhyanudin, Faqih. 2007. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler ,.UMM Press.

Nanda internasional.2012-2014.Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi,


MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Penyakit Jantung Koroner (Coronary Heart Disease,CDH) adalah istilah umum yang
dipakai untuk semua gangguan yang menyangkut obstruksi darah melalui arteri
koronaria.Selain istilah CDH, ada juga istilah penyakit jantung aterosklerotik coroner
(Coronary Etherocslerosis Heart Disease,CADH). Istilah atherosclerosis berasal dari
bahasa Yunani dati kataathereyang berarti bubur atau lunak.
Istilah ini menggambarkan penampilan kasar dari bahan plak. Aterosklerosis adalah
suatu proses panjang yang dimulai sejak usia anak-anak, tetapi proses ini memerlukan
waktu bertahun-tahun. (Mutaqin, 2011:132)
Aterosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu penebalan dan
pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti koronaria, basilar, aorta, dan arteri
iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah ke jaringan dan organ-organ utama
yang dimanifestasikan sebagai penyakit arteri coroner, miokard infark, aneurisma, dan
cerebro vaskuler accident. (Ruhyanudin, 2007:46)
Istilah yang digunakan untuk penyakit ini beragam meliputi; penyakit
atherosclerosis jantung, penyakit jantung koroner, ischemic heart disease, dan coronary
artery disease .apapun namanya istilah-istilah tersebut merupakan sinonim yang
digunakan untuk menjelaskan proses penyakit .
2. Etiologi
Etiologi penyakit jantung koroner adalah adanya penyempitan, penyumbatan, atau
kelainan pembuluh arteri koroner. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah
tersebut dapat menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan
nyeri. Dalam kondisi yang parah, kemampuan jantung memompa darah dapat hilang. Hal
ini dapat merusak sistem pengontrol irama jantung dan berakhir dan berakhir dengan
kematian.
Penyempitan dan penyumbatan arteri koroner disebabkan zat lemak kolesterol dan
trigliserida yang semakin lama semakin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam
endothelium dari dinding pembuluh arteri. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke otot
jantung menjadi berkurang ataupun berhenti, sehingga mengganggu kerja jantung sebagai
pemompa darah. Efek dominan dari jantung koroner adalah kehilangan oksigen dan
nutrient ke jantung karena aliran darah ke jantung berkurang.
Pembentukan plak lemak dalam arteri memengaruhi pembentukan bekuan aliran
darah yang akan mendorong terjadinya serangan jantung. Proses pembentukan plak yang
menyebabkan pergeseran arteri tersebut dinamakan arteriosklerosis. Awalnya penyakit
jantung di monopoli oleh orang tua. Namun, saat ini ada kecenderungan penyakit ini juga
diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini biasa terjadi karena adanya
pergeseran gaya hidup, kondisi lingkungan dan profesi masyarakat yang memunculkan
“tren penyakit”baru yang bersifat degnaratif. Sejumlah prilaku dan gaya hidup yang
ditemui pada masyarakat perkotaan antara lain mengonsumsi makanan siap saji yang
mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok, minuman beralkohol, kerja
berlebihan, kurang berolahraga, dan stress. (Prabowo & Pranata, 2017, p. 190)
3. Manifestasi Klinis
a. Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek sewaktu melakukan
aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama
sesak makin bertambah, sekalipun melakukan aktivitas ringan.
b. Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di ekstremitas bawah, terjadi
selama atau setelah olah raga Peka terhadap rasa dingin
c. Perubahan warna kulit.
d. Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris menjalar ke lengan kiri.
e. Keringat dingindan berdebar-debar
f. Ada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik.
g. Denyut jantung lebih cepat
h. Mual dan muntah
i. kelemahan yang luar biasa

4. Patofisiologi
PJK disebabkan karena ketidak seimbangan antara kebutuhan O2 sel otot jantung
dengan masukannya. Masukan O2 untuk sel otot jantung tergantung dari O2 dalam darah
dan pembuluh darah arteri koroner. Penyaluran O2 yang kurang dari a. Koroner akan
menyebabkan kerusakan sel otot jantung. Hal ini terutama disebabkan karena proses
pembentukan plak aterosklerosis (sumbatan di pembuluh darah koroner). Sebab lainnya
dapat berupa spasme (kontraksi) pembuluh darah atau kelainan kongenital (bawaan).
Iskemia (kerusakan) yang berat dan mendadak akan menimbulkan kematian sel otot
jantung, yaitu disebut dengan infark jantung akut yang ireversibel (tidak dapat sembuh
kembali). Hasil dari kerusakan ini juga akan menyebabkan gangguan metabolik yang
akan berefek gangguan fungsi jantung dengan manifestasi gejala diantaranya adalah nyeri
dada.
5. Komplikasi
a. Serangan jantung yang mengancam jiwa menyebabkan infark myocardium (kematian
otot jantung) karena persediaan darah tidak cukup.
b. Angina pectoris yang tidak stabil,syok dan aritmia
c. Gagal jantung kongestif
d. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi)
e. Diabetes
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dibagi menjadi dua macam,yaitu:
a. Umum
1. Penjelasan mengenai penyakitnya; pasien biasanya tertekan, khawatir terutama
untuk melakukan aktivitas.
2. Pasien harus menyesuaikan aktivitas fisik dan psikis dengan keadaan sekarang
3. Pengendalian faktor risiko
4. Pencegahan sekunder.
Karena umumnya sudah terjadi arteriosklerosis di pem-buluh darah lain, yang akan
berlangsung terus, obat pencegahan diberikan untuk menghambat proses yang ada.
Yang sering dipakai adalah aspirin dengan dosis 375 mg,160 mg,80mg.
b. Mengatasi PJK,yang terdiri dari dari :
1. Medikamentosa
 Nitrat (N),yang dapat di berikan parenteral,sublingual,buccal,oral,trans dermal
dan ada yang dibuat lepas lambat.Yang terdiri dari Gliseral Trinitrat(GTN) dan
Isosorbid 5 Mononitrat (ISMN).
 Berbagai jenis penyekat beta untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Ada yang
bekerja cepat seperti pindolol dan pro-panolol. Ada yang bekerja lambat
seperti sotalol dan nadolol. Ada beta 1 selektif seperti asebutolol, metoprolol
dan atenolol.
 Antagonis Calsium (Ca A),juga terdiri dari beberapa jenis baik dgunakan
secara oral maupun parenteral.Umumnya obat-obatan ini mengurangi
kebutuhan O2 dan menambah masuk (dilatasi koroner),ada yang menurunkan
HR seperti Verapamil dan diltiazem.Efek samping Utamanya seperti sakit
kepala,edema kaki,bradikardia sampai blokade jantung dan lain-lain.Obat-obat
tersebut dapat diberikan sendiri-sendiri atau kombinasi (2 atau 3 macam) bila
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Black, Joyce M.2005. Medical Surgical Nursing fifth edition : clinical managemen for continuity of
care. Philadelfia : WB. Saunders company

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

Doengoes, Marilynn E, Jacobs, Ester Matasarrin. Rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk
perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. 2000. Jakarta : penerbit Buku
Kedokteran EGC
Gejala, Diagnosa & Terapi PenyakitJantung Koroner. Diambil dari
http://www.jevuska.com/2007/04/11/gejala-diagnosa-terapi-stroke-non-hemoragik/ tanggal 19
February 2012 pukul 19.00
Harsono, Buku Ajar : Neurologi Klinis,Yogyakarta, Gajah Mada 2008

Long C, Barbara, Perawatan Medikal Bedah, Jilid 2, Bandung, Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan
Keperawatan Pajajaran, 2005

Anda mungkin juga menyukai