Anda di halaman 1dari 3

Neuropati

I. Definisi
Kerusakan, penyakit, atau disfungsi pada satu atau lebih neuron terutama pada
sistem saraf perifer.Gangguan ini meliputi kelemahan motorik, gangguan sensorik,
otonom, dan melemahnya reflex tendon yang dapat bersifat akut atau kronik.Beberapa
saraf perifer dengan semua cabang terminalnya, dan susuan saraf otonom.

II. Epidemiologi
Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes
mellitus di dunia dan telah erbukti bahwa komplikasi kronis dari DM umumnya terjadi
akibat gangguan pembuluh darah (angiopati) dan kelainan pada saraf (neuropati).Laki-
laki lebih banyak daripadi perempuan.Prevalensinya 2400 dari 100.000 (2.4%) meningkat
seiring bertambahnya usia 8000 dari 100.000 (8%).
Penyebab polineuropati yang paling sering dijumpai adala polineuropati
sensorimotor diabetic, dimana 66% penderita DM tipe I dan 59% penderita DM tipe II
mengalami polineuropati
Polineuropati genetic yang paling sering adala akibat Charocot-marie Tooth Tipe
I.Mononeuropati terbnayak disebabkan oleh Carpal Tunnel Syndrome yang
prevalensinya 3%-5% dari populasi orang dewasa.

III. Etiologi
1) Metabolik : DM, penyakit ginjal
2) Nutrisional : Defisiensi B1, B6, B12 dan Asam Folat
3) Toksik (bahan metal dan obat-obatan ) : Arsenik, merkuri, kloramfenikol,
metronidazol, karbamazepin, phenytoin
4) Keganasan
5) Trauma
6) Infeksi-inflamasi : Lepra, difteri
7) Genetik
8) Autoimun : Immune-mediated demyelinating disorders

IV. Patofisiologi
 Degenerasi Wallerian
Degenerasi dimulai dari distal ke lokasi lesi yang megakibatkan gangguan
kontinuitas akson.Biasanya terjadi pada mononeuropati fokal akibat trauma atau
proses iskemia atau infark
 Demielinisasi segmental
Kondisi dimana terjadi kerusakan fokal.Terjadi pada mononeuropati fokal
neuropati sensori sensori motor.
 Degenerasi aksonal
Suatu dyung back phenomenon dimana kerusakan dimulai dari distal mendekati
akson.Mekanisme ini yang sering pada polineuropati serta neuropati metabolic

V. Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan Onset :

1) Akut : < 4 minggu


2) Subakut : 6-8 minggu
3) Kronis : > 3 bulan

VI. Manifestasi Klinis


Gamgguan sensorik meliputi parestesia, nyeri, rasa seperti terbakar, penurunan rasa raba,
vibrasi dan posisi.Gangguan motorik berupa kelemahan otot-otot,reflex tendon menurun
dan fasikulasi
VII. Diagnosis
1) Anamnesis : keluhan pasien dan riwayat infeksi seperti pada GBS yaitu riwayat
infeksi pada saluran nafas atas atau pada saluran pencernaan.
2) Pemeriksaan fisik: kelemahan otot-otot dan reflex tendon menurun
3) Pemeriksaan penunjang : Laboratorium darah (darah lengkap, profil metabolic,
gula darag puasa hipoglikemi, vit b12 defisiensi, ENMG (Gold standard)
didapatkan degenerasi aksonal dan demielinisasi, biopsi saraf

VIII. Tatalaksana
1) Simptomatis : analgetik, antiepileptic misalnya gabapentin, dll
2) Vitamin neurotropik : Vit B1, B6, B12, dan asam folat
3) Terapi kausatif : DM, hipotiroidisme, dan defisiensi vitamin neurotropik

Anda mungkin juga menyukai