Anda di halaman 1dari 3

Vulvovaginitis

Definisi

Vulvovaginitis adalah inflamasi pada vagina dan vulva, yang paling sering diakibatkanoleh
infeksi bakteri, jamur, atau parasit. Vulvovaginitis menyebabkan adanya duh vagina, iritasi,d an
gat al . V ul vo va gi n i t i s m e rup akan s al ah s at u al asan pal i n g se ri ng m en g apa
wani t amengunjungi ahli ginekologi
Epidemiologi

Penyakit kandidiasis vulvovaginalis ditemukan diseluruh dunia.Pada


beberapa negara penyakit ini tetap merupakan terbanyak di antara infeksi vagina
terutama di daerah iklim subtropis dan iklim tropis.Sobel dkk melaporkan bahwa pada 20-25%
wanita sehat usia reproduksi, dijumpai Candida pada traktus genital yang bersifat asimtomatik.
Pada 29,8% wanita dengan vulvovaginitis simptomatik dapat diisolasi jamur Candida. Rata-rata
70-75% wanita dewasa pernah satu kali ikut menderita kandidiasis vagina selama hidupnya dan
40-50% mengalami dua kali atau lebih.

Etiologi dan faktor Risiko

Etiologi : Candida albicans


Trichomonas vaginalis
Gardnella
Faktor Risiko : Beberapa faktor yang merupakan predisposisi atau faktor risiko,
khususnya yang berkaitan dengan dua hal, yaitu meningkatnya
karbohidrat, termasuk peningkatan dan penurunan pH. Hal ini erat
hubungannya dengan :

 Kehamilan
 Obesitas
 Lingkungan yang hangat dan lembab
 Pakaian atau pakaian dalam yang ketat
 Pemakaian oral kontrasepsi
 Pemasangan IUD(Intra Uterine Device)
 Pemakaian antibiotika spektrum luas
 Menderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol
 Pemakaian obat yang mengandung kortikosteroid
 Pemakaian pencuci vagina
 Penyakit infeksi dan keganasan yang menekan daya tahan tubuh
Patogenesis
Proses infeksi dimulai dengan perlekatan Candida sp. pada sel epitel vagina. Kemampuan
melekat ini lebih baik pada C.albicans daripada spesies Candida lainnya. Kemudian, Candida sp.
mensekresikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel
pejamu sehingga memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida sp. juga mengeluarkan
mikotoksin diantaranya gliotoksin yang mampu menghambat aktivitas fagositosis dan menekan
sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi Candida sp. memudahkan proses invasi tersebut
berlangsung sehingga menimbulkan gejala pada pejamu.

Manifestasi Klinis
 Gatal, nyeri dan / atau pembakaran ketidaknyamanan pada vagina dan vulva
 Berat dadih putih seperti vagina
 Ruam merah terang yang mempengaruhi bagian dalam dan luar dari vulva, kadang-kadang
menyebar luas di pangkal paha untuk memasukkan daerah kemaluan, daerah inguinal dan
paha. Ini bisa berlangsung hanya beberapa jam atau bertahan selama berhari-hari,
berminggu-minggu, atau jarang, bulan. Gejala mungkin kadang-kadang diperparah oleh
hubungan seksual.

Diagnosis
1. Anamnesis
 Keluhan-keluhan
 Riwayat penggunaan faktor-faktor risiko yan sudah disebutkan diatas
 Riwayat penggunaan antiseptik untuk membersihkan alat genitalia
2. Pemeriksaan Fisik

3. Pemeriksaan Penunjang
Berbagai macam tes yang menggambarkan perubahan ekologi vagina telah
digunakan untuk mendiagnosa BV. (Keane, 2006). Metode diagnosis yang umumnya
digunakan adalah kriteria klinik Amsel dan metode pengecatan Gram. (Keane, 2006;
Mastrobattista, 2000; Romero, 1993;)
Selama ini kriteria Amsel merupakan metode yang paling sering digunakan dan
dianggap sebagai baku emas dalam mendiagnosis BV. (Myziuk, 2003; Ison and Hay
2002; Gratacos et al, 1999). Kriteria Amsel menggunakan kriteria klinik, yaitu seseorang
terdiagnosis BV jika memenuhi tiga dari empat kriteria, yaitu :
1) sekret vagina homogen
2) Ph vagina > 4,5
3) bau amis bila sekresi vagina dicampur kalium hidroksida; dan
4) ditemukannya clue cells pada sediaan preparat basah salin.
Tatalaksana
1. Vaginitis Bakterialis

Metronidazole 500 mg oral dua kali sehari untuk 7 hari

Metronidazole gel 0.75% 5 g (1 full applicator) intravaginal sekali sehari

untuk 5 hari

Clindamycin cream 2% 5 g (1 full applicator) intravaginal sebelum tidur

untuk 5 hari

2. Trikomoniasis

Metronidazol 2 x 500 mg/hari, per oral, selama 7 hari

3. Candidiasis
Klotrimazol 200 mg intravagina, setiap hari, selama 3 hari
ATAU Klotrimazol 500 mg intravagina dosis tunggal
ATAU Flukonazol* 150 mg, per oral dosis tunggal,
ATAU Itrakonazol* 200 mg, per oral dosis tunggal

Komplikasi
 Pelvic Inflammatory Disease

Anda mungkin juga menyukai