PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup masa depan suatu bangsa. Pendidikan sebagai usaha sadar yang sengaja
pendidikan yang menempati kedudukan dan berfungsi sentral. Itu sebabnya, setiap
Laju dan perkembangan IPTEK yang pesat memacu setiap bangsa atau
negara untuk mencari format pendidikan yang lebih ideal atau disesuaikan dengan
dan watak peserta didik yang berakibat hilangnya kepribadian dan kesadaran akan
1
tidak hanya menyampaikan informasi terhadap siswa, tetapi juga dapat
menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa tertarik dan dapat
belajar (Mulyasa, 2007: 17). Salah satu usaha dalam menyelesaikan masalah
pendidikan adalah diterapkannya oleh para ahli pendidikan kurikulum 2013 yang
Salah satu mata pelajaran yang ada pada jenjang Sekolah Menengah
Pertama adalah mata pelajaran IPA. Pembelajaran IPA pada mata pelajaran
hakikatnya adalah produk, proses, sikap, dan teknologi. Oleh karena, sebagai
secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry). Metode yang tepat untuk merealisasikan
2014: 5).
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik, aktif, kreatif, inovatif dan kejujuran
ilmiah dalam menghadapi suatu masalah. Kegiatan praktikum sangat sesuai untuk
nyata tentang apa yang diperoleh dalam teori dan kontak inderawi. Selain itu,
dalam kegiatan praktikum siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi
2
terhadap hasilnya (Hastuti, 2013: 1-2). Kegiatan praktikum untuk SMP adalah
kegiatan yang dilakukan untuk menemukan konsep baru bagi siswa yang
didasarkan pada konsep yang telah ada dan dirumuskan oleh para ahli. Apabila
ditinjau dari segi peserta didik, maka kegiatan praktikum adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menemukan konsep, dan bila ditinjau dari segi ahli maka
praktikum dapat dilihat dari (1) frekuensi pelaksanaan praktikum, (2) minat siswa
terhadap praktikum, (3) waktu pelaksanaan praktikum, dan (4) persiapan dan
pelaksanaan praktikum (Hasruddin dan Rezeqi, 2012: 28). Selain itu, laporan hasil
praktikum juga perlu sebagai bukti bahwa praktikum tersebut telah dilaksanakan
sangat dipengaruhi oleh faktor ekstern pada faktor sekolah, dimana faktor sekolah
siswa di sekolah. Contohnya dapat kita lihat pada faktor sekolah bagian alat
pelajaran dan waktu sekolah. Jika alat pelajaran dalam pelaksanaan praktikum
seperti ketersediaan alat dan bahan praktikum tidak terpenuhi maka siswa tidak
yang berbeda-beda, ada yang membutuhkan waktu yang singkat dan ada yang
membutuhkan waktu yang relatif cukup lama, maka pelaksanaan praktikum tidak
3
bisa diberikan waktu yang seadanya. Perlu waktu yang khusus untuk
IPA Biologi di SMPN 1 Pare-Pare masih tergolong rendah yakni hanya 64,58%.
yaitu: di kelas IX ada 11 unit, kelas VIII ada 14 unit dan kelas VII ada 19 unit.
Ada tujuh jenis hambatan yang menyebabkan tidak terlaksananya praktikum, yang
paling tinggi tingkat hambatannya adalah: Karena tidak adanya laboran dengan
pelaksanaan praktikum IPA Biologi adalah alokasi waktu yang tidak cukup,
kurangnya kemampuan dan kreatifitas guru dan dana yang sangat terbatas.
dengan tuntutan kurikulum. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan
terlaksana dengan baik, untuk itu keterlaksanaan praktikum IPA Biologi masih
4
atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Faktor yang Menghambat dan
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja faktor yang mendukung keterlaksanaan praktikum IPA Biologi pada
3. Apa saja faktor yang menghambat keterlaksanaan praktikum IPA Biologi pada
4. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan oleh guru dan sekolah dalam menangani
C. Tujuan Penelitian
Selayar.
5
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat keterlaksanaan praktikum
D. Manfaat Penelitian
2. Sebagai bahan masukan bagi guru IPA Biologi untuk meningkatkan sarana
khususnya bagi yang mengkaji masalah yang relevan dengan penelitian ini.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
sengaja, terarah dan bertujuan agar orang lain dapat memperoleh pengalaman
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut dalam
dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa (Oemar
Hamalik, 2010).
ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan
2006).
7
sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut. Biologi sebagai ilmu dapat
kondusif sehingga terjadi interaksi antara subjek didik dengan objek belajarnya
yang berupa makhluk hidup dan segala aspek kehidupannya. Melalui interaksi
proses mental dan sensori motorik yang optimal pada diri siswa.
yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar dan penyelesaian masalah bersifat
bidang lainnya. Mata pelajaran IPA di SMP menekankan pada fenomena alam dan
masyarakat.
8
4. Pembelajaran biologi di sekolah menengah juga harus memperhatikan
operasi formal. Periode ini yang berkembang pada peserta didik adalah
kemampuan berpikir secara simbolis dan bisa memahami hal-hal yang bersifat
imajinatif (dari abstrak menuju konkrit). Dalam hal ini harus diperhatikan
karena peserta didik mempunyai kemampuan berpikir yang berbeda satu sama
lain.
keterampilan proses, siswa bukan hanya menjadi lebih terampil tetapi juga
Praktikum sering dikaitkan dengan beberapa tujuan yaitu untuk memotivasi siswa
sebab kegiatan praktikum pada umumnya menarik bagi siswa sehingga mereka
9
menggunakan metode ilmiah, untuk mengembangkan sikap-sikap ilmiah (Widodo
dkk, 2006).
prinsip-prinsip sains. Siswa dilatih dalam kegiatan praktikum untuk bekeja ilmiah
serta kegiatan empiris. Macam- macam bentuk praktikum yaitu bentuk praktikum
menuntun peserta didik agar dapat bekerja secara kontinu dan terarah. Penuntun
10
mengembangkan sikap ilmiah, mengembangkan minat belajar yang diungkapkan
dan melibatkan siswa secara aktif sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Hal ini
menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dari teori.
pengalaman yang nyata bagi siswanya, selain itu melalui kegiatan praktikum
sekolah, guru, siswa dan fasilitas. Guru merupakan salah satu faktor utama yang
menunjang minat belajar siswa, cara mengajar guru yang baik akan menimbulkan
11
minat dan rasa suka siswa terhadap pelajaran biologi. Pembelajaran yang efektif
untuk pelajaran biologi yaitu belajar teori yang kemudian disusul oleh praktikum
untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum (Ismet, 2004).
Untuk faktor siswa, pada kenyataannya antara siswa yang satu dengan yang lain
4. Pengelolaan Laboratorium
dengan ilmu fisika, kimia dan sebagainya. Agar praktikum dapat terlaksana
baku. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh
12
laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya dan kesematan
lain:
terawat.
pengalaman dan keterampilan. Dalam hal ini belum tentu semua guru
2. Tidak semua pokok bahasan biologi dapat dipraktikkan dan tidak semua
melakukan praktik.
13
5. Waktu yang diperlukan untuk praktikum terlalu banyak, sehingga kadang
B. Kerangka Berpikir
dasar produk ilmiah dan proses ilmiah. Proses ilmiah diartikan bahwa semua
sedangkan produk ilmiah diartikan sebagai hasil dari proses yang berupa
pengetahuan yang akan diterapkan dan diajarkan dalam kelas maupun luar kelas
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran IPA di sekolah, baik itu melalui
teori ataupun praktikum. Hasil belajar IPA peserta didik tidak hanya didasarkan
pada penilaian teori saja tetapi keterampilan peserta didik dalam melaksanakan
laboratorium, dalam kelas dan juga lingkungan. Konsep IPA Biologi harus
peserta didik dapat belajar langsung dan mandiri serta menemukan sendiri hal-hal
14
mendukung siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir.
masalah, berpikir kritis dalam menganalisis permasalahan dan fakta yang ada,
serta menemukan konsep dan prinsip, sehingga tercipta kegiatan belajar yang
seperti tersedianya penuntun praktikum, alat dan bahan praktikum, waktu serta
dana yang mencukupi. Kemampuan dan kemauan guru juga menjadi hal yang
terlaksana dengan baik apabila unsur yang mendukung juga tersedia, namun
apabila salah satu unsur tidak tersedia maka keterlaksanaan praktikum akan
menjadi terhambat sehingga guru perlu memiliki solusi bagi praktikum yang tidak
terlaksana di sekolah.
15
Pembelajaran IPA Biologi
Solusi
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
dalam penelitian ini ada empat variabel yang diamati yaitu : Keterlaksanaan
unit praktikum dengan baik dan lancar sesuai dengan tuntunan kurikulum,
karena tersedianya alat, bahan, waktu serta peserta didik dan guru IPA Biologi
lingkungan sekitar.
17
2. Faktor pendukung keterlaksanaan praktikum IPA Biologi didefinisikan
praktikum.
didefinisikan sebagai segala jalan keluar yang digunakan oleh guru untuk
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru IPA Biologi dan siswa Sekolah
E. Prosedur Penelitian
1. Tahap Perencanaan
yang diteliti.
akan diteliti.
18
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan di antaranya adalah:
a. Pengumpulan Data
guru IPA Biologi tiap sekolah. Angket yang disebar untuk siswa berbeda
dengan angket yang disebar untuk guru. Angket untuk siswa digunakan untuk
melakukan wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru IPA Biologi
b. Analisis Data
sekolah.
3. Laporan Penelitian
F. Instrumen Penelitian
1. Angket
19
tersebut cukup terperinci dan lengkap, ini yang membedakan dengan daftar
pertanyaan interview. Ada dua jenis angket yang digunakan, angket pertama
terlaksananya praktikum.
2. Wawancara
dilakukan dengan Kepala Sekolah dan Guru IPA Biologi tiap sekolah untuk
pelaksanaan praktikum.
3. Observasi
atas dua jenis. Angket pertama untuk siswa digunakan untuk mengetahui apakah
dengan tujuan dari tiap unit praktikum. Angket yang kedua untuk guru mata
20
pelajaran IPA Biologi yang digunakan untuk memperoleh data tentang
Selain pembagian angket juga dilakukan wawancara dengan Kepala Sekolah dan
laboratorium.
21