Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumor jinak yang umumnya terjadi pada kolon adalah polip. Polip merupakan
suatu massa bertangkai yang menonjol ke dalam lumen usus yang berasal dari epitel
mukosa dan submukosa dan merupakan neoplasma jinak terbanyak di kolon dan
rektum. Pada lebih dari separuh kasus polip ditemukan di daerah rectosigmoid. 1, 2

Sebagian besar polip kolon timbul secara sporadik, dan meningkat


frekuensinya seiring usia. Suatu penelitian kependudukan menunjukkan bahwa
sekitar 30% dari individu dewasa dan lanjut usia memiliki polip kolon. Sebagai
perbandingan, kejadian polip kolon di Amerika Serikat adalah 1 kasus diantara
6580-8300 orang.3,4,5

Tidak terdapat perbandingan yang akurat dari insidensi dan prevalensi polip
kolon di seluruh dunia karena perbedaan dalam metode yang digunakan untuk
deteksi polip kolon. Perkiraan insidensi polip kolon dan rectum pada populasi
umum adalah antara 9% sampai 60%. Polip nonneoplastik membentuk sekitar 90%
dari semua polip kolon. Walaupun dapat ditemukan dimana saja dikolon, pada lebih
dari separuh kasus polip ditemukan di daerah rectosigmoid. Sekitar 50% polip
terjadi pada daerah rektosigmoid.2,3

Secara histologis polip kolon dan rektum diklasifikasikan menjadi dua


kelompok utama, yaitu polip nonneoplastik dan neoplastik. Polip non-neoplastik
tidak mempunyai potensi untuk menjadi keganasan. Namun polip neoplastik sering
merupakan suatu lesi premaligna sehingga harus diangkat setelah ditemukan.
Banyak suatu adenokarsinoma pada usus besar merupakan suatu progresivitas dari
perkembangan polip neoplastik. Karena hal ini, deteksi dini mempunyai peranan
penting untuk tujuan diagnosis, terapi dan prognosis pasien.2,3,4

Anda mungkin juga menyukai