TIM AKREDITASI
LAYANAN KLINIS BERORIENTASI PADA PASIEN
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Pedoman Triase Klinik Pratama Rawat
Inap Menara Gading. Buku ini kami susun sebagai salah satu upaya untuk memberikan
acuan dan kemudahan bagi petugas di Klinik dalam melaksanaan Triase sehingga
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Triase merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari proses
pelayanan, dimana penanganan lanjutan pasien akan ditentukan berdasarkan
penilaian triase. Ketika proses triase dapat dilaksanakan dengan benar maka akan
memudahkan dan berdampak positif pada ketepatan dan kecepatan penanganan
petugas.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Sasaran 1
BAB II. RUANG LINGKUP 3
BAB III. TATA LAKSANA 4
BAB IV. DOKUMENTASI 5
BAB V PENUTUP 6
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus
dengan suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau
menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan menetapkan
prioritas penanganannya. Triase merupakan usaha pemilahan korban sebelum
ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada. Triase
adalah suatu sistem pembagian/ klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat
ringannya kondisi klien/ kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam
triase, perawat dan dokter di Klinik mempunyai batasan waktu (respon time) untuk
mengkaji keadaan dan memberikan intervensi yaitu < 5 menit.
B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat Klinik
untuk mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan
tingkat kegawat daruratan, trauma, atau penyakit dengan mempertimbangkan
penanganan dan sumber daya yang ada.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di Klinik
Pratama Rawat Inap Menara Gading baik dokter, perawat, ataupun bidan.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
5
BAB III
TATA LAKSANA
Proses dimulai ketika pasien masuk ke pintu IGD Puskesmas Klinik Pratama
Rawat Inap Menara Gading, perawat harus mulai memperkenalkan diri, kemudian
menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian serta pemeriksaan tanda-
tanda vital, misalnya melihat sekilas kearah pasien yang berada di brankar sebelum
mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.
Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5
menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat penanggung jawab
pasien. Perawat dan dokter bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area
pengobatan yang tepat. Tanpa memikirkan dimana pasien pertamakali ditempatkan
setelah triase, setiap pasien tersebut harus dikaji ulang oleh perawat sedikitnya setiap
30 menit.
Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat
darurat, pengkajian dilakukan setiap 1 menit. Setiap pengkajian ulang harus
didokumentasikan dalam rekam medis. Informasi baru akan mengubah kategorisasi
keakutan dan lokasi pasien di area pengobatan.
Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda obyektif bahwa
pasien mengalami gangguan pada airway, breathing dan circulation, maka pasien
ditangani dahulu. Pengkajian awal hanya didasarkan atas data obyektif dan data
subyektif sekunder dari pihak keluarga. Setelah keadaan pasien membaik, data
pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subyektif yang berasal langsung dari
pasien.
Kategori triase
Segera - Immediate
6
Tunda - Delayed
Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman
jiwa segera.
Minimal
Expectant
Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal
meskipun mendapat pertolongan.
7
BAB IV
DOKUMENTASI