Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“ KEPUTIHAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Internship 1

Disusun oleh :

Lilis Suryani 130104140041

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

1
SUMEDANG
2015

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan reproduksi pada wanita tidak terlepas pada kesehatan organ
intimnya. Tentu kita perlu sadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat
penting. Salah satu hal yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau
higienitas, terutama pada daerah sekitar vagina. Dalam vagina terdapat
mikroorganisme (flora normal) yang bila tidak di jaga dapat terganggu
keseimbangan. Bila hal ini terjadi maka akan timbul gangguan dan keluhan pada
daerah tersebut, salah satu gejala adanya gangguan adalah melalui timbulnya
keputihan.
Pada dasarnya secara normal wanita akan mengeluarkan sedikit cairan
vagina, yang jernih, menyerupai warna susu atau sedikit kekuningan. Jika
pengeluaran cairan ini tidak menimbulkan rasa gatal atau tidak berbau busuk,
mungkin hal ini bukan merupakan masalah. Sering kali seorang wanita, terutama
selama masa kehamilan, mengalami keputihan yang disertai rasa gatal di dalam
vagina. Keputihan ini dapat disebabkan oleh berbagai macam infeksi. Sebagian
besar diantaranya mengganggu, namun tidak berbahaya.
Keputihan bisa dikategorikan normal yaitu berkaitan dengan siklus
menstruasi, yang terjadi menjelang ataupun setelah menstruasi atau bisa juga
keluar saat kita sedangmengalami stress atau kelelahan.
Tetapi ada juga jenis keputihan akibat suatu gangguan seperti infeksi
parasit, bakteri, jamur atau virus pada vagina. Biasanya keputihan jenis ini bisa
bervariasi dalam warna, berbau, dan disertai keluhan seperti gatal, nyeri atau
terbakar di sekitar vagina.

1.2 Tujuan
Tujuan dalam diberikannya pendidikan kesehatan dalah bagaimana gambaran
tentang keputihan Fisiologis dan Patologis.
1. Mengetahui apa pengertian dari menstruasi

3
2. Mengetahui siklus menstruasi
3. Gangguan pada menstruasi

1.3 Satuan Acara Penyuluhan ( S A P )


1. Pokok bahasan : proses menstruasi
2. Metode
 Diskusi / tanya jawab
3. Media
- Video
Daftar pustaka

4
BAB II
ISI

2.1 Keputihan
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang
disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di
sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini
mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran
kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil
(Nenk,2009).

Keputihan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu keputihan yang normal dan
keputihan yang abnormal. Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang
dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi
dan juga melalui rangsangan seksual. sedangkan keputihan abnormal dapat terjadi
pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut
rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit karena hubungan kelamin)
(Manuaba,2009).

2.2 Gejala Dan Tanda Keputihan


Pada keputihan normal gejala dan tandanya sebagian besar berkaitan dengan
siklus menstruasi. Biasanya berupa cairan lengket berwarna putih kekuningan atau
putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer ataupun kental dan
biasanya pada keputihan yang normal tidak disertai gatal serta akan menghilang
dengan sendirinya.
Sedangkan pada keputihan abnormal gejala dan tandanya biasanya bisa bervariasi
dalam warna, berbau dan disertai keluhan seperti gatal, nyeri atau rasa terbakar
disekitar vagina. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan pada
saluran kencing (Sallika,2010).

5
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim,
walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi atau alat kelamin luar
(Nenk,2009).

2.3 Penyebab
Ada berbagai macam penyebab keputihan,antara lain:
(1) Faktor kebersihan yang kurang baik.
Kebersihan di darerah vagina haruslah terjaga dengan baik. Jika, daerah
vagina tidak dijaga kebersihannya akan menimbulkan berbagai macam
penyakit salah satunya keputhan. Hal ini menyebabkan kelembaban vagina
mengalami peningkatan dan hal ini membuat penyebab infeksi berupa bakteri
patogen akan sangat mudah untuk menyebarnya.
(2) Stress
Semua organ tubuh kinerjanya di pengaruhi dan dikontrol oleh otak, maka
ketika reseptor otak mengalami kondisi stress hal ini dapat menyebabkan
terjadinya perubahan dan keseimbangan hormon -hormon dalam tubuh dan
hal ini dapat menimbulkan terjadinya keputihan.
(3) Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat antibitok dalam jangka lama bisa menyebabkan sistem
imunitas pada tubuh wanita, dan obat antibiotik biasanya dapat menimbulkan
keputihan. Sedangkan gangguan keseimbangan hormonal dapat juga
disebabkan oleh penggunaan KB.

Keputihan dapat ditimbulkan oleh berbagai macam penyebab, berikut ini


merupakan sebagian besar penyebab keputihan yang dialami oleh wanita
Indonesia:

o Menggunakan WC umum yang kotor, sehingga rawan terinfeksi


oleh bakteri, virus, jamur, dan sebagaianya.

6
o Ketika selesai buang air kecil, hanya membasuh organ intim
dengan tissue saja, dan tidak membilasnya dengan air.
o Menggunakan pakaian dalam yang sangat ketat, apalagi terbuat
dari bahan sintesis.
o Melakukan cara pembilasan vagina dengan arah yang salah,
umumnya melakukan dari arah anus ke arah vagina, yang benar
adalah dari vagina ke arah anus.
o Kurangnya menjaga kebersihan organ intim.
o Melakukan pertukaran pemakaian handuk/celana dalam dengan
orang lain.
o Mengalami stress dan kelelahan.
o Tidak sering mengganti pembalut saat menstruasi.
o Sering menggaruk – garuk pada daerah organ intim.
o Tinggal di lingkungan yang kotor.
o Mandi dengan berendam air hangat. Jamur penyebab keputihan
suka tinggal pada daerah yang hangat.
o Sering berganti pasangan seksual.
o Memakai pembalut/pantyliner yang tidak berkualitas (terbuat dari
bahan daur ulang & mengandung pemutih).

Penyakit keputihan juga dapat disebabkan karena jamur,bakteri,virus dan parasit:


Gangguan yang dapat menimbulkan masalah yaitu:
 Candidosis adalah penyebab paling umum pada gatal-gatal pada vagina.
Jamur menyerang sel pada saluran vagina dan sel-sel kulit vulva. Pada
beberapa wanita, jamur masuk ke lapisan sel yang lebih dalam dan
beristirahat di sana sampai diaktifkan kembali karena satu alasan. Sel-sel
yang terinfeksi yidak terlalu parah gugur ke dalam vagina sehingga
menyebabkan keputihan. Candida masuk ke vagina dari infeksi jamur pada
jalur khusus tetapi mungkin menyebar oleh hubungan seks kelamin.
Candida tumbuh lebih cepat jika lingkungan mengandung glukosa dan
lebih umum terjadi dalam kehamilan atau pada wanita penderita diabetes.

7
Namun tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi pada wanita lain
(Llewellyn,2005).
 Trichomoniasis
Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau, gatal, vulva
kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat buang air kecil (Nenk,2009).
Infeksi vagina terjadi ketika organisme hidup sangat kecil (disebut
trichomonad) masuk ke dalam vagina, biasanya setelah hubungan kelamin
dengan pria yang terinfeksi. Trichomonas menginfeksi sekitar 1 dalam 10
wanita. Organism ini seukuran dengan sel darah putih dan mempunyai
“bulu getar” serta sebuah ekoryang sangat kuat. Pada kebanyakan wanita
jamur ini hidup dalam saluran vagina yang seperti beledu dan tidak
mennimbbulkan gejala. Pada kebanyakan pria hidupnya dalam saluran
kencing di penis. Tetapi pada beberapa wanita karena sejumlahalasan yang
tidak diketahui, ini menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang
cukup parah (Llewellyn,2005).
 Bacterial Vaginosis
Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan baksil anaerobic yang
biasanya terdapat di vagina. Keputihan itu encer, mempunyai bau amis
yang tajam, dan berwarna abu-abu kotor. Ini disebut “amine vaginosis”
karena amine diproduksi dan menghasilkan bau amis.
 Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes Simpleks
Sering ditandai dengan kondiloma akumminato atau tumbuh seperti
jengger ayam, cairan berbau tanpa disertai rasa gatal.(Llewellyn,2005).

2.4 Cara Mencegah


Berikut ini adalah berbagai cara untuk mencegah keputihan:
 Bersihkan selalu organ intim.
 Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina
harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip
dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada
vagina.

8
 Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina
sebelum anda berpakaian
 Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk
membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu
diganti
 Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng
menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi
di daerah kewanitaan terganggu.
 Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu
menyerap keringat.
 Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
 Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
 Jika stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda
sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
 Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan
banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas
tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah
kemaluan.
 Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan (Sallika,2010).

9
DAFTAR PUSTAKA

Nenk. Lentera Biru. 2009.


Manuaba, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, EGC,
Jakarta
Sallika,NS. 2010. Serba-serbi Kesehatan Perempuan. Cetakan ke-2, Bukune.
2010
Sianturi.1996.Keputihan.Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai