“ KEPUTIHAN”
Disusun oleh :
1
SUMEDANG
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dalam diberikannya pendidikan kesehatan dalah bagaimana gambaran
tentang keputihan Fisiologis dan Patologis.
1. Mengetahui apa pengertian dari menstruasi
3
2. Mengetahui siklus menstruasi
3. Gangguan pada menstruasi
4
BAB II
ISI
2.1 Keputihan
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang
disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di
sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan tidak ditangani sedini
mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran
kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil
(Nenk,2009).
Keputihan dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu keputihan yang normal dan
keputihan yang abnormal. Keputihan normal dapat terjadi pada masa menjelang
dan sesudah menstruasi, pada sekitar fase sekresi antara hari ke 10-16 menstruasi
dan juga melalui rangsangan seksual. sedangkan keputihan abnormal dapat terjadi
pada semua infeksi alat kelamin (infeksi bibir kemaluan, liang senggama, mulut
rahim, dan jaringan penyangga juga penyakit karena hubungan kelamin)
(Manuaba,2009).
5
Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan
tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim,
walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi atau alat kelamin luar
(Nenk,2009).
2.3 Penyebab
Ada berbagai macam penyebab keputihan,antara lain:
(1) Faktor kebersihan yang kurang baik.
Kebersihan di darerah vagina haruslah terjaga dengan baik. Jika, daerah
vagina tidak dijaga kebersihannya akan menimbulkan berbagai macam
penyakit salah satunya keputhan. Hal ini menyebabkan kelembaban vagina
mengalami peningkatan dan hal ini membuat penyebab infeksi berupa bakteri
patogen akan sangat mudah untuk menyebarnya.
(2) Stress
Semua organ tubuh kinerjanya di pengaruhi dan dikontrol oleh otak, maka
ketika reseptor otak mengalami kondisi stress hal ini dapat menyebabkan
terjadinya perubahan dan keseimbangan hormon -hormon dalam tubuh dan
hal ini dapat menimbulkan terjadinya keputihan.
(3) Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat antibitok dalam jangka lama bisa menyebabkan sistem
imunitas pada tubuh wanita, dan obat antibiotik biasanya dapat menimbulkan
keputihan. Sedangkan gangguan keseimbangan hormonal dapat juga
disebabkan oleh penggunaan KB.
6
o Ketika selesai buang air kecil, hanya membasuh organ intim
dengan tissue saja, dan tidak membilasnya dengan air.
o Menggunakan pakaian dalam yang sangat ketat, apalagi terbuat
dari bahan sintesis.
o Melakukan cara pembilasan vagina dengan arah yang salah,
umumnya melakukan dari arah anus ke arah vagina, yang benar
adalah dari vagina ke arah anus.
o Kurangnya menjaga kebersihan organ intim.
o Melakukan pertukaran pemakaian handuk/celana dalam dengan
orang lain.
o Mengalami stress dan kelelahan.
o Tidak sering mengganti pembalut saat menstruasi.
o Sering menggaruk – garuk pada daerah organ intim.
o Tinggal di lingkungan yang kotor.
o Mandi dengan berendam air hangat. Jamur penyebab keputihan
suka tinggal pada daerah yang hangat.
o Sering berganti pasangan seksual.
o Memakai pembalut/pantyliner yang tidak berkualitas (terbuat dari
bahan daur ulang & mengandung pemutih).
7
Namun tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi pada wanita lain
(Llewellyn,2005).
Trichomoniasis
Cairannya banyak, kental, berbuih seperti sabun, bau, gatal, vulva
kemerahan, nyeri bila ditekan atau perih saat buang air kecil (Nenk,2009).
Infeksi vagina terjadi ketika organisme hidup sangat kecil (disebut
trichomonad) masuk ke dalam vagina, biasanya setelah hubungan kelamin
dengan pria yang terinfeksi. Trichomonas menginfeksi sekitar 1 dalam 10
wanita. Organism ini seukuran dengan sel darah putih dan mempunyai
“bulu getar” serta sebuah ekoryang sangat kuat. Pada kebanyakan wanita
jamur ini hidup dalam saluran vagina yang seperti beledu dan tidak
mennimbbulkan gejala. Pada kebanyakan pria hidupnya dalam saluran
kencing di penis. Tetapi pada beberapa wanita karena sejumlahalasan yang
tidak diketahui, ini menyebabkan gatal-gatal di vagina dan vulva yang
cukup parah (Llewellyn,2005).
Bacterial Vaginosis
Infeksi oleh Gardnerella yang berinteraksi dengan baksil anaerobic yang
biasanya terdapat di vagina. Keputihan itu encer, mempunyai bau amis
yang tajam, dan berwarna abu-abu kotor. Ini disebut “amine vaginosis”
karena amine diproduksi dan menghasilkan bau amis.
Virus HPV (Human Papiloma Virus) dan Herpes Simpleks
Sering ditandai dengan kondiloma akumminato atau tumbuh seperti
jengger ayam, cairan berbau tanpa disertai rasa gatal.(Llewellyn,2005).
8
Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina
sebelum anda berpakaian
Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk
membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu
diganti
Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng
menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi
di daerah kewanitaan terganggu.
Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu
menyerap keringat.
Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
Jika stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda
sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan
banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas
tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah
kemaluan.
Potonglah secara berkala bulu disekitar kemaluan (Sallika,2010).
9
DAFTAR PUSTAKA
10