Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue.

3 (2017)

Yin 2012, Studi Kasus dan Metode , Edisi Keenam, PT. Raja Grafindo Persada
Jakarta

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


PENJUALAN TUNAI TERHADAP PELAKSANAAN PENGENDALIAN
INTERNAL PT. MANGGALA YUDA GAS KEDIRI

Fitri Dwi Novianti , Mahsina, Widya Susanti


Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya
fitridwinovianti@yahoo.com

ABSTRAK

Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif . Sumber data dalam


penelitian ini adalah PT Manggala Yuda Gas Kediri khususnya yang berkaitan dengan biaya.
Unit analisis dalam penelitian ini mengenai rancangan sistem dan prosedur sistem informasi
akuntansi penjualan terhadap pelaksanaan pengendalian internal pada PT Manggala Yuda
Gas Kediri. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat masalah-masalah seperti tidak diharuskannya
pembayaran secara transfer terlebih dahulu atau lunas terlebih dahulu sebelum barang kirim.
memberikan kepercayaan penuh kepada bagian pengiriman untuk menerima bukti
pembayaran yang dilakukan secara tunai. Sehingga sering terjadinya ketidakvalidan antara
jumlah uang yang diterima dengan jumlah yang tertera pada faktur penjualan. Tidak adanya
larangan pada bagian pengiriman untuk membawa uang tunai lebih dari satu hari.

Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai, Pengendalian Internal

ABSTRACT
The approach used is qualitative descriptive. Data source in this research is PT
Manggala Yuda Gas Kediri especially related with cost. Unit of analysis in this research
concerning system design and procedure of sales accounting information system to
implementation of internal control at PT Manggala Yuda Gas Kediri. Data analysis
technique used is descriptive qualitative. The results of this study indicate there are problems
such as not required to pay in advance or transferred first before the goods shipped. Give full
confidence to the delivery department to receive proof of payment made in cash. So often the
occurrence of invalidity between the amount of money received by the amount listed on the
sales invoice. The absence of a ban on the delivery department to carry cash more than one
day.

699
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Keywords: Accounting Information System Cash Sales, Internal Control.

PENDAHULUAN
Sistem akuntansi penjualan yang ada dalam perusahaan dirancang untuk menangani
transaksi atas penjualan suatu produk yang dihasilkan. Pelaksanaan sistem akuntansi
penjualan dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan atau laba perusahaan yang optimal.
Keadaan ini tentunya akan mendorong perusahaan dalam melakukan pengendalian internal
dan penataan sistem akuntansi penjualan yang baik. Menurut Baramuli dan Karamoy
(2013:216) pengendalian internal adalah semua rencana organisasional, metode, dan
pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya,
mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan
efisiensi,operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah
ditetapkan.
Dengan adanya sistem akuntansi yang baik dalam perusahaan dapat menghindarkan
perusahaan dari kegiatan pihak tertentu untuk melakukan penyelewengan, penipuan serta
pemborosan terhadap harta kekayaan perusahaan dan meminimalkan penyalahgunaan
prosedur yang telah ditentukan. Penjualan merupakan kegiatan utama dari perusahaan baik
perusahaan industri, perusahaan dagang maupun perusahaan jasa yang bertujuan untuk
mencari keuntungan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem akuntansi penjualan tunai yang baik
agar dapat menghasilkan informasi yang andal dan dapat dipercaya oleh pihak-pihak
berkepentingan.
PT.Manggala Yuda Gas merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha
perdagangan, khususnya menjual LPG 3kg. Adapun permasalahan yang di hadapi oleh PT.
Manggala Yuda Gas adalah belum diterapkannya sistem dan prosedur penjualan yang
memadai. Hal ini disebabkan perangkapan fungsi bagian-bagian yang terkait dalam proses
penjualan, khususnya pada pelaksanaan sistem akuntansi penjualan tunai belum sepenuhnya
melaksanakan pemisahaan fungsi seperti pada bagian penjualan masih merangkap tugas
bagian pembayaran, dan cara kerja pada bagian manual masih manual pencatatan serta
pembukuannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami peranan
sistem informasi akuntansi penjualan serta mengidentifikasi kelemahan sistem informasi
akuntansi penjualan terhadap pelaksanaan pengendalian intern.

TINJAUAN TEORETIS

700
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan


Daud dan Windana (2014:31) sistem informasi akuntansi penjualan adalah suatu
sistem informasi yangmengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang
untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Susanto (2016:16) sistem informasi akuntansi penjualan tunai adalah kerangka kerja
dalam sumber daya manusia, alat, metode dan semuanya itu dikoordinasikan untuk mengolah
data penjualan menjadi informasi penjualan yang berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkannya.
Pengendalian Internal
Ikatan Akuntan Indonesia (2012: 319), pengendalian internal adalah suatu proses
yang dijalankan oleh dewan Komisaris, manajemen, dan personil lain entitas yang didesain
untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan yaitu:
keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku. Menurut Romney dan Steinbart dalam Kwary dan Fitriasari (2012:4)
mengemukakan bahwa pengendalian internal melaksanakan tiga fungsi penting ialah:
Pengendalian untuk pencegahan (preventive control), Pengendalian untuk pemeriksaan
(detective control), dan Pengendalian korektif (corrective control).
Kerangka Konseptual

Sumber: Peneliti (2017)

Gambar 1
Kerangka Konseptual 701
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang berjenis studi kasus. Sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus.

Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: (1) data primer
yang langsung dikumpulkan dari obyek yang diteliti yaitu pengendalian internal atas
penjualan tunai gas LPG 3kg di bagian keuangan PT Manggala Yuda Gas Kediri; (2) data
sekunder yang diperoleh dari data primer yang diolah lebih lanjut. Sumber data dalam
penelitian ini berupa data-data yang dikumpulkan dari PT Manggala Yuda Gas Kediri
khususnya yang berkaitan dengan biaya.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka.

HASIL PENELITIAN
1. Identifikasi Data dari Sistem Informasi Akuntansi atas Prosedur Penjualan Tunai
pada PT. Manggala Yuda Gas Kediri
a. Catatan Akuntansi dan Prosedur Sistem Penjualan
Adapun catatan akuntansi yang membentuk Prosedur Sistem Penjualan Tunai kepada
PT. Manggala Yuda Gas Kediri adalah sebagai berikut: (1) bagian order penjualan
menerima order dari pelanggan, kemudian membuat FPT; (2) sales order kemudian
menyerahkan lembar 1 pada bagian kasa, lembar ke 2 pada bagian penerimaan, dan
lembar ke 3 pada bagian gudang; (3) bagian pengiriman mengirim barang kepada
pelanggan; (4) pelanggan baru melakukan pembayaran kepada pengiriman sesuai
jumlah barang yang diterima; (5) kemudian bagian pengiriman setor pembayaran ke
bagian keuangan.
b. Dokumen yang digunakan pada Penjualan Tunai
Dokumen yang digunakan Sistem Akuntansi Penjualan tunai adalah: (1) loading
order, yaitu dokumen yang dibuat sebagai lembar pengantar pengisian elpiji.
Selanjutnya setelah selesai pengisian, LO diambil oleh bagian pengisian depot atau

702
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

ditinggalkan di getkeeper untuk dibukukan/dilaporkan, bahwa hari itu telah dilakukan


pengiriman elpiji ke perusahaan; (2) surat order barang, yaitu dokumen yang
mendukung faktur penjualan yang dikirim kepada bagian gudang, guna
memungkinkan bagian gudang untuk menyiapkan barang. Digunakan untuk
menunjukan nama depo, alamat depo, nomor telpon depo dan kuantitas pesanan
barang; (3) nota penjualan, yaitu dokumen yang digunakan untuk mengetahui
banyaknya barang yang dibeli dan jumalah barang yang dibeli, jika sudah dicap oleh
kasir bahwa barang tersebut sudah bibayar; (4) surat jalan, yaitu dokumen yang wajib
disertakan pada setiap mengirim atau mengantar barang dari satu tempat ke tempat
lain. Dalam hal ini biasanya pengiriman yang di lakukan berjarak cukup jauh dan
menggunakan alat transportasi.
2. Analisa Deskriptif Kualitatif Sistem Informasi Akuntansi Penjualan pada PT.
Manggala Yuda Gas Kediri
Prosedur yang membentuk Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Manggala Yuda
Gas Kediri
a. Penerimaan Pesanan
Prosedur penerimaan pesanan dimulai ketika bagian penjualan menerima pesanan
dari pelanggan melalui telepon maupun bertatap muka langsung dengan pihak depo.
Selanjutnya apabila pelanggan merupakan pelanggan baru, maka sebelum
pesanannya diproses, bagian penjualan akan mencatat informasi mengenai identitas
diri pelanggan seperti nama, nama perusahaan/toko, alamat dan no.telepon.
Berdasarkan pemesanan yang dilakukan pelanggan bagian penjualan akan langsung
melakukan pencatatan. Selanjutnya bagian penjualan akan memproses data pesanan
untuk dibuat menjadi surat order barang, dan dilakukan pencatatan lengkap seperti
nama barang, jumlah pemesanan, harga satuan dan jenis penjualan.
a. Prosedur Transaksi Gudang (Persediaan)
Siklus kedua persediaan bermula ketika bagian pembelian melakukan pemesanan dan
mengisi tabung gas elpiji yang kosong di SPBE sesuai dengan loading order dari PT
Pertamina. Setelah melakukan pengisian tabung di SPBE gas elpiji tersebut akan dibawa ke
gudang milik perusahaan, dan masuk sebagai persediaan barang jadi. Sesampainya di gudang,
staf gudang akan mengeluarkan dan memeriksa tabung, yaitu dengan mengecek kondisi
tabung elpiji sesuai dengan standar SNI (Standar Nasional Indonesia) :
1) Melakukan pengecekan pada berat tabung, berat tabung yang penuh harus sesuai jumlah
berat tabung kosong ditambah berat isi gas Elpiji yaitu isi gas Elpiji 3 kg.

703
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

2) Penampilan visual secara umum (harus tampak mulus dan tidak mengalami
kerusakan/penyok)
3) Pemasangan valve, sisa ulir valve yang tampak adalah 3-5 ulir.
4) Rigi-rigi (bentuk permukaan) hasil las baik (harus halus dan mulus).
5) Mutu pengelasan baik (tidak terdapat cacat: undercut, pin hole atau retak)
6) Mutu penandaan tabung baik:
a. Penandaan pada sisi hand guard dengan stamping diproduksi untuk Pertamina, kode
produksi pabrikan dan nomor seri, water capacity, tara weight, test pressure, bulan
dan tahun pembuatan, penandaan SNI pada produk (stamping)
b. Sablon dan emboss pada badang tabung Lingkaran merah di sekitar neck ring
dengan lebar pengecetan 20 + 1mm, Emboss logo Pertamina, Lambang LPG
Pertamina, Sablon pada sisi hand guard, Sablon bulan dan tahun uji selanjutnya
7) Lakukan pemeriksaan tabung elpiji:
a. Pastikan segel/security seal cap dalam keadaan baik.
b. Pastikan tersedia inner seal pada valve
c. Pastikan tidak ada kebocoran pada badan tabung (contoh: pada bagian las)
d. Pastikan tidak ada kebocoran pada sambungan tabung dan valve.
e. Pastikan bahwa rubber seal dalam keadaan baik
Selesai melakukan pengecekan terhadap tabung Bagian Gudang melakukan
penyimpanan di dalam gudang yang memenuhi syarat tempat penyimpanan aman, kering dan
cukup baik ventilasinya. Berikut adalah tata cara penyimpanan tabung gas elpiji di dalam
gudang.
1. Penyusunan tabung harus dikelompokan sesuai dengan kapasitasnya.
2. Tabung isi harus disusun terpisah dari tabung kosong
3. Memisahkan tabung yang rusak atau bocor, dan diberi tanda
4. Tabung harus disusun dalam posisi tegak atau berdiri
5. Tabung berkapasitas 3 kg dapat disusun bertumpuk dengan maksimum 4 (empat) susun
tabung
Setelah elpiji siap, maka aka ada stock persediaan yang akan berkaitan dengan bagian
penjualan yakni besarnya kuantitas pesanan depo yang di order melalui bagian penjualan.
Saat barang sudah tersedia maka bagian gudang akan mengeluarkan barang sesusai dengan
surat order barang yang dibuat dan diotorisasi oleh bagian admin/akuntansi untuk dimuat
pada bagian pengiriman yang kemudian diantar ke depo yang melakukan pemesanan.
b. Prosedur Pengiriman Barang
704
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Prosedur pengiriman barang diawali dengan penerimaan faktur penjualan dari


admin/akuntasi. Setelah menerima faktur penjualan dari admin/akuntasi. Penentuan waktu
pengiriman barang diserahkan sepenuhnya ke bagian gudang, sehingga pihak depo tidak
dapat menentukan sendiri. Sementara itu bagian admin/akuntansi menerima surat order
barang dan dibuatkan faktur penjualan. Faktur penjualan akan dibuat dua rangkap, rangkap
pertama diberikan kepada pihak depo dan rangkap kedua diberikan kepada bagian pengiriman
untuk dijadikan bukti penagihan. Setibanya di tempat depo maka bagian pengiriman akan
menyerahkan barang (tabung isi) ke pihak depo, serta menerima tabung kosong dari pihak
depo. Setelah itu menyerahkan satu rangkap faktur penjualan asli sebagai bukti pembayaran
ke admin/akuntansi. Sedangkan satu rangkap lainya untuk disimpan oleh pihak depo.
c. Prosedur Penerimaan Pembayaran
Setelah melakukan penagihan bagian pengiriman akan kembali ke kantor untuk
menyerahkan hasil pembayaran kepada bagian keuangan. Selanjutnya bagian keuangan akan
membuat laporan keuangan berdasarkan faktur penjualan.

A. Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai PT. Manggala Yuda Gas Kediri
Berdasarkan prosedur-prosedur yang telah diuraikan diatas, dapat dilihat pada bagan
alur sistem pembayaran tunai PT. Manggala Yuda Gas Kediri seperti yang tampak pada
Gambar 2

Gambar 2
Bagan Alur Sistem Pembayaran Tunai

B. Penjelasan Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai PT. Manggala Yuda Gas Kediri
Dari gambar bagan alir system penjualan tunai diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

705
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

1. Depo, yang memiliki tugas berupa melakukan pemesanan barang kepada bagian
penjualan PT. MANGGALA YUDA GAS. Setelah pihak depo menerima barang, pihak
depo melakukan pengecekan dan melakukan pembayaran kepada bagian pengiriman.
2. Bagian Gudang, yang memiliki tugas untuk melakukan pengecekan barang yang dipesan
oleh pihak depo dan bila barang tersedia bagian ini akan menyiapkan barang sesuai
dengan surat order barang yang telah dibuat oleh bagian penjualan.
3. Bagian Penjualan, yang memiliki tugas untuk meneriman pesanan dari pihak depo yang
kemudian mengecek ketersediaan barang melalui bagian gudang. Jika barang yang
dipesan ada bagian penjulan membuat surat order barang sebanyak 2 rangkap, dimana
rangkap pertama untuk bagian gudang dan rangkap kedua diberikan bagian
admin/akuntansi.
4. Bagian Pengiriman, yang memiliki tugas berupa melakukan pengiriman sesuai dengan
faktur penjualan dan menerima bukti pembayaran dari pihak depo yang kemudia bukti
pembayaran tersebut diberikan kepada bagian keuangan.
5. Bagian Admin/Akuntansi, yang memiliki tugas untuk melakukan pencatatan barang yang
sesuai dengan surat order barang yang dibuat oleh bagian penjualan. Selain itu, tugas
pada bagian ini adalah membuat faktur penjualan sebanyak 2 rangkap, memeriksa uang
pembayaran dari pihak depo, dan membuat laporan keuangan.
3. Evaluasi Potensi Resiko dan Kelemahan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
pada PT. Manggala Yuda Gas Kediri
Setiap perusahaan akan memiliki permasalahan yang berbeda-beda , oleh karena itu
jika di temukan permasalahan yang menghambat kelangsungan kegiatan di dalam perusahaan
seharusnya permasalahan tersebut segera diatasi agar tidak terjadi di masa yang kan datang.
Berikut adalah mengenai potensi resiko sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang di
terapkan pada PT. Manggala Yuda Gas Kediri
1. Perangkapan Fungsi
Tidak adanya pemisahan fungsi bagian admin dengan bagian akuntansi. Hal ini
menyebabkan ketidakefektifan dalam penanganan keuangan perusahaan. Dimana laporan
penjualan menjadi sering terlambat.
2. Pembayaran Tunai
Tidak adanya sistem yang melakukan pembayaran secara transfer atau wajib lunas
sebelum barang dikirim, sehingga dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan seperti penyelewengan keuangan perusahaan dan tindak kejahatan
(perampokan).

706
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

PEMBAHASAN
1. Usulan Rekomendasi dan Solusi Atas Kelemahan dan Potensi Resiko yang
Ditemukan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai pada PT. Manggala Yuda Gas
Kediri.
Dari kelemahan yang terdapat pada PT. Manggala Yuda Gas Kediri maka terdapat usulan
rekomendasi sebagai berikut:
1. Perangkapan Fungsi
Tidak adanya pemisahan fungsi bagian admin dengan bagian akuntansi. Hal ini
menyebabkan ketidakefektifan dalam penanganan keuangan perusahaan. Maka solusi
dari pihak perusahaan adalah menambah karyawan untuk menjalankan fungsi Admin
penjualan, sehingga diharap laporan penjualan menjadi tepat waktu.
2. Pembayaran Tunai
Tidak adanya sistem yang melakukan pembayaran secara transfer atau wajib lunas
sebelum barang dikirim, sehingga dapat menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan seperti penyelewengan keuangan perusahaan dan tindak kejahatan
(perampokan).
Setelah menyadari akan tingginya resiko pembayaran tunai yang dilakukan melalui
bagian pengiriman barang, maka solusi dari perusahaan adalah mengubah sistem pembayaran
tunai melalui transfer bank (cashless payment). Dimana hal ini akan dapat mengurangi resiko
hilangnya uang kas di brankas atau terjadi selisih.
2. Usulan Rekomendasi Solusi atas Perbaikan Struktur Organisasi Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Tunai pada PT. Manggala Yuda Gas Kediri
Struktur organisasi PT. Manggala Yuda Gas Kediri adalah sebagai berikut:
a. Komisaris
Tugas dan Wewenang Komisaris adalah sebagai berikut:
1) Menentukan arah perusahaan di masa yang akan datang
2) Menetapkan rencana pengembangan jangka panjang
3) Tanggung Jawab
4) Memastikan kelangsungan hidup perusahaan secara keseluruhan
b. Direktur Utama
Tugas dan Wewenang Direktur Utama adalah sebagai berikut:
1) Bertugas dalam membuat strategi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

707
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

2) Menjalin hubungan dengan berbagai pihak luar yang menjalin kerjasama


perusahaan.
3) Menerima semua laporan dari bawahan dan digunakan sebagai bahan perumusan
evaluasi.
4) Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas dari manajer operasional.
Tanggung Jawab:
1) Menyelaraskan kebijakan perusahaan dengan tujuan jangka panjang perusahaan
c. Manajer Operasional
Tugas dan Wewenang Manajer Operasional adalah sebagai berikut:
2) Mengordinasi tugas-tugas penanggng jawab gudang, spv, sales, dan admin serta
memantau pendistribusian lpg 3 kg ke pangkalan.
3) Memimpin, mengkoordinasi dan merencanakan kegiatan operasional para
bawahannya serta memberi arahan bagi pelaksanaan tugas.
4) Membuat laporan penjualan harian, dengan melihat dari data penjualan dan total
penerimaan kas
5) Menetapkan prosedur-prosedur taktis operasional untuk menjaga kelancaran
aktivitas bisnis perusahaan
6) Membuat rencana dalam pengembangan kegiatan pemasaran dan penjualan barang
7) Melakukan persetujuan atas kredit
Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab memonitor seluruh operasi perusahaan terkait penjualan dan
persediaan
d. Bagian Penjualan
Tugas dan Wewenang Bagian Penjualan adalah sebagai berikut:
1) Memberikan nota pada pangkalan sesuai dengan jumlah yang diambil depo
2) Melayani pendaftaran pelanggan dan membarikan informasi mengenai barang
kepada pelanggan
3) Menerima dan mencatat setiap pesanan yang masuk pada sales order, serta
melakukan tindakan lebih lanjut atas pesanan.
4) Menyampaikan keluhan atau kebutuhan pelanggan kepada manajer operasional
Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab dalam memelihara hubungan dengan pelanggan, serta atas
seluruh proses terkait pemesanan barang.
e. Bagian Gudang
708
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Tugas dan Wewenang Bagian Gudang adalah sebagai berikut:


1) Menerima LPG kosong dari depo dan mengantar ke SPBE dan memplaning bagian
pengiriman
2) Mengeluarkan barang yang hendak dikirimkan kepada depo
3) Bertanggung jawab atas proses keluar masuknya barang dari dan ke gudang.
4) Mencatat jumlah persediaan barang
Tanggung Jawab:
1) Bertanggung jawab atas keluar masuknya barang
f. Bagian SPV
Tugas dan Wewenang Bagian SPV adalah sebagai berikut:
1) Menggemudikan armada dan menyerahkan pengiriman lpg 3 kg ke pangkalan
bersama sales
2) Pengawasan terhadap proses administrasi
3) Melayani penjualan
4) Pengawasan terhadap proses penjualan Elpiji
5) Mengatur seluruh operasional mulai dari penerimaan, penimbunan, serta
penyaluran Elpiji.
g. Bagian Admin
Tugas dan Wewenang Bagian Admin adalah sebagai berikut:
1) Membukukan hasil penjualan dari spv dan sales, input nota
2) Membuat surat tagihan kepada pelanggan
3) Membuat jurnal-jurnal terkait
Tanggung Jawab:
4) Bertanggung jawab atas pengawasan piutang pelanggan dan pembuatan jurnal-
jurnal terkait
h. Bagian Akuntansi
Tugas dan Wewenang Bagian Akuntansi adalah sebagai berikut:
1) Mengadakan pencatatan dan pembukuan transaksi-transaksi yang terjadi,
mengaplikasikan ke masing-masing perkiraan dan mengarsip bukti-buktinya.
Tanggung Jawab:
1) Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
i. Bagian Pengiriman
Tugas dan Wewenang Bagian Pengiriman adalah sebagai berikut:

709
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

1) Menyerahkan barang yang dipesan sesuai dengan kuantitas, spesifikasinya sesuai


yang tercantum dalam tembusan faktur penjualan.
Bertanggungjawab akan barang-barang yang dikirim ke depo
3. Penjelasan Usulan Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai PT. Manggala Yuda Gas
Kediri
1) Depo:
Depo memiliki tugas berupa melakukan pemesanan barang kepada bagian penjualan
dan melakukan pembayaran secara transfer pada PT. Manggala Yuda Gas
2) Bagian Gudang
Pada bagian ini memiliki tugas untuk melakukan pengecekan barang yang dipesan
oleh pihak depo dan bila barang tersedia bagian ini akan menyiapkan barang sesuai
dengan surat order barang yang telah dibuat oleh bagian penjualan.
3) Bagian Penjualan
Pada bagian ini memiliki tugas untuk menerima pesanan dari pihak depo yang
kemudian mengecek ketersediaan baramg melalui bagian gudang. Jika barang yang
dipesan ada bagian penjualan membuat surat order barang sebanyak 2 rangkap,
dimana rangkap pertama untuk bagian gudang dan rangkap kedua diberikan bagian
admin.
4) Bagian Pengiriman
Pada bagian ini memiliki tugas berupa melakukan pengiriman sesuai dengan faktur
penjualan.
5) Bagian Admin
Pada bagian ini memiliki tugas untuk melakukan pencatatan barang yang sesuai
dengan surat order barang yang dibuat oleh bagian penjualan dan membuat faktur
penjualan sebanyak 2 rangkap, memeriksa uang pembayaran dari pihak depo
6) Bagian Akuntansi
Pada bagian ini memiliki tugas untuk mengecek bukti transfer dari pihak depo dan
membuat laporan keuangan sesuai dengan faktur penjualan.

SIMPULAN
Kesimpulan penelitian ini adalah :
1. Sistem akuntasi penjualan tunai yang ada pada PT. Manggala Yuda Gas Kediri telah
terlaksana dengan baik namun masih perlu adanya beberapa perbaikan.
2. Adanya bagian admin dan akuntasi yang menjadi satu, sehingga terjadinya kekurang

710
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

konsentrasian dalam penanganan keuangan perusahaan.


3. Tidak diharuskannya pembayaran secara transfer terlebih dahulu atau lunas terlebih
dahulu sebelum barang kirim. Selama ini perusahaan memberikan kepercayaan penuh
kepada karyawan bagian keuangan tanpa memperhitungkan resiko keterlambatan setor
bank.
4. Perusahaan juga memberikan kepercayaan penuh kepada bagian pengiriman untuk
menerima bukti pembayaran yang dilakukan secara tunai. Sehingga sering terjadinya
ketidakvalidan antara jumlah uang yang diterima dengan jumlah yang tertera pada faktur
penjualan.
5. Tidak adanya larangan pada bagian pengiriman untuk membawa uang tunai lebih dari
satu hari.

SARAN
Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah :
1. Perlu adanya kebijakan perubahan sistem pembayaran tunai, salah satunya dengan cara
sistem transfer sebelum dilakukannya pengiriman elpiji ke depo.
2. Mendesain sistem pembayaran dengan deposit dengan minimal rata-rata penjualan yang
diambil, dan adanya jaminan uang tunai sebesar Rp. 1.000.000 hal ini dilakukan untuk
mengurangi resiko kecurangan pada sistem pembayaran.
3. Perlu adanya pengrekrutan karyawan baru untuk menjalankan fungsi admin penjualan.
4. Dibuatkan virtual account yang berkerjasama dengan bank untuk masing-masing depo,
dimana saat akan membeli elpiji maka virtual account tersebut haruslah terisi untuk
didebit pihak PT. Manggala Yuda Gas Kediri yangg terlebih dahulu berkoordinasi
dengan bagian keuangan depo dan bagian keuangan PT. Manggala Yuda Gas Kediri.
5. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan, dan
diharapkan untuk mencari refensi variabel lainnya sehingga hasil penelitian selanjutnya
akan semakin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang baru.

DAFTAR PUSTAKA
Arens. 2013. Auditing: An Integrated Approach. Penerbit: Englewood Cliff

711
Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol. 3. Issue. 3 (2017)

Baramuli, J.P.J., & Karamoy, Herman. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan pada PT. Ciputra Internasional Manado. Jurnal, Universitas Sam Ratulangi
Manado
Daud, Rochmawati., & Valeria, M.W. 2014. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Dan Penerimaan Kas Berbasis Komputer Pada Perusahaan Kecil (Studi
Kasus Pada PT. Trust Technology). Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.12
No.1
Diana, Sari. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Implementasi Standar
Akuntansi Pemerintahan, Penyelesaian Temuan Audit dan Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Terhadap Penerapan Prinsip-prinsip Tata
KelolaPemerintahan yang Baik.
Gondodiyoto, Sanyoto. 2012. Audit Sistem Informasi. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana
Media
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI
Mone, Vinsensius Cici. 2016. Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Studi
Kasus Di Minimarket KOPMA UNY. Universitas Sanata Dharma
Mulyadi. 2014. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Salemba Empat
_____. 2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Rahardjo, Puji. 2014. Merancang Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada UD. Puji Jaya
Kabupaten Pati.
Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
_____. 2016. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya
Sujarweni, V.Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

712

Anda mungkin juga menyukai