Anda di halaman 1dari 1

PURPOSIVE SAMPLING/JUDGMENT SAMPLING

Merupakan teknik sampling yang satuan samplingnya dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu
dengan tujuan untuk memperoleh satuan sampling yang memiliki karakteristik atau kriteria yang
dikehendaki dalam pengambilan sampel. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan
maksud dan tujuan yang diinginkan peneliti atau sesuatu dambil sebagai sampel karena peneliti
menganggap bahwa seorang atau sesuatu tersebut memiliki atau mengetahui informasi yang
diperlukan bagi penelitian yang dia buat. Pengambilan sampel ini dapat dibagi dua yaitu
judgment sampling dan quota sampling.

a. Judgment sampling

Teknik pengambilan sampling dimana sampel yang dipilih berdasarkan penelitian


peneliti bahwa dia atau seseorang yang paling baik jka dijadikan sampel penelitiannya.

Contoh: misalnya dalam suatu perusahaan untuk memperoleh data tentang bagaimana
proses kegiatan role play pada kegiatan antenatal care pada mahasiswa kebidanan, maka
penanggung jawab kegiatan antenatal care merupakan orang yang terbaik untuk bisa
memberikan informasi. Jadi, judgment sampling umumnya memilih sesuatu atau
seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information rich”

b. Quota sampling

Teknik pengambilan sampling dalam bentuk distrafikasikan secara proposional, namun


tidak dipilih acak melainkan secara kebutuhan saja.

Contoh: misalnya, di sebuah perguruan tinggi kesehatan terdapat pengelola laki-laki 60%
dan perempuan 40%. Jika seorang peneliti ingin mewawancarai 100 orang pengelola dari
kedua jenis kelamin tadi maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak
60 orang sedangkan pegawai perempuan 40 orang.

Anda mungkin juga menyukai