Anda di halaman 1dari 15

JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN MOMENT HAND HYGIENE DENGAN


KEPATUHAN PENERAPAN HAND HYGIENE PERAWAT DI
RUANG SEURUNE, SEROJA DAN MELATI
RUMAH SAKITJIWA PEMERINTAH
ACEH TAHUN 2018

RAHMAWATI

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama

ABSTRAK

Mencuci tangan (hand hygiene) merupakan proses membuang kotoran dan debu
secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun atau air,
mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
pengontrolan infeksi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan pengetahuan
moment hand hygiene dengan kepatuhan penerapan hand hygiene di Ruang Seurune,
Seroja dan Melati Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Aceh Tahun 2018. Penelitian ini
bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study. Populasi
berjumlah 35 orang. Sampel dengan menggunakan teknik teknik accidental sampling.
Penelitian dilaksanakan di Ruang Seurune, Seroja dan Melati Rumah Sakit Jiwa
Pemerintah Aceh yang dilakukan pada Tanggal 11-17 Juli 2018.Hasil penelitian
diperoleh terdapat hubungan pengetahuan moment hand hygiene dengan kepatuhan
sebelum kontak dengan pasien p Value 0,00, Terdapat hubungan pengetahuan
moment hand hygiene dengan Kepatuhan Hand hygiene Sebelum Melakukan
Tindakan Aseptik p Value 0,01, Terdapat Hubungan pengetahuan moment Hand
hygiene dengan Kepatuhan Hand hygiene Sebelum kontak dengan cairan tubuh
pasien p Value 0,02, Terdapat Hubungan pengetahuan moment Hand hygiene dengan
Kepatuhan Hand hygiene Setelah Kontak dengan Pasien p Value 0,02, Terdapat
hubungan pengetahuan moment Hand hygiene dengan Kepatuhan Hand hygiene
Setelah Kontak dengan Area Sekitar Pasien p Value 0,01. Diharapkan Diharapkan
kepada tenaga kesehatan untuk meningkatkan lagi upaya pengendalian infeksi silang
dengan melakukan langkah cuci tangan (hand higiene) sesuai SOP yang telah
ditentukan.

Kata Kunci : Pengetahuan, moment hand hygiene, kepatuhan hand hygiene.


Daftar Bacaan : 28 Buku + 3 Internet

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 1


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

ABSTRACT

Satisfaction is the feeling of pleasure or disappointment of someone who emerged


after comparing the perception or the impression to the performance of a product and
its expectations. Based on the results of initial interviews of 10 patients who went to
Puskesmas Lampaseh Kota Kecamatan Kutaraja Banda Aceh City in 2016, 5 people
from the patient said less satisfied with the health service at Puskesmas Lampaseh
Kota, especially in terms of empathy that is the ease of officers in making
communication Good and understand the patient's needs. The purpose of this study is
to determine the level of satisfaction of patients at health service in Lampaseh Health
Center Kota Kutaraja Kota Banda Aceh City in 2017. Satisfaction is the level of one's
satisfaction after comparing the performance or perceived results compared with
expectations. The design of this study is descriptive with a population of 7138 people,
with a sample size of 99 respondents sampling technique is accidental sampling. The
result of the research showed that the satisfaction level of the patients on the reality
dimension was in the satisfaction category of 55 respondents (55.6%), the reliability
was in the satisfied category of 57 respondents (57.6%), the dimension of
responsiveness was in satisfied category 58 respondents (58.6%), the guarantee
dimension was in the satisfied category of 65 people (65.7%), the empathy dimension
was in the dissatisfied category of 54 people (54.5%). Researchers recommend that
nurses should pay attention to the five dimensions of quality in providing nursing
services so that the services provided can lead to satisfaction in patients who receive
the service.

Keywords: Satisfaction, Health Service, Puskesmas

Reference : 21 books (1980-2011) + 5 Journals (2012-2015) + 19 internet (2001-


2013)

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 2


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

PENDAHULUAN pencegahan dan pengontrolan infeksi.


Sedangkan menurut Schaffer (2013),3
Sehat merupakan karunia Tuhan mencuci tangan adalah membasahi
yang perlu disyukuri, karena sehat tangan dengan air mengalir untuk
merupakan hak asasi manusia yang menghindari penyakit, agar kuman
harus dihargai. Sehat juga investasi yang menempel pada tangan benar-
untuk meningkatkan produktivitas benar hilang. Dapat disimpulkan
kerja guna meningkatkan mencuci tangan (hand hygiene)
kesejahteraan keluarga. Dalam merupakan teknik dasar yang paling
menjaga kesehatan tubuh, memelihara penting dalam pencegahan infeksi
kebersihan tangan merupakan hal yang dengan cara membasahi tangan dengan
sangat penting. Dalam aktivitas sehari- air mengalir memakai sabun untuk
hari tangan seringkali terkontaminasi menghilangkan kotoran. Meskipun
dengan mikroba, sehingga tangan hand hygiene merupakan teknik dasar
dapat menjadi perantara masuknya yang penting dalam pencegahan
mikroba ke dalam tubuh. Salah satu infeksi namun tingkat kepatuhan
cara yang paling sederhana dan paling petugas kesehatan khususnya perawat
umum dilakukan untuk menjaga dalam melakukan hand hygiene masih
kebersihan tangan adalah dengan sangat rendah. 4
mencuci tangan menggunakan sabun. 1 Terdapat beberapa faktor yang
Salah satu parameter pelayanan berhubungan dengan kepatuhan
kesehatan yang baik di rumah sakit pelaksanaan langkah-langkah hand
adalah terkendalinya infeksi hygiene perawat. Menurut teori
nosokomial. Tingginya angka infeksi Lawrence Green ada tiga faktor utama
nosokomial menjadi masalah yang yang mempengaruhi setiap individu
penting di suatu rumah sakit, jika dalam melakukan sebuah perilaku
kondisi pasien menjadi buruk maka dalam hal ini perilaku hand hygiene
lama perawatan pasien akan bertambah yaitu faktor pendorong (predisposing
panjang, hal tersebut akan sangat factor), yang terwujud dalam
merugikan pasien dan keluarga karena pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai,
semakin lama pasien dirawat maka persepsi. Faktor penguat (reinforcing
akan bertambah biaya rawat.2 factor) yang terwujud dalam supervisi,
Hand hygiene merupakan salah peran kader, tokoh agama, tokoh
satu cara untuk mencegah terjadinya masyarakat. Faktor pemungkin
infeksi nosokomial. Mencuci tangan (enabling factor), yang terwujud
(hand hygiene) adalah proses dalam sarana dan prasarana, sumber
membuang kotoran dan debu secara daya, kebijakan, pelatihan.5
mekanis dari kulit kedua belah tangan Perilaku kepatuhan hand
dengan memakai sabun atau air, hygiene perawat merupakan salah satu
mencuci tangan merupakan teknik faktor yang mempunyai pengaruh
dasar yang paling penting dalam besar terhadap pencegahan terjadinya

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 3


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

infeksi nosokomial. Studi di Amerika lain menyebutkan bahwa ada


Serikat menunjukkan tingkat hubungan yang bermakna antara
kepatuhan perawat melakukan cuci tingkat pengetahuan dengan kepatuhan
tangan masih sekitar 50% dan di perawat melakukan hand hygiene .
Australia sekitar 65%. Penelitian lain Dapat disimpulkan bahwa
yang dilakukan oleh Pittet di unit pengetahuan merupakan salah satu
perawatan intensif neonatal dan anak faktor yang dapat mempengaruhi
Rumah Sakit Universitas Marmara kepatuhan perawat dalam melakukan
Istanbul didapatkan angka kepatuhan hand hygiene. 7
perawat dalam melakukan hand Menurut teori WHO, terdapat 4
hygiene yaitu sebesar 43,2%. determinan mengapa seseorang
didapatkan rata-rata kepatuhan cuci berperilaku yakni : (1) Pemikiran dan
tangan di rumah sakit universitas perasaan yang dipengaruhi oleh
Geneva adalah sebesar 48%.4 beberapa hal seperti pengetahuan,
Angka kepatuhan hand hygiene kepercayaan, dan sikap, (2) adanya
di Indonesia juga masih sangat rendah. acuan atau referensi dari seseorang
Dilihat dari penelitian yang dilakukan yang dipercayai, (3) sumber daya yang
Damanik.7 didapatkan angka tersedia seperti fasilitas, uang, waktu,
kepatuhan perawat dalam melakukan tenaga kerja dan (4) kebudayaan,
hand hygiene hanya sebesar 48,3%. kebiasaan, nilai, maupun tradisi yang
Sedangkan penelitian yang dilakukan ada di masyarakat. 8
oleh Pratama.6 ditemukan bahwa Pengetahuan merupakan salah
tingkat kepatuhan melaksanakan hand satu faktor pendorong dan faktor
hygiene di IGD RSUD dr. Iskak individu yang dapat mempengaruhi
Tulungagung masih sangat rendah perilaku seseorang. Pengetahuan
yaitu sebesar 36%. Penelitian lain yang adalah suatu hasil tahu dan ini terjadi
dilakukan oleh Schaffer.3 didapatkan setelah orang melakukan penginderaan
angka kepatuhan perawat dalam terhadap suatu objek tertentu. Perilaku
melakukan hand hygiene berdasarkan yang didasarkan pengetahuan akan
bangsal adalah 24,16% (Bedah), lebih langgeng daripada perilaku yang
26,09% (Anak), 25,13% (Interna), tidak didasari oleh pengetahuan.9
25,9% (HCU), 26,11% (PICU), dan Sedangkan menurut Hidayat,
25,72% (ICU).6 pengetahuan (knowledge) adalah suatu
Hasil penelitian yang dilakukan proses dengan menggunakan
oleh Pratama.6 menunjukkan bahwa pancaindra yang dilakukan seseorang
perawat dengan tingkat pengetahuan terhadap objek tertentu dapat
yang baik tentang cuci tangan menghasilkan pengetahuan dan
mempunyai kepatuhan yang lebih keterampilan. Dapat disimpulkan
tinggi. Sejalan dengan penelitian pengetahuan adalah suatu proses atau
Pratama.6 yang menyatakan salah satu suatu hasil tahu yang terjadi setelah
faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang melakukan penginderaan
perawat dalam melakukan hand terhadap objek tertentu yang
hygiene yaitu pengetahuan. Penelitian menghasilkan suatu keterampilan.10

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 4


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

Beberapa hasil penelitian 2017 menunjukkan bahwa angka


menunjukkan bahwa pengetahuan kepatuhan hand hygiene bulan Juli-
dapat mempengaruhi perilaku September 2017 menurut ruangan
seseorang. Hasil penelitian paling tinggi yaitu ruang rawat IGD
menunjukkan bahwa perawat dengan sebesar 78,4% dan angka kepatuhan
tingkat pengetahuan yang baik tentang hand hygiene paling rendah yaitu
cuci tangan mempunyai kepatuhan Ruang Seurune yaitu sebesar 63,9%,
yang lebih tinggi. Sejalan dengan Ruang Seroja 64,8% dan ruang melati
penelitian Pratama.6 yang menyatakan 65,6% 13
salah satu faktor yang mempengaruhi Setiap petugas di rumah sakit
kepatuhan perawat dalam melakukan harusnya melakukan kebersihan
hand hygiene yaitu pengetahuan. tangan sebelum melakukan berbagai
Penelitian lain menyebutkan bahwa aktivitas sesuai dengan standar WHO
ada hubungan yang bermakna antara yaitu: sebelum kontak dengan pasien,
tingkat pengetahuan dengan kepatuhan sebelum tindakan aseptik, setelah
perawat melakukan hand hygiene.7 berisiko kontak dengan cairan tubuh,
Dapat disimpulkan bahwa setelah kontak dengan pasien, dan
pengetahuan merupakan salah satu setelah kontak dengan lingkungan.14
faktor yang dapat mempengaruhi Hasil observasi dari 3 orang
kepatuhan perawat dalam melakukan perawat di ruang Seurune Rumah Sakit
hand hygiene.11 Jiwa Pemerintah Aceh diketahui
Penelitian yang dilakukan oleh bahwa kepatuhan pelaksanaan lima
Ananda, didapatkan angka kepatuhan momen hand hygiene paling dominan
perawat dalam melakukan hand perawat tidak melakukan langkah hand
hygiene di RSUP M. Djamil Padang hygiene yaitu pada langkah empat dan
yaitu sebesar 34,2%. Sedangkan langkah lima yaitu setelah bersentuhan
penelitian yang dilakukan oleh dengan pasien, dan Setelah
Kharliasni di Ruang Rawat Inap RSI bersentuhan dengan lingkungan sekitar
Ibnu Sina Padang didapatkan pasien. Peneliti juga melihat bahwa
kepatuhan perawat melakukan hand perawat yang melakukan hand hygiene
hygiene adalah sebesar 41,5%. tidak mengikuti bagaimana prosedur 6
Penelitian lain dilakukan oleh Yahya, langkah cuci tangan yang benar sesuai
didapatkan angka kepatuhan perawat SOP yang ditetapkan oleh Rumah
dalam melakukan hand hygiene di Sakit Jiwa Pemerintah Aceh.
RSUD dr. Rasidin Padang yaitu Faktor-faktor mengapa belum
sebesar 51,3%. Dapat disimpulkan, optimalnya perilaku hand hygiene
angka kepatuhan perawat dalam dilihat dari hasil wawancara dengan 3
melakukan hand hygiene masih sangat orang perawat, 1 orang perawat tidak
rendah. Rendahnya kepatuhan perawat mengetahui lima momen dan enam
dalam melakukan hand hygiene ini langkah hand hygiene, apa itu hand
dipicu oleh berbagai faktor. 12 hygiene dan tujuan dari hand hygiene,
Berdasarkan laporan Rumah 2 orang perawat mengatakan fasilitas
Sakit Jiwa Pemerintah Aceh Tahun yang masih kurang mendukung seperti

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 5


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

wastafel yang jauh dari jangkauan, dan METODE PENELITIAN


tidak selalui tersedia handuk/tisu Desain penelitian yang
pengering dan 1 orang perawat digunakan dalam penelitian ini adalah
mengatakan tidak adanya supervisi Deskriptif. Pengambilan sampel
terkait hand hygiene, kepala ruangan menggunakan tehnik Accidental
tidak melakukan pengamatan atau Sampling dengan sampel sebanyak 35
observasi langsung terkait pelaksanaan responden.instrumen penelitian yang
hand hygiene. digunakan adalah kuesioner. Waktu
Pengetahuan perawat sudah pengumpulan data dilakukan dari
baik, akan tetapi masih ada beberapa tanggal 11 Juli sampai dengan 17 Juli
orang perawat yang belum maksimal 2017.Analisa data mencakup analisa
dalam pelaksanaan lima momen dan univariat.
enam langkah hand hygiene. Agar Pengolahan data melalui
terbentuk pengetahuan perawat dalam langkah-langkah editing, coding,
pencegahan infeksi berbagai bakteri transfering dan tabulating.Penelitian
RSJ Pemerintah Aceh melakukan ini menggunakan analisa univariat
upaya kearah yang lebih baik dengan untuk mendeskripsikan pengetahuan
mengadakan penyuluhan dan pemateri moment hand hygiene dengan
seminar, meskipun sudah dilakukan kepatuhan penerapan hand hygiene
pelatihan masih ada perawat yang perawat di Ruang Seurune, Seroja dan
tidak mau mengikutinya karena malas, Melati Rumah Sakit Jiwa Pemerintah
misalnya izin tidak hadir dengan Aceh Tahun 2018
berbagai alasan.
Berdasarkan uraian HASIL PENELITIAN
permasalahan diatas maka peneliti a. Pengetahuan Moment hand
tertarik untuk melakukan penelitian hygiene
lebih dalam lagi dengan “Hubungan Tabel 5.4
pengetahuan moment hand hygiene Distribusi Frekuensi Pengetahuan
dengan kepatuhan penerapan hand Moment Hand Hygiene Tenaga
hygiene perawat di Ruang Seurune,
Kesehatan di Ruang Seurune, Seroja
Seroja dan Melati Rumah Sakit Jiwa
Pemerintah Aceh Tahun 2018” dan Melati Rumah Sakit
Jiwa Pemerintah Aceh
TUJUAN PENELITIAN Tahun 2018
Kepatuhan
Untuk mengetahui Hubungan Sebelum Frekuen Persenta
pengetahuan moment hand hygiene No
Tindakan si se
dengan kepatuhan penerapan hand Aseptik
hygiene perawat di Ruang Seurune, 1 Patuh 29 82,9
Seroja dan Melati Rumah Sakit Jiwa 2 Tidak patuh 6 17,1
Pemerintah Aceh Tahun 2018. Jumlah 35 100

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 6


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

Sumber: Data Primer Tahun (2018) d. Kepatuhan Hand hygiene


setelah Kontak dengan Cairan
b. Kepatuhan hand hygiene Tubuh Pasien
Sebelum Kontak dengan Pasien
Tabel 5.7
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Hand
Distribusi Frekuensi Kepatuhan hygiene Setelah Kontak dengan
Hand hygiene Sebelum Kontak Cairan Tubuh Pasien di Ruang
dengan Pasien di Ruang Seurune, Seurune, Seroja dan
Seroja dan Melati Rumah Sakit Melati Rumah Sakit Jiwa
Jiwa Pemerintah Aceh Pemerintah Aceh
Tahun 2018 Tahun 2018
Kepatuhan
Sebelum Kepatuhan
Freku
No Kontak Persentase Setelah Kontak Freku Perse
ensi No
dengan dengan Cairan ensi ntase
Pasien Tubuh Pasien
1 Patuh 25 71,4 1 Patuh 27 77,1
2 Tidak patuh 10 28,6 2 Tidak patuh 8 22,9
Jumlah 35 100 Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer Tahun (2018) Sumber: Data Primer Tahun (2018)

c. Kepatuhan Hand hygiene e. Kepatuhan Hand hygiene


Sebelum Melakukan Tindakan setelah Kontak dengan Pasien
Aseptik Tabel 5.8
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Hand Distribusi Frekuensi Kepatuhan Hand
hygiene Sebelum Melakukan hygiene Setelah
Tindakan Aseptik di Ruang Seurune, Kontak Dengan Pasien di Ruang
Seroja dan Melati Rumah Sakit Jiwa Seurune, Seroja dan Melati Rumah
Pemerintah Aceh Sakit Jiwa Pemerintah Aceh
Tahun 2018 Tahun 2018
N Pengetahua Frekue Persenta Kepatuhan
o n Moment nsi se Setelah
Persenta
Hand No Kontak Frekuensi
se
Hygien dengan
1 Baik 21 60 Pasien
2 Kurang 14 40 1 Patuh 25 71,4
Baik 2 Tidak patuh 10 28,6
Jumlah 35 100 Jumlah 35 100
Sumber: Data Primer Tahun (2018) Sumber: Data Primer Tahun (2018)

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 7


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

f. Kepatuhan Hand hygiene daripada perilaku yang tidak


Setelah Kontak dengan Area didasari oleh pengetahuan.9
Sekitar Pasien Berdasarkan teori yang
dikemukakan WHO, untuk
Tabel 5.9 melindungi pasien dari bakteri
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Hand patogen yang ada pada tangan
hygiene Setelah Kontak Dengan Area petugas. Indikasi ini bertujuan
Sekitar Pasien di Ruang Seurune, memutus kejadian kontak terakhir
Seroja dan Melati Rumah Sakit Jiwa dengan lingkungan petugas
Pemerintah Aceh kesehatan serta kontak selanjutnya
Tahun 2018 dengan pasien. Tindakan ini
Kepatuhan dilakukan dengan tujuan
Setelah mencegah transmisi kuman dari
Kontak Frekuen Persent tangan perawat atau tenaga
No
dengan Area si ase kesehatan lain ke pasien.14
Sekitar Peneliti berasumsi bahwa
Pasien pelaskanaan hand hygiene oleh
1 Patuh 16 45,7 tenaga kesehatan di Ruang
Seurune, Seroja dan Melati
2 Tidak patuh 19 54,3 Rumah Sakit Jiwa Pemerintah
Jumlah 35 100 Aceh disadari dari pengetahuan
tentang Hand hygien sehingg
Sumber: Data Primer Tahun (2018) pelaksanaan hand hygiene berada
pada kategori baik yaitu 21
PEMBAHASAN responden (60%). Hal tersebut
didasari dari pengetahuan yang
1. Pengetahuan moment hand dimiliki oleh tenaga kesehatan
hygiene dengan Kepatuhan sehingga tenaga kesehatan
Hand hygiene Sebelum Kontak memiliki keinginan untuk
dengan Pasien melindungi diri dari bakteri atau
kejadian infeksi silang.
Berdasarkan Tabel
bivariat 5.10 menunjukkan nilai p 2. Hubungan pengetahuan
value 0,00 yaitu ada hubungan moment Hand hygiene dengan
antara pengetahuan hand hygiene Kepatuhan Hand hygiene
dengan kepatuhan hand hygiene Sebelum Melakukan Tindakan
sebelum kontak dengan pasien. Aseptik
Pengetahuan merupakan Berdasarkan Tabel bivariat
salah satu faktor yang 5.11 menunjukkan nilai p value
mempengaruhi kepatuhan 0,01 menunjukkan < α 0,05 yaitu
melaksanakan hand hygiene.10 ada hubungan antara pengetahuan
Perilaku yang didasarkan hand hygiene dengan kepatuhan
pengetahuan akan lebih langgeng

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 8


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

hand hygiene sebelum melakukan satu bagian tubuh kebagian tubuh


tindakan aseptik. lain pada pasien yang sama.14
Sesuai dengan teori yang Peneliti berasumsi bahwa
dikemukakan Weston.29 kepatuhan Hand hygiene sebelum
Kepatuhan adalah perilaku yang melakukan tindakan aseptik yaitu
ditunjukkan oleh perawat dalam yaitu 25 responden (71,4%).
melindungi diri dan pasien dari Menunjukkan bahwa petugas
penyakit yang ditularkan melalui kesehatan di Ruang Seurune,
darah atau cairan tubuh lainnya Seroja dan Melati Rumah Sakit
dengan melakukan tindakan Jiwa Pemerintah Aceh sudah
khusus mengikuti pedoman hand melakukan hand hygien yang baik
hygiene. Kepatuhan adalah suatu yang didasari dari sop yang ada.
perilaku manusia yang taat
terhadap aturan, perintah, 3. Hubungan pengetahuan
prosedur dan disiplin. Kepatuhan moment Hand hygiene dengan
perawat adalah perilaku perawat Kepatuhan Hand hygiene
sebagai seorang yang profesional Sebelum Kontak dengan Cairan
terhadap suatu anjuran, prosedur Tubuh Pasien
atau peraturan yang harus
dilakukan atau ditaati. Kepatuhan Berdasarkan Tabel bivariat
perawat dalam penerapan 5.9 menunjukkan bahwa nilai p
kewaspadaan universal sesuai value 0,02 menunjukkan < α 0,05
prosedur tetap (protap) yang telah diartikan bahwa ada hubungan
ditetapkan. 29 antara pengetahuan hand hygiene
Teori yang dikemukakan dengan kepatuhan hand hygiene
WHO Cuci tangan segera sebelum sebelum kontak dengan cairan tubuh
melakukan tindakan aseptik, untuk pasien.
melindungi pasien dari bakteri Cuci tangan setelah kontak
patogen, termasuk yang berasal atau resiko kontak dengan cairan
dari permukaan tubuh pasien tubuh pasien (dan setelah melepas
sendiri. Tindakan ini dilakukan sarung tangan), untuk melindungi
bertujuan untuk memutuskan petugas kesehatan dari bakteri
kejadian kontak dengan semua patogen yang berasal dari pasien.
permukaan lingkungan petugas Cuci tangan dilakukan segera
rumah sakit serta zona pasien dan setelah selesai melakukan
segala prosedur bersih/aseptic tindakan keperawatan ataupun
termaksuk kontak langsung atau selesai tindakan yang mengenai
tidak langsung dengan mukus risiko terkena cairan tubuh
membran, kulit yang tidak utuh ataupun setelah selesai melepas
atau invasive. Tindakan ini sarung tangan. Indikasi ini
bertujuan untuk mencegah bertujuan memutus kejadian
tranmisi kuman ke pasien dan dari kontak dengan darah pasien.
Tindakan cuci tangan setelah

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 9


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

kontak dengan cairan tubuh pasien kontaminasi kuman dan potensial


bertujuan unutk melingdungi penyebaran.
petugas kesehatan dari infeksi Peneliti berasumsi bahwa
dengan kuman pasien dan untuk kepatuhan Hand hygiene setelah
melindungi lingkungan disekitar kontak dengan pasien pada
petugas kesehatan dari potensi kategori patuh yaitu 25 responden
penyebaran kuman.14 (71,4%). Hal tersebut terlihat
Peneliti berasumsi bahwa bahwa sebagaian besar responden
hand hygiene sebelum kontak telah melakukan hand higiene
dengan cairan tubuh pasien yang baik sesuai dengan ketentuan
terdapat sebagaian tenaga yang telah ditetapkan dalam SOP
kesehatan telah melakukan upaya hand hygiene.
kearah yang lebih baik hal
tersebut terlihat bahwa 27 5. Hubungan pengetahuan
responden (77,1%) melakukan moment Hand hygiene dengan
upaya hand hygien kearah yang Kepatuhan Hand hygiene
lebih baik sebelum kontak dengan Setelah Kontak dengan Area
cairan tubuh pasien. Sekitar Pasien

4. Hubungan Pengetahuan Berdasarkan Tabel bivariat


moment Hand hygiene dengan 5.11 menunjukkan nilai p value
Kepatuhan Hand hygiene 0,01 menunjukkan < α 0,05 maka
setelah Kontak Dengan Pasien Ho ditolak, yaitu ada hubungan
antara pengetahuan hand hygiene
Berdasarkan Tabel bivariat dengan kepatuhan hand hygiene
5.10 menunjukkan nilai p Value setelah kontak dengan area sekitar
0,02 menunjukkan < α 0,05 maka pasien.
Ho ditolak, yaitu ada hubungan Hal tersebut sesuai dengan
antara pengetahuan hand hygiene teori yang dikemukakan oleh
dengan kepatuhan hand hygiene Ardana peningkatkan pengtahuan
sebelum kontak dengan cairan tubuh cuci tangan belum menjamin
pasien. meningkatkan kepatuhan cuci
Hal tersebut sesuai dengan tangan karena teori jauh lebih
teori WHO, untuk melindungi mudah bila dibandingkan dengan
para petugas kesehatan dari praktek/ketrampilan, apalagi
bakteri patogen yang berasal dari dalam penelitian ini peragaan dan
pasien. Indikasi tindakan ini latihan ketrampilan praktek cuci
bertujuan untuk melindungi tangan dilakukan hanya satu kali
petugas kesehatan dari saja sehingga ketrampilan cuci
potensialnya terkena infeksi oleh tangan yang diharapkan belum
kuman dari pasien dan untuk tercapai sehingga dapat
melindungi lingkungan sekitar mempengaruhi tingkat kepatuhan
petugas kesehatan dari cuci tangan.17

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 10


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

Hasil penelitian in sejalan Kepatuhan Hand hygiene Setelah


dengan penelitian yang dilakukan Kontak dengan Pasien yaitu p
Nurkhasanah (2014) dengan judul Value 0,02.
Kepatuhan Perawat dalam 5. Terdapat hubungan pengetahuan
Penerapan Kewaspadaan moment Hand hygiene dengan
Universal di Rumah Sakit Dokter Kepatuhan Hand hygiene Setelah
Kariadi Semarang Tahun 2013 Kontak dengan Area Sekitar
diketahui hubungan pengetahuan Pasien yaitu p Value 0,01
perawat dalam penerapan momont
hand hygiene dengan kepatuhan SARAN
didapatkan p < 0.05, yaitu terdapat
hubungan kepatuhan perawat 1. Bagi perawat di Rumah Sakit Jiwa
dengan Penerapan Kewaspadaan Pemirntah Aceh
Universal. Diharapkan kepada tenaga
Peneliti berasumsi bahwa kesehatan untuk meningkatkan
kepatuhan Hand hygiene setelah lagi upaya pengendalian infeksi
kontak dengan area sekitar pasien silang dengan melakukan langkah
pada kategori tidak patuh yaitu 19 cuci tangan (hand higiene) sesuai
responden (54,3%). Hal tersebut SOP yang telah ditentukan.
terlihat bahwa pengetahuan berada
pada kategori baik namun 2. Bagi Peneliti
kepatuhan hand higiene setelah Hasil penelitian ini dapat
kontak dengan area sekitar pasien meningkatkan pengetahuan dan
belum terlaksana dengan baik. keyakinan peneliti bahwa cuci
tangan 5 (lima) momen
KESIMPULAN merupakan hal yang wajib
dipatuhi karena sangat bermanfaat
1. Terdapat hubungan pengetahuan bagi peneliti sendiri sebagai
moment hand hygiene dengan seorang tenaga kesehatan, serta
kepatuhan sebelum kontak dengan mengajak teman sejawat untuk
pasien yaitu p Value 0,00. menjadi panutan dalam kepatuhan
2. Terdapat hubungan pengetahuan cuci tangan karena secara tidak
moment hand hygiene dengan langsung membantu penurunan
Kepatuhan Hand hygiene Sebelum infeksi nosokomial.
Melakukan Tindakan Aseptik 3. Bagi Penelitian Lanjutan
yaitu p Value 0,01. Hasil penelitian ini dapat
3. Terdapat Hubungan pengetahuan dijadikan data awal untuk
moment Hand hygiene dengan mengembangkan penelitian
Kepatuhan Hand hygiene Sebelum berikutnya tentang kepatuhan
kontak dengan cairan tubuh pasien hand hygiene pada ruang Seurune,
yaitu p Value 0,02 Seroja dan Melati Rumah Sakit
4. Terdapat Hubungan pengetahuan Jiwa Pemerintah Aceh.
moment Hand hygiene dengan

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 11


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

kepatuhan pelaksanaan hand


DAFTAR PUSTAKA hygiene pada peserta pro- gram
pendidikan profesi dokter. Jakarta.
1. Darmadi. Infeksi Nosokomial, 2011
Problematika dan
Pengendaliannya. Edisi Pertama., 8. World Health Organization. 2009.
Penerbit Salemba Medika, Jakarta. WHO Guidelines on Hand
2015 hygiene in Health Care. First
Global Patient Safety Challenge
2. Yosi. Pengaruh pendidikan Clean Care is Safer Care
kesehatan cuci tangan terhadap Available at : http: //apps. who
kepatuhan mahasiswa praktek di int/iris/bitstream/10665/ 44102/1/
ruang ICU RSUD Dr. Moewardi, 9789241 597906_eng.pdf,
2015
9. Notoatmodjo, Promosi Kesehatan
3. Schaffer. Infeksi Nosokomial dan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Praktik yang Aman.Jakarta:EGC. Rineka Cipta. 2010.
2010
10. Khoirudin, ‘Faktor-faktor yang
4. Potter, P.A, Perry, A.G. Buku mempengaruhi perilaku perawat
Ajar Fundamental Keperawatan dalam menerapkan prosedur
:Konsep, Proses, danPraktik.Edisi tindakan pencegahan universal di
4 Volume 2 AlihBahasa: Renata instalasi bedah sentral RSUP Dr.
Komalasari, dkk . EGC. Jakarta. Karyadi Semarang,’ Unimus
2012 (Skripsi), Semarang. 2010

5. Sutrisno, Edi, Manajemen sumber 11. Maria, U dan Sarzuli T. Pengaruh


daya manusia, Edisi pertama, Faktor Internal dan Eksternal
Prenada Media Group, Jakarta. Terhadap Kepatuhan Perawat
2010 Dalam Melaksanakan Standar
Prosedur Operasional Pemasangan
6. Pratama, H.A., Apriliana, E., dan Kateter di Rumah Sakit PKU
Rukmono, P. 2015. Identifikasi Muhammadiyah Yogyakarta Unit
Mikroorganisme Pada Tangan II: Yogyakarta. 2016
Tenaga Medis dan Paramedis di
Unit Perinatologi Rumah Sakit 12. Nursalam. 2011. Konsep dan
Abdul Moeloek Bandar Penerapan Metodelogi Penelitian
Lampung.: Universitas Lampung. Ilmu Keperawatan: Pedoman
Medical Journal of Lampung Skripsi, Tesis dan Instrumen
University. Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
7. Damanik, Hubungan tingkat
pengetahuan hand hygiene dengan

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 12


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

13. Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Application of Alcohol to Reduce


Aceh. Laporan Kepatuhan Hand Noso- comial Infection.Journal of
Higiene, 2017. Banda Aceh, 2017 the Academy of Hospital
Administration.Vol.18,No.1,P.1-
14. World Health Organization 12
(WHO).(2009). A Guide to the
Implementation of the WHO 20. Maryani, L. dan Muliani, R.
Multimodal Hand Epidemiologi Kesehatan, Edisi
HygieneImprovement Strategy. Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Diakses dari 2010
http://www.who.int/en/ tanggal 22
Mei 2018. 21. Gal, D., Mayo, M., Vaughan,
H.S., Dasari, P., Mckinnon, M.,
15. Keevil, B. 2011. Reducing HAIs Jacups, S. P., Urquhart, A.I.,
in ICUs with copper touch Hassell, M., Currie, B..J. 2004.
surfaces. University of Contamination of Hand Wash
Southampton. Detergent Linked to
16. Kushartanti, R. 2012. Beberpa Occupationally Acquired
Faktor Yang Mmpengaruhi Melioidosis, Am. J. Trop. Med. p.
Perilaku... Available from : 360-62
https://www.google.com/search?q
= %28Kushartanti%2C + 22. Trampuz, A. and Widmer, A. F.
2012%29 +cuci +tangan&ie=utf- 2004. Hand hygiene: A Frequently
8&oe=utf-8. Missed Livesaving Opportunity
During Patient Care, Mayo Clinic
17. Ardana. Program Penyadaran Proceedings, 79:109-116
Kepatuhan Cuci Tangan Dapat
Meningkatkan Pengetahuan Cuci 23. Zulkarnain.. Infeksi Nosokomial.
Tangan, Menurunkan Jumlah Jakarta: Interna Publishing. 2009
Koloni Dan Bakteri
Staphylococcus Aureus Pada 24. Kemenkes. RI. Pedoman Perilaku
Tangan. Tesis. Co Ass FKG Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta:
Unmas Denpasar 2016. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia; 2010
18. Notoatmodjo, S. Ilmu Perilaku
Kesehatan; Rineka Cipta. Jakarta. 25. Paul, R., Das, N.K., Dutta, R.,
2010. Bandyopadhyay, R. 2011.
Bacterial contaminant of hands of
19. Prabhu, N., Sangeetha, M., doctors. Indian Journal of
Chinnaswamy, P., and Joseph, P. Dermatology.
L. 2006. A Rapid Method of
Evaluating Microbial Load in 26. Hernandes, X. E.. Hand-Hygiene.
Health Care Industry and Available from : https://ml.scribd.

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 13


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

com/doc/ 226085989/ Hand-


Hygiene. 2014. [diakses 13 Maret
2018]

27. Hidayat, A.A. Pengantar Konsep


Dasar Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika. 2008.

28. Sugiyono. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
CV.Alvabeta. 2010

29. Weston, Debbie, 2008, Infection


Prevention and Control : Theory
and Clinical Practice for
Healthcare Professionals,England
John Wiley &Sons, Ltd

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 14


JURNAL KEPERAWATAN EDISI AGUSTUS 2018

Universitas Abulyatama Aceh Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan 15

Anda mungkin juga menyukai

  • SPO MENCEGAH RESIKO JATUH Edited
    SPO MENCEGAH RESIKO JATUH Edited
    Dokumen3 halaman
    SPO MENCEGAH RESIKO JATUH Edited
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 3 SKP
    3 SKP
    Dokumen1 halaman
    3 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 3 SKP
    3 SKP
    Dokumen1 halaman
    3 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • NISA2
    NISA2
    Dokumen1 halaman
    NISA2
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 2 SKP
    2 SKP
    Dokumen1 halaman
    2 SKP
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • Antigen
    Antigen
    Dokumen21 halaman
    Antigen
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • Kultum Ramadhan Keysha
    Kultum Ramadhan Keysha
    Dokumen5 halaman
    Kultum Ramadhan Keysha
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • Kriteria Stakes & Penulisan Kesimpulan MCU
    Kriteria Stakes & Penulisan Kesimpulan MCU
    Dokumen72 halaman
    Kriteria Stakes & Penulisan Kesimpulan MCU
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • Hazard
    Hazard
    Dokumen5 halaman
    Hazard
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran D... Kuesioner Kak Suryahelmi (Unaya)
    Lampiran D... Kuesioner Kak Suryahelmi (Unaya)
    Dokumen7 halaman
    Lampiran D... Kuesioner Kak Suryahelmi (Unaya)
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • 326704717-Poster-Manajemen-Perawatan-Luka RAHMA
    326704717-Poster-Manajemen-Perawatan-Luka RAHMA
    Dokumen1 halaman
    326704717-Poster-Manajemen-Perawatan-Luka RAHMA
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat
  • Devi Rianti
    Devi Rianti
    Dokumen23 halaman
    Devi Rianti
    ayi hariansyah
    Belum ada peringkat