Anda di halaman 1dari 4

Metode dan Teknik Analisis

Analisa-analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan-hubungan


dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil
operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Ada 2 metode analisa :
• Analisa horizontal adalah analisa dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk
beberapa perode sehingga diketahui perkembangannya.
• Analisa vertikal dimana laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode saja. Yaitu
dengan membandingkan pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut
sehingga hanya diketahui keadaan keuangan saat itu.

Teknik analisa
Untuk kali ini, kami akan memaparkan mengenai 3 teknik analisa laporan keuangan, yakni : teknik
analisis perbandingan, common size, dan trend.

1. Analisis Perbandingan
Pengertian Analisis Perbandingan
Analisis Perbandingan adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan dengan cara membandingkan laporan
keuangan antara dua periode atau lebih.
Dari Neraca di atas dapat kita lihat bahwa nilai kas dan hutang mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Dan ada juga beberapa akun yang mengalami peningkatan, seperti
tanah, gedung, mesin, dan kendaraan. Ini menunjukan adanya indikasi pembayaran hutang, dan
pembelian tanah, gedung, mesin, dan kendaraan yang menyebabkan adanya penurunan saldo
hutang bank dan kas. Namun, jika dilihat lagi pada hutang jangka panjang, saldonya naik hingga
97%. Artinya, dalam perolehan aset - aset di atas tadi, dibiayai melalui pinjaman jangka panjang.

Untuk laporan laba rugi hampir semua komponen mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya. Hanya biaya lain yang mengalami penurunan. Artinya, manajemen perusahaan
belum dapat meminimalkan beban dengan baik, ini dapat dilihat dari kenaikan penjualan
sebesar 20% dari tahun sebelumnya, namun persentase harga pokok penjualan justru naik
lebih besar dari persentase penjualan yakni senilai 25%.

2. Analisis Common Size


Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam
laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau
dari total aktiva (untuk neraca). Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size
statement) menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya.
Cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode
analisis vertikal.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement) dapat
memberikan informasi sebagai berikut:
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif
aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif
utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya dua
tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi
investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size percentage)
dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen
biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi
tersebut.

3. Analisis Trend
Pengertian Analisis Trend
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah dengan
menggunakan metode trend analisis. Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend
atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah
suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya,
apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang cukup
penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan untuk
menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang
diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun tersebut
adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang dianalisa
dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa
laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah
atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi
minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
perusahaan melalui tentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke
masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan untuk tujuan
komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh
gambaran apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini
akan dapat dideteksi maslah-maslah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi
baik buruknya pengelolaan perusahaan”.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis trend atau tendensi merupakan
analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini
dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan
yaitu naik, turun, ataupun menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase.

Perhitungan Trend
Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks.
Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis trend ini adalah
sebagai berikut :

1. Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal
dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar (base
year).
2. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan
angka index 100.
3. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan
keuangan tahun dasar sebagai penyebut.

Misleading dalam Analisis Kecenderungan (Trend)


Analisis ini penting untuk melihat hubungan angka persentase dalam trend dengan data
absolut (jumlah rupiah) yang dipakai sebagai dasar perbandingan. Analisa dengan trend ratio akan
dapat menunjukkan suatu pos itu mempunyai kecenderungan atau arah yang menurun, meningkat
atau tetap serta menunjukkan apakah kecenderungan atau tendensi yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan. S. Munawir (2007:56) didalam menggunakan teknik analisa trend dalam
presentase ini harus diingat pula hubungan antara angka-angka dalam trend dengan data
absolutnya, karena adanya beberapa kemungkinan sebagai berikut:
1. Tahun yang telah dipilih sebagai dasar mungkin tidak representative.
2. Suatu pos telah naik dari Rp 10 menjadi Rp 20, dan pos yang lain dan dari Rp 100.000 menjadi Rp
200.000. kedua pos ini dalam presentase telah naik dengan 100% meskipun dalam hal yang pertama
kenaikan itu tidak penting artinya.
3. Biasanya di dalam menganalisa suatu perubahan, maka perubahan dengan jumlah 100% mendapat
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan yang dalam persentase kecil misalnya
hanya 10%, padahal dalam beberapa hal tertentu hal yang demiian tidaklah tepat.
4. Trend dalam presentase menunjukkan tendensi yang tidak menguntungkan, padahal apabila dilihat
dalam angka absolutnya tidaklah demikian.
Oleh karena itu didalam menganalisa dengan menggunakan trend atau perubahan yang
dinyatakan dalam persentase, perlu pula mempelajari perubahan perubahan yang terjadi dalam
angka absolutnya atau jumlah rupiahnya serta tendensi-tendensi yang ada ataupun hubungan
antara pos-pos yang ada.

Anda mungkin juga menyukai