Teknik analisa
Untuk kali ini, kami akan memaparkan mengenai 3 teknik analisa laporan keuangan, yakni : teknik
analisis perbandingan, common size, dan trend.
1. Analisis Perbandingan
Pengertian Analisis Perbandingan
Analisis Perbandingan adalah analisis laporan keuangan yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi perkembangan keadaan keuangan perusahaan dengan cara membandingkan laporan
keuangan antara dua periode atau lebih.
Dari Neraca di atas dapat kita lihat bahwa nilai kas dan hutang mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya. Dan ada juga beberapa akun yang mengalami peningkatan, seperti
tanah, gedung, mesin, dan kendaraan. Ini menunjukan adanya indikasi pembayaran hutang, dan
pembelian tanah, gedung, mesin, dan kendaraan yang menyebabkan adanya penurunan saldo
hutang bank dan kas. Namun, jika dilihat lagi pada hutang jangka panjang, saldonya naik hingga
97%. Artinya, dalam perolehan aset - aset di atas tadi, dibiayai melalui pinjaman jangka panjang.
Untuk laporan laba rugi hampir semua komponen mengalami kenaikan dari tahun
sebelumnya. Hanya biaya lain yang mengalami penurunan. Artinya, manajemen perusahaan
belum dapat meminimalkan beban dengan baik, ini dapat dilihat dari kenaikan penjualan
sebesar 20% dari tahun sebelumnya, namun persentase harga pokok penjualan justru naik
lebih besar dari persentase penjualan yakni senilai 25%.
3. Analisis Trend
Pengertian Analisis Trend
Salah satu teknik dalam menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah dengan
menggunakan metode trend analisis. Dimana menurut S. Munawir (2007:17) menjelaskan “Trend
atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah
suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya,
apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun”.
Dengan menggunakan teknik analisis tersebut akan diketahui perubahan mana yang cukup
penting untuk dianalisa lebih lanjut. Teknik analisa tersebut hanya akan praktis bila digunakan untuk
menganalisa dua atau tiga (periode) laporan keuangan, karena bila laporan keuangan yang
diperbandingkan lebih dari tiga tahun akan ditemui kesulitan.
Cara yang terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari tiga tahun tersebut
adalah dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang dianalisa
dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam persentase. Dengan menganalisa
laporan keuangan untuk jangka waktu lebih dari tiga tahun akan diketahui kecenderungan atau arah
atau trend dari posisi keuangan ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang
bersangkutan, apakah menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi
minimal 3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
perusahaan melalui tentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memprediksi situasi masa itu ke
masa yang akan datang.
Selanjutnya menurut Dwi Prastowo dan Rifka Julianty (2005:73) mendenifisikan,
“Suatu analisis yang dilakukan dengan mengunakan data-data masa lalu perusahaan untuk tujuan
komparasi, dengan melihat kecenderungan (trend) angka-angka ratio tertentu, dapat diperoleh
gambaran apakah ratio-ratio tersebut cenderung naik, turun atau relatif konstan. Dari gambaran ini
akan dapat dideteksi maslah-maslah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dan dapat diobservasi
baik buruknya pengelolaan perusahaan”.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis trend atau tendensi merupakan
analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Analisis ini
dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah perusahaan mengalami perubahan
yaitu naik, turun, ataupun menetap, serta seberapa besar perubahan tersebut yang dihitung dalam
persentase.
Perhitungan Trend
Hasil perhitungan trend dapat ditunjukkan dalam bentuk persentase atau indeks.
Menurut S. Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan analisis trend ini adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal
dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar (base
year).
2. Tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan
angka index 100.
3. Menghitung angka indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos laporan
keuangan tahun dasar sebagai penyebut.