Anda di halaman 1dari 2

1.

Patofisiologis Penyakit Lupus


Patogenesis SLE terdiri dari tiga fas, yaitu fase inisiasi, fase ropagasi, dan fase
puncak (flares). Inisiasi lupus dimulai dari kejadian yang menginisiasi kematian
sel secara apoptosis dalam konteks proimun. Kejadian ini disebabkan oleh
berbagai agen yang sebenarnya merupakan pajanan yang cukup sering ditemukan
pada manusia, namun dapat menginisiasi penyakit karena kerentanan yang
dimiliki oleh pasien SLE. Fase profagase ditandai dengan aktivitas autoantibodi
dalam menyebabkan cedera jaringan. Autoantibodi pada lupus dapat
menyebabkan cedera jaringan dengan cara (1) pembentukan dan generasi
kompleks imun, (2) berikatan dengan molekul ekstrasel pada organ target dan
mengaktivasi fungsi efektor inflamasi di tempat tersebut, dan (3) secara
langsung menginduksi kematian sel dengan ligasi molekul permukaan atau
penetrasi ke sel hidup. Fase puncak merefleksikan memori imunologis, muncul
sebagai respon untuk melawan sistem imun dengan antigen yang pertama muncul.
Apoptosis tidak hanya terjadi selama pembentukan dan homeostatis sel namun
juga pada berbagai penyakit, termasuk SLE. Jadi, berbagai stimulus dapat
memprovokasi puncak penyakit.

2. Penatalaksanaan
Pemberian Diet pada pasien lupus belum ada diet khusus, hanya saja perlu
memperhatikan keadaan pasien. Biasanya pemberian diet diberikan diit gizi
seimbang. Bahan makanan yang rendah lemak. Kurangi makanan yang
mengandung lemak, garam dan kacang-kacangan. Konsumsi lemak yang berlebih
dapat menyebabkan stress reaksi pada sel lemak sehingga akan menyebabakan
terlepasnya faktor pro-inflamasi dalam jaringan lemak. Jika inflamasi terjadi terus-
menerus, maka hal ini dapat memperparah kondisi SLE. Dianjurkan untuk
mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi akan antioksidan seperti buah-buahan
dan sayur-sayuran. Buah mangga, jeruk manis, pepaya, semangka, melon, dan
sayur bayam, wortel.
Untuk terapi non farmakologi, menghindari sinar matahari atau menutupinya
dengan pakaian yang melindungi dari sinar matahari bisa efektif mencegah
masalah yang disebabkan fotosensitif. Penurunan berat badan juga disarankan
pada pasien yang obesitas dan kelebihan berat badan untuk mengurangi
beberapa efek dari penyakit ini, khususnya ketika ada masalah dengan
persendian.
Pada pasien ini diberikan terapi dengan kortikosteroid sesuai teori.
Kortikosteroid yang diguna dalam kasus ini adalah methylprednisolone. Selain itu
pasien juga dinasehatkan agar melindungi dirinya daripada cahaya matahari.

Anda mungkin juga menyukai