Muhammadiyah adalah organisasi islam yang didirikan oleh K.H Ahmad
Dahlan tepatnya di Jogjakarta. Pada masa pendirian muhammadiyah juga kita kenal
K. U. A (Kajian Umum Akademik)
Kajian Bidang 3 Riset Dan Pengembangan Keilmuan Pk Imm Fkip Uhamka sosok pemimpin yang sangat agresif dalam hal agama dan politik, dia adalah sosok cendekiawan muslim yang mampu memberikan pengaruh positif bagi masyarakat Indonesia termasuk presiden pertama republik Indonesia. Sosok itu adalah Buya Hamka ( H. Abdul Malik Karim Amrullah ) atau sekarang kita kenal dengan nama Prof. Dr. Hamka. Buya hamka lahir pada tanggal 17 oktober 1908 di padang panjang Sumatra barat, ayahnya bernama Abdul Karim Amrullah, ayahnya adalah teman dekat atau sahabat baik dari pendiri muhammadiyah yaitu K.H. Ahmad Dahlan. Pada tahun 1915 dengan usia yang sangat muda dengan semangat yang membara Buya Hamka mulai menginjak dunia pendidikan tidak lain pendidikannya berada di padang panjang tepatnya tidak jauh dari tempat dia tinggal pendidikan tersebut dikenal dengan nama Sekolah Desa yang di pimpin oleh orang belanda dan Buya Hamka juga menyempatkan diri untuk belajar di Diniyah School yaitu sekolah ternama atau biasa kita kenal sekarang adalah sekolah internasional, sekolah itu juga di bentuk oleh penjajahan belanda. Sepulang dari sekolah Buya Hamka mengisi waktunya dengan mengaji, belajar dan sebagainya. Kemudian pada tahun 1918 dia berjuang dan mencari ilmu dengan semangat yang masih membara sampai akhirnya pada tahun 1920 Buya Hamka di hadapkan dengan masalah yang sangat besar dalam keluarganya, masalah yang sangat serius dan membuat pikiran Buya Hamka terombang-ambing dan mengharuskannya untuk mencari ketenangan diluar lingkungan keluarganya. Buya Hamka memutuskan untuk menjadi seseoang yang lebih mandiri dan selalu optimis dalam menghadapi masalah yang ada di dalam lingkungan keluargannya dia pergi di salah satu perpustakaan atau taman bacaan untuk belajar dan menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Dalam sehari Buya Hamka membaca buku minimal 3 jam dan itu menjadi bekal sekaligus modal dalam mengembangkan dan mengimplementasikan ilmu-ilmunya. Buya Hamka juga bekerja di salah satu percetakan buku yang dimana tempat dia bekerja itulah yang menjadi pembelajaran serta manfaat yang sangat luar biasa bagi beliau sehingga beliau bisa menafsirkan buku-buku yang di terbitkan oleh percetakan buku tersebut dengan versi beliau sendiri.
K. U. A (Kajian Umum Akademik)
Kajian Bidang 3 Riset Dan Pengembangan Keilmuan Pk Imm Fkip Uhamka Pada saat setelah Buya Hamka bekerja di percetakan buku tersebut tak lama kemudian beliau memusatkan perhatiannya kepada pendidikan. Pada saat itu beliau berpesantren di salah satu ulama islam yaitu syaikh Ibrahim Musa disitu Buya Hamka belajar dan memperdalam tentang agama Islam sehingga ilmu-ilmu yang di dapatkan dari pendidikannya tersebut timbullah jati diri dari beliau sendiri menjadi sosok pribadi yang sangat mandiri dan pada saat yang sama beliau juga memunculkan gagasan- gagasan yang bercorak sastra pada diri beliau sendiri. Pada tahun 1924 Buya Hamka pergi merantau ke tanah jawa tepatnya di Jogjakarta. Di situ tujuan utama keberangkatanya dari padang panjang menuju tanah jawa tersebut ialah beliau ingin mendalami tentang islam yaitu mencari sarikat islam yang benar-benar menurut beliau bagus dan bisa di pelajari. Sesampainya beliau di tanah jawa tidak lama kemudian hanya berhitung tahun bahkan berhitung bulan, Buya Hamka di panggil kembali oleh ayahnya di karenakan pada saat itu di tempat atau tanah kelihan beliau sendiri menjadi sasaran para komunis, di situ ayah beliau juga berperan penting dalam pemberantasan para komunis tersebut tetapi ayah beliau juga sangat mempercayakan tugas itu kepada putranya dan sampai akhirnya beliau meninggalkan tanah jawa dan kembali ke padang panjang dengan semangat juang yang tinggi akhirnya beliau mampu melewati masa-masa yang sangat sulit tersebut serta di dukung oleh keluarga serta kerabat-kerabatnya. Pada masa itu peperangan melawan komunis bukan peperangan dengan cara yang menimbulkan luka ataupun menimbulkan kematian banyak orang tetapi pada saat itu peperangan dilakukan dengan cara mengadu intelektualitas yang dimana peperangan itu membutuhkan pengetahuan yang tinggi dan cara berpolitik yang agresif serta berkualitas, karena para komunis pada saat itu memiliki beribu-ribu macam cara supaya masyarakat Indonesia masuk ke partai itu dan bergabung di situ yang pada akhirnya menimbulkan keresahan pada masyarakat Indonesia sendiri. Setelah perjuangannya melawan komunis itu dengan bekal ilmu yang beliau pelajari di beberapa sekolah-sekolah maupun di perguruan yang di dapatkan sebelumnya sampai akhirnya beliau memenangi itu semua, Buya Hamka ingin
K. U. A (Kajian Umum Akademik)
Kajian Bidang 3 Riset Dan Pengembangan Keilmuan Pk Imm Fkip Uhamka melanjutkan ataupun mengejar cita-cita beliau yang sangat mulia itu akhirnya pada tahun 1927 Buya Hamka memutuskan untuk pergi haji ke tanah suci yaitu di kota Mekah. Di situ beliau bukan hanya sekedar pergi menjalankan rukun islam tetapi juga beliau pergi untuk mencari ilmu dan disana beliau berguru dengan salah satu orang Indonesia yang sudah menjadi ulama besar di kota Mekah tersebut yaitu K.H. Agus Salim beliau juga adalah seorang yang pertama kali mendirikan Manasik Haji di Indonesia. Selain berguru kepada K.H. Agus Salim tersebut beliau juga bekerja di salah satu media percetakan di kota Mekah, keberadaan beliau di kota mekah itu selama setahun dan waktu setahun itu sangat di pergunakan oleh Buya Hamka dengan sangat luar biasa karena bagi beliau waktu bukanlah masa yang bisa di putar balik seperti roda karena kehidupan tidak berjalan mundur melainkan kehidupan itu berjalan kedepan walaupun beliau sendiri tau banyak hal yang ada di masa yang akan datang yang membuat beliau terjatuh. Pada tahun 1928 beliau balik ke tanah air dan menetap atau tinggal di Medan disitulah akhirnya beliau menghasilkan buah pemikirannya yang berbau sastra. Buya Hamka melahirkan beberapa novel di antaranya, Merantau Ke Deli, Tenggelamnya Kapal Vanderwick yang dimana karya-karyanya adalah kebanyakan yang menceritakan tentang perjuangan serta cerita romantisme. Setelah beberapa tahun menghasilkan beberapa karya-karyanya kemudian pada tahun 1938 Buya Hamka kembali di tawari oleh jepang untuk bekerja sama dengan beberapa petinggi jepang yang ada di indoesia dan sampai akhirnya Buya Hamka menerima tawaran itu, beliau menerima tawaran itu dikarenakan pada saat itu jepang mengiming- imingi kemerdekaan bangsa Indonesia. Menurut beliau itu sangat penting bagi keberlangsungan hidup bangsa Indonesia dan jepang bisa mengakui bahwa negara Indonesia adalah negara yang sudah merdeka yang artinya sudah bebas dari penjajahan, tetapi yang terjadi pada masa itu adalah bertolak belakang dengan apa yang di sampaikan oleh jepang maupun yang di impikan oleh Buya Hamka sendiri. Pada tahun 1945 di mana pada saat itu adalah masa yang penuh dengan rasa cemas, risau, gelisah yang ada dalam pikiran Buya Hamka ketika beliau di panggil oleh
K. U. A (Kajian Umum Akademik)
Kajian Bidang 3 Riset Dan Pengembangan Keilmuan Pk Imm Fkip Uhamka ibunya untuk kembali ke minang karena pada saat itu beliau juga ikut serta dalam perang gerilya di hutan minang dan pada tahun yang sama yang dimana pada tahun 1945 adalah masa yang sangat istimewa bagi pribumi dan menumpahkan segala rasa kegelisahan dan rasa kecemasannya dalam hari yang sangat di impikan bagi setiap pribumi dan menjadi hari yang sangat bersejarah baik bagi pribumi itu sendiri maupun bagi negara lain yang ikut serta bekerja sama dengan negara Indonesia. Hari itu adalah hari kemerdekaan negara republik Indonesia tepatnya pada tanggal 17 agustus 1945. Setelah beberapa tahun kemerdekaan negara Indonesia Buya Hamka kembali menjalankan politiknya di Indonesia, pada tahun 1955 beliau bergabung dalam partai politik yaitu partai masyumi serta menjadi ketua DPR di jawa tengah, kemudian di tahun 1966 Buya Hamka serta para politisi lainya berencana untuk mendirikan MUI perencanaan di buatnya MUI adalah untuk meminimalisir berbagai cercaan yang ada di masyarakat tentang perbedaan penempatan perhitungan bulan atau tahun terkait pelaksanaanya rukun islam yang keempat yaitu berpuasa di bulan ramadhan serta hari raya idhul fitri serta hari-hari yang lainya. Setelah beberapa tahun kemudian akhirnya sang pemimpin negara atau sang proklamator negara republik Indonesia menghembuskan nafas terakhirnya di negri tercinta ini. Tetapi sebelum Soekarno meninggal dia menginginkan dua hal yaitu yang
K. U. A (Kajian Umum Akademik)
Kajian Bidang 3 Riset Dan Pengembangan Keilmuan Pk Imm Fkip Uhamka pertama yaitu ketika saya mati kuburkanlah saya di tanah pasundan kemudian yang kedua adalah saya ingin di shalatkan oleh Buya Hamka, itulah pesan terakhir yang di inginkan oleh Soekarno pada saat itu dan akhirnya kemauan sang pemimpin negara yang sangat di banggakan oleh masyarakatnya itu akhirnya di turuti oleh Buya Hamka sewalaupun dalam kepemimpinanya sering terjadi masalah antara beliau berdua tetapi keduanya tetap dalam satu tujuan yaitu memberikan yang terbaik kepada yang di pimpinnya. Selang beberapa tahun Buya Hamka juga menghembuskan nafas terakhirnya di tempat kelahirannya di padang panjang tepatnya pada tanggal 24 juli 1981 jam 10:37 WIB. Kepergian Buya Hamka sangat meberikan efek positif bagi setiap pribumi nusantara maupun negara lain melalui karya-karyanya yang sangat fenomenal. Dan nama Buya Hamka sampai sekarang masih di kenang oleh generasi sekarang dan namanya di abadikan dengan nama Universitas yaitu Universitas Prof. Dr. Hamka ( UHAMKA ). Semoga perjuangan yang di lakukan oleh beliau selalu di kenang dan sampai kepada generasi-generasi penerus bangsa Indonesia selanjutnya dan melahirkan sosok pemimpin yang bertanggung jawab serta berlandaskan Al-Quran dan As-Sunah yang akhirnya malahirkan pemimpin yang di ridhai oleh sang kuasa.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
K. U. A (Kajian Umum Akademik)
Kajian Bidang 3 Riset Dan Pengembangan Keilmuan Pk Imm Fkip Uhamka