Tgs. Dasmen 2017
Tgs. Dasmen 2017
DASAR-DASAR MANAGEMEN
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
2017
Pengertian perencanaan (planning)
Perencanaan secara garis besar diartikan seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja
organisasi.
Rencana (planning) dapat berupa rencana informal ataupun rencana formal. Rencana
informal adalah rencana-rencana yang tak tertulis dan bukan merupakan dari tujuan bersama
anggota organisasi. Sedangkan definisi dari rencana formal adalah rencana yang tertulis yang
harus dilaksanakan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Perencanaan/rencana itu merupakan pusat atau inti dari kegiatan manajemen, dan perencanaan
memiliki banyak macamnya, diantaranya seperti di bawah ini::
Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang berlaku antara 10 s/d
25 tahunan.
Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah perencanaan yang berlaku di
antara 5 s/d 7 tahunan.
Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah perencanaan umumnya berlakunya
hanya untuk sekitar 1 tahun.
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan
efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat
dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
4. Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan
terkontrol.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan
dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaansumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efesiensi dan efektivitas
pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin,
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan, pertumbuhan dan
perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa
yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan
tujuan organisasi.
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan , sasaran
sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan wujud utama
perusahaan yang bersangkutan.
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan perlu sedini
mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak perusahaan dapat
meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang tersedia.
3. Memilih dan menetapkan suatu alternatif yang paling cocok dan baik diantara alternatif-
alternatif lain.
Perencanaan Strategik ( Strategik Planning/ Corporate Planning ) merupakan bagian
terpenting dari manajemen strategik dan dapat dianggap sebagai pilar sentral manajemen
strategic
a) Proses.
Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan akan
berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini kegiatan dalam
perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.
c) Pemilihan tindakan.
Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan yang efektif ketimbang
harus menggunakan semua tindakan yang kadang kala tidak efektif.
e) Tujuan .
Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh
organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang berlaku baik
kualitatif maupun kuantitatif.
Syarat Perencanaan
a. Faktual dan realistik
b. Logis dan rasional
c. Fleksibel
d. Kontinuitas
e. Dialektis
a. Panitia Perencanaan
Panitia ini terdiri dari beberapa unsure yang mewakili beberapa pihak, yang
masing-masing membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana, dengan
harapan rencana yang dibuat akan lebih baik.
b. Bagian Perencanaan
Seringkali tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu organisasi
atau perusahaan. Ini merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang bertugas
khusus membuat rencana. Jadi disini tidak ada unsur perwakilan yang mewakili suatu
bagian dalam organisasi.
C. Staf (pemikir)
yaitu kelompok yang tidak secara langsung menghasilkan barang atau produk
perusahaan, tugasnya menganalisa fakta-fakta untuk kemudian merencanakan
sesuatu guna.
Tujuan atau alasan perlu adanya perencanaan
a. Memberikan pedoman cara-cara pelaksanaan yang efektif dalam mencapai tujuan
b. Perencanaan bertujuan untuk menjadikan tindakan ekonomis,karena semua potensi
yang dimiliki terarah dengan baik pada tujuan.
c. Perencanaan adalah satu usaha untuk memperkecil risiko yang dihadapi pada masa
yang akan datang.
d. Meningkatnya presentasi kesuksesan pencapaian tujuan suatu organisasi.
e. Perencanaan menyebabkan kegiatan-kegiatan dilakukan secara teratur dan bertujuan.
f. Perencanaan memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang seluruh pekerjaan
g. Perencanaan membantu penggunaan suatu alat pengukuran hasil kerja.
h. Perencanaan menjadi suatu landasan untuk pengendalian.
i. Perencanaan merupakan usaha untuk menghindari mismanagement dalam penempatan
karyawan.
j. Perencanaan membantu peningkatan daya guna dan hasil guna organisasi.
Manfaat Perencanaan
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungan,
b. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
c. Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
d. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
e. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
f. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
g. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
h. Menghemat waktu, usaha dan dana.
i. Standar pelaksanaan dan pengawasan,
Sifat perencanaan
a. Sifat sifat dari perencanaan
Kontribusi terhadap tujuan (contribution of onjective) Yaitu perencanaan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah di rencanakan.
Kedudukan yang istemewa dari suatu perencanaan (primacy of planning)
Bahwa setiap perencanaan selalu mendapat tempat yang pertama dalam suatu proses manajemen
dan perencanaan harus mampu memberikan arah terhadap proses manajemen selanjutnya.
Kemampuan pengisian dari planning (pervasiveness of planning)
Yaitu perencanaan merupakan dasar manajemen yang berisi tujuan dan cara pencapaiannya.
Efisiensi dari perencanaan (effeciency of planning)
Rencana yang telah direncanakan dapat tercapai dengan cara yang efisien.
d. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada
dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-
kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.
2. Perencanaan taktis
Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, dikembangkan untuk
mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana strategis pada umumnya
melibatkan manajemen tingkat atas dan menegah dan jika dibandingkan dengan rencana
strategis, memiliki jangka waktu yang lebih singkat dan suatu fokus yang lebih spesifik dan
nyata.
3. Perencanaan operasional
Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan rencana taktis untuk mencapai
tujuan operasional. Dikembangkan oleh manajer tingkat menegah dan tingkat bawah, rencana
operasional memiliki fokus jangka pendek dn lingkup yang relatif lebih sempit. Masing-masing
rencana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas. Kami menjelaskan
perencanaan dengan lebih mendekati pada bagian selanjutnya.
Perencanaan operasional dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Rencana sekali pakai : dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang
mungkin tidak berulang di masa mendatang
Program : rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar
Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih
tidak kompleks dibandingkan dengan program
2. Rencana tetap : dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur
selama suatu periode waktu tertentu
Kebijakan : rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap
suatu masalah atau situasi tertentu
Kerangka Waktu Perencanaan