I.1.Latar Belakang
Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999
sebagai pemekaran dari Kabupaten Batanghari. Secara resmi pemerintahan
Kabupaten Muaro Jambi mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober
1999 yang ditandai dengan pelantikan Penjabat Bupati Muaro Jambi oleh
Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Sebagai daerah otonom, Kabupaten Muaro Jambi yang eksistensinya
dalam wilayah Republik Indonesia baru memasuki tahun kedelapan,
tentunya belum banyak yang dikenal secara langsung maupun dari dekat
keberadaannya di Provinsi Jambi. Untuk itu dalam upaya memacu
perkembangan wilayah guna mensejajarkan dengan daerah-daerah lain,
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi terus berupaya membenah diri dan
memperkenalkan keberadaannya kepada masyarakat luas. Sehubungan
dengan hal tersebut melalui profil daerah dapat memperkenalkan sekilas
kondisi dan potensi daerah.
Secara geografis Kabupaten Muaro Jambi termasuk dalam wilayah
Timur Provinsi Jambi, dan sekaligus sebagai salah satu daerah penyangga
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Regional SIJORI. Dilihat dari aspek
regional Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah penyangga dari Kota
Jambi yang sekaligus sebagai Ibukota Propinsi Jambi.
1. Fungsi umum :
2. Fungsi ekologis :
MISI
Untuk mewujudkan Visi pembangunan pada lima tahun yang akan
datang ditempuh melalui lima misi sebagai berikut :
2. Topografi
Sebagian besar wilayah dataran di Kabupaten Muaro Jambi berada pada
ketinggian 10-100 meter di atas permukaan laut (74,95%) dan hanya
sebagian kecil (25,05%) yang berada kurang dari 10 meter di atas
permukaan laut. Dari gambaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Muaro Jambi adalah merupakan daerah dataran rendah.
Tabel 1. Ketinggian Wilayah Masing-masing Kecamatan di Kabupaten
Muaro Jambi
0-10 m 10-100 m
No Kecamatan Jumlah
Ha % Ha %
Jambi Luar
1
Kota 0 0 37.315 7,11 37.315
2 Mestong 0 0 55.385 10,56 55.385
3 Kumpeh Ulu 9.115 1,74 38.385 7,32 47.500
4 Sekernan 0 0 78.200 14,91 78.200
5 Maro Sebo 4.110 0,78 40.090 7,64 44.200
6 Kumpeh 118.200 22,53 91.260 17,40 209.460
7 Sungai Bahar 0 0 52.500 10,01 52.500
Jumlah 131.425 25,05 393.135 74,95 524.560
Sumber: www.muarojambi.go.id
Kemiringan tanah dibagi dalam 4 kelas yaitu datar 0 - 2%, landai 2 - 15%,
terjal 15 - 40%, sangat terjal lebih dari 40%. Sebagian besar wilayah
Kabupaten Muaro Jambi mempunyai lereng yang datar (67,50%), hanya
sebagian kecil (0,44%) mempunyai lereng sangat terjal.
Pola aliran sungai di Kabupaten Muaro Jambi adalah sub paralel dengan
resiko yang ditimbulkan aliran terjadinya banjir bila sungai induk tidak
mampu lagi menampung air anak-anak sungainya, di samping itu karena
intensiftas hujan yang besar.
Tabel 3. Luas Daerah dan Persentase Menurut Kecamatan Sifat Genangan
di Kabupaten Muaro Jambi
Luas Daerah Persentase
Tida
Tergen
k Tergen Tidak Tergen Tergena
ang
No Kecamatan pern ang pernah ang ng terus
terus
ah periodi tergen periodi meneru
mener
terge k ang k s
us
nang
Jambi Luar 35.3
1 1.925 - 94,84 5,16 -
Kota 90
Mestong 62.3
2 9.725 - 86,51 13,49 -
62
Kumpeh 73.7
3 1.225 3.200 94,34 1,56 4,1
Ulu 75
Sekernan 21.1
4 4.875 18.150 47,91 11,0 41,09
75
Maro Sebo 31.8 140.75
5 36.920 15,21 17,62 67.17
70 0
Kumpeh 38.2
6 7.910 1.360 80,48 16,65 2,87
30
Sungai 35.7
7 - - 100 - -
Bahar 98
Jumlah 298. 163.42
62.580 56,92 11,93 31,15
200 0
Sumber : BPN Kabupaten Muaro Jambi
II.1. Lokasi
Rencana pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung
pengelola Kabupaten Muaro Jambi berada sekitar 1 km dari komplek
perkantoran Bukit Cinto Kenang Kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi.
Gambar 1. Lokasi pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan
gedung pengelola
Jumlah biaya yang disulkan : Tiga Puluh Milyar Lima Ratus Empat Puluh
Tujuh dua Ratus Ribu Rupiah.
Usulan tekhnis ini dilengkapi dengan Gambar Rencana Tekhnis
Bangunan sebagaimana terlampir.
III. PENUTUP