Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PROYEK

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SARANA OLAHRAGA DAN GEDUNG


PENGELOLA SERTA 2 UNIT RUMAH DINAS PENGELOLA
KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI


PROVINSI JAMBI
TAHUN 2020
PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang
Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi
Jambi yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999
sebagai pemekaran dari Kabupaten Batanghari. Secara resmi pemerintahan
Kabupaten Muaro Jambi mulai dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober
1999 yang ditandai dengan pelantikan Penjabat Bupati Muaro Jambi oleh
Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
Sebagai daerah otonom, Kabupaten Muaro Jambi yang eksistensinya
dalam wilayah Republik Indonesia baru memasuki tahun kedelapan,
tentunya belum banyak yang dikenal secara langsung maupun dari dekat
keberadaannya di Provinsi Jambi. Untuk itu dalam upaya memacu
perkembangan wilayah guna mensejajarkan dengan daerah-daerah lain,
Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi terus berupaya membenah diri dan
memperkenalkan keberadaannya kepada masyarakat luas. Sehubungan
dengan hal tersebut melalui profil daerah dapat memperkenalkan sekilas
kondisi dan potensi daerah.
Secara geografis Kabupaten Muaro Jambi termasuk dalam wilayah
Timur Provinsi Jambi, dan sekaligus sebagai salah satu daerah penyangga
Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Regional SIJORI. Dilihat dari aspek
regional Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah penyangga dari Kota
Jambi yang sekaligus sebagai Ibukota Propinsi Jambi.

Dengan posisi geografis tersebut dan didukung oleh sarana dan


prasarana transportasi seperti adanya Jalan Lintas Timur, Jalan Lintas
Tengah yang menuju Jalan Lintas Sumatera dan Pelabuhan Talangduku
serta potensi sumberdaya alam yang potensial dapat menjadikan wilayah
ini sebagai daerah masa depan yang menyimpan sejuta harapan baik untuk
berinvestasi maupun sebagai daerah yang mampu mendorong
pertumbuhan daerah dan regional.

Pembangunan Sarana Olah Raga sebagai Ruang Publik

Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah daerah,


menurut Project for Public Spaces in New York tahun 1984, adalah bentuk
ruang yang digunakan manusia secara bersama-sama berupa jalan,
pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum (halte) dan
museum.
Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu
menampung kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas
bersama di udara terbuka. Ruang ini memungkinkan terjadinya pertemuan
antar manusia untuk saling berinteraksi. Karena pada ruang ini seringkali
timbul berbagai kegiatan bersama, maka ruang-ruang terbuka ini
dikategorikan sebagai ruang umum.

Sedangkan menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik


memiliki makna sebagai berikut: sebuah lokasi yang didesain seminimal
apapun, memiliki akses yang besar terhadap lingkungan sekitar, tempat
bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan perilaku masyarakat
pengguna ruang publik satu sama lain mengikuti norma-norma yang
berlaku setempat.

Meskipun sebagian ahli mengatakan umumnya ruang publik adalah


ruang terbuka, Rustam Hakim (1987) mengatakan bahwa, ruang umum
pada dasarnya merupakan suatu wadah yang dapat menampung aktivitas
tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu maupun secara
kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola
dan susunan massa bangunan. Menurut sifatnya, ruang publik terbagi
menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Ruang publik tertutup : adalah ruang publik yang terdapat di dalam


suatu bangunan.

2. Ruang publik terbuka : yaitu ruang publik yang berada di luar


bangunan yang sering juga disebut ruang terbuka (open space).

Menurut Eko Budihardjo (1998) ruang terbuka adalah bagian dari


ruang yang memiliki definisi sebagai wadah yang menampung aktivitas
manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam
bentuk fisik.

Ruang terbuka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi umum :

· Tempat bermain dan berolah raga, tempat bersantai, tempat


komunikasi sosial, tempat peralihan, tempat menunggu

· Sebagai ruang terbuka, ruang ini berfungsi untuk mendapatkan udara


segar dari alam.

· Sebagai sarana penghubung antara suatu tempat dengan tempat lain.


· Sebagai pembatas atau jarak di antara massa bangunan.

2. Fungsi ekologis :

· Penyegaran udara, menyerap air hujan, pengendalian banjir,


memelihara ekosistem tertentu.

· Pelembut arsitektur bangunan.


Kebutuhan akan ruang publik sebagai fungsi umum maupun fungsi
ekologis sangat di butuhkan bagi Kabupaten Muaro Jambi. Luas wilayah
yang mencapai 5.246 Km2 membutuhkan suatu tempat yang bisa dipercaya
sebagai tempat berinteraksi antar masyarakat.

Dikarenakan keterbatasan biaya, Untuk itu melalui kesempatan ini


Kami Mohon bantuan Pemerintah Pusat guna membangun sarana olahraga
dan fasiltas lainnya di kabupaten Muaro Jambi.

VISI DAN MISI


Visi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2006 – 2020

MUARO JAMBI YANG HARMONIS, MAJU DAN SEJAHTERA

MISI
Untuk mewujudkan Visi pembangunan pada lima tahun yang akan
datang ditempuh melalui lima misi sebagai berikut :

1. Menciptakan masyarakat yang harmonis


2. Menciptakan pemerintahan yang tertib, bersih dan mampu menjadi
pelayan masyarakat
3. Menciptakan SDM yang berkualitas dan berakhlak mulia
4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat
5. Peningkatan infrastruktur.

Untuk mencapai misi peningkatan infrastruktur, Kabupaten Muaro


Jambi telah melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan kabupaten, utilitas serta pembangunan sarana dan prasarana
perkantoran.
I.2.Gambaran Umum Kabupaten Muaro Jambi
KONDISI FISIK DASAR
1. Luas Wilayah dan Batas Administrasi
Wilayah Kabupaten Muaro Jambi mempunyai luas 5.246 km 2 atau
sekitar 10,29 % dari luas wilayah Propinsi Jambi, secara geografis
berada pada 1051’ – 2001’ Lintang Selatan dan 103015’ – 104030’
Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dan Kabu-paten
Tanjung Timur.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi


Sumatera Selatan.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten


Batang-hari. Sebalah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung
Jabung Timur.
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kabupaten Muaro
Jambi pada tahun 2009 melakukan penambahan wilayah administrasi
menjadi 8 (delapan) Kecamatan,.

2. Topografi
Sebagian besar wilayah dataran di Kabupaten Muaro Jambi berada pada
ketinggian 10-100 meter di atas permukaan laut (74,95%) dan hanya
sebagian kecil (25,05%) yang berada kurang dari 10 meter di atas
permukaan laut. Dari gambaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Kabupaten Muaro Jambi adalah merupakan daerah dataran rendah.
Tabel 1. Ketinggian Wilayah Masing-masing Kecamatan di Kabupaten
Muaro Jambi

0-10 m 10-100 m
No Kecamatan Jumlah
Ha % Ha %
Jambi Luar
1
Kota 0 0 37.315 7,11 37.315
2 Mestong 0 0 55.385 10,56 55.385
3 Kumpeh Ulu 9.115 1,74 38.385 7,32 47.500
4 Sekernan 0 0 78.200 14,91 78.200
5 Maro Sebo 4.110 0,78 40.090 7,64 44.200
6 Kumpeh 118.200 22,53 91.260 17,40 209.460
7 Sungai Bahar 0 0 52.500 10,01 52.500
Jumlah 131.425 25,05 393.135 74,95 524.560
Sumber: www.muarojambi.go.id
Kemiringan tanah dibagi dalam 4 kelas yaitu datar 0 - 2%, landai 2 - 15%,
terjal 15 - 40%, sangat terjal lebih dari 40%. Sebagian besar wilayah
Kabupaten Muaro Jambi mempunyai lereng yang datar (67,50%), hanya
sebagian kecil (0,44%) mempunyai lereng sangat terjal.

Tabel . 2 Luas dan Persentase Kemiringan Tanah Masing-masing


Kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi
0-2% 2-15% 15-40 40% Jumla
N Kecama
h
o tan Ha % Ha % Ha % Ha %
(ha)
Jambi
1 Luar 16.0 13.2 37.13
Kota 7.841 1,50 27 3,06 67 2,53 0 0 5
Mestong 22.89 44.2 12.3 2.30 0,4 81.70
2
2 4,37 03 8,43 00 2,35 5 4 0
Kumpeh 47.50 47.50
3
Ulu 0 9,06 0 0 0 0 0 0 0
Sekerna 16.42 14.6 47.0 78.20
4
n 1 3,13 86 2.80 93 8,98 0 0 0
Maro 44.20 44.20
5
Sebo 0 8,43 0 0 0 0 0 0 0
Kumpeh 209.5 39,9 209.5
6
00 5 0 0 0 0 0 0 00
Sungai 12.4 8.15 26.15
7
Bahar 5.600 1,07 00 2.36 0 1,55 0 0 0
353.9 67, 87.3 16. 80.8 15, 2.3 0,4 524.3
Jumlah 54 50 16 65 10 41 05 4 85
Sumber: www.muarojambi.go.id
3. Hidrologi
Sesuai dengan topografi, maka hidrologi di Kabupaten Muaro Jambi dapat
dikelompokkan berdasar tata aliran air yang mencakup air permukaan dan
pola aliran sungai sebagai daerah yang rendah dan terdapat banyak
cekungan-cekungan maka tata aliran air permukaan terutama air hujan
menggenang di bagian-bagian yang rendah baik pada cekungan maupun
lahan pertanian dataran rendah. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
sistem usaha tani dan kegiatan ekonomi lainnya. Karena wilayahnya
banyak berupa cekungan dan rendah maka drainase telah berjalan dengan
baik. Pola aliran sungai di Kabupaten Muaro Jambi bersifat sub paralel
sehingga pada waktu terjadi hujan lebat beberapa jam sudah dapat
menimbulkan banjir yang dapat merugikan masyarakat dan petani.
Pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi air permukaan
menjadi masalah setiap tahunnya terutama pada musim hujan di mana air
permukaan sampai menggenangi tanah pertanian dan sawah penduduk.

Pola aliran sungai di Kabupaten Muaro Jambi adalah sub paralel dengan
resiko yang ditimbulkan aliran terjadinya banjir bila sungai induk tidak
mampu lagi menampung air anak-anak sungainya, di samping itu karena
intensiftas hujan yang besar.
Tabel 3. Luas Daerah dan Persentase Menurut Kecamatan Sifat Genangan
di Kabupaten Muaro Jambi
Luas Daerah Persentase
Tida
Tergen
k Tergen Tidak Tergen Tergena
ang
No Kecamatan pern ang pernah ang ng terus
terus
ah periodi tergen periodi meneru
mener
terge k ang k s
us
nang
Jambi Luar 35.3
1 1.925 - 94,84 5,16 -
Kota 90
Mestong 62.3
2 9.725 - 86,51 13,49 -
62
Kumpeh 73.7
3 1.225 3.200 94,34 1,56 4,1
Ulu 75
Sekernan 21.1
4 4.875 18.150 47,91 11,0 41,09
75
Maro Sebo 31.8 140.75
5 36.920 15,21 17,62 67.17
70 0
Kumpeh 38.2
6 7.910 1.360 80,48 16,65 2,87
30
Sungai 35.7
7 - - 100 - -
Bahar 98
Jumlah 298. 163.42
62.580 56,92 11,93 31,15
200 0
Sumber : BPN Kabupaten Muaro Jambi

Disamping itu Kabupaten Muaro Jambi memliki Sumberdaya Air yang


sangat potensial bagi pengembangan perikanan dan lainnya, sumberdaya
air tersebut berasal dari DAS Batanghari, DAS Air Hitam (Kecamatan
Kumpeh), DAS Bayung Lincir (Kec.Mestong dan Sei Bahar) dan DAS
Tungkal Mendahara (Kec Sekernan).
I.3. Tujuan
Tujuan pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung
pengelola serta 2 unit rumah dinas pengelola di Kabupaten Muaro
Jambi Provinsi Jambi yaitu :
1. Tersedianya infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola.
2. Memberikan suatu tempat interaksi kepada masyarakat
Kabupaten Muaro Jambi.
3. Meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Muaro Jambi
II. RENCANA TEKHNIS

II.1. Lokasi
Rencana pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung
pengelola Kabupaten Muaro Jambi berada sekitar 1 km dari komplek
perkantoran Bukit Cinto Kenang Kecamatan Sekernan Kabupaten
Muaro Jambi.
Gambar 1. Lokasi pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan
gedung pengelola

Komplek Perkantoran Rencana Lokasi

Dari gambar diatas dapat dijealskan sebagai berikut:


1. Infrastruktur Jalan menuju rencana lokasi pembangunan sarana
olahraga merupakan Jalan Kabupaten.
2. Permukaan Jalan Aspal dan kondisi jalan Sangat baik.
3. Lokasi dapat diakses dari Kota Jambi dengan jarak lebih kurang
24 km, dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat lebih kurang 124
km dan dari kabupaten tanjung Jabung Timur dengan jarak
tempuh lebih kurang 76 Km
4. Lahan untuk pembangunan sarana olaheaga dan rumah pengelola
telah tersedia.
5. Kemiringan tanah dengan kategori datar 0 – 2%.
6. Bukan merupakan daerah kawasan banjir ataupun daerah
tergenang/rawa.
II.2. Usulan Rencana Tekhnis
Usulan Rancana Tekhnis pembangunan sarana olahraga dan
bangunan Pengelola sebagai berikut :
Tabel 1. Usulan pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan
gedung pengelola Kabupaten Muaro Jambi

Volume/ Harga Koefisi


No Kegiatan Jumlah (Rp.)
Satuan Satuan (Rp.) en (%)
I. 12.000.000.0
Pembangunan Gedung Sarana Olah Raga
00,-
1. Gedung Sarana 1 Unit 12.000.000.0 1.00 12.000.000.0
Olah Raga 00,- 00,-
II. Pembangunan Gedung Pengelola 4.320.000.00
0.-
2
1. Gedung Kantor 700 M 3.000.000.- 1.20 4.320.000.00
Pengelola 0.-
III. Pembangunan Rumah Dinas Pengelola 420.000.000.-
1. Rumah Dinas 70 x 2 = 3.000.000.- 1.00 420.000.000.-
Pengelola 2 Unit 140 M2
IV. Pembangunan Asrama 3.513.600.00
0.-
2
1. Pembangunan 1.952 M 3.000.000.- 1.20 7.027.200.00
Asrama 0.-
V. Pembangunan Kolam Renang, Tribun dan Ruang 6.780.000.00
Bilas 0.-
1. Pembangunan 2.260 M2 3.000.000.- 1.00 6.780.000.00
Kolam Renang, 0.-
Tribun dan
Ruang Bilas
Jumlah 30.547.200.0
00.-

Jumlah biaya yang disulkan : Tiga Puluh Milyar Lima Ratus Empat Puluh
Tujuh dua Ratus Ribu Rupiah.
Usulan tekhnis ini dilengkapi dengan Gambar Rencana Tekhnis
Bangunan sebagaimana terlampir.
III. PENUTUP

Terlaksananya rencana untuk Kegiatan pembangunan Gedung


Sarana Olah Raga, Gedung pengelola, 2 Unit Rumah Dinas Pengelola,
Pembangunan Asrama dan pembangunan Kolam Renang, Tribun dan
Ruang Bilas di Kabupaten Muaro Jambi pada APBN Tahun Anggaran 2020
tentu tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah saja, dukungan dana
dari Pemerintah Pusat adalah hal yang paling mungkin untuk
merealisasikan rencana ini.

Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi


memohon bantuan kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara
Pemuda dan Olah Raga untuk memberi bantuan Dana untuk Tahun
Anggaran 2020 untuk kegiatan Pembangunan Gedung Sarana Olah Raga
Pembangunan Gedung Pengelola, 2 Unit Rumah Dinas Pengelola,
Pembangunan Kolam Renang, Tribun dan Ruang Bilas di Kabupaten Muaro
Jambi pada Tahun Anggaran 2020. Semoga Bantuan dan kerjasama yang
diberikan akan bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten
Muaro Jambi.

Sengeti, Februari 2020

KEPALA DINAS PEKERJAAN


UMUM
KABUPATEN MUARO JAMBI

MAUDY JUMADELIA. A, ST. ME


Nip. 138 008 800

Anda mungkin juga menyukai