Anda di halaman 1dari 30

2014

Pusdiklat Aparatur dan Pusat


Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia

MODUL MATERI INTI 2


PERAWATAN DAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN
JAMAAH HAJI

MODUL PELATIHAN PETUGAS PEMERIKSA


KESEHATAN JAMAAH HAJI PUSKESMAS DAN
0 RUMAH
SAKIT
DESKRIPSI SINGKAT

Jamaah Haji Indonesia yang telah terdaftar dalam


SISKOHAT mencapai lebih dari 2.000.000 orang dan
menunggu pemberangkatan dengan lama masa tunggu
mencapai lebih dari 10 tahun. Lama waktu yang tersedia
diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal bagi
persiapan keberangkatan.
Hasil pemeriksaan kesehatan dasar, dan tahap awal
menjadi dasar upaya perawatan dan pemeliharaan
kesehatan. Bagi Jamaah dengan gangguan kesehatan,
dilakukan upaya perawatan untuk koreksi gangguan
kesehatan agar memenuhi ketentuan persyaratan istitho’ah
kesehatan. Bagi Jamaah tanpa gangguan kesehatan,
dilakukan upaya pemeliharaan agar tetap terjaga kondisi
kesehatannya dan tetap memenuhi persyaratan istitho’ah
kesehatan.
Jenis perawatan kesehatan tergantung pada aspek
gangguan kesehatan yang disandangnya. Sedangkan
pemeliharaan kesehatan Jamaah haji yang dilakukan
sebagai upaya menjaga kondisi kesehatan Jamaah haji
pada saat masa tunggu, selama perjalanan ibadah haji
sampai kepulangan kembali ke tanah air, yang dilakukan
oleh Jamaah itu sendiri dengan pantauan Puskesmas asal
wilayahnya.
Diharapkan dari hasil perawatan dan pemeliharaan
kesehatan tersebut tidak lagi terjadi kasus pemberangkatan
Jamaah haji dengan status tunda.

1
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

Modul perawatan dan pemeliharaan kesehatan haji ini


selanjutnya digunakan sebagai acuan dan standar dalam
penyelenggaraan perawatan dan pembinaan kesehatan
Jamaah haji.

TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah sesi pembelajaran, peserta mampu melakukan


pemeliharaan dan perawatan kesehatan

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu :


1. Menjelaskan konsep dasar perawatan dan
pemeliharaan kesehatan Jamaah haji
2. Menjelaskan langkah perawatan kesehatan
Jamaah haji
3. Menjelaskan langkah pemeliharaan kesehatan
Jamaah haji
4. Melakukan tindaklanjut hasil diagnosis
kesehatan Jamaah haji
5. Melakukan Penilaian status kesehatan Jamaah
haji terkini

2
POKOK BAHASAN DAN SUB
POKOK BAHASAN
1. Konsep dasar perawatan dan pemeliharaan
kesehatan Jamaah haji:
a. Pengertian
b. Tujuan perawatan dan pemeliharaan kesehatan
Jamaah haji
2. Langkah perawatan kesehatan Jamaah haji:
a. Prosedur Umum
b. Kategorisasi
c. Evaluasi
3. Langkah pemeliharaan kesehatan Jamaah haji:
a. Prosedur Umum
b. Kategorisasi
c. Evaluasi
4. Tindaklanjut hasil diagnosis kesehatan Jamaah haji
5. Penilaian status kesehatan Jamaah haji terkini

BAHAN BELAJAR

1. Modul
2. Panduan Diskusi
3. Pedoman Observasi lapangan

3
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan dalam
proses pembelajaran materi ini.
Pengkondisian dan Apersepsi (10 Menit)

Langkah 1 : Sapa peserta dengan ramah dan


ucapkan salam serta memperkenalkan
diri. Apabila diperlukan fasilitator dapat
mengajak peserta melakukan kegiatan
untuk penyegaran dan membangun
suasana siap untuk belajar.
Langkah 2 : Tampilkan atau sajikan suatu gambar
atau keadaan atau apa saja yang
berhubungan dengan topik materi dan
kaitannya dengan pelatihan
(apersepsi). Hal ini untuk
memfokuskan perhatian peserta untuk
terlibat menebak dan memahami apa
sebenarnya yang akan di pelajari pada
materi ini.
Langkah 3 : Jelaskan pada peserta tentang topik-
topik yang akan dibicarakan dalam
sesi ini. Tanyakan pada peserta
mengapa topik-topik ini penting untuk
dibicarakan dan didiskusikan dan apa
kaitannya dengan tugas dan fungsi

4
keseharian peserta di tempat tugas.
Jelaskan tujuan sesi dengan
menggunakan slide presentasi
Langkah 4 : Jelaskan langkah-langkah dan “aturan
main” proses pembelajaran materi ini
(transaksi). Tanyakan pada peserta
apakah setuju dengan transaksi
tersebut atau ada usulan lain.

POKOK Konsep dasar perawatan dan


BAHASAN 1 pemeliharaan kesehatan Jamaah haji

Langkah 1 : Menjelaskan tentang pengertian


perawatan dan pemeliharaan kesehatan
Jamaah haji
Langkah 2 : Menjelaskan Tujuan perawatan dan
pemeliharaan kesehatan Jamaah haji

POKOK Langkah perawatan kesehatan Jamaah


BAHASAN 2 haji

Langkah 1 : Menjelaskan Prosedur umum perawatan


kesehatan Jamaah haji.

Langkah 2 Menjelaskan kategorisasi perawatan


kesehatan Jamaah haji.

5
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

POKOK Langkah pemeliharaan kesehatan


BAHASAN 3 Jamaah haji
Langkah 1 : Menjelaskan prosedur umum
pemeliharaan kesehatan Jamaah haji.

Langkah 2 : Menjelaskan bentuk-bentuk pemeliharaan


kesehatan Jamaah haji.
Tindak lanjut hasil diagnosis kesehatan
POKOK
Jamaah haji.
BAHASAN 4

Melakukan tidak lanjut hasil diagnosis


kesehatan Jamaah haji

Penilaian status kesehatan Jamaah haji


POKOK
terkini
BAHASAN 5

Melakukan penilaian status kesehatan


Jamaah haji terkini

MENUTUP PROSES PEMBELAJARAN

Langkah 1 : Melakukan evaluasi dengan cara


memberikan beberapa pertanyaan untuk
dijawab peserta

Langkah 2 : Meminta peserta menanyakan hal-hal

6
yang kurang jelas sebelum menutup
proses pembelajaran

Langkah 3 : Merangkum seluruh pokok bahasan


dengan cara membandingkan seluruh
tujuan pembelajaran khusus dengan hasil
pokok bahasan

Langkah 4 : Menutup acara proses pembelajaran


dengan memberikan apresiasi pada
peserta dan mendoakan agar peserta
dapat bertugas dengan sebaik-baiknya

7
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN I
KONSEP DASAR PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN JAMAAH HAJI

A. Pengertian
Perawatan Kesehatan Jamaah Haji adalah:
Kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka
koreksi disorder/disfungsi/disabilitas Jamaah haji,
bersifat layanan individual.

Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji adalah:


Kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka
memelihara kondisi kesehatan Jamaah haji agar
tetap dapat memenuhi kriteria istitho’ah kesehatan
dengan menjaga tetap hidup sehat dan produktif
secara sosial maupun ekonomis sesuai dengan
martabat kemanusiaan. Pemeliharaan kesehatan
menjadi tanggung jawab masing-masing Jamaah
haji.

B.Tujuan
Perawatan kesehatan Jamaah haji bertujuan:
- Untuk memperoleh penyembuhan dan pemulihan
kesehatan.
- Untuk memenuhi kriteria isthitho’ah kesehatan
dengan tatalaksana baku berdasarkan keilmuan

8
atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan
keamanannya.

Perawatan kesehatanmerupakan layanan bersifat


individual. Karenanya, identifikasi status kesehatan
secara khas atas setiap orang Jamaah haji menjadi
prasyarat. Dengan demikian, hasil pemeriksaan
kesehatan dasar dan awal di Puskesmas merupakan
sumber data dasar dan utama untuk memulai
pelaksanaan program perawatan kesehatan.
Pemeliharaan kesehatan Jamaah haji bertujuan:
- Untuk mewujudkan status kesehatan yang optimal
- Atau minimal dapat mempertahankan kondisi yang
ada, sehingga dapat menunjang perjalanan ibadah
haji dengan lancar dan tanpa kendala.

POKOK BAHASAN II
LANGKAH PERAWATAN KESEHATAN JAMAAH HAJI
A. Prosedur Umum Perawatan Kesehatan JH

Perawatan kesehatan merupakan tindak lanjut hasil


pemeriksaan kesehatan Jamaah haji. Untuk
mendapatkan hasil terbaik melalui proses
pelaksanaannya yang terukur, maka pelaksanaannya
mengikuti prosedur umum sebagai berikut:
1. Dokter pemeriksa kesehatan di Puskesmas
sesuai domisili Jamaah haji menjelaskan hasil
pemeriksaan dasar dan pemeriksaan awalserta

9
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

kesimpulannya kepada Jamaah haji yang


bersangkutan, serta perlunya perawatan atau
pemeliharaan kesehatan.
2. Jamaah dipilah menurut diagnosis pemeriksaan
kesehatan, menjadi:
a. Jamaah dengan gangguan kesehatan
diarahkan untuk mendapatkan program
perawatan kesehatan secara memadai baik
di puskesmas yang mempunyai sarana dan
prasarana lengkap ataupun dirujuk ke rumah
sakit yang ditunjuk .
b. Jamaah tanpa gangguan kesehatan
diarahkan untuk mendapatkan program
pemeliharaan kesehatan secara memadai di
Puskesmas sesuai domisili Jamaah haji.
3. Jamaah dengan gangguan kesehatan yang
mampu dilayani oleh Puskesmas, mendapatkan
layanan konsultasi antar poliklinik yang ada di
Puskesmas sesuai keperluan Jamaah,
diperlakukan sebagai pasien umum biasa sama
dengan pasien yang berkunjung di layanan
poliklinik tersebut sampai keadaan stabil dan
penyakitnya dapat dikendalikan, kemudian
Jamaah tersebut akan dikembalikan kepada tim
pemeriksa kesehatan haji di puskesmas tersebut.
4. Gangguan kesehatan yang dapat dikelola
mandiri oleh Jamaah, dianjurkan untuk dikelola
secara disiplin dan dievalusi kemajuannya secara
berkala, maksimal 3 bulan sekali oleh tim
pemeriksa kesehatan haji puskesmas.

10
5. Jamaah dengan jenis gangguan kesehatan yang
tidak mampu dilayani oleh Puskesmas, akan
dirujuk oleh dokter puskesmas keDokter Ahli
yang berkompeten secara memadai di rumah
sakit yang ditunjuk. Dokter Pemeriksa
memfasilitasi proses rujukannya.
6. Jamaah dengan jenis gangguan kesehatan yang
tersedia program pengendaliannya,diarahkan
untuk memperoleh layanan secara memadai.
Dokter Pemeriksa memfasilitasi proses
rujukannya.
7. Pengelolaan program perawatan dan
pemeliharaan kesehatan Jamaah haji meliputi ;
fasilitasi Jamaah haji untuk mendapatkan
layanan sesuai kebutuhan secara memadai,
memantau perkembangan capaian program dan
menyusun resume laporan medis sebagai
pertimbangan penetapan kelaikan kesehatan.
8. Dalam rangka fasilitasi layanan perawatan
kesehatan, dapat dibangun jejaring layanan baik
lintas program ataupun dengan sarana
kesehatan tertentu sesuai kebutuhan Jamaah
haji.
9. Dalam rangka pemantauan perkembangan
capaian program, dilaksanakan penyusunan
laporan kemajuan berkala.
10. Dalam rangka penetapan kelaikan kesehatan,
maka setiap pengelola program layanan
perawatan diharuskan untuk menyampaikan

11
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

resume laporan medis terkini atas Jamaah haji


dalam pengelolaannya. (resume medis terlampir,
dalam pencatatan pelaporan baik manual
maupun elektronik).
11. Dokter Pemeriksa Kesehatan dasar dan tahap
awal dapat berperan sebagai pengelola program
perawatan kesehatan Jamaah haji.

B. Kategorisasi Perawatan Kesehatan JH

Penatalaksanaan perawatan kesehatan Jamaah haji


dibedakan menurut kualifikasi pelaku pengelolaannya,
menjadi :
perawatan mandiri, perawatan dengan pengobatan,
perawatan dengan pemulihan dan perawatan dengan
pendampingan.
Kategorisasinya menurut kriteria sebagai berikut:
1. Perawatan Mandiri
a. Pengertian : Perawatan Mandiri adalah
pelaksanaan kegiatan perawatan
kesehatan yang dilaksanakan secara
mandiri oleh Jamaah.
b. Kemampuan Layanan : Jamaah dapat
mengenali masalah kesehatannya dan
mampu melakukan tata-laksana perawatan
sesuai baku mutu.
c. Dukungan Sarana : memiliki peralatan yang
memadai untuk evaluasi proses.

12
d. Evaluasi Proses : dapat melakukan
pengukuran hasil menggunakan baku mutu
tertentu (timbang berat badan, ukur tinggi
badan, hitung BMI, ukur tekanan darah,
ukur gula darah).
e. Misal : kendali asupan gizi (dikontrol
dengan BMI), senam otak, senam asma,
dll.
2. Perawatan dengan Pengobatan  dengan
program pengobatan dan tanpa program
pengobatan
a. Pengertian: Perawatan dengan
Pengobatan adalah pelaksanaan kegiatan
perawatan melalui tatalaksana pengobatan
terhadap penyakit tertentu oleh dokter yang
berkompeten yang dikategorikan menjadi
penyakit program dan penyakit non-
program.
b. Kemampuan Layanan: Pengobatan
penyakit program menggunakan standar
pelayanan program terkait dan mengakses
segenap fasilitas yang tersedia dalam
program tersebut. Pengobatan penyakit
non-program menggunakan standar
pelayanan keprofesian terkait dan
difasilitasi proses akses segenap fasilitas
yang tersedia. Dilaksanakan oleh Dokter
dan Tenaga Kesehatan tersertifikasi

13
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

lainnya, baik di puskesmas maupun di


rumah sakit.
c. Dukungan Sarana. Penyakit program
mengikuti standar sarana program terkait.
Penyakit non-program mengikuti standar
pelayanan keprofesian.
d. Evaluasi Proses: menggunakan
tatalaksana medis terkait.
e. Misalkan Program : TBC, AIDS. Non
Program: DM, Hipertensi, dll
3. Perawatan dengan Pemulihan  dengan protese
dan tanpa protese.
a. Pengertian. Perawatan dengan Pemulihan
adalah pelaksanaan kegiatan perawatan
melalui tata-laksana pemulihan terhadap
suatu disfungsi dan atau disabilitas tertentu
oleh dokter atau tenaga kesehatan tertentu
dengan kategori perlu penggunaan alat
bantu (protese) dan tanpa alat bantu
(protese).
b. Kemampuan Layanan. Pemulihan disfungsi
dan atau disabilitas dilaksanakan oleh
dokter atau tenaga kesehatan tertentu
dengan menggunakan standar pelayanan
keprofesian terkait.
c. Dukungan Sarana. Menggunakan standar
sarana keprofesian.

14
d. Evaluasi Proses: menggunakan
tatalaksana medis terkait.
e. Misalkan denganalat : penggunaan
kacamata, kursi roda, dll. Tanpa alat:
rehabilitasi medis.
4. Perawatan dengan Pendampingan 
ketergantungan
a. Pengertian Perawatan dengan
Pendampingan adalah pelaksanaan
kegiatan perawatan oleh care-giver
(kelayan) terhadap Jamaah untuk
membantu melakukan aktifitas keseharian
(activity daily living). Bantuan dapat berupa
dukungan terhadap sebagian fungsi
tertentu.
b. Kemampuan Layanan. Pendampingan
terhadap Jamaah dengan keterbatasan
fungsi tertentu oleh kelayan, dilakukan
dalam masa persiapan dan atau perjalanan
haji. Kelayan mampu memberikan
dukungan secara memadai.
c. Dukungan Sarana. Menggunakan peralatan
yang dianjurkan sesuai kebutuhan dan
praktis.
d. Evaluasi Proses. Menggunakan
tatalaksana medis terkait.
e. Misalkan : Jamaah pikun, rabun, dl
C. Evaluasi Keberhasilan Perawatan Kesehatan JH

15
Modul Perawn Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

Untuk mendapatkan hasil yang memadai, perlu


tenaga kesehatan yang dapat mengevaluasi capaian
program. Persyaratan kompetensi yang diperlukan
adalah:
1. Memahami pengelolaan pelayanan
kesehatan haji
2. Memahami metode-metode program
perawatan kesehatan.
3. Mampu melakukan evaluasi capaian
menggunakan tatalaksana baku.
4. Memiliki sertifikasi kemampuan untuk
tatalaksana tertentu
5. Mampu menyusun resume laporan medis

16
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

POKOK BAHASAN III


PEMELIHARAAN KESEHATAN JAMAAH HAJI
A. Prosedur Umum Pemeliharaan Kesehatan
JH

Pemeliharaan kesehatan Jamaah haji mengikuti


asas manfaat, kualitas, efektifitas, efisien dan
bertanggung jawab.
Pemeliharaan kesehatan Jamaah haji mengikuti
prinsip pencegahan masalah dan peningkatan
kondisi serta diarahkan untuk memberikan manfaat
maksimal bagi Jamaah haji.
Pemeliharaan kesehatan merupakan tindak lanjut hasil
pemeriksaan kesehatan Jamaah haji. Untuk
mendapatkan hasil terbaik melalui proses
pelaksanaannya yang terukur, maka pelaksanaannya
mengikuti prosedur umum sebagai berikut:
1. Dokter pemeriksa kesehatan di Puskesmas
sesuai domisili Jamaah haji menjelaskan
hasil pemeriksaan dasar dan pemeriksaan awal
serta kesimpulannya kepada Jamaah haji yang
bersangkutan, serta perlunya perawatan atau
pemeliharaan kesehatan.
2. Jamaah dengan hasil pemeriksaan tanpa
gangguan kesehatan diarahkan untuk
mendapatkan program pemeliharaan kesehatan
secara memadai di Puskesmas sesuai domisili
Jamaah haji.

17
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

3. Pengelolaan program perawatan dan


pemeliharaan kesehatan Jamaah haji meliputi ;
fasilitasi Jamaah haji untuk mendapatkan
layanan sesuai kebutuhan secara memadai,
memantau perkembangan capaian program dan
menyusun resume laporan medis sebagai
pertimbangan penetapan kelaikan kesehatan.

B. KATEGORISASI PEMELIHARAAN KESEHATAN


1.Peningkatan Kebugaran
Menunaikan ibadah haji adalah merupakan suatu
kegiatan pada kenyataannya melibatkan fisik dan
memerlukan suatu kondisi fisik yang baik / terlatih.
Kegiatan berhaji meliputi perjalanan dari tanah air
dan pelaksanaan prosesi ibadah itu sendiri yang
kesemuanya memerlukan kerja fisik yang cukup
berat. Keadaan ini masih harus ditambah adanya
faktor lain yang turut memperberat diantaranya :
 Lebih banyak beraktifitas menggunakan jalan
kaki, melalui jalan datar ataupun mendaki
 Cuaca di Negara Arab Saudi yang panas dan
kering atau dingin dan Kering secara ekstrim
 Tekanan mental psikologis (stress) yang selalu
menyertai manakala tidak dapat mengelola
perasaan dengan baik
Untuk mengahadapi situasi seperti di atas,
maka diperlukan kondisi fisik dan mental yang
kuat.Agar dapat mencapai kondisi fisik yang
baik berarti harus mempunyai kesegaran
jasmani [physical fitness] yang cukup baik.Hal

18
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

ini dapat dicapai dengan melakukan latihan olah


raga yang perlu dilakukan sebagai upaya
pemeliharaan dan peningkatan kapasitas diri
selama masa tunggu.Sebagai gambaran
umum, kesegaran jasmani atau physical fitness
adalah kondisi seseorang untuk dapat
melakukan tugas/pekerjaan sehari-hari tanpa
mengalami kelelahan yang berarti dan masih
mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan
pekerjaan yang bersifat mendadak.Dengan
memelihara kesehatan melalaui kegiatan olah
raga diharapkan akan dapat :
a. Meningkatkan kemampuan jantung dan
paru-paru. Hal ini akan menyebabkan
seseorang tidak mudah merasa lelah, dapat
bekerja dengan lama.
b. Meningkatkan kekuatan otot sehingga
mampu mengangkat beban lebih berat
c. Meningkatkan kekebalan badan sehingga
tidak mudah jatuh sakit.
d. Mengurangi lemak badan gerakan badan
lebih gesit dan sekaligus dapat mengurangi
risiko penyempitan pembuluh darah yang
akan berakibat fatal.
e. Menurunkan tekanan darah tinggi. Hal ini
tentunya sangat bermanfaat karena resiko
terkena “stroke” sangat berkurang.
f. Menurunkan kadar gula darah, karena gula
darah dipakai untuk energi. Hal ini

19
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

merupakan suatu hal yang positif untuk


membantu penderita penyakit diabetes, agar
gula darahnya dapat menurun.
Cara berolah raga [F.I.T.T]
 Frekuensi : 3 – 5 X /minggu
 Intensitas : 60-90 X DNM [DNM =
220 – umur]
 Tempo : 20-60 Menit kontinyu
 Type : Olahraga aerobik yang bervariasi
Olah raga yang dianjurkan upaya pemeliharaan
kesehatan ini diantaranya:
 Jalan kaki
 Bersepeda
 Berenang
 Senam Aerobik
 Jogging
 Jalan Cepat

2. Peningkatan Kualitas Gizi


Definisi Gizi adalah segala sesuatu tentang
makanan dan kaitannya dengan kesehatan,
makanan bergizi diperlukan untuk menjaga
kondisi tubuh tetap sehat terpelihara dan dapat
melakukan aktivitas sehari-hari.
Zat-zat gizi yang diperlukan tubuh adalah :
 Karbohidrat

20
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

 Protein
 Lemak
 Vitamin dan mineral
 Air

Kebutuhan tubuh terhadap kalori & Protein dapat


diperkirakan menurut usia dan jenis kelamin
sebagai berikut :

Golongan Energi [kilokalori] Protein [gram]


Umur
[tahun] Pria Wanita Pria Wanita
16 – 19 2500 2000 66 51
20 – 59 3000 2250 55 48
> 60 2200 1850 55 48

C. Evaluasi Keberhasilan Pemeliharaan Kesehatan JH


Untuk mendapatkan hasil yang memadai, perlu
tenaga kesehatan yang dapat mengevaluasi capaian
program. Persyaratan kompetensi yang diperlukan
adalah:
1.Memahami pengelolaan pelayanan kesehatan haji
2.Memahami metode-metode program
pemeliharaan kesehatan.
3.Mampu melakukan evaluasi capaian
menggunakan tatalaksana baku.

21
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

4.Memiliki sertifikasi kemampuan untuk tatalaksana


tertentu.
5.Mampu menyusun resume laporan medis.

Keberhasilan pemeliharaan kesehatan Jamaah haji dapat


dilihat dari :

-Jamaah haji dengan status tanpa gangguan


kesehatan tetap terpelihara sampai Jamaah haji
menunaikan ibadah haji dan kembali lagi ke tanah air.
- Atau Jamaah haji yang status kesehatannya telah
meningkat dari yang memerlukan perawatan ke
pemeliharaan kesehatan dapat mempertahankan
kondisi yang ada, sehingga dapat menunjang
perjalanan ibadah haji dengan lancar dan tanpa
kendala.

22
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

ALUR PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN


KESEHATAN JAMAAH HAJI
Pemeliharaan
Semua Jamaah Kesehatan :
Jamaah tanpa -Peningkatan
Haji Gangguan Kebugaran
Kesehatan -Peningkatan
Kualitas Gizi
Pemeriksaan
Kesehatan Dasar Jamaah PerawatanKesehatan :
dan Pemeriksaan dengan -Perawatan mandiri
Kesehatan Awal di Gangguan -Perawatan dg pengobatan
Puskesmas -Perawatan dg pemulihan
Kesehatan
-Perawatan dg
pendampingan

1. Jamaah usia lanjut,


Pemeriksaan Kesehatan
2. Jamaah berisiko tinggi
Lanjutan di Puskesmas
3. Hamil
dengan fasilitas lengkap/
4. Status Kesehatan perlu
Rumah sakit meliputi
dirujuk
pemeriksaan, perawatan,
pemeliharaan dan
pembinaan kesehatan
Pemeriksaan
Kesehatan Lanjutan
(rujukan) di Rumah
Sakit Rujukan
1. Jamaah haji sehat dan siap
menunaikan ibadah haji
2. Telah mendapat imunisasi Perawatan dan
meningitis pembinaan
kesehatan Jamaah
3. Penyakit menular terkendali haji
4. Hamil terkelola
1. Surat Keterangan Imunisasi
Meningitis atau ICV
2. Rekam Status Kesehatan
dalam Sistem Informasi
Kesehatan Haji

Pemeriksaan akhir kesehatan


di Embarkasi

23
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

TINDAK LANJUT HASIL DIAGNOSIS KESEHATAN


JAMAAH HAJI.
Merupakan kegiatan yang dilakukan selama Jamaah haji
melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan baik di
Puskesmas dengan fasilitas yang lengkap maupun di
Rumah sakit. Hal ini berarti dilakukan pada Jamaah haji
yang memerlukan perawatan lebih lanjut. Perawatan dapat
dilakukan di Puskesmas rujukan ataupun di Rumah sakit
sampai Jamaah haji kondisinya stabil dan bisa dikembalikan
ke Puskesmas domisili.
Jamaah haji yang dirujuk antara lain Jamaah usia lanjut,
Jamaah beresiko tinggi, hamil dan Jamaah haji dengan
status kesehatan yang perlu dirujuk.
Perawatan yang dilakukan adalah perawatan dengan
pengobatan dan perawatan dengan pemulihan.
Keberhasilan perawatan kesehatan terhadap Jamaah haji
dapat dilihat dari :
- Meningkatnya Jamaah haji dengan status penilaian
kesehatan mandiri ataupun observasi, sedangkan
status penilaian pengawasan sangat menurun.
- Meningkatnya Jamaah haji yang memenuhi kriteria
isthitho’ah kesehatan dengan tatalaksana baku
berdasarkan keilmuan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan kemanfaatan dan
keamanannya.

24
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

PENILAIAN STATUS KESEHATAN JAMAAH HAJI


TERKINI

Merupakan penilaian status kesehatan Jamaah haji setelah


melalui proses pemeriksaan, perawatan, pemeliharaan dan
pembinaan . Penilaian status kesehatan ini dilakukan
setelah Jamaah haji dipanggil Kantor Kementiran Agama
Kota untuk melakukan pelunasan BPIH. Penilaian status
kesehatan dilakukan oleh tim pemeriksa kesehatan di
puskesmas domisili. Ada 4 kriteria status kesehatan Jamaah
haji sesuai dengan status kelaikan kesehatan Jamaah haji
senagai berikut :
a. Jamaah haji Mandiri adalah Jamaah haji
yang memiliki kemampuan diri sendiri
mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa
tergantung kepada bantuan alat/obat dan
orang lain.
b. Jamaah haji Observasi adalah Jamaah
haji yang memiliki kemampuan diri sendiri
mengikuti perjalanan ibadah haji dengan
bantuan alat/obat.
c. Jamaah haji Pengawasan adalah Jamaah
haji yang memiliki kemampuan mengikuti
perjalanan ibadah haji dengan bantuan
alat/obat dan orang lain.
d. Jamaah haji Tunda adalah Jamaah haji
yang kondisi kesehatannya tidak
memenuhi syarat untuk mengikuti
perjalanan ibadah haji pada pemeriksaan
tahap awal dan lanjutan.

25
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

Kriteria Jamaah haji mandiri merupakan tujuan akhir dari


keseluruhan rangkaian penyelenggaraan kesehatan
Jamaah haji di tanah air, dimana Jamaah haji tersebut
memenuhi kriteria istitoah kesehatan.
Jamaah haji Observasi akan mendapatkan perawatan
dan pembinaan oleh puskesmas sampai masuk
embarkasi haji, dan dibekali obat/ alat .
Jamaah haji Pengawasan akan mendapatkan perawatan
sampai masuk embarkasi haji, dibekali obat/alat dan
diharapkan ada pendamping yang bisa membantu
Jamaah haji tersebut melaksanakan ibadah haji.
Jamaah haji Tunda akan mendapatkan perawatan
sampai kondisi Jamaah haji tersebut stabil, meningkat
status kesehatannya dan memenuhi syarat kesehatan
sehingga bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke
tanah suci.

26
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

Lampiran diskusi kelompok

Penugasan Kelompok 1

Jamaah haji suami isteri datang ke puskesmas untuk


melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai syarat
mendaftar haji ke Kankemenag kab/kota. Tn.Amir berusia
45 tahun dengan hasil pemeriksaan diagnosanya IDDM
dan Hipertensi grade II, sedangkan istrinya Ny.Dian berusia
35 tahun dengan hasil pemeriksaan sehat.

Buatlah langkah2 yang akan dilakukan selanjutnya sebagai


tim penyelenggara kesehatan haji di puskesmas domisili
Jamaah haji tersebut.

Penugasan Kelompok 2

Jamaah haji datang ke puskesmas setelah menerima


panggilan dari Kankemenag Kab/Kota bahwa mereka harus
melakukan pelunasan BPIH karena tahun ini mereka akan
berangkat haji.
Seorang Nenek Ny.Fatimah berusia 78 tahun dengan kursi
roda, dari hasil pemeriksaan diagnosanya Dementia ,
Hipertensi, dan riwayat stroke dengan hemiplegi dextra,
didampingi oleh anak laki-lakinya Tn.Imam berusia 50 tahun
dengan hasil pemeriksaan ada faktor resiko yaitu perokok
berat.
Buatlah langkah2 yang akan dilakukan selanjutnya sebagai
tim penyelenggara kesehatan haji di puskesmas domisili
Jamaah haji tersebut..

27
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

Penugasan Kelompok 3

Jamaah haji datang ke Puskesmas untuk pemeriksaan


awal, mereka 2 tahun lagi dijadwalkan akan berangkat haji.
Ny.Santi berusia 42 tahun dengan hasil pemeriksaan CKD
dan memang dia mengakui sudah mendapatkan
hemodialisa seminggu sekali di Rumah sakit sejak 1 tahun
yang lalu. Ditemani oleh Nn. Rina berusia 38 tahun dengan
hasil pemeriksaan diagnosa Asma Bronkial Persisten
Ringan dan selalu membawa obat IDT(Inhaler Dosis
Terukur) dengan riwayat alergi udara dan makanan
seafood.
Buatlah langkah2 yang akan dilakukan selanjutnya sebagai
tim penyelenggara kesehatan haji di puskesmas domisili
Jamaah haji tersebut.

Penugasan Kelompok 4
Seorang ketua KBIH datang membawa 2 orang Jamaahnya
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas
domisili KBIH tersebut. Tn. Susilo berusia 62 tahun dengan
hasil pemeriksaan kesehatan terdiagnosa TB paru BTA
positif dan NIDDM tipe 2. Dan isterinya Ny. Ani berusia 58
tahun dengan hasil pemeriksaan kesehatan terdiagnosa
NIDDM tipe 2.
Buatlah langkah2 yang akan dilakukan selanjutnya sebagai
tim penyelenggara kesehatan haji di puskesmas domisili
Jamaah haji tersebut..

Penugasan Kelompok 5
Seorang pengurus travel (ONH plus) datang membawa
Jamaahnya karena sudah melunasi BPIH mereka,

28
Modul Perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan Jamaah Haji

sedangkan mereka belum melakukan pemeriksaan


kesehatan sebelumnya. Tn. Ali berusia 38 tahun perokok
berat dengan hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
oleh Puskesmas terdiagnosa Dyslipidemia dan VES dan
Obese, sedangkan isterinya Ny.Dina berusia 32 tahun
dengan hasil pemeriksaan ternyata hamil usia 8 minggu.
Buatlah langkah2 yang akan dilakukan selanjutnya sebagai
tim penyelenggara kesehatan haji di puskesmas domisili
Jamaah haji tersebut.

REFERENSI
1. Kemenkes RI, 2011. Bahan Bacaan Peserta
Pelatihan Tim Kesehatan Haji
2. Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes RI, 2010.
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah
Haji
3. Kepmenkes RI No.442/MENKES/SK/VI/2009

29

Anda mungkin juga menyukai