HAJI
HAJI
Haram bagi orang yang ihram 10 (sepuluh) perkara: (1) Mengenakan pakaian berjahit; (2) menutup (seluruh
atau sebagian) kepala bagi pria dan wajah bagi wanita; (3) Menyisir rambut; (4) Memotong rambut; (5)
Memotong kuku; (6) Memakai wangi-wangian; (7) Membunuh binatang buruan (di darat); (8) Melakukan
akad nikah (menikah sendiri atau menikahkan orang lain); (9) Bersetubuh; (10) Bersentuhan (antara pria
dan wanita) dengan syahwat.
Dalam (pelanggaran terhadap) semua itu ada fidyah (tebusan), kecuali akad nikah, karena akad nikah itu
sesungguhnya tidak sah. Dan tidak ada yang merusakkan ihram itu kecuali persetubuhan pada kemaluan.
Sedang orang yang ihram itu tidak boleh (keluar) dari (ihramnya) rusak, (tetapi harus meneruskan ibadah
hajinya hingga selesai).
Barang siapa tertinggal (tidak) melakukan wuquf di Arafah, maka (wajiblah) ia tahallul (keluar dari ihram haji)
dengan mengerjakan umrah dan wajiblah ia mengqadha’ (hajinya) dan membayar dam (denda).
Barangsiapa yang meninggalkan rukun (haji), tidaklah ia boleh keluar dari ihramnya sehingga ia (selesai)
menunaikannya. Dan barangsiapa meninggalkan wajib (haji) haruslah ia membayar dam. Dan barangsiapa
meninggalkan sunnah (haji) tidaklah wajib ia membayar sesuatu karena apa yang telah ditinggalkannya itu.
DENDA HAJI
Denda-denda yang wajib (dibayar ketika ada pelanggaran) di dalam ihram itu ada 5 (lima) macam: Pertama,
Denda yang wajib (dibayar) karena meninggalkan kelakuan yang diperintahkan di dalam haji, yaitu secara
urut ialah seekor domba. Jika tidak mendapatkannya, wajib berpuasa 10 hari, 3 hari di kerjakan di waktu haji
dan 7 hari dikerjakan jika telah pulang ke keluarganya (telah sampai di rumah).
Kedua, denda yang wajib (dibayar) karena bercukur rambut dan memakai wangi-wangian, yaitu boleh
dipilih: seekor domba atau puasa 3 hari atau bersedekah 3 sha’ (12 mud / 72 ons) makanan pokok kepada 6
orang miskin.
Ketiga, Denda yang wajib (dibayar) karena terkepung (oleh musuh) atau terhalang (jalan melakukan haji
karena begal). Maka boleh bagi orang yang ihram itu tahallul dan barus menghadiahkan seekor domba.
Keempat, Denda yang wajib (dibayar) karena membunuh binatang buruan, yaitu boleh dipilih: jika binatang
buruan itu termasuk yang ada penyerupaannya (seperti kijang, penyerupaannya ialah kambing, maka
wajiblah mengeluarkan binatang penyerupaannya atau (kalau tidak) memberi harganya dan membeli
dengan harga tersebut makanan dan menyedekahkannya (kepada orang miskin); atau (kalau tidak)
haruslah berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Dan jika binatang buruan itu termasuk yang
tidak ada penyerupaannya, maka wajib mengeluarkan (menyedekahkan) makanan seharga binatang itu
(kepada orang miskin) atau berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari.
Kelima, denda yang wajib (dibayar) karena hubungan intim, yaitu secara urut: seekor onta, jika tidak ada,
maka (sebagai gantinya) seekor lembu. Jika tidak diperolehnya, maka (sebagai gantinya) 7 ekor kambing.
Jika tidak ada, maka hendaklah memberi harga onta tersebut dan dengan harga itu hendaklah membeli
makanan dan menyedekahkannya (kepada orang fakir atau miskin). Jika tidak diperolehnya juga, maka
wajib berpuasa sebagai gantinya untuk setiap mud 1 hari. Hadiah dan pemberian makanan itu tidak cukup
dilakukan kecuali di Tanah Haram, sedangkan berpuasa tersebut cukup dilakukan di mana saja orang yang
membayar denda itu menghendaki.
Tidak boleh orang membunuh binatang buruan Tanah Haram dan tidak boleh memotong pohon-pohonnya.
Orang yang sudah tahallul dan orang yang tengah berihram dalam soal ini adalah sama.