Index)
Body Mass Index atau disingkat dengan BMI adalah salah satu cara yang dipergunakan untuk
mengukur kenormalan berat badan seseorang berdasarkan ketinggian tubuhnya.
Dalam Bahasa Indonesia, Body Mass Index (BMI) disebut dengan Indeks Massa Tubuh atau
disingkat dengan IMT. Berat badan yang berlebihan disebut dengan Obesitas (Kegemukan). Obesitas
dapat meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit seperti Diabetes (kencing manis), Serangan
Jantung, Hipertensi, Asam urat, kolesterol tinggi dan juga Sleep Apnea yaitu kesulitan tidur nyenyak
karena gangguan pernapasan.
Oleh karena itu, mengetahui Indeks BMI tubuh kita merupakan hal yang penting agar kita dapat
menjaga berat badan kita selalu pada kondisi yang normal sehingga dapat menurunkan risiko
timbulnya penyakit-penyakit yang dikarenakan oleh Obesitas ini.
Contoh 1:
Berat badan anda adalah 65kg dan Tinggi Badan anda adalah 1,70 (170cm). Berapakah Indeks Massa
Tubuh atau BMI anda ?
Pemeriksaan ini mewajibkan Anda untuk puasa sebelumnya. Biasanya, puasa yang
dianjurkan memakan waktu kurang lebih 8 jam. Karena cek gula darah puasa dilakukan di
pagi hari, maka pasien diminta untuk tidak makan dan minum di tengah malam.
Sejauh ini, pemeriksaan gula darah puasa dianggap sebagai pemeriksaan yang cukup
diandalkan untuk mendiagnosis penyakit diabetes. Kadar gula darah yang dianggap normal
pada pemeriksaan ini yaitu:
Tes gula darah 2 jam postpandrial adalah kelanjutan dari tes gula darah puasa. Jadi, kalau
Anda sudah diambil sampel darahnya setelah puasa 8 jam penuh, Anda akan diminta untuk
makan seperti biasa. Kemudian selang 2 jam setelah makan, kadar gula darah Anda akan
dicek kembali.
Sebenarnya wajar jika kadar gula darah melonjak setelah waktu makan. Hal ini terjadi baik
pada orang sehat maupun penderita diabetes. Namun, pada orang yang sehat, kadar gula
darah akan kembali normal setelah 2 jam ia makan.
Ini disebabkan karena hormon insulin mereka bekerja dengan baik untuk menurunkan
kadar gula darah. Kondisi ini yang tak terjadi pada penderita diabetes, hormon insulin
mereka sudah tidak bisa bekerja dengan normal. Maka dari itu gula darah mereka akan
tetap tinggi meski 2 jam setelah makan. Berikut adalah kadar normal dari pemeriksaan gula
darah 2 jam postprandial.
Tes gula darah ini dilakukan kapan saja, tidak perlu puasa sebelumnya atau bisa dibilang
tanpa syarat. Namun, pemeriksaan ini biasanya hanya diterapkan pada penderita diabetes
saja. Jadi, jika Anda sudah memiliki alat cek gula darah di rumah, Anda bisa melakukan
pemeriksaan ini secara mandiri. Inilah kategori kadar gula darah Anda menurut tes gula
darah sewaktu.
Tes bisik
Tes bisik merupakan uji reaksi penderita terhadap bunyi bisikan. Tes ini merupakan
petunjuk kasar akan adanya ketulian. Telinga penderita yang tidak diperiksa harus
“ditutup” dengan menggesekkan kertas di muka telinga tersebut.
Penderita tidak boleh melihat ke arah pemeriksa dan harus mengulang sejumlah kata-
kata seperti “cat”, “ban”, atau “hak” yang dibisikkan pada telinga yang diuji. Jarak
terjauh dari telinga yang masih memungkinkan kata-kata terdengar, dicatat.
Ruangan yang sunyi merupakan hal yang penting untuk dapat berkonsentrasi dan
mengabaikan bunyi yang lain. Telinga yang normal dapat mendengar bisikan pada jarak
5 kaki atau 1,5 meter. Selain tes bisik juga dilakukan uji reaksi penderita terhadap bunyi
percakapan.
Uji dilakukan dengan cara yang sama. Pada uji ini dipakai bunyi percakapan sehari-hari
yang dengan telinga yang normal dapat didengar pada jarak 30 kaki atau 9 meter.
Pemeriksaan Ketajaman Visus (Penglihatan) Mata
Pemeriksaan mata dengan kartu Snellen (Snellen chart)
Pemeriksaan ketajaman visus mata umumnya dilakukan dengan bantuan kartu Snellen atau
Snellen chart. Kartu ini dikembangkan oleh seorang dokter spesialis mata dari Belanda, Herman
Snellen, pada tahun 1860an. Ada banyak variasi dari kartu Snellen ini. Namun, secara umum ada
sebelas baris huruf kapital yang berisi beberapa macam huruf. Semakin ke bawah ukuran tulisan
akan semakin kecil.
Misalnya kalau ada angka 20/200 di samping barisan huruf pertama. Angka pertama, yaitu 20,
mewakili jarak antara Anda dengan kartu Snellen tersebut. Biasanya jarak Anda dengan kartu
Snellen memang 20 kaki atau 6 meter jauhnya.
Sedangkan angka kedua, yaitu 200, mewakili jarak di mana mata Anda masih mampu membaca
huruf pada barisan tersebut dengan jelas. Angka 200 berarti 200 kaki atau 60 meter.
Akan tetapi, jika visus mata Anda adalah 20/40, berarti mata Anda dengan jarak 20 kaki atau 6
meter hanya mampu membaca huruf yang cukup besar yang dapat dibaca pada jarak 40 kaki atau
12 meter.
Interpretasi:
Apabila terdapat 6 atau lebih jawaban YA pada no 1-20 berarti terdapat masalah
psikologis seperti cemas dan depresi, segera konsultasi ke dokter.