Anda di halaman 1dari 4

TUHAN, MENGAPA AKU BERBEDA?

Intan Mutiara,gadis lugu yang menyimpan banyak harapan.Ia duduk di kels 3 SMA.Ia tinggal
disebuah rumah kecil yang tak layak huni, hanya bersama dengan Ibunya karena Ayahnya sudah
lama meninggal.Semenjak Ayahnya meninggal, Ibunya banting tulang untuk menghidupi anak
semata wayangnya dengan mencari rongsokan untuk dijual, sesekali Intan membantu Ibunya
menjadi tukang ojeg payung ketika hujan. Intan mempunyai seorang sahabat istimewa bernama
nuraeni .

Hari senin ibu dan intan biasa melaksanakan puasa sunnah. Selain karena ibadah dan baik
untuk kesehatan, hal itu mereka lakukan untuk menghemat pengeluaran

( dimeja makan)

Ibu : “ alhamdulillah puasa hari ini lancar ya nak.”

Intan : “ iya alhamdulillah bu”

Ibu : “ngomong-ngomong ibu mau bicara serius sama kamu,setelah lulus nanti kamu
mau tetap melanjutkan sekolah”

Intan : “ Intan ingin melanjutkan sekolah ke Perguruan tinggi Universitas Indonesia bu.”

Ibu : “ Ibu bingung nak,Ibu takut tidak bisa membiayai sekolahmu. Tidak seperti orang
tua yang lain, yang mampu membahagiakan anak- anaknya, ibu hanya membuat
kamu menderita.”

Intan : “ intan bisa kuliah tanpa biaya kok bu, insyaallah intan bisa berusaha dengan
kemampuan intan dan yang paling penting doa ibu untuk intan”

(ibu memeluk intan)

Intan : “ Bu,tadi aku diberi roti sama nuy,nuy baik banget deh sama intan.”

Ibu : “Wah nur baik sekali ya,banyak membantu kamu. Semoga nanti kalo Ibu udah
gabisa nemenin kamu, Nuy selalu ada disisi Intan. Ibu ingin sekali memberikan
sesuatu yang berharga yang dapat membantu Nur tapi ibu tidak mempunyai barang
berharga yang dapat membantu Nur. Suatu saat ibu pasti tidak akan di sisimu lagi
semoga Nur tetap menemanimu dan ibu bisa memberi sesuatu setelah ibu perg.”

(Intan sedih)

Keesokan harinya, seperti biasa ia pergi ke sekolah dengan berjuta mimpi dan harapan yang
ia simpan, dengan penuh keyakinan melangkah kaki untuk menuntut ilmu walau sesampainya di
sekolahnya ia selalu mendapatkan pandangan-pandangan yang kurang enak dari teman-temannya,
yang menganggapnya berbeda. Di gerbang sekolah, dengan suasa lantang ia menyapa

Intan : “nuyyy...”
Nur :(bergumam dalam hati) “pasti itru sahabatku intan, ia satu-satunya orang yang
memanggil nuy”

Intan : (menepuk pundak Nur)” hey selamat pagi Nuy”

Nur : “ nah kan benar, pasti itu kamu, siapalagi yang memanggilku Nuy.”

Intan : “Tau aja kamu” (gurupun datang)

Bu Angel : “Assalamu’alaikum selamat pagi anak-anak”

Intan dan nur :”wa’alaikumsalam bu”

Bu angel :” sebelum materi dimulai ibu ingin memberi motivasi buat kalian bahwasanya jika
kalian ingin meneruskan ke universitas yang kalian mau sekarang kalian tidak perlu
memikirkan biaya sekarang banyak universitas negri yang memberikan beasiswa
untuk kalian yang berprestasi jadi untuk sekarang kalian fokuskan belajar, ayo
sekarang kita mulai pembelajaran”

Nur mengajak intan untuk main ke rumahnya intan pun mau tetapi hanya sebentar

( dirumah intan )

Nur : “assalamu’alaikum bunda nur sudah pulang”

Bu sukma :” waalaikum’salam”

Nur :” bundaaaaa kenalin temen nur namanya intan”

Intan :” assalamu’alaikum ibu”( salam)

Bu Sukma tidak merespond salam

Intan :” nur aku boleh ikut keair ga?”

Nur :” iya intan wc nya kesebelah kanan terus lurus nanti belok kiri yaa”

Intan pun pergi keair

Bu sukma :” nur kamu ngapain temenan sama kayak gitu udah kucel, dekil, miskin, tompelan
lagi”

Nur : tapikan bun…. Intan itu satu-satunya orang yang mau temenan sama nur dan
banyak bantu nur”

Bu sukma :” tapi kan nak dia itu dekil, kucel, jijik kamu ga bisa liat apa?!”

Nur :” tapi kan bun nur ga bisa liat, liat bunda aja nur nggak pernah apalagi liat intan nur
hanya bisa merasakan kalau intan itu baik, seperti halnya nur merasakan kasih
sayang bunda ke nur”

Bunda tercengang, Intan pun datang


Intan :” nur udah sore nih, aku pulang dulu ya mau bantu ibu dirumah”

Nur :” yahh ko sebentar amat sih ntan, belum juga kamu masuk ke kamar aku kamu udah
mau pulang lagi”

Intan :” lain waktu aja ya nur”

Nur :” oh iya atuh kalo gitu mah hati hati dijalannya nur”

Intan :” Bu suk, nur intan pulang dulu ya “

Bu sukma :” oh iya sok aja kalau mau pulang mah”

Sesampainya di rumah intan mengetuk pintu beberapa kali tetapi tidak ada yang menjawab, intan
pun terkejut melihat sang ibu yang tergeletak tak bernyawa di atas sejadah

Intan :” ibuuuuuuu,,,,,,,,ibuuuuuu”

Intan menelepon nur untuk mengabarkan bahwa ibu nya sudah meninggal nur pun langsung pergi ke
rumah intan, nur pun datang lalu memeluk intan

Nur :” intan aku turut berduka cita atas kepergian ibu mu aku ikut merasakan apa yang
kamu rasakan”

Intan :” iya terimakasih nur aku sekarang sudah tidak punya siapa siapa lagi “

Nur :” tenang intan masih ada aku kok disini yang akan terus menemani mu”

Intan :”Nur ibu ku ingin memberikanmu sesuatu yang mungkin tidak memiliki harga tetapi
semoga sesuatu ini bermanfaat”

Nur :” apa itu ntan?”

Intan :”mata nur…”

Setelah pendonoran nur pun langsung menemui intan dan untuk pertama kalinya nur melihat
dengan mata kepalanya sendiri yang ia lihat adalah intan

Bu sukma :”nur anakku sayang,,, akhirnya kamu bisa melihat”( berpelukan)

Bu sukma :” intan maafkan ibu ya karena telah bersikap tidak pantas kepadamu dan terima
kasih atas donor matanya semoga bermanfaat dan ibumu juga merasakan bahagia di
alam sana”

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai