Anda di halaman 1dari 36

Triyani Kresnawan, DCN, MKes.

RD
Profesional Pemberi Asuhan Clinical
PPA Team Leader
Dalam SNARS Ed 1
DPJP

PPJA
Apoteker

Lainnya
Profesional Pemberi Asuhan :
• Mereka yg secara langsung Dietisien
memberikan asuhan kpd pasien, a.l.
DPJP, PPJA, Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya.
• Kompetensi Profesi & Kolaborasi
Interprofesional
• Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, (KARS, 2018)
Tugas Delegatif/Mandat
Masuk Rumah sakit

Perawat
Setiap pasien dilakukan skrining ≤ 24 jam
Skrining Gizi menggunakan perangkat/tool yang telah di
validasi. Hasil screening dokumentasi di EHR

Kurang gizi/Malnutrisi Tidak berisiko


atau berisiko Monitor & skrining ulang

Asesmen/ Intervensi otomatis Pasien makan dan


Pengkajian Gizi dalam EHR Pemantauan asupan

Perawat :
• Memulai Asupan/ Oral Nutrition Suplement
(ONS) dalam 24 jam
• Mengelola situasi kondisi untuk
memaksimalkan asupan makan

Dilakukan Penilaian
Asesmen Gizi
Sumber : Alliance to Advance Patient Nutrition Litho in
USA 2014
Dietisien Dokter
Melakukan Penilaian • Penilaian termasuk yang Jika Malnutrisi, lakukan •Menentukan kode
ada pada AND & A.S.P.E.N
Asesmen Gizi diagnosis dokumen diagnosis dalam
karakteristik malnutrisi
dokumen EHR

Interdisiliner
• Asuhan gizi
Interdisipliner termasuk ke
Membuat Memperbarui
• Dietisien : Membuat Monitoring dan dalam rencana
Perencanaan/Order Rencana
rencana asuhan gizi, evaluasi ulang pemulangan
pemesanan dan pemulangan
• Asuhan gizi
dokumen di EHR dipantau sesuai
•Perawat: jadwal
Memfasilitasi
Interdisipliner
•Dokter : Turut serta • Dietisien :
Menyesuaikan rencana
dalam masalah nutrisi
asuhan gizi,
harian/ kontribusi Pasien Perencanaan
pemesanan yang
dalam Tim pulang asuhan gizi
dibutuhkan dan
dokumen di EHR dengan beralih/pindah
•Perawat : Memonitor, care plan ke pengaturan
dab dokumentasi perawatan
Interdisipliner gizi yang
Edukasi pasien perubahan asupan, berikutnya
• Dietisien : sesuai
dan keluarga berat badan
Memimpin edukasi yang
komperhensif / konseling
•Dokter :
Mediskusikan asuhan
Interdisipliner
• Perawat: Dalam masa
gizi secara kontinyu
•Memperkuat transisi dan
pembelajaran dan evaluasi untuk
menanggapi pertanyaan Asuhan Gizi
•Dokter : dapat dihubungi
•Mendiskusikan rencana
 Setiap elemen dilengkapi dengan tanda R, D, W,
O, S atau kombinasi dengan arti sebagai berikut :

 R = Regulasi arti nya ada dokumen pengaturan


yang disusun oleh RS yang dapat berupa
Kebijakan, Prosedur (SPO), Pedoman, Panduan,
Peraturan Direktur RS, Keputusan Dir RS dan atau
Program
 D = Dokumen, adalah bukti proses kegiatan
atau pelayanan yang dapat berbentuk berkas,
rekam medis, laporan, dan atau notulen rapat
dan atau hasil audit dan atau ijazah dan bukti
dokumen pelaksanaan kegiatan lain nya
 O = Observasi
 S = Simulasi
 W = Wawancara
 Rumah Sakit menetapkan kriteria risiko
nutrisional yang dikembangkan bersama staf
yang kompeten dan berwenang (R)
 Pasien di skrining untuk risiko nutrisional
sebagai bagian dari asesmen awal (D,W)
 Pasien dengan risiko nutrisional dilanjutkan
dengan asesmen gizi (D,W)
Kriteria pemeriksaan risiko nutritional (skrining
gizi ) dibuat oleh perawat. Dietisien yang
memberi saran intervensi diet dan Nutrisionis
yang akan mengintergrasikan kebutuhan gizi
 Langkah awal untuk mengidentifikasi
pasien berisiko malnutrisi → mencegah
terjadinya kurang gizi di RS (Hospital
Malnutrition )
 Tujuan : Menemukan pasien berisiko atau
tidak berisiko malnutrisi dan atau pasien
dengan kondisi/Diagnosis khusus
 Proses Skrining harus sederhana, mudah,
akurat, cepat.
Alat Skrining Gizi Grade

Nutritional Risk Screening 2002 (NRS-2002) I

Malnutrition Screening Tool (MST) II

Malnutrition Universal Screening Tool (MUST) II


1. Apakah ada penurunan BB dalam 6
bulan terakhir..?
Bila ya, berapa kg penurunan BB nya?

2. Apakah asupan
makan menurun
karena kurang nafsu
makan ?

Total skor : ≥ 2 beresiko malnutrisi


Sumber : ADA pocket Guide To Nutrition Asse ssment 2009

Apakah Pasien dengan diagnosis


medis/Kondisi khusus

Apabila pasien berisiko malnutrisi dan


atau diagnosis medis/kondisi khusus
maka lanjut Asesmen Gizi

The Nutrition Care Day Survey 2010Clinical Nutrition, 31(1), 41-47


Malnutrition Screening Tools
 Assessment/Pengkajian Gizi
Pengumpulan data :
Antropometri
Biokimia
Fisik
Riwayat makan & personal

 Diagnosis Gizi :
Problem (masalah)
Etiologi (penyebab)
Sign/symtom
(tanda/gejala)

 Intervensi Gizi:
Perencanaan Terapi Gizi
(care plan)
Implementasi
Edukasi & Konseling gizi
Koordinasi Asuhan Gizi

 Monitoring Evaluasi Gizi:


Respon intervensi
(American Dietetic Association 2008)
 Standar PAP.5
Pasien dengan resiko nutrisi (berisiko malnutrisi)
menerima terapi gizi terintegrasi
 Maksud & Tujuan :

Pada asesment awal di skrining untuk


risiko nutrisi. Pasien dikonsultasikan ke
Dietisien untuk dilakukan asesmen lebih
lanjut. Jika ditemukan resiko nutrisi maka dibuat
rencana terapi gizi dan dilaksanakan. Kemajuan
dimonitor dan dicatat. DPJP, PPJA, Dietisien, dan kel
pasien bekerjasama dalam konteks asuhan gizi
terintegrasi
1. RS menetapkan regulasi untuk terapi gizi
terintegrasi (R)
2. Ada bukti pemberian terapi gizi terintegrasi
pada pasien berisiko malnutrisi (D,W)
3. Asuhan Gizi terintegrasi mencakup rencana,
pemberian, dan monitor terapi gizi (D,W)
4. Evaluasi dan Monitoring terapi gizi dicatat
direkam medis pasien (D)
Kegiatan Pelayanan Gizi
 Skrining Gizi masuk pengkajian perawat ≤ 24 jam
 Penentuan Preskripsi/order diet awal oleh dokter ≤
24 jam
 Asesmen Gizi pada pasien berisiko malnutrisi ≤ 48
jam) kegiatan lanjutan dari skrining gizi ditulis pada
form asuhan Gizi oleh Dietisien
 Asuhan Gizi menggunakan format Asesmen
Diagnosis, Intervensi, Monev (ADIME)
Sumber : Permenkes No. 78 Tahun 2013 Pedoman pelayanan Gizi Rumah Sakit
 Melayani pasien yang dirujuk oleh DPJP
 Kegiatan Konseling Gizi
(Format dokumen ADIME)
 Skrining Gizi masuk dalam pengkajian awal
perawat
 Petugas pemberi konseling Dietisien
 Melakukan modifikasi pola gaya hidup,
mengatur makanan (jadwal, jumlah dan jenis)
sesuai penyakit dengan mempertimbangkan
kondisi pasien
Alur Rawat Jalan
Pasien Rawat Jalan

Poliklinik Poliklinik Polikliinik Poliklinik Poli –poli


lainnya

Skrining Gizi oleh


Perawat

Pasien berisiko Malnutrisi dan atau


kondisi Khusus dikirim ke Dietisien

Pelayanan Konseling Gizi


dan Dietetik oleh Dietisien
 MKE 10 Edukasi pasien dan Keluarga termasuk topik
Diet dan Nutrisi
 MKE 10.3
Pemberian Edukasi kepada pasien dan keluarga
terkait dengan asuhan yang diberikan meliputi diet
dan nutrisi yang memadai (D,W)
 Pasien/Kel pasien yang membawa makanan dari luar
 Edukasi/konseling yang diberikan dicatat di lembar
edukasi terintegrasi
 Pasien yang berisiko malnutrisi pada hasil
skrining perawat dan atau kondisi khusus
ditindaklanjuti dengan asesmen/pengkajian
gizi oleh dietisien
 Asuhan Gizi di ruang rawat inap dilaksanakan
oleh dietisien
 Asuhan Gizi menggunakan format ADIME
 Hasil asuhan gizi didokumentasi
 Skrining masuk kedalam Pengkajian/Asesmen
perawat
 Order diet awal oleh DPJP
 Asuhan Gizi Dewasa/ Anak/Neonatus dengan
format ADIME
 Pencatatan Care Plan Terintegrasi ( Daftar masalah,
Intervensi, Outcome, waktu evaluasi, dll)
 Re Asesmen Gizi pada Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT) dengan format ADIME
 Edukasi Terintegrasi
 Rujukan dari dokter untuk Asuhan Gizi & Konseling
Gizi di Rawat Jalan
 Rumah Sakit menetapkan regulasi bahwa
setiap pasien harus dikelola oleh DPJP untuk
memberikan asuhan kepada pasien

 Maksud dan Tujuan :


Asuhan pasien diberikan oleh PPA (PPJP
yang bekerja sebagai TIM interdisiplin
dengan kolaborasi interprofesional dan DPJP
berperan sebagai ketua TIM (Clinical Leader)
Skrining Gizi
1. Penurunan Berat Badan 6
Kg dalam 3 bulan
skor : 2
2. Asupan kurang karena
ada penurunan nafsu
makan : Ya
skor : 1
3

TOTAL SKOR MST : 3


09.00

Pasien dengan diagnosis


Karima RA

Medis/Kondisi khusus : Ya
( Ca saluran cerna/Bedah
digestive)
Asesmen Gizi (lanjutan dari
skrining gizi pada pasien Ny. N

baru yang berisiko


malnutrisi Ca Caput Pankreas Post Wipple dengan DM Tipe 2

1. Diagnosa : Ca Caput
Pankreas Post Wipple
dengan DM Tipe 2
2. Risiko malnutrisi : Risiko
Sedang
3. Kondisi Khusus : Ya
4. Alergi Makanan : Tidak Ada
5. Preskripsi Diet : Diet Khusus
6. Tindak Lanjut : Perlu Asuhan
Gizi
Care Plan
Tanggal/ jam :
18 Maret 2016/ 10.00
Daftar Masalah :
Malnutrisi Energi Protein
Intervensi (Farmakologis & Non
Farmakologis) :
Diet DM 1700 kkal protein 61
gram, 4 porsi bentuk Lunak
Tujuan dan Keluaran (outcome) :
Memenuhi kebutuhan energi dan
protein minimal 80 %
Optimalisasi status gizi secara
bertahap IMT mencapai 18,5
kg/m2
Waktu evaluasi (tanggal) :
21 Maret 2016
Re-Assessment
Asesmen Gizi

Antropometri
BB = 39 kg
➢Biokimia
Albumin = 2,94
➢Klinis/Fisik
TD = 120/80 mmHg; N = 84 x/mnt; RR= 20x/mnt; S=
36,8ºC.
Nafsu makan baik
Nyeri perut tidak ada
➢Asupan makan
TDM 1300 kkal +MC Komersial 200 ml + Roti porsi ke-4 +
Sayur Berkuah (Luar RS)
E =1750 kkal, P=63g, L=45g, KH=261g
Diagnosa Gizi
Malnutrisi (NC 4.1) berkaitan dengan peningkatan
kebutuhan zat gizizi ditandai oleh % asupan makan
SMRS E=72%, L=74%, KH=55% dan status gizi kurang
(IMT 17,3)
Intervensi Gizi

Diet Lunak DM 1700 kkal, protein 61 gram
TDM 1500 kkal + MC komersial 1x200ml + Roti porsi
ke-4
Monitoring & Evaluasi

Asupan makan, daya terima, berat badan, biokimia
Mulai
Asesmen Order Diet Produksi Diet
Medis Awal Makanan Administration

Persetujuan
Preskripsi Diet
Monitor Monitor Status
Definitif
Asupan Gizi
DPJP dan
Dietisien

Intervensi Gizi

Dietisien

Perawat
Penetapan
Admisi Pasien Evaluasi
Assessment Diagnosis Gizi
Ranap Deatician
Skrining Gizi
Dietisien

Konseling
Gizi

Asesmen Gizi Asesmen


Ulang Gizi
Dietisien
Dietisien
Billing

Anda mungkin juga menyukai