Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada kedua subyek yang
mengalami gagal ginjal kronik dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang mencakup pengkajian,
perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi
dan evaluasi keperawatan, maka penulis menarik kesimpulan yaitu :
1. Pengkajian
Dari hasil pengkajian pada subjek asuhan Ny.S didapatkan data TD
: 130/80 mmHg, N : 72x/menit, RR : 23x/Menit, suhu :36,4ºC dengan pitting
edema 2+. Klien mengalami edema ekstermitas atas dan bawah. Selain itu
klien juga mengeluhkan merasa lemas. Ureum 203mg/dL, Kreatinin
9,85mg/dL. Klien terpasang kateter dengan warna urine kecoklatan. Klien
juga mengeluh sering merasa kram pada tangan dan kakinya. Warna kulit
kuning kecoklatan. Klien sulit beraktivitas secara mandiri.

Pada subjek asuhan 2 Ny.T didapatkan data TD : 150/90mmHg,


Nadi : 84x/menit, RR : 23x/Menit, Suhu : 36,7ºC dengan pitting edema 3+
pada bagian ekstermitas atas dan bawah. Klien mengeluh lemas. Ureum 231
mg/dL, Kreatinin 12,87 mg/dL. Frekuensi BAK 4-6 kali sehari warna urine
kuning jernih. Warna kulit coklat. Klien sulit tidur karena merasa tidak
terbiasa dengan lingkungan rumah sakit.

2. Diagnosis Keperawatan
Pada subjek asuhan satu didapatkan masalah keperawatan :
a. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.
b. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi
ginjal.
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan

60
61

Pada subjek asuhan dua didapatkan masalah keperawatan :


a. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi.
b. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan disfungsi
ginjal.
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan.

Pada proses pelaksanaannya penulis terfokus pada masalah hipervolemia.


3. Rencana Keperawatan
a. Periksa tanda dan gejala hipervolemia.
b. Identifikasi penyebab hipervolemia
c. Observasi tanda-tanda vital
d. Observasi intake dan output cairan
e. Observasi kecepatan infus secara ketat
f. Timbang berat badan setiap hari di waktu yang sama
g. Batasi asupan cairan dan garam
h. Ajarkan keluarga cara mengukur dan mencatat asupan dan haluaran
cairan.
i. Ajarkan cara membatasi cairan.
j. Kolaborasi dalam memberikan obat, sesuai advise dokter.

Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, penulis


membuat rencana asuhan berdasarkan Standar Diagnosa Intervensi
Indonesia (SIKI) dengan tetap diberikan rencana keperawatan yang
komprehensif dan memfokuskan pada masalah keperawatan
hypervolemia tanpa mengabaikan masalah keperawatan yang lainnya.

4. Implementasi Keperawatan
Dalam melaksanakan implementasi keperawatan, penulis melakukan
asuhan keperawatan dengan menerapkan tindakan yang sesuai dengan
kebutuhan kedua subyek dan berdasarkan rencana keperawatan yang
dibuat.

61
62

5. Evaluasi keperawatan
Subjek asuhan 1 :
1. Tungkai dan tangan edema, derajat pitting edema 2+
2. Klien tampak lemas
3. TD : 130/80mmHg, Nadi : 86x/menit, RR : 22x/Menit, Suhu : 36,6ºC
4. Kecepatan infus 10tpm
5. TB : 154cm, BB : 56Kg
6. Input : 60cc makanan lunak, 300cc minum, 500cc infus, 6cc
furosemid, 4cc ranitidin.

Input= 870cc

Output : urine : 500cc, IWL 15x56= 840cc

500+840= 1340

7. Balance Cairan= -470cc

Subjek asuhan 2 :

1. Tungkai dan tangan edema, derajat pitting edema 2+


2. TD : 140/90mmHg, Nadi : 76x/menit, RR : 23x/Menit, Suhu : 36,6ºC
3. Kecepatan infus 7tpm
4. TB : 160cm, BB : 60Kg
5. Input : 60cc makanan lunak, 300cc minum, 500cc infus, 16cc
furosemid
Input= 876cc
6. Output : urine : 450cc, IWL 15x60= 900cc
7. 450+900= 1350
8. Balance cairan =-474cc
Walaupun ada perbedaan respon diantara kedua subyek yaitu subyek
pertama kesulitan mengontrol input cairan.

62
63

B. Saran
1. Untuk melakukan asuhan keperawatan dengan gangguan pemenuhan
kebutuhan cairan khususnya pada pasien gagal ginjal kronik, maka harus
dilakukan tindakan keperawatan secara keseluruhan sesuai dengan rencana
keperawatan yang sesuai dengan keadaan klien.
2. Pada tahap akhir diharapkan bahwa hasil pengumpulan data ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik yang lebih luas
tentang gangguan pemenuhan kebutuhan cairan.
3. Pada penulis selanjutnya pengumpulan data ini dapat digunakan untuk
lebih mendalami lagi tentang asuhan keperawatan dengan gangguan
pemenuhan keutuhan cairan pada pasien gagal ginjal kronik dengan
subyek yang lebih banyak dan pembahasan yang lebih rinci.

63

Anda mungkin juga menyukai