Geometrik
Pemrosesan Citra Digital
Pada saat ini, hampir semua data remote sensing tersedia dalam format digital, yang
secara virtual interpretasi dan analisa citra melibatkan elemen-elemen pemrosesan
digital. Pemrosesan citra digital melibatkan beberapa prosedur yaitu pemformatan dan
pengkoreksian data, perbaikan digital untuk memperoleh hasil interpretasi visual yang
baik, atau bahkan otomasi klasifikasi unsur-unsur target oleh komputer. Untuk dapat
melakukan pemrosesan citra secara digital, data harus tersedia dalam bentuk format
digital.
Koreksi Geometrik Citra
(Rektifikasi)
Tujuan?
Agar diperoleh citra dengan geometri yang sesuai
dengan obyek aslinya.
Kenapa perlu Koreksi Geometrik?
Bv=25 ?
Interpolasi spasial dibagi menjadi:
- rektifikasi linear
Jumlah GCP=
Karakteristik transformasi tidak linear
+ + +
*?
+ + +
+ + +
Citra Awal
Polinomial derajat satu Polinomial derajat dua
1. Peta hardcopy/softcopy
2. Titik-titik GPS (Global Positioning System)
3. Citra
4. Sistem lokal
Pertimbangan penentuan proyeksi peta:
- tujuan pemetaan
Proyeksi peta:
- sama luas
- sama arah/konform
- sama jarak
Menentukan ketelitian interpolasi spasial
Bv=25 ?
Faktor penentu ketelitian hasil rektifikasi:
3. Kondisi sensor/kamera
4. Kondisi Relief/topografi
Nearest neightbour
Xr = (xi|min(dxi))
Yr = (yi|min(dyi))
Bilinear
cubic convolution
Radial distorsi kamera
Kemiringan sensor
Luas=1000 ha
Rumah saya
Citra dapat dibandingkan dengan citra/peta lainnya pada
area/daerah yang sama
Citra dapat digabungkan dengan citra lainnya
Kesalahan detektor:
Line start, line drop,
striping/banding
- paralax
- perputaran scanning
- variations in platform stability including changes in their speed, altitude, and attitude
(angular orientation with respect to the ground) during data acquisition.
- Rotasi bumi -> skewed distortion -> satelit multi spectral
-