Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinis dan Melengkapi Salah Satu Syarat Memenuhi
Disusun oleh:
Lailia Nisfa Yudhi Dina Pratiwi
30101507480
Pembimbing:
dr. Wahyu Hidayat Sp.KK
dr. Ridha Setiawati Sp.KK
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2019
1. DASAR TEORI
a. Definisi
Psoriasis ialah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,
ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang
kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan
Kobner.
Penyebab psoriasis hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Terdapat
beberapa pendapat mengenai tetapi yang pasti pembentukan epidermis dipercepat,
dimana proses pergantian kulit pada pasien psoriasis berlangsung secara cepat yaitu
sekitar 2-4 hari, sedangkan pada orang normal berlangsung 3-4 minggu. Penyakit ini
tidak menyebabkan kematian, tidak menular, tetapi karena timbulnya dapat terjadi pada
bagian tubuh mana saja sehingga dapat menyebabkan gangguan kosmetik, menurunkan
kualitas hidup, gangguan psikologis (mental), sosial, dan finansial.
b. Etiopatogenesis
WHO menunjukkan bahwa didapatkannya Human Leucocyte Antigen (HLA)
tertentu, terutama HLA-Cw6, berkaitan dengan kejadian psoriasis usia dini dan dengan
riwayat keluarga yang positif. Sehingga diusulkan oleh para peneliti bahwa terdapat 2
bentuk psoriasis yang berbeda yaitu psoriasis tipe I dengan usiaonset sebelum 40 tahun
dan dengan HLA, dan tipe II, dengan usia onset setelah 40 tahun dan kurang berkaitan
HLA.5berhubungan.
Untuk beberapa dekade, psoriasis merupakan penyakit yang ditandai dengan
terjadinya hiperplasia sel epidermis dan inflamasi dermis. Karakteristik tambahan
berdasarkan perubahan histopatologi yang ditemukan pada plak psoriatik dan data
laboratorium yang menjelaskan siklus sel dan waktu transit sel pada epidermis.
Epidermis pada plak psoriasis menebal dan hiperplastik, dan terdapat maturasi
inkomplit sel epidermal di atas area sel germinatif. Replikasi yang cepat dari sel
germinatif sangat mudah dikenali, dan terdapat pengurangan waktu untuk transit sel
melalui sel epidermis yang tebal. Abnormalitas pada vaskularisasi kutaneus ditandai
dengan peningkatan jumlah mediator inflamasi, yaitu limfosit, polimorfonuklear,
leukosit, dan makrofag, terakumulasi di antara dermis dan epidermis. Sel-sel tersebut
dapat menginduksi perubahan pada struktur dermis baik stadium insial maupun stadium
lanjut penyakit.
Faktor-faktor pencetus :
- faktor genetik
- faktor imunologis
- Faktor-faktor psikis, seperti stres dan gangguan emosi. Penelitian
menyebutkan bahwa 68% penderita psoriasis menyatakan stress, dan
kegelisahan menyebabkan penyakitnya lebih berat dan hebat.
- Infeksi fokal. Infeksi menahun di daerah hidung dan telinga, tuberkulosis
paru, dermatomikosis, arthritis dan radang menahun ginjal.
- Penyakit metabolic, seperti diabetes mellitus yang laten.
- Gangguan pencernaan, seperti obstipasi.
-
Faktor cuaca. Beberapa kasus menunjukkan tendensi untuk menyembuh
pada musim panas, sedangkan pada musim penghujan akan kambuh dan
lebih hebat.
c. Gejala Klinis
Pada penderita psoriasis keadaan umum tidak dipengaruhi, kecuali pada
psoriasis yang menjadi eritroderma. Sebagian penderita mengeluh gatal ringan. Tempat
predileksinya pada skalp, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral. Kelainan kulit terdiri atas
bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya. Eritema
sirkumskrip dan merata, tetapi pada stadium penyembuhan sering eritema yang di
tengah menghilang dan hanya terdapat di pinggir. Skuama berlapis-lapis, kasar dan
berwarna putih seperti mika, serta transparan. Besar kelainan bervariasi: lentikuler,
numular atau plakat, dapat berkonfluensi.
Lesi primer pada pasien psoriasis dengan kulit yang cerah adalah merah, papul
dan berkembang menjadi kemerahan, plak yang berbatas tegas. Lokasi plak pada
umumnya terdapat pada siku, lutut, skalp, umbilikus, dan intergluteal. Pada pasien
psoriasis dengan kulit gelap, distribusi hampir sama, namun papul dan plak berwarna
keunguan denan sisik abu-abu. Pada telapak tangan dan telapak kaki, berbatas tegas dan
mengandung pustule steril dan menebal pada waktu yang bersamaan.
Pada psoriasis terdapat fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Kobner (isomorfik).
Kedua fenomena yang disebut lebih dahulu diangggap khas, sedangkan yang terakhir
tak khas, hanya kira-kira 47% yang positif dan didapati pula pada penyakit lain,
misalnya liken planus dan veruka plana juvenilis. Pada fenomena tetesan lilin ialah
skuama dikerok, maka akan timbul garis-garis putih pada goresan seperti lilin yang
digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias. Sedangkan pada fenomena Auspitz
tampak serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan oleh papilomatosis yaitu
dengan dikerok terus secara hati-hati sampai ke dasar skuama. Truma pada kulit
penderita psoriasis misalnya garukan, dapat menyebabkan kelainan psoriasis dan
disebut fenomena Kobner yang timbul kira-kira setelah 3 minggu.
2. DESKRIPSI
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 37 tahun
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 58 kg
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Purworejo
No. RM : 1444XX
Tanggal pemeriksaan : 6 Desember 2019
bercak merah pada punggung, lengan kanan dan lengan kiri, siku, lutut, dan
kepala. Keluhan ini sudah dirasakan sejak kurang lebih 2 tahun dan bersifat
hilang timbul. Awalnya terdapat bercak merah kecil dan gatal pada
bersisik putih tebal. Bercak juga timbul di kepala dan dirasakan gatal
sehingga pasien suka menggaruk kulit dan terkelupas putih-putih seperti
ketombe. Bercak muncul juga di siku, lutut, dan lengan. Keluhan gatal
semakin memberat apabila pasien stress dan banyak keringat. Pasien rutin
periksa ke poli kulit dan kelamin RSUD Sunan Kalijaga apabila keluhan
muncul dan memberat, tetapi apabila sudah sembuh keluhan dapat muncul
lagi.
Riwayat kebiasann :
b. Kesadaran : komposmentis
c. Status Dermatologi :
UKK :
Plakat eritematosa,
berbentuk bulat berbatas Plakat eritematosa,
tegas dengan skuama berbentuk bulat berbatas
putih berlapis-lapis yang tegas dengan skuama
putih berlapis-lapis yang
menyebar di punggung
Macula hipopigmentasi
berbentuk bulat, berbatas
tegas
f. PERASAAN
(+) : SENANG dapat melihat dan mengamati langsung ciri khas gambaran
g. EVALUASI
Pengalaman (+)
Komunikasi yang baik dari dokter spesialis dan koas sehingga dapat
Pengalaman (-)
Tidak ada
h. ANALISIS
Usulan Pemeriksaan :
Dermatitis Seboroik
Predileksi: Kulit kepala, daerah retro-auricular, wajah (lipatan
nasolabial, bibir atas, kelopak mata, alis), dada bagian atas.
UKK:
bercak eritematosa, dengan skuama bewarna putih kekuningan,
berminyak/kering.
Parapsoriasis en plaque
Predileksi : badan dan ekstremitas
UKK : makula eritematosa, permukaan datar, bulat atau lonjong dengan
sedikit skuama, berwarna merah jambu, coklat, atau kekuningan.
Sifilis psoriasiformis
UKK: papul papul kecil yang ditutupi skuama, yang berbeda pada
pasien ini terdapat coitus suspectus, pembesaran KGB menyeluruh, dan
tes serologic untuk sifilis positif
Tinea corporis
Lokasi: pada punggung, lengan, dada, paha
UKK: Plakat eritematosa, berskuama, batas tegas, tepian polisiklik
dengan central healing
Terapi :
Umum
keadaan penyakit.
Medikamentosa:
R/ Ketokonazole cr tube No I
Betametason cr tube No I
Mf cr da in pot 3
S u.e. oles / pagi sore
R/ Ketokonazol SS fl No I
S. u.e keramas
i. KESIMPULAN
j. TINDAK LANJUT