Anda di halaman 1dari 4

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MATARAM

CHECKLIST PEMERIKSAAN FISIK LEHER


Nama :………………………………………… No.Mhs :…………………………………

Definisi :

Pemeriksaan fisik leher adalah Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
masalah pada leher.

Tujuan :

1) Mendapatkan data objektif dari riwayat kesehatan pasien.


2) Mengetahui kemampuan fungsional klien.
3) Menentukan status kesehatan klien.
4) Mengidentifikasi masalah klien.
5) Mengambil data dasar untuk melakukan proses keperawatan berikutnya.

Indikasi :

Memperhatikan warna kulit, integritas, pembesaran kelenjar gondok, konsistensi dan nyeri.

Kontraindikasi :

Hindari posisi tidur yang salah dan menyebakan saraf leher menjadi terganggu.

Aspek Yang Dinilai Nilai


0 1 2
Pelaksanaan
Persiapan Perawat
1. Cuci tangan sebelum memulai tindakan
2. Memakai handscone dan masker.

Persiapan Pasien
1. Berikan salam, perkenalan diri anda, dan
identifikasi klien dengan memeriksa identitas
klien secara cermat.
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MATARAM

2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan


dilakukan, berikan kesempatan kepada klien
untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan.
3. Minta pengunjungan untuk meninggalkan
ruangan, beri privasi kepada klien
4. tur posisi klien sehingga merasakan aman dan
nyaman.
Persiapan Alat
1. Stetoskop
2. Sarung tangan jika perlu
Prosedur Tindakan
A. INSPEKSI.
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
jika perlu.
2. Atur pencahayaan ruangan agar adekuat
3. Minta klien untuk melepas baju atau
objek apa pun yang menutupi leher.
4. Amati bentuk leher, warna kulit; adanya
jaringan parut, inflamasi, atau massa.
Pengamatan dilakukan secara sistematis
mulai dari garis tengah sisi depan leher,
kesamping, kemudian kebagian belakang
leher.
5. Kaji tiroid dengan meminta klien untuk
menelan, kemudian amati pergerakan
kelenjar tiroid pada takik suprasternal.
Normalnya, kelenjar tiroid tidak dapat
dilihat, kecuali pada klian yang sangat
kurus.
6. Minta klien untuk menekuk leher hingga
dagu menyentuh dada. Kemudian
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MATARAM

mengadahkan kepala hingga dagu ke


atas. Lanjutkan dengan meminta klien
menghadap wajah ke kanan dan ke kiri
dan menggerakkan kepala hingga telinga
bergerak kea rah bahu. Hal ini dilakukan
untuk menguji otot
sternokleidomastodeus dan trapeizeus.
B. PALPASI.
1. Untuk memeriksa nodus limfe,posisikan
diri anda di hadapan klien dan buat klien
merasa rileks dengan kepala sedikit
menunduk atau menghadap ke sisi yang
akan diperiksa untuk melemaskan jaringan
dan obat.
2. Gunakan bantalan jari anda untuk
memalpasi masing-masing jaringan limfe
dengan gerakan memutar.
3. Kaji setiap nodus dengan urutan sebagai
berikut;
a. Nodus oksipital pada dasar tenggorokan
b. Nodus postaurikular di atas mastoid
c. Nodus preaurikular tepat didepan tragus
d. Nodus tonsilar pada sudut mandibular
e. Nodus submental beberapa cm di
belakang ujung mandibula di bawah
dagu
f. Nodus submaksilaris pada garis tengah
rahang bawah pertengahan antara sudut
rahang dan ujung mandibular
g. Nodus servikalis superfisialis,sisi
anterior otot sternokleidomastoideus
h. Nodus servikal posterior,sepanjang sisi
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN MATARAM

anterior otot trapezius


i. Nodus supraklavikular pada sudut
antara klavikula dan
strenokleidomastoideus
4. Palpasi kelenjar tiroid dengan cara:
a. Berdiri didepan klien dan letakkan
tangan anda pada leher klien
b. Palpasi fosa suprasternal dengan jari
telunjuk dan jari tengah
c. Minta klien untuk minum atau
menelan guna memudahkan palpasi
d. Jika teraba kelenjar tiroid,identifikasi
bentuk,ukuran,dan konsitensi
5. Palpasi trakea dengan cara:
a. Posisikan diri anda berdiri di samping
kanan klien
b. Letakkan bantalan jari anda di bagian
bawah leher di atas trakea selanjutnya
palpasi trakea ke atas,ke bawah,dan
ke samping hingga kedudukan trakea
dapat diketahui.
6. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang
telah diperoleh.
Keterangan :

0 = Tidak dikerjakan
1 = Dikerjakan dengan lengkap/tidak sempurna
2 = Dikerjakan dengan benar/sempurna
Pembimbing/Penguji Praktek

(…………………………….)

Anda mungkin juga menyukai