Elliot (1993), "kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang
berbeda dan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan
tujuan.
b. Spesifikasi yang berlaku, hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat
berlaku, bila ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau
kebutuhan konsumen yang ingin dicapai dari hasi lproduksi tersebut.
Dapat dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapa tberlaku sebelum
pengendalian kualitas pada proses dapat dimulai.
Kualitas produk secara langsung dipengaruhi oleh 9 bidang dasar atau 9M.
Pada masa sekarang ini industri disetiap bidang bergantung pada sejumlah
besar kondisi yang membebani produksi melalui suatu cara yang tidak pernah
dialami dalam periode sebelumnya (Feigenbaum,1992) :
1. Market (Pasar)
Perusahaan bisnis pada masa sekarang sangat berhati-hati dalam
mendefinisikan keinginan dan kebutuhan produsen, yang digunakan
sebagai dasar untuk mengembangkan produk-produk baru. Konsumen
telah mempercayai bahwa ada sebuah produk yang dapat memenuhi
II-11
2. Money (Uang)
Meningkatkan persingan didalam banyak bidang bersamaan
dengan fluktuasi eknomi dunia telah menurunkan batas laba. Penambahan
investasi perusahaan harus dibayar melalui naiknya produktivitas yang
menimbulkan kerugian yang besar yang disebabkan oleh naiknya produk
cacat. Biaya kualitas yang dikaitkan dengan pemeliharaan dan perbaikan
kualitas telah mencapai ketinggian yang tidak terduga yang belum terjadi
sebelumnya. Kenyataan ini telah memfokuskan perhatian para menejer
pada bidang biaya kualitas sebagai biaya operasi sehingga kerugian dapat
diturunkan untuk memperbaiki laba.
3. Management (Manajemen)
Tanggung jawab telah didistribusikan antara beberapa kelompok
kusus bagian pemasaran, melalui fungsi perencanaan produknya yang
harus membuat persyaratan-persyaratan produk. Bagian rekayasa,
mempunyai tanggung jawab untuk merancang produk yang akan
memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Bagian produk
harus mengembangkan kembali proses untuk memberikan kemampuan
yang cukup untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi dan bagian
kendali kualitas harus merencanakan pengukuran-pengukuran kualitas
pada seluruh aliran proses yang akan menjamin bahwa hasil akhir akan
memenuhi persyaratanpersyaratan kualitas.
4. Man (Manusia)
Spesialisasi membutuhkan pekerja-pekerja dengan pengetahuan
khusus. Meskipun spesialisasi mempunyai keuntungan tetapi spesialisasi
juga membawa kerugian, yaitu terpecahnya tanggungjawap kualitas
II-12
produk dalam bebrapa bagian. Hal ini telah meciptakan suatu permintaan
akan ahli teknik system yang akan mengajak semua bidang spesialisasi
untuk secara bersama merencanakan, menciptakan dan mengoperasikan
berbagai sistem yang akan menjamin sesuatu hasil yang diinginkan.
5. Motivation (motivasi)
Meningkatnya kerumitan dalam menciptakan kualitas suatu produk
yang bagus kedalam pasar, dan hal ini memperbesar makna kontribusi
setiap karyawan terhadap kualitas. Penelitian tentang motivasi manusia
telah menunjukan bahwa para pekerjaan pada masa sekarang ini
memerlukan sesuatu yang memperkuat rasa keberhasilannya didalam
mereka melakukan pekerjaannya dan adanya pengakuan positif bahwa
mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan atas tercapainya
tujuan perusahaan. Perusahaan harus melakukan pendidikan mengenai
kualitas dan komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.
6. Materials (Bahan)
Biaya produksi dan persyaratan kualitas menyebabkan spesialisasi
bahan menjadi labih ketat dan keanekaragaman bahan lebih besar.
Pemilihan bahan baku yang digunakan harus melalui proses seleksi yang
ketat, agar dalam pembuatannya menjadi produk jadi yang terjaga
kualitasnya. Hal ini mengakibatkan tingginya spesialisasi bahan baku dan
tingkat penyimpangan bahan yang semakin besar.
1. Prencanaan
Akan sangat sulit bagi kita dalam mengetahui adanya penyimpangan,
apabila semua tidak diketahui apa yang akan dijadikan sasaranya karena
sasaran merupakan suatu rencana yang menjelaskan secara kuantitatif
tentang apa yang akan dicapai. Serta sasaran yang dijabarkan tidak akan ada
hasilnya tanpa disertakan petunjuk bagaimana mencapai dan siapa yang
II-15
2. Pelaksanaan
Sasaran yang hendak dicapai dalam hal ini harus dapat dimengerti
dengan baik agar tidak terjadi salah penafsiran, peran pimpinan sangat
dibutuhkan dalam memberikan latihan maupun pengarahan bagi pelaksana
agar penerapan selaras dengan rencana. Artinya dalam hal ini dilakukan
suatu pengujian terhadap rencana.
3. Pengecekan
Pimpinan tidak hanya memberikan perintah dan melakukan program latihan
pada bawahan tetapi juga bertanggung jawab memeriksa suatu hasil kerja.
Artinya dalam hal ini dilakukan pengecekan apakah rencananya berjalan.
4. Tindakan
Pada tahap ini dilakukan suatu implementasi atau penerapan terhadap
rencana dan juga mengimplentasikan dokumen yang telah direncanakan.
6. Histogram
Histogram adalah suatu alat yang membantu untuk menentukan variasi
dalam proses. Berbentuk diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari
data yang diatur berdasarkan ukurannya. Tabulasi data ini umumnya dikenal
dengan distribusi frekuensi. Histogram menunjukkan karakteristik-
karakteristik dari data yang dibagi-bagi menjadi kelas-kelas. Histogram
dapat berbentuk “normal” atau berbentuk seperti lonceng yang
menunjukkan bahwa banyak data yang terdapat pada nilai rata-ratanya.
Bentuk histogram yang miring atau tidak simetris menunjukkan bahwa
banyak data yang tidak berada pada nilai rata-ratanya tetapi kebanyakan
data nya berada pada batas atas atau bawah.
II-21
a. Upper Control Limit / batas kendali atas (UCL), merupakan garis batas
atas untuk suatu penyimpangan yang masih diijinkan.
b. Central Line / garis pusat atau tengah (CL), merupakan garis yang
melambangkan tidak adanya penyimpangan dari karakteristik sampel.
c. Lower Control Limit / batas kendali bawah (LCL), merupakan garis batas
bawah untuk suatu penyimpangan dari karakteristik sampel. Out of
Control adalah suatu kondisi dimana karakteristik produk tidak sesuai
dengan spesifikasi perusahaan ataupun keinginan pelanggan dan
posisinya pada peta kontrol berada di luar kendali. Tipe-tipe out of
control meliputi :
Aturan satu titik
Terdapat satu titik data yang berada di luar batas kendali, baik yang
berada diluar UCL maupun LCL, maka data tersebut out of control.
Aturan tiga titik
Terdapat tiga titik data yang berurutan dan dua diantaranya berada
didaerah A, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL, maka satu
dari data tersebut out of control, yakni data yang berada paling jauh
dari central control limits.
Aturan lima titik
Terdapat lima titik data yang berurutan dan empat diantaranya berada
di daerah B, baik yang berada di daerah UCL maupun LCL, maka satu
dari data tersebut out of control, yakni data yang berada paling jauh
dari central control limits.
Aturan delapan Titik
Terdapat delapan titik data yang berurutan dan berada berurutan di
daerah C dan di daerah UCL maka satu data tersebut out of control,
yakni data yang berada paling jauh dari central control limits.
II-23
dianggap dalam keadaan terkendali, dan tidak perlu tindakan apapun. Tetapi
satu titik yang terletak diluar batas pengendali diinterprestasikan sebagai
fakta bahwa proses tak terkendali dan diperlukan tindakan penyelidikan dan
perbaikan untuk mendapatkan dan menyingkirkan sebab-sebab yang
menyebabkan tingkah laku itu. Untuk menyusun grafik pengendali proses
statistik untuk data atribut diperlukan beberapa langkah. Menurut Besterfiel
(1998), langkah-langkah yang diperlukan untuk penyusunan grafik antara lain
sebagai berikut.
3. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan tentu disesuaikan dengan jenis grafik
pengendali. Misalnya, suatu perusaahaan atau organisasi menggunakan
p_chart, maka data yang dikumpulkan juga harus diatur dalam bentuk
proporsi kesalahan terhadap banyaknya sampel yang diambil.
̅ ( 1− 𝑝̅ )
𝑝
𝜎𝑝 = √ .......................................... (2.3)
𝑛
f. Plot data
Plot data dari jumlah yang ditolak, batas-batas kendali percobaan (UCL dan
LCL) dan nilai rata-rata defective ( 𝑝̅ ) kemudian perhatikan apakah seluruh
data berada dalam batas kendali. Jika hasil yang diperoleh terdapat data
yang keluar dari batas kendali artinya proses belum terkendali maka cari
penyebabnya dan lakukan revisi. Selanjutnya dilakukan kembali
pengolahan data sampai data berada dalam batas kendali sehingga proses
dapat dikatakan terkendali.