1. Data Subyektif
a. Rencana Kontrasepsi
pengalamanya.
2) Mendapat infomasi lebih rinci tentang KB yang bersedia yang ingin dipilihnya.
b. Keluhan Utama
jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang bersedia,
tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode
penyakit hipertensi, jantung, kanker dan IMS adanya keadaan atau kemungkinan
140
141
riwayat penyakit mioma uteri, uterus dengan parut pada dindingnya seperti bekas
sectio sesarea, kelainan jinak serviks uteri seperti erosi porsio uteri tidak
d. Riwayat Menstruasi
1) Haid
hari pertama haid terakhir ibu 7 hari yang lalu atau lebih. Karena terdapat
14 hari yang lalu, melalui data ini dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
kehamilan.
2) Lama
Yang perlu ditanyakan adalah apakah ibu pernah mengalami haid yang lama
lebih dari 8 hari. Ditanyakan sebagai penapisan ibu yang akan menggunakan
alat kontrasepsi AKDR. Karena alat kontrasepsi ini menimbulkan efek haid
3) Banyaknya
Apabila pernah mengalami haid banyak lebih 1-2 pembalut tiap 4 jam, maka
ibu tidak dianjurkan untuk memakai alat kontrasepsi AKDR, karena alat
kontrasepsi ini mempunyai efek samping yaitu haid lebih lama dan banyak
4) Dismenore
dan/atau istirahat baring, maka ibu tidak dianjurkan memakai alat kontrasepsi
AKDR, hal ini dikarena salah satu efek samping dari AKDR adalah dapat
Dilakukan pengkajian terhadap jumlah paritas serta adanya kelainan pada saat
kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Paritas digunakan untuk menentukan
metode kontrasepsi yang cocok untuk ibu, sedangkan adanya kelainan tersebut
kehamilan ibu memilik riwayat anemia maka ibu tidak disarankan menggunakan
metode kontrasepsi IUD, karena salah satu efek samping IUD adalah jumlah darah
Untuk mengetahui jenis kontrasepsi apa saja yang pernah digunakan oleh ibu,
dan alasan ibu berhenti apabila ibu menggunakan lebih dari satu metode
143
kontrasepsi, sehingga hal tersebut bisa menjadi acuan atau gambaran untuk
Misalnya ibu yang menderita penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah tidak
metode hormonal, ibu yang menderita infeksi alat genetalia atau radang panggul
1) Pola Aktivitas
Dikaji untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan ibu sehari-hari dan beban
pada tangan yang dipasang kapsu Implan. Hal ini dihindari agar tidak terjadi
2) Pola Seksual
tetap terjaga.
1) Ditanyakan KB apa yang cocok karena ditakutkan ibu tidak dapat menerima
efek samping dari KB yang dipilih. Untuk akseptor baru ditanyakan sejauh
2) Pasangan suami istri dapat dengan bebas dan mempunyai hak untuk
menentukan jumlah anak, kapan, keinginan mempunyai anak serta pemilih alat
kontrasepsi.
pandangan dan penerimaan keluarga serta materil dan moril yang didapat dari
4) Adanya persetujuan suami dan apakah mendapat paksaan suami atau kemauan
sendiri.
Jika semua keadaan diatas adalah “Tidak” (negatif) dan tidak dicurigai adanya
kehamilan, maka dapat diteruskan dengan konseling metode khusus. Bila respon
146
banyak yang “Ya” (positif), berarti klien perlu dievaluasi sebelum keputusan akhir
dibuat.
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
3) Tanda-Tanda Vital :
a. Tekanan Darah
1.) Indikasi kontrasepsi suntik kombinasi yaitu riwayat penyakit jantung, stroke
2.) Indikasi kontrasepsiImplan yaitu tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan
4) Antropometri
berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg – 5 kg dalam
b.Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
rahim dikarenakan efek dari AKDR sendiri yaitu perdarahan yang akan
anemia, sclera normal berwarna putih bila kuning menandakan ibu mungkin
hormonal.(Marmi, 2016).
kemungkinan hamil.
148
2) Palpasi
membengkak.
yang cukup lama dengan dosis esterogen yang tinggi dapat menyebabkan
Pembesaran uterus diduga akseptor hamil. Pembesaran dan nyeri tekan pada
(Hepatitis).(Marmi, 2016).
149
3) Data Penunjang
Pemeriksaan yang diperlukan adalah plano test untuk meyakinkan bahwa ibu
tidak dalam keadaan hamil. Pastikan bahwa tidak ada kehamilan (Marmi,
2016).
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
b. Membantu ibu dalam memilih kontrasepsi yang cocok untuk ibu. Ibu telah
c. Menjelaskan secara lebih rinci tentang metode kontrasepsi yang dipilih ibu. Ibu
e. Menentukan waktu pemberian metode kontrasepsi yang dipilih oleh ibu. Ibu
1. Data Subjektif
c. Penapisan :
2) Menyusui : ibu saat ini masih menyusui anaknya tetapi tidak eksklusif,
6) Ibu tidak pernah nyeri hebat pada betis, paha atau dada atau tungkai
bengkak (edema)
151
7) Ibu tidak pernah mengalami tekanan darah di atas 160 mmHg (sistolik)
1) Nutrisi : ibu makan rutin 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk (tempe,
daging, tahu dan terkadang ikan) dan dihabiskan. Minum 8-10 gelas air
2) Eliminasi : ibu BAK 4-6 kali/hari, BAB 1x/hari dan tidak ada gangguan
terasa lembab. Setelah selesai BAK ibu membasuhnya dengan air bersih
berlayar.
berikutnya
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran :komposmentis
b. Tanda-tanda vital
N : 86x/menit RR : 20x/menit
c. Antropometri: BB =64 kg
d. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
Mammae : tidak ada kerutan seperti kulit jeruk, tidak ada pembesaran
2) Palpasi
Mammae :tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan pada
kedua payudara
Abdomen :tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa, tidak teraba
ballottement
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
keadaan ibu normal dan ibu boleh menggunakan KB pil, suntik, IUD, implan
c. Membantu ibu dalam memilih kontrasepsi yang cocok untuk ibu. Ibu telah
d. Menjelaskan secara lebih rinci tentang cara kerja, manfaat dan efek samping
kontrasepsi sesuai dengan pilihan ibu. Ibu telah memilih KB pil progestin dan
f. Menentukan waktu pemberian metode kontrasepsi yang dipilih oleh ibu yaitu
saat suami ibu pulang. Ibu dan bidan telah menyepakati waktu pemberian
metode kontrasepsi.
suami ibu pulang. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang saat suaminya
datang