Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia menerapkan suatu program yang merupakan suatu

ketetapan program dari World Health Organization (WHO) yakni Expanded

Programme on Immunization (EPI) atau Program Pengembangan

Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit

yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Sesuai dengan program World Health Organization (WHO),

Pemerintah mewajibkan lima jenis imunisasi dasar bagi anak-anak, yang

termasuk dalam Program Pengembangan Imunisasi (PPI). Lima jenis

program imunisasi dasar wajib yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu

Bacillus Calmette Guerin (BCG), Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B

(DPT-HB), Hepatitis B pada bayi baru lahir, Polio dan Campak (IDAI,

2014).

Program imunisasi dikatakan efektif atau bisa memberikan

dampak penurunan penyakit apabila cakupan tinggi dan mutu pelayanannya

terjaga sesuai standar termasuk penanganan rantai dingin. Strategi

operasional pencapaian cakupan tinggi dan merata itu berupa pencapaian

UCI (Universal Child Imunization). (IDAI, 2014)

1
Universal Child Immunization (UCI) desa/kelurahan adalah

gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi (0-11 bulan)

yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar

lengkap. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar

lengkap pada bayi merupakan salah satu indikator pemerataan dan mutu

pelayanan kesehatan dalam sasaran pembangunan kesehatan pada tahun

2015-2019, dengan target 95% pada tahun 2019. (Kemenkes, 2017)

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Indonesia dalam lima

tahun terakhir selalu di atas 85%, namun masih belum mencapai target

Renstra Kementerian Kesehatan yang ditentukan. Pada tahun 2017 cakupan

IDL di provinsi Jawa Timur sebesar 96,7%, sedangkan tahun 2018 menurun

menjadi 83,84%. Sedangkan cakupan IDL di Kota Madiun tahun 2017

mencapai 97,84% sedangkan pada tahun 2018 menurun menjadi 96,55%

(Kemenkes, 2018)

Persentase cakupan IDL di wilayah kerja Puskesmas Oro-Oro Ombo

pada tahun 2017 juga mengalami penurunan yakni tahun 2017 sebesar

96,74% menjadi 95,82% pada tahun 2018. Sedangkan total persentase

cakupan IDL bulan Januari hingga bulan Juni 2019 di Wilayah Kerja

Puskesmas Oro-Oro Ombo yakni mencapai 33,87 % dimana target yang

seharusnya adalah sebesar 46,50%. Sedangkan cakupan IDL di Kelurahan

Kartoharjo adalah yang paling rendah yakni 40,98%.

2
Berdasarkan fenomena serta studi dan survei dari uraian latar

belakang diatas, maka peneliti merasa penting dan tertarik untuk meneliti

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan

imunisasi dasar lengkap di kelurahan Kartoharjo tersebut.

3
1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut dapat diidentifikasikan

permasalahan yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya

cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Oro-Oro

Ombo Kelurahan Kartoharjo bulan Januari sampai dengan Juni 2019.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini memiliki tujuan untuk

mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakupan

imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kartoharjo, Puskesmas Oro-

Oro Ombo, Kota Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

Beberapa tujuan khusus yang hendak dicapai dalam

pelaksanaan penelitian ini antara lain :

1. Mengetahui hubungan antara sikap ibu dengan cakupan

imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kartoharjo, Puskesmas

Oro-Oro Ombo, Kota Madiun.

2. Mengetahui hubungan antara lokasi pemberian imunisasi

dengan cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah

Kartoharjo, Puskesmas Oro-Oro Ombo, Kota Madiun.

4
3. Mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan

cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kartoharjo,

Puskesmas Oro-Oro Ombo, Kota Madiun.

4. Mengetahui hubungan antara kesesuaian alamat KTP dengan

alamat tempat tinggal terhadap cakupan imunisasi dasar

lengkap di Wilayah Kartoharjo, Puskesmas Oro-Oro Ombo,

Kota Madiun.

5. Mengetahui hubungan antara status pekerjaan dengan

cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kartoharjo,

Puskesmas Oro-Oro Ombo, Kota Madiun.

6. Mengetahui hubungan antara sikap petugas kesehatan dengan

cakupan imunisasi dasar lengkap di Wilayah Kartoharjo,

Puskesmas Oro-Oro Ombo, Kota Madiun.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

1.4.1 Bagi Internship Dokter di Kota Madiun

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan cakupan imunisasi dasar lengkap.

1.4.2 Bagi Dinas Kesehatan Kota Madiun

Dapat memberikan inovasi untuk meningkatkan cakupan

imunisasi dasar lengkap.

5
1.4.3 Bagi Masyarakat

Sebagai informasi dan menambah pengetahuan tentang cakupan

imunisasi dasar lengkap dan mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

Anda mungkin juga menyukai