Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Perkembangan dan Strategi Pembangunan Industrialisasi di Indonesia.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Perkembangan dan Strategi
Pembangunan Industrialisasi di Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadappembaca.
penyusun
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
0
dipikir ulang. Ini karena pemerataan pendapatan adalah suatu alat yang efektif untuk
pemberantasan kemiskinan yang merupakan tujuan utama dari pembangunan ekonomi.
Dari uraian diatas, maka rumusan permasalahan yang menarik untuk di teliti adalah :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 Definisi
Menurut Boediono : Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per
kapita yang terus-menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi adalah proses
dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi
perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil.
Model pembangunan yang dilakukan Indonesia pada masa awal orde baru
diprioritaskan pada pertumbuhan ekonomi. Tujuannya adalah untuk mengatrol kondisi
ekonomi yang sedang jatuh pada masa itu. Cara yang paling cepat adalah dengan cara
konglomerasi yaitu mendorong peningkatan investasi dan pembangunan dengan padat
modal. Sedangkan prioritas kedua adalah pada stabilisasi, karena tanpa adanya
stabilisasi maka pembangunan tidak akan berlangsung dengan baik. Itulah sebabnya
mengapa pemerintah Indonesia pada masa itu menetapkan stabilisasi sebagai salah
prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan. Sedangkan pemerataan
pembangunan dan hasil – hasilnya justru menjadi prioritas ketiga.
2
Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha,
2011 – 2013 (y-o-y, dalam %)
Sektor Primer : Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; dan Sektor Pertambangan dan
Penggalian
Sektor Industri: Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, dan Sektor Konstruksi
Sektor Jasa: Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa-jasa lainnya
Sumber: BPS dan CEIC (2014).
3
2.1.2 Ciri-ciri dan Ukuran pertumbuhan ekonomi
1) Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak.
Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang
produktif dibandingkan tenaga kerja lama. Penurunan produktivitas itu disebut hasil (per unit
masukan) yang menurun (diminshing returns). Hasil (per unit masukan) yang berkurang
dapat terjadi jika stok modal suatu bangsa bertumbuh lebih lamban dari angkatan kerjanya.
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh
kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun
menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Adalah mudah untuk melihat bagaimana
modal menyediakan jasa secara langsung.
Perusahaan dapat melakukan investasi dalam modal SDM melalui pelatihan d tempat kerja
(on the job training). Pemerintah melakukan investasi dalam modal SDM dengan melakukan
program-program untuk menyediakan kesehatan dan memberikan pelatihan kerja dan
pendidikan sekolah.
4) Kenaikan produktivitas
Pertumbuhan yang tidak dapat dijelaskan oleh kenaikan kuantitas masukan dapat dijelaskan
hanya dengan kenaikan produktivitas masukan tersebut – setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor temasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala
produksi.
Apakah ada yang menjadi alat yang bisa digunakan untuk mengetahui adanya
pertumbuhan ekonomi suatu negara? Menurut M. Suparko dan Maria R. Suparko ada
beberapa macam alat yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi yaitu :
1) Produk Domestik Bruto PDB adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam
harga pasar. Kelemahan PDB sebagai ukuran pertumbuhan ekonomi adalah sifatnya yang
global dan tidak mencerminkan kesejahteraan penduduk.
2) PDB per Kapita atau Pendapatan Perkapita PDB per kapita merupakan ukuran yang lebih
tepat karean telah memperhitungkan jumlah penduduk. Jadi ukuran pendapatn perkapita
dapat diketahui dengan membagi PDB dengan jumlah penduduk.
4
3) Pendapatan Per jam Kerja Suatu negara dapat dikatakan lebih maju dibandingkan negara
lain bila mempunyai tingkat pendapatan atau upah per jam kerja yang lebih tinggi
daripada upah per jam kerja di negara lain untuk jenis pekerjaan yang sama
2) Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber
daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya
alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih
berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.
5) Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Dua hal esensial harus dilakukan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi adalah, pertama sumber-sumber yang harus digunakan
5
secara lebih efisien. Ini berarti tak boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi
penggunaannya kurang efisien. Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau
elemen-elemen pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya
2) Sumber-sumber Tenaga Kerja. Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi
oleh negara-negara sedang berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah
penduduk, pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja
sangat rendah.
3) Kualitas Tenaga Kerja. Kualitas tenaga kerja yang rendah negara-negara sedang
berkembang tak mampu mengadakan investasi yang memadai untuk menaikkan kualitas
sumber daya manusia berupa pengeluaran untuk memelihara kesehatan masyarakat serta
untuk pendidikan dan latihan kerja.
6
2.2 DISTRIBUSI DAN PEMERATAAN PENDAPATAN
1) Distribusi ukuran
Distribusi ukuran adalah besar atau kecilnya pendapatan yang diterima masing-
masing orang. Distribusi pendapatan perseorangan (personal distribution of income) atau
distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income) merupakan indikator yang paling
sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah
penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Yang diperhatikan di sini
adalah seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang, tidak peduli dari mana
sumbernya, entah itu bunga simpanan atau tabungan, laba usaha, utang, hadiah ataupun
warisan. Berdasarkan pendapatan tersebut, lalu dikelompokkan menjadi lima kelompok,
biasa disebut kuintil (quintiles) atau sepuluh kelompok yang disebut desil (decile) sesuai
dengan tingkat pendapatan mereka, kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh
masing-masing kelompok. Selanjutnya dihitung berapa % dari pendapatan nasional yang
diterima oleh masing-masing kelompok, dan bertolak dari perhitungan ini mereka langsung
memperkirakan tingkat pemerataan atau tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di
masyarakat atau negara yang bersangkutan.
7
2) Kurva lorenz
Adalah suatu koefesien yang berkisar dari angka 0 sampai 1 menjelaskan kadar
kemertaan distribusi pendapatan nasional. Semakin kecil koefesiennya, pertanda semakin
8
baik atau merata distribusi. Dipihak lain, koefesien yang kian besar mengisyaratkan yang
kian timpang atau senjang.
Didasarkan pada porsi pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan
penduduk yakni 40% penduduk berpendapatan terendah, 40% penduduk berpendapatan
menengah, 20% penduduk berpendapatan tertinggi. Ketimpangan dan ketidakmerataan
distribusi dinyatakan parah apabila 40% penduduk berpendapatan terendah menikmati dari
12% pendapatan nasional. Ketidakmerataan dianggap sedang bila 40% penduduk termiskin
menikmati 12 hingga 17% pendapatan nasional. Sedangkan 40% penduduk yang
berpendapatan terendah menikmati lebih dari 17% pendapatan nasional, maka ketimpangan
dan kesenjangan dikatakan lunak, distribusi pendapatan nasional dianggap cukup merata.
9
Tahun Indeks Gini
September
0.396
2011
September
0.425
2012
September
0.424
2013
September
0.433
2014
September
0.419
2015
2.3 KEMISKINAN
10
masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun
perempuan untuk menjadi miskin
4) Menurut Sutrisno (1993), ada dua sudut pandang dalam memahami substansi kemiskinan
di Indonesia. Pertama adalah kelompok pakar dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang mengikuti pikiran kelompok agrarian populism, bahwa kemiskinan itu
hakekatnya, adalah masalah campur tangan yang terlalu luas dari negara dalam kehidupan
masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat pedesaan. Dalam pandangan ini, orang
miskin mampu membangun diri mereka sendiri apabila pemerintah memberi kebebasan
bagi kelompok itu untuk mengatur diri mereka sendiri. Kedua, kelompok para pejabat,
yang melihat inti dari masalah kemiskinan sebagai masalah budaya. Orang menjadi miskin
karena tidak memiliki etos kerja yang tinggi, tidak meiliki jiwa wiraswasta, dan
pendidikannya rendah. Disamping itu, kemiskinan juga terkait dengan kualitas
sumberdaya manusia. Berbagai sudut pandang tentang kemiskinan di Indonesia dalam
memahami kemiskinan pada dasarnya merupakan upaya orang luar untuk memahami
tentang kemiskinan. Hingga saat ini belum ada yang mengkaji masalah kemiskinan dari
sudut pandang kelompok miskin itu sendiri.
7) Menurut Suparlan (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup
yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan
orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat
yang bersangkutan.
11
9) Specker (1993) mengatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu :
2) Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan
miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin.
12
Jumlah Penduduk
Tahun Miskin
Juta Orang Persen (%)
Maret 2011 30.02 12.49
13
Proses Transformasi Struktural Ekonomi Indonesia
2.4.1 Definisi
Secara umum transformasi struktural berarti suatu proses perubahan struktur
perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri atau jasa dengan relasi positif antara
pertumbuhan output dan produktivitas yang dinamis sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi, dimana masing-masing sektor akan mengalami proses transformasi
yang berbeda-beda. Ada kecenderungan bahwa semakin tinggi pertumbuhan ekonomi yang
membuat semakin tinggi pendapatan masyarakat per kapita, semakin cepat perubahan
struktur ekonomi, dengan asumsi faktor-faktor penentu lain seperti SDM, bahan baku dan
teknologi tersedia untuk mendukung proses tersebut. Proses perubahan struktur ekonomi
terkadang diartikan sebagai proses industrialisasi atau modernisasi. Hal ini dapat dilihat dari
bagaimana pembangunan ekonomi itu terbentuk dalam suatu negara.
Dari awal era pemerintahan orde baru hingga sekarang, dapat dikatakan bahwa proses
perubahan struktur ekonomi Indonesia cukup pesat.Akan tetapi pada kenyataannya,
pertumbuhan ekonomi tidak disertai dengan perubahan struktur tenaga kerja yang berimbang.
14
Hal ini yang dikuatirkan akan mengakibatkan terjadinya proses pemiskinan dan
eksploitasi sumber daya manusia pada sektor primer.
Proses pembangunan ekonomi yang cukup lama dan telah menghasilkan suatu
pertumbuhan ekonomi yang tinggi biasanya disusul dengan suatu perubahan mendasar dalam
struktur ekonominya. Struktur ekonomi yang tengah kita hadapi merupakan suatu struktur
yang transisional. Dimana kita sedang beralih dari struktur yang agraris ke industrial,
sementara dalam hal birokrasi dan pengambilan keputusan mulai desentralistis.
15
3. Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan, tetapi kontribusinya akan meningkat
seiring dengan pertumbuhan ekonomi
1. Faktor Internal
Dari sisi permintaan agregat, faktor yang sangat dominan adalah peningkatan tingkat
pendapatan rata-rata masyarakat yang perubahannya mengakibatkan perubahan dalam
selera dan komposisi barang-barang yang dikonsumsi.
Dari sisi penawaran agregat, faktor utamanya adalah perubahan teknologi dan
penemuan bahan baku atau material baru untuk berproduksi, yang memungkinkan
untuk membuat barang-barang baru dan akibat realokasi dana investasi serta sumber
daya utama lainnya.
2. Faktor Eksternal
Kemajuan teknologi yang mempertinggi produktivitas kegiatan-kegiatan ekonomi.
Perubahan struktur perdagangan global yang antara lain disebabkan oleh peningkatan
pendapatan dunia dan dampak dari kebijakan mengenai perdagangan regional dan
internasional.
3. Faktor lain-lain
Peningkatan dalam taraf pendapatan dan taraf hidup penduduk
Intervensi pemerintah. Kebijakan yang berpengaruh langsung terhadap perubahan
struktur ekonomi adalah kebijakan pemberian insentif bagi sektor industri atau tidak
langsung lewat kegiatan infrastrukstur.
Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi). Suatu negara yang
awal pembangunan ekonominya sudah memiliki industri-industri dasar yang relatif
kuat akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat.
16
6. Perbedaan Transformasi Struktural Negara Maju dan Negara Berkembang
Transformasi Struktural di Negara Maju
Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas
hidup yang tinggi. Contoh negara maju yaitu : Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea
Selatan, dll. Negara-negara maju ini mengalami proses pertumbuhan yang panjang dalam
perekonomiannya terutama terkait dengan pertumbuhan PDB-nya.
17
Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana
tradisional.
Perkembangan IPTEK berdasarkan pengalaman dan berjalan lamban.
Pendapatan relatif rendah dan pertumbuhannya berlangsung lamban.
Kurangnya pemerataan pendapatan.
Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.
Angka harapan hidup rendah.
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu motor penggerak utama dalam proses transformasi
struktural ekonomi di Indonesia. Orang yang berpendidikan tinggi, memungkinkan untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih baik. Selain itu pemerintah juga harus mampu
menutup kekurangan keterampilan di Indonesia yang akan meningkatkan mutu
pendidikan di semua tingkatan, serta memperluas dan meningkatkan mutu pusat-pusat
pelatihan. Para lulusan lembaga pendidikan dan tenaga kerja perlu dibekali dengan
keterampilan teknis dan perilaku yang tepat (disiplin, kehandalan, kerjasama, dan
kepemimpinan). Semua program peningkatan taraf pendidikan yang dicanangkan
pemerintah merupakan prioritas utama dari pembangunan pendidikan di Indonesia.
2. Migrasi Pekerjaan
18
Supply tenaga kerja di sektor pertanian meningkat menyebabkan tingkat upah yang
rendah. Untuk itu peralihan tenaga kerja di sektor pertanian ke sektor industri
manufaktur/jasa akan membuat tingkat upah lebih tinggi.
3. Sistem Pemerintahan
Dalam pemerintahan Orde Baru yang memiliki sistem pola pikir totaliter dengan adanya
transformasi struktural ekonomi berubah menjadi pemerintahan yang demokrasi. Dimana
hal ini dapat kita lihat dalam implementasinya bahwa kepala daerah dipilih langsung oleh
rakyat.
KESIMPULAN
Perubahan struktur bagi negara berkembang seperti Indonesia memasuki tahap awal
pembangunan yang harus mengalami proses yang lebih lanjut dan terus-menerus.
Transformasi struktural dari sektor tradisional ke sektor modern harus lebih ditingkatkan
yaitu dengan pengembangan teknologi untuk pembangunan daerah dan infrastruktur serta
pemberdayaan SDA dan produktivitas SDM. Dengan terciptanya pembangunan ekonomi
yang berkesinambungan maka akan mendorong terciptanya stabilitas ekonomi sehingga
Indonesia kelak bisa jadi negara yang mandiri dan mampu berdiri sejajar dengan negara-
negara maju.
19
2.4 UPAYA MENGATASI KEMISKINAN
20
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1) Pembangunan itu harus berarti pembangunan manusia seutuhnya, bukan pembangunan
dalam arti fisik saja (bangunan, jalan, bendungan dan lain sebagainya). Pembangunan
harus dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat.
2) Efektifitas dan efisiensi penggunaan dana pendidikan dan kesehatan harus dapat
dipertanggungjawabkan. Pemerintah harus tegas menindak penyelewengan yang terjadi.
Penggunaan dana yang efisien dan efektif akan semakin meningkatkan kualitas
pendidikan dan kesehatan masyarakat sehingga mampu menciptakan sumber daya
manusia yang produktif. Sumber daya manusia yang produktif menghantarkan negara
pada keunggulan komparatif sehingga mampu bersaing di dunia internasional.
3) Kunci dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang ingin
dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan
hanyalah menciptakan perekonomian yang lemah dan eksploitasi sumber daya manusia.
21