Anda di halaman 1dari 21

Strategi pelaksana 2

Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 2

Nama klien : Tn. A

Ds :

1. Klien mengatakan tidak aman dengan orang lain


2. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
3. Klien merasa bosan dan dan lambat dalam menghabiskan waktu
4. Klien mengatakan tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Klien mampu bebicara pada saat melakukan kegiatan (melakukan 2 kegiatan)

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan berkenalan. Beru pujian


2. Latih cara bicara pada saat kegiatan harian
3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan
tamu saat melakukan kegiatan harian
Fase orientasi

1. Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi pak apa bapak masih ingat dengan saya?”
k: “iya ingat”
2. Validasi
P: “bagaimana perasaan bapak saat ini?”
k: “saya masih bosan”
3. Kontrak
P: “baik pak, seperti janjii saya akan mengajak bapak berkenalan sambil bapak
melakukan kegiatan ?”
k: “iya sus”

Fase kerja

P: “bapak sebelumnya apa bapak sudah melakukan kegiatan berkenalan?”

k: “sudah”

P: “bapak saya kesini bersama perawat S. bapak bisa berkenalan dengan perawat S, ayo
sekarang praktikan yang kemarin saya ajarkan pada bapak”

k: “selamat pagi pewarat S, nama saya andi saya suka dipanggil andi asal saya dari jawa
tengah dan hobi saya membaca, nama suster siapa? ”
PS: “selamat pagi pak andi nama saya suci saya suka dipanggil suci asal saya dari Jakarta
dan hobi saya berwisata alam”
P: “ada lagi yang ingin bapak tanyakan pada perawat S, coba tanyakan pekerjaanya”
k: “suster sudah berapa lama kerja disini?”
PS: “saya sudah 3tahun kerja di rumah sakit ini pak andi”
P: “wah, bagus sekali pak, nah sekaramg biasanya di jam ini apa yang bapak lakukan ?”
K: “makan pagi”
P: “kalau begitu bagaimana jika kita bercakap-cakap dengan teman bapak yang di
dapur?”
(berjalan ke ruang makan)
P: “nah bapak sekarang bisa memperkenalkan diri bapak dan tanyakan apa yang bapak
ingin tahu misalnya bagaimana cara merapikan piring yang diatas meja, ayo sekaarang
bapak lakukan”
k: “bagaimana cara merapikan piring ini diatas meja ?”
Teman: “caranya yaitu ditumpuk sebelah sini dan ditumpuknya denga rapih agar tidak
terjatuh”
P: “silahkan bapak tanyakan lagi, coba tanyakan kalau gelasnya gimana cara
merapikanya?”
k: “kalau cara merapikan gelasnya bagaimana?”
Teman: “kalau gelasnya di taruh sebelah sini, dan di rapikan seperti ini”
P: “iya bagus sekali ya pak”

Terminasi

1. Evaluasi subjektif
P: “bapak, bagaimana persaanya setelah berkenalan dengan perawat S dan melakukan
kegiatan sambil bercakap-cakap?”
E: “lumayan”
2. Evaluasi objektif
P: “bapak coba bapak ulangi bagaimna cara kita bercakap-cakap dengan orang lain?”
k: “sebutkan dulu nama kita siapa dan dan tanyakan apa yang kita ingin tahu ”

Rencana tindak lanjut

P: “nah bapak sudah mempraktikan cara berkenalan dengan baik, dalam satu hari bapak
mau latihan berapa kali bercakap-cakap dengan teman? ”
k: “dua kali”
P: “baik, dua kali ya pak, jam berapa bapak mau ?”
k: “jam 08.00 dan jam 13.00”
P: “baik jam 08.00 dan jam 13.00 ya pak, saya masukan jadwal ya, dan ini jadwal
kegiatan bapak kalau bapak sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan bapak tulis M jika
bapak melakukan masih diingatkan perawat atau keluarga bapak tuli BM dan jika bapak
tidak melakukan bapak tulis T, bagaimana apa bapak mengerti ?
k: “iya”
P: “baik pak besok saya kesini lagi jam 08.00 ya pak untuk melatih bebicara bapak pada
saat melakukan kegiatan yang baru besok kalau begitu saya permisi ya”
Strategi pelaksana 3
Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 3

Nama klien : Tn.A

Ds :

1. Klien mengatakan tidak aman dengan orang lain


2. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
3. Klien merasa bosan dan dan lambat dalam menghabiskan waktu
4. Klien mengatakan tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Klien mampu bebicara pada saat melakukan kegiatan (melakukan 2 kegiatan baru)

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan dan biacara saat melakukan dua kegiatan
2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
3. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, bicara saat melakukan
4 kegiatan
Fase orientasi

1. Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi bapak apa bapak masih ingat dengan saya?”
k: “iya ingat”
2. Validasi
P: “bagaimana perasaan bapak saat ini apa masih bosan?”
k: “sudah agak berkurang sus”
3. Kontrak
P: “baik bapak, seperti janji saya akan mengajak bapak berkenalan sambil bapak
melakukan kegiatan yang baru ?”
k: “iya sus”

Fase kerja

P: “bapak sebelumnya apa bapak sudah melakukan kegiatan berkenalan dan bercakap-
cakap?”
k: “sudah sus”
P: “sudah berapa orang yang bapak ajak berkenalan dan bercakap-cakap?”
k: “3 orang sus?”
P: “baiklah kalu begitu kita akan pergi ke dapur disana ada lima orang juru masak bapak,
bisa bagaimana jika kita kesana untuk bercakap-cakap dengan mereka, bapak sudah siap
kan bertemu dengan banyak orang?”
k: “iya”
P: “nah nanti sesampainya disana bapak bisa berkenalan dengan seperti yang sudah saya
ajarkan dan bapak bisa tanyakan apa yang bapak ingin tahu dan apa yang bisa bapak
bantu”
k: (pasien melakukan cakap-cakap dengan 5 orang disana)
P: “nah, setelah kita dari dapur bapak ingin kita melakukan apa lagi pak?”
k: “membereskan kamar”
P: “kalau begitu bapak mau ditemani dengan siapa untuk didampingi?”
k: “dengan Ny. S”
P: “baik kalau begitu saya akan panggilkan Ny.S kesini ya”
(lalu perawat mengawasi Tn. A melakukan kegiatanya hingga selesai)

Terminasi

1. Evaluasi subjektif
P: “bapak, bagaimana persaanya setelah melakukan kegiatan sambil bercakap-cakap?”
k: “saya tidak bosan sus”
2. Evaluasi objektif
P: “bapak hari ini sudah berkenalan dan becakap-cakap dengan siapa saja?”
k: “tadi di dapur ada yang namanya indah, anton, asep dan bahrul ”

Rencana tindak lanjut

P: “nah bapak sudah mempraktikan cara bercakap-cakap dengan baik, dalam satu hari
bapak mau latihan berapa kali bercakap-cakap dengan teman? ”
k: “tiga kali sus”
P: “baik, tiga kali ya pak, jam berapa bapak mau ?”
k: “jam 08.00 dan jam 13.00 dan jam 19.00”
P: “baik jam 08.00 dan jam 13.00 dan jam 19.00 ya pak, saya masukan jadwal ya, dan ini
jadwal kegiatan bapak kalau bapak sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan bapak tulis
M jika bapak melakukan masih diingatkan perawat atau keluarga bapak tuli BM dan jika
bapak tidak melakukan bapak tulis T, bagaimana apa bapak mengerti ?
E: “iya sus”
P: “baik pak besok saya kesini lagi jam 08.00 ya pak untuk melatih cara bicara sosial
bapak pada saat melakukan kegiatan yang baru besok kalau begitu saya permisi ya”
Strategi pelaksana 4
Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 4

Nama klien : Tn. A

Ds :

1. Klien mengatakan tidak aman dengan orang lain


2. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
3. Klien merasa bosan dan dan lambat dalam menghabiskan waktu
4. Klien mengatakan tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Klien mampu melakukan percakapan tentang meminta sesuatu dan menjawab pertanyaan

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan. Bicara saat melakukan melakukan empat kegiatan
harian
2. Latih cara bicara sosial : meminta tolong dan menjawab pertanyaan
3. Masukan pada jadwal kegitan untuk latihan berkenalan >5 orang, orang baru
Fase orientasi

1. Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi bapak apa bapak masih ingat dengan saya?”
K: “iya ingat”
2. Validasi
P: “bagaimana perasaan bapak saat ini apa masih bosan?”
K: “saya merasa lebih baik”
3. Kontrak
P: “baik bapak, seperti janji saya akan mengajak bapak untuk berlatih cara berbicara
sosial”
K: “iya sus”

Fase kerja

P: “bapak sebelumnya apa bapak sudah melakukan 4 kegiatan dan bercakap-cakap?”


K: “iya sudah sus”
P: “kegiatan apa saja yang bapak lakukan dan dengan berapa orang bapak bercakap-
cakap?”
K: “membereskan tempat tidur, mengambil makan, menyapu dan berjalan-jalan ditaman
6 orang sus?”
P: “baiklah kalu begitu kita akan pergi ke tempat laundry dan mengambil baju bapak ya,
apakah ada daftar baju apa saja yang bapak taruh kemarin?”
K: “ada sus”
P: “nah nanti setelah sampai bapak bisa mengucapkan salam kepada penjaga laundry lalu
bapak tanyakan apakah baju untuk nama andi sudah ada, begitu ya pak dan jika nanti
penjaga laundry memberi pertanyaan bapak harus menjawab ya pak dan jika bapak sudah
selesai bapak harus ucapkan terimakasih ”
k: “baik sus”
P: “nah, sekarang ayo kita mulai ke tempat laundry”
k: (melakukan kegiatan yang perintahkan perawat)
Terminasi

Evaluasi subjektif
P: “bapak, bagaimana persaanya setelah kita pergi ke laundry dan belajar berbicara
sosial?”
k: “saya merasa lebih baik lagi sus”
Evaluasi objektif
P: “bapak jadi bagaimana tadi cara jika ingin mengambil baju di tempat laundry?”
k: “mengucapkan salam kepada penjaga laundry lalu tanyakan apakah baju untuk nama
andi sudah ada, dan jika nanti penjaga laundry memberi pertanyaan saya harus menjawab
dan jika sudah selesai harus ucapkan terimakasih”
Rencana tindak lanjut
P: “nah bapak sealama beberapa hari ini sudah mempraktikan smua kegiatan dengan baik
ya, bapak harus mempertahankan ini dan menambah berbincang dengan banyak orang ya
pak”
k: “iya sus”
Strategi pelaksana I keluarga
Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 1

Nama klien : Tn.A

Ds :

1. Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah berinteraksi dengan keluarga


2. Keluarga mengatakan klien selalu mengurung diri
3. Keluarga mengatakan klien selalu menghindar saat diajak berinteraksi

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Keluarga memahami apa itu isolasi sosial, tanda gejala, proses terjadinya dan cara
merawat klien

Tindakan keperawatan :

1. Bina hubungan saling percaya


2. Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
3. Jelaskan pengertian tanda dan gejala dan proses terjadinya isolasi sosial
4. Jelaskan cara merawat isolasi sosial
5. Latih dua cara berkenalan, bicara saat melakukan kegiatan harian
6. Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan sesuai jadwal dan beri pujian saat besuk
Fase orientasi

Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi bu, saya perawat laras yang merawat anak ibu
pasienTn.A , nama ibu siapa ya ?”
R: “saya Ny. R ”
Validasi
P: “bagaimana keadaan ibu hari in?”
R: “saya baik sus”
Kontrak
P: “baik bu jadi kita akan membicarakan tentang apa yang daialami oleh anak ibu, kira-
kira ibu mau berapa menit ?”
R: “iya sus, 15 menit ya”

Fase kerja

P: “ibu sebelumnya saya ingin bertanya apakah ibu mengetahui apa yang terjadi pada
anak ibu?”
R: “iya sus saya tidak mengerti anak saya kenapa, dia itu sekarang sering mengurung diri
dikamar, tidak mau bertemu orang, dan slalu merasa tidak berguna ”
P: “iya ibu setelah kita kaji anak ibu ini mengalami isolasi sosial yaitu keadaan diamana
individu atau kelompok mengalami taua merasakan kebutuhan untuk meningkatkan
keterlibatan pada orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak yang ditandai
dengan gejala seperti yang ibu sebutkan tadi selalu mengurung diri, tidak mau
berinteraksi, merasa tidak berguna dan tidak komunikatif. Jika tidak segera ditangani
masalahnya akan menjadi lebih parah lagi bu, sampai apa ibu mengerti ?
R: “oohh begitu iya sus saya mengerti”
P: “sebelumnya apa ada sesuatu yang terjadi bu? ”
R: “iyaa, ibu saya ini meninggal anak saya ini dari kecil diurus pada neneknya sus pada
sebulan yang lalu dan dari situ dia menjadi seperti sekarang ini, jadi apa sus yang harus
saya lakukan pada anak saya sekarang ?”
P: “jadi begini bu, ibu bisa melatih anak ibu untuk berkenalan dan bercakap-cakap
dengan orang lain secara pelan-pelan contohnya seperti memberi salam, menyebutkan
nama, hobi dan asal setelah klien berhasil melakukan ibu memberi pujian ”
R: “oh begitu ya sus, baik kalau begitu saya akan lakukan dengan anak saya”
P: “iya bu, dan ibu juga bisa membantu kegiatanya agar sesuai jadwal, apa ada yang ingin
ditanyakan lagi bu?”
R: “sudah sus tidak ada lagi”

Terminasi

Evaluasi subjektif
P: “bu jadi bagaiimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap?”
R: “saya jadi mengerti yang terjadi pada anak saya sus”
Evaluasi objektif
P: “kalau begitu bu, coba ibu sebutkan lagi apa itu isolasi sosial dan tanda gejalanya serta
cara merawatnya?”
R: “isolasi sosial yaitu keadaan diamana individu atau kelompok mengalami taua
merasakan kebutuhan untuk meningkatkan keterlibatan pada orang lain tetapi tidak
mampu untuk membuat kontak yang ditandai dengan gejala seperti selalu mengurung
diri, tidak mau berinteraksi, merasa tidak berguna dan tidak komunikatif. Fan cara
merawatnya melatih istri saya untuk berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain
secara pelan-pelan contohnya seperti memberi salam, menyebutkan nama, hobi dan asal
setelah klien berhasil melakukannya memberi pujian”

Rencana tindak lanjut

P: “sekarang kita sudah selesai ya bu, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
kegiatan pasien yaitu bercakap-cakap sambil melakukan kegiatan, ibu ingin jam berapa
dan dimana?”
R: “jam 07.00 disini aja sus”
P: “baik jam 07.00 ya bu dan disini kalau begitu saya permisi ya bu”
Strategi pelaksana 2 keluarga
Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 2

Nama klien : Tn.A

Ds :

1. Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah berinteraksi dengan keluarga


2. Keluarga mengatakan klien selalu mengurung diri
3. Keluarga mengatakan klien selalu menghindar saat diajak berinteraksi

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Keluarga mampu membantu pasien bercakap-cakap dengan melakukan kegiatan

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat / melatuh pasien berkenalan dan berbicara
saat melakukan kegiatan. Beri pujian
2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan pasien berbicara di rumah
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi pujian
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal saat besuk

Fase orientasi

Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi bu ”
R: “iya waalaikumsalam sus ”
Validasi
P: “bagaimana keadaan ibu hari in?”
R: “saya baik sus”
Kontrak
P: “baik bu seperti janji kita kemarin kita akan melatih pasien berbicara sambil
melakukan kegiatan, ibu ingin melakukan selama berapa menit?”
R: “iya sus, 15 menit ya”

Fase kerja

P: “sebelumnya apa sudah membantu anak ibu melakukan berkenalan hari ini dan jika
sudah berapa orang ?”
R: “iya sus sudah tadi dia bercakap-cakap dengan dua orang”
P: “baik bu kalau begitu sekarang ibu bisa mengajarkan anak ibu melakukan kegitan
sambil bercakap-cakap seperti mengajaknya ke suatu tempat dan menyuruh anak ibu
untuk berinteraksi dengan orang yang ada di situ”
R: “contohnya seperti apa ya sus?”
P: “ misalnya pasien ingin pergi ke dapur yang ada di RS ini maka ibu bisa menyuruh
anak ibu untuk berkenalan dengan orang-orang yang ada disana dan membantu anak ibu
untuk bercakap-cakap tentang apa saja yang ada diasana, apa ibu mengerti?”
R: “ohh, iya sus saya mengerit dan akan membantu anak saya melakukanya”
P: “ayo bu kalau begitu mari kita temuianak ibu”
R: “baik sus mari”
( keluarga klien membantu klien melakukan 2 kegiatan dan membantu bercakap-cakap)

Terminasi

Evaluasi subjektif
P: “bu jadi bagaiimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap hari ini?”
R: “iya sus saya jadi bertambah tau apa yang harus saya lakukan pada anak saya”
Evaluasi objektif
P: “kalau begitu bu, coba bapak sebutkan lagi bagaimana cara membantu pasien
bercakap-cakap saat melakukan kegiatan?”
R: “mengajarkan anak saya melakukan kegitan sambil bercakap-cakap seperti
mengajaknya ke suatu tempat dan menyuruhnya untuk berinteraksi dengan orang yang
ada di situ”

Rencana tindak lanjut

P: “sekarang kita sudah selesai ya bu, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
kegiatan pasien yaitu bercakap-cakap sambil melakukan kegiatan seperti berbelanja dan
minta sesuatu, ibu ingin jam berapa dan dimana?”
R: “jam 07.00 disini aja sus”
P: “baik jam 07.00 ya bu dan disini kalau begitu saya permisi ya bu”
Strategi pelaksana 3 keluarga
Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 3

Nama klien : Tn.A

Ds :

1. Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah berinteraksi dengan keluarga


2. Keluarga mengatakan klien selalu mengurung diri
3. Keluarga mengatakan klien selalu menghindar saat diajak berinteraksi

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Keluarga mampu membantu pasien melakukan kegiatan sosial

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat atau melatih klien berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian. Beri pujian
2. Jelaskan cara melatih klien melakukan kegiatan sosial seperti berbelanja, meminta
sesuatu
3. Latih keluarga klien berbelanja saat besuk
4. Anjurkan keluarga mebantu klien melakukan kegiatan sesuai jadwal

Fase orientasi

Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi bu ”
R: “iya waalaikumsalam sus ”
Validasi
P: “bagaimana keadaan ibu hari ini?”
R: “saya baik sus”
Kontrak
P: “baik bu seperti janji kita kemarin kita akan melatih pasien berbicara sambil
melakukan kegiatan seperti berbelanja dan meminta sesuatu, ibu ingin melakukan selama
berapa menit?”
R: “iya sus, 15 menit ya”

Fase kerja

P: “sebelumnya apa anak ibu sudah melakukan berkenalan, bercakap-cakap jika sudah
dengan berapa orang ?”
R: “iya sus sudah tadi dia berkenalan dan bercakap-cakap dengan 4 orang”
P: “baik bu kalau begitu sekarang ibu bisa mengajak anak ibu melakukan kegiatan sambil
bercakap-cakap seperti pergi ke kantin dan menyuruh anak ibu untuk berinteraksi dengan
orang yang ada di situ”
R: “ohh, iya sus tapi caranya bagaimana ya sus?”
P: “misalnya (nak sekarang kita sudah ada di kantin, kamu bisa menanyakan sesuatu yang
ingin kamu beli dengan penjaga kantin, dan jika penjaga kantin bertanya pada kamu,
kamu harus menjawab dan jika sudah selesai kamu harus bilang terimaksih pada penjaga
kantin) sampai sini apa ibu mengerti?”
R: “iya sus mengerti”
P: “ baik kalau begitu kita temui anak ibu”
( setelah tiba di kantin bersama klien dan Ny. R )
P: “ayo ibu ajarkan kepada Tn. A bagaimana yang saya ajarkan tadi pada ibu”
(Ny. R mengajarkan kepada klien apa yang telah diberitahu oleh perawat dan klien
melakukanya dengan baik)
Terminasi

Evaluasi subjektif
P: “bu jadi bagaiimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap hari ini?”
R: “saya sedikit lebih baik karna anak saya sudah mau mulai berinteraksi”
Evaluasi objektif
P: “kalau begitu bu, coba ibu sebutkan lagi bagaimana cara membantu pasien bercakap-
cakap saat melakukan kegiatan berbelanja dan meminta bantuan?”
R: “misalnya seperti nak sekarang kita sudah ada di kantin, kamu bisa menanyakan
sesuatu yang ingin kamu beli dengan penjaga kantin, dan jika penjaga kantin bertanya
pada kamu, kamu harus menjawab dan jika sudah selesai kamu harus bilang terimaksih
pada penjaga kantin

Rencana tindak lanjut

P: “sekarang kita sudah selesai ya bu, dan ibu sudah melakukan banyak kegiatan dengan
baik, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang tentang follow up ke
RSJ/PKM dan tanda kambuh saat nanti jika psien boleh pulang bu, ibu ingin jam berapa
dan dimana?”
R: “jam 07.00 disini aja sus”
P: “baik jam 07.00 ya bu dan disini kalau begitu saya permisi ya bu”
Strategi pelaksana 4 keluarga
Pada pasien dengan gangguan isolasi sosial

Pertemuan ke 4

Nama klien : Tn.A

Ds :

1. Keluarga klien mengatakan klien tidak pernah berinteraksi dengan keluarga


2. Keluarga mengatakan klien selalu mengurung diri
3. Keluarga mengatakan klien selalu menghindar saat diajak berinteraksi

Do :

1. Klien tidak memiliki teman


2. Klien menarik diri
3. Klien tidak komunikatif
4. Tindakan berulang dan tidak bermakna

Tujuan :

1. Keluarga mengerti bagaimana follow up ke RSJ dan bagaimana jika klien kambuh saat
sudah pulang ke rumah

Tindakan keperawatan :

1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih klien berkenalan, berbicara saat


melakukan kegiatan harian / RT, berbelanja, berbelanja. Beri pujian
2. Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda kambuh, rujukan
3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal kegiatan dan memberikan pujian

Fase orientasi

1. Salam terapeutik
P: “assalamualaikum, selamat pagi bu ”
R: “iya waalaikumsalam sus ”
2. Validasi
P: “bagaimana keadaan ibu hari ini?”
R: “saya baik sus”
3. Kontrak
P: “baik bu seperti janji kita kemarin kita akan berbincang-bincang tentang foolow up ke
RSJ pada saat pasien sudah pulang ibu ingin melakukan selama berapa menit?”
R: “iya sus, 10 menit saja”

Fase kerja

P: “sebelumnya apa anak ibu sudah melakukan berkenalan, bercakap-cakap jika sudah ?”
R: “iya sus sudah tadi dia berkenalan dan bercakap-cakap dengan 4 orang”
P: “baik bu kalo begitu hari ini kita akan membicarakan bagaimana ketika pasien telah
pulang ke rumah”
R: “iya sus”
P: “jadi begini bu jika klien sudah boleh pulang dan terjadi kambuh ibu harus segeera
membawa kembali anak ibui ke rumah sakit, ibu sudah mengerti kan apa saja tanda dan
gejalanya? ”
R: “iya sus saya mengerti”

Terminasi

Evaluasi subjektif
P: “bu jadi bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap hari ini?”
R: “saya sedikit lebih baik karna anak saya sudah mau mulai berinteraksi”
Evaluasi objektif
P: “kalau begitu bu, coba ibu sebutkan lagi bagaimana caramengatasi pasien ketika sudah
pulang dan kembali kambuh?”
R: “jika terjadi kambuh saya harus segera membawa kembali anak saya ke rumah sakit,
dan saya harus mengetahui apa saja tanda dan gejalanya

Anda mungkin juga menyukai