Anda di halaman 1dari 14

BAB II

ISI
A. Gizi seimbang Anak Prasekolah
Anak usia prasekolah merupakan usia anak sedang mengalami proses
pertumbuhan yang relative pesat dan membutuhkan asupan gizi yang relative
besar. Untuk itu, pada usia ini nutrisi memiliki peranan penting bagi tumbuh
kembang anak, karena nutrisi didapatkan dari makanan yang mereka makan
(Fitriani, 2009). Anak usia prasekolah sedang mengalami proses tumbuh
kembang dan digolongkan dalam konsumen pasif (Santoso, 2009). Masa
prasekolah (Usia 4-6 tahun) merupakan fase ketika anak mulai terlepas dari
orang tuanya, dan mulai berinteraksi dengan lingkungannya (Sayogo, 2007
dalam Juliana, 2010). Pada anak prasekolah ditemukan masalah kesulitan
makan sebesar lebih dari 20%. Hal ini disebabkan karena anak sudah dapat
memilih–milih makanan yang disukainya dan hanya mau makan makanan
tertentu saja (Fitriani,2009).
Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu sehari-hari
yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebih dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002). Gizi seimbang
adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip
keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi (Kemenkes
RI, 2014: 3). Menurut Uripi (2004:7) Hidangan dengan gizi yang seimbang
adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukanaktivitas sehari-hari
yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan sumberkarbohidrat dan
lemak serta sedikit protein. Zat pembangun atau protein ini penting untuk
pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan
hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Sumber zat pengatur adalah semua
sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai vitamin dan
mineral yang berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ

4
5

tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk proses metabolisme. Sedangkan
serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk memberikan isi perut (bulky)
dan membantu memperlancar proses buang air besar. Selain itu serat juga
mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus.
Makanan adalah segala bentuk makanan yang terbuat dari bahan-bahan
makanan dan dimasukkan ke dalam tubuh melalui mulut kemudian melalui
proses pencernaan. Makanan mutlak dibutuhkan bagi tumbuh kembang anak
prasekolah baik secara fisik maupun psikis. Makanan yang masuk ke dalam
tubuh juga diolah menjadi energi yang bermanfaat bagi aktivitas anak prasekolah
sehari-hari. Memilih asupan makanan bagi anak prasekolah bukan hanya dilihat
dari faktor menyenangkan saja, tetapi juga perlu memilih makanan yang
menyehatkan. Berikut beberapa hal yang perlu dicermati oleh orang tua dalam
memilih makanan yang sehat bagi anak (Murtie, 2014: 125):
1. Pilih makanan yang seimbang bagi kebutuhan anak, seimbang nutrisi dan
nilai gizinya. Makanan yang tidak seimbang kurang menyehatkan bagi anak-
anak. Semestinya anak mendapatkan makanan lengkap yang seimbang
mulai dari karbohidrat yang didapatkan dari beras dan tepung, protein dari
lauk seperti daging dan ikan, sayuran yang banyak mengandung serat, dan
buah-buahan yang kaya vitamin.
2. Sajikan makanan dalam bentuk yang sesuai dengan kematangan usia si
anak.
3. Siapkan makanan sesuai piramida makanan yang baik dan menyehatkan
bagi anak. Makanan yang berada di piramid paling bawah merupakan
makanan yang semestinya dikonsumsi dalam jumlah terbesar, demikian
sampai ke atas merupakan makanan yang dikonsumsi dalam jumlah paling
sedikit.
4. Masaklah makanan dan pilih makanan di luar yang tidak mengandung
perasa, pewarna, dan pengawet buatan dan berbahaya bagi tubuh.
6

B. Manfaat Gizi Seimbang Anak Prasekolah


Menurut proverawati dan kusumawati (2011:66) gizi yang seimbang perlu
diterapkan sejak dini dalam sebuah keluarga. Karena gizi yang seimbang sangat
berguna bagi anak untuk mendapatkan stimulasi kearah pertumbuhan dan
perkembangan yang lebih optimal. Zat-zat gizi yang dikonsumsi oleh anak
sehari-hari dapat diperoleh dari makanan. Agar stimulasi yang diberikan pada
anak tepat makanan yang diberikan tidak sekedar untuk mengenyangkan perut
saja tetapi makanan tersebut seharusnya beragam jenis, jumlah porsi cukup,
higienis dan aman, makan dilakukan secara teratur, makanan mengandung zat
gizi yang seimbang. Zat-zat gizi yang seimbang tersebut bermanfaat untuk:
Menghasilkan tenaga yang digunakan oleh anak untuk melakukan berbagai
macam kegiatan seperti belajar, berolahraga, bermain,dan aktivitas lain (disebut
zat tenaga). Zat makanan yang sumber tenaga utama adalah karbohidrat dan
lemak. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah beras, jagung,
singkong, ubi jalar, kentang, talas, gandum dan sagu. Makanan yang banyak
mengandung lemak adalah lemak hewan (gajih), mentega, minyak goreng,
kelapa, keju.
Membangun jaringan tubuh dan mengganti jaringan tubuh yang telah rusak
(disebut zat pembangun). Zat makanan yang merupakan zat pembangun adalah
protein. Makanan yang banyak mengandung protein yaitu tahu, tempe, oncom,
kacang-kacangan, telur, daging, ikan, udang dan kerang.Mengatur kegiatan-
kegiatan yang terjadi di dalam tubuh (disebut zat pengatur).
Zat makanan yang merupakan zat pengatur adalah vitamin, mineral dan
air. Makanan yang banyak mengandung vitamin, mineral dan air adalah sayur-
sayuran dan buah-buahan. Kepandaian seorang anak ditentukan oleh
perkembangan sistem saraf dan otak. Sistem saraf terdiri atas bermilyar-milyar
sel yang mendeteksi informasi dari dalam dan dari luar tubuh seorang anak.
Sistem saraf dan otak baru berangsur-angsur sempurna sejalan dengan usia
dan tergantung pada kualitas dan kuantitas gizi yang diberikan kepada anak.
Menurut Widjaja (2007) Manfaat yang dapat diperoleh dari gizi yang
seimbang pada anak adalah : Dapat menentukan perkembangan otak dan
7

kecerdasan pada anak. Untuk sistem imunitas atau kekebalan pada anak
sehingga anak tidak mudah terserang penyakit, tidak mudah terserang infeksi
terutama diare atau cacingan. Sebagai sumber tenaga bagi anak. Untuk
memberi bahan untuk membangun atau memelihara jaringan-jaringan tubuh
dann pengatur pekerjaan jaringan tubuh yang terdiri dari vitamin, mineral dan air.
Manfaat yang dapat diperoleh dari makanan yang mengandung gizi yang
seimbang adalah untuk mengoptimalkan kesehatan dan perkembangan anak.
Pemenuhan gizi yang sempurna akan membuat sistem imun pada anak menjadi
kuat dan cenderung lebih tahan terhadap penyakit, anak juga akan cenderung
lebih cepat beradaptasi dan mudah menagkap respon dalam proses belajar
dilingkungan sekitarnya. Untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit,
gizi akan membantu membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga
anak tidak mudah terserang penyakit. Untuk mempercepat proses pertumbuhan,
gizi yang seimbang sangat berpengaruh dalam membantu proses pertumbuhan
anak kearah yang lebih optimal. Untuk menunjang kecerdasan berfikir dan
pertumbuhan otak, jika gizi yang diperlukan otak tidak terpenuhi, maka
perkembangan otak akan terlambat, dan hal tersebut secara otomatis akan
berakibat pada lemahnya tingkat kecerdasan pada anak. Untuk memperoleh
energi guna melakukan kegiatan sehari-hari. Mengatur metabolisme dan
mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh yang lain.
C. Jenis-jenis Zat Gizi untuk Anak Prasekolah
Terdapat beberapa macam jenis – jenis zat gizi yang memiliki fungsi
beragam bagi tubuh manusia. Jenis – jenis zat gizi antara lain karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan cairan tubuh. Adapun penjelasan dan fungsi
dari masing-masing jenis zat gizi antara lain sebagai berikut (Susilowati &
Kuspriyanto, 2016: 8-21)
1. Karbohidrat
Hidrat arang atau karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau
zat gula yang tersusun dari unsur karbon (C). Hidrogen (H), dan oksigen
(O). Di dalam tubuh hidrat arang akan dibakar untuk menghasilkan tenaga
atau panas. Satu gram hidrat arang akan menghasilkan empat kalori.
8

Menurut besarnya molekul hidrat arang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
monosakarida, disakarida, dan polisakarida (Rizqie Aulia, 2001: 6).
Menurut Sunita Almatsier (2009: 42) fungsi dari karbohidrat antara lain:
a. Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian
dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi untuk aktifitas tubuh,
dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot.
Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya
dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat saja.
b. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi
Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama, bila
karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan energi
tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau
cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan
menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan
demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka
keadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.
c. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat
mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
d. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
e. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh.
Laktosa misalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa
merupakan merupakan komponen yang penting dalam asam nukleat.
f. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna,
mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan,
memperlancar defekasi.
Bahan makanan sumber karbohidrat berasal dari makanan pokok
seperti biji-bijian (beras, jagung, sagu) dan umbi-umbian (kentang, singkong,
ubi jalar dan kacang-kacangan). karbohidrat adalah zat tepung yang
merupakan makanan pokok yang menghasilkan tenaga dengan satuan
9

kalori. Sumber tenaga ini dibutuhkan untuk bekaktivitas, bernafas dan lain-
lain. Kekurangan karbohidrat pada anak prasekolah dapat menyebabkan
mudah lelah dan mudah terkena infeksi.
2. Protein
Di dalam tubuh, protein berfungsi sebagai zat pembangun, zat pengatur,
dan zat pembakar. Sebagai zat pembangun, protein berfungsi membentuk
sel-sel tubuh, misalnya otot, darah, kelenjar, dan hormon. Protein sebagai zat
pengatur berfungsi mempertahankan keseimbangan cairan dalam jaringan
dan dalam saluran darah. Selain itu, protein juga menjaga keseimbangan
asam basa. Protein merupakan zat pembakar karena protein berfungsi
memberi tenaga dan panas. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kalori.
Protein berfungsi sebagai zat pembakar bila kalori dari karbohidrat dan lemak
tidak mencukupi. Kita dapat memperoleh protein dari ikan, daging, telur,
susu, kacang hijau, kedelai, kacang tanah, kacang panjang serta makanan
lain yang dibuat dari kacang-kacangan, seperti tahu, tempe dan oncom (Safii,
2007: 9).
Protein terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen,oksigen, dan nitrogen,
selain itu unsur sulfur dan fosfor juga ada. Semua unsur tersebut diperoleh
melalui tumbuh-tumbuhan (protein, nabati) seperti kacang-kacangan
terutama kedelai dan kacang hijau serta hasil olahannya (tempe dan tahu),
dan melalui hewan (protein hewani), seperti daging, susu, telur, ikan. Apabila
tubuh kekurangan protein, maka serangan penyakit busung lapar akan selalu
terjadi. Busung lapar adalah tingkat terakhir dari kelaparan, terutama akibat
kekurangan protein dalam waktu lama (Sjahmen Moehji, 2002:17). Selain itu
juga Kekurangan protein pada anak prasekolah dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan anak-anak dan menurunkan daya
tahan/imunitas.
3. Lemak
Fungsi utama lemak adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Satu
gram lemak dapat dibakar untuk menghasilkan sembilan kalori yang
diperlukan tubuh. Pada umumnya lemak merupakan trigliserida yang terdiri
10

dari gliserol dan asam-asam lemak. Asam lemak dikelompokkan menjadi


asam lemak jenuh (asam palmitat dan asam stearat), dan asam lemak tidak
jenuh (omega-3 (misalnya asam linolenat, asam dokosaheksaenoat/DHA)
dan omega-6 (asam linoleat, asam arakidonat/ARA). Asam lemak tidak jenuh
sangat dibutuhkan anak-anak terutama untuk proses pertumbuhan, termasuk
pada perkembangan otak. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga,
lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin: A,
D, E, dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan
memberi rasa kenyang yang lama, selain itu lemak memberi rasa gurih pada
makanan. Menurut sumbernya lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani.
Fungsi lemak menurut Sunita Almatsier (2009: 60) antara lain:
a. Lemak meupakan sumber energi paling padat yang menghasilkan 9
kalori untuk setiap gram, yaitu 2,5 kali besar energi yang dihasilkan oleh
karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama.
b. Lemak merupakan sumber asam lemak esensial, asam linoleat, dan
linolinat.
c. Alat angkut vitamin larut lemak yaitu membantu transportasi dan absorpsi
vitamin larut lemak A, D, E, dan K.
d. Menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein
tidak digunakan sebagai sumber energi.
e. Memberi rasa kenyang dan kelezatan, lemak memperlambat sekresi
asam lambung, dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga
lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Disamping itu lemak memberi
tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus pada makanan.
f. Sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
g. Memelihara suhu tubuh, lapisan lemak dibawah kulit mengisolasi tubuh
dan mencegah kehilangan panas secara cepat, dengan demikian lemak
berfungsi juga dalam memelihara suhu tubuh.
11

h. Pelindung organ tubuh, lapisan lemak yang menyelubungi organ tubuh


seperti jantung, hati, dan ginjal membantu menahan organ tersebut tetap
di tempatnya dan melindungi terhadap benturan dan bahaya lain.
Apabila Konsumsi lemak berlebih dalam waktu lama dapat
mengakibatkan peningkatan berat badan dan berlanjut menjadi kegemukan
(obesitas). Bagi anak yang telah mengalami obesitas sebaiknya dibatasi
konsumsinya tidak lebih dari 5 (lima) sendok makan setiap hari.
4. Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik yang terdapat dalam jumlah yang
sangat sedikit di dalam makanan dan sangat penting peranannya dalam
reaksi metabolisme. Menurut Sunita Almatsier (2009). Vitamin adalah zat-zat
organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada
umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Fungsi utama vitamin adalah
mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat.
Menurut Djoko Pekik (2006: 16) vitamin digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu:
a. Vitamin larut dalam air
Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah vitamin B
dan vitamin C, jenis vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh,
kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urine, sehingga defisiensi
vitamin B dan vitamin C lebih mudah terjadi.
b. Vitamin larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E
dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah
cukup besar, terutama dalam hati.
c. Vitamin tidak dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari
makanan. Vitamin B dan C yang larut dalam air tidak dapat disimpan
dalam jumlah besar dalam tubuh, sehingga perlu pasokan teratur dari
makanan dan kelebihannya akan dibuang melalui urin. Vitamin A, D, E, K
12

larut dalam lemak dan kelebihannya disimpan oleh tubuh, sehingga tidak
perlu pasokan setiap hari dari makanan.
Vitamin adalah merupakan suatu senyawa organik kompleks yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit. Namun, bila kebutuhan vitamin di
dalam tubuh tidak terpenuhi akan mengakibatkan terganggunya proses
dalam tubuh sehingga tubuh mudah sakit. Kekurangan vitamin di dalam
tubuh disebut avitaminosis.
Kebutuhan vitamin anak prasekolah :
Tabel 2.1 Kebutuhan Vitamin Anak
Zat Gizi Kebutuhan
(4-6 Tahun)
Vitamin A (mcg) 450 mg
Vitamin D (mcg) 15 mg
Vitamin E (mg) 7 mg
Vitamin K (mcg) 20 mg
Vitamin B1 (mg) 0,8 mg
Vitamin B2 (mg) 1,0 mg
Vitamin B3 (mg) 9 mg
Vitamin B5 (mg) 2,0 mg
Vitamin B6 (mg) 0,6 mg
Vitamin B9 (mcg) 200 mcg
Vitamin B12 (mcg) 1,2 mcg
Vitamin C (mg) 45 mg
Sumber : AKG, 2013
5. Mineral
Menurut Risqie Auliana (2001) mineral merupakan senyawa organik yang
mempunyai peranan penting dalam tubuh. Unsur-unsur mineral adalah
karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Tubuh manusia
tidak dapat mensintesa mineral, sehingga harus memperoleh dari makanan.
Mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Mineral merupakan zat
penting untuk kesehatan tubuh, contohnya yaitu kalsium (Ca) untuk
menguatkan tulang dan gigi, besi (Fe) untuk mencegah anemia,zink (Zn) )
untuk pertumbuhan normal anak, karena semua jaringan dan air di dalam
tubuh mengandung mineral. Demikian mineral merupakan komponen penting
dari tulang, gigi, otot, jaringan, darah dan saraf. Mineral penting dalam
pemeliharaan dan pengendaliaan semua proses faal di dalam tubuh,
13

mengeraskan tulang, membantu kesehatan jantung, otak dan saraf. Mineral


juga membantu keseimbangan air dan keadaan darah agar jangan terlalu
asam atau terlalu basa selain itu mineral juga membantu dalam pembuatan
anti bodi, yaitu sel-sel yang berfungsi membunuh kuman.
Kebutuhan Mineral Anak Prasekolah :
Tabel 2.2 Kebutuhan Mineral Anak
Zat Gizi Kebutuhan
(4-6 Tahun)
Kalsium (Ca) 1000 mg
Besi (Fe) 9 mg
Zink (Zn) 4 mg
Sumber : AKG, 2013
6. Air
Air berfungsi didalam tubuh sebagai melancarkan transformasi zat gizi
dalam tubuh, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral dalam
tubuh, mengatur suhu tubuh, serta melancarkan dalam proses buang air
besar dan buang air kecil. Untuk memenuhi fungsi tersebut di atas, cairan
yang dikonsumsi seseorang, terutama air minum, sekurang-kurangnya 2 liter
atau setara dengan 8 gelas air setiap hari. Selain itu,mengkonsumsi cairan
yang tidak terjamin keamanannya dapat menimbulkan gangguan kesehatan
seperti diare dan keracunan berbagai senyawa kimia yang terdapat pada air
(Arisman, 2010).
D. Kebutuhan Gizi Pada Anak Prasekolah
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat
gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak
dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat zat gizi tertentu. Zat-
zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein.
Oksidasi zat-zat gizi yang menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
melakukan aktivitas (Almatsier, 2002).
Makanan yang mengandung kalori tinggi diperlukan untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak prasekolah, karena kemampuan metabolisme tubuh
anak pra sekolah terbatas.. oleh karena itu porsi makanan yang dihidangkan
untuk anak harus disesuaikan dengan kebutuhan anak pra sekolah, sehingga
14

anak dapat menghabiskan makanan yang telah disediakan. Makanan dapat


disajikan dalam porsi kecil dan diberikan sesering mungkin atau sesuai dengan
jadwal makan yang telah ditentukan sehingga gizinya akan terpenuhi.
Angka Kecukupan Gizi anak Usia Prasekolah :
Tabel 2.3 Angka Kecukupan Gizi Anak
Kelompok Energi Protein Lemak Karbohidrat
Umur (kkal) (gram) (gram) (gram)
4-6 Tahun 1600 35 62 220
Sumber : DepKes RI, 2013
E. Cara Mengatasi Kesulitan Makan Pada Anak Prasekolah
Menurut Maharani (2009), menyatakan bahwa seorang ibu harus
mengetahui berbagai hal yang terkait dengan perannya meliputi mengetahui
makanan bergizi, jadwal makanan, cara mempersiapkan, cara menyajikan serta
dalam mempersiapkan perlengkapan makannya. Seorang ibu harus mampu
melatih makan pada anaknya dan sanggup mengantisipasi sewaktu anak susah
makan. Winarsho (2009) menyatakan bahwa peran ibu dalam memberikan
makanan pada anak adalah sebagai berikut :
1. Membentuk pola makan anak
Pola makan adalah cara seseorang dalam memilih makanan dan
memakannya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologis, psikologis
budaya dan sosial (Waryana, 2010). Makanan berperan penting dalam
pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Pola makan yang baik dan teratur
perlu diperkenalkan sejak dini. Penting sekali membina dan mengembangkan
keterampilan makan pada anak yang dimulai sejak dini. Kebutuhan bahan
makanan perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang
diperlukan secara utuh sesuai dengan usia dan kebutuhannya.
Pola makan anak sebaiknya diatur sesuai dengan waktu lapar dan
pengosongan lambungnya. Perhatikan juga jarak waktu pemberian makan,
supaya anak tidak diberi makan ketika masih kenyang. Tidak benar
memaksa anak menghabiskan makanannya jika anak sudah tidak mau
makan. Sikap memaksa hanya akan membuat anak trauma pada makanan.
15

Pola makan kelompok masyarakat atau keluarga akan menjadi pola


makan anak dimana seorang anak itu tinggal. Seorang anak dapat memiliki
kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan dalam
masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal yang perlu
diperhatikan adalah memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan
bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan
dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola
makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang amat penting (Santoso,
2009).
Makan dapat dijadikan media untuk mendidik anak supaya anak dapat
menerima, menyukai, memilih makanan dan menentukan jumlah makanan
yang cukup dan bermutu, dengan demikian dapat dibina kebiasaan yang baik
tentang waktu makan. Melalui cara pemberian makan yang teratur anak
biasa makan pada waktu yang lazim dibiasakan. Kebiasaan itu dengan
sendirinya akan membentuk pola makan pada balita (Santoso, 2009).
2. Menciptakan situasi yang menyenangkan
Suasana makan juga menentukan mood anak, jika di lingkungan rumah
ada taman bermain tak ada salahnya jika mengajak anak main di sana.
Suasana bertemu teman-teman sepermainannya akan membuat anak
cenderung lebih bersemangat makan. Namun perlu diingat makanan yang
dibawa harus ditutup dengan baik untuk menghindari debu dan kuman. Tidak
benar memaksa anak untuk makan, biarkan anak makan atas inisiatif sendiri.
Seperti halnya orang dewasa nafsu makan anak juga dipengaruhi suasana
hatinya. Anak sedang merasa tidak bahagia, tertekan atau tidak dicintai
dapat menyebabkan selera makan anak akan menurun. Cara lain yang bisa
dilakukan adalah dengan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih
menu favoritnya. Suasana makan yang menyenangkan juga bisa diciptakan
didalam rumah bisa sambil nonton televisi, mendengarkan lagu kesenangan,
atau makan bersama-sama keluarga yang lain, sehingga menambah nafsu
makan pada anak.
16

3. Penyajian makanan yang menarik


Penyajian makanan yang menarik bisa dilakukan dengan banyak cara
diantaranya perhatikan dalam menyajikan makanan. Penyajian makanan
yang menarik dapat merangsang keinginan anak untuk makan. Penyajian
makanan yang menarik dapat dengan menggunakan perangkat makan yang
menarik misalnya bergambar karakter kartun yang lucu dengan warna-
warna yang menarik, variasi menu dan berikan perubahan rasa.
4. Sajikan cemilan padat kalori seperti buah potong, jus buah, kacang hijau
dengan susu atau yogurt menjelang jam makan sehingga anak tidak merasa
lapar.
5. Hindari makanan manis, seperti permen, minuman ringan, coklat dan snack
mengandung MSG mendekati jam makan.
6. Berikan susu 2-3 gelas perhari agar dapat mencukupi kebutuhan kalsium dan
fosfor dalam sehari.
F. Contoh Menu Sehari Anak Prasekolah
1. Makan pagi pukul 08.00:
 1 gelas susu
 Nasi
 Telur dadar
 Sup makaroni
2. Snack pagi pukul 10.00:
 Biskuit
 Sari buah
3. Makan siang 13.00:
 Nasi
 Bistik daging cincang dan tempe
 Sup sayur
 Buah pisang
4. Snack siang 16.00:
 Kue bolu
17

5. Makan malam pukul 19.00:


 Nasi
 Nuget tahu ayam
 Sup sayuran
 Buah apel
 1 gelas susu

Anda mungkin juga menyukai