Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN BIOLOGI

“Pengaruh Faktor Eksternal Pada Pertumbuhan Dan


Perkembangan Tumbuhan”

Penyusun :
Fauzan Majid
Taufik Hidayat

SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School


Jl. Raya Pandeglang - Labuan Km.3, Kuranten, Saruni, Kec. Majasari,
Kabupaten Pandeglang, Banten 42216
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan keluasan waktu dan
kesehatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran “Biologi” ini. Jenis
tugas yang diberikan adalah pengamatan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Melalui penugasan ini diharapkan
para siswa dapat memahami tentang pengaruh faktor-faktor eksternal pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Namun sebagai siswa yang masih dalam proses pembelajaran tentunya kami minta maaf jika
laporan ini banyak memiliki kekurangan dan kesalahan. Maka dari itu, kritik dan saran
perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas kelompok ini.

.
Pandeglang, 10 November 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk hidup
lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan
oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik
(irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah
peristiwa biologis menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara stimultan
(pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif karena mudah
diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan
secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah (plantula). Awal
perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai.
Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang
disebut dengan proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat
potensial air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-
nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan.
Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar lembaga/calon akar
(radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga (kaulikulus).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya,
yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk utama yang memberi tahu benih
bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat menipu biji, sehingga biji mengecambahkan biji
dalam kegelapan. Selain itu, faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan adalah faktor nutrisi dalam tanah atau zat hara. Sehingga pemberian pupuk pada
tumbuhan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan tumbuhan di dua tempat berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Selain itu juga
kami memberikan pupuk pada salah satu tumbuhan pada setiap tempat yang sama. Sehingga
diharapkan dapat terlihat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan tubuhan tersebut sesuai
denga perlakuannya dan dapat membutikan bahwa faktor eksternal juga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan..

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan jagung?
2. Bagaimana pengaruh zat hara terhadap pertumbuhan tumbuhan jagung?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan jagung.
2. Mengetahui pengaruh zat hara terhadap pertumbuhan tumbuhan jagung

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah dapat menambah pemahaman siswa terhadap pengaruh faktor
eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
I.Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan
bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur
yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan
mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui
selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
2. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel
tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
3. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu
menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.

II.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


1. Faktor Internal
a) Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen ‘baik’ dan
didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan pertumbuhan yang baik.
b) Hormon
(1) Auksin : Membantu perpanjangan sel
(2) Giberelin : Pemanjangan dan pembelahan sel
(3) Sitokinin : Menggiatkan pembelahan sel
(4) Etilen : Mempercepat buah menjadi matang
(5) Asam Traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
(6) Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sebagai berikut,
(a) Rizokalin : Pembentukan akar
(b) Aulokalin : Pembentukan batang
(c) Filokalin : Pembentukan daun
(d) Antokalin : Pembentukan bunga
2. Faktor Eksternal
a) Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat
b) Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal
tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
c) Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada
pembentukan sel yang lebih cepat.
d) Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman
itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah,
justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
e) Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro
misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan
magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut
unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng,
tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan
mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
f) Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi
akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat
dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini
mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran
maksimum dan tumbuhan membesar.

B. Hipotesis
1. Jagung yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat dibandingkan Jagung
yang tumbuh di tempat yang terkena matahari karena hormon giberelin akan rusak jika
terkena sinar matahari.
2. Jagung yang diberi pupuk akan tumbuh lebih cepat dan perkembangannya pun akan
lebih baik daripada tumbuhan yang tidak diberi pupuk.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di sekolah pada tanggal 1 Agustus 2019 - 31 Oktober 2019

B. Populasi dan Sampel


PopulasI : Jagung (Zea Mays.).
Sampel : 20 biji kacang hijau.

C. Variabel Penelitian
Variabel bebas : intensitas cahaya matahari
Variabel kontrol : volume air, media tanam, wadah/gelas plastik, biji kacang hijau
Variabel terikat : panjang batang kecambah kacang hijau

D. Alat dan Bahan


 4 pot
 Tanah
 Lidi
 12 biji jagung
 Air
 Pupuk urea

E. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Mengisikan masing-masing pot dengan tanah
3. Memberikan pupuk pada 2 pot dari 4 pot yang ada.
4. Menanam 3 biji jagung pada masing-masing pot
5. Menandai masing-masing tempat menanam biji jagung dengan lidi.
6. Menaruh satu pot yang tidak diberikan pupuk di tempat terang.
7. Menaruh satu pot yang diberikan pupuk di tempat terang.
8. Menaruh pot lain yang tidak diberikan pupuk di tempat gelap.
9. Menaruh pot lain yang diberikan pupuk di tempat gelap.
10. Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing pot dengan air secukupnya.
11. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1-2 kali sehari.
12. Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan jagung.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
 Tumbuhan pada pot pertama yang mendapatkan sinar matahari dan diberi pupuk tidak
dapat tumbuh.
 Tanaman pada pot kedua yang mendapat sinar matahari tetapi tidak diberi pupuk dapat
tumbuh dengan baik.
 Tumbuhan pada pot ketiga yang tidak mendapat sinar matahari namun diberi pupuk tidak
dapat tumbuh.
 Tumbuhan pada pot keempat yang tidak mendapatkan sinar matahari dan juga tidak
diberi pupuk tidak tumbuh.
B. Pembahasan
Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara tumbuhan-tumbuhan
tersebut yaitu :
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan
untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil. Akan
tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan
menyebabkan terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak
subur pertumbuhannya.
2. Faktor Nutrisi atau Pupuk
Pemberian pupuk pada tumbuhan memang berguna untuk menambah nutrisi atau zat hara
pada tumbuhan agar tumbuhan tersebut dapat tumbuh dengan baik. Namun langkah yang
kami lakukakn ternyata salah. Seharusnya pupuk tidak diberikan ketika penanaman biji
karena hal ini akan membuat tumbuhan terhambat proses imbibisinya.
3. Faktor Benih atau Biji
Benih yang baik tentu akan menghasilkan tumbuhan yang baik dan sebaliknya.
Kemungkinan besar kegagalan tumbuh pada tumbuhan yang tidak diberi pupuk pada tempat
yang tidak mendapat sinar matahari adalah pemilihan benih yang kurang baik.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Pemberian pupuk pada saat penanaman lebih baik diberikan pada saat tumbuhan sudah
mulai tumbuh karena pemberian pupuk pada awal penanaman akan menghambat proses
imbibisi dari tersebut sehingga tumbuhan tidak akan tumbuh.
2. Pemilihan bibit menjadi sangat penting karena bibit yang baik pasti akn menghasilkan
tumbuhan yang baik juga selain faktor eksternal yang memengaruhi dalam pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan

B. Saran
Dari hasil pengamatan ini yang kami sarankan adalah jangan melakukakn kesalahan yang
sama dengan apa yang kami lakukan pada penelitian ini, yaitu:
 Gunakanlah bibit yang terbaik dalam proses penanaman.
 Jangan memberi pupuk selagi tumbuhan belum tumbuh

Anda mungkin juga menyukai