Anda di halaman 1dari 67

U UCAPAN MENGAKHIRI sebetulnya adalah kebiasaan sejak

KHUTBAH abad ke-2 H sedang Nabi sendiri


tidak mengakhiri khutbahnya de-
Khutbah-khutbah Jumat biasa- ngan ucapan tersebut. Itu me-
nya—mungkin 90 persen lebih— rupakan hasil dekrit dari seorang
diakhiri dengan kutipan “innallâha khalifah, yaitu ‘Umar ibn ‘Abd Al-
ya’muru bi al-‘adli wa al-ihsân” ‘Aziz (biasanya disebut sebagai
(Sesungguhnya Allah memerintahkan ‘Umar kedua, karena wataknya
menegakkan keadilan dan kebaikan mirip sekali dengan ‘Umar pertama,
hati [ihsân], Q., 16: 90); artinya ‘Umar ibn Khaththab, orang yang
Allah tidak hanya memerintahkan sangat saleh dan adil). Waktu itu,
keadilan, tetapi juga kebaikan hati. ia prihatin karena khutbah telah
Termasuk di dalam ihsân adalah menjadi ajang provokasi politik,
kemungkinan memaafkan. Karena sehingga biasanya khutbah diakhiri
itu, Al-Quran memuji orang-orang dengan saling melaknat lawan-
yang beriman; “Wa idzâ mâ lawan politik. Bani Umayyah,
ghadlibû hum yaghfirûn” (apabila misalnya, khutbahnya selalu di-
marah mereka memberi maaf [Q., akhiri dengan kutukan kepada para
42: 37]); atau, “Wa al-kâzhimîna pengikut ‘Ali, sebaliknya para peng-
al-ghayzha wa al-‘âfîna ‘an al-nâs” ikut ‘Ali juga begitu. Nah, ke-
(Dan orang-orang yang menahan mudian ‘Umar ibn ‘Abd Al-‘Aziz
amarahnya dan memaafkan ke- mendekritkan untuk mengakhiri
salahan orang [Q., 3: 134]). Semua kebiasaan tersebut. Menurutnya,
itu adalah pujian dalam Al-Quran. lebih baik kita ingatkan jamaah
Nabi sendiri pun dipuji Al-Quran bahwa selain diperintahkan untuk
karena memiliki sifat semacam itu. adil kita juga diperintah untuk
Mengapa ada kebiasaan meng- berlaku ihsân.
akhiri khutbah dengan cara itu? Ini

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3507


UKHUWAH ISLAMIAH I pada saat-saat sekarang ini relevan
untuk kita renungkan. Hai orang-
Ukhuwah Islamiah (Ukhûwah orang beriman! Janganlah ada suatu
Islâmîyah) merupakan istilah yang golongan memperolok golongan yang
sudah diterima di tengah masya- lain; boleh jadi yang satu (yang
rakat, yaitu suatu persaudaraan diperolok) lebih baik daripada yang
berdasarkan iman, meskipun isti- lain (yang diperolok). Juga jangan
lahnya yang lebih tepat adalah ada perempuan yang menertawakan
ukhuwah imaniah. Di dalam Al- perempuan lain; boleh jadi yang
Quran persaudaraan memang dikait- seorang (yang diperolok) lebih baik
kan langsung dengan iman. Surat daripada yang lain (yang diperolok).
Al-Hujurât dimulai dengan sema- Janganlah kamu saling mencela dan
cam konstatasi bahwa umat Islam memberi nama ejekan. Sungguh
pasti akan berpecah belah. Dalam jahat nama yang buruk itu setelah
keadaan berpecah belah itu, pasti kamu beriman. Barang siapa tidak
nanti mereka akan saling menyerang bertobat, orang itulah yang zalim
dan berusaha menghancurkan satu (Q., 49: 11).
sama lain. Memang secara historis Sebetulnya Al-Quran mengajar-
hal itu sudah terbukti. kan kita agar tidak terlalu cepat
Dalam surat Al-Hujurât itu, memvonis orang kalau kebetulan ia
tersebutlah ajaran normatif tentang berbeda. Kita harus memberinya
bagaimana seharusnya menyelesai- hikmah keraguan, yaitu dengan
kan konflik. Dan kalau ada dua suatu pertanyaan dalam hati, “Oh,
golongan orang beriman bertengkar, dia berbeda dengan saya, tapi
damaikanlah mereka. Tetapi bila jangan-jangan dia yang benar.” Itu
salah satu dari keduanya berlaku yang diajarkan Al-Quran. Sebalik-
zalim terhadap yang lain, maka nya, memastikan diri sendiri benar
perangilah golongan yang berlaku dan orang lain salah dalam Al-
zalim, sampai mereka kembali ke- Quran disebut sebagai indikasi
pada perintah Allah. Bila mereka kemusyrikan, karena berarti me-
sudah kembali, damaikanlah ke- mutlakkan pendapat sendiri. ...
duanya dengan adil, dan berlakulah janganlah termasuk golongan orang-
adil. Allah mencintai orang yang orang musyrik. Mereka yang me-
berlaku adil (Q., 49: 9). mecah-belah agamanya menjadi
Setelah proses pendamaian, beberapa golongan, dan masing-
sebetulnya ada petunjuk teknis masing pihak membanggakan apa
yang sangat praktis tentang ba- yang ada pada mereka (Q., 30: 31-
gaimana memelihara ukhuwah yang 32).

3508 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Mereka menjadi kelompok yang kepada sumber asalnya sejalan
menganggap diri paling benar. dengan semangat reformasi dengan
Mereka menjadi kelompok yang tema pemurnian, yaitu Al-Quran.
sektarian. Indikasi sektarianisme Ajaran tentang ukhuwah Islamiah
ialah kalau suatu kelompok di itu yang paling jelas dan terurai
kalangan Islam tidak mau sem- dapat kita baca dalam Q., 49: 10-
bahyang di belakang kelompok 14, berikut ini:
yang lain, karena beranggapan
orang lain semuanya sesat, sehingga Sesungguhnya kaum beriman itu
dia berpikir bagaimana mungkin semuanya bersaudara, maka damai-
orang yang mendapat petunjuk kanlah antara dua saudaramu (yang
harus shalat di belakang orang yang berselisih). Dan bertakwalah kepada
sesat. Mereka yang memecah-belah Allah, semoga kamu semua dirah-
agama mereka dan menjadi ke- mati-Nya. Wahai sekalian orang
lompok-kelompok sedikit pun kamu beriman! Janganlah suatu kaum
tidak termasuk mereka; persoalan menghina kaum yang lain, kalau-
mereka kembali kepada Allah. Dia- kalau mereka (yang dihina) itu lebih
lah yang kemudian memberitahukan baik daripada mereka (yang meng-
kepada mereka, apa yang mereka hina). Begitu pula, janganlah para
perbuat (Q., 6: 159). wanita (menghina) para wanita
Janganlah kita—ibarat pepatah (yang lain), kalau-kalau mereka
melayu—menepuk air di dulang (yang dihina) itu lebih baik daripada
tepercik muka sendiri: bahwa meng- mereka (yang menghina). Dan ja-
hina sesama kaum Muslim berarti nganlah kamu saling mencela diri
menghina diri sendiri. (sesama)-mu, dan jangan pula saling
memanggil sesamamu dengan pang-
gilan-panggilan yang tidak baik.
Seburuk-buruk nama ialah (nama
UKHUWAH ISLAMIAH II
yang mengandung) kejahatan setelah
Sesungguhnya, di antara sikap- adanya iman. Barangsiapa tidak
sikap pengertian toleransi, se- bertobat, maka mereka itulah orang-
bagaimana secara benar sering orang zalim (jahat). Wahai sekalian
dikemukakan oleb para mubalig orang beriman! Jauhilah olehmu
dan juru dakwah, tersimpul dalam banyak prasangka, karena sesung-
ungkapan ukhuwah Islamiah. guhnya sebagian prasangka itu dosa
Maka, dalam situasi banyaknya (jahat). Jangan pula kamu saling
pengertian tentang persaudaraan memata-matai (saling mencari ke-
Islam itu, seharusnya kita kembali salahan sesamamu), dan jangan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3509


saling mengumpat sebagian dari UKURAN KEBAIKAN
kamu terhadap sebagian yang lain.
“Apakah ada seseorang di antara Dari mana ukuran kebaikan itu?
kamu yang suka memakan daging Pertama-tama dari modal pri-
saudaranya dalam keadaan mati, mordial yang diberikan Allah ke-
sehingga kamu menjadi benci kepada- pada kita, yaitu hati nurani. Hati
nya?” Dan bertakwalah kepada ini disebut nurani—berasal dari
Allah, sesungguh- kata nûrânî, ar-
nya Allah itu tinya bersifat ca-
Maha Pemberi haya—karena
tobat dan Maha merupakan mo-
Pengasih. Wahai dal pertama dari
sekalian umat Allah untuk me-
manusia! Se- nerangi sikap ki-
sungguhnya ta. Banyak hadis
Kami ciptakan yang menggam-
kamu sekalian barkan bahwa
dari pria dan kalau kita ingin
wanita, dan Ka- tahu mana yang
mi jadikan kamu sekalian berbagai baik dan benar, kita harus bertanya
bangsa dan suku, ialah agar kamu kepada hati nurani. Nabi bersabda,
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya “Mintalah fatwa dari dirimu, min-
yang paling mulia di antara kamu di talah fatwa dari hatimu wahai
sisi Allah ialah kamu yang paling Wabishah (Ibn Ma’bad Al-Aswadi).
bertakwa. Sesungguhnya Allah itu (Nabi mengulanginya) tiga kali.
Mahatahu dan Mahateliti.” Kebaikan adalah sesuatu yang mem-
buat jiwa tenang dan membuat hati
Begitulah ajaran dasar tentang tenang. Dosa adalah sesuatu yang
persaudaraan Islam, lengkap de- (terasa) tidak karuan dalam jiwa
ngan petunjuk praktis pelaksanaan- dan (terasa) bimbang dalam dada.”
nya yang dikaitkan dengan ke- (HR Ahmad)
majemukan umat, kemudian di- Ukuran kebaikan yang kedua
teruskan dengan persaudaraan adalah agama. Karena itu, agama
kemanusiaan. disebut juga hati nurani yang
diturunkan oleh Allah atau fitrah
yang diturunkan oleh Allah kepada
manusia (al-fithrah al-munazzalah).
Kalau hati nurani dalam diri kita

3510 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


merupakan fitrah (kecenderungan patuhan. Sedangkan masyarakatnya
suci) yang ada secara alami dalam disebut madînah, artinya suatu
diri kita, maka agama adalah fitrah tempat di mana kehidupan itu
yang diturunkan Allah Swt. kepada teratur, karena orang-orangnya
umat manusia untuk memperkuat tunduk dan patuh kepada aturan.
fitrah alami itu.
Ukuran kebenaran yang ketiga
ialah mu‘âhadat al-‘uqûd, yaitu
ULAMA AL-SÛ’
perjanjian-perjanjian antarsesama
manusia. Manusia mempunyai sisi Al-Ghazali berbicara tentang
keburukan dan kebaikan, sehingga bencana yang bisa menimpa ilmu
kumpulan pikiran manusia besar pengetahuan dan para ulama, juga
sekali kemungkinannya menuju tentang alamat-alamat yang mem-
kepada kebaikan. Allah selalu bedakan antara ulama dunia dan
berpesan agar kita senantiasa meng- ulama akhirat. Kita sering men-
hormati perjanjian atau kontrak dengar istilah ulama al-sû’, ulama
(‘uqûd) di antara kita. Maka, un- yang jahat. Ini hanya suatu istilah.
dang-undang yang betul-betul Jangan membayangkan ulama yang
absah harus kita hormati. Kalau kita suka menipu dan menindas. Yang
sudah sepakat lampu merah adalah dimaksud ulama al-sû’ ialah ulama
berhenti, kita harus menghormati- yang tidak lagi dapat menjaga jarak
nya. Ini adalah ketaatan yang dengan pemerintah. Kenapa? karena
sebenarnya sederhana, tetapi dari asumsinya ulama itu harus selalu
segi agama hal itu merupakan menampilkan dirinya sebagai sum-
ketaatan kepada Allah. Allah ber- ber kekuasaan moral, bukan politik.
firman, Hai orang yang beriman! Karena itu, kalau ulama tidak lagi
Penuhilah janji. Binatang ternak bisa menjaga jarak dengan peme-
dihalalkan bagimu, kecuali yang rintah, sebutlah ulama istana,
akan disebutkan: Dengan tidak misalnya, disebut oleh Al-Ghazali
menghalalkan berburu sementara sebagai ulama al-sû’.
kamu dalam hurum. Perintah Allah Ada seorang kiai yang banyak
sesuai dengan kehendak-Nya (Q., 5: menulis dengan huruf Arab tetapi
1). dalam bahasa Jawa, yaitu Kiai Soleh
Dengan ayat ini, jelaslah bahwa Darat. Dia juga berpandangan sama
umat Islam adalah umat yang bahwa salah satu ciri ulama al-sû’
dididik untuk taat kepada aturan. adalah tidak bisa menjaga jarak
Maka, Islam disebut sebagai dîn, dengan penguasa. Namun, ulama
yaitu sistem ketundukan atau ke- juga berdosa kalau tidak mau

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3511


datang ketika dipanggil oleh peme- sebagai ucapan terima kasih, karena
rintah, karena kita tahu bahwa, dia melakukan usul resolusi inte-
dalam doktrin kaum Sunni, peme- grasi. Di situ ada dua menteri,
rintah juga harus ditaati. Kita wajib yaitu Wahid Hasyim (bapaknya
taat kepada pemerintah, asalkan Gus Dur) sebagai menteri agama,
perintahnya benar. Tidak peduli dan Bahder Djohan sebagai menteri
apakah terdiri dari orang-orang P dan K. Natsir membuat suatu
jahat atau tidak, asalkan perintah- perjanjian antara dua menteri ini,
nya benar, pemerintahan itu harus bahwa sekolah-sekolah umum di
ditaati. Karena itu, kalau dipanggil bawah P dan K, harus diberi pela-
pemerintah untuk dimintai nasihat, jaran agama, dan sekolah-sekolah
ulama wajib datang. Hanya saja, agama di bawah Departemen Aga-
kalau ulama itu sendiri berinisiatif ma harus diberi pelajaran umum.
datang kepada pemerintah, itu Sistem pendidikan di Indonesia
dilarang. Itu akan menjadikan dia yang mula-mula “dualistik-paralel”
sebagai ulama al-sû’. seperti “rel kereta api” yang tidak
mungkin bertemu itu, ujung-
ujungnya dibelokkan oleh Kabinet
Natsir melalui dua menteri ini un-
ULAMA-SARJANA
DAN SARJANA-ULAMA
tuk satu saat ketemu atau terjadi
konvergensi. Gejala konvergensinya
Dari segi kepemimpinan, orang itu sendiri sudah terlihat sekarang-
Masyumi sebetulnya berasal dari sekarang ini. Misalnya, dari mad-
kalangan priayi yang “dicangkok- rasah banyak sekali yang tampil,
kan” kepada suatu susunan masya- sama dengan mereka yang mem-
rakat yang berakar santri, seperti punyai pendidikan umum. Dari
okulasi dalam pohon buah-buahan. pendidikan umum, banyak yang
Ketika okulasi itu belum begitu tampil sama dengan mereka yang
mantap dan kemudian dari segi mempunyai pendidikan agama,
politik beberapa kali terjadi salah misalnya menjadi mubalig. Ujung-
langkah, maka mereka dapat di- nya adalah apa yang sekarang
patahkan dengan mudah sekali oleh muncul dalam wujud ICMI (Ikatan
Bung Karno. Cendekiawan Muslim se-Indonesia).
Namun, ada warisan dari me- Kalau Kabinet Natsir tahun
reka, yaitu Kabinet Natsir pada 1950 dimulai sebagai patokan,
tahun 1950, yang oleh Bung Karno maka secara kasar itu dapat di-
ditunjuk menjadi perdana menteri, anggap sebagai masa permulaan

3512 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


para santri masuk sekolah umum, ÛLÛ AL-ALBÂB
kesempatan yang tidak diberikan
kepada mereka di zaman Belanda. Gambaran Al-Quran tentang ûlû
Ini bisa dihitung dengan mudah; al-albâb benar-benar bersesuaian
tahun 1956 mereka tamat SR dan dengan pengertian modern tentang
masuk SMP; tahun 1959 tamat kaum cendekiawan. Dalam gambar-
SMP masuk SMA; tahun 1962 an itu, juga sudah tersimpulkan
tamat SMA dan masuk universitas, tugas dan peranan kaum cendekia-
sehingga awal tahun 1960-an wan Muslim, yaitu bertanggung
universitas seluruh Indonesia penuh jawab untuk menyampaikan dan
dengan anak kaum santri dan mengembangkan makna yang lebih
umumnya mereka menjadi anggota hakiki dalam kehidupan keagamaan
HMI. atau religiusitas masyarakat, agar
Pertengahan tahun 1960-an, tidak berhenti kepada segi-segi
mahasiswa ini mulai menjadi sar- formal dan simbolik semata. Itu
jana muda (BA) yang waktu itu sebabnya, kaum cendekiawan juga
gengsinya masih sangat tinggi, digambarkan sebagai “orang-orang
tidak seperti sekarang. Tahun 1970- berilmu” atau ulama (al-‘ulamâ’).
an mereka menjadi sarjana lengkap Dalam Kitab Suci, praktis “ula-
(S1), yaitu dr., Ir., Drs., SH, dan ma” hanya disebut dua kali. Per-
sebagainya. Waktu itu dampaknya tama, untuk menunjuk kepada para
belum terasa karena masing-masing sarjana keagamaan di kalangan
masih sibuk dengan urusan diri kaum Yahudi yang mengetahui
sendiri, tetapi ketika tahun 1980- ajaran-ajaran Kitab Suci (‘ulamâ’
an sudah selesai, mereka mulai banî Isrâ’il [Q., 26:127]). Kedua,
melihat ke luar: yang mula-mula dalam rangka pujian kepada mereka
orientasinya ke dalam mengurus sebagai golongan yang benar-benar
diri sendiri, sekarang mulai meng- bertakwa kepada Allah, melalui
urus masyarakat. Di mana-mana kemampuannya memahami ber-
lalu terjadi gejala Islam, itulah yang bagai gejala alam, sejak dari “hujan
biasa disebut “Kebangkitan Islam”. yang diturunkan Allah dari ke-
Jika di tahun 1960-an dan 1970- tinggian” (meteorologi), “buah-
an orang shalat di kantor merupa- buahan yang berwarna-warni”
kan risiko politik, sekarang terbalik (flora), “bahan-bahan dalam susun-
sama sekali, itu berkat mereka. an geologis gunung-gunung yang
juga berwarna-warni” (minerologi),
“aneka ragam manusia” (antro-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3513


pologi, humaniora serta ilmu-ilmu Hanya kaum cendekiawan (ûlû al-
sosial), dan “aneka ragam binatang, albâb) sajalah yang mampu me-
baik liar maupun peliharaan” lakukan refleksi-refleksi (Q., 39: 9).
(fauna) (lihat Q., 35: 27-28). De- Sudah barang tentu, selain ber-
ngan kata lain, menurut pengertian kewajiban menyampaikan seruan-
Al-Quran, kaum cendekiawan atau seruan kebenaran hakiki, kaum
ulama ialah mereka yang sanggup cendekiawan juga harus meng-
dengan baik memahami seluruh amalkan ilmunya sendiri. Justru
gejala alam di sekitarnya (seperti amanat keilmuan menghendaki
kemampuan Adam mengenali “na- pertama-tama ilmu itu, sebab Allah
ma-nama”) sebagai bekal men- mengutuk mereka yang berbicara
jalankan tugas kekhalifahan, lalu namun tidak berbuat (Q., 61: 3).
mampu menangkap pesan-pesan Bahkan untuk memberi penegasan
Nabi di balik gejala-gejala alam kepada apa yang dimaksudkan
sekitar itu sebagai ayat-ayat atau firman itu, sebuah syair (Arab)
sumber-sumber ajaran, dan me- mengatakan bahwa ilmuwan yang
nyampaikannya kepada masyarakat. tidak bekerja sesuai dengan ilmunya
Dari uraian di atas, jelaslah akan mendapatkan azab sebelum
bahwa kaum cendekiawan menang- kaum musyrik! Sebuah syair yang
gung beban yang berat dalam bermakna mengutuk orang yang
masyarakat, yaitu tanggung jawab mencegah suatu perangai buruk,
menjaga moralitas dan etika sosial namun ia sendiri melaksanakannya.
melalui kesanggupan mereka me- Dengan kata lain, seorang cen-
nangkap makna-makna intrinsik di dekiawan diharapkan menunaikan
balik amalan-amalan proforma, amanat ilmu pengetahuannya de-
dengan menarik pelajaran dari ngan mengamalkannya secara kon-
lingkungan hidupnya, baik sosial sisten dan konsekuen (istiqâmah).
maupun alam. Kaum cendekiawan Hanya dengan begitu ia dapat di-
adalah pengemban amanat ilmu- harap mampu dengan baik dan
pengetahuan dan hikmah dari penuh otoritas, kewenangan, dan
Allah, yang tanggung jawab me- wibawa untuk melaksanakan tugas
nunaikan amanat itu dilukiskan kewajiban selaku “ahli waris para
dalam Kitab Suci dalam bentuk nabi”, sebagai “kekuatan moral”
sebuah pertanyaan retorik, Kata- dalam masyarakat. Itulah kaitan
kanlah (hai Muhammad), “Apakah cendekiawan dan religiusitas ma-
sama antara mereka yang berilmu syarakat.
dan mereka yang tidak berilmu?”

3514 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ULUL ALBAB DAN CENDEKIAWAN tidak berhenti hanya kepada segi-
segi formal dan simbolik semata.
Adalah ulul albab (Arab: ûlû al- Kaum cendekiawan juga di-
albâb) yang dilukiskan dalam Al- gambarkan sebagai “orang-orang
Quran sebagai golongan yang ber- yang berilmu” atau ulama (al-
hak untuk mendapat kabar gembira ‘ulamâ’). Dalam Kitab Suci, perka-
(kebahagiaan). Karena dengan ke- taan “ulama” hanya disebut dua ka-
imanan kepada Allah dan sikap li. Pertama, untuk menunjuk kepa-
kembali kepada-Nya, mereka mam- da para sarjana keagamaan di ka-
pu membebas- langan kaum Ya-
kan diri dari be- hudi yang me-
lenggu kezalim- Karena rahmat dari Allah jugalah ngetahui ajaran-
an tirani (thâ- maka engkau bersikap lemah ajaran kitab suci
ghût), dan bersi- lembut terhadap mereka. Se- (‘ulamâ’ Banî
kap terbuka de- kiranya engkau kasar dan berhati Isrâ’îl—Q., 26:
ngan kesediaan tegar, niscaya mereka menjauhi
127). Kedua, da-
kamu ....
mendengarkan lam rangka puji-
(Q., 3: 159)
“perkataan” (al- an kepada me-
qawl, yakni pendapat, pandangan, reka sebagai golongan yang benar-
ajaran, ajakan, dan lain-lain). Lalu, benar bertakwa kepada Allah,
al-qawl itu dipahami secara kritis melalui kemampuannya memahami
sehingga dapat diketahui mana berbagai gejala alam, sejak dari
yang terbaik dari semua itu untuk “hujan yang diturunkan Allah dari
diikuti dengan tulus. Al-Quran ketinggian” (meteorologi), “buah-
melukiskan mereka sebagai orang- buahan yang berwarna-warni”
orang yang mendapat petunjuk dari (flora), “bahan-bahan dalam susun-
Allah (Q., 39: 17-18). an geologis gunung-gunung yang
Gambaran Al-Quran tentang ûlû juga berwarna-warni” (minerologi),
al-albâb itu benar-benar bersesuaian “aneka ragam manusia” (antro-
dengan pengertian modern tentang pologi, humaniora serta ilmu-ilmu
kaum cendekiawan. Dan dalam sosial), dan “aneka ragam binatang,
gambaran itu juga sudah tersimpul- baik liar maupun peliharaan”
kan tugas dan peranan kaum cende- (fauna) (Q., 35: 27-28).
kiawan Muslim, yaitu bertanggung Dengan kata lain, menurut pe-
jawab untuk menyampaikan dan ngertian Al-Quran, kaum cendekia-
mengembangkan makna yang lebih wan atau ulama ialah mereka yang
hakiki dalam kehidupan keagamaan sanggup dengan baik memahami
atau religiusitas masyarakat, agar seluruh gejala alam di sekitarnya

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3515


(seperti kemampuan Adam me- gereja. Karena itu, saya sembahyang
ngenali “nama-nama” sebagai bekal di sana.”
menjalankan tugas kekhalifahan). K emudian ‘Umar menengok
Lalu mampu menangkap pesan kepada tentaranya, “Hai tentaraku,
Ilahi di balik gejala-gejala alam se- bila tempat bersejarah ini di-
kitar itu sebagai ayat-ayat atau peringati dengan pendirian masjid,
sumber-sumber ajaran, dan me- saya pesan, masjid itu tidak boleh
nyampaikannya kepada masyarakat. besar dan tidak boleh ada shalat
Jumat, tidak boleh ada azan, karena
ada gereja, dan bangunannya tidak
boleh lebih tinggi daripada gereja
‘UMAR DAN PATRIAK
YERUSALEM itu.” Itulah wasiat ‘Umar.
Kemudian ‘Umar bertanya ke-
Setelah membebaskan Yerusalem pada Patriak, “Di mana bekas mas-
dan membuat suatu perjanjian (di- jid Nabi Sulaiman, karena Nabi
sebut Perjanjian Aelia) dengan kami dulu pernah berjalan di sini
Patriak, ‘Umar mengatakan ke- dan bertemu dengan semua nabi
inginannya untuk shalat syukur dan dalam shalat beliau menjadi
kepada Allah atas dibebaskannya imam.” Mendengar itu, Patriak me-
Yerusalem. Patriak mempersilakan rasa ngeri dan ketakutan. Dia mem-
supaya ‘Umar sembahyang di gere- perkirakan ‘Umar akan marah me-
janya, karena perjanjian tadi diada- lihat tempat itu sudah menjadi
kan di gereja Kiamat yang orang tempat sampah. Maka oleh Patriak
Inggris menyebutnya sebagai Gere- ditunjukkan tempat-tempat yang
ja Makam Suci. Tetapi ‘Umar me- bagus. ‘Umar menolak, “Bukan
nolak. Lalu dia keluar dan pergi ke ini.” Akhirnya, terpaksa ditunjuk-
tangga agak jauh dari gereja dan di kan di Bukit Moria, yang harus
sanalah dia shalat sendiri. dicapai dengan merangkak untuk
Setelah selesai, dia mengatakan sampai atas.
kepada Patriak, “Hai Patriak, tahu- ‘Umar pun masuk kompleks
kah Anda mengapa saya tidak mau masjid itu dan dilihatnya di atas ba-
sembahyang di gereja?” “Ya, me- tu suci sampah menggunung yang
ngapa?” jawab Patriak. “Kita ini dilemparkan orang-orang Nasrani
masih dalam suasana perang, kalau sebagai penghinaan kepada orang
rakyat saya tahu bahwa saya habis Yahudi. Maka ‘Umar pun sangat
sembahyang di gereja Anda, mereka marah kepada Patriak dan meme-
akan mengira gereja ini sudah men- rintahkannya untuk memulai pem-
jadi masjid. Anda akan kehilangan bersihan.

3516 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Setelah bersih, ‘Umar mengata- ‘UMAR DAN YERUSALEM
kan kepada salah satu sahabatnya,
Ka‘ab Ibn Akhbar, “Di mana kita Setelah ‘Umar selesai membuat
sembahyang?” Ka‘ab menunjuk perjanjian dengan Patriak Sofronius,
tempat di sebelah utara batu suci yang dibuat di Gereja Kanîsat al-
yang baru dibersihkan. ‘Umar pun Qiyâmah, ‘Umar hendak melakukan
marah karena seolah-olah Ka‘ab shalat syukur atas pembebasan kota
(yang memang bekas orang Yahudi) Yerusalem. Oleh Patriak, ‘Umar
menginginkan agar shalat masih dipersilakan melakukan shalat di
menghadap shakhrah sekaligus ke gerejanya, tapi ‘Umar menolak, lalu
Makkah. ‘Umar pun memilih tem- beliau shalat di anak tangga di luar
pat sebelah selatannya. Sembahyang gereja. Setelah selesai shalat, Umar
menghadap Makkah dengan mem- mengatakan begini: “Tahukah Anda
belakangi tempat suci orang Yahudi mengapa saya tidak mau sembah-
tadi. (Yang disebut shakhrah itu yang di gerejamu?” Patriak itu men-
notabene adalah kiblatnya Nabi jawab, “Tidak tahu.” Lalu ‘Umar
Muhammad Saw. sebelum pindah menjelaskan: “Kita ini masih dalam
ke Makkah.) suasana perang. Kalau saya sampai
Tempat itulah yang sekarang di- melakukan shalat di gerejamu, ma-
dirikan masjid yang kita sebut ka tentara saya akan mengira gereja
Masjid Aqsha. Masjid itu berdiri ini sudah menjadi masjid. Karena
1.000 tahun yang lalu, seumur itu, kamu akan kehilangan gereja.”
dengan Borobudur. Sedangkan Dan memang berkat itulah gereja
shakhrah juga diperingati dengan itu sampai sekarang masih tetap
sebuah monumen yang disebut bertahan. Lalu ‘Umar bilang kepada
Qubbat Al-Shakhrah, yaitu monu- tentaranya, “Saya tahu tempat saya
men Islam yang paling awal, yang sembahyang (di samping gereja) ini
masih berdiri sampai sekarang dan nanti akan diperingati dengan
paling indah. mendirikan sebuah masjid. Karena
Inilah semua yang diperlihatkan itu, saya pesan, bila masjid itu
Allah Swt. kepada Nabi. Maka se- dibangun, tidak boleh besar, tidak
betulnya dengan Isra-Mikraj, Nabi boleh ada shalat jamaah, tidak
napak tilas, dan itu langsung di- boleh lebih tinggi daripada gereja
sebutkan dalam Al-Quran. Begitu- di sebelahnya, dan tidak boleh ada
lah maksud dari surat Al-Isrâ’ yang azan karena suaranya dikhawatirkan
juga disebut surat Bani Isra’il. mengganggu gereja tersebut.”
Nah, kalau kita ke Yerusalem
sekarang ini, kita akan menyaksikan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3517


Masjid ‘Umar yang letaknya di Setelah selesai membuat perjan-
depan Gereja Holy Sepulcher. Tidak jian dan melakukan shalat syukur,
seperti yang diwasiatkan oleh ‘Umar menanyakan kepada Patriak:
‘Umar, sekarang justru Masjid “Hai Patriak, Nabi saya (maksudnya
‘Umar itu cukup besar, ada shalat Nabi Muhammad Saw.) dulu ber-
jamaah, bahkan menaranya lebih cerita tentang tempat ini. Sekarang
tinggi daripada gereja yang ada di tolong tunjukkan kepada saya di
sebelahnya. Nah, ternyata masjid mana tempat Masjid Sulaiman
besar itu adalah (Haykâl
bikinan Turki, S u l a ym â n ,
bukan Masjid Seorang yang “percaya” (mukmin) Solomon
‘Umar. Masjid tentu akan memiliki orientasi dan sikap Temple) itu?”
‘Umar yang asli, hidup yang bersifat strategis atau Patriak itu
memandang jauh ke depan. Seba-
yang sesuai de- takut karena
liknya, orang yang tidak percaya (kafir)
ngan pesannya, hanya memiliki sikap hidup yang ‘Umar pasti
justru selama bersifat jangka pendek .... akan marah,
ratusan tahun sebab masjid
disembunyikan. Baru tiga tahun yang dimaksud oleh Nabi Haykâl
yang lalu (dari 1996) masjid itu Sulaymân itu telah menjadi tempat
ditemukan dalam keadaan ditim- pembuangan sampah. Patriak itu
buni tanah dan kerikil. Masjid menunjukkan tempat yang bagus-
itulah yang sesuai dengan wasiat bagus, tapi ‘Umar menolak. Kata
‘Umar ibn Al-Khaththab, yang ‘Umar, “Bukan ini!” Akhirnya ter-
terletak persis di depan Holy Se- paksa ditunjukkan yang sebenar-
pulcher. Jadi masjid besar yang nya, yaitu tempat yang penuh
sekarang ada itu bukan Masjid dengan tumpukan sampah.‘ Umar
‘Umar karena tidak sesuai dengan pun marah kepada Patriak. Kata
wasiatnya. ‘Umar, “Kamu tahu bahwa ini
Di sini ada kesalahpahaman. Ya- tempat suci. Sebagai pemimpin
itu ada orang mengira bahwa Mas- agama, kamu semestinya tidak
jid ‘Umar di Yerusalem itu adalah bersikap semacam ini. Sekarang,
Qubbat Al-Shakhrah. Padahal bu- marilah kita bersihkan, dan kamu
kan. Ada juga yang mengira Masjid yang harus memulai.” ‘Umar pun
‘Umar itu di sebelah selatannya, masuk ke kompleks masjid itu dan
yaitu yang biasa disebut Masjid di atasnya didapati tumpukan
Aqsha. Itu juga salah. Jadi, Masjid sampah yang menggunung yang
‘Umar itu adalah yang letaknya di dilempar ke situ oleh orang-orang
depan gereja, yang bentuknya kecil. Kristen sebagai penghinaan kepada

3518 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


orang Yahudi. Lalu Patriak itu sembahyang. Dan di tempat ini
disuruh mengambil kotoran-kotor- pula kemudian didirikan Masjid
an yang menumpuk di atasnya, Aqsha oleh Al-Walid Ibn ‘Abd Al-
termasuk kotoran manusia. Patriak Malik. Masjid itulah yang sampai
tersebut ditemani oleh seseorang sekarang dikenal oleh umat Islam
yang kemudian membacakan se- sebagai Masjid Aqshâ yang di-
buah ramalan dalam Bibel tentang bangun pada abad ketujuh sampai
akan datangnya seseorang yang akan delapan Masehi.
menguasai Yerusalem sampai hari Di muka bumi ini salah satu
kiamat. Orang itu mengatakan, bangunan yang paling indah ialah
“Inilah—maksudnya ‘Umar Ibn Al- Qublat Al-Shakhrah (The Dome of
Khaththab—yang dijanjikan oleh the Rock). Orang Indonesia sering
Bibel. Dan sekarang betul-betul menyamakan kata Shakhrah itu
sudah terjadi, bahwa Yerusalem dengan shahrâ’, yang artinya sahara
jatuh kepada kaum Gentile.” Gen- (padang pasir). Padahal shakhrah itu
tile itu bahasa Yunani, yang artinya artinya batu besar, yang dipercaya
bukan orang Yahudi, asing, dan oleh umat Islam sebagai tempat
sedikit agak rendah. berpijaknya Nabi untuk Mi’raj. Di
Nah, setelah sampah itu di- batu besar itulah kemudian di-
angkat dan lokasi itu bersih, ter- bangun sebuah kubah yang sangat
lihatlah batu besar yang dulu indah oleh ‘Abd Al-Malik Ib n
menjadi the Holy of Holies. Maka Marwan, yang kemudian disebut
berkatalah ‘Umar, “Inilah yang Qubbat Al-Shakhrah yang sekarang
digambarkan kepadaku oleh Nabi. menjadi masjid (buat) perempuan.
Sekarang kita sudah kuasai.” Lalu Sedangkan masjid untuk jamaah
‘Umar bertanya kepada Ka’ab, se- prianya adalah Masjid Aqsha.
karang di mana kita sembahyang? Kembali pada percakapan antara
Lalu Ka’ab menunjuk tempat sebe- ‘Umar dengan Patriak. Umar waktu
lah utara dari batu besar tadi, mak- itu bilang pada Patriak bahwa
sudnya supaya sembahyang itu tempat ini adalah tempat suci tiga
menghadap batu besar itu (Shakh- agama: Yahudi, Kristen, dan Islam.
rah) sekaligus menghadap ke Karena itu, orang-orang Yahudi
Ka‘bah (Makkah). ‘Umar marah harus boleh tinggal di sini. Hal ini
sekali, katanya: “Kamu masih saja ditegaskan oleh ‘Umar, sebab sejak
bawa-bawa Yahudimu.” Kemudian zaman Titus dan penguasa-pe-
‘Umar pergi ke sebelah selatan dari nguasa Romawi Kristen, orang
Shakhrah itu. Di sinilah didirikan Yahudi tidak boleh lagi tinggal di
masjid darurat tempat ‘Umar ber- Palestina. Maka mereka pun me-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3519


ngembara ke seluruh muka bumi ten Ortodoks Yunani dengan Ar-
tanpa tanah air. Itulah kemudian menia. Kemudian orang Yahudi da-
yang disebut diaspora. Itu pulalah pat satu kaveling. Kaveling dalam
yang disebutkan dalam Al-Quran: bahasa Arab disebut al-hayy, yang
Mereka selalu ditimpa oleh ke- dalam bahasa Inggrisnya disebut
naifan di mana pun mereka tinggal, quarter. Jadi kalau kita ke Yerusalem,
kecuali mereka yang memelihara di sana ada Jewish Quarter, Arme-
hubungan dengan Allah dan hu- nian Quarter, Greek Quarter. Tapi ti-
bungan dengan sesama manusia (Q., dak ada quarter Islam, sebab orang
3: 112). Islam memiliki bagian yang paling
Nah, sekarang kalau dipikir-pikir besar.
kesulitan orang-orang Isra’il terha- Jadi orang Yahudi itu bisa kem-
dap orang Islam itu ibarat “air susu bali ke Yerusalem karena kebaikan
dibalas air tuba”. Orang-orang Isra’il orang Islam, yaitu Khalifah ‘Umar
menzalimi orang Islam yang dulu Ibn Al-Khaththab. Sebelum itu,
menolong mereka. Sebab, ‘Umarlah ratusan tahun mereka tidak peduli
dulu yang membolehkan orang- dengan tanah air mereka, karena
orang Yahudi itu tinggal di Ye- mereka memang tidak berdaya dan
rusalem. Pada waktu ‘Umar mem- tidak bisa berbuat apa-apa. Yang
biarkan orang-orang Yahudi tinggal mereka bisa lihat hanyalah tembok
di Yerusalem, Patriak Kristen itu sebelah barat yang kita menyebut-
sebenarnya nggak setuju. Akhirnya nya dengan Tembok Buraq. Di-
terjadi kompromi dengan dibuat sebut Tembok Buraq karena ada
kaveling-kaveling. Patriak itu me- cerita bahwa Nabi waktu melaku-
ngatakan, “Baiklah, orang-orang Ya- kan Isrâ’-Mi‘râj menambatkan ken-
hudi boleh tinggal di Yerusalem, ta- daraannya di tembok tersebut.
pi tidak boleh campur tangan de- Orang-orang Yahudi menyebut
ngan Kristen.” Setelah itu, ‘Umar tembok tersebut Wailing Wall
mengkaveling-kaveling. Kavelingnya (Tembok Ratap), karena mereka
penguasa biasanya lebih besar. Jadi setiap kali melihat tembok itu
orang Islam waktu itu, karena pe- meratapi nasibnya yang ngenes,
nguasa, kavelingnya paling besar, menyedihkan. Tembok Ratap itu-
yaitu di pusat kota, yang sekarang lah tempat ibadat orang-orang
berdiri Masjid Aqsha. Orang Kris- Yahudi. Mereka beribadat di sana
ten sendiri dapat dua kaveling, kare- sambil menangis dan melakukan
na untuk dua kelompok yang tidak semacam rukuknya orang Islam
bisa dipersatukan, yaitu kavling Kris- dalam shalat. Kemudian mereka

3520 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


mengirimkan surat kepada Tuhan. seorang muazin Rasul yang sangat
Suratnya kecil dan digulung, ke- disayangi, banyak para sahabat
mudian dimasukkan ke sela-sela menuduh ‘Umar telah menyim-
tembok itu. Nah, itulah surat pang dari Al-Kitab dan Al-Sunnah.
untuk Tuhan. Ternyata orang Islam Menurut para pengkritik ‘Umar ini,
pun ketularan orang Yahudi, yaitu Al-Kitab, seperti tersebutkan dalam
mengirim surat kepada orang mati, surat Al-Anfâl/8, mengajarkan
seperti ke kuburan Imam Al-Syafi‘i bahwa harta rampasan perang,
di Mesir yang setiap hari terima termasuk tanah, harus dibagi-bagi
ribuan surat. menurut cara tertentu, sebagiannya
Jadi, yang menyelamatkan untuk para tentara yang berperang.
Yerusalem adalah orang Islam. Lagi pula Nabi sendiri pernah
Orang Yahudi hanya beberapa ratus membagi-bagi tanah pertanian
tahun saja menguasai Yerusalem. rampasan serupa itu kepada tentara,
Selama ini orang Islam dan di yaitu tanah-tanah pertanian
tangan orang Islamlah Yerusalem Khaibar setelah dibebaskan dari
benar-benar memperoleh keagung- kekuasaan orang-orang Yahudi yang
annya. memusuhi Nabi dan kaum Mus-
limin. Sejarah mencatat bahwa
kemelut perbedaan pandangan itu
‘UMAR DIPUJI DAN DIKRITIK membuat suasana Madinah selama
tiga hari menjadi sangat tegang.
Salah satu tindakan ‘Umar yang ‘Umar terutama gusar sekali oleh
sepintas lalu tampak bertentangan kritik-kritik yang dipelopori Bilal,
atau tidak sejalan dengan arti sehingga ia pernah mengucapkan
harfiah Kitab Suci dan percontohan doa: “Ya Tuhan, bebaskan aku dari
Nabi ialah kebijaksanaannya, ketika Bilal dan kawan-kawannya.” Me-
menjabat sebagai khalifah kedua, mang, akhirnya ‘Umar memperoleh
untuk tidak membagi-bagikan kemantapan diri berkenaan dengan
tanah-tanah pertanian di Syria dan kebijaksanaannya itu, yaitu setelah
Irak yang baru dibebaskan kepada ia dalam musyawarah mendapat
tentara Muslim bersangkutan, dukungan para pembesar sahabat,
tetapi justru kepada para petani dan setelah ia mengemukakan inter-
kecil setempat, sekalipun mereka pretasinya sendiri yang meyakinkan
ini bukan (belum) Muslim. Ke- tentang keseluruhan semangat
bijaksanaan ‘Umar itu menimbul- ajaran Kitab Suci dan kebijaksanaan
kan protes keras dari kalangan para Nabi.
sahabat. Dipelopori oleh Bilal,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3521


Karena ide-ide kreatifnya, ‘Umar yang berteori bahwa perasaan anti-
diakui, baik oleh para sarjana Mus- ‘Umar yang berlebihan dari golong-
lim sendiri maupun kalangan bukan an para pengikut ‘Ali Ibn Abi
Muslim, bahwa ia adalah orang Thalib itu, yakni kaum Syi‘ah,
kedua sesudah Nabi Muhammad telah tercampur dengan unsur luar
Saw. yang paling menentukan Islam, semacam Persianisme atau
jalannya sejarah Islam. Tetapi juga Iranisme yang muncul ke permu-
karena semangat kaan oleh do-
inovatifnya itu, rongan gerakan
‘Umar tidak ter- Syu‘ûbîyah—se-
hindar dari pe- macam nasiona-
nilaian negatif lisme—pu-
dan tuduhan se- jangga Persia,
bagai telah me- Fi rdausi. Ini
nyimpang dari mengingat bah-
agama yang be- wa di bawah ke-
nar. Sekurang- khalifahan Umar
kurangnya Ibn itulah Persia di-
Taimiyah, se- bebaskan oleh
orang pembaharu pemikiran Islam tentara Islam Arab, dan mengingat
dari Syria pada abad VIII H/XIV M bahwa mayoritas golongan Syi‘ah
yang bersemangat dan sangat kritis, adalah orang-orang Persia atau
telah mencatat berbagai kesalahan Iran—wallâhu a‘lam).
‘Umar. Sedangkan kaum Syi‘ah, Terlepas dari penilaian kurang
yang diketahui mempunyai kecen- baik kelompok tertentu terhadap
derungan anti-‘Umar secara ber- ‘Umar, khalifah kedua ini oleh umat
lebihan, menuduh khalifah kedua Islam Ahl al-Sunnah (golongan
itu tidak saja telah melakukan ber- Sunni) disepakati sebagai pemim-
bagai bid‘ah, tetapi bahkan ia telah pin kaum beriman yang paling
berbangga dengan penyelewengan- berhasil. Boleh dikata, dari sudut
penyelewengan yang diperbuatnya. peninjauan yang menyeluruh, masa
Namun, patutlah diingatkan ‘Umar adalah masa keemasan seja-
bahwa penilaian-penilaian negatif rah Islam. Maka tidak menghe-
kepada gagasan dan tindakan ‘Umar rankan kiranya bahwa pada zaman
serupa itu terjadi hanyalah sesudah mutakhir ini, bila aspiran reformasi
‘Umar sendiri telah lama tiada. Hal keagamaan, sosial, dan politik Islam
ini terutama berkenaan dengan harus mencari model klasik bagi
tuduhan-tuduhan kaum Syi‘ah (ada wawasannya, ia akan dengan ber-

3522 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


semangat dan penuh simpati me- kamu binatang yang ditangkap) oleh
nyebut masa ‘Umar. Golongan binatang-binatang berburu yang
pemikir Islam modernis misalnya, kamu latih dengan kamu biasakan
sangat mengagumi ‘Umar tidak saja menangkap binatang buruan dan
karena ia meneladani bagaimana kamu ajari binatang-binatang itu
menangkap semangat Islam secara dengan sesuatu (keterampilan) yang
menyeluruh, tetapi juga karena ia diajarkan Allah kepada kamu;
berhasil menciptakan masyarakat karena itu makanlah apa yang
yang menurut jargon-jargon mo- ditangkap oleh binatang berburu itu
dern tentunya akan dinamakan untuk kamu, dan sebutlah nama
demokratis dan sosialistis. Allah atasnya, serta bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah
Mahacepat dalam perhitungan.”
Pada hari ini dihalalkan pada kamu
‘UMAR MELARANG
MENIKAHI AHL AL-KITÂB
perkara yang baik-baik. Makanan
mereka yang mendapatkan Kitab Suci
‘Umar Ibn Al-Khaththab ketika (Ahl Al-Kitâb) adalah halal bagi
menjabat sebagai komandan kaum kamu, dan makanan kamu halal
beriman (Amîr Al-Mu’m inîn) itu bagi mereka. Dan (halal, yakni dibe-
tidak membenarkan seorang tokoh narkan kawin, bagi kamu) para
sahabat Nabi kawin dengan Ahl Al- wanita merdeka dari kalangan
Kitâb (Yahudi atau Kristen), padahal wanita beriman, juga wanita mer-
Al-Quran jelas membolehkannya. deka dari kalangan mereka yang
Penyebutan tentang dibolehkannya mendapat Kitab Suci sebelum kamu,
lelaki Muslim kawin dengan wanita jika kamu beri mereka mahar-mahar
Kristen atau Yahudi dalam Al- mereka, dan kamu nikahi mereka
Quran ada dalam rangkaian dengan (secara sah), tanpa kamu menjadikan
penyebutan tentang dihalalkannya mereka objek seksual semata (zina),
makanan kaum Ahl Al-Kitâb itu dan tanpa kamu memperlakukan
bagi kaum beriman, sebagaimana mereka sebagai gundik. Barangsiapa
makanan kaum beriman halal bagi menolak untuk beriman, maka
mereka: sungguh sia-sialah amal perbuatan-
“Mereka bertanya kepada engkau nya, dan ia di akhirat akan tergolong
(Nabi) tentang apa yang dihalalkan- orang-orang yang merugi (Q., 5: 4-
nya untuk mereka.” Jawablah, “Di- 5).
halalkannya bagi kaum apa saja ‘Umar, seperti dalam beberapa
yang baik; juga (dihalalkan bagi kasus lain, tidak berpegang kepada

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3523


makna lahiriah bunyi lafal firman Al-Walid Ibn Al-Malik), konsep
itu. Suatu ketika ‘Umar menerima tentang Ahl Al-Kitâb diperluas
surat dari Hudzaifah Ibn Al- meliputi kaum Majusi dan Hindu-
Yamman, yang isinya menceritakan Buddha. Karena itu, banyak ahli
bahwa ia telah kawin dengan se- fiqih yang berpandangan bahwa
orang wanita Yahudi di Kota Al- konsep Ahl Al-Kitâb tidak terbatas
Mada’in. Ketika Hudzaifah meminta hanya kepada kaum Yahudi atau
pendapat, maka Umar, dalam surat Kristen saja, tetapi dapat diperluas
jawabannya memberi peringatan juga kepada kaum Majusi atau
keras, antara lain dengan menga- Zoroaster (sudah sejak Umar), dan
takan: “Kuharap engkau tidak akan kepada kaum Hindu, Buddha,
melepas surat ini sampai dia (wa- Konfusianis, Taois, Shinthois dll.
nita Yahudi) itu engkau lepaskan. Sebab, seperti dikatakan oleh Abdul
Sebab aku khawatir kaum Muslim Hamid Hakim, seorang tokoh
akan mengikuti jejakmu, lalu me- terkemuka pembaruan Islam di
reka mengutamakan para wanita Sumatera Barat, asal-usul agama-
Ahl Al-Dzimmah (Ahl Al-Kitâb yang agama Asia itu pun adalah paham
dilindungi) karena kecantikan me- Ketuhanan Yang Maha Esa atau
reka. Hal ini sudah cukup sebagai tauhid, dan agama-agama itu mem-
bencana bagi para wanita kaum punyai kitab suci.
Muslim.” Maka apa yang dikhawatirkan
Menurut jalur penuturan lain, khalifah sungguh-sungguh dapat
‘Umar menegaskan bahwa kaum menjadi kenyataan, yaitu telantar-
lelaki Muslim kawin dengan wanita nya kaum Muslimah sendiri jika
Ahl Al-Kitâb tidaklah terlarang atau kaum Muslim lelaki diizinkan
haram. Ia hanya mengkhawatirkan dengan bebas menikah dengan
telantarnya wanita Muslimah. Di- wanita Ahl Al-Kitâb. Sebab waktu
sebabkan oleh meluasnya daerah itu kaum Muslim itu hanya terbatas
kekuasaan politik kekhalifahan kepada minoritas kecil para pe-
Islam, dan banyaknya bangsa- nguasa politik dan militer dan
bangsa non-Muslim yang menjadi hampir terdiri hanya dari bangsa
rakyat kekhalifahan itu, maka Arab saja, dan belum banyak ka-
kesempatan nikah dengan wanita langan dari bangsa lain yang me-
Kristen dan Yahudi juga menjadi meluk Islam, sekalipun berada di
terbuka lebar. Apabila kelak, setelah negara Islam. Meskipun ternyata
Persia dibebaskan (di zaman ‘Umar larangan (sementara) ‘Umar itu
sendiri) dan Lembah Indus oleh lambat laun ditinggalkan (dan
Muhamad Ibn Qasim (di zaman bangsa Arab umumnya melakukan

3524 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


integrasi total dengan penduduk di nya pada tahun 11 H atau 632 M,
mana mereka hidup sehingga lebur telah wanti-wanti kepada kaum
dengan bangsa setempat), namun Muslimin, jika mereka tidak hen-
kebijakan khalifah kedua itu men- dak tersesat, untuk berpegang hanya
jadi preseden dalam yurisprudensi kepada Al-Kitab dan Al-Sunnah
Islam tentang kemungkinan di- saja. Yang dimaksud dengan Al-
lakukannya kebijakan khusus sesuai Kitab ialah kitab suci Al-Quran,
dengan tuntutan ruang dan waktu. sedangkan Al-Sunnah (tradisi) ialah
Jadi ada timbangan sisa historis dan keseluruhan perilaku Nabi semasa
humanis dalam menetapkan suatu hidupnya sebagai Utusan Tuhan
hukum. yang dipandang sebagai contoh
pelaksanaan Al-Kitab tersebut.
Di antara para sahabat Nabi
‘UMAR MENGEBIRI AZAN?
tampaknya tidak ada yang lebih
bergairah kepada Al-Quran dan
Orang Syi‘ah pernah menuduh lebih teguh berpegang kepadanya
‘Umar menghapuskan satu bagian seperti ‘Umar Ibn Al-Khaththab,
dari azan yang bunyinya hayya ‘alâ yang oleh Nabi semasa hidupnya
khayri al-‘amal (marilah kita me- pernah disebut sebagai seorang
nuju sebaik-baik amal), yang di- yang paling mungkin menjadi
letakkan setelah hayya ‘alâ al-shalâh, Utusan Tuhan seandainya Nabi
hayya ‘alâ al-falâh. Orang Syi‘ah sendiri bukanlah Rasul Allah pung-
menuduh itu dihapus oleh ‘Umar, kasan. Bagi ‘Umar, kebesaran
karena kalau itu diteriakkan dari Muhammad bukanlah semata-mata
atas menara, maka orang lupa karena kepribadiannya, tetapi
bahwa jihad juga sangat penting. lebih-lebih karena kenyataan bahwa
Dikhawatirkan bahwa nanti orang Muhammad telah ditunjuk oleh
hanya mementingkan shalat, dan Tuhan untuk menerima wahyu-
lupa jihad. Periode ‘Umar adalah Nya. Karena caranya memandang
periode ekspansi ke mana-mana. Nabi demikian itu, sejarah merekam
bahwa ‘Umar adalah seorang saha-
bat Nabi, yang sekalipun sangat
‘UMAR,
hormat kepadanya, namun tidak
SAHABAT PALING KREATIF
segan-segan mengajukan keberatan
kepada gagasan atau tindakan Nabi
Diriwayatkan dalam sebuah jika dirasa olehnya bahwa Nabi ber-
hadis yang terkenal bahwa Nabi pikir atau bertindak atas kemauan
Muhammad Saw., menjelang wafat- sendiri, bukan atas petunjuk lang-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3525


sung Tuhan. Dalam ilmu tafsir tualitasnya itu berani mengemu-
diketahui tentang adanya beberapa kakan ide-ide dan melaksanakan
ayat suci yang turun tidak untuk tindakan-tindakan inovatif yang
mendukung gagasan tertentu Nabi, sebelumnya tidak dicontohkan oleh
melainkan gagasan ‘Umar. ‘Umar Nabi, bahkan yang kadang-kadang
sendiri adalah bekas salah seorang sepintas lalu tampak seperti tidak
musuh Nabi yang sejalan, kalau
paling keras, dan tidak malah
menjadi Muslim “Ya Allah, Pemilik Kekuasaan! bertentangan,
hanya gara-gara Kauberi kekuasaan kepada yang dengan penger-
suatu kali men- Engkau kehendaki dan Kaucabut tian harfiah Al-
kekuasaan dari siapa saja yang
dengar ayat-ayat Kitab dan Al-
Engkau kehendaki. Engkau mem-
suci dibaca oleh Sunnah. Con-
beri kemuliaan kepada siapa yang
adik perempuan- Engkau kehendaki ....” toh ide inovatif
nya yang telah ‘Umar yang
lebih dahulu (Q., 3: 26) tanpa preseden
menjadi Musli- di zaman Nabi
mah. Dan dalam ialah yang ber-
hidup selanjutnya, ‘Umar dikenal sangkutan dengan kitab suci
sebagai sahabat Nabi dan pe- sendiri. ‘Umar mengusulkan kepada
mimpin kaum Muslimin yang Abu Bakar, pada waktu yang akhir
sangat dekat dengan kalangan Al- ini menjabat sebagai khalifah
Qurrâ’ dan Al-Huffâzh (para ahli pertama, untuk membukukan Al-
baca dan penghafal Al-Quran). Quran yang pada waktu itu masih
Karena perhatiannya yang men- berupa catatan-catatan dan hafalan
dalam kepada Al-Quran dan ke- pribadi yang banyak tersebar pada
murniannya, ‘Umar tercatat paling banyak para sahabat Nabi, menjadi
keras mencegah kaum Muslimin sebuah mushaf atau buku terjilid.
menulis sesuatu, termasuk hadis, Mula-mula Abu Bakar menolak ide
selain dari Kitab Suci itu. semacam itu, persis karena tidak
Tampaknya juga di antara para pernah dicontohkan oleh Nabi
sahabat itu tidak ada yang ber- sendiri semasa hidupnya. Tetapi
pikiran begitu kreatif seperti ‘Umar. atas desakan ‘Umar yang sangat
Kreativitas itu memberi kesan kuat kuat, disertai alasan-alasan yang
sekali bahwa ‘Umar, sekalipun tepat, dan setelah dimusyawarahkan
beriman teguh, tidaklah dogmatis. dengan sahabat-sahabat yang lain,
‘Umar adalah seorang beriman yang usul ‘Umar itu diterima dan di-
intelektual, yang dengan intelek- laksanakan. Zaid Ibn Tsabit, se-

3526 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


orang sahabat yang terkenal keahli- bukuannya timbul mula-mula dari
annya dalam tulis-baca, dan dise- pikiran inovatif ‘Umar Ibn Al-
babkan oleh kedekatannya kepada Khaththab.
Nabi dalam hal pencatatan wahyu
setiap kali turun, ditunjuk untuk
memimpin panitia pembukuan Al-
UMAT ISLAM
Quran itu, dan berhasillah olehnya DAN KEMERDEKAAN
dibuat satu naskah pertama kitab
suci Islam. Partisipasi warga Indonesia yang
Zaid itu pula yang kelak oleh bersemangat keislaman dalam per-
‘Utsman Ibn Affan, sebagai khalifah juangan untuk pertahanannya
ketiga, ditunjuk kembali memim- sangat menentukan, sehingga para
pin pembuatan beberapa naskah Al- pendiri Republik ini secara arif
Kitab dengan berpegang kepada bijaksana mengenangnya dengan
naskah peninggalan masa Abu Bakar mendirikan masjid-monumen Syu-
tersebut, untuk disebar di kota-kota hada (Pahlawan) dan Istiqlal (ke-
terpenting dunia Islam saat itu. merdekaan). Dengan jelas kedua
Karena kebijaksanaan ‘Utsman yang monumen itu melambangkan pe-
dengan tegas memerintahkan kaum ngakuan tentang adanya Kein-
Muslimin untuk memusnahkan donesiaan dan Keislaman, serta
naskah-naskah pribadi kitab suci antara kemerdekaan dengan peran
yang ada, dan selanjutnya agar besar warga negara yang berse-
hanya mencontoh naskah-naskah mangat Keislaman. Hal itu akan
resmi tersebut, umat Islam ber- tetap demikian tanpa bisa diubah
untung memiliki kesatuan dan lagi, meskipun mungkin peran
keutuhan Kitab Suci, yang ke- warga negara dengan semangat
murniaannya dipelihara dengan Keislaman itu dalam fase-fase yang
tingkat kesungguhan yang luar lebih memerlukan keahlian teknis
biasa sampai saat ini. dan pengelolaan (manajerial) sangat
Tidak diragukan lagi bahwa di bawah proporsi. Tetapi jika kita
keutuhan Al-Quran merupakan mengetahi bahwa kurangnya peran
warisan intelektual Islam yang mereka di bidang ini ialah karena
terpenting dan paling berharga. rendahnya atau malah tidak adanya
Sekalipun mushaf yang ada seka- pendidikan (modern, yakni
rang secara istilah disebut sebagai Belanda) kepada mereka dibanding-
“Mushaf menurut penulisan kan dengan warga lain yang lebih
‘Utsman” (Al-Mushâf ‘alâ al-rasm “beruntung”, maka sesungguhnya
Al-‘Utsmânî), tetapi gagasan pem- adalah suatu ironi jika kita justru

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3527


tidak menunjukkan sikap penuh wajaran itu diibaratkan sistem pem-
hormat kepada mereka. Sebab tidak budidayaan tanaman melalui oku-
adanya pendidikan modern lasi, maka justru setelah pohon itu
Belanda kepada mereka adalah besar kemungkinan patah batang
justru akibat patriotisme mereka dan tumbang semakin besar, dan
yang berkobar-kobar, yang mem- memang begitulah yang terjadi
buat mereka selalu menempuh jalan dengan keprihatinan semua pihak.
tidak kenal kompromi terhadap Tetapi, betapapun, karena sifat dan
Belanda, termasuk tidak kenal fungsi warga yang bersemangat
kompromi dalam bidang pendidik- Keislaman itu sebagai tulang pung-
an dan budaya pada umumnya. gung dan inti (core) sistem kemasya-
Dan keadaan itu menjadi lebih rakatan (societal system) Indonesia,
parah lagi karena pemerintah kolo- maka lambat ataupun cepat mereka
nial justru bersikap diskriminatif akan mewujudkan peran itu di
terhadap mereka, yang secara sengit semua bidang kehidupan, sambil
mengingkari hak-hak mereka, ter- untuk sementara ini dan mungkin
masuk dan terutama hak untuk selamanya akan tetap berfungsi
memperoleh pendidikan yang wa- sebagai reservoir patriotisme yang
jar. Warga negara yang bersemangat sewaktu-waktu maju ke depan
Keislaman itu sedikit tertolong un- memenuhi panggilan tanah air. Hal
tuk jangka waktu tertentu dengan ini berkali-kali telah terbukti (yang
bergabungnya sejumlah kecil warga terakhir ialah panggilan tanah air
yang berpendidikan Belanda— untuk menghancurkan kaum ko-
karena mereka datang dari keluarga munis, yang kemudian meng-
dengan latar belakang sosio-kultural hantarkan bangsa ini memasuki
yang diuntungkan dan disenangi Orde Baru). Dengan partisipasi
(favourable) dalam sistem masyara- penuh dalam pendidikan modern
kat kolonial Hindia Belanda. dan dalam semua segi kehidupan
Tetapi karena bagaimanapun nasional lainnya, para warga yang
juga proses itu kurang wajar, maka bersemangat Keislaman itu sekarang
secara tidak tertolong hal itu me- sedang mengumpulkan pengeta-
nimbulkan problem legitimasi huan, kemampuan, dan penga-
kepemimpinan intern lembaga laman teknis yang amat diperlukan
yang menghimpun warga berse- bagi terlaksananya peran pada ting-
mangat Keislaman itu, dengan kat yang lebih tinggi dan menen-
akibat rongrongan atas pertum- tukan di masa datang.
buhan dan pengembangan kemam- Halangan psikologi-politik warga
puannya. Dan karena ketidak- bersemangat Keislaman untuk ikut

3528 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


serta sepenuhnya dalam pendidikan bersangkutan dengan rasa keabsah-
modern mulai sangat menipis baru an—menuju pada fase baru per-
sejak tahun 1950 berkat kesepa- kembangan nasionalnya dengan
katan antara Menteri Agama, A. identitas kultural yang lebih sejati
Wahid Hasyim, dengan Menteri dan menyiapkan pangkal tolak yang
Pendidikan dan Kebudayaan, kukuh untuk “lepas landas” (me-
Bahder Djohan (dalam Kabinet minjam ungkapan atau jargon
Natsir dan Masyumi) untuk meng- politik paling umum dewasa ini).
adakan mata pelajaran umum di
sekolah-sekolah agama dan mata
pelajaran agama di sekolah-sekolah
UMAT ISLAM HARUS ADIL
umum. Kesepakatan kedua menteri DAN SEIMBANG
itu telah terbukti menjadi titik tolak
proses dan perjalanan kedua sistem Al-Quran surat Al-Syûrâ/42: 38-
pendidikan Indonesia (“madrasah” 43 menggambarkan bagaimana
dan “sekolah”) menuju ke arah titik umat Islam harus bertindak se-
temu atau konvergensi. Dan titik imbang dan adil di muka bumi.
temu serta konvergensi itu saat-saat Renungan atas ayat ini juga bisa
sekarang sudah mulai dengan jelas memberikan kearifan tindakan bagi
menunjukkan wujud konkretnya kita dalam memecahkan masalah-
seperti, misalnya, sangat meningkat- masalah sosial yang dihadapi umat
nya kegairahan pada Keislaman di Islam, dalam kaitan dengan ke-
lembaga-lembaga pendidikan rumitan hubungan antaragama
umum dan tidak lagi terasa asing- yang sedang kita hadapi. Kita kutip
nya ilmu pengetahuan modern di terlebih dahulu terjemah ayat Al-
lembaga-lembaga pendidikan Ke- Qurannya: Dan mereka yang me-
islaman. Jika kecenderungan ini menuhi seruan Tuhan dan mendiri-
berlanjut terus dengan baik, maka kan shalat, dan persoalan mereka
tidak mustahil Indonesia akan dimusyawarahkan antara sesama
memiliki sistem pendidikan tunggal mereka, dan mereka infakkan seba-
yang lebih efektif akibat terjadinya gian rezeki yang Kami berikan
konvergensi total kedua sistem kepada mereka. Dan bila ada per-
pendidikan tersebut. Dan itu buatan sewenang-wenang menimpa
berarti bahwa sesungguhnya hari- mereka, mereka membela diri. Balas-
hari ini kita sedang menyaksikan an atas suatu kejahatan, adalah
berlangsungnya proses pertumbuh- kejahatan yang setimpal. Tetapi
an bangsa kita—melalui segi ter- barang siapa dapat memberi maaf
tentu sistem pendidikan kita yang dan menciptakan perdamaian, maka

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3529


balasannya dari Allah. Sungguh, Ia hak-hak pribadi maupun kolektif-
tak menyukai orang yang berbuat nya—merasa diinjak-injak, maka
zalim. Tetapi sungguh barang siapa kaum Muslim diperbolehkan ber-
membela diri setelah dianiaya, tak tahan dan membalas demi membela
ada alasan menyalahkan mereka. kebenaran. “Balasan atas suatu
Kesalahan hanyalah pada mereka kejahatan adalah kejahatan yang
yang menganiaya manusia, dan setimpal.” Tetapi dalam membela
melanggar batas di bumi tanpa sebab. diri, dan membalas atas hak-hak
Bagi mereka itulah, azab yang pedih. pribadi maupun kolektif yang
Tetapi sungguh, barang siapa mau diinjak-injak itu, kaum Muslim
sabar dan memberi maaf, sungguh diingatkan tidak boleh melebihi
itulah sikap yang terbaik (Q., al- dari kezaliman yang dideritanya,
Syûrâ/42:38-43). sehingga menjadi bentuk balas-
Mari kita merenungkannya: dendam. Karena itulah, untuk
Ayat ini dimulai dengan perkataan menghindari bentuk balas dendam
mereka yang memenuhi seruan yang dapat menimbulkan kezalim-
Tuhan, mendirikan shalat, dan an, Al-Quran memberi jalan keluar,
memusyawarahkan atas apa saja bahwa yang ideal itu bukan balas
masalah yang dihadapi. Musya- dendam tetapi mengikuti cara yang
warah dalam ayat ini mendapatkan lebih baik ke arah kerukunan
perhatian utama, sebagai prinsip kembali dengan orang-orang yang
kehidupan sosial-politik yang benar, melakukan pelanggaran. Inilah
mulai dari rumah tangga atau langkah moral terbaik dari ajaran
keluarga, kehidupan bermasyarakat, agama, yang membalik sikap per-
hingga hubungan kenegaraan. musuhan menjadi persahabatan
Musyawarah pun menjadi kata dan persaudaraan, yang penuh
kunci surat tersebut (Sûrah Al- dengan maaf dan rasa kasih sayang.
Syûrâ, surat mengenai musya- Dari segi agama, Allah lebih me-
warah). Prinsip musyawarah ini ridlai sikap persahabatan, per-
juga yang telah dipraktikkan secara saudaraan, maaf, dan rasa kasih-
sangat ekspresif oleh Nabi Saw., sayang itu daripada permusuhan
sehingga dapat menjadi model bagi dan balas dendam tak berkesudah-
kaum Muslim untuk mengerti an. “Barangsiapa dapat memberi
kehidupan modern mengenai de- maaf dan menciptakan perdamaian,
mokrasi, sesuai dengan asas par- maka balasannya dari Allah.” Wa-
tisipatif-egaliter. laupun Al-Quran juga menegaskan,
Tetapi, jika musyawarah tidak “Barangsiapa membela diri setelah
bisa dicapai, dan kaum Muslim— dianiaya, tak ada alasan menyalah-

3530 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kan mereka. Kesalahan hanyalah rembab dalam kelembekan moral,
pada mereka yang menganiaya ma- dan hukum tidak berjalan dalam
nusia, dan melanggar batas di bumi masyarakat, sehingga masyarakat
tanpa sebab. Bagi mereka itulah, ditandai oleh tidak adanya hukum
azab yang pedih.” Tetapi tetap, pada yang menegakkan pembeda antara
akhirnya, “Sungguh, barangsiapa mau yang benar dan salah.
sabar dan memberi maaf, sungguh Maka kita petik hikmah ayat di
itulah sikap yang terbaik.” atas bahwa bersabar dan memberi
Maka menjadi orang Islam yang maaf memang lebih berat dijalan-
menegakkan “jalan tengah”—seba- kan daripada memperlakukan orang
gai saksi, sebagai umat terbaik—itu dengan kasar dan keras untuk
sulit. Sebab kita harus tahu, kapan membalas dendam, dengan meng-
harus membela diri dengan meng- hukum mereka yang bersalah.
hancurkan musuh yang telah me- Sebab, menurut Al-Quran, bersabar
nganiaya kita, tapi kita juga harus dan memberi maaf itu adalah
tahu, kapan harus bersabar dan bentuk keberanian, pemecahan
memaafkan. Inilah yang harus kita masalah yang paling tinggi dan
minta setiap hari kepada Allah Swt. mulia. Karena itu, adalah bagian
sebanyak 17 kali melalui rakaat- dari fitrah manusia—yaitu ketika
rakaat sembahyang wajib kita, kita kembali kepada kesucian asal
Ihdinâ al-shirâth al-mustaqîm kita—bahwa kita pun kembali ke-
(“Tunjukilah kami ke jalan yang pada dâr al-salâm (Darussalam)
lurus”). Menurut ajaran agama, kampung perdamaian, Pacem in
mempertahankan diri itu boleh, Terris, sehingga dapat tercapai
demikian juga membalas, tapi damai di bumi, dan berbahagialah
membalas dengan berlebihan itu seluruh umat manusia.
zalim. Dari sejarah kita belajar,
setiap pembalasan cenderung sering
berlebihan. Daripada membalas
UMAT ISLAM SALAF
berlebihan, agama mengajarkan DAN MASALAH AKAL
lebih baik berdamai. Kalau kita
hanya menonjolkan yang keras, Dalam tradisi keilmuan Islam,
maka Allah memperingatkan ja- filsafat dan kaitan-kaitannya sering
ngan-jangan kamu nanti zalim, tapi dirujuk sebagai al-‘ulûm al-‘aqliyah
kalau kita hanya bisa memaafkan, atau “ilmu rasional”. Ini merupakan
akibat ketidakpedualian kita pada imbangan bagi ilmu-ilmu keagama-
persoalan kezaliman yang sesung- an yang sering disebut al-‘ulûm al-
guhnya, maka kita nanti terje- naqliyah atau “ilmu-ilmu naqli”,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3531


yakni ilmu yang didasarkan kepada yang saleh, dengan kecenderungan
“naql” atau kutipan dari Kitab dan kesufian yang kuat.
Sunnah. Penyebutan filsafat sebagai Dalam karya-karyanya, Al-
ilmu-ilmu rasional sudah menun- Muhasibi banyak menuturkan
jukkan sifat dasar dari cabang ilmu hadis-hadis tentang akal yang
itu, yaitu penyandaran dirinya sangat mengesankan. Ia menolak
kepada wewenang akal yang tidak pandangan sebagian ulama bahwa
dibatasi oleh jenis pemelukan hadis-hadis tentang hal itu adalah
agama. Karena itu, titik kontro- palsu, bikin-bikinan (mawdlû‘) atau
versial pertama bersangkutan de- dla‘îf. Baginya, hadis-hadis itu
ngan hakikat wewenang akal dan adalah absah, karena maknanya
seberapa jauh batas-batasnya. sejalan dengan berbagai gambaran
Berkenaan dengan itu, banyak dan ajaran Al-Quran. Karena hadis-
indikasi bahwa umat Islam klasik hadis itu cukup menggambarkan
terlibat dalam perdebatan yang suasana yang memberi dorongan
cukup luas dan ramai, dalam sua- kepada kaum Muslim klasik untuk
sana kehidupan intelektual yang menjunjung tinggi akal dan pe-
lebih bebas dan terbuka daripada mikiran rasional, maka di bawah
masa-masa sesudahnya. Agaknya ini kita kutip sebagian dari sabda-
pada dua abad pertama Islam sabda Nabi Saw. yang bersangkutan
banyak beredar hadis-hadis yang dengan akal itu:
menjunjung tinggi akal. Tapi karena Allah tidak menerima shalat
hadis-hadis itu lebih mendukung seorang hamba, juga tidak puasanya,
“kaum liberal”, maka dalam per- hajinya, umrahnya, sedekahnya,
kembangan lebih lanjut dikenakan jihadnya, dan apa pun jenis ke-
prasangka sebagai lemah atau tidak bajikan yang diucapkannya, jika ia
sah, sehingga juga tidak banyak tidak menggunakan akalnya. Telah
termuat dalam kitab-kitab hadis sampai kepada kami bahwa ketika
hasil pembukuan masa-masa se- menciptakan akal, Allah memberi
sudahnya. Sebagai contoh adalah perintah kepadanya, “Duduklah,”
seorang pemikir Islam, Al-Harits dan ia pun duduk; lalu perintahnya
Ibn Asad Al-Muhasibi yang wafat lagi, “Mundurlah ia pun mundur;
pada 243 H (tujuh tahun sebelum lalu perintahnya lagi “Majulah,” dan
wafat Al-Bukhari). Dia adalah salah ia pun maju, perintahnya lagi,
seorang tokoh “rasionalis” yang “Lihatlah,” dan ia pun melihat; lalu
sangat dini dalam Islam, yang me- perintahnya lagi, “Bicaralah,” dan ia
ninggalkan karya-karya tulis siste- pun bicara; lalu perintahnya lagi,
matis. Dia juga seorang agamawan

3532 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


“Perhatikan,” ia pun memerhatikan; Manusia berbuat kebaikan se-
lalu perintahnya lagi, “Dengar- tingkat akalnya.
kanlah,” dan ia pun mendengar; lalu Seorang dari Bani Qusyair da-
perintahnya lagi, “Mengertilah,” dan tang kepada Nabi Saw. dan berkata,
ia pun mengerti. Kemudian Allah “Kami dahulu di zaman Jahiliah
berfirman kepadanya, “Demi ke- menyembah berhala, dan kami
muliaan-Ku, ke- dahulu berpen-
agungan-Ku, kebe- dapat bahwa
saran-Ku, ke- Keridlaan Allah adalah ganjaran berhala itu da-
kuatan-Ku dan ke- kebahagiaan yang tertinggi dan pat memberi
kuasaan-Ku atas paling agung kepada kaum ber- madarat dan
iman dan bertakwa.
makhluk-Ku ti- manfaat.” Maka
daklah Ku-cipta- Rasulullah Saw.
kan makhluk yang bersabda, “Te-
lebih mulia bagi-Ku dan lebih Aku lah beruntunglah orang yang baginya
cintai daripada engkau, juga tidak Allah telah menganugerahkan akal.”
lebih tinggi kedudukannya daripada Sebagaimana telah disinggung,
engkau. Sebab dengan engkaulah hadis-hadis tentang akal itu banyak
Aku diketahui, dengan engkaulah ditolak oleh sebagian ulama, atau
Aku disembah, dengan engkaulah diragukan keabsahannya. Walaupun
Aku dipuja-puji, dengan engkaulah begitu, tidak semua ulama meng-
Aku memberi, dengan engkaulah Aku ingkari peranan akal dalam me-
menyiksa, dan bagi engkaulah mahami agama. Ibn Taimiyah yang
pahala.” amat sengit kepada para failasuf
“Aku menjadi saksi kepada Allah dan kaum kalam, misalnya, me-
Yang Mahamulia dan Mahaagung ngatakan bahwa sumber ilmu ialah
tidaklah seorang yang berakal indra dan akal, lalu gabungan
melangkah melainkan Allah meng- antara keduanya, yaitu berita suci
angkatnya, sekali lagi tidaklah ia (wahyu). Sebab ada pengetahuan
melangkah kecuali Allah mengang- yang tidak dapat diperoleh ke-
katnya, sehingga akhir tujuannya itu cuali dari berita, seperti kisah-
surga.” kisah masa lalu dan berita yang
Manusia meningkat derajatnya dibawa oleh para rasul tentang
dan memperoleh kedekatan dengan alam akhirat dan seterusnya.
Tuhannya Yang Mahamulia dan Tetapi Ibn Taimiyah juga mem-
Mahaagung setingkat dengan akal- beri penjelasan tentang apa yang
nya. dimaksud akal itu dalam Kitab

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3533


dan Sunnah. Menurut dia, kata- yang membatasi hanya kepada
kata Arab ‘aql adalah mashdar (kata masalah-masalah hukum fiqih saja.
benda-kerja, verbal noun) dari kata Atau boleh jadi mendapati pan-
kerja ‘aqala-ya‘qilu, yang berarti dangan Ibn Taimiyah itu tidak
“menggunakan akal” atau “berpi- sepenuhnya sesuai dengan tuntut-
kir”. Dan yang dimaksudkan de- an zaman sekarang. Apalagi pada
ngan akal itu ialah pembawaan na- Ibn Taimiyah terdapat segi-segi
luri atau gharîzah yang diciptakan pandangan keagamaan yang meng-
Allah dalam diri manusia, yang de- ganggu, yaitu kesengitannya ke-
ngan naluri itu ia berpikir. Kete- pada filsafat. Sekalipun kritiknya
rangan Ibn Taimiyah itu patut di- kepada filsafat itu banyak yang
perhatikan untuk melihat perbe- beralasan kuat, gayanya yang
daan konsep tentang akal antara Is- polemis dengan ungkapan-ungka-
lam dan budaya Yunani kuno. Se- pan bombastis dan hiperbolik telah
mentara dalam Islam akal itu lebih menutupi bagian-bagian dari
kepada aktivitas yang bertolak dari pandangannya yang lebih arif dan
pembawaan naluri manusia, dalam terbuka. Akibatnya, banyak orang
pandangan orang Yunani akal yang mengalami hambatan untuk
adalah sejenis makhluk dengan menumbuhkan sikap-sikap rasional
wujud terpisah. Paham ini pun yang diperlukan dalam merespons
memengaruhi orang Islam, seperti tantangan zaman.
Al-Ghazali, yang mengatakan bah- Persengketaan antara kaum or-
wa akal ada dalam kawasan “alam todoks dan para failasuf secara
perintah” (‘alam al-amr), seban- formal dimenangkan oleh kaum
ding dengan makhluk lahiri yang ortodoks. Sekurang-kurangnya,
ada dalam kawasan “alam keben- secara lahiri mereka mendominasi
daan” (‘alam al-ajsâm). Menurut keagamaan. Maka dalam banyak hal
Ibn Taimiyah, pandangan itu tidak terjadi sikap-sikap tidak adil kepada
sejalan dengan yang tersebutkan Kitab Suci. Jika kaum ortodoks
dalam Kitab dan Sunnah. berhasil membendung rasionalitas
Tetapi pandangan Ibn Taimiyah dengan menaruh kecurigaan yang
tentang akal itu tidak mampu berlebihan kepada hadis-hadis
mendorong umat Islam untuk tentang akal, mereka tidak dapat
mengembangkan rasionalitas yang apa-apa terhadap ayat-ayat suci
tangguh guna menghadapi tan- yang dengan tegas sekali men-
tangan. Para pengikutnya di zaman dorong manusia untuk mengguna-
modern ini boleh jadi secara parsial kan akalnya. Karena kungkungan
mengikuti jalan pikirannya seperti paham keagamaan yang terbatas

3534 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


hanya kepada hukum-hukum fiqih, Tidakkah mereka mengembara di
maka bagian-bagian dari Al-Quran bumi sehingga ada pada mereka hati
di luar bidang fiqih, khususnya di yang dengan itu mereka berpikir atau
bidang-bidang yang menyangkut telinga yang dengan itu mereka
rasionalitas, tidak mendapat per- mendengar? Sesungguhnya (pada
hatian yang wajar. Sebagai misal, mereka itu) bukanlah mata yang
begitu akrab mereka dengan ayat buta, tetapi hati yang ada dalam
wudlu yang notabene hanya sekali dada itulah yang buta (Q., 22: 44).
disebutkan dalam Kitab Suci (Q., Sesungguhnya dalam penciptaan
5:6), namun berbagai ayat suci langit dan bumi, dalam perbedaan
berkenaan dengan penggunaan akal antara siang dan malam, dalam
seperti tidak terbaca, apalagi mema- kapal yang berlayar di lautan dengan
hami dan memberi elaborasi serinci membawa barang yang bermanfaat
dan sejelimet ayat-ayat hukum fiqih. untuk manusia, dalam air hujan
Sudah banyak dikutip firman- yang diturunkan Allah dari ke-
firman berkenaan dengan akal tinggian sehingga dengan itu di-
dalam berbagai kesempatan. Di sini hidupkan oleh-Nya bumi setelah
dikutip lagi beberapa yang sangat embusan angin serta mendung yang
penting untuk bahan renungan: disediakan antara langit dan bumi,
ada berbagai ayat bagi kaum yang
Dia (Allah) menumbuhkan untuk berakal (Q., 2: 164).
kamu semua tanaman pertanian,
zaitun, kurma, dan anggur, juga Masih banyak lagi firman Allah
berbagai buah-buahan. Sesungguhnya yang senada dengan itu. Artinya,
dalam hal itu ada ayat-ayat bagi meskipun hadis tentang akal ba-
kaum yang berpikir. Dia juga sedia- nyak terhalangi kaum ortodoks, Al-
kan bagi kamu malam dan siang, Quran tetap memancarkan seruan-
serta matahari dan rembulan. Bin- nya yang jelas kepada umat manu-
tang-bintang pun disediakan dengan sia, khususnya kaum beriman un-
perintah-Nya. Sesungguhnya dalam tuk menggunakan akal. Semangat
hal itu ada ayat-ayat bagi kaum yang Al-Quran itu menjiwai paham
menggunakan akal (Q., 16: 1-12). keagamaan para sahabat Nabi, dan
Dan dari buah kurma dan anggur, dari merekalah banyak kata arif
kamu buat minuman yang me- tentang akal.
mabukkan dan juga makanan yang
baik. Sesungguhnya dalam hal itu
ada ayat bagi kamu yang meng-
gunakan akal (Q., 16: 67).

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3535


UMAT ISLAM SEBAGAI antara kamu para saksi. Allah tidak
UMAT PENENGAH suka kepada orang-orang yang zalim
(Q., 3: 140).
Umat Islam masa lalu telah Sementara itu, kaum Muslim
benar-benar menjalani “mission harus yakin bahwa potensi tetap
sacred” mereka sebagai “umat pe- hidup pada umat dan agamanya
nengah (wasath)” dan “saksi atas untuk sekali lagi maju ke depan,
manusia” serta “saksi untuk Allah” memimpin umat manusia, sesuai
yang adil, fair, objektif, dan hanîf dengan “design” Tuhan, untuk
(penuh kerinduan dan pemihakan mengulangi peranannya sebagai
kepada yang benar). Kita kemuka- pembawa kebaikan bagi seluruh
kan itu semua bukan dengan mak- alam. Elemen-elemen dinamis dan
sud hanya mengagumi masa lalu kreatif yang dahulu menggerakkan
dan melupakan masa sekarang. orang-orang Arab Muslim masih
Tetapi berbagai kejelasan masa tetap hidup dan bertahan, hanya
lampau itu kita perlukan untuk menunggu saat yang baik untuk di-
mendapatkan kejelasan tentang munculkan kembali secara kreatif:
masa sekarang. Begitu pula, penge-
tahuan tentang keadaan dunia “… Sudah sepantasnya bahwa
Islam secara menyeluruh, baik penghargaan diberikan kepada
geografis maupun historis, akan orang-orang Arab yang hebat, yang
membantu kita memahami masa telah mengembangkan peradaban
sekarang dan di sini, kemudian yang gemilang dan penuh bijaksana
bertindak. Seperti dikatakan orang dari debu padang pasir.
Inggris, Think globally, act locally. “ Meskipun Imperium Islam
Kalau umat Islam sekarang telah mati, namun unsur manu-
mundur atau ketinggalan, maka hal siawi yang membentuk keagungan-
itu tidak perlu menjadi alasan nya masih hidup. Budaya Arab
kesedihan yang berlarut-larut, tidaklah didirikan di atas rampasan
sehingga menghabiskan energi kita. negeri-negeri lain dan otak orang-
Mari kita simak firman Allah, Jika orang lain. Ia tumbuh dari ke-
kamu ditimpa kemalangan, maka dalaman sumur daya cipta yang ada
kaum yang lain pun ditimpa ke- pada masyarakat itu sendiri.”
malangan seperti itu pula. Dan
begitulah hari Kami (Tuhan) buat Tentu saja, “Arab” dalam kutipan
berputar di antara manusia, agar itu harus kita baca “Islam”, dan
Allah mengetahui siapa mereka yang “unsur manusiawi” di situ bukanlah
beriman, dan agar Dia mengangkat dalam maknanya yang etnis atau

3536 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


rasial. Namun yang maknawi, yaitu UMAT TENGAH
cara berpikir dan pandangan hidup
seseorang atau banyak orang yang Umat Islam oleh Allah dikatakan
membentuk hakikat potensi ke- sebagai umat tengah. Demikianlah
manusiaannya, yaitu sejalan dengan Kami jadikan kamu suatu umat yang
ketentuan bahwa Allah tidak meng- berimbang (umat tengah—NM)
ubah nasib suatu bangsa sebelum supaya kamu menjadi saksi atas sege-
mereka mengubah “apa yang ada nap bangsa, dan Rasul pun menjadi
dalam diri mereka sendiri”, seperti saksi atas kamu sendiri (Q., 2: 143).
ditegaskan dalam Kitab Suci (Q., Menjadi saksi atas umat manu-
13: 11). sia, artinya kita
Sementara harus mampu
itu, semua yang menempatkan
telah dikemuka- diri begitu rupa
kan adalah pe- dalam menilai
rihal generasi umat manusia,
masa lalu. Ada- sehingga kita bi-
pun berkenaan sa melihatnya
dengan kenya- secara adil. Se-
taan ini, maka bab, keadilan
kita diingatkan bagian dari tak-
oleh agama, Itu- wa. Ada temuan
lah umat yang telah lewat; bagi menarik dari seorang ahli bahasa
mereka apa yang telah mereka usaha- Arab asal Bagdad yang hidup
kan, dan bagi kamu apa yang kamu sekitar 1.000 tahun lalu. Dalam
usahakan, dan kamu tidak akan satu buku tebalnya mengenai kata-
ditanya tentang apa yang telah me- kata asing yang masuk dalam ba-
reka kerjakan itu (Q., 2: 134). hasa Arab, dinyatakan bahwa salah
Demikianlah, kita harus meng- satu istilah dalam Al-Quran ten-
ambil tanggung jawab keadaan kita tang keadilan atau tengah yaitu al-
sekarang ke atas bahu kita sendiri, qisth, ternyata berasal dari bahasa
tanpa banyak menggantungkan Yunani yang nantinya menjadi kata
nasib kepada orang luar, selain Inggris Justice (keadilan).
bertawakal kepada Allah Swt. Keadilan adalah juga ketengah-
an, dalam arti bahwa kita tidak
boleh terlalu dikuasai oleh apriori
atau sikap-sikap suka dan tidak

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3537


suka. ‘Ali Ibn Abi Thalib mempu- Balasan atas suatu kejahatan adalah
nyai ucapan terkenal, “Perhatikan kejahatan yang setimpal. Tetapi
apa yang dikatakan, jangan pandang barang siapa yang memberi maaf
siapa yang mengatakan.” Kalau kita dan menciptakan perdamaian, maka
sudah lebih banyak memerhatikan balasannya dari Allah. Sungguh, Ia
siapa yang mengatakan, maka ada tak menyukai orang yang berbuat
bahaya jatuh pada perasaan suka zalim. Tetapi sungguh, barang siapa
atau tidak suka. Yang lebih penting membela diri setelah dianiaya, tak
adalah isi, bukan bejananya. Ambil- ada alasan menyalahkan mereka.
lah hikmah, dari bejana apa pun ia Kesalahan hanyalah pada mereka
berasal. Hal itu tidak akan mem- yang menganiaya manusia, dan
bahayakan kamu. melanggar batas di bumi tanpa sebab.
Bagi mereka, itulah azab yang pedih.
Tetapi sungguh, barang siapa mau
sabar dan memberi maaf, sungguh
UMAT TENGAH: KESULITANNYA
itulah sikap yang terbaik (Q., 42:
Agama kita adalah agama suatu 39-43).
umat yang oleh Allah Swt. disebut Lihatlah deskripsi dalam rang-
ummatan wasathan. Maka, jauh le- kaian ayat tersebut. Betapa sulitnya
bih sulit menjadi seorang Muslim menjadi seorang Muslim. Melalui
daripada menjadi orang lain. Kesu- deretan ayat itu Allah mengajarkan
litan itu digambarkan dalam surat bahwa sesuatu harus dilakukan
Al-Syûrâ (disebut surat Al-Syûrâ sesuai dengan kondisinya. Ada
karena persoalan musyawarah men- prinsip, kalau ketegasan memang
jadi temanya yang paling do- diperlukan, seorang Muslim harus
minan). Satu ayat dalam surat Al- tegas. Tetapi kalau pendekatan
Syûrâ menyebutkan, ... persoalan kemanusiaan yang harus dilakukan,
mereka dimusyawarahkan antara seorang Muslim harus berusaha
sesama mereka (Q., 42: 38). melakukannya. Ini merupakan jalan
Konteks ayat itu adalah untuk tengah antara orientasi hukum yang
memberikan gambaran mengenai kental pada agama Yahudi dan
ciri orang-orang beriman. Selain orientasi kasih yang dominan pada
kebiasaan menyelesaikan masalah agama Nasrani. Kitab suci agama
dengan musyawarah, ciri-ciri lain Yahudi disebut Taurat, yang secara
orang beriman digambarkan dalam bahasa artinya hukum, sedangkan
ayat berikutnya, Dan bila ada Nabi Isa diutus Allah Swt. untuk
perbuatan sewenang-wenang menim- menetralisir kekerasan dan ke-
pa mereka, mereka membela diri. kakuan orientasi hukum agama

3538 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Yahudi dengan diimbangi kasih. terhadap bahaya perpecahan dan
Dan (aku datang kepadamu) ... pertentangan. Salah satu firman suci
untuk menghalalkan bagi kamu apa dalam Al-Quran yang relevan de-
yang sebagian diharamkan kepada ngan masalah ini ialah, Wahai para
kamu (Q., 3: 50). Rasul, makanlah dari yang baik-
Namun setelah kekakuan hu- baik, dan berbuatlah kebajikan.
kum Yahudi diimbangi oleh ajaran Sesungguhnya Kami (Tuhan) maha
kasih Nasrani, ternyata ada per- mengetahui akan segala sesuatu yang
kembangan baru, yaitu segi hukum kamu kerjakan. Dan ini adalah
menjadi hilang sama sekali. Ke- umatmu semua, umat yang tunggal,
adaan menjadi berat sebelah kem- sedangkan Aku adalah Pelindungmu
bali. Maka datanglah agama Islam semua, maka bertakwalah kamu
untuk menyatukan lagi antara sisi sekalian kepada-Ku (Q., 23: 51-52).
hukum dan kemanusiaan. Itulah Tafsir atas firman itu tidak bisa
yang disebut jalan tengah, washath- lain kecuali penegasan bahwa se-
an atau qisth. Allah berfirman, Allah mua Nabi dan utusan Tuhan itu
mencintai orang yang berlaku adil membentuk persaudaraan umat
(menempuh jalan tengah) (Q., 5: yang tunggal, sebab Pesan Suci
42). mereka pun tunggal, yaitu meng-
abdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang mencintai dan melindungi
UMAT YANG TUNGGAL mereka. Ini menjadi dasar pan-
dangan tentang Kesatuan Kenabian
Kenyataan historis tentang aga- dan Kesatuan Risalah atau pesan
ma Islam ialah bahwa umatnya suci, yaitu pesan suci kepasrahan
telah terpecah dan bahkan saling yang tulus pada kehendak Ilahi (al-
menumpahkan darah sejak masa- islâm, dalam makna generiknya)
masa amat dini perjalanan sejarah- dan inilah pula dasar pandangan
nya. Seorang Muslim yang serius tentang Kesatuan Kemanusiaan.
dan prihatin tentu merasakan Namun justru secara historis
adanya semacam anomali dalam masalah kesatuan itulah di antara
kenyataan sejarah itu. Apalagi Al- hal-hal yang amat sulit dicapai oleh
Quran sendiri sejak semula me- manusia. Lebih menarik lagi se-
nyatakan dan memperingatkan, bagai bahan kajian bahwa manusia
tidak saja kepada kaum Muslim cenderung berpecah-belah justru
tetapi juga pada para penganut setelah mereka menerima ajaran
agama para Nabi dan Rasul Allah Tuhan yang dibawa oleh para
keseluruhannya, agar waspada utusan-Nya. Keadaan yang me-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3539


nyimpang dari seharusnya ini tidak setelah datang berbagai penjelasan,
saja karena berbagai usaha mereka karena rasa permusuhan antara
memahami ajaran Tuhan dan me- sesama mereka. Maka Allah pun,
nerapkannya dalam kehidupan dengan izin-Nya, memberi petunjuk
nyata (jadi tentunya tumbuh dari tentang kebenaran yang mereka
niat yang baik dan ketulusan hati), perselisihkan itu kepada mereka yang
tetapi juga karena variasi cara beriman. Allah memberi petunjuk ke
pendekatan pada ajaran itu mem- arah jalan yang lurus kepada siapa
buahkan variasi dalam interpretasi. yang menghendakinya (atau yang
Maka dalam gabungannya dengan dikehendaki-Nya) (Q., 2: 213).
nafsu benar sendiri dan sektarian- Jika harus menyebutkan bukti
isme yang jelas selalu mengancam kebenaran firman itu, maka barang-
setiap orang atau golongan tanpa kali kita hanya harus menyebutkan
kecuali variasi pendekatan dan kenyataan tentang semua agama,
interpretasi itu, meskipun disertai yang jelas tanpa kecuali terbagi-bagi
dengan penuh niat baik dan tulus, dan terpecah-pecah menjadi ber-
acapkali malah menjuruskan orang bagai golongan dan sekte. Lebih
banyak pada perpecahan dan per- dari itu, kerapkali persengketaan di
tentangan. Perpecahan dan per- antara sesama mereka, termasuk
tentangan itu semakin destruktif yang ada dalam satu agama pun,
sifatnya karena pembawaannya yang diselesaikan dengan pertumpahan
sering bergaya absolutistik dan tak darah dan penindasan. Barangkali,
kenal kompromi akibat watak dasar dari perspektif pesan suci semula
suatu keyakinan keagamaan. Ke- agama bersangkutan sendiri, tidak
adaan menyedihkan ini pun secara ada yang lebih absurd daripada
ringkas digambarkan dalam Kitab penyelesaian perselisihan paham
Suci, Pada mulanya manusia adalah keagamaan melalui penindasan dan
umat yang tunggal. Kemudian Allah penumpahan darah. Namun, inilah
mengutus para nabi untuk membawa yang sebenarnya terjadi dalam
berita gembira dan peringatan, dan pengalaman hidup umat manusia.
Dia menurunkan bersama para Nabi Tetapi mungkin kita harus men-
itu Kitab Suci dengan sebenarnya coba mencari keterangan lain untuk
untuk memutuskan perkara antara membuat semuanya itu “make
umat manusia berkenaan dengan sense”. Mungkin keterangan itu
masalah yang mereka perselisihkan. dapat diperoleh dari berbagai
Dan mereka yang menerima Kitab firman Ilahi juga, yang melengkapi
Suci itu tidaklah berselisih mengenai firman-firman di atas sehingga
sesuatu (masalah Kebenaran) kecuali menjadi pandangan dan pengertian

3540 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


yang bulat. Firman itu, misalnya, bersimpangan jalan satu dari yang
Kalau seandainya Tuhanmu meng- lain, Tuhan membuat justru ber-
hendaki, maka tentunya Dia jadikan bagai perbedaan mereka itu mem-
manusia umat yang tunggal. Tetapi bantu mengarahkan manusia pada
mereka itu akan tetap selalu berselisih, tercapainya tujuan-tujuan yang
kecuali mereka yang mendapat rah- lebih tinggi dengan meningkatnya
mat dari Tuhanmu, dan untuk itulah perlombaan dalam kebaikan dan
Dia menciptakan mereka (Q., 11: kesalahan, dan dengan mengarah
118-119). Juga, Manusia itu tidak kembali kepada Kesatuan dan
lain kecuali umat yang tunggal, Wujud yang mutlak.”
kemudian mereka berselisih. Jika Ayat suci dan tafsirnya itu
seandainya tidak karena adanya mengingatkan kita pada sebuah
“Sabda” (kalimah) yang telah lewat hadis yang sering dikutip orang
dari Tuhanmu, maka tentulah di- bahwa perselisihan di antara orang
putuskan (sekarang juga) antara yang beriman adalah suatu rahmat.
mereka berkenaan dengan perkara Dan ayat suci itu bersesuaian
yang mereka perselisihkan itu (Q., dengan ayat suci lain, yang menye-
10: 19). butkan adanya Kehendak Ilahi
Firman-firman itu membuka tentang perbedaan antara sesama
kemungkinan berbagai interpretasi manusia, dan adanya Kehendak agar
tentang apa yang ada dalam ajaran dengan perbedaan itu manusia
Kitab Suci mengenai hakikat manu- berlomba-lomba ke arah berbagai
sia sebagai makhluk sejarah ber- kebaikan. Ayat suci itu ialah firman-
kenaan dengan perkara persatuan Nya, Jika seandainya Allah meng-
dan perpecahan. Mengenai “Sabda” hendaki, maka pastilah Dia men-
(kalîmah) dalam firman yang di- jadikan kamu sekalian umat yang
kutip terakhir itu, misalnya, di- tunggal. Tetapi Dia tidak meng-
tafsirkan sebagai berarti “Keputus- hendakinya karena Dia hendak
an” Tuhan, yang merupakan eks- menguji kamu semua berkenaan
presi irâdah dan hikmah-Nya yang dengan sesuatu (kelebihan, yaitu
universal dalam peristiwa tertentu. faktor terpenting yang membuat
“Di sini [dalam ayat ini] kita manusia berbeda-beda—NM) yang
mendapatkan lagi doktrin kesufian diberikan-Nya kepadamu. Karena itu
tentang ‘Sabda’. ‘Sabda’ adalah berlomba-lombalah kamu semua
Keputusan Tuhan, pernyataan (dengan menggunakan kelebihan itu)
irâdah atau hikmah-Nya yang untuk berbagai kebaikan. Kepada
universal dalam suatu masalah Allah-lah tempat kembalimu semua,
tertentu. Ketika manusia telah kemudian Dia akan menerangkan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3541


kepadamu tentang segala sesuatu yang berimbang (golongan penengah—
pernah kamu perselisihkan (Q., 5: NM) (Q., 2: 143). Dari sini terlihat
51). bahwa umat Islam memang di-
desain untuk menjadi wasit di
antara semua umat manusia. Ini
UMMAH WASATH artinya, umat Islam dituntut untuk
bersikap fair dan adil terhadap
Peradaban yang dibangun Islam sesama manusia, sanggup me-
adalah peradaban yang bahan- ngatakan yang benar sebagai benar
bahannya diambil dari seluruh dan yang salah sebagai salah, baik
perbendaharaan peradaban umat mengenai orang lain maupun me-
manusia yang kemudian disatukan ngenai diri sendiri. Sikap ini adalah
dan dibangun kembali. Peradaban bagian dari etos keilmuan, yaitu
yang dahulu sangat nasionalistik objektivitas. Ini berkaitan erat
dan parokialistik—selalu mengang- dengan peringatan ‘Ali r.a. yang
gap diri sendiri yang paling benar— mengatakan, “Perhatikan apa yang
disatukan oleh umat Islam dan dikatakan orang, jangan perhatikan
dijadikan sebagai warisan umat siapa yang mengatakan.” Artinya,
manusia. Karena itu, peradaban ketika mendengar suatu ide ter-
Islam sering disebut sebagai per- masuk tentang ilmu pengetahuan,
adaban kosmopolit, atau sering juga jangan lantas apriori dan menolak-
dipakai istilah universalis. Kosmo- nya dengan melihat siapa pem-
politanisme inilah yang menjadi bawanya. Sikap demikian ini tidak
watak Islam. dibenarkan, karena Nabi saja meng-
Kita mengetahui bahwa daerah anjurkan kita belajar dari Cina.
Islam adalah Timur Tengah, yang Memang, pada waktu itu Cina
berarti di pusat Timur; pusat dari sudah memiliki tingkat peradaban
daerah yang oleh orang Yunani yang tinggi. Itulah sebabnya,
disebut oikoumene (al-dâ’irah al- Marshall G. Hodgson, seorang ahli
ma‘mûrah) yang bermakna kerta sejarah dunia, mengatakan bahwa
raharja, berperadaban, dan ber- kalau seandainya zaman modern ini
kembang. Jadi, secara geografis dan tidak tampil dari Barat Laut, yaitu
secara geopolitis dunia Islam berada Inggris dan Prancis (Revolusi
di tengah-tengah. Umat Islam pun Industri dan Revolusi Politik) ada
adalah ummah wasath (golongan dua kemungkinan tempat yang
penengah), Demikianlah Kami layak sebagai tempat zaman modern
jadikan kamu suatu umat yang itu muncul: pertama adalah dari

3542 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


Cina karena industrialismenya; dan UMRAH
kedua adalah dari Islam karena
intelektualismenya; etos keilmuan- Dilihat dari segi bahasa, ‘umrah
nya yang tinggi. itu sendiri artinya meramaikan,
Desain umat Islam sebagai yaitu meramaikan tempat suci
ummah wasath atau umat penengah Makkah, yang di situ terletak
menuntutnya untuk membimbing Masjid Haram dan di dalamnya ada
umat manusia dan sekaligus me- Ka‘bah. Namun demikian, umrah
lihat apa yang baik dan apa yang dalam konteks ibadah di mana kita
buruk pada umat manusia—yang dituntut untuk tidak sekadar bisa
baik diambil dan yang buruk mengambil manfaat darinya (um-
dibuang. Melalui modus seperti rah). Karena sebagaimana kita
inilah, dalam tempo yang relatif ketahui, aktivitas umrah tersebut
singkat umat Islam mampu me- merupakan refleksi dari pengalaman
ngembangkan ilmu pengetahuan hamba-hamba Allah (yaitu Nabi
yang luar biasa. Selain hadis tentang Ibrahim dan putranya, Nabi
belajar ke negeri Cina, ada hadis Isma‘il) dalam menegakkan kalîmat
lain yang mengatakan, “Ambil hik- al-tawhîd. Selain itu, dalam umrah
mah itu dan tidak akan berpengaruh ini kita bisa menjumpai pengalaman
apa pun kepadamu dari bejana apa kemanusiaan universal, yaitu me-
pun hikmah itu keluar.” Artinya, nyaksikan demonstrasi yang paling
hikmah yang intrinsik dan primer, besar tentang kemanusiaan universal
tidak akan terpengaruh oleh wadah bahwa manusia itu semuanya sama.
yang instrumental, yang nilainya Perbedaannya dengan ibadah haji,
sekadar alat untuk mewadahi hik- kata ini secara harfiah artinya ziarah,
mah itu, karenanya sekunder. yaitu menziarahi tempat-tempat
Namun, Islam mengajarkan untuk suci yang tidak terbatas hanya kota
memerhatikan yang primer dan Makkah, melainkan juga meliputi
tidak yang sekunder, karena kalau Arafah, Mina, Muzdalifah, dan
memerhatikan yang sekunder, kita tempat-tempat lainnya.
akan terjerembap kepada penilaian- Dalam fiqih disebutkan bahwa
penilaian subjektif. Hal ini penting setiap umat Islam itu wajib me-
dalam kerangka memahami takdir, lakukan umrah satu kali seumur
yaitu bahwa alam ini telah di- hidup. Demikian juga haji. Tetapi
ciptakan Allah menurut hukum- sebetulnya kalau orang sudah
hukumnya yang pasti. berhaji, maka dengan sendirinya
orang itu sudah berumrah. Sebab

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3543


umrah itu menjadi bagian dari haji. meramaikan. Sebab, yang kita
Sebaliknya, kalau orang hanya me- ramaikan atau yang kita umrahi itu
lakukan umrah, maka belum bisa adalah tempat-tempat suci yang
orang itu disebut berhaji. Sebab, menurut istilah Al-Quran disebut
umrah itu hanya dibatasi pada tem- sya‘â’irillâh (monumen-monumen
pat suci yang paling utama saja, yaitu Allah), yaitu Ka‘bah itu sendiri,
sekitar Ka‘bah dan Shafa-Marwah. maqâm Nabi Ibrahim, dan Shafa-
Sedangkan haji meliputi—selain Marwah.
sekitar Ka‘bah dan Shafa-Marwah— Dalam hal ini, Al-Quran mene-
Arafah, Mina, Muzdalifah, dan gaskan, barangsiapa yang meng-
sebagainya. hormati monumen-monumen
Perkataan ‘umrah yang saya sebut Allah, maka supaya diketahui bahwa
sebagai berarti meramaikan itu monumen-monumen Allah itu
sebetulnya sama artinya dengan adalah cerminan dari takwanya hati.
makmur (diambil dari bahasa Arab: Artinya, adanya monumen-mo-
ma‘mûr) dalam bahasa Indonesia. numen itu karena adanya peristiwa
Suatu negeri dikatakan makmur ji- yang menyangkut ketakwaan. Mi-
ka tidak hanya prosperous (dalam salnya, Shafa-Marwah, dua tempat
bahasa Inggris), tapi juga kertarahardja yang di situ dulu Hajar, istri Nabi
(dalam bahasa Jawa kuno). Saya kira Ibrahim, mengalami kehausan yang
makna seperti itulah yang lebih tiada taranya dan kehabisan air.
tepat untuk perkataan makmur. Lalu panik mencari-cari air dengan
Jadi tidak hanya ramai, tetapi juga berlari-lari kecil menaiki dan me-
menyejahterakan atau membuatnya nuruni dua bukit itu. Nah, mo-
sejahtera. numen itu berarti mengingatkan
S elain itu, kata ‘umrah dan kita kepada ketabahan hati seorang
ma‘mûr juga bisa diasosiasikan Hajar yang pada waktu itu diting-
dengan perkataan ta‘mîr, takmir gal oleh suaminya, Nabi Ibrahim.
masjid, misalnya. Di Indonesia Sebetulnya Hajar itu protes; me-
orang menggunakan istilah takmir ngapa ia ditinggalkan di suatu
itu artinya juga meramaikan. Jadi lembah yang dalam Al-Quran
takmir masjid adalah lembaga atau dikatakan tiada bertetumbuhan,
badan yang bertanggungjawab lagi tandus-kering. Tetapi Nabi
untuk membuat masjid itu ramai Ibrahim kemudian memberi jawab-
dan sejahtera. Meskipun begitu, an bahwa ini adalah perintah Allah.
tentu saja di balik perkataan ‘umrah Kita harus percaya, sebab Allah
itu ada makna-makna yang jauh tidak akan menyia-nyiakan kamu.
lebih mendalam daripada sekadar Kemudian Hajar menerimanya

3544 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


dengan tabah dan tulus. Kita tahu yang beriman kepada Allah, Hari
bahwa percaya kepada Allah, ke- Kemudian, para Malaikat, Kitab
tabahan, dan ketulusan itu adalah Suci, dan para Nabi; dan (sikap)
bagian dari takwa. orang yang mendermakan hartanya
betapapun ia mencintai hartanya itu
kepada sanak-keluarga, anak-anak
yatim, kaum miskin, orang telantar
UNIVERSALISME AJARAN ISLAM I dalam perjalanan, para peminta-
minta, dan orang-orang yang ter-
Al-Quran memuat penegasan belenggu (oleh perbudakan); dan
bahwa ajaran Islam adalah di-
(sikap) orang yang menegakkan
maksudkan untuk seluruh umat
shalat dan me-
manusia, kare- ngeluarkan za-
na Nabi Mu- kat; serta (sikap)
hammad Saw. mereka yang me-
adalah utusan
nepati janji jika
Tuhan untuk se-
mereka mengikat
luruh umat ma- janji, serta me-
nusia. Ini berarti reka yang tabah
ajaran Islam ber- dalam keadaan
laku bagi bangsa susah dan men-
Arab dan bang-
derita, serta da-
sa-bangsa non- lam saat keku-
Arab dalam rangan. Mereka
tingkat yang sa- itulah orang-
ma. Dan sebagai suatu agama uni- orang yang benar, dan mereka itulah
versal, Islam tidak tergantung
kaum yang bertakwa (Q., 2: 177).
kepada suatu bahasa, tempat, atau- Komentar A. Yusuf Ali atas
pun masa dan kelompok manusia. firman ini mempertegas ide dasar
Berkaitan erat dengan masalah bahwa suatu nilai kebenaran tidak
universalisme ini, sebagai perbandi- menghendaki formalisme mati, dan
ngan, patut kita renungkan penega-
bahwa nilai kebajikan harus dipa-
san Kitab Suci tentang apa yang hami secara substantif, dinamis,
dinamakan kebajikan: dan universal (berlaku di mana sa-
Kebajikan itu bukanlah bahwa ja dan kapan saja):
kamu menghadapkan wajahmu ke “(Seolah-olah menegaskan lagi
arah timur atau barat; melainkan
peringatan terhadap formalisme
kebajikan itu ialah (sikap) seseorang yang mematikan, kita diberi suatu

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3545


gambaran yang indah tentang orang tidak relevan dengan masalah ke-
yang saleh dan takut kepada Tuhan bajikan. Misalnya, sebuah hadis
(bertakwa). Ia harus taat kepada yang terkenal menuturkan adanya
peraturan-peraturan yang ber- sabda Nabi bahwa, “Tidak ada
manfaat, juga harus memusatkan kelebihan seorang Arab atas seorang
pandangannya ke arah cinta kepada non-Arab selain dengan takwa.”
Tuhan dan cinta kepada sesama Hadis itu sepenuhnya sejalan de-
manusia. Kita diberi empat hal ngan firman Allah, ... Sesungguhnya
pokok: (1) iman kita haruslah sejati yang paling mulia di antara kamu
dan tulus; (2) kita harus siap ialah yang paling bertakwa (Q., 49:
mewujudkan iman itu dalam tin- 13). Dan senapas dengan semangat
dakan kebajikan kepada sesama makna ini ialah keterangan dalam
kita, umat manusia; (3) kita harus Kitab Suci bahwa perbedaan ba-
menjadi warga masyarakat yang hasa, sebagaimana perbedaan warna
baik, yang mendukung tatanan kulit, hanyalah merupakan sebagian
sosial; dan (4) jiwa pribadi kita dari tanda-tanda kebesaran atau
sendiri harus teguh dan tak ter- ayat-ayat Allah semata, seperti
goyahkan dalam keadaan apa pun. difirmankan, Dan di antara tanda-
Kesemuanya itu saling terkait, tanda (kebesaran)-Nya ialah pen-
namun dapat dipandang secara ciptaan langit dan bumi serta per-
terpisah). bedaan bahasa-bahasamu sekalian
Jadi dijelaskan bahwa nilai-nilai dan warna-warna (kulit)-mu se-
ajaran yang universal, yang berlaku kalian. Sesungguhnya dalam hal
di sembarang waktu dan tempat demikian itu ada tanda-tanda bagi
dan sah untuk sembarang kelompok mereka yang berpengetahuan (Q.,
manusia, tidak bisa dibatasi oleh su- 30: 22).
atu formalisme, seperti formalisme Maka sebagai tanda kebesaran
“menghadap ke timur atau ke Tuhan, suatu bahasa, termasuk
barat” (yakni formalisme ritual pada bahasa Arab, memberi petunjuk
umumnya). Dan analog dengan itu tentang kemahakuasaan Sang Maha
ialah formalisme kebahasaan. Pencipta, yaitu Allah, tanpa nilai
Dari sudut pandangan itulah, intrinsik dalam bahasa itu sendiri.
kita dapat memahami berbagai Dengan kata-kata lain, kedudukan
penegasan, baik dalam Al-Quran semua bahasa adalah sama di sisi
maupun Sunnah, bahwa segi keba- Allah.
hasaan, begitu pula kebangsaan,

3546 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


UNIVERSALIME AJARAN ISLAM II reka adalah “sesuai dengan segala
zaman dan tempat”. Ini dibuktikan
Menyatakan bahwa Islam adalah antara lain oleh pengamatan bahwa
agama universal hampir sama ke- Islam adalah agama yang paling
dengarannya dengan mengatakan banyak mencakup berbagai ras dan
bahwa bumi itu bulat. Hal itu kebangsaan, dengan kawasan pe-
terutama benar untuk masa-masa ngaruh yang meliputi hampir
akhir ini, ketika ide dalam ungkap- semua ciri klimatologis dan geo-
an itu sering dikemukakan orang, grafis. Sudah sejak semula, seperti
baik untuk sekadar bagian dari bisa dilihat dalam kehidupan Nabi
suatu apologia maupun untuk dan sabda-sabda beliau, agama
pembahasan yang lebih sungguh- Islam menyadari penghadapannya
sungguh. dengan kemajemukan ras dan bu-
Walaupun begitu, agaknya benar daya. Karena itu, ia tumbuh bebas
jika dikatakan tidak semua orang dari klaim-klaim eksklusivitas
menyadari apa hakikat univer- rasialistis ataupun linguistis. Bah-
salisme Islam itu, apalagi implikasi- kan, seperti halnya dengan semua
nya dalam bidang-bidang lain yang kenyataan lahiriah, kenyataan rasial
lebih luas. Sama dengan tidak dan kebahasaan dengan tegas di-
sadarnya banyak orang tentang apa turunkan nilainya dari kedudukan
hakikat kebulatan bumi, apalagi mitologisnya, atau cara pandang
akibat yang ditimbulkannya, prak- kepadanya disublimasi dengan amat
tis maupun teoretis. Misalnya saja, bijaksana ke dataran lebih tinggi,
mungkin kebanyakan orang akan yaitu dataran spiritual, dengan
heran jika dikatakan bumi bulat memandangnya sebagai “pertanda
membawa akibat tidak adanya garis kebesaran Tuhan (ayat Allah)” (Q.,
lurus di permukaannya (semua garis 30: 20).
dengan sendirinya melengkung) Itu semua terjadi karena dalam
dan bahwa perjalanan udara dari pandangan Islam yang penting pada
Tokyo ke Paris akan jauh lebih manusia ialah alam atau nature
cepat, karena jauh lebih pendek, kemanusiaan itu sendiri. Sama
lewat kutub utara daripada lewat, dengan setiap kenyataan alami,
katakan, Moskow, mengikuti apa kemanusiaan manusia tidak ter-
yang disebut “great circle”. pengaruh oleh zaman dan tempat,
Dalam percakapan sehari-hari, asal-usul, rasial dan kebahasaan,
orang-orang Muslim tidak jarang melainkan tetap ada tanpa per-
mengemukakan bahwa agama me- ubahan dan peralihan. Karena Islam

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3547


berurusan dengan alam kema- UNSUR ETIKA
nusiaan itu, maka ia ada bersama DALAM SDM INDONESIA
manusia, dan ini berarti tanpa
pembatasan oleh ruang dan waktu Hakikat sumber daya manusia
serta kualitas-kualitas lahiriah hidup tidak hanya penting menyangkut
manusia. keahlian sebagaimana yang telah
umum dipahami dan diterima,
tetapi juga etika atau akhlak dan
UNIVERSALITAS KEBAIKAN keimanan pribadi-pribadi yang
bersangkutan. Jadi, sebagaimana
Kebaikan (Arab: al-khayr) me- benar bahwa SDM yang bermutu
rupakan sesuatu yang normatif. ialah yang mempunyai tingkat
Maksudnya ialah sesuatu yang keahlian yang tinggi, juga tidak
seharusnya secara universal. Se- kurang benarnya bahwa SDM tidak
karang ini ada istilah lain yang akan mencapai tingkat yang di-
dipakai yaitu perennial, artinya harapkan jika tidak memiliki pan-
selama-lamanya tidak akan ber- dangan dan tingkah laku etis dan
ubah. Seperti mengenai kewajiban moral yang tinggi berdasarkan
menutup aurat, di mana pun juga keimanan yang teguh.
tidak ada umat manusia yang Biarpun pernyataan seperti di
membolehkan terbukanya aurat atas itu tentu terdengar sebagai klise
secara bebas, biarpun saudara- (dan orang barangkali akan segera
saudara kita di tengah Irian Jaya, berasosiasi dengan khutbah-khut-
yang dikatakan masih hidup dalam bah di tempat ibadah), namun
zaman batu. Secara instingtif mere- kiranya masih tetap harus sempat
ka juga menutup aurat, meskipun dibicarakan dengan serius dan
dengan cara yang mereka ketahui. mendalam. Berkenaan dengan ini
Ini adalah sesuatu yang universal. barangkali para cendekiawan de-
Seprimitif apa pun manusia di ngan aspirasi keagamaan mem-
muka bumi ini, tidak ada yang punyai posisi yang sedikit lebih me-
hidupnya telanjang sama sekali. mungkinkan daripada yang lain-
Tetapi setelah menjadi al-ma‘rûf, lain. Hal ini dikarenakan, satu dan
kita dapat melihat wujudnya ber- lain hal, masalah etika dan moral
macam-macam, ada yang menutup yang kukuh biasanya menyangkut
auratnya dengan lebih baik, lebih masalah makna dan tujuan hidup,
sempurna dan sebagainya. atau apa yang disebut the problem
of ultimacy. Dan makna dan tujuan
hidup itu, tidak lagi dapat di-

3548 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


bantah, untuk sebagian besar umat Indonesia. Dan karena mencari,
manusia bersumber dalam ajaran- menemukan, dan mengajak kepada
ajaran keagamaan, melalui sistem titik temu antara umat yang ber-
keimanan dan amal perbuatan yang beda-beda itu sendiri adalah pe-
dibawanya. rintah agama, maka menemukan
Kita bangsa Indonesia biasa dan mengajak bersatu dalam Panca-
menyebutkan bahwa Pancasila sila adalah juga perintah agama.
adalah sumber segala sumber pan- Berdasarkan noktah-noktah yang
dangan kemasyarakatan dan ke- telah dicoba paparkan di atas tadi,
negaraan kita, karena ia adalah dasar maka kiranya jelas bahwa SDM
negara. Sejajar dengan itu, kita tidaklah cukup hanya menekankan
juga suka mengatakan bahwa sum- keahlian dan keterampilan teknis
ber daya manusia Indonesia adalah semata. Betapapun pentingnya segi
sumber daya manusia yang dijiwai keterampilan dan keahlian teknis
oleh nilai-nilai Pancasila. itu—dan memang mustahil ter-
Lepas dari kenyatan bahwa wujud SDM dengan kemampuan
ungkapan-ungkapan serupa itu, optimal tanpa itu semua—ditinjau
lagi-lagi, terdengar sloganistik dan dari sudut manusia secara utuh
klise, namun jelas tetap mengan- keseluruhan, yang menjadi subjek
dung kebenaran. Masalahnya di sini pembangunan dan tidak menjadi
ialah bagaimana kita melihatnya objek pembangunan, maka kete-
secara relevan. Ini kita mulai de- rampilan dan keahlian itu semua
ngan menyadari bahwa nilai-nilai nilainya adalah instrumental, bukan
Pancasila adalah “titik temu” semua intrinsik. Karenanya, nilai yang
pandangan hidup yang ada di bersifat instrumental itu semua
negeri kita, termasuk pandangan harus “mengabdi” kepada yang ber-
hidup yang dirangkum oleh agama- nilai intrinsik, yaitu diwujudkan
agama. Dan nilai-nilai Pancasila demi nilai kemanusiaan itu sendiri,
itu, baik potensial maupun aktual, dan bukan sebaliknya, yaitu ma-
telah terkandung dalam ajaran nusia dipandang sebagai “berharga”
semua agama yang ada (jika tidak, hanya karena unsur keahlian dan
maka bagaimana mungkin kita keterampilannya semata.
yang mendapatkan makna dan Bertitik tolak dari hal itu, dan
tujuan hidup dalam agama itu berdasarkan bahwa semua penganut
dapat menerima nilai-nilai Panca- agama harus mengamalkan agama-
sila). Oleh karena itu, Pancasila nya dengan baik, maka segi etika
dapat dipandang sepenuhnya se- SDM Indonesia adalah menyangkut
bagai titik temu agama-agama di hal-hal sebagai berikut:

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3549


Pertama, keimanan dan takwa sendiri (melakukan self denial),
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini bebas dari dorongan mencari ke-
berarti bahwa SDM Indonesia nikmatan hidup lahiri semata
terwujud dari manusia Indonesia (pleasure seeking), juga bebas dari
yang menyadari tentang adanya asal sifat-sifat tamak, loba, rakus, dan
dan tujuan hidup yang lebih tinggi mementingkan diri sendiri.
daripada pengalaman hidup du- Ketiga, SDM Indonesia ber-
niawi atau terrestrial ini. Asal dan pangkal dari semangat dan kemam-
tujuan hidup itu puan menunda
melambung dan kesenangan se-
menembus peta- Mereka yang beriman, berhijrah, mentara. Ia ber-
la-petala langit dan berjihad di jalan Allah dengan pegang teguh
yang tujuh, me- harta dan jiwa mereka adalah lebih kepada prinsip
agung derajatnya di sisi Allah.
nuju kepada per- “deferred grati-
Mereka itulah orang-orang yang
kenan atau ridla berbahagia. Tuhan mereka men- fication” atau
Allah, mencapai janjikan kabar gembira kepada ganjaran kenik-
penyatuan eksis- mereka. matan yang ter-
tensi nisbi manu- (Q., 9: 20-21) tunda, karena
sia dengan Eksis- yakin di bela-
tensi mutlak Ilahi. Dengan me- kang hari, dalam jangka panjang,
nyadari tentang asal dan tujuan ada kebahagiaan yang lebih besar
hidup itu, berarti setiap manusia dan lebih hakiki. Dengan kata lain,
Indonesia akan selalu bertanggung SDM Indonesia adalah SDM yang
jawab dan mempertanggungjawab- mampu berpikir dan mengembang-
kan atas segala perbuatannya. kan tingkah laku atas dasar prinsip
Kedua, karena dasar keimanan “Berakit-rakit ke hulu berenang-
dan takwa itu, maka SDM Indonesia renang ke tepian, bersakit-sakit da-
bekerja tidak atas dasar keyakinan hulu, bersenang-senang kemudian”.
keliru bahwa kebahagiaannya se- Yaitu prinsip, dalam bahasa Jawa,
bagai manusia yang utuh terletak “Wani ngalah duwur wekasane”
dalam ekspediensi fisik dan ma- (Berani mengalah, namun akhirnya
terial, tetapi dalam peningkatan menang), yang seperti juga dikata-
kualitas jiwa dan ruhani. Dengan kan dalam bahasa Inggris, “You may
begitu, ia tidak tersesat masuk ke lose the battle, but you should win the
dalam sikap-sikap mementingkan war”.
diri sendiri dan memenuhi ke- Keempat, SDM Indonesia adalah
inginan rendah diri sendiri; Ia manusia yang tabah, gigih, tahan
justru mampu mengingkari diri menderita, karena yakin kepada

3550 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


masa depan. Karena keimanan dan orang, tidak pula dirasup habis
takwanya, ia senantiasa berpeng- oleh rasa benci sehingga tertutup
harapan kepada Tuhan Yang Maha dari kebaikan orang. Karenanya, jika
Esa, sehingga sesuatu yang dike- seorang SDM Indonesia berhasil
hendakinya jika toh tidak terwujud atau sukses, ia tidak dengan ge-
sekarang, ia yakin akan terwujud gabah mengaku keberhasilan dan
besok, atau lusa, atau minggu kesuksesannya adalah berkat ke-
depan, atau bulan depan atau tahun mampuan dirinya sendiri. Ia sadar
depan, bahkan dalam kehidupan bahwa “tidak ada daya dan tidak
akhirat sesudah kematian. Hidup pula kemampuan kecuali dengan
penuh harapan itulah yang menjadi Allah Yang Mahaagung”. Dalam
dorongan batin atau motivasi yang keadaan rendah hati itu, ia melihat
tinggi dan kuat, sehingga ia tekun, apa pun yang menjadi bagian
rajin, produktif, dan senantiasa keberhasilannya sebagai amanat
menggunakan waktu luang untuk Tuhan Yang Maha Esa, lalu ia
kerja keras yang menghasilkan baktikan kepada-Nya melalui ke-
sesuatu. Ia bukanlah tipe manusia sadaran pemenuhan fungsi sosial
yang mencari “apa enaknya”, tapi harta kekayaan.
menurut “apa baiknya”.
Kelima, SDM Indonesia tidak
memiliki dorongan untuk hidup
UNSUR KOSMOPOLITANISME
mewah dan berlebihan (hidup BUDAYA INDONESIA
berlebihan adalah ciri kepribadian
yang tidak tenang dan selalu men- Ketika pada awal 1960-an me-
cari kompensasi). Sebaliknya, ia lantik Resimen Mahajaya (Maha-
hidup sederhana, penuh kepuasan siswa Jakarta Raya), Presiden
positif (yaitu [Arab] qanâ‘ah, bu- Soekarno menggunakan kesempatan
kan [Inggris] complacency), hemat, itu untuk menyatakan sikapnya
rendah hati, dan bebas dari mak- yang menolak gagasan memindah-
sud pamer atau penyakit “demons- kan Ibukota Republik dari Jakarta
tration effect”. ke suatu kota lain, baik di Jawa
Keenam, SDM Indonesia adalah ataupun di luar Jawa. Alasannya
SDM yang mampu bersikap dan ialah bahwa sampai dengan saat itu
berlaku adil, jujur, dan fair mes- (mungkin sampai sekarang?) di
kipun terhadap diri sendiri, kerabat negeri kita ini baru ada satu kota
dan handai taulan. Ia tidak mudah Indonesia (yakni, kota yang ber-
tenggelam dalam rasa cinta se- budaya mencakup seluruh unsur
hingga buta terhadap kekurangan budaya Indonesia), yaitu Jakarta.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3551


Kota-kota lain, betapapun besarnya, masa-masa dekat sebelum dan
masih menunjukkan ciri utama sesudah Proklamasi. Telah menjadi
sebagai kota daerah. Pandangan argumen para pendiri Republik
Bung Karno kala itu memantulkan bahwa gagasan-gagasan mereka
pendapat bahwa suatu budaya yang tentang Indonesia dan keindonesia-
meliputi seluruh wilayah Indonesia an mempunyai akar-akar yang jauh
(sebutlah suatu “keindonesiaan”) dalam sejarah Nusantara. Warna
sesungguhnya masih sedang dalam bendera merah putih, misalnya,
proses pertumbuhannya, dan be- diyakini sebagai telah digunakan
lum mencapai titik akhir per- bangsa-bangsa Nusantara sejak lama
tumbuhan itu. Ini berarti bahwa sekali di masa-masa silam. Se-
budaya Indonesia masih belum tidaknya, sudah sejak kedatangan
dapat ditunjuk langsung secara Islam di Jawa ada tradisi memper-
nyata. Namun, merupakan suatu ingati dua cucu Nabi Muhammad
kebetulan yang amat baik bahwa Saw., Hasan dan Husein, dengan
kosmopolitanisme ibu kota negara hidangan bubur dua warna, merah
telah berkembang sedemikian rupa dan putih pada setiap tanggal
sehingga praktis meliputi seluruh sepuluh Muharram. (Tanggal itu
“universum” tanah air Indonesia. dalam istilah Arab disebut ‘Âsyûrâ
Untuk menambah segi positif itu, yang dijawakan menjadi “Suro”.)
primordialisme kesukuan di ibu Warna merah untuk Husein yang
kota lebih mirip keanehan daripada gagah berani dan menjadi pahlawan
kewajaran suatu kehidupan antar- kaum kecil di Padang Karbala.
etnis dalam satu tempat. Setiap Warna putih untuk Hasan yang
orang merasa at home atau kerasan berpembawaan damai dan men-
dengan suasana kosmopolit yang damaikan semua unsur dalam
mencakup seluruh suku, daerah, masyarakat.
bahasa ibu, budaya lokal, dan lain- Lebih penting daripada bendera
lain. Jakarta menjadi “melting pot” sebagai lambang kebangsaan, bu-
budaya Indonesia yang efektif. daya Indonesia atau bibit-bibitnya
Dalam perenungan kembali, Bung telah dibentuk oleh kemestian
Karno dalam sikapnya tadi tepat lingkungan fisik geografisnya se-
dan benar. bagai negara kelautan (maritim)
Walaupun begitu, tidaklah ber- terbesar di muka bumi. Dengan
arti bahwa proses pertumbuhan jumlah kepulauan yang fantastis
keindonesiaan itu terbatas hanya di (konon 17.000 pulau, besar kecil),
Jakarta, dan berlangsung hanya Indonesia memiliki jumlah kilo-
dalam kurun waktu tertentu seperti meter panjang pantai yang tertinggi

3552 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


di dunia. Sifat dan jiwa dasar sosial-budaya dalam berbagai tem-
kemaritiman yang amat menonjol pat dan daerah, sehingga berdam-
itu menghasilkan berbagai gejala pak perataan jalan bagi tumbuhnya
sosial-politik yang amat penting, semangat kebangsaan atas dasar
yaitu bahwa (proto) bangsa kesadaran persamaan budaya dan,
Indonesia mencapai kebesaran dan kemudian, juga nasib (seperti peng-
puncak kejayaannya ketika mereka alaman penjajahan).
tampil secara sosial-politik sebagai Melandasi itu semua ialah wa-
kerajaan maritim, yaitu Sriwijaya wasan kultural bersumberkan aga-
kemudian Majapahit. Sebaliknya, ma. Melihat dampaknya yang
(proto) bangsa Indonesia meng- menyeluruh bagi kawasan ini,
alami kemunduran kemudian ke- agama-agama Buddha dan Hindu
hancuran ketika suku-suku yang ikut berjasa besar untuk pertum-
ada, dalam sosial-politik menjadi buhan budaya Indonesia. Pertama
bersifat melihat ke dalam, ke pola- ialah agama Buddha yang menjadi
pola budaya pedalaman seperti agama Kerajaan Sriwijaya di
yang ditunjukkan oleh kerajaan- Sumatra, yang pengaruh kekuasaan
kerajaan Jawa pedalaman. Indonesia maritimnya telah meninggalkan
adalah kelanjutan wajar dari per- bekas yang amat penting, yaitu
tumbuhan sekumpulan suku-suku (proto) bahasa Melayu, sehingga
bangsa di kawasan Asia Tenggara menjadi bahasa pergaulan atau
(atau Asia Kepulauan) ini dengan lingua franca kawasan Asia Teng-
sifat dan jiwa dasar kemaritiman gara. Kedua ialah agama Hindu,
tersebut. Meskipun dari segi struk- yang melalui Majapahit telah
tural dan institusional modern melandasi suatu pola budaya kos-
peranan pemerintahan Hindia mopolitan. Sifat kemaritiman Maja-
Belanda cukup penting, namun pahit telah menciptakan suatu
yang lebih menentukan bagi per- universum yang jangkauannya
tumbuhan keindonesiaan ialah kurang lebih sama atau sebanding
benih-benih pola budaya yang dengan Indonesia modern. Ketiga
bersemangat kemaritiman, dengan ialah Islam. Sifat budaya Islam yang
ciri-ciri utama keterbukaan, per- bersumbukan kosmopolitanisme
samaan manusia, mobilitas tinggi, pola ekonomi dagang ternyata
dan kosmopolitanisme. Terutama sangat sesuai dengan suasana sosio-
ciri kosmopolitanisme itu amat kultural Asia Tenggara, khususnya
penting, karena mobilitas yang kawasan Melayu. Kesesuaian itu
tinggi membuat para warga men- menghasilkan proses Islamisasi
jadi anggota berbagai kelompok Dunia Melayu sedemikian cepat,

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3553


sehingga agama-agama Buddha dan an dasar sosio-kultural para perintis
Hindu terdesak. Republik. Yaitu bahwa mereka
Melalui perkembangan Islam di menginginkan suatu Indonesia yang
kawasan ini terjadilah interaksi dinamis, egaliter, terbuka, kosmo-
saling meneguhkan antara agama polit dengan mobilitas tinggi, se-
Islam dan bahasa Melayu. Agama jalan dengan wawasan kenegaraan
Islam yang memiliki reputasi ke demokratis modern.
mana-mana mengembangkan tra-
disi tulis-menulis telah membuat
bahasa Melayu tumbuh menjadi
UNSUR-UNSUR DALAM
bahasa yang kaya dan canggih PEMILIHAN UMUM
dengan kemampuan besar sebagai
alat komunikasi regional. “Simbiosis Salah satu komponen primer,
mutualisme” antara Islam dan yaitu “politik” warga negara, yang
bahasa Melayu karena kesejajaran terfokus pada pelaksanaan pemilih-
sifat-sifat dasar antara keduanya an demokratis. Mula-mula prinsip
seperti egalitarianisme, mobilitas persamaan warga negara diper-
tinggi, kosmopolitanisme, dan kenalkan oleh sistem politik Yunani
keterbukaan telah menghasilkan kuno hanya dalam lingkup negara-
struktur sosial budaya yang kokoh. kota. Kemudian Revolusi Prancis
Karena itu, bukanlah suatu hal yang menerapkan prinsip itu untuk
kebetulan semata bahwa para pe- pemerintahan masyarakat dalam
rintis Republik, terutama melalui skala besar, yaitu negara nasional,
Kongres Pemuda 1928, telah me- dan untuk semua orang, tanpa
milih bahasa Melayu sebagai dasar diskriminasi. Sementara itu, tetap-
bahasa nasional. Pertimbangan lah mustahil bagi suatu peme-
teknis-operasional untuk jatuhnya rintah, termasuk yang modern,
pilihan kepada bahasa Melayu untuk memberi hak yang benar-
sebagai dasar Bahasa Nasional benar sama dalam partisipasi nyata
(karena keberhasilan bahasa itu secara langsung kepada setiap
sebagai lingua franca kawasan ini) pribadi warga negara. Maka, per-
tentu amat penting. Tetapi, disadari kembangan konsep itu lebih lanjut
atau tidak, jatuhnya pilihan kepada menuju ke arah penciptaan lem-
bahasa Melayu itu (dengan me- baga-lembaga perwakilan seperti
ngesampingkan, misalnya, bahasa tercantum dalam sila keempat
Jawa yang secara literer jauh lebih Pancasila. Di situ persamaan politik
kaya), mencerminkan suatu wawas- dipusatkan pada seleksi pimpinan

3554 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


pemerintah paling atas, umumnya pilihan yang ada oleh setiap orang
lewat partisipasi dalam suatu sistem lewat suaranya itu.
pemilihan umum. Hal lain yang sangat prinsipil
Dalam pemilihan umum atas dalam demokrasi adalah kebebasan
dasar egalitarianisme, tidak dianut dan kerahasiaan dalam pelaksanaan
pandangan dan praktik bahwa nilai pemilihan umum. Sifat dasar kon-
suara seseorang atau sekelompok tekstual ini akan berdampak pada
pemilih tertentu lebih penting terjadinya diferensiasi antara pe-
daripada nilai suara seseorang yang merintah dan komunitas kemasya-
lain. Tanpa memedulikan suatu rakatan dengan melindungi parti-
kedudukan seseorang dalam masya- sipasi bebas setiap orang dalam
rakat, nilai suara orang itu adalah kedua badan itu masing-masing.
mutlak sama dengan nilai suara Artinya, dengan sistem pemilihan
orang lain mana pun juga. Semua yang bebas dan rahasia seseorang
itu berkembang menuju pada yang kebetulan secara profesional
prinsip satu orang warga negara termasuk kalangan badan peme-
satu suara (one man, one vote), baik rintahan tidak dengan sendirinya
berkenaan dengan akses ke pe- harus (secara terpaksa) memberi
milihan maupun dalam timbangan suara untuk calon yang mewakili
nilai masing-masing suara untuk pemerintah—jika ia berpendapat
menentukan hasil pemilihan. Prin- tidak sepatutnya suara itu diberikan
sip ini juga menolak praktik pe- kepadanya—tetapi ia akan mem-
nunjukkan seseorang secara arbitrer berikannya kepada siapa saja me-
untuk mewakili rakyat. nurut kecenderungan hati nurani-
Tidak kurang pentingnya adalah nya. Maka, kebebasan dan ke-
prinsip yang menyangkut sistem rahasiaan menghasilkan dimensi
prosedural pemilihan formal, yang yang amat penting dalam pem-
mencakup aturan-aturan tentang berian suara, yaitu ketulusan yang
hak untuk memilih dan aturan sejati, yang pada urutannya akan
tentang bagaimana suara itu “di- mempunyai pengaruh positif pada
hitung”. Tujuannya adalah agar penciptaan keabsahan pemerintah
dalam prinsip ini tidak ada seorang dengan kekuasaannya. Dan peme-
pun dari warga negara yang ter- rintah yang absah akan memberi
ingkari hak pilihnya dan tidak ada landasan kokoh untuk terwujudnya
suara pun yang terbuang sia-sia, rasa keadilan yang akan menjadi
baik dalam arti penghitungan kuan- dasar ketenteraman dan keman-
titatif maupun bobot nilai jenis tapan politik.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3555


Sebaliknya, tanpa kebebasan besar (mayoritas). Struktur ini
dan kerahasiaan itu (misalnya akibat mendorong terjadinya keluwesan
adanya “trick-trick” kalangan yang masyarakat dan kemungkinan
berkepentingan atas keadaan status membatasi sekaligus menggerakkan
quo), maka suatu pilihan tidak akan pemerintah sebagai pelaku per-
menghasilkan legitimasi politik, ubahan yang bertanggung jawab
atau setidaknya akan menjadi kepada masyarakatnya. Pemerintah
sumber keraguan terhadap legi- dapat bergerak sebagai pelaku
timasi kekuasaan pemerintah. Dan perubahan atas dasar legitimasi
kekuasaan yang dipandang tidak politik yang diperolehnya dan
absah oleh banyak warga negara terbatasi oleh hal-hal yang tidak
akan mengakibatkan kekisruhan dan didukung oleh legitimasi politik
ketidakmantapan. itu.
Kebebasan dan kerahasiaan
pemilihan umum juga mempunyai
dampak lain yang sama pentingnya
UPAYA MENDORONG
dengan yang di atas itu, jika tidak DEMOKRATISASI
malah lebih penting. Dengan
kebebasan dan kerahasiaan itu, Tantangan masa depan demo-
dapatlah diperkecil atau dicegah krasi di negeri kita ialah bagaimana
sama sekali terjadinya apa yang mendorong proses-proses untuk
disebut “unanimous bloc voting” mewujudkan nilai-nilai tersebut
(pemberian suara bulat oleh suatu agar terus berlangsung secara kon-
kelompok) seperti, suara bulat oleh sisten. Dengan kata lain, bagaimana
seluruh anggota kelompok yang melaksanakannya sehingga benar-
terbentuk karena persamaan profesi, benar menjadi pandangan hidup
kedaerahan, keyakinan, agama, (way of life) nyata dalam kehidupan
kepentingan, kerabat, kedudukan sehari-hari. Berikut ini adalah
sosial, dan lain-lain. Sebab, dengan percobaan untuk mendaftar bebe-
kebebasan dan kerahasiaan itu, rapa noktah penting pandangan
seorang pemberi suara dapat meng- hidup demokratis, berdasarkan ba-
hindari tekanan, baik dari atasan han-bahan yang sedikit banyak
maupun dari sesama rekan. telah berkembang, baik secara
Dari segi lain, kebebasan dan teoretis maupun praktis, di negeri-
kerahasiaan pemilihan umum akan negeri yang demokrasinya cukup
memungkinkan pemberian suara mapan:
oleh golongan kecil (minoritas) Pertama, pentingnya kesadaran
yang berbeda dengan golongan kemajemukan. Ini tidak saja se-

3556 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


kadar pengakuan (pasif ) akan menerima keputusan orang banyak
kenyataan masyarakat yang ma- dan dalam proses pelaksanaannya
jemuk. Lebih dari itu, kesadaran beliau menolak “second thought”
kemajemukan menghendaki tang- yang dikemukakan oleh sebagian
gapan yang positif kepada ke- sahabat.)
majemukan itu sendiri secara aktif. Semangat musyawarah menun-
Seseorang akan dapat menyesuaikan tut agar setiap orang menerima
dirinya kepada cara hidup de- kemungkinan terjadinya “partial
mokratis jika ia mampu mendisiplin functioning of ideals”, yaitu pan-
dirinya ke arah jenis persatuan dan dangan dasar bahwa belum tentu,
kesatuan yang diperoleh melalui dan tidak harus, seluruh keinginan
penggunaan kreatif dari dinamika atau pikiran seseorang atau ke-
dan segi-segi positif kemajemukan lompok akan diterima dan di-
masyarakat. Masyarakat yang teguh laksanakan sepenuhnya. Korelasi
berpegang kepada pandangan prinsip itu ialah kesediaan untuk
hidup demokratis harus dengan kemungkinan menerima bentuk-
sendirinya juga dengan teguh bentuk tertentu kompromi atau
memelihara dan melindungi ling- ishlâh. Korelasinya yang lain ialah
kup keanekaragaman yang luas. seberapa jauh kita dewasa dalam
Pandangan hidup demokratis se- mengemukakan pendapat, men-
perti ini menuntut moral pribadi dengarkan pendapat orang lain,
yang tinggi. menerima perbedaan pendapat, dan
Kedua, dalam peristilahan politik kemungkinan mengambil pendapat
kita dikenal “musyawarah” (dari yang lebih baik. Dalam masyarakat
bahasa Arab, musyâwarah, dengan yang belum terlatih benar untuk
makna asal sekitar “saling memberi berdemokrasi, sering terjadi ke-
isyarat”). Keinsafan akan makna dan jumbuhan antara mengkritik yang
semangat musyawarah menghen- sehat dan bertanggung jawab serta
daki atau mengharuskan adanya menghina yang merusak dan tanpa
keinsafan dan kedewasaan untuk tanggung jawab.
dengan tulus menerima kemung- Berkenaan dengan ini, salah satu
kinan kompromi atau bahkan “ka- tantangan nyata bagi kita bangsa
lah suara”. (Nabi Muhammad Saw., Indonesia agaknya ialah situasi ke-
misalnya, dalam suatu musyawarah jiwaan atau mind set yang tumbuh
untuk menentukan strategi meng- dalam bangsa kita akibat kenyataan
hadapi serbuan kaum kafir Makkah bahwa selama kemerdekaan sekitar
mengalami kekalahan suara, dan setengah abad ini kita belum per-
beliau dengan tulus serta teguh nah hidup selain di bawah pim-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3557


pinan bapak bangsa (father of kutukan kepada orang yang ber-
nation), yaitu Bung Karno, kemu- usaha meraih tujuannya dengan
dian Pak Harto. Kedua tokoh yang cara-cara yang tidak peduli kepada
bijak-bestari itu telah berhasil pertimbangan moral. Pandangan
membawa Indonesia ke tingkat hidup demokratis mewajibkan
kedewasaan penuh sebagai negara adanya keyakinan bahwa cara ha-
bangsa (nation state). Tetapi peng- ruslah sejalan dengan tujuan.
alaman hidup di Bahkan sesung-
bawah ketokoh- guhnya klaim
an seorang bapak atas suatu tu-
bangsa dengan juan yang baik
kepribadian yang harus diabsah-
sangat dominan kan oleh kebaik-
telah membuat an cara yang
kita kurang ter- ditempuh un-
biasa membuat tuk meraihnya.
keputusan sen- Seperti dika-
diri (dari bawah) takan Albert
dan kurang mam- Camus, “Indeed
pu melihat serta memanfaatkan the end justifies the means. But what
alternatif-alternatif (sebab selama ini justifies the end? The means!” Maka
kita digiring untuk selalu melihat antara keduanya tidak boleh ada
adanya hanya satu alternatif, tanpa pertentangan. Setiap pertentangan
banyak pilihan lain). Monolitisisme antara cara dan tujuan, jika telah
dan absolutisme adalah bertentang- tumbuh menggejala cukup luas,
an dengan cara hidup demokratis. pasti akan mengundang reaksi-
Maka tantangan besar selanjutnya reaksi yang dapat menghancurkan
bagi demokrasi Indonesia di masa demokrasi.
depan yang dekat ini ialah seberapa Maka demokrasi tidak terbayang
jauh kita mampu menampilkan tanpa akhlak yang tinggi. Contoh
seorang pemimpin nasional yang akhlak seperti itu ialah sikap ksatria
tidak lagi berperan sebagai bapak Sultan Saladin—Shalah Al-Din Al-
bangsa, melainkan sekadar seorang Ayyubi—yang melindungi prajurit
“yang pertama di antara yang sama” dari kalangan musuhnya, tentara
(the first among the equlas, “primus Salib, yang kesasar ke kemahnya
inter pares”). dalam keadaan luka parah kemudian
Ketiga, ungkapan “tujuan meng- diobatinya (dengan merahasiakan
halalkan cara” mengisyaratkan suatu rapat-rapat siapa sebenarnya dirinya

3558 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


sebagai komandan tentara Islam) “engineering”, manipulasi atau
dan setelah sembuh dilepaskan taktik-taktik yang sesungguhnya
dengan aman. Atau seperti sikap hasil sebuah konspirasi bukan saja
pengurus “Liga Anti-Pencemaran merupakan permufakatan yang
Nama” (Anti-Defamation League) curang, cacat, atau sakit, malah
dari organisasi Yahudi, B’nai Brith dapat disebut sebagai pengkhianat-
di Amerika yang melindungi se- an kepada nilai dan semangat
orang aktifis neo-Nazi yang datang demokratis. Karena itu, faktor
melapor setelah melalui gerakan ketulusan dalam usaha bersama
kultusnya membunuh sekian orang mewujudkan tatanan sosial yang
tokoh Semitik di sana. Perlin- baik untuk semua merupakan hal
dungan itu diberikan atas dasar yang sangat pokok. Faktor ketulusan
prinsip bahwa setiap orang berhak itu, seperti telah disinggung, me-
dengan bebas menyatakan pen- ngandung makna pembebasan diri
dapat, berkumpul, dan berserikat— dari vested interest yang sempit.
dalam konteks gerakan Neo-Nazi Prinsip ini pun terkait dengan
yang anti-Yahudi itu: biarpun paham musyawarah seperti telah
merugikan orang lain—karena dikemukakan di atas. Musyawarah
percaya bahwa masyarakat akan yang benar dan baik hanya akan
“dengan bebas” pula “to hire and berlangung jika masing-masing
fire” suatu ide ataupun gerakan. pribadi atau kelompok yang ber-
Sikap seperti itu jelas sekali memer- sangkutan mempunyai kesediaan
lukan tingkat kepercayaan diri yang psikologis untuk melihat kemung-
tinggi, yang membebaskan sese- kinan orang lain benar dan diri
orang atau kelompok dari kekha- sendiri salah, dan bahwa setiap
watiran yang berlebihan dan, se- orang pada dasarnya baik, ber-
bagai konsekuensinya, kecurigaan kecenderungan baik, dan beriktikad
dan prasangka yang juga berlebihan. baik.
Keempat, permufakatan yang Kelima, dari sekian banyak unsur
jujur dan sehat adalah hasil akhir kehidupan bersama yang baik ialah
musyawarah yang juga jujur dan terpenuhinya keperluan pokok,
sehat. Para anggota masyarakat yaitu pangan, sandang, dan papan.
demokratis dituntut untuk me- Dan karena ketiga hal itu me-
nguasai dan menjalankan seni nyangkut masalah sosial dan budaya
permusyawaratan yang jujur dan (seperti masalah mengapa kita
sehat itu guna mencapai permu- makan nasi, bersandangkan sarung,
fakatan yang juga jujur dan sehat. kopiah, kebaya, serta berpapankan
Permufakatan yang dicapai melalui rumah “joglo”, misalnya), maka

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3559


pemenuhan segi-segi ekonomi itu dan kelompok lain mengharuskan
tidak lepas dari perencanaan sosial- adanya landasan pandangan kema-
budaya. Warga masyarakat demo- nusiaan yang positif dan optimistis.
kratis ditantang untuk mampu Pandangan kemanusiaan yang ne-
menganut hidup dengan pemenuh- gatif dan pesimistis akan dengan
an kebutuhan secara berencana, sendirinya sulit menghindari pe-
dan harus memiliki kepastian bahwa rilaku curiga dan tidak percaya
rencana-rencana itu (misalnya, kepada sesama manusia, yang ke-
dalam wujud besarnya ialah mudian ujungnya ialah keengganan
GBHN) benar-benar sejalan de- bekerja sama. Berkaitan dengan
ngan tujuan dan praktik demo- perkara ini, bagi masyarakat bekas
kratis—yang check list-nya dapat jajahan, masalah colonial legacy yang
kita buat berdasarkan nilai-nilai masih belum seluruhnya terhapus
kemanusiaan universal namun akan menjadi sumber tantangan
dengan memperhatikan kenyataan dan kendala usaha bersama me-
kenisbian kultural. wujudkan demokrasi.
Keenam, kerja sama antara warga Ketujuh, dalam keseharian, kita
masyarakat dan sikap saling memer- biasa berbicara tentang pentingnya
cayai iktikad baik masing-masing, pendidikan demokrasi. Tapi karena
kemudian jalinan dukung-men- pengalaman kita yang belum per-
dukung secara fungsional antara nah dengan sungguh-sungguh
berbagai unsur kelembagaan ke- menyaksikan atau apalagi merasa-
masyarakatan yang ada merupakan kan hidup berdemokrasi—ditam-
segi penunjang efisiensi untuk bah kenyataan bahwa “demokrasi”
demokrasi. Masyarakat yang ter- dalam abad ini yang dimaksud
kotak-kotak dengan masing-masing adalah demokrasi modern—maka
penuh curiga kepada lainnya bukan bayangan kita tentang “pendidikan
saja mengakibatkan tidak efisiennya demokrasi” umumnya masih ter-
cara hidup demokratis, tapi juga batas kepada usaha indoktrinasi dan
dapat menjurus kepada lahirnya penyuapan konsep-konsep secara
pola tingkah laku yang berten- verbalistik. Kejengkelan yang sering
tangan dengan nilai-nilai asasi terdengar dalam masyarakat tentang
demokrasi. Pengakuan akan ke- adanya kesenjangan antara apa yang
bebasan nurani (freedom of con- dikatakan (ada yang rajin mengajari
science), persamaan hak dan ke- kita “jangan biarkan adanya kolusi
wajiban bagi semua (egalitarian- penguasa-pengusaha” tapi yang
isme) dan tingkah laku penuh bersangkutan sendiri justru men-
percaya kepada iktikad baik orang jadi contoh mencolok kolusi itu)

3560 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


ialah akibat dari kuatnya budaya “sekali dan untuk selamanya”)
“menggurui” (secara feodalistik) cenderung ketinggalan zaman
dalam masyarakat kita, sehingga (obsolete, seperti terbukti dengan
verbalisme yang dihasilkannya juga komunisme). Maka Pancasila harus
menghasilkan kepuasan tersendiri ditatap dan ditangkap sebagai
dan membuat yang bersangkutan ideologi terbuka, yaitu, lepas dari
merasa telah berbuat sesuatu hanya pengkalimatannya sendiri seperti
karena telah berbicara. tercantum dalam UUD 45, pen-
Karena pandangan hidup demo- jabaran dan perumusan precepts-nya
krasi modern terlaksana dalam abad harus dibiarkan terus berkembang
kesadaran universal sekarang ini, seiring dengan dinamika masyarakat
maka nilai-nilai dan pengertian- dengan pertumbuhan kualitatifnya,
pengertiannya harus dijadikan tanpa membatasi wewenang me-
unsur yang menyatu dengan sistem nafsirkan hanya kepada suatu lem-
pendidikan kita, tidak dalam arti baga “resmi” seperti di negeri-negeri
menjadikannya muatan kurikuler komunis. Karena prinsip ekspe-
yang klise, tetapi dengan jalan rimentasi itu, maka demokrasi akan
diwujudkan dalam hidup nyata terbuka kepada kemugkinan proses-
(lived in) dalam sistem pendidikan proses “coba dan salah” (trial and
kita. Kita harus mulai dengan error), dengan kemungkinnan seca-
sungguh-sungguh memikirkan— ra terbuka pula terus-menerus me-
toh sudah ada lembaga yang me- lakukan koreksi dan perbaikan. Jus-
mulainya—untuk membiasakan tru titik kuat demokrasi, dengan se-
anak didik dan masyarakat pada gala kekurangannya, ialah kemam-
umumnya kepada perbedaan pen- puannya untuk mengoreksi dirinya
dapat dan tradisi pemilihan ter- sendiri, karena keterbukaannya itu.
buka untuk menentukan pimpinan
atau kebijakan. Demokrasi bukan-
lah sesuatu yang akan terwujud
URUSAN DUNIA DAN AKHIRAT
bagaikan jatuh dari langit, melain-
kan menyatu dengan pengalaman Dalam perbendaharaan ungkap-
nyata dan eksperimentasi kita an Islam terdapat istilah “urusan
sehari-hari. Justru itu demokrasi dunia” (umûr al-dunyâ) dan “urusan
memerlukan ideologi yang terbuka, akhirat” (umûr al-âkhirah). Dalam
yaitu ideologi yang tidak dirumus- paritas itu, seringkali “urusan ak-
kan “sekali dan untuk selamanya” hirat” juga dinyatakan sebagai
(once and for all). Sebab ideologi “urusan agama” (umûr al-dîn), dan
tertutup (precepts-nya dirumuskan dirangkaikan dalam ungkapan

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3561


“umûr al-dunyâ wa al-dîn”. Ini pikiran Abu Hanifah (mazhab
tecermin, misalnya, dalam ung- H anafî) banyak menggunakan
kapan suatu doa bahwa kita me- analogi (qiyâs) dan pertimbangan
mohon kepada Allah pertolongan kebaikan umum (istishlâh) dan
atas “urusan dunia dan urusan tumbuh dalam lingkungan pe-
agama”. Artinya, kita menginginkan merintah pusat, sama halnya de-
tidak hanya keberhasilan dalam ngan aliran pikiran Al-Awza‘i di
kehidupan duniawi semata atau Syria (Damaskus) sebelumnya.
ukhrawi saja, melainkan kedua- Berbeda dengan keduanya itu,
duanya sekaligus. Dan dalam per- aliran pikiran Anas ibn Malik
wujudannya pada kehidupan nyata, (mazhab Mâlikî) terbentuk oleh
makna doa itu mengharuskan kita suasana lingkungan Hijaz, khu-
memahami serta bertindak sesuai susnya Madinah, yang sangat me-
dengan ketentuan-ketentuan ke- merhatikan tradisi (Sunnah) Nabi
hidupan duniawi jika kita meng- dan para sahabatnya.
inginkan sukses di dalamnya, dan Anas ibn Malik mempunyai
memahami serta bertindak sesuai seorang murid, yaitu Muhammad
dengan ketentuan-ketentuan ke- ibn Idris Al-Syafi‘i (w. 204 H [820
hidupan ukhrawi jika kita meng- M]). Al-Syafi‘i meneruskan tema
inginkan sukses di dalamnya. Doa aliran pikiran gurunya dan me-
itu mengesankan seperti tidak ada ngembangkannya dengan mem-
resep tunggal yang menjamin sukses bangun teori yang ketat untuk
dalam kedua-duanya sekaligus dan menguji kebenaran sebuah laporan
serentak. Jadi, sekali lagi, tampak tentang Sunnah, terutama hadis
seperti terdapat dikotomi tertentu yang diriwayatkan langsung dari
antara masalah duniawi dan ma- Nabi. Tetapi Al-Syafi‘i juga mene-
salah ukhrawi. Apakah benar de- rima tema aliran pikiran Hanafi
mikian, marilah kita coba periksa yang dipelajari dari Al-Syaibani (w.
secara lebih utuh dan menyeluruh, 186 H [805 M]), yaitu pengguna-
sejauh mungkin. an analogi, dan mengembang-
kannya menjadi sebuah teori yang
sistematis dan universal tentang
metode memahami hukum.
USHUL FIQIH
Dengan demikian, Al-Syafi‘i
Dalam sejarah, hampir semasa berjasa meletakkan dasar-dasar
dengan Abu Hanifah di Irak (Kufah) teoretis tentang dua hal, yaitu,
tampil pula Anas ibn Malik (715- pertama, Sunnah, khususnya dalam
795 M) di Hijaz (Madinah). Aliran bentuk hadis, sebagai sumber

3562 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


memahami hukum Islam setelah Al- 1. Segala perkara tergantung
Quran; dan kedua, analogi atau kepada maksudnya.
qiyâs sebagai metode rasional 2. Yang diketahui dengan
memahami dan mengembangkan pasti tidak dapat hilang
hukum itu. Sementara itu, kon- dengan keraguan.
sensus atau ijmâ‘ yang ada dalam 3. Pada dasarnya sesuatu
masyarakat, yang kebanyakan ber- yang telah ada harus di-
sumber atau menjelma menjadi anggap tetap ada.
sejenis kebiasaan yang berlaku 4. Pada dasarnya faktor aksi-
umum (al-‘urf), juga diterima oleh dental adalah tidak ada.
Al-Syafi‘i, meskipun ia tidak pernah 5. Sesuatu yang mapan da-
membangun teorinya yang tuntas. lam suatu zaman harus
Dengan begitu, pangkal tolak ilmu dinilai sebagai tetap ada
fiqih (al-fiqh), berkat Al-Syafi‘i, ada kecuali jika ada petunjuk
empat, yaitu Kitab Suci, Sunnah yang menyalahi prinsip
Nabi, ijmâ‘, dan qiyâs. itu.
Istilah ushûl al-fiqh, selain di- 6. Kesulitan membolehkan
gunakan untuk menunjuk Kitab keringanan.
Suci, Sunnah Nabi, ijmâ‘, dan qiyâs 7. Segala sesuatu bisa me-
sebagai sumber-sumber pokok nyempit, meluas, dan se-
pemahaman hukum dalam Islam, baliknya.
juga digunakan untuk menunjuk 8. Keadaan darurat membo-
kepada metode pemahaman hukum lehkan hal-hal terlarang.
seperti dikembangkan oleh Al- 9. Keadaan darurat harus di-
Syafi‘i. Ushûl al-fiqh dalam pe- ukur menurut sekadarnya.
ngertian ini dapat dipandang se- 10. Sesuatu yang dibolehkan
bagai sejenis falsafah hukum Islam karena suatu alasan men-
karena sifatnya yang teoretis. Ia jadi batal jika alasan itu
membentuk bagian dinamis dari hilang.
keseluruhan ilmu fiqih, dan di- 11. Jika dua keburukan di-
bangun di atas dasar prinsip ra- hadapi, maka harus di-
sionalitas dan logika tertentu. hindari yang lebih besar
Karena pentingnya ushûl al-fiqh bahayanya dengan me-
ini, maka di sini dikemukakan nempuh yang lebih kecil
beberapa rumus terpenting ber- bahayanya.
kenaan dengan hukum dalam Is- 12. Menghindari keburukan
lam: lebih utama daripada
mencari kebaikan.

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3563


13. Pembuktian berdasarkan kemudian hari tentu akan mem-
adat sama dengan pem- bawa kebahagiaan. Maka setiap
buktian berdasarkan nash. kesempatan harus digunakan untuk
14. Adat dapat dijadikan sum- kerja keras, sambil senantiasa meng-
ber hukum. arahkan diri kepada Allah, dengan
15. Sesuatu yang tidak di- penuh harapan kepada-Nya.
dapat semuanya, tidak Jadi, seperti telah diutarakan,
boleh ditinggalkan se- dari kedua surah pendek yang
muanya. banyak dibaca dalam shalat itu
16. Ada tidaknya hukum ter- dapat disimpulkan gambaran dina-
gantung kepada alasannya mika kepribadian Nabi berhu-
(‘illat). bungan dengan pengalaman hidup
perjuangan beliau. Jika kita re-
nungkan lebih mendalam gam-
USWAH HASANAH
baran itu, maka sesungguhnya
dinamika pengalaman hidup Nabi
Berkenaan dengan surat Al- tersebut adalah universal, dalam arti
Insyirâh (Q., 94), para ahli me- dapat terjadi dan dialami oleh siapa
ngatakan bahwa wahyu itu turun saja dari kalangan manusia yang
kepada Nabi masih dalam kait- mempunyai tekad atau komitmen
annya dengan surat Al-Dluhâ (Q., pada cita-cita luhur. Oleh karena
93), bahkan merupakan kelanjut- itu, sikap-sikap yang telah ditun-
annya. Dalam surat ini, Allah jukkan oleh Nabi sebagaimana ter-
menegaskan bagaimana Dia telah simpul dari kedua surat pendek itu
membuat Nabi sebagai seorang akan melengkapi kaum beriman
yang lapang dada (munsyarih al- dengan contoh nyata dalam meng-
shadr), dan membuat semua beban hadapi problem kehidupan. Dari
terasa ringan bagi beliau. Juga situ, kita paham sebuah Sunnah
diingatkan bahwa Allah telah mem- Nabi, dan dari situ pula kita
buat terhormat nama Nabi dan mengerti suatu aspek makna firman
dijunjung tinggi, berkat perjuangan Allah bahwa pada diri Rasulullah
beliau dan kebajikan yang ditegak- terdapat teladan yang baik bagi
kannya. Lalu Allah menegaskan kaum beriman. Akhlak serta ke-
bahwa setiap kesulitan tentu akan pribadian yang menjadi Sunnah
membawa kemudahan; bahwa amal Nabi, dapat disimpulkan dari kedua
usaha tentu mengandung kesulitan, surat itu adalah kurang lebih
namun hasil perjuangan itu di demikian:

3564 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


1. Sikap senantiasa berpeng- tentang siapa Nabi dan bagaimana
harapan kepada Allah, garis besar sepak terjang beliau
2. Sadar akan perjuangan dalam hidupnya baik sebagai pri-
jangka panjang, badi maupun sebagai Utusan Ilahi.
3. Yakin akan kemenangan Kita dapat mendeteksi dinamika
akhir, kepribadian Nabi itu dari firman-
4. Ingat akan latar belakang firman yang ditunjukkan khusus
diri di masa lalu dan ba- kepada Nabi, seperti diindikasikan
gaimana semua kesulitan oleh penggunaan kata pengganti
teratasi, nama “engkau” dalam suatu format
5. Rasa kasih sayang kepada dialog antara Tuhan dan Utusan-
sesama manusia yang ku- Nya.
rang beruntung, Jadi, Sunnah Nabi, khususnya
6. Senantiasa bersyukur pada segi-segi yang dinamik dan men-
Allah atas segala nikmat dasar, dapat lebih banyak diketahui
karunia-Nya, dari Kitab Suci daripada dari
7. Bersikap lapang dada, kumpulan kitab hadis. Meskipun
8. Memikul beban tanggung banyak laporan dalam kitab-kitab
jawab dengan penuh ke- hadis yang juga memberi gambaran
relaan, tentang tingkah laku atau ke-
9. Tidak kecil hati karena ke- pribadian Nabi, namun umumnya
sulitan, sebab yakin akan bersifat ad-hoc, terkait erat dengan
masa datang yang lebih tuntutan khusus ruang dan waktu.
baik, Sedangkan yang ada dalam Al-
10. Menggunakan setiap wak- Quran, sekalipun dituturkan dalam
tu luang untuk kerja-kerja kaitan dengan ruang dan waktu atau
produktif, pengalaman khusus Nabi, namun
11. Tetap berorientasi kepada ajaran moral di balik cerita selalu
Allah, asal dan tujuan se- bersifat dinamik sehingga dapat
mua yang ada. dengan mudah diangkat pada
Firman Allah yang memberi tingkat generalitas yang tinggi,
gambaran dinamika kepribadian dengan demikian bernilai universal.
Nabi sebagai uswah hasanah (te- Karena itu, Sunnah Nabi sebenar-
ladan yang baik) cukup banyak nya tidak terbatas hanya pada hadis,
dalam Al-Quran. Pengkajian ter- meskipun hadis (yang sahih) me-
hadap firman-firman itu akan mang termasuk Sunnah.
memberi gambaran yang utuh

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3565


‘UTSMAN IBN MAZH‘UN jenazah ‘Ustman, seolah melepas
kepergiannya, “Utsman, pergilah
‘Utsman ibn Mazh‘un adalah kau menuju surga yang telah di-
seorang sahabat yang sangat saleh siapkan untukmu.” Mendengar itu
dan kaya. Suatu saat, karena ingin Nabi marah sekali, “Dari mana
hanya beribadat kepada Allah, dia kamu tahu bahwa dia masuk surga!
membeli rumah di pinggir kota Saya yang Nabi saja tidak tahu. Al-
Madinah. Istri ‘Utsman datang Quran saja tidak bilang begitu. Al-
kepada ‘A’isyah mengadukan suami- Quran mengatakan, ‘Katakanlah:
nya yang saat malam beribadat terus Aku bukanlah orang baru di antara
dan siangnya puasa sehingga, dia para rasul, dan aku tak tahu apa
tidak kebagian apa-apa. ‘A’isyah akan dilakukan terhadap diriku dan
lapor kepada Nabi yang kemudian terhadap dirimu; aku hanya meng-
mendatangi rumahnya. Nabi de- ikuti apa yang diwahyukan kepadaku’
ngan paksa menarik keluar ‘Utsman (Q., 46: 9). Aku ini hanyalah be-
meski sedang shalat. kerja, Islam itu memang bekerja.’”
“Katanya saat malam kamu Ketika Nabi marah kepada istri
beribadat terus, dan saat siang kamu ‘Utsman, semua sahabat sedih,
puasa terus sehingga tidak menggauli karena orang yang begitu baik di
istrimu?” mata mereka pun tidak diketahui
“Memang demikian, karena saya oleh Nabi apakah dia masuk surga
ingin nanti mendapat bidadari yang atau tidak. Baru kemudian ketika
lebih cantik daripada istri saya Ruqayah, putri Nabi yang disayangi,
sekarang.” mati, beliau sedih dan berkata
“Apakah tidak cukup aku sebagai kepada jenazah Ruqayah, “Hai
contoh, aku makan, aku tidur, aku Ruqayah pergilah kau. Temuilah
puasa, aku berbuka, dan aku ber- orang yang sangat baik yaitu ‘Utsman
gaul dengan istri. Kalau kamu tidak bin Mazh‘un.” Mendengar ini, para
suka, kamu tidak termasuk go- sahabat baru merasa lega meskipun
longanku,” kata Nabi dengan nada tetap tidak disebutkan masuk surga.
marah. Artinya, bahwa surga dan neraka
Dengan sendirinya, karena adalah urusan Allah, kita tidak bisa
‘Utsman sangat beriman kepada memastikan diri. Yang kita bisa
Nabi, maka dia mengikuti petunjuk adalah berusaha dan mohon pada
Nabi. Namun, tidak lama setelah Allah melalui amal, karena Islam
itu dia meninggal. Nabi sedih sekali adalah agama amal. Iman dan amal
dan semua sahabat datang. Kemu- selalu, yang dalam bahasa sosiologi
dian istri ‘Utsman berkata kepada agama disebut ethical monotheism,

3566 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


suatu paham Ketuhanan Yang kuasaan pusat di Madinah secara
Maha Esa yang mengajarkan bahwa fisik (sumber daya manusia). Ke-
ridla Tuhan diperoleh melalui amal bijaksanaan itu juga mengurangi
saleh, perbuatan baik. Kalau ke- ancaman bahwa budaya Arab akan
selamatan mengandalkan syafaat, terserap ke dalam budaya daerah-
jangan-jangan kita jatuh ke dalam daerah Bulan Sabit Subur (daerah
agama sakramen seperti Kristen. subur yang membentuk konfigurasi
Memang, pada dasarnya Islam bulan sabit dari pantai timur Laut
tidak mengenal syafaat, melainkan Tengah naik ke utara, ke daerah
tanggung jawab pribadi kita di Pegunungan Anatolia sebelah se-
hadapan Allah. latan membentang ke timur dan
kembali ke selatan, ke Lembah
Mesopotamia).
Tetapi kebijaksanaan ‘Utsman
yang menghambat emigrasi dari
‘UTSMAN
MENGHAMBAT EMIGRASI Hijaz itu membuatnya tidak po-
puler di kalangan orang-orang
Sejak masa ‘Umar banyak orang Makkah. Ini tumbuh menjadi
Arab Quraisy yang kaya, yakni para faktor penunjang bagi protes-protes
pedagang Makkah, pergi ke daerah- yang mulai dilancarkan para ten-
daerah taklukan, terutama Meso- tara. (Harus diingat bahwa pada
potamia di Irak, dan meneruskan saat itu semua orang Muslim adalah
usaha perdagangan mereka di sana. warga negara dan sekaligus tentara.)
Ini acapkali menimbulkan rasa Apalagi setelah ekspedisi menakluk-
keberatan dari pihak orang-orang kan Iran telah rampung dan tuntas,
Arab yang kurang mampu, khu- ketidakpuasan di kalangan tentara
susnya orang-orang Arab setempat. terhadap kebijakan ‘Utsman se-
‘Utsman pun tidak bisa mengatasi makin keras dinyatakan, karena
situasi warisan pendahulunya itu, tidak lagi bisa dialiharahkan pada
meskipun sebenarnya ia berhasil kegiatan-kegiatan ekspedisi militer.
sedikit mengubah keadaan dengan Suatu kerusuhan muncul di Kufah,
mengarahkan sebagian investasi dari sebuah kota garnizun yang di-
Lembah Mesopotamia ke Hijaz, dirikan ‘Umar dan kerusuhan itu
berbentuk proyek-proyek irigasi di harus ditindas dengan penumpahan
berbagai oase. Kebijaksanaan darah, para gubernur yang me-
‘Utsman itu membantu mengu- lanjutkan tugas mereka semenjak
rangi kecenderungan emigrasi ke diangkat oleh ‘Umar banyak yang
luar Hijaz dan memperkuat ke- cakap dan sebagian dari mereka

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3567


diterima baik oleh penduduk se- “rasm ‘Utsmânî”). Penyatuan ejaan
tempat. Maka penduduk Syria Al-Quran itu amat prinsipil sebagai
puas dengan Muawiyah, Bashrah dasar penyatuan orang-orang Arab
dengan Ibn Amir (yang di waktu Muslim khususnya dan semua
damai giat ber- orang Muslim
dagang untuk umumnya. Na-
mengumpulkan mun, sesung-
kekayaan tetapi guhnya usaha
bertindak cukup ‘Utsman itu ti-
adil karena ia dak berjalan
menganjurkan tanpa tantang-
orang lain agar an. Ibn Mas‘ud,
berbuat serupa salah seorang
pula). Tetapi gu- ahli membaca
bernur yang di- Al-Quran yang
tempatkan di amat terkenal
Mesir (di Kota Fusthath, Kairo dan disegani, berkedudukan di
lama), tidak pernah memuaskan Kufah, sempat menunjukkan pe-
orang-orang setempat, karena di- rasaan tidak suka pada kebijakan
pandang kurang menunjukkan ‘Utsman. Menurut para ahli, akhir-
ukuran moral yang tinggi (konon nya ia patuh juga pada keputusan
suka minuman keras dan mabuk). Khalifah, tetapi kejadian itu tetap
Demikian pula Kufah, tidak ada meninggalkan bekas, sekalipun ak-
kebijakannya yang dapat diterima hirnya dapat dinetralisasikan me-
di sana, bahkan gubernurnya pun lalui usaha akomodasi berbagai versi
ditolak orang. bacaan Kitab Suci dalam bentuk
pengakuan keabsahan “bacaan
tujuh” (al-qirâ’ât al-sab‘ah).
Kebijaksanaan ‘Utsman ber-
‘UTSMAN
PENGUMPUL AL-QURAN
kenaan dengan Kitab Suci itu
sungguh patut dipuji. Dan jika
‘Utsman dikenal sebagai amat umat Islam sesudah itu menikmati
berjasa menyatukan ejaan penulisan kesatuan penulisan dan pembukuan
Al-Quran dengan memerintahkan Kitab Sucinya yang tidak ada
untuk membakar semua versi ejaan bandingnya dalam sistem keper-
orang lain (sehingga sampai se- cayaan atau paham lain mana pun
karang ejaan standar Kitab Suci juga, maka sebagian besar ke-
agama Islam itu disebut ejaan atau beruntungan itu adalah berkat jasa

3568 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


‘Utsman Ibn Affan yang bergelar lempar ke masyarakat, masyarakat
jâmi‘ Al-Qur’ân (Pengumpul Al- belum siap. Bayangkan saja ketika
Quran). (Bahkan kaum Syi‘ah yang itu ada suatu lapisan tipis masya-
dikenal sangat anti ‘Utsman itu pun rakat terpelajar yang berbahasa
akhirnya juga mengakui jasa kha- Belanda satu sama lain sementara
lifah ketiga ini, dengan menyesuai- rakyat masih buta huruf. Rupanya
kan dan mengikuti cara penulisan UUD itu belum mantap, terbukti
Kitab Suci menurut ejaan ‘Utsman, Majelis Konstituante pun masih
sekalipun mereka agaknya juga mempersoalkan dasar negara. Mes-
mempunyai jalur penuturan dari tinya batang tubuh konstitusi itu
‘Ali ibn Abi Thalib, andalan utama sendiri yang dipersoalkan seperti
mereka dalam masalah periwayat- bentuk negara kesatuan ataukah
an.) federal, bukan dasarnya sendiri.
Dan seperti hampir semua ke- Akhirnya, persoalan ini ibarat
bijaksanaan ‘Utsman yang lain, membuka kotak “pandora”, dan
tindakannya untuk menyatukan berlarut-larut sampai sekarang.
sistem penulisan Al-Quran itu pun Salah seorang tokoh 45, Ruslan
dapat dikatakan sebagai kelanjutan Abdul Gani, menegaskan bahwa
kebijakan ‘Umar sebelumnya. negara kesatuan itu sudah final.
Kita harus memahaminya sebagai
cara untuk mempertahankan hak
UUD sejarahnya. Saya mau mengemu-
kakan sesuatu yang agak sensitif.
Membuat UUD (Undang-Un- Sebetulnya negara kesatuan itu
dang Dasar) adalah seperti me- terutama merupakan aspirasi orang
nyusun ringkasan dari seluruh Jawa, karena di antara semua suku
perjalanan pikiran manusia. Karena, di Asia Tenggara ini, orang Jawa-lah
biasanya para perancangnya adalah yang paling imperialistik, melalui
orang yang sangat terpelajar. Se- representasi Majapahit dan sebagai-
mentara itu kita, sebagai bangsa nya itu. Maka, muncullah ide ne-
yang lahir 50 tahun lalu, merupa- gara kesatuan. Mengapa Sriwijaya
kan bangsa yang sangat terbelakang. tidak bisa seperti Majapahit? Karena
Memang, kita diberkati oleh Tuhan Sriwijaya tidak ditopang oleh tanah
dengan tampilnya orang-orang pertanian yang produktif, daerah-
seperti Bung Karno, Bung Hatta, nya rawa-rawa; mereka hanya mari-
dan sebagainya. Tapi itu tidak tim, dan karena itu agak pragmatis.
cukup. Maka ketika wacana pe- Hal ini berbeda dengan Majapahit
nyusunan kembali UUD itu di- yang super-produktif, yang mandiri

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3569


dan dengan itu membuat mereka sikap tentang sesuatu kepada orang
sangat unitarianis. Kebetulan, lain seperti yang diinginkan orang
Majapahit terletak di Jombang. lain itu. Jika kita bawahan dan
PDI-P dan PKB, dan kalau kita orang lain itu atasan kita, maka
teruskan sampai PNI dan NU, dari terjadilah kebiasaan buruk “Asal
dulu memang tidak suka negara Bapak Senang” (ABS).
federal. Yang suka negara semacam ‘Uzlah dalam tingkatnya yang
ini adalah Masyumi, PSI, Kristen, melewati batas, tentu saja meru-
Katolik. gikan. Yaitu kalau orang melaku-
kannya tidak semata-mata karena
hendak melepaskan diri sementara
‘UZLAH dari kenyataan hidup sehari-hari
untuk membuat renungan jujur,
‘Uzlah artinya kurang lebih tetapi karena memang hendak me-
“pengasingan diri”. Ini dibahas dan nempuh hidup pasif dan tidak mau
diajarkan antara lain oleh Imam Al- tahu kepada masalah kemasyarakat-
Ghazali yang terkenal. Idenya an. Karena itu, ‘uzlah pernah men-
ialah, bahwa untuk memperoleh jadi sasaran kritik kaum modernis
kejernihan tentang diri dan masya- Islam, seperti Buya Hamka, misal-
rakat sekitar, orang harus mela- nya, karena mereka ini justru
kukan pengasingan diri sedemikian menginginkan hidup terlibat secara
rupa, sehingga dia untuk beberapa aktif dan positif dalam masyarakat.
lama tidak terlibat dalam kehidup- Dalam pandangan mereka, ‘uzlah
an nyata sehari-hari. Dengan begitu dapat menjadi “excuse” bagi ke-
diharapkan dia akan mampu mere- pasifan dan ketidakpedulian sosial.
nung tentang diri dan masyarakat- Tetapi dalam pelaksanaannya
nya dengan sejujur-jujurnya. Alas- yang wajar, sebagaimana disebutkan
annya ialah bahwa kita tidak di atas, ‘uzlah dapat mempunyai
mungkin memahami suatu masalah nilai positif. Tentang hal ini dapat
secara benar jika kita sendiri ter- kita peroleh gambarannya kalau
libat dalam masalah itu. Keter- kita lihat dari sudut seringnya
libatan kita tentu akan meme- terjadi gejala “post-power syndrome”
ngaruhi pandangan dan penilaian (sindrom pascakuasa) dalam masya-
kita, sehingga terjadi kekeliruan. rakat kita. Yaitu sindrom pada
Sebab kita umumnya memandang seorang bekas pejabat yang menjadi
sesuatu hanya sesuai dengan yang sangat kritis, termasuk kritis kepada
kita inginkan sendiri. Atau, sebalik- institusi kekuasaan yang ditinggal-
nya, kita cenderung mengambil kannya. Jika menemui gejala serupa

3570 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


itu, biasanya pertanyaan yang Jadilah kamu semua golongan yang
muncul ialah: “Mengapa baru menegakkan kejujuran, sebagai saksi-
sekarang, setelah tidak menjabat, saksi bagi Allah, meskipun terhadap
berpandangan diri kamu sendi-
kritis terhadap ri, kedua orang-
lembaga ke- Dan kerelaan seorang hamba kepada tuamu, ataupun
Khaliknya tak lain adalah salah satu
kuasaan itu? karib kerabat-
wujud nilai kepasrahan (islâm)
Mengapa tidak hamba itu kepada-Nya. Inilah gam-
mu (Q., 4:
dahulu sewak- baran tentang situasi mereka yang 135). Dan Na-
tu masih men- telah mencapai tingkat amat tinggi bi bersabda:
jabat? Jawab- dalam iman dan takwa. “Katakan yang
nya sebetulnya benar meskipun
sederhana saja. Sewaktu menjabat, pahit” (yakni, karena tidak sejalan
orang bersangkutan itu tidak sem- dengan keinginan sendiri).
pat, atau tidak mampu, mereng-
gangkan dirinya dari jabatannya.
Yang terjadi justru bahwa ke- ‘UZLAH DALAM POLITIK
pentingan (vested interest)-nya
menyatu dengan jabatan itu, se- Setiap saat kita harus—memin-
hingga jangankan dia bersikap kritis jam istilah Imam Ghazali—‘uzlah.
kepadanya; malah dia akan mem- Tapi tentu ini bukan uzlah dalam
bela, melindungi; dan mencari arti menyepi seperti bertapa, me-
segala cara membenarkan praktik lainkan mengambil jarak dari per-
kekuasaannya melalui usaha pe- soalan yang mengitari kita, untuk
rasionalan. mampu melihat keadaan yang
Maka ajaran kaum sufi tentang sesungguhnya secara objektif.
‘uzlah tidak perlu menuntut pe- Sebetulnya ibadat-ibadat yang
laksanaan fisik seperti mengasingkan kita lakukan sehari-hari itu pun ada
diri ke gunung, misalnya. Yang di- unsur ‘uzlah atau disengagement-nya.
perlukan ialah suatu kesungguhan Shalat, misalnya, dalam momen
batin dalam melihat masalah secara yang pendek itu pun ada unsur
jujur, dengan sementara melakukan ‘uzlah. Begitu bertakbir “Allahu
perenggangan (disengangement) dari Akbar” kita tidak boleh berbicara ke
kenyataan sehari-hari kita, ke- kiri-kanan. Itulah disengagement,
mudian membuat penilaian yang hanya konsentrasi kepada Allah,
meskipun merugikan diri sendiri. lalu kita melepaskan semua klaim
Pesan Allah dalam Kitab Suci: dan mengosongkan diri kita. Pada
Wahai sekalian orang yang beriman! waktu itulah kita berdoa, ihdinâ al-

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3571


shirât al-mustaqîm (tunjukkanlah lemahan itu. Dalam Al-Quran
kami jalan yang lurus atau benar). Allah, berfirman: Kallâ bal
Kenapa? Karena memang kita tidak tuhibbûna al-‘âjilah, wa tadzarûna
tahu di mana dan bagaimana jalan al-âkhirah (Ingatlah hai manusia
yang benar ini. Kita minta pe- kamu itu lebih tertarik kepada apa
tunjuk Allah untuk membimbing yang terlihat di mata [apa yang
kita ke jalan yang benar. Dan itu dialami segera], tapi yang akhir
salah satunya kita lakukan dengan [akhirat] kamu abaikan [Q., 75:
disengagement. 20-21]).
Sebetulnya dalam ibadah haji
juga ada uzlah. Lihat saja pakaian
ihram, itu adalah juga upaya untuk ‘UZLAH: INTROSPEKSI DIRI
uzlah atau disengagement. Ibadat
lain seperti tahajud bahkan sangat ‘Uzlah artinya mengasingkan
tinggi nilainya karena di situ ada diri. Sebagai metode, ‘uzlah meru-
kesempatan yang baik untuk meng- pakan usaha melepaskan diri dari
ambil jarak dengan kesibukan keterlibatan situasi sehari-hari
sehari-hari. supaya dapat melihat keadaan lebih
Kita lihat sekarang ini banyak objektif. Hal demikian diperlukan
orang yang belum menjadi pe- karena pada umumnya kita menjadi
nguasa, tapi sudah mengalami tawanan dari situasi kita sendiri.
sindrom kuasa. Bahkan gila kuasa. Sebenarnya kita sering tidak dapat
Semua cara ditempuh dan di- melepaskan diri dari tawanan situasi
benarkan untuk mencapai kekuasa- sehingga baik dan buruk, benar dan
an. Anak-anak mahasiswa menye- salah, merupakan dikte dari situasi.
butnya politisi bermuka badak. Melihat keadaan yang demikian
Orang seperti ini ketika menjadi dan dengan mengambil analogi dari
penguasa akan makin tebal muka- Muhammad sebelum menjadi Nabi
nya, tetapi warnanya lain. Setelah yang merenung di Gua Hira, Al-
tidak berkuasa, mereka akan men- Ghazali mengemukakan ide ‘uzlah.
jadi badak lagi dengan warna yang Karena dalam ‘uzlah yang ter-
lain pula. Kenapa? Karena, manusia penting adalah melepaskan diri dari
itu sering menjadi budak atau keterlibatan situasi, maka pe-
tawanan dari situasinya. Jadi kita ngosongan diri (takhallî) sangat
harus waspada betul, karena gejala dibutuhkan di sini. Itulah sebabnya
ini bukan monopoli siapa pun, shalat yang baik adalah shalat di
bukan ciri khas siapa pun, tetapi tengah malam, saat semua orang
semua manusia mempunyai ke- tidur sehingga leluasa untuk in-

3572 Ensiklopedi Nurcholish Madjid


trospeksi. Inilah pengertian ‘uzlah adalah sunnahku, oleh karena itu
yang sebenarnya, sehingga mela- barangsiapa yang tidak suka pada
kukan ‘uzlah tidak harus disertai sunnahku tidak termasuk golongan-
dengan mengasingkan diri. Logika- ku.”
nya, orang dalam pengasingan akan ‘Uzlah dalam arti bertapa di-
sangat mudah untuk berbuat baik. larang dalam Islam, karena itu
Yang sulit adalah bagaimana ber- merupakan penyiksaan terhadap
buat baik di tengah masyarakat, diri sendiri. Kalau ingin mem-
karena diperlukan sikap jiwa. buktikan diri sebagai orang yang
Adalah ‘Utsman ibn Madz‘un, baik, tempat yang tepat adalah di
seorang sahabat Nabi yang me- kota yang banyak kasino, banyak
lakukan ‘uzlah untuk menunaikan night club, banyak segala macam.
ibadah siang-malam di pinggiran Pahala orang berbuat baik di tengah
kota dengan meninggalkan ke- kota seperti itu lebih besar daripada
wajiban terhadap keluarga. Namun, pahala orang berbuat baik di hutan.
mendengar ada seorang sahabatnya
demikian, Nabi mendatanginya dan
berkata bahwa cara itu bukan
merupakan cara yang benar dalam
beribadah. Agama yang dibawa
Nabi adalah agama yang tidak
mengenal rahbânîyah, melainkan
agama yang al-hanîfiyah al-samhah,
yaitu yang lapang dan mudah.
Turuti hidup ini seperti apa adanya,
karena kasalehan tidak diukur
dengan kerahiban; kehidupan suci
tidak identik dengan tidak kawin.
Itulah sebabnya, ketika hendak
melakukan akad nikah, penghulu
selalu mengutip hadis, “Nikah

Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3573

Anda mungkin juga menyukai