U UCAPAN MENGAKHIRI sebetulnya adalah kebiasaan sejak
KHUTBAH abad ke-2 H sedang Nabi sendiri
tidak mengakhiri khutbahnya de- Khutbah-khutbah Jumat biasa- ngan ucapan tersebut. Itu me- nya—mungkin 90 persen lebih— rupakan hasil dekrit dari seorang diakhiri dengan kutipan “innallâha khalifah, yaitu ‘Umar ibn ‘Abd Al- ya’muru bi al-‘adli wa al-ihsân” ‘Aziz (biasanya disebut sebagai (Sesungguhnya Allah memerintahkan ‘Umar kedua, karena wataknya menegakkan keadilan dan kebaikan mirip sekali dengan ‘Umar pertama, hati [ihsân], Q., 16: 90); artinya ‘Umar ibn Khaththab, orang yang Allah tidak hanya memerintahkan sangat saleh dan adil). Waktu itu, keadilan, tetapi juga kebaikan hati. ia prihatin karena khutbah telah Termasuk di dalam ihsân adalah menjadi ajang provokasi politik, kemungkinan memaafkan. Karena sehingga biasanya khutbah diakhiri itu, Al-Quran memuji orang-orang dengan saling melaknat lawan- yang beriman; “Wa idzâ mâ lawan politik. Bani Umayyah, ghadlibû hum yaghfirûn” (apabila misalnya, khutbahnya selalu di- marah mereka memberi maaf [Q., akhiri dengan kutukan kepada para 42: 37]); atau, “Wa al-kâzhimîna pengikut ‘Ali, sebaliknya para peng- al-ghayzha wa al-‘âfîna ‘an al-nâs” ikut ‘Ali juga begitu. Nah, ke- (Dan orang-orang yang menahan mudian ‘Umar ibn ‘Abd Al-‘Aziz amarahnya dan memaafkan ke- mendekritkan untuk mengakhiri salahan orang [Q., 3: 134]). Semua kebiasaan tersebut. Menurutnya, itu adalah pujian dalam Al-Quran. lebih baik kita ingatkan jamaah Nabi sendiri pun dipuji Al-Quran bahwa selain diperintahkan untuk karena memiliki sifat semacam itu. adil kita juga diperintah untuk Mengapa ada kebiasaan meng- berlaku ihsân. akhiri khutbah dengan cara itu? Ini
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3507
UKHUWAH ISLAMIAH I pada saat-saat sekarang ini relevan untuk kita renungkan. Hai orang- Ukhuwah Islamiah (Ukhûwah orang beriman! Janganlah ada suatu Islâmîyah) merupakan istilah yang golongan memperolok golongan yang sudah diterima di tengah masya- lain; boleh jadi yang satu (yang rakat, yaitu suatu persaudaraan diperolok) lebih baik daripada yang berdasarkan iman, meskipun isti- lain (yang diperolok). Juga jangan lahnya yang lebih tepat adalah ada perempuan yang menertawakan ukhuwah imaniah. Di dalam Al- perempuan lain; boleh jadi yang Quran persaudaraan memang dikait- seorang (yang diperolok) lebih baik kan langsung dengan iman. Surat daripada yang lain (yang diperolok). Al-Hujurât dimulai dengan sema- Janganlah kamu saling mencela dan cam konstatasi bahwa umat Islam memberi nama ejekan. Sungguh pasti akan berpecah belah. Dalam jahat nama yang buruk itu setelah keadaan berpecah belah itu, pasti kamu beriman. Barang siapa tidak nanti mereka akan saling menyerang bertobat, orang itulah yang zalim dan berusaha menghancurkan satu (Q., 49: 11). sama lain. Memang secara historis Sebetulnya Al-Quran mengajar- hal itu sudah terbukti. kan kita agar tidak terlalu cepat Dalam surat Al-Hujurât itu, memvonis orang kalau kebetulan ia tersebutlah ajaran normatif tentang berbeda. Kita harus memberinya bagaimana seharusnya menyelesai- hikmah keraguan, yaitu dengan kan konflik. Dan kalau ada dua suatu pertanyaan dalam hati, “Oh, golongan orang beriman bertengkar, dia berbeda dengan saya, tapi damaikanlah mereka. Tetapi bila jangan-jangan dia yang benar.” Itu salah satu dari keduanya berlaku yang diajarkan Al-Quran. Sebalik- zalim terhadap yang lain, maka nya, memastikan diri sendiri benar perangilah golongan yang berlaku dan orang lain salah dalam Al- zalim, sampai mereka kembali ke- Quran disebut sebagai indikasi pada perintah Allah. Bila mereka kemusyrikan, karena berarti me- sudah kembali, damaikanlah ke- mutlakkan pendapat sendiri. ... duanya dengan adil, dan berlakulah janganlah termasuk golongan orang- adil. Allah mencintai orang yang orang musyrik. Mereka yang me- berlaku adil (Q., 49: 9). mecah-belah agamanya menjadi Setelah proses pendamaian, beberapa golongan, dan masing- sebetulnya ada petunjuk teknis masing pihak membanggakan apa yang sangat praktis tentang ba- yang ada pada mereka (Q., 30: 31- gaimana memelihara ukhuwah yang 32).
3508 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Mereka menjadi kelompok yang kepada sumber asalnya sejalan menganggap diri paling benar. dengan semangat reformasi dengan Mereka menjadi kelompok yang tema pemurnian, yaitu Al-Quran. sektarian. Indikasi sektarianisme Ajaran tentang ukhuwah Islamiah ialah kalau suatu kelompok di itu yang paling jelas dan terurai kalangan Islam tidak mau sem- dapat kita baca dalam Q., 49: 10- bahyang di belakang kelompok 14, berikut ini: yang lain, karena beranggapan orang lain semuanya sesat, sehingga Sesungguhnya kaum beriman itu dia berpikir bagaimana mungkin semuanya bersaudara, maka damai- orang yang mendapat petunjuk kanlah antara dua saudaramu (yang harus shalat di belakang orang yang berselisih). Dan bertakwalah kepada sesat. Mereka yang memecah-belah Allah, semoga kamu semua dirah- agama mereka dan menjadi ke- mati-Nya. Wahai sekalian orang lompok-kelompok sedikit pun kamu beriman! Janganlah suatu kaum tidak termasuk mereka; persoalan menghina kaum yang lain, kalau- mereka kembali kepada Allah. Dia- kalau mereka (yang dihina) itu lebih lah yang kemudian memberitahukan baik daripada mereka (yang meng- kepada mereka, apa yang mereka hina). Begitu pula, janganlah para perbuat (Q., 6: 159). wanita (menghina) para wanita Janganlah kita—ibarat pepatah (yang lain), kalau-kalau mereka melayu—menepuk air di dulang (yang dihina) itu lebih baik daripada tepercik muka sendiri: bahwa meng- mereka (yang menghina). Dan ja- hina sesama kaum Muslim berarti nganlah kamu saling mencela diri menghina diri sendiri. (sesama)-mu, dan jangan pula saling memanggil sesamamu dengan pang- gilan-panggilan yang tidak baik. Seburuk-buruk nama ialah (nama UKHUWAH ISLAMIAH II yang mengandung) kejahatan setelah Sesungguhnya, di antara sikap- adanya iman. Barangsiapa tidak sikap pengertian toleransi, se- bertobat, maka mereka itulah orang- bagaimana secara benar sering orang zalim (jahat). Wahai sekalian dikemukakan oleb para mubalig orang beriman! Jauhilah olehmu dan juru dakwah, tersimpul dalam banyak prasangka, karena sesung- ungkapan ukhuwah Islamiah. guhnya sebagian prasangka itu dosa Maka, dalam situasi banyaknya (jahat). Jangan pula kamu saling pengertian tentang persaudaraan memata-matai (saling mencari ke- Islam itu, seharusnya kita kembali salahan sesamamu), dan jangan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3509
saling mengumpat sebagian dari UKURAN KEBAIKAN kamu terhadap sebagian yang lain. “Apakah ada seseorang di antara Dari mana ukuran kebaikan itu? kamu yang suka memakan daging Pertama-tama dari modal pri- saudaranya dalam keadaan mati, mordial yang diberikan Allah ke- sehingga kamu menjadi benci kepada- pada kita, yaitu hati nurani. Hati nya?” Dan bertakwalah kepada ini disebut nurani—berasal dari Allah, sesungguh- kata nûrânî, ar- nya Allah itu tinya bersifat ca- Maha Pemberi haya—karena tobat dan Maha merupakan mo- Pengasih. Wahai dal pertama dari sekalian umat Allah untuk me- manusia! Se- nerangi sikap ki- sungguhnya ta. Banyak hadis Kami ciptakan yang menggam- kamu sekalian barkan bahwa dari pria dan kalau kita ingin wanita, dan Ka- tahu mana yang mi jadikan kamu sekalian berbagai baik dan benar, kita harus bertanya bangsa dan suku, ialah agar kamu kepada hati nurani. Nabi bersabda, saling kenal-mengenal. Sesungguhnya “Mintalah fatwa dari dirimu, min- yang paling mulia di antara kamu di talah fatwa dari hatimu wahai sisi Allah ialah kamu yang paling Wabishah (Ibn Ma’bad Al-Aswadi). bertakwa. Sesungguhnya Allah itu (Nabi mengulanginya) tiga kali. Mahatahu dan Mahateliti.” Kebaikan adalah sesuatu yang mem- buat jiwa tenang dan membuat hati Begitulah ajaran dasar tentang tenang. Dosa adalah sesuatu yang persaudaraan Islam, lengkap de- (terasa) tidak karuan dalam jiwa ngan petunjuk praktis pelaksanaan- dan (terasa) bimbang dalam dada.” nya yang dikaitkan dengan ke- (HR Ahmad) majemukan umat, kemudian di- Ukuran kebaikan yang kedua teruskan dengan persaudaraan adalah agama. Karena itu, agama kemanusiaan. disebut juga hati nurani yang diturunkan oleh Allah atau fitrah yang diturunkan oleh Allah kepada manusia (al-fithrah al-munazzalah). Kalau hati nurani dalam diri kita
3510 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
merupakan fitrah (kecenderungan patuhan. Sedangkan masyarakatnya suci) yang ada secara alami dalam disebut madînah, artinya suatu diri kita, maka agama adalah fitrah tempat di mana kehidupan itu yang diturunkan Allah Swt. kepada teratur, karena orang-orangnya umat manusia untuk memperkuat tunduk dan patuh kepada aturan. fitrah alami itu. Ukuran kebenaran yang ketiga ialah mu‘âhadat al-‘uqûd, yaitu ULAMA AL-SÛ’ perjanjian-perjanjian antarsesama manusia. Manusia mempunyai sisi Al-Ghazali berbicara tentang keburukan dan kebaikan, sehingga bencana yang bisa menimpa ilmu kumpulan pikiran manusia besar pengetahuan dan para ulama, juga sekali kemungkinannya menuju tentang alamat-alamat yang mem- kepada kebaikan. Allah selalu bedakan antara ulama dunia dan berpesan agar kita senantiasa meng- ulama akhirat. Kita sering men- hormati perjanjian atau kontrak dengar istilah ulama al-sû’, ulama (‘uqûd) di antara kita. Maka, un- yang jahat. Ini hanya suatu istilah. dang-undang yang betul-betul Jangan membayangkan ulama yang absah harus kita hormati. Kalau kita suka menipu dan menindas. Yang sudah sepakat lampu merah adalah dimaksud ulama al-sû’ ialah ulama berhenti, kita harus menghormati- yang tidak lagi dapat menjaga jarak nya. Ini adalah ketaatan yang dengan pemerintah. Kenapa? karena sebenarnya sederhana, tetapi dari asumsinya ulama itu harus selalu segi agama hal itu merupakan menampilkan dirinya sebagai sum- ketaatan kepada Allah. Allah ber- ber kekuasaan moral, bukan politik. firman, Hai orang yang beriman! Karena itu, kalau ulama tidak lagi Penuhilah janji. Binatang ternak bisa menjaga jarak dengan peme- dihalalkan bagimu, kecuali yang rintah, sebutlah ulama istana, akan disebutkan: Dengan tidak misalnya, disebut oleh Al-Ghazali menghalalkan berburu sementara sebagai ulama al-sû’. kamu dalam hurum. Perintah Allah Ada seorang kiai yang banyak sesuai dengan kehendak-Nya (Q., 5: menulis dengan huruf Arab tetapi 1). dalam bahasa Jawa, yaitu Kiai Soleh Dengan ayat ini, jelaslah bahwa Darat. Dia juga berpandangan sama umat Islam adalah umat yang bahwa salah satu ciri ulama al-sû’ dididik untuk taat kepada aturan. adalah tidak bisa menjaga jarak Maka, Islam disebut sebagai dîn, dengan penguasa. Namun, ulama yaitu sistem ketundukan atau ke- juga berdosa kalau tidak mau
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3511
datang ketika dipanggil oleh peme- sebagai ucapan terima kasih, karena rintah, karena kita tahu bahwa, dia melakukan usul resolusi inte- dalam doktrin kaum Sunni, peme- grasi. Di situ ada dua menteri, rintah juga harus ditaati. Kita wajib yaitu Wahid Hasyim (bapaknya taat kepada pemerintah, asalkan Gus Dur) sebagai menteri agama, perintahnya benar. Tidak peduli dan Bahder Djohan sebagai menteri apakah terdiri dari orang-orang P dan K. Natsir membuat suatu jahat atau tidak, asalkan perintah- perjanjian antara dua menteri ini, nya benar, pemerintahan itu harus bahwa sekolah-sekolah umum di ditaati. Karena itu, kalau dipanggil bawah P dan K, harus diberi pela- pemerintah untuk dimintai nasihat, jaran agama, dan sekolah-sekolah ulama wajib datang. Hanya saja, agama di bawah Departemen Aga- kalau ulama itu sendiri berinisiatif ma harus diberi pelajaran umum. datang kepada pemerintah, itu Sistem pendidikan di Indonesia dilarang. Itu akan menjadikan dia yang mula-mula “dualistik-paralel” sebagai ulama al-sû’. seperti “rel kereta api” yang tidak mungkin bertemu itu, ujung- ujungnya dibelokkan oleh Kabinet Natsir melalui dua menteri ini un- ULAMA-SARJANA DAN SARJANA-ULAMA tuk satu saat ketemu atau terjadi konvergensi. Gejala konvergensinya Dari segi kepemimpinan, orang itu sendiri sudah terlihat sekarang- Masyumi sebetulnya berasal dari sekarang ini. Misalnya, dari mad- kalangan priayi yang “dicangkok- rasah banyak sekali yang tampil, kan” kepada suatu susunan masya- sama dengan mereka yang mem- rakat yang berakar santri, seperti punyai pendidikan umum. Dari okulasi dalam pohon buah-buahan. pendidikan umum, banyak yang Ketika okulasi itu belum begitu tampil sama dengan mereka yang mantap dan kemudian dari segi mempunyai pendidikan agama, politik beberapa kali terjadi salah misalnya menjadi mubalig. Ujung- langkah, maka mereka dapat di- nya adalah apa yang sekarang patahkan dengan mudah sekali oleh muncul dalam wujud ICMI (Ikatan Bung Karno. Cendekiawan Muslim se-Indonesia). Namun, ada warisan dari me- Kalau Kabinet Natsir tahun reka, yaitu Kabinet Natsir pada 1950 dimulai sebagai patokan, tahun 1950, yang oleh Bung Karno maka secara kasar itu dapat di- ditunjuk menjadi perdana menteri, anggap sebagai masa permulaan
3512 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
para santri masuk sekolah umum, ÛLÛ AL-ALBÂB kesempatan yang tidak diberikan kepada mereka di zaman Belanda. Gambaran Al-Quran tentang ûlû Ini bisa dihitung dengan mudah; al-albâb benar-benar bersesuaian tahun 1956 mereka tamat SR dan dengan pengertian modern tentang masuk SMP; tahun 1959 tamat kaum cendekiawan. Dalam gambar- SMP masuk SMA; tahun 1962 an itu, juga sudah tersimpulkan tamat SMA dan masuk universitas, tugas dan peranan kaum cendekia- sehingga awal tahun 1960-an wan Muslim, yaitu bertanggung universitas seluruh Indonesia penuh jawab untuk menyampaikan dan dengan anak kaum santri dan mengembangkan makna yang lebih umumnya mereka menjadi anggota hakiki dalam kehidupan keagamaan HMI. atau religiusitas masyarakat, agar Pertengahan tahun 1960-an, tidak berhenti kepada segi-segi mahasiswa ini mulai menjadi sar- formal dan simbolik semata. Itu jana muda (BA) yang waktu itu sebabnya, kaum cendekiawan juga gengsinya masih sangat tinggi, digambarkan sebagai “orang-orang tidak seperti sekarang. Tahun 1970- berilmu” atau ulama (al-‘ulamâ’). an mereka menjadi sarjana lengkap Dalam Kitab Suci, praktis “ula- (S1), yaitu dr., Ir., Drs., SH, dan ma” hanya disebut dua kali. Per- sebagainya. Waktu itu dampaknya tama, untuk menunjuk kepada para belum terasa karena masing-masing sarjana keagamaan di kalangan masih sibuk dengan urusan diri kaum Yahudi yang mengetahui sendiri, tetapi ketika tahun 1980- ajaran-ajaran Kitab Suci (‘ulamâ’ an sudah selesai, mereka mulai banî Isrâ’il [Q., 26:127]). Kedua, melihat ke luar: yang mula-mula dalam rangka pujian kepada mereka orientasinya ke dalam mengurus sebagai golongan yang benar-benar diri sendiri, sekarang mulai meng- bertakwa kepada Allah, melalui urus masyarakat. Di mana-mana kemampuannya memahami ber- lalu terjadi gejala Islam, itulah yang bagai gejala alam, sejak dari “hujan biasa disebut “Kebangkitan Islam”. yang diturunkan Allah dari ke- Jika di tahun 1960-an dan 1970- tinggian” (meteorologi), “buah- an orang shalat di kantor merupa- buahan yang berwarna-warni” kan risiko politik, sekarang terbalik (flora), “bahan-bahan dalam susun- sama sekali, itu berkat mereka. an geologis gunung-gunung yang juga berwarna-warni” (minerologi), “aneka ragam manusia” (antro-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3513
pologi, humaniora serta ilmu-ilmu Hanya kaum cendekiawan (ûlû al- sosial), dan “aneka ragam binatang, albâb) sajalah yang mampu me- baik liar maupun peliharaan” lakukan refleksi-refleksi (Q., 39: 9). (fauna) (lihat Q., 35: 27-28). De- Sudah barang tentu, selain ber- ngan kata lain, menurut pengertian kewajiban menyampaikan seruan- Al-Quran, kaum cendekiawan atau seruan kebenaran hakiki, kaum ulama ialah mereka yang sanggup cendekiawan juga harus meng- dengan baik memahami seluruh amalkan ilmunya sendiri. Justru gejala alam di sekitarnya (seperti amanat keilmuan menghendaki kemampuan Adam mengenali “na- pertama-tama ilmu itu, sebab Allah ma-nama”) sebagai bekal men- mengutuk mereka yang berbicara jalankan tugas kekhalifahan, lalu namun tidak berbuat (Q., 61: 3). mampu menangkap pesan-pesan Bahkan untuk memberi penegasan Nabi di balik gejala-gejala alam kepada apa yang dimaksudkan sekitar itu sebagai ayat-ayat atau firman itu, sebuah syair (Arab) sumber-sumber ajaran, dan me- mengatakan bahwa ilmuwan yang nyampaikannya kepada masyarakat. tidak bekerja sesuai dengan ilmunya Dari uraian di atas, jelaslah akan mendapatkan azab sebelum bahwa kaum cendekiawan menang- kaum musyrik! Sebuah syair yang gung beban yang berat dalam bermakna mengutuk orang yang masyarakat, yaitu tanggung jawab mencegah suatu perangai buruk, menjaga moralitas dan etika sosial namun ia sendiri melaksanakannya. melalui kesanggupan mereka me- Dengan kata lain, seorang cen- nangkap makna-makna intrinsik di dekiawan diharapkan menunaikan balik amalan-amalan proforma, amanat ilmu pengetahuannya de- dengan menarik pelajaran dari ngan mengamalkannya secara kon- lingkungan hidupnya, baik sosial sisten dan konsekuen (istiqâmah). maupun alam. Kaum cendekiawan Hanya dengan begitu ia dapat di- adalah pengemban amanat ilmu- harap mampu dengan baik dan pengetahuan dan hikmah dari penuh otoritas, kewenangan, dan Allah, yang tanggung jawab me- wibawa untuk melaksanakan tugas nunaikan amanat itu dilukiskan kewajiban selaku “ahli waris para dalam Kitab Suci dalam bentuk nabi”, sebagai “kekuatan moral” sebuah pertanyaan retorik, Kata- dalam masyarakat. Itulah kaitan kanlah (hai Muhammad), “Apakah cendekiawan dan religiusitas ma- sama antara mereka yang berilmu syarakat. dan mereka yang tidak berilmu?”
3514 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
ULUL ALBAB DAN CENDEKIAWAN tidak berhenti hanya kepada segi- segi formal dan simbolik semata. Adalah ulul albab (Arab: ûlû al- Kaum cendekiawan juga di- albâb) yang dilukiskan dalam Al- gambarkan sebagai “orang-orang Quran sebagai golongan yang ber- yang berilmu” atau ulama (al- hak untuk mendapat kabar gembira ‘ulamâ’). Dalam Kitab Suci, perka- (kebahagiaan). Karena dengan ke- taan “ulama” hanya disebut dua ka- imanan kepada Allah dan sikap li. Pertama, untuk menunjuk kepa- kembali kepada-Nya, mereka mam- da para sarjana keagamaan di ka- pu membebas- langan kaum Ya- kan diri dari be- hudi yang me- lenggu kezalim- Karena rahmat dari Allah jugalah ngetahui ajaran- an tirani (thâ- maka engkau bersikap lemah ajaran kitab suci ghût), dan bersi- lembut terhadap mereka. Se- (‘ulamâ’ Banî kap terbuka de- kiranya engkau kasar dan berhati Isrâ’îl—Q., 26: ngan kesediaan tegar, niscaya mereka menjauhi 127). Kedua, da- kamu .... mendengarkan lam rangka puji- (Q., 3: 159) “perkataan” (al- an kepada me- qawl, yakni pendapat, pandangan, reka sebagai golongan yang benar- ajaran, ajakan, dan lain-lain). Lalu, benar bertakwa kepada Allah, al-qawl itu dipahami secara kritis melalui kemampuannya memahami sehingga dapat diketahui mana berbagai gejala alam, sejak dari yang terbaik dari semua itu untuk “hujan yang diturunkan Allah dari diikuti dengan tulus. Al-Quran ketinggian” (meteorologi), “buah- melukiskan mereka sebagai orang- buahan yang berwarna-warni” orang yang mendapat petunjuk dari (flora), “bahan-bahan dalam susun- Allah (Q., 39: 17-18). an geologis gunung-gunung yang Gambaran Al-Quran tentang ûlû juga berwarna-warni” (minerologi), al-albâb itu benar-benar bersesuaian “aneka ragam manusia” (antro- dengan pengertian modern tentang pologi, humaniora serta ilmu-ilmu kaum cendekiawan. Dan dalam sosial), dan “aneka ragam binatang, gambaran itu juga sudah tersimpul- baik liar maupun peliharaan” kan tugas dan peranan kaum cende- (fauna) (Q., 35: 27-28). kiawan Muslim, yaitu bertanggung Dengan kata lain, menurut pe- jawab untuk menyampaikan dan ngertian Al-Quran, kaum cendekia- mengembangkan makna yang lebih wan atau ulama ialah mereka yang hakiki dalam kehidupan keagamaan sanggup dengan baik memahami atau religiusitas masyarakat, agar seluruh gejala alam di sekitarnya
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3515
(seperti kemampuan Adam me- gereja. Karena itu, saya sembahyang ngenali “nama-nama” sebagai bekal di sana.” menjalankan tugas kekhalifahan). K emudian ‘Umar menengok Lalu mampu menangkap pesan kepada tentaranya, “Hai tentaraku, Ilahi di balik gejala-gejala alam se- bila tempat bersejarah ini di- kitar itu sebagai ayat-ayat atau peringati dengan pendirian masjid, sumber-sumber ajaran, dan me- saya pesan, masjid itu tidak boleh nyampaikannya kepada masyarakat. besar dan tidak boleh ada shalat Jumat, tidak boleh ada azan, karena ada gereja, dan bangunannya tidak boleh lebih tinggi daripada gereja ‘UMAR DAN PATRIAK YERUSALEM itu.” Itulah wasiat ‘Umar. Kemudian ‘Umar bertanya ke- Setelah membebaskan Yerusalem pada Patriak, “Di mana bekas mas- dan membuat suatu perjanjian (di- jid Nabi Sulaiman, karena Nabi sebut Perjanjian Aelia) dengan kami dulu pernah berjalan di sini Patriak, ‘Umar mengatakan ke- dan bertemu dengan semua nabi inginannya untuk shalat syukur dan dalam shalat beliau menjadi kepada Allah atas dibebaskannya imam.” Mendengar itu, Patriak me- Yerusalem. Patriak mempersilakan rasa ngeri dan ketakutan. Dia mem- supaya ‘Umar sembahyang di gere- perkirakan ‘Umar akan marah me- janya, karena perjanjian tadi diada- lihat tempat itu sudah menjadi kan di gereja Kiamat yang orang tempat sampah. Maka oleh Patriak Inggris menyebutnya sebagai Gere- ditunjukkan tempat-tempat yang ja Makam Suci. Tetapi ‘Umar me- bagus. ‘Umar menolak, “Bukan nolak. Lalu dia keluar dan pergi ke ini.” Akhirnya, terpaksa ditunjuk- tangga agak jauh dari gereja dan di kan di Bukit Moria, yang harus sanalah dia shalat sendiri. dicapai dengan merangkak untuk Setelah selesai, dia mengatakan sampai atas. kepada Patriak, “Hai Patriak, tahu- ‘Umar pun masuk kompleks kah Anda mengapa saya tidak mau masjid itu dan dilihatnya di atas ba- sembahyang di gereja?” “Ya, me- tu suci sampah menggunung yang ngapa?” jawab Patriak. “Kita ini dilemparkan orang-orang Nasrani masih dalam suasana perang, kalau sebagai penghinaan kepada orang rakyat saya tahu bahwa saya habis Yahudi. Maka ‘Umar pun sangat sembahyang di gereja Anda, mereka marah kepada Patriak dan meme- akan mengira gereja ini sudah men- rintahkannya untuk memulai pem- jadi masjid. Anda akan kehilangan bersihan.
3516 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Setelah bersih, ‘Umar mengata- ‘UMAR DAN YERUSALEM kan kepada salah satu sahabatnya, Ka‘ab Ibn Akhbar, “Di mana kita Setelah ‘Umar selesai membuat sembahyang?” Ka‘ab menunjuk perjanjian dengan Patriak Sofronius, tempat di sebelah utara batu suci yang dibuat di Gereja Kanîsat al- yang baru dibersihkan. ‘Umar pun Qiyâmah, ‘Umar hendak melakukan marah karena seolah-olah Ka‘ab shalat syukur atas pembebasan kota (yang memang bekas orang Yahudi) Yerusalem. Oleh Patriak, ‘Umar menginginkan agar shalat masih dipersilakan melakukan shalat di menghadap shakhrah sekaligus ke gerejanya, tapi ‘Umar menolak, lalu Makkah. ‘Umar pun memilih tem- beliau shalat di anak tangga di luar pat sebelah selatannya. Sembahyang gereja. Setelah selesai shalat, Umar menghadap Makkah dengan mem- mengatakan begini: “Tahukah Anda belakangi tempat suci orang Yahudi mengapa saya tidak mau sembah- tadi. (Yang disebut shakhrah itu yang di gerejamu?” Patriak itu men- notabene adalah kiblatnya Nabi jawab, “Tidak tahu.” Lalu ‘Umar Muhammad Saw. sebelum pindah menjelaskan: “Kita ini masih dalam ke Makkah.) suasana perang. Kalau saya sampai Tempat itulah yang sekarang di- melakukan shalat di gerejamu, ma- dirikan masjid yang kita sebut ka tentara saya akan mengira gereja Masjid Aqsha. Masjid itu berdiri ini sudah menjadi masjid. Karena 1.000 tahun yang lalu, seumur itu, kamu akan kehilangan gereja.” dengan Borobudur. Sedangkan Dan memang berkat itulah gereja shakhrah juga diperingati dengan itu sampai sekarang masih tetap sebuah monumen yang disebut bertahan. Lalu ‘Umar bilang kepada Qubbat Al-Shakhrah, yaitu monu- tentaranya, “Saya tahu tempat saya men Islam yang paling awal, yang sembahyang (di samping gereja) ini masih berdiri sampai sekarang dan nanti akan diperingati dengan paling indah. mendirikan sebuah masjid. Karena Inilah semua yang diperlihatkan itu, saya pesan, bila masjid itu Allah Swt. kepada Nabi. Maka se- dibangun, tidak boleh besar, tidak betulnya dengan Isra-Mikraj, Nabi boleh ada shalat jamaah, tidak napak tilas, dan itu langsung di- boleh lebih tinggi daripada gereja sebutkan dalam Al-Quran. Begitu- di sebelahnya, dan tidak boleh ada lah maksud dari surat Al-Isrâ’ yang azan karena suaranya dikhawatirkan juga disebut surat Bani Isra’il. mengganggu gereja tersebut.” Nah, kalau kita ke Yerusalem sekarang ini, kita akan menyaksikan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3517
Masjid ‘Umar yang letaknya di Setelah selesai membuat perjan- depan Gereja Holy Sepulcher. Tidak jian dan melakukan shalat syukur, seperti yang diwasiatkan oleh ‘Umar menanyakan kepada Patriak: ‘Umar, sekarang justru Masjid “Hai Patriak, Nabi saya (maksudnya ‘Umar itu cukup besar, ada shalat Nabi Muhammad Saw.) dulu ber- jamaah, bahkan menaranya lebih cerita tentang tempat ini. Sekarang tinggi daripada gereja yang ada di tolong tunjukkan kepada saya di sebelahnya. Nah, ternyata masjid mana tempat Masjid Sulaiman besar itu adalah (Haykâl bikinan Turki, S u l a ym â n , bukan Masjid Seorang yang “percaya” (mukmin) Solomon ‘Umar. Masjid tentu akan memiliki orientasi dan sikap Temple) itu?” ‘Umar yang asli, hidup yang bersifat strategis atau Patriak itu memandang jauh ke depan. Seba- yang sesuai de- takut karena liknya, orang yang tidak percaya (kafir) ngan pesannya, hanya memiliki sikap hidup yang ‘Umar pasti justru selama bersifat jangka pendek .... akan marah, ratusan tahun sebab masjid disembunyikan. Baru tiga tahun yang dimaksud oleh Nabi Haykâl yang lalu (dari 1996) masjid itu Sulaymân itu telah menjadi tempat ditemukan dalam keadaan ditim- pembuangan sampah. Patriak itu buni tanah dan kerikil. Masjid menunjukkan tempat yang bagus- itulah yang sesuai dengan wasiat bagus, tapi ‘Umar menolak. Kata ‘Umar ibn Al-Khaththab, yang ‘Umar, “Bukan ini!” Akhirnya ter- terletak persis di depan Holy Se- paksa ditunjukkan yang sebenar- pulcher. Jadi masjid besar yang nya, yaitu tempat yang penuh sekarang ada itu bukan Masjid dengan tumpukan sampah.‘ Umar ‘Umar karena tidak sesuai dengan pun marah kepada Patriak. Kata wasiatnya. ‘Umar, “Kamu tahu bahwa ini Di sini ada kesalahpahaman. Ya- tempat suci. Sebagai pemimpin itu ada orang mengira bahwa Mas- agama, kamu semestinya tidak jid ‘Umar di Yerusalem itu adalah bersikap semacam ini. Sekarang, Qubbat Al-Shakhrah. Padahal bu- marilah kita bersihkan, dan kamu kan. Ada juga yang mengira Masjid yang harus memulai.” ‘Umar pun ‘Umar itu di sebelah selatannya, masuk ke kompleks masjid itu dan yaitu yang biasa disebut Masjid di atasnya didapati tumpukan Aqsha. Itu juga salah. Jadi, Masjid sampah yang menggunung yang ‘Umar itu adalah yang letaknya di dilempar ke situ oleh orang-orang depan gereja, yang bentuknya kecil. Kristen sebagai penghinaan kepada
3518 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
orang Yahudi. Lalu Patriak itu sembahyang. Dan di tempat ini disuruh mengambil kotoran-kotor- pula kemudian didirikan Masjid an yang menumpuk di atasnya, Aqsha oleh Al-Walid Ibn ‘Abd Al- termasuk kotoran manusia. Patriak Malik. Masjid itulah yang sampai tersebut ditemani oleh seseorang sekarang dikenal oleh umat Islam yang kemudian membacakan se- sebagai Masjid Aqshâ yang di- buah ramalan dalam Bibel tentang bangun pada abad ketujuh sampai akan datangnya seseorang yang akan delapan Masehi. menguasai Yerusalem sampai hari Di muka bumi ini salah satu kiamat. Orang itu mengatakan, bangunan yang paling indah ialah “Inilah—maksudnya ‘Umar Ibn Al- Qublat Al-Shakhrah (The Dome of Khaththab—yang dijanjikan oleh the Rock). Orang Indonesia sering Bibel. Dan sekarang betul-betul menyamakan kata Shakhrah itu sudah terjadi, bahwa Yerusalem dengan shahrâ’, yang artinya sahara jatuh kepada kaum Gentile.” Gen- (padang pasir). Padahal shakhrah itu tile itu bahasa Yunani, yang artinya artinya batu besar, yang dipercaya bukan orang Yahudi, asing, dan oleh umat Islam sebagai tempat sedikit agak rendah. berpijaknya Nabi untuk Mi’raj. Di Nah, setelah sampah itu di- batu besar itulah kemudian di- angkat dan lokasi itu bersih, ter- bangun sebuah kubah yang sangat lihatlah batu besar yang dulu indah oleh ‘Abd Al-Malik Ib n menjadi the Holy of Holies. Maka Marwan, yang kemudian disebut berkatalah ‘Umar, “Inilah yang Qubbat Al-Shakhrah yang sekarang digambarkan kepadaku oleh Nabi. menjadi masjid (buat) perempuan. Sekarang kita sudah kuasai.” Lalu Sedangkan masjid untuk jamaah ‘Umar bertanya kepada Ka’ab, se- prianya adalah Masjid Aqsha. karang di mana kita sembahyang? Kembali pada percakapan antara Lalu Ka’ab menunjuk tempat sebe- ‘Umar dengan Patriak. Umar waktu lah utara dari batu besar tadi, mak- itu bilang pada Patriak bahwa sudnya supaya sembahyang itu tempat ini adalah tempat suci tiga menghadap batu besar itu (Shakh- agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. rah) sekaligus menghadap ke Karena itu, orang-orang Yahudi Ka‘bah (Makkah). ‘Umar marah harus boleh tinggal di sini. Hal ini sekali, katanya: “Kamu masih saja ditegaskan oleh ‘Umar, sebab sejak bawa-bawa Yahudimu.” Kemudian zaman Titus dan penguasa-pe- ‘Umar pergi ke sebelah selatan dari nguasa Romawi Kristen, orang Shakhrah itu. Di sinilah didirikan Yahudi tidak boleh lagi tinggal di masjid darurat tempat ‘Umar ber- Palestina. Maka mereka pun me-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3519
ngembara ke seluruh muka bumi ten Ortodoks Yunani dengan Ar- tanpa tanah air. Itulah kemudian menia. Kemudian orang Yahudi da- yang disebut diaspora. Itu pulalah pat satu kaveling. Kaveling dalam yang disebutkan dalam Al-Quran: bahasa Arab disebut al-hayy, yang Mereka selalu ditimpa oleh ke- dalam bahasa Inggrisnya disebut naifan di mana pun mereka tinggal, quarter. Jadi kalau kita ke Yerusalem, kecuali mereka yang memelihara di sana ada Jewish Quarter, Arme- hubungan dengan Allah dan hu- nian Quarter, Greek Quarter. Tapi ti- bungan dengan sesama manusia (Q., dak ada quarter Islam, sebab orang 3: 112). Islam memiliki bagian yang paling Nah, sekarang kalau dipikir-pikir besar. kesulitan orang-orang Isra’il terha- Jadi orang Yahudi itu bisa kem- dap orang Islam itu ibarat “air susu bali ke Yerusalem karena kebaikan dibalas air tuba”. Orang-orang Isra’il orang Islam, yaitu Khalifah ‘Umar menzalimi orang Islam yang dulu Ibn Al-Khaththab. Sebelum itu, menolong mereka. Sebab, ‘Umarlah ratusan tahun mereka tidak peduli dulu yang membolehkan orang- dengan tanah air mereka, karena orang Yahudi itu tinggal di Ye- mereka memang tidak berdaya dan rusalem. Pada waktu ‘Umar mem- tidak bisa berbuat apa-apa. Yang biarkan orang-orang Yahudi tinggal mereka bisa lihat hanyalah tembok di Yerusalem, Patriak Kristen itu sebelah barat yang kita menyebut- sebenarnya nggak setuju. Akhirnya nya dengan Tembok Buraq. Di- terjadi kompromi dengan dibuat sebut Tembok Buraq karena ada kaveling-kaveling. Patriak itu me- cerita bahwa Nabi waktu melaku- ngatakan, “Baiklah, orang-orang Ya- kan Isrâ’-Mi‘râj menambatkan ken- hudi boleh tinggal di Yerusalem, ta- daraannya di tembok tersebut. pi tidak boleh campur tangan de- Orang-orang Yahudi menyebut ngan Kristen.” Setelah itu, ‘Umar tembok tersebut Wailing Wall mengkaveling-kaveling. Kavelingnya (Tembok Ratap), karena mereka penguasa biasanya lebih besar. Jadi setiap kali melihat tembok itu orang Islam waktu itu, karena pe- meratapi nasibnya yang ngenes, nguasa, kavelingnya paling besar, menyedihkan. Tembok Ratap itu- yaitu di pusat kota, yang sekarang lah tempat ibadat orang-orang berdiri Masjid Aqsha. Orang Kris- Yahudi. Mereka beribadat di sana ten sendiri dapat dua kaveling, kare- sambil menangis dan melakukan na untuk dua kelompok yang tidak semacam rukuknya orang Islam bisa dipersatukan, yaitu kavling Kris- dalam shalat. Kemudian mereka
3520 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
mengirimkan surat kepada Tuhan. seorang muazin Rasul yang sangat Suratnya kecil dan digulung, ke- disayangi, banyak para sahabat mudian dimasukkan ke sela-sela menuduh ‘Umar telah menyim- tembok itu. Nah, itulah surat pang dari Al-Kitab dan Al-Sunnah. untuk Tuhan. Ternyata orang Islam Menurut para pengkritik ‘Umar ini, pun ketularan orang Yahudi, yaitu Al-Kitab, seperti tersebutkan dalam mengirim surat kepada orang mati, surat Al-Anfâl/8, mengajarkan seperti ke kuburan Imam Al-Syafi‘i bahwa harta rampasan perang, di Mesir yang setiap hari terima termasuk tanah, harus dibagi-bagi ribuan surat. menurut cara tertentu, sebagiannya Jadi, yang menyelamatkan untuk para tentara yang berperang. Yerusalem adalah orang Islam. Lagi pula Nabi sendiri pernah Orang Yahudi hanya beberapa ratus membagi-bagi tanah pertanian tahun saja menguasai Yerusalem. rampasan serupa itu kepada tentara, Selama ini orang Islam dan di yaitu tanah-tanah pertanian tangan orang Islamlah Yerusalem Khaibar setelah dibebaskan dari benar-benar memperoleh keagung- kekuasaan orang-orang Yahudi yang annya. memusuhi Nabi dan kaum Mus- limin. Sejarah mencatat bahwa kemelut perbedaan pandangan itu ‘UMAR DIPUJI DAN DIKRITIK membuat suasana Madinah selama tiga hari menjadi sangat tegang. Salah satu tindakan ‘Umar yang ‘Umar terutama gusar sekali oleh sepintas lalu tampak bertentangan kritik-kritik yang dipelopori Bilal, atau tidak sejalan dengan arti sehingga ia pernah mengucapkan harfiah Kitab Suci dan percontohan doa: “Ya Tuhan, bebaskan aku dari Nabi ialah kebijaksanaannya, ketika Bilal dan kawan-kawannya.” Me- menjabat sebagai khalifah kedua, mang, akhirnya ‘Umar memperoleh untuk tidak membagi-bagikan kemantapan diri berkenaan dengan tanah-tanah pertanian di Syria dan kebijaksanaannya itu, yaitu setelah Irak yang baru dibebaskan kepada ia dalam musyawarah mendapat tentara Muslim bersangkutan, dukungan para pembesar sahabat, tetapi justru kepada para petani dan setelah ia mengemukakan inter- kecil setempat, sekalipun mereka pretasinya sendiri yang meyakinkan ini bukan (belum) Muslim. Ke- tentang keseluruhan semangat bijaksanaan ‘Umar itu menimbul- ajaran Kitab Suci dan kebijaksanaan kan protes keras dari kalangan para Nabi. sahabat. Dipelopori oleh Bilal,
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3521
Karena ide-ide kreatifnya, ‘Umar yang berteori bahwa perasaan anti- diakui, baik oleh para sarjana Mus- ‘Umar yang berlebihan dari golong- lim sendiri maupun kalangan bukan an para pengikut ‘Ali Ibn Abi Muslim, bahwa ia adalah orang Thalib itu, yakni kaum Syi‘ah, kedua sesudah Nabi Muhammad telah tercampur dengan unsur luar Saw. yang paling menentukan Islam, semacam Persianisme atau jalannya sejarah Islam. Tetapi juga Iranisme yang muncul ke permu- karena semangat kaan oleh do- inovatifnya itu, rongan gerakan ‘Umar tidak ter- Syu‘ûbîyah—se- hindar dari pe- macam nasiona- nilaian negatif lisme—pu- dan tuduhan se- jangga Persia, bagai telah me- Fi rdausi. Ini nyimpang dari mengingat bah- agama yang be- wa di bawah ke- nar. Sekurang- khalifahan Umar kurangnya Ibn itulah Persia di- Taimiyah, se- bebaskan oleh orang pembaharu pemikiran Islam tentara Islam Arab, dan mengingat dari Syria pada abad VIII H/XIV M bahwa mayoritas golongan Syi‘ah yang bersemangat dan sangat kritis, adalah orang-orang Persia atau telah mencatat berbagai kesalahan Iran—wallâhu a‘lam). ‘Umar. Sedangkan kaum Syi‘ah, Terlepas dari penilaian kurang yang diketahui mempunyai kecen- baik kelompok tertentu terhadap derungan anti-‘Umar secara ber- ‘Umar, khalifah kedua ini oleh umat lebihan, menuduh khalifah kedua Islam Ahl al-Sunnah (golongan itu tidak saja telah melakukan ber- Sunni) disepakati sebagai pemim- bagai bid‘ah, tetapi bahkan ia telah pin kaum beriman yang paling berbangga dengan penyelewengan- berhasil. Boleh dikata, dari sudut penyelewengan yang diperbuatnya. peninjauan yang menyeluruh, masa Namun, patutlah diingatkan ‘Umar adalah masa keemasan seja- bahwa penilaian-penilaian negatif rah Islam. Maka tidak menghe- kepada gagasan dan tindakan ‘Umar rankan kiranya bahwa pada zaman serupa itu terjadi hanyalah sesudah mutakhir ini, bila aspiran reformasi ‘Umar sendiri telah lama tiada. Hal keagamaan, sosial, dan politik Islam ini terutama berkenaan dengan harus mencari model klasik bagi tuduhan-tuduhan kaum Syi‘ah (ada wawasannya, ia akan dengan ber-
3522 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
semangat dan penuh simpati me- kamu binatang yang ditangkap) oleh nyebut masa ‘Umar. Golongan binatang-binatang berburu yang pemikir Islam modernis misalnya, kamu latih dengan kamu biasakan sangat mengagumi ‘Umar tidak saja menangkap binatang buruan dan karena ia meneladani bagaimana kamu ajari binatang-binatang itu menangkap semangat Islam secara dengan sesuatu (keterampilan) yang menyeluruh, tetapi juga karena ia diajarkan Allah kepada kamu; berhasil menciptakan masyarakat karena itu makanlah apa yang yang menurut jargon-jargon mo- ditangkap oleh binatang berburu itu dern tentunya akan dinamakan untuk kamu, dan sebutlah nama demokratis dan sosialistis. Allah atasnya, serta bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahacepat dalam perhitungan.” Pada hari ini dihalalkan pada kamu ‘UMAR MELARANG MENIKAHI AHL AL-KITÂB perkara yang baik-baik. Makanan mereka yang mendapatkan Kitab Suci ‘Umar Ibn Al-Khaththab ketika (Ahl Al-Kitâb) adalah halal bagi menjabat sebagai komandan kaum kamu, dan makanan kamu halal beriman (Amîr Al-Mu’m inîn) itu bagi mereka. Dan (halal, yakni dibe- tidak membenarkan seorang tokoh narkan kawin, bagi kamu) para sahabat Nabi kawin dengan Ahl Al- wanita merdeka dari kalangan Kitâb (Yahudi atau Kristen), padahal wanita beriman, juga wanita mer- Al-Quran jelas membolehkannya. deka dari kalangan mereka yang Penyebutan tentang dibolehkannya mendapat Kitab Suci sebelum kamu, lelaki Muslim kawin dengan wanita jika kamu beri mereka mahar-mahar Kristen atau Yahudi dalam Al- mereka, dan kamu nikahi mereka Quran ada dalam rangkaian dengan (secara sah), tanpa kamu menjadikan penyebutan tentang dihalalkannya mereka objek seksual semata (zina), makanan kaum Ahl Al-Kitâb itu dan tanpa kamu memperlakukan bagi kaum beriman, sebagaimana mereka sebagai gundik. Barangsiapa makanan kaum beriman halal bagi menolak untuk beriman, maka mereka: sungguh sia-sialah amal perbuatan- “Mereka bertanya kepada engkau nya, dan ia di akhirat akan tergolong (Nabi) tentang apa yang dihalalkan- orang-orang yang merugi (Q., 5: 4- nya untuk mereka.” Jawablah, “Di- 5). halalkannya bagi kaum apa saja ‘Umar, seperti dalam beberapa yang baik; juga (dihalalkan bagi kasus lain, tidak berpegang kepada
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3523
makna lahiriah bunyi lafal firman Al-Walid Ibn Al-Malik), konsep itu. Suatu ketika ‘Umar menerima tentang Ahl Al-Kitâb diperluas surat dari Hudzaifah Ibn Al- meliputi kaum Majusi dan Hindu- Yamman, yang isinya menceritakan Buddha. Karena itu, banyak ahli bahwa ia telah kawin dengan se- fiqih yang berpandangan bahwa orang wanita Yahudi di Kota Al- konsep Ahl Al-Kitâb tidak terbatas Mada’in. Ketika Hudzaifah meminta hanya kepada kaum Yahudi atau pendapat, maka Umar, dalam surat Kristen saja, tetapi dapat diperluas jawabannya memberi peringatan juga kepada kaum Majusi atau keras, antara lain dengan menga- Zoroaster (sudah sejak Umar), dan takan: “Kuharap engkau tidak akan kepada kaum Hindu, Buddha, melepas surat ini sampai dia (wa- Konfusianis, Taois, Shinthois dll. nita Yahudi) itu engkau lepaskan. Sebab, seperti dikatakan oleh Abdul Sebab aku khawatir kaum Muslim Hamid Hakim, seorang tokoh akan mengikuti jejakmu, lalu me- terkemuka pembaruan Islam di reka mengutamakan para wanita Sumatera Barat, asal-usul agama- Ahl Al-Dzimmah (Ahl Al-Kitâb yang agama Asia itu pun adalah paham dilindungi) karena kecantikan me- Ketuhanan Yang Maha Esa atau reka. Hal ini sudah cukup sebagai tauhid, dan agama-agama itu mem- bencana bagi para wanita kaum punyai kitab suci. Muslim.” Maka apa yang dikhawatirkan Menurut jalur penuturan lain, khalifah sungguh-sungguh dapat ‘Umar menegaskan bahwa kaum menjadi kenyataan, yaitu telantar- lelaki Muslim kawin dengan wanita nya kaum Muslimah sendiri jika Ahl Al-Kitâb tidaklah terlarang atau kaum Muslim lelaki diizinkan haram. Ia hanya mengkhawatirkan dengan bebas menikah dengan telantarnya wanita Muslimah. Di- wanita Ahl Al-Kitâb. Sebab waktu sebabkan oleh meluasnya daerah itu kaum Muslim itu hanya terbatas kekuasaan politik kekhalifahan kepada minoritas kecil para pe- Islam, dan banyaknya bangsa- nguasa politik dan militer dan bangsa non-Muslim yang menjadi hampir terdiri hanya dari bangsa rakyat kekhalifahan itu, maka Arab saja, dan belum banyak ka- kesempatan nikah dengan wanita langan dari bangsa lain yang me- Kristen dan Yahudi juga menjadi meluk Islam, sekalipun berada di terbuka lebar. Apabila kelak, setelah negara Islam. Meskipun ternyata Persia dibebaskan (di zaman ‘Umar larangan (sementara) ‘Umar itu sendiri) dan Lembah Indus oleh lambat laun ditinggalkan (dan Muhamad Ibn Qasim (di zaman bangsa Arab umumnya melakukan
3524 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
integrasi total dengan penduduk di nya pada tahun 11 H atau 632 M, mana mereka hidup sehingga lebur telah wanti-wanti kepada kaum dengan bangsa setempat), namun Muslimin, jika mereka tidak hen- kebijakan khalifah kedua itu men- dak tersesat, untuk berpegang hanya jadi preseden dalam yurisprudensi kepada Al-Kitab dan Al-Sunnah Islam tentang kemungkinan di- saja. Yang dimaksud dengan Al- lakukannya kebijakan khusus sesuai Kitab ialah kitab suci Al-Quran, dengan tuntutan ruang dan waktu. sedangkan Al-Sunnah (tradisi) ialah Jadi ada timbangan sisa historis dan keseluruhan perilaku Nabi semasa humanis dalam menetapkan suatu hidupnya sebagai Utusan Tuhan hukum. yang dipandang sebagai contoh pelaksanaan Al-Kitab tersebut. Di antara para sahabat Nabi ‘UMAR MENGEBIRI AZAN? tampaknya tidak ada yang lebih bergairah kepada Al-Quran dan Orang Syi‘ah pernah menuduh lebih teguh berpegang kepadanya ‘Umar menghapuskan satu bagian seperti ‘Umar Ibn Al-Khaththab, dari azan yang bunyinya hayya ‘alâ yang oleh Nabi semasa hidupnya khayri al-‘amal (marilah kita me- pernah disebut sebagai seorang nuju sebaik-baik amal), yang di- yang paling mungkin menjadi letakkan setelah hayya ‘alâ al-shalâh, Utusan Tuhan seandainya Nabi hayya ‘alâ al-falâh. Orang Syi‘ah sendiri bukanlah Rasul Allah pung- menuduh itu dihapus oleh ‘Umar, kasan. Bagi ‘Umar, kebesaran karena kalau itu diteriakkan dari Muhammad bukanlah semata-mata atas menara, maka orang lupa karena kepribadiannya, tetapi bahwa jihad juga sangat penting. lebih-lebih karena kenyataan bahwa Dikhawatirkan bahwa nanti orang Muhammad telah ditunjuk oleh hanya mementingkan shalat, dan Tuhan untuk menerima wahyu- lupa jihad. Periode ‘Umar adalah Nya. Karena caranya memandang periode ekspansi ke mana-mana. Nabi demikian itu, sejarah merekam bahwa ‘Umar adalah seorang saha- bat Nabi, yang sekalipun sangat ‘UMAR, hormat kepadanya, namun tidak SAHABAT PALING KREATIF segan-segan mengajukan keberatan kepada gagasan atau tindakan Nabi Diriwayatkan dalam sebuah jika dirasa olehnya bahwa Nabi ber- hadis yang terkenal bahwa Nabi pikir atau bertindak atas kemauan Muhammad Saw., menjelang wafat- sendiri, bukan atas petunjuk lang-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3525
sung Tuhan. Dalam ilmu tafsir tualitasnya itu berani mengemu- diketahui tentang adanya beberapa kakan ide-ide dan melaksanakan ayat suci yang turun tidak untuk tindakan-tindakan inovatif yang mendukung gagasan tertentu Nabi, sebelumnya tidak dicontohkan oleh melainkan gagasan ‘Umar. ‘Umar Nabi, bahkan yang kadang-kadang sendiri adalah bekas salah seorang sepintas lalu tampak seperti tidak musuh Nabi yang sejalan, kalau paling keras, dan tidak malah menjadi Muslim “Ya Allah, Pemilik Kekuasaan! bertentangan, hanya gara-gara Kauberi kekuasaan kepada yang dengan penger- suatu kali men- Engkau kehendaki dan Kaucabut tian harfiah Al- kekuasaan dari siapa saja yang dengar ayat-ayat Kitab dan Al- Engkau kehendaki. Engkau mem- suci dibaca oleh Sunnah. Con- beri kemuliaan kepada siapa yang adik perempuan- Engkau kehendaki ....” toh ide inovatif nya yang telah ‘Umar yang lebih dahulu (Q., 3: 26) tanpa preseden menjadi Musli- di zaman Nabi mah. Dan dalam ialah yang ber- hidup selanjutnya, ‘Umar dikenal sangkutan dengan kitab suci sebagai sahabat Nabi dan pe- sendiri. ‘Umar mengusulkan kepada mimpin kaum Muslimin yang Abu Bakar, pada waktu yang akhir sangat dekat dengan kalangan Al- ini menjabat sebagai khalifah Qurrâ’ dan Al-Huffâzh (para ahli pertama, untuk membukukan Al- baca dan penghafal Al-Quran). Quran yang pada waktu itu masih Karena perhatiannya yang men- berupa catatan-catatan dan hafalan dalam kepada Al-Quran dan ke- pribadi yang banyak tersebar pada murniannya, ‘Umar tercatat paling banyak para sahabat Nabi, menjadi keras mencegah kaum Muslimin sebuah mushaf atau buku terjilid. menulis sesuatu, termasuk hadis, Mula-mula Abu Bakar menolak ide selain dari Kitab Suci itu. semacam itu, persis karena tidak Tampaknya juga di antara para pernah dicontohkan oleh Nabi sahabat itu tidak ada yang ber- sendiri semasa hidupnya. Tetapi pikiran begitu kreatif seperti ‘Umar. atas desakan ‘Umar yang sangat Kreativitas itu memberi kesan kuat kuat, disertai alasan-alasan yang sekali bahwa ‘Umar, sekalipun tepat, dan setelah dimusyawarahkan beriman teguh, tidaklah dogmatis. dengan sahabat-sahabat yang lain, ‘Umar adalah seorang beriman yang usul ‘Umar itu diterima dan di- intelektual, yang dengan intelek- laksanakan. Zaid Ibn Tsabit, se-
3526 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
orang sahabat yang terkenal keahli- bukuannya timbul mula-mula dari annya dalam tulis-baca, dan dise- pikiran inovatif ‘Umar Ibn Al- babkan oleh kedekatannya kepada Khaththab. Nabi dalam hal pencatatan wahyu setiap kali turun, ditunjuk untuk memimpin panitia pembukuan Al- UMAT ISLAM Quran itu, dan berhasillah olehnya DAN KEMERDEKAAN dibuat satu naskah pertama kitab suci Islam. Partisipasi warga Indonesia yang Zaid itu pula yang kelak oleh bersemangat keislaman dalam per- ‘Utsman Ibn Affan, sebagai khalifah juangan untuk pertahanannya ketiga, ditunjuk kembali memim- sangat menentukan, sehingga para pin pembuatan beberapa naskah Al- pendiri Republik ini secara arif Kitab dengan berpegang kepada bijaksana mengenangnya dengan naskah peninggalan masa Abu Bakar mendirikan masjid-monumen Syu- tersebut, untuk disebar di kota-kota hada (Pahlawan) dan Istiqlal (ke- terpenting dunia Islam saat itu. merdekaan). Dengan jelas kedua Karena kebijaksanaan ‘Utsman yang monumen itu melambangkan pe- dengan tegas memerintahkan kaum ngakuan tentang adanya Kein- Muslimin untuk memusnahkan donesiaan dan Keislaman, serta naskah-naskah pribadi kitab suci antara kemerdekaan dengan peran yang ada, dan selanjutnya agar besar warga negara yang berse- hanya mencontoh naskah-naskah mangat Keislaman. Hal itu akan resmi tersebut, umat Islam ber- tetap demikian tanpa bisa diubah untung memiliki kesatuan dan lagi, meskipun mungkin peran keutuhan Kitab Suci, yang ke- warga negara dengan semangat murniaannya dipelihara dengan Keislaman itu dalam fase-fase yang tingkat kesungguhan yang luar lebih memerlukan keahlian teknis biasa sampai saat ini. dan pengelolaan (manajerial) sangat Tidak diragukan lagi bahwa di bawah proporsi. Tetapi jika kita keutuhan Al-Quran merupakan mengetahi bahwa kurangnya peran warisan intelektual Islam yang mereka di bidang ini ialah karena terpenting dan paling berharga. rendahnya atau malah tidak adanya Sekalipun mushaf yang ada seka- pendidikan (modern, yakni rang secara istilah disebut sebagai Belanda) kepada mereka dibanding- “Mushaf menurut penulisan kan dengan warga lain yang lebih ‘Utsman” (Al-Mushâf ‘alâ al-rasm “beruntung”, maka sesungguhnya Al-‘Utsmânî), tetapi gagasan pem- adalah suatu ironi jika kita justru
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3527
tidak menunjukkan sikap penuh wajaran itu diibaratkan sistem pem- hormat kepada mereka. Sebab tidak budidayaan tanaman melalui oku- adanya pendidikan modern lasi, maka justru setelah pohon itu Belanda kepada mereka adalah besar kemungkinan patah batang justru akibat patriotisme mereka dan tumbang semakin besar, dan yang berkobar-kobar, yang mem- memang begitulah yang terjadi buat mereka selalu menempuh jalan dengan keprihatinan semua pihak. tidak kenal kompromi terhadap Tetapi, betapapun, karena sifat dan Belanda, termasuk tidak kenal fungsi warga yang bersemangat kompromi dalam bidang pendidik- Keislaman itu sebagai tulang pung- an dan budaya pada umumnya. gung dan inti (core) sistem kemasya- Dan keadaan itu menjadi lebih rakatan (societal system) Indonesia, parah lagi karena pemerintah kolo- maka lambat ataupun cepat mereka nial justru bersikap diskriminatif akan mewujudkan peran itu di terhadap mereka, yang secara sengit semua bidang kehidupan, sambil mengingkari hak-hak mereka, ter- untuk sementara ini dan mungkin masuk dan terutama hak untuk selamanya akan tetap berfungsi memperoleh pendidikan yang wa- sebagai reservoir patriotisme yang jar. Warga negara yang bersemangat sewaktu-waktu maju ke depan Keislaman itu sedikit tertolong un- memenuhi panggilan tanah air. Hal tuk jangka waktu tertentu dengan ini berkali-kali telah terbukti (yang bergabungnya sejumlah kecil warga terakhir ialah panggilan tanah air yang berpendidikan Belanda— untuk menghancurkan kaum ko- karena mereka datang dari keluarga munis, yang kemudian meng- dengan latar belakang sosio-kultural hantarkan bangsa ini memasuki yang diuntungkan dan disenangi Orde Baru). Dengan partisipasi (favourable) dalam sistem masyara- penuh dalam pendidikan modern kat kolonial Hindia Belanda. dan dalam semua segi kehidupan Tetapi karena bagaimanapun nasional lainnya, para warga yang juga proses itu kurang wajar, maka bersemangat Keislaman itu sekarang secara tidak tertolong hal itu me- sedang mengumpulkan pengeta- nimbulkan problem legitimasi huan, kemampuan, dan penga- kepemimpinan intern lembaga laman teknis yang amat diperlukan yang menghimpun warga berse- bagi terlaksananya peran pada ting- mangat Keislaman itu, dengan kat yang lebih tinggi dan menen- akibat rongrongan atas pertum- tukan di masa datang. buhan dan pengembangan kemam- Halangan psikologi-politik warga puannya. Dan karena ketidak- bersemangat Keislaman untuk ikut
3528 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
serta sepenuhnya dalam pendidikan bersangkutan dengan rasa keabsah- modern mulai sangat menipis baru an—menuju pada fase baru per- sejak tahun 1950 berkat kesepa- kembangan nasionalnya dengan katan antara Menteri Agama, A. identitas kultural yang lebih sejati Wahid Hasyim, dengan Menteri dan menyiapkan pangkal tolak yang Pendidikan dan Kebudayaan, kukuh untuk “lepas landas” (me- Bahder Djohan (dalam Kabinet minjam ungkapan atau jargon Natsir dan Masyumi) untuk meng- politik paling umum dewasa ini). adakan mata pelajaran umum di sekolah-sekolah agama dan mata pelajaran agama di sekolah-sekolah UMAT ISLAM HARUS ADIL umum. Kesepakatan kedua menteri DAN SEIMBANG itu telah terbukti menjadi titik tolak proses dan perjalanan kedua sistem Al-Quran surat Al-Syûrâ/42: 38- pendidikan Indonesia (“madrasah” 43 menggambarkan bagaimana dan “sekolah”) menuju ke arah titik umat Islam harus bertindak se- temu atau konvergensi. Dan titik imbang dan adil di muka bumi. temu serta konvergensi itu saat-saat Renungan atas ayat ini juga bisa sekarang sudah mulai dengan jelas memberikan kearifan tindakan bagi menunjukkan wujud konkretnya kita dalam memecahkan masalah- seperti, misalnya, sangat meningkat- masalah sosial yang dihadapi umat nya kegairahan pada Keislaman di Islam, dalam kaitan dengan ke- lembaga-lembaga pendidikan rumitan hubungan antaragama umum dan tidak lagi terasa asing- yang sedang kita hadapi. Kita kutip nya ilmu pengetahuan modern di terlebih dahulu terjemah ayat Al- lembaga-lembaga pendidikan Ke- Qurannya: Dan mereka yang me- islaman. Jika kecenderungan ini menuhi seruan Tuhan dan mendiri- berlanjut terus dengan baik, maka kan shalat, dan persoalan mereka tidak mustahil Indonesia akan dimusyawarahkan antara sesama memiliki sistem pendidikan tunggal mereka, dan mereka infakkan seba- yang lebih efektif akibat terjadinya gian rezeki yang Kami berikan konvergensi total kedua sistem kepada mereka. Dan bila ada per- pendidikan tersebut. Dan itu buatan sewenang-wenang menimpa berarti bahwa sesungguhnya hari- mereka, mereka membela diri. Balas- hari ini kita sedang menyaksikan an atas suatu kejahatan, adalah berlangsungnya proses pertumbuh- kejahatan yang setimpal. Tetapi an bangsa kita—melalui segi ter- barang siapa dapat memberi maaf tentu sistem pendidikan kita yang dan menciptakan perdamaian, maka
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3529
balasannya dari Allah. Sungguh, Ia hak-hak pribadi maupun kolektif- tak menyukai orang yang berbuat nya—merasa diinjak-injak, maka zalim. Tetapi sungguh barang siapa kaum Muslim diperbolehkan ber- membela diri setelah dianiaya, tak tahan dan membalas demi membela ada alasan menyalahkan mereka. kebenaran. “Balasan atas suatu Kesalahan hanyalah pada mereka kejahatan adalah kejahatan yang yang menganiaya manusia, dan setimpal.” Tetapi dalam membela melanggar batas di bumi tanpa sebab. diri, dan membalas atas hak-hak Bagi mereka itulah, azab yang pedih. pribadi maupun kolektif yang Tetapi sungguh, barang siapa mau diinjak-injak itu, kaum Muslim sabar dan memberi maaf, sungguh diingatkan tidak boleh melebihi itulah sikap yang terbaik (Q., al- dari kezaliman yang dideritanya, Syûrâ/42:38-43). sehingga menjadi bentuk balas- Mari kita merenungkannya: dendam. Karena itulah, untuk Ayat ini dimulai dengan perkataan menghindari bentuk balas dendam mereka yang memenuhi seruan yang dapat menimbulkan kezalim- Tuhan, mendirikan shalat, dan an, Al-Quran memberi jalan keluar, memusyawarahkan atas apa saja bahwa yang ideal itu bukan balas masalah yang dihadapi. Musya- dendam tetapi mengikuti cara yang warah dalam ayat ini mendapatkan lebih baik ke arah kerukunan perhatian utama, sebagai prinsip kembali dengan orang-orang yang kehidupan sosial-politik yang benar, melakukan pelanggaran. Inilah mulai dari rumah tangga atau langkah moral terbaik dari ajaran keluarga, kehidupan bermasyarakat, agama, yang membalik sikap per- hingga hubungan kenegaraan. musuhan menjadi persahabatan Musyawarah pun menjadi kata dan persaudaraan, yang penuh kunci surat tersebut (Sûrah Al- dengan maaf dan rasa kasih sayang. Syûrâ, surat mengenai musya- Dari segi agama, Allah lebih me- warah). Prinsip musyawarah ini ridlai sikap persahabatan, per- juga yang telah dipraktikkan secara saudaraan, maaf, dan rasa kasih- sangat ekspresif oleh Nabi Saw., sayang itu daripada permusuhan sehingga dapat menjadi model bagi dan balas dendam tak berkesudah- kaum Muslim untuk mengerti an. “Barangsiapa dapat memberi kehidupan modern mengenai de- maaf dan menciptakan perdamaian, mokrasi, sesuai dengan asas par- maka balasannya dari Allah.” Wa- tisipatif-egaliter. laupun Al-Quran juga menegaskan, Tetapi, jika musyawarah tidak “Barangsiapa membela diri setelah bisa dicapai, dan kaum Muslim— dianiaya, tak ada alasan menyalah-
3530 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
kan mereka. Kesalahan hanyalah rembab dalam kelembekan moral, pada mereka yang menganiaya ma- dan hukum tidak berjalan dalam nusia, dan melanggar batas di bumi masyarakat, sehingga masyarakat tanpa sebab. Bagi mereka itulah, ditandai oleh tidak adanya hukum azab yang pedih.” Tetapi tetap, pada yang menegakkan pembeda antara akhirnya, “Sungguh, barangsiapa mau yang benar dan salah. sabar dan memberi maaf, sungguh Maka kita petik hikmah ayat di itulah sikap yang terbaik.” atas bahwa bersabar dan memberi Maka menjadi orang Islam yang maaf memang lebih berat dijalan- menegakkan “jalan tengah”—seba- kan daripada memperlakukan orang gai saksi, sebagai umat terbaik—itu dengan kasar dan keras untuk sulit. Sebab kita harus tahu, kapan membalas dendam, dengan meng- harus membela diri dengan meng- hukum mereka yang bersalah. hancurkan musuh yang telah me- Sebab, menurut Al-Quran, bersabar nganiaya kita, tapi kita juga harus dan memberi maaf itu adalah tahu, kapan harus bersabar dan bentuk keberanian, pemecahan memaafkan. Inilah yang harus kita masalah yang paling tinggi dan minta setiap hari kepada Allah Swt. mulia. Karena itu, adalah bagian sebanyak 17 kali melalui rakaat- dari fitrah manusia—yaitu ketika rakaat sembahyang wajib kita, kita kembali kepada kesucian asal Ihdinâ al-shirâth al-mustaqîm kita—bahwa kita pun kembali ke- (“Tunjukilah kami ke jalan yang pada dâr al-salâm (Darussalam) lurus”). Menurut ajaran agama, kampung perdamaian, Pacem in mempertahankan diri itu boleh, Terris, sehingga dapat tercapai demikian juga membalas, tapi damai di bumi, dan berbahagialah membalas dengan berlebihan itu seluruh umat manusia. zalim. Dari sejarah kita belajar, setiap pembalasan cenderung sering berlebihan. Daripada membalas UMAT ISLAM SALAF berlebihan, agama mengajarkan DAN MASALAH AKAL lebih baik berdamai. Kalau kita hanya menonjolkan yang keras, Dalam tradisi keilmuan Islam, maka Allah memperingatkan ja- filsafat dan kaitan-kaitannya sering ngan-jangan kamu nanti zalim, tapi dirujuk sebagai al-‘ulûm al-‘aqliyah kalau kita hanya bisa memaafkan, atau “ilmu rasional”. Ini merupakan akibat ketidakpedualian kita pada imbangan bagi ilmu-ilmu keagama- persoalan kezaliman yang sesung- an yang sering disebut al-‘ulûm al- guhnya, maka kita nanti terje- naqliyah atau “ilmu-ilmu naqli”,
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3531
yakni ilmu yang didasarkan kepada yang saleh, dengan kecenderungan “naql” atau kutipan dari Kitab dan kesufian yang kuat. Sunnah. Penyebutan filsafat sebagai Dalam karya-karyanya, Al- ilmu-ilmu rasional sudah menun- Muhasibi banyak menuturkan jukkan sifat dasar dari cabang ilmu hadis-hadis tentang akal yang itu, yaitu penyandaran dirinya sangat mengesankan. Ia menolak kepada wewenang akal yang tidak pandangan sebagian ulama bahwa dibatasi oleh jenis pemelukan hadis-hadis tentang hal itu adalah agama. Karena itu, titik kontro- palsu, bikin-bikinan (mawdlû‘) atau versial pertama bersangkutan de- dla‘îf. Baginya, hadis-hadis itu ngan hakikat wewenang akal dan adalah absah, karena maknanya seberapa jauh batas-batasnya. sejalan dengan berbagai gambaran Berkenaan dengan itu, banyak dan ajaran Al-Quran. Karena hadis- indikasi bahwa umat Islam klasik hadis itu cukup menggambarkan terlibat dalam perdebatan yang suasana yang memberi dorongan cukup luas dan ramai, dalam sua- kepada kaum Muslim klasik untuk sana kehidupan intelektual yang menjunjung tinggi akal dan pe- lebih bebas dan terbuka daripada mikiran rasional, maka di bawah masa-masa sesudahnya. Agaknya ini kita kutip sebagian dari sabda- pada dua abad pertama Islam sabda Nabi Saw. yang bersangkutan banyak beredar hadis-hadis yang dengan akal itu: menjunjung tinggi akal. Tapi karena Allah tidak menerima shalat hadis-hadis itu lebih mendukung seorang hamba, juga tidak puasanya, “kaum liberal”, maka dalam per- hajinya, umrahnya, sedekahnya, kembangan lebih lanjut dikenakan jihadnya, dan apa pun jenis ke- prasangka sebagai lemah atau tidak bajikan yang diucapkannya, jika ia sah, sehingga juga tidak banyak tidak menggunakan akalnya. Telah termuat dalam kitab-kitab hadis sampai kepada kami bahwa ketika hasil pembukuan masa-masa se- menciptakan akal, Allah memberi sudahnya. Sebagai contoh adalah perintah kepadanya, “Duduklah,” seorang pemikir Islam, Al-Harits dan ia pun duduk; lalu perintahnya Ibn Asad Al-Muhasibi yang wafat lagi, “Mundurlah ia pun mundur; pada 243 H (tujuh tahun sebelum lalu perintahnya lagi “Majulah,” dan wafat Al-Bukhari). Dia adalah salah ia pun maju, perintahnya lagi, seorang tokoh “rasionalis” yang “Lihatlah,” dan ia pun melihat; lalu sangat dini dalam Islam, yang me- perintahnya lagi, “Bicaralah,” dan ia ninggalkan karya-karya tulis siste- pun bicara; lalu perintahnya lagi, matis. Dia juga seorang agamawan
3532 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
“Perhatikan,” ia pun memerhatikan; Manusia berbuat kebaikan se- lalu perintahnya lagi, “Dengar- tingkat akalnya. kanlah,” dan ia pun mendengar; lalu Seorang dari Bani Qusyair da- perintahnya lagi, “Mengertilah,” dan tang kepada Nabi Saw. dan berkata, ia pun mengerti. Kemudian Allah “Kami dahulu di zaman Jahiliah berfirman kepadanya, “Demi ke- menyembah berhala, dan kami muliaan-Ku, ke- dahulu berpen- agungan-Ku, kebe- dapat bahwa saran-Ku, ke- Keridlaan Allah adalah ganjaran berhala itu da- kuatan-Ku dan ke- kebahagiaan yang tertinggi dan pat memberi kuasaan-Ku atas paling agung kepada kaum ber- madarat dan iman dan bertakwa. makhluk-Ku ti- manfaat.” Maka daklah Ku-cipta- Rasulullah Saw. kan makhluk yang bersabda, “Te- lebih mulia bagi-Ku dan lebih Aku lah beruntunglah orang yang baginya cintai daripada engkau, juga tidak Allah telah menganugerahkan akal.” lebih tinggi kedudukannya daripada Sebagaimana telah disinggung, engkau. Sebab dengan engkaulah hadis-hadis tentang akal itu banyak Aku diketahui, dengan engkaulah ditolak oleh sebagian ulama, atau Aku disembah, dengan engkaulah diragukan keabsahannya. Walaupun Aku dipuja-puji, dengan engkaulah begitu, tidak semua ulama meng- Aku memberi, dengan engkaulah Aku ingkari peranan akal dalam me- menyiksa, dan bagi engkaulah mahami agama. Ibn Taimiyah yang pahala.” amat sengit kepada para failasuf “Aku menjadi saksi kepada Allah dan kaum kalam, misalnya, me- Yang Mahamulia dan Mahaagung ngatakan bahwa sumber ilmu ialah tidaklah seorang yang berakal indra dan akal, lalu gabungan melangkah melainkan Allah meng- antara keduanya, yaitu berita suci angkatnya, sekali lagi tidaklah ia (wahyu). Sebab ada pengetahuan melangkah kecuali Allah mengang- yang tidak dapat diperoleh ke- katnya, sehingga akhir tujuannya itu cuali dari berita, seperti kisah- surga.” kisah masa lalu dan berita yang Manusia meningkat derajatnya dibawa oleh para rasul tentang dan memperoleh kedekatan dengan alam akhirat dan seterusnya. Tuhannya Yang Mahamulia dan Tetapi Ibn Taimiyah juga mem- Mahaagung setingkat dengan akal- beri penjelasan tentang apa yang nya. dimaksud akal itu dalam Kitab
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3533
dan Sunnah. Menurut dia, kata- yang membatasi hanya kepada kata Arab ‘aql adalah mashdar (kata masalah-masalah hukum fiqih saja. benda-kerja, verbal noun) dari kata Atau boleh jadi mendapati pan- kerja ‘aqala-ya‘qilu, yang berarti dangan Ibn Taimiyah itu tidak “menggunakan akal” atau “berpi- sepenuhnya sesuai dengan tuntut- kir”. Dan yang dimaksudkan de- an zaman sekarang. Apalagi pada ngan akal itu ialah pembawaan na- Ibn Taimiyah terdapat segi-segi luri atau gharîzah yang diciptakan pandangan keagamaan yang meng- Allah dalam diri manusia, yang de- ganggu, yaitu kesengitannya ke- ngan naluri itu ia berpikir. Kete- pada filsafat. Sekalipun kritiknya rangan Ibn Taimiyah itu patut di- kepada filsafat itu banyak yang perhatikan untuk melihat perbe- beralasan kuat, gayanya yang daan konsep tentang akal antara Is- polemis dengan ungkapan-ungka- lam dan budaya Yunani kuno. Se- pan bombastis dan hiperbolik telah mentara dalam Islam akal itu lebih menutupi bagian-bagian dari kepada aktivitas yang bertolak dari pandangannya yang lebih arif dan pembawaan naluri manusia, dalam terbuka. Akibatnya, banyak orang pandangan orang Yunani akal yang mengalami hambatan untuk adalah sejenis makhluk dengan menumbuhkan sikap-sikap rasional wujud terpisah. Paham ini pun yang diperlukan dalam merespons memengaruhi orang Islam, seperti tantangan zaman. Al-Ghazali, yang mengatakan bah- Persengketaan antara kaum or- wa akal ada dalam kawasan “alam todoks dan para failasuf secara perintah” (‘alam al-amr), seban- formal dimenangkan oleh kaum ding dengan makhluk lahiri yang ortodoks. Sekurang-kurangnya, ada dalam kawasan “alam keben- secara lahiri mereka mendominasi daan” (‘alam al-ajsâm). Menurut keagamaan. Maka dalam banyak hal Ibn Taimiyah, pandangan itu tidak terjadi sikap-sikap tidak adil kepada sejalan dengan yang tersebutkan Kitab Suci. Jika kaum ortodoks dalam Kitab dan Sunnah. berhasil membendung rasionalitas Tetapi pandangan Ibn Taimiyah dengan menaruh kecurigaan yang tentang akal itu tidak mampu berlebihan kepada hadis-hadis mendorong umat Islam untuk tentang akal, mereka tidak dapat mengembangkan rasionalitas yang apa-apa terhadap ayat-ayat suci tangguh guna menghadapi tan- yang dengan tegas sekali men- tangan. Para pengikutnya di zaman dorong manusia untuk mengguna- modern ini boleh jadi secara parsial kan akalnya. Karena kungkungan mengikuti jalan pikirannya seperti paham keagamaan yang terbatas
3534 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
hanya kepada hukum-hukum fiqih, Tidakkah mereka mengembara di maka bagian-bagian dari Al-Quran bumi sehingga ada pada mereka hati di luar bidang fiqih, khususnya di yang dengan itu mereka berpikir atau bidang-bidang yang menyangkut telinga yang dengan itu mereka rasionalitas, tidak mendapat per- mendengar? Sesungguhnya (pada hatian yang wajar. Sebagai misal, mereka itu) bukanlah mata yang begitu akrab mereka dengan ayat buta, tetapi hati yang ada dalam wudlu yang notabene hanya sekali dada itulah yang buta (Q., 22: 44). disebutkan dalam Kitab Suci (Q., Sesungguhnya dalam penciptaan 5:6), namun berbagai ayat suci langit dan bumi, dalam perbedaan berkenaan dengan penggunaan akal antara siang dan malam, dalam seperti tidak terbaca, apalagi mema- kapal yang berlayar di lautan dengan hami dan memberi elaborasi serinci membawa barang yang bermanfaat dan sejelimet ayat-ayat hukum fiqih. untuk manusia, dalam air hujan Sudah banyak dikutip firman- yang diturunkan Allah dari ke- firman berkenaan dengan akal tinggian sehingga dengan itu di- dalam berbagai kesempatan. Di sini hidupkan oleh-Nya bumi setelah dikutip lagi beberapa yang sangat embusan angin serta mendung yang penting untuk bahan renungan: disediakan antara langit dan bumi, ada berbagai ayat bagi kaum yang Dia (Allah) menumbuhkan untuk berakal (Q., 2: 164). kamu semua tanaman pertanian, zaitun, kurma, dan anggur, juga Masih banyak lagi firman Allah berbagai buah-buahan. Sesungguhnya yang senada dengan itu. Artinya, dalam hal itu ada ayat-ayat bagi meskipun hadis tentang akal ba- kaum yang berpikir. Dia juga sedia- nyak terhalangi kaum ortodoks, Al- kan bagi kamu malam dan siang, Quran tetap memancarkan seruan- serta matahari dan rembulan. Bin- nya yang jelas kepada umat manu- tang-bintang pun disediakan dengan sia, khususnya kaum beriman un- perintah-Nya. Sesungguhnya dalam tuk menggunakan akal. Semangat hal itu ada ayat-ayat bagi kaum yang Al-Quran itu menjiwai paham menggunakan akal (Q., 16: 1-12). keagamaan para sahabat Nabi, dan Dan dari buah kurma dan anggur, dari merekalah banyak kata arif kamu buat minuman yang me- tentang akal. mabukkan dan juga makanan yang baik. Sesungguhnya dalam hal itu ada ayat bagi kamu yang meng- gunakan akal (Q., 16: 67).
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3535
UMAT ISLAM SEBAGAI antara kamu para saksi. Allah tidak UMAT PENENGAH suka kepada orang-orang yang zalim (Q., 3: 140). Umat Islam masa lalu telah Sementara itu, kaum Muslim benar-benar menjalani “mission harus yakin bahwa potensi tetap sacred” mereka sebagai “umat pe- hidup pada umat dan agamanya nengah (wasath)” dan “saksi atas untuk sekali lagi maju ke depan, manusia” serta “saksi untuk Allah” memimpin umat manusia, sesuai yang adil, fair, objektif, dan hanîf dengan “design” Tuhan, untuk (penuh kerinduan dan pemihakan mengulangi peranannya sebagai kepada yang benar). Kita kemuka- pembawa kebaikan bagi seluruh kan itu semua bukan dengan mak- alam. Elemen-elemen dinamis dan sud hanya mengagumi masa lalu kreatif yang dahulu menggerakkan dan melupakan masa sekarang. orang-orang Arab Muslim masih Tetapi berbagai kejelasan masa tetap hidup dan bertahan, hanya lampau itu kita perlukan untuk menunggu saat yang baik untuk di- mendapatkan kejelasan tentang munculkan kembali secara kreatif: masa sekarang. Begitu pula, penge- tahuan tentang keadaan dunia “… Sudah sepantasnya bahwa Islam secara menyeluruh, baik penghargaan diberikan kepada geografis maupun historis, akan orang-orang Arab yang hebat, yang membantu kita memahami masa telah mengembangkan peradaban sekarang dan di sini, kemudian yang gemilang dan penuh bijaksana bertindak. Seperti dikatakan orang dari debu padang pasir. Inggris, Think globally, act locally. “ Meskipun Imperium Islam Kalau umat Islam sekarang telah mati, namun unsur manu- mundur atau ketinggalan, maka hal siawi yang membentuk keagungan- itu tidak perlu menjadi alasan nya masih hidup. Budaya Arab kesedihan yang berlarut-larut, tidaklah didirikan di atas rampasan sehingga menghabiskan energi kita. negeri-negeri lain dan otak orang- Mari kita simak firman Allah, Jika orang lain. Ia tumbuh dari ke- kamu ditimpa kemalangan, maka dalaman sumur daya cipta yang ada kaum yang lain pun ditimpa ke- pada masyarakat itu sendiri.” malangan seperti itu pula. Dan begitulah hari Kami (Tuhan) buat Tentu saja, “Arab” dalam kutipan berputar di antara manusia, agar itu harus kita baca “Islam”, dan Allah mengetahui siapa mereka yang “unsur manusiawi” di situ bukanlah beriman, dan agar Dia mengangkat dalam maknanya yang etnis atau
3536 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
rasial. Namun yang maknawi, yaitu UMAT TENGAH cara berpikir dan pandangan hidup seseorang atau banyak orang yang Umat Islam oleh Allah dikatakan membentuk hakikat potensi ke- sebagai umat tengah. Demikianlah manusiaannya, yaitu sejalan dengan Kami jadikan kamu suatu umat yang ketentuan bahwa Allah tidak meng- berimbang (umat tengah—NM) ubah nasib suatu bangsa sebelum supaya kamu menjadi saksi atas sege- mereka mengubah “apa yang ada nap bangsa, dan Rasul pun menjadi dalam diri mereka sendiri”, seperti saksi atas kamu sendiri (Q., 2: 143). ditegaskan dalam Kitab Suci (Q., Menjadi saksi atas umat manu- 13: 11). sia, artinya kita Sementara harus mampu itu, semua yang menempatkan telah dikemuka- diri begitu rupa kan adalah pe- dalam menilai rihal generasi umat manusia, masa lalu. Ada- sehingga kita bi- pun berkenaan sa melihatnya dengan kenya- secara adil. Se- taan ini, maka bab, keadilan kita diingatkan bagian dari tak- oleh agama, Itu- wa. Ada temuan lah umat yang telah lewat; bagi menarik dari seorang ahli bahasa mereka apa yang telah mereka usaha- Arab asal Bagdad yang hidup kan, dan bagi kamu apa yang kamu sekitar 1.000 tahun lalu. Dalam usahakan, dan kamu tidak akan satu buku tebalnya mengenai kata- ditanya tentang apa yang telah me- kata asing yang masuk dalam ba- reka kerjakan itu (Q., 2: 134). hasa Arab, dinyatakan bahwa salah Demikianlah, kita harus meng- satu istilah dalam Al-Quran ten- ambil tanggung jawab keadaan kita tang keadilan atau tengah yaitu al- sekarang ke atas bahu kita sendiri, qisth, ternyata berasal dari bahasa tanpa banyak menggantungkan Yunani yang nantinya menjadi kata nasib kepada orang luar, selain Inggris Justice (keadilan). bertawakal kepada Allah Swt. Keadilan adalah juga ketengah- an, dalam arti bahwa kita tidak boleh terlalu dikuasai oleh apriori atau sikap-sikap suka dan tidak
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3537
suka. ‘Ali Ibn Abi Thalib mempu- Balasan atas suatu kejahatan adalah nyai ucapan terkenal, “Perhatikan kejahatan yang setimpal. Tetapi apa yang dikatakan, jangan pandang barang siapa yang memberi maaf siapa yang mengatakan.” Kalau kita dan menciptakan perdamaian, maka sudah lebih banyak memerhatikan balasannya dari Allah. Sungguh, Ia siapa yang mengatakan, maka ada tak menyukai orang yang berbuat bahaya jatuh pada perasaan suka zalim. Tetapi sungguh, barang siapa atau tidak suka. Yang lebih penting membela diri setelah dianiaya, tak adalah isi, bukan bejananya. Ambil- ada alasan menyalahkan mereka. lah hikmah, dari bejana apa pun ia Kesalahan hanyalah pada mereka berasal. Hal itu tidak akan mem- yang menganiaya manusia, dan bahayakan kamu. melanggar batas di bumi tanpa sebab. Bagi mereka, itulah azab yang pedih. Tetapi sungguh, barang siapa mau sabar dan memberi maaf, sungguh UMAT TENGAH: KESULITANNYA itulah sikap yang terbaik (Q., 42: Agama kita adalah agama suatu 39-43). umat yang oleh Allah Swt. disebut Lihatlah deskripsi dalam rang- ummatan wasathan. Maka, jauh le- kaian ayat tersebut. Betapa sulitnya bih sulit menjadi seorang Muslim menjadi seorang Muslim. Melalui daripada menjadi orang lain. Kesu- deretan ayat itu Allah mengajarkan litan itu digambarkan dalam surat bahwa sesuatu harus dilakukan Al-Syûrâ (disebut surat Al-Syûrâ sesuai dengan kondisinya. Ada karena persoalan musyawarah men- prinsip, kalau ketegasan memang jadi temanya yang paling do- diperlukan, seorang Muslim harus minan). Satu ayat dalam surat Al- tegas. Tetapi kalau pendekatan Syûrâ menyebutkan, ... persoalan kemanusiaan yang harus dilakukan, mereka dimusyawarahkan antara seorang Muslim harus berusaha sesama mereka (Q., 42: 38). melakukannya. Ini merupakan jalan Konteks ayat itu adalah untuk tengah antara orientasi hukum yang memberikan gambaran mengenai kental pada agama Yahudi dan ciri orang-orang beriman. Selain orientasi kasih yang dominan pada kebiasaan menyelesaikan masalah agama Nasrani. Kitab suci agama dengan musyawarah, ciri-ciri lain Yahudi disebut Taurat, yang secara orang beriman digambarkan dalam bahasa artinya hukum, sedangkan ayat berikutnya, Dan bila ada Nabi Isa diutus Allah Swt. untuk perbuatan sewenang-wenang menim- menetralisir kekerasan dan ke- pa mereka, mereka membela diri. kakuan orientasi hukum agama
3538 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Yahudi dengan diimbangi kasih. terhadap bahaya perpecahan dan Dan (aku datang kepadamu) ... pertentangan. Salah satu firman suci untuk menghalalkan bagi kamu apa dalam Al-Quran yang relevan de- yang sebagian diharamkan kepada ngan masalah ini ialah, Wahai para kamu (Q., 3: 50). Rasul, makanlah dari yang baik- Namun setelah kekakuan hu- baik, dan berbuatlah kebajikan. kum Yahudi diimbangi oleh ajaran Sesungguhnya Kami (Tuhan) maha kasih Nasrani, ternyata ada per- mengetahui akan segala sesuatu yang kembangan baru, yaitu segi hukum kamu kerjakan. Dan ini adalah menjadi hilang sama sekali. Ke- umatmu semua, umat yang tunggal, adaan menjadi berat sebelah kem- sedangkan Aku adalah Pelindungmu bali. Maka datanglah agama Islam semua, maka bertakwalah kamu untuk menyatukan lagi antara sisi sekalian kepada-Ku (Q., 23: 51-52). hukum dan kemanusiaan. Itulah Tafsir atas firman itu tidak bisa yang disebut jalan tengah, washath- lain kecuali penegasan bahwa se- an atau qisth. Allah berfirman, Allah mua Nabi dan utusan Tuhan itu mencintai orang yang berlaku adil membentuk persaudaraan umat (menempuh jalan tengah) (Q., 5: yang tunggal, sebab Pesan Suci 42). mereka pun tunggal, yaitu meng- abdi kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mencintai dan melindungi UMAT YANG TUNGGAL mereka. Ini menjadi dasar pan- dangan tentang Kesatuan Kenabian Kenyataan historis tentang aga- dan Kesatuan Risalah atau pesan ma Islam ialah bahwa umatnya suci, yaitu pesan suci kepasrahan telah terpecah dan bahkan saling yang tulus pada kehendak Ilahi (al- menumpahkan darah sejak masa- islâm, dalam makna generiknya) masa amat dini perjalanan sejarah- dan inilah pula dasar pandangan nya. Seorang Muslim yang serius tentang Kesatuan Kemanusiaan. dan prihatin tentu merasakan Namun justru secara historis adanya semacam anomali dalam masalah kesatuan itulah di antara kenyataan sejarah itu. Apalagi Al- hal-hal yang amat sulit dicapai oleh Quran sendiri sejak semula me- manusia. Lebih menarik lagi se- nyatakan dan memperingatkan, bagai bahan kajian bahwa manusia tidak saja kepada kaum Muslim cenderung berpecah-belah justru tetapi juga pada para penganut setelah mereka menerima ajaran agama para Nabi dan Rasul Allah Tuhan yang dibawa oleh para keseluruhannya, agar waspada utusan-Nya. Keadaan yang me-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3539
nyimpang dari seharusnya ini tidak setelah datang berbagai penjelasan, saja karena berbagai usaha mereka karena rasa permusuhan antara memahami ajaran Tuhan dan me- sesama mereka. Maka Allah pun, nerapkannya dalam kehidupan dengan izin-Nya, memberi petunjuk nyata (jadi tentunya tumbuh dari tentang kebenaran yang mereka niat yang baik dan ketulusan hati), perselisihkan itu kepada mereka yang tetapi juga karena variasi cara beriman. Allah memberi petunjuk ke pendekatan pada ajaran itu mem- arah jalan yang lurus kepada siapa buahkan variasi dalam interpretasi. yang menghendakinya (atau yang Maka dalam gabungannya dengan dikehendaki-Nya) (Q., 2: 213). nafsu benar sendiri dan sektarian- Jika harus menyebutkan bukti isme yang jelas selalu mengancam kebenaran firman itu, maka barang- setiap orang atau golongan tanpa kali kita hanya harus menyebutkan kecuali variasi pendekatan dan kenyataan tentang semua agama, interpretasi itu, meskipun disertai yang jelas tanpa kecuali terbagi-bagi dengan penuh niat baik dan tulus, dan terpecah-pecah menjadi ber- acapkali malah menjuruskan orang bagai golongan dan sekte. Lebih banyak pada perpecahan dan per- dari itu, kerapkali persengketaan di tentangan. Perpecahan dan per- antara sesama mereka, termasuk tentangan itu semakin destruktif yang ada dalam satu agama pun, sifatnya karena pembawaannya yang diselesaikan dengan pertumpahan sering bergaya absolutistik dan tak darah dan penindasan. Barangkali, kenal kompromi akibat watak dasar dari perspektif pesan suci semula suatu keyakinan keagamaan. Ke- agama bersangkutan sendiri, tidak adaan menyedihkan ini pun secara ada yang lebih absurd daripada ringkas digambarkan dalam Kitab penyelesaian perselisihan paham Suci, Pada mulanya manusia adalah keagamaan melalui penindasan dan umat yang tunggal. Kemudian Allah penumpahan darah. Namun, inilah mengutus para nabi untuk membawa yang sebenarnya terjadi dalam berita gembira dan peringatan, dan pengalaman hidup umat manusia. Dia menurunkan bersama para Nabi Tetapi mungkin kita harus men- itu Kitab Suci dengan sebenarnya coba mencari keterangan lain untuk untuk memutuskan perkara antara membuat semuanya itu “make umat manusia berkenaan dengan sense”. Mungkin keterangan itu masalah yang mereka perselisihkan. dapat diperoleh dari berbagai Dan mereka yang menerima Kitab firman Ilahi juga, yang melengkapi Suci itu tidaklah berselisih mengenai firman-firman di atas sehingga sesuatu (masalah Kebenaran) kecuali menjadi pandangan dan pengertian
3540 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
yang bulat. Firman itu, misalnya, bersimpangan jalan satu dari yang Kalau seandainya Tuhanmu meng- lain, Tuhan membuat justru ber- hendaki, maka tentunya Dia jadikan bagai perbedaan mereka itu mem- manusia umat yang tunggal. Tetapi bantu mengarahkan manusia pada mereka itu akan tetap selalu berselisih, tercapainya tujuan-tujuan yang kecuali mereka yang mendapat rah- lebih tinggi dengan meningkatnya mat dari Tuhanmu, dan untuk itulah perlombaan dalam kebaikan dan Dia menciptakan mereka (Q., 11: kesalahan, dan dengan mengarah 118-119). Juga, Manusia itu tidak kembali kepada Kesatuan dan lain kecuali umat yang tunggal, Wujud yang mutlak.” kemudian mereka berselisih. Jika Ayat suci dan tafsirnya itu seandainya tidak karena adanya mengingatkan kita pada sebuah “Sabda” (kalimah) yang telah lewat hadis yang sering dikutip orang dari Tuhanmu, maka tentulah di- bahwa perselisihan di antara orang putuskan (sekarang juga) antara yang beriman adalah suatu rahmat. mereka berkenaan dengan perkara Dan ayat suci itu bersesuaian yang mereka perselisihkan itu (Q., dengan ayat suci lain, yang menye- 10: 19). butkan adanya Kehendak Ilahi Firman-firman itu membuka tentang perbedaan antara sesama kemungkinan berbagai interpretasi manusia, dan adanya Kehendak agar tentang apa yang ada dalam ajaran dengan perbedaan itu manusia Kitab Suci mengenai hakikat manu- berlomba-lomba ke arah berbagai sia sebagai makhluk sejarah ber- kebaikan. Ayat suci itu ialah firman- kenaan dengan perkara persatuan Nya, Jika seandainya Allah meng- dan perpecahan. Mengenai “Sabda” hendaki, maka pastilah Dia men- (kalîmah) dalam firman yang di- jadikan kamu sekalian umat yang kutip terakhir itu, misalnya, di- tunggal. Tetapi Dia tidak meng- tafsirkan sebagai berarti “Keputus- hendakinya karena Dia hendak an” Tuhan, yang merupakan eks- menguji kamu semua berkenaan presi irâdah dan hikmah-Nya yang dengan sesuatu (kelebihan, yaitu universal dalam peristiwa tertentu. faktor terpenting yang membuat “Di sini [dalam ayat ini] kita manusia berbeda-beda—NM) yang mendapatkan lagi doktrin kesufian diberikan-Nya kepadamu. Karena itu tentang ‘Sabda’. ‘Sabda’ adalah berlomba-lombalah kamu semua Keputusan Tuhan, pernyataan (dengan menggunakan kelebihan itu) irâdah atau hikmah-Nya yang untuk berbagai kebaikan. Kepada universal dalam suatu masalah Allah-lah tempat kembalimu semua, tertentu. Ketika manusia telah kemudian Dia akan menerangkan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3541
kepadamu tentang segala sesuatu yang berimbang (golongan penengah— pernah kamu perselisihkan (Q., 5: NM) (Q., 2: 143). Dari sini terlihat 51). bahwa umat Islam memang di- desain untuk menjadi wasit di antara semua umat manusia. Ini UMMAH WASATH artinya, umat Islam dituntut untuk bersikap fair dan adil terhadap Peradaban yang dibangun Islam sesama manusia, sanggup me- adalah peradaban yang bahan- ngatakan yang benar sebagai benar bahannya diambil dari seluruh dan yang salah sebagai salah, baik perbendaharaan peradaban umat mengenai orang lain maupun me- manusia yang kemudian disatukan ngenai diri sendiri. Sikap ini adalah dan dibangun kembali. Peradaban bagian dari etos keilmuan, yaitu yang dahulu sangat nasionalistik objektivitas. Ini berkaitan erat dan parokialistik—selalu mengang- dengan peringatan ‘Ali r.a. yang gap diri sendiri yang paling benar— mengatakan, “Perhatikan apa yang disatukan oleh umat Islam dan dikatakan orang, jangan perhatikan dijadikan sebagai warisan umat siapa yang mengatakan.” Artinya, manusia. Karena itu, peradaban ketika mendengar suatu ide ter- Islam sering disebut sebagai per- masuk tentang ilmu pengetahuan, adaban kosmopolit, atau sering juga jangan lantas apriori dan menolak- dipakai istilah universalis. Kosmo- nya dengan melihat siapa pem- politanisme inilah yang menjadi bawanya. Sikap demikian ini tidak watak Islam. dibenarkan, karena Nabi saja meng- Kita mengetahui bahwa daerah anjurkan kita belajar dari Cina. Islam adalah Timur Tengah, yang Memang, pada waktu itu Cina berarti di pusat Timur; pusat dari sudah memiliki tingkat peradaban daerah yang oleh orang Yunani yang tinggi. Itulah sebabnya, disebut oikoumene (al-dâ’irah al- Marshall G. Hodgson, seorang ahli ma‘mûrah) yang bermakna kerta sejarah dunia, mengatakan bahwa raharja, berperadaban, dan ber- kalau seandainya zaman modern ini kembang. Jadi, secara geografis dan tidak tampil dari Barat Laut, yaitu secara geopolitis dunia Islam berada Inggris dan Prancis (Revolusi di tengah-tengah. Umat Islam pun Industri dan Revolusi Politik) ada adalah ummah wasath (golongan dua kemungkinan tempat yang penengah), Demikianlah Kami layak sebagai tempat zaman modern jadikan kamu suatu umat yang itu muncul: pertama adalah dari
3542 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
Cina karena industrialismenya; dan UMRAH kedua adalah dari Islam karena intelektualismenya; etos keilmuan- Dilihat dari segi bahasa, ‘umrah nya yang tinggi. itu sendiri artinya meramaikan, Desain umat Islam sebagai yaitu meramaikan tempat suci ummah wasath atau umat penengah Makkah, yang di situ terletak menuntutnya untuk membimbing Masjid Haram dan di dalamnya ada umat manusia dan sekaligus me- Ka‘bah. Namun demikian, umrah lihat apa yang baik dan apa yang dalam konteks ibadah di mana kita buruk pada umat manusia—yang dituntut untuk tidak sekadar bisa baik diambil dan yang buruk mengambil manfaat darinya (um- dibuang. Melalui modus seperti rah). Karena sebagaimana kita inilah, dalam tempo yang relatif ketahui, aktivitas umrah tersebut singkat umat Islam mampu me- merupakan refleksi dari pengalaman ngembangkan ilmu pengetahuan hamba-hamba Allah (yaitu Nabi yang luar biasa. Selain hadis tentang Ibrahim dan putranya, Nabi belajar ke negeri Cina, ada hadis Isma‘il) dalam menegakkan kalîmat lain yang mengatakan, “Ambil hik- al-tawhîd. Selain itu, dalam umrah mah itu dan tidak akan berpengaruh ini kita bisa menjumpai pengalaman apa pun kepadamu dari bejana apa kemanusiaan universal, yaitu me- pun hikmah itu keluar.” Artinya, nyaksikan demonstrasi yang paling hikmah yang intrinsik dan primer, besar tentang kemanusiaan universal tidak akan terpengaruh oleh wadah bahwa manusia itu semuanya sama. yang instrumental, yang nilainya Perbedaannya dengan ibadah haji, sekadar alat untuk mewadahi hik- kata ini secara harfiah artinya ziarah, mah itu, karenanya sekunder. yaitu menziarahi tempat-tempat Namun, Islam mengajarkan untuk suci yang tidak terbatas hanya kota memerhatikan yang primer dan Makkah, melainkan juga meliputi tidak yang sekunder, karena kalau Arafah, Mina, Muzdalifah, dan memerhatikan yang sekunder, kita tempat-tempat lainnya. akan terjerembap kepada penilaian- Dalam fiqih disebutkan bahwa penilaian subjektif. Hal ini penting setiap umat Islam itu wajib me- dalam kerangka memahami takdir, lakukan umrah satu kali seumur yaitu bahwa alam ini telah di- hidup. Demikian juga haji. Tetapi ciptakan Allah menurut hukum- sebetulnya kalau orang sudah hukumnya yang pasti. berhaji, maka dengan sendirinya orang itu sudah berumrah. Sebab
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3543
umrah itu menjadi bagian dari haji. meramaikan. Sebab, yang kita Sebaliknya, kalau orang hanya me- ramaikan atau yang kita umrahi itu lakukan umrah, maka belum bisa adalah tempat-tempat suci yang orang itu disebut berhaji. Sebab, menurut istilah Al-Quran disebut umrah itu hanya dibatasi pada tem- sya‘â’irillâh (monumen-monumen pat suci yang paling utama saja, yaitu Allah), yaitu Ka‘bah itu sendiri, sekitar Ka‘bah dan Shafa-Marwah. maqâm Nabi Ibrahim, dan Shafa- Sedangkan haji meliputi—selain Marwah. sekitar Ka‘bah dan Shafa-Marwah— Dalam hal ini, Al-Quran mene- Arafah, Mina, Muzdalifah, dan gaskan, barangsiapa yang meng- sebagainya. hormati monumen-monumen Perkataan ‘umrah yang saya sebut Allah, maka supaya diketahui bahwa sebagai berarti meramaikan itu monumen-monumen Allah itu sebetulnya sama artinya dengan adalah cerminan dari takwanya hati. makmur (diambil dari bahasa Arab: Artinya, adanya monumen-mo- ma‘mûr) dalam bahasa Indonesia. numen itu karena adanya peristiwa Suatu negeri dikatakan makmur ji- yang menyangkut ketakwaan. Mi- ka tidak hanya prosperous (dalam salnya, Shafa-Marwah, dua tempat bahasa Inggris), tapi juga kertarahardja yang di situ dulu Hajar, istri Nabi (dalam bahasa Jawa kuno). Saya kira Ibrahim, mengalami kehausan yang makna seperti itulah yang lebih tiada taranya dan kehabisan air. tepat untuk perkataan makmur. Lalu panik mencari-cari air dengan Jadi tidak hanya ramai, tetapi juga berlari-lari kecil menaiki dan me- menyejahterakan atau membuatnya nuruni dua bukit itu. Nah, mo- sejahtera. numen itu berarti mengingatkan S elain itu, kata ‘umrah dan kita kepada ketabahan hati seorang ma‘mûr juga bisa diasosiasikan Hajar yang pada waktu itu diting- dengan perkataan ta‘mîr, takmir gal oleh suaminya, Nabi Ibrahim. masjid, misalnya. Di Indonesia Sebetulnya Hajar itu protes; me- orang menggunakan istilah takmir ngapa ia ditinggalkan di suatu itu artinya juga meramaikan. Jadi lembah yang dalam Al-Quran takmir masjid adalah lembaga atau dikatakan tiada bertetumbuhan, badan yang bertanggungjawab lagi tandus-kering. Tetapi Nabi untuk membuat masjid itu ramai Ibrahim kemudian memberi jawab- dan sejahtera. Meskipun begitu, an bahwa ini adalah perintah Allah. tentu saja di balik perkataan ‘umrah Kita harus percaya, sebab Allah itu ada makna-makna yang jauh tidak akan menyia-nyiakan kamu. lebih mendalam daripada sekadar Kemudian Hajar menerimanya
3544 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
dengan tabah dan tulus. Kita tahu yang beriman kepada Allah, Hari bahwa percaya kepada Allah, ke- Kemudian, para Malaikat, Kitab tabahan, dan ketulusan itu adalah Suci, dan para Nabi; dan (sikap) bagian dari takwa. orang yang mendermakan hartanya betapapun ia mencintai hartanya itu kepada sanak-keluarga, anak-anak yatim, kaum miskin, orang telantar UNIVERSALISME AJARAN ISLAM I dalam perjalanan, para peminta- minta, dan orang-orang yang ter- Al-Quran memuat penegasan belenggu (oleh perbudakan); dan bahwa ajaran Islam adalah di- (sikap) orang yang menegakkan maksudkan untuk seluruh umat shalat dan me- manusia, kare- ngeluarkan za- na Nabi Mu- kat; serta (sikap) hammad Saw. mereka yang me- adalah utusan nepati janji jika Tuhan untuk se- mereka mengikat luruh umat ma- janji, serta me- nusia. Ini berarti reka yang tabah ajaran Islam ber- dalam keadaan laku bagi bangsa susah dan men- Arab dan bang- derita, serta da- sa-bangsa non- lam saat keku- Arab dalam rangan. Mereka tingkat yang sa- itulah orang- ma. Dan sebagai suatu agama uni- orang yang benar, dan mereka itulah versal, Islam tidak tergantung kaum yang bertakwa (Q., 2: 177). kepada suatu bahasa, tempat, atau- Komentar A. Yusuf Ali atas pun masa dan kelompok manusia. firman ini mempertegas ide dasar Berkaitan erat dengan masalah bahwa suatu nilai kebenaran tidak universalisme ini, sebagai perbandi- menghendaki formalisme mati, dan ngan, patut kita renungkan penega- bahwa nilai kebajikan harus dipa- san Kitab Suci tentang apa yang hami secara substantif, dinamis, dinamakan kebajikan: dan universal (berlaku di mana sa- Kebajikan itu bukanlah bahwa ja dan kapan saja): kamu menghadapkan wajahmu ke “(Seolah-olah menegaskan lagi arah timur atau barat; melainkan peringatan terhadap formalisme kebajikan itu ialah (sikap) seseorang yang mematikan, kita diberi suatu
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3545
gambaran yang indah tentang orang tidak relevan dengan masalah ke- yang saleh dan takut kepada Tuhan bajikan. Misalnya, sebuah hadis (bertakwa). Ia harus taat kepada yang terkenal menuturkan adanya peraturan-peraturan yang ber- sabda Nabi bahwa, “Tidak ada manfaat, juga harus memusatkan kelebihan seorang Arab atas seorang pandangannya ke arah cinta kepada non-Arab selain dengan takwa.” Tuhan dan cinta kepada sesama Hadis itu sepenuhnya sejalan de- manusia. Kita diberi empat hal ngan firman Allah, ... Sesungguhnya pokok: (1) iman kita haruslah sejati yang paling mulia di antara kamu dan tulus; (2) kita harus siap ialah yang paling bertakwa (Q., 49: mewujudkan iman itu dalam tin- 13). Dan senapas dengan semangat dakan kebajikan kepada sesama makna ini ialah keterangan dalam kita, umat manusia; (3) kita harus Kitab Suci bahwa perbedaan ba- menjadi warga masyarakat yang hasa, sebagaimana perbedaan warna baik, yang mendukung tatanan kulit, hanyalah merupakan sebagian sosial; dan (4) jiwa pribadi kita dari tanda-tanda kebesaran atau sendiri harus teguh dan tak ter- ayat-ayat Allah semata, seperti goyahkan dalam keadaan apa pun. difirmankan, Dan di antara tanda- Kesemuanya itu saling terkait, tanda (kebesaran)-Nya ialah pen- namun dapat dipandang secara ciptaan langit dan bumi serta per- terpisah). bedaan bahasa-bahasamu sekalian Jadi dijelaskan bahwa nilai-nilai dan warna-warna (kulit)-mu se- ajaran yang universal, yang berlaku kalian. Sesungguhnya dalam hal di sembarang waktu dan tempat demikian itu ada tanda-tanda bagi dan sah untuk sembarang kelompok mereka yang berpengetahuan (Q., manusia, tidak bisa dibatasi oleh su- 30: 22). atu formalisme, seperti formalisme Maka sebagai tanda kebesaran “menghadap ke timur atau ke Tuhan, suatu bahasa, termasuk barat” (yakni formalisme ritual pada bahasa Arab, memberi petunjuk umumnya). Dan analog dengan itu tentang kemahakuasaan Sang Maha ialah formalisme kebahasaan. Pencipta, yaitu Allah, tanpa nilai Dari sudut pandangan itulah, intrinsik dalam bahasa itu sendiri. kita dapat memahami berbagai Dengan kata-kata lain, kedudukan penegasan, baik dalam Al-Quran semua bahasa adalah sama di sisi maupun Sunnah, bahwa segi keba- Allah. hasaan, begitu pula kebangsaan,
3546 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
UNIVERSALIME AJARAN ISLAM II reka adalah “sesuai dengan segala zaman dan tempat”. Ini dibuktikan Menyatakan bahwa Islam adalah antara lain oleh pengamatan bahwa agama universal hampir sama ke- Islam adalah agama yang paling dengarannya dengan mengatakan banyak mencakup berbagai ras dan bahwa bumi itu bulat. Hal itu kebangsaan, dengan kawasan pe- terutama benar untuk masa-masa ngaruh yang meliputi hampir akhir ini, ketika ide dalam ungkap- semua ciri klimatologis dan geo- an itu sering dikemukakan orang, grafis. Sudah sejak semula, seperti baik untuk sekadar bagian dari bisa dilihat dalam kehidupan Nabi suatu apologia maupun untuk dan sabda-sabda beliau, agama pembahasan yang lebih sungguh- Islam menyadari penghadapannya sungguh. dengan kemajemukan ras dan bu- Walaupun begitu, agaknya benar daya. Karena itu, ia tumbuh bebas jika dikatakan tidak semua orang dari klaim-klaim eksklusivitas menyadari apa hakikat univer- rasialistis ataupun linguistis. Bah- salisme Islam itu, apalagi implikasi- kan, seperti halnya dengan semua nya dalam bidang-bidang lain yang kenyataan lahiriah, kenyataan rasial lebih luas. Sama dengan tidak dan kebahasaan dengan tegas di- sadarnya banyak orang tentang apa turunkan nilainya dari kedudukan hakikat kebulatan bumi, apalagi mitologisnya, atau cara pandang akibat yang ditimbulkannya, prak- kepadanya disublimasi dengan amat tis maupun teoretis. Misalnya saja, bijaksana ke dataran lebih tinggi, mungkin kebanyakan orang akan yaitu dataran spiritual, dengan heran jika dikatakan bumi bulat memandangnya sebagai “pertanda membawa akibat tidak adanya garis kebesaran Tuhan (ayat Allah)” (Q., lurus di permukaannya (semua garis 30: 20). dengan sendirinya melengkung) Itu semua terjadi karena dalam dan bahwa perjalanan udara dari pandangan Islam yang penting pada Tokyo ke Paris akan jauh lebih manusia ialah alam atau nature cepat, karena jauh lebih pendek, kemanusiaan itu sendiri. Sama lewat kutub utara daripada lewat, dengan setiap kenyataan alami, katakan, Moskow, mengikuti apa kemanusiaan manusia tidak ter- yang disebut “great circle”. pengaruh oleh zaman dan tempat, Dalam percakapan sehari-hari, asal-usul, rasial dan kebahasaan, orang-orang Muslim tidak jarang melainkan tetap ada tanpa per- mengemukakan bahwa agama me- ubahan dan peralihan. Karena Islam
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3547
berurusan dengan alam kema- UNSUR ETIKA nusiaan itu, maka ia ada bersama DALAM SDM INDONESIA manusia, dan ini berarti tanpa pembatasan oleh ruang dan waktu Hakikat sumber daya manusia serta kualitas-kualitas lahiriah hidup tidak hanya penting menyangkut manusia. keahlian sebagaimana yang telah umum dipahami dan diterima, tetapi juga etika atau akhlak dan UNIVERSALITAS KEBAIKAN keimanan pribadi-pribadi yang bersangkutan. Jadi, sebagaimana Kebaikan (Arab: al-khayr) me- benar bahwa SDM yang bermutu rupakan sesuatu yang normatif. ialah yang mempunyai tingkat Maksudnya ialah sesuatu yang keahlian yang tinggi, juga tidak seharusnya secara universal. Se- kurang benarnya bahwa SDM tidak karang ini ada istilah lain yang akan mencapai tingkat yang di- dipakai yaitu perennial, artinya harapkan jika tidak memiliki pan- selama-lamanya tidak akan ber- dangan dan tingkah laku etis dan ubah. Seperti mengenai kewajiban moral yang tinggi berdasarkan menutup aurat, di mana pun juga keimanan yang teguh. tidak ada umat manusia yang Biarpun pernyataan seperti di membolehkan terbukanya aurat atas itu tentu terdengar sebagai klise secara bebas, biarpun saudara- (dan orang barangkali akan segera saudara kita di tengah Irian Jaya, berasosiasi dengan khutbah-khut- yang dikatakan masih hidup dalam bah di tempat ibadah), namun zaman batu. Secara instingtif mere- kiranya masih tetap harus sempat ka juga menutup aurat, meskipun dibicarakan dengan serius dan dengan cara yang mereka ketahui. mendalam. Berkenaan dengan ini Ini adalah sesuatu yang universal. barangkali para cendekiawan de- Seprimitif apa pun manusia di ngan aspirasi keagamaan mem- muka bumi ini, tidak ada yang punyai posisi yang sedikit lebih me- hidupnya telanjang sama sekali. mungkinkan daripada yang lain- Tetapi setelah menjadi al-ma‘rûf, lain. Hal ini dikarenakan, satu dan kita dapat melihat wujudnya ber- lain hal, masalah etika dan moral macam-macam, ada yang menutup yang kukuh biasanya menyangkut auratnya dengan lebih baik, lebih masalah makna dan tujuan hidup, sempurna dan sebagainya. atau apa yang disebut the problem of ultimacy. Dan makna dan tujuan hidup itu, tidak lagi dapat di-
3548 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
bantah, untuk sebagian besar umat Indonesia. Dan karena mencari, manusia bersumber dalam ajaran- menemukan, dan mengajak kepada ajaran keagamaan, melalui sistem titik temu antara umat yang ber- keimanan dan amal perbuatan yang beda-beda itu sendiri adalah pe- dibawanya. rintah agama, maka menemukan Kita bangsa Indonesia biasa dan mengajak bersatu dalam Panca- menyebutkan bahwa Pancasila sila adalah juga perintah agama. adalah sumber segala sumber pan- Berdasarkan noktah-noktah yang dangan kemasyarakatan dan ke- telah dicoba paparkan di atas tadi, negaraan kita, karena ia adalah dasar maka kiranya jelas bahwa SDM negara. Sejajar dengan itu, kita tidaklah cukup hanya menekankan juga suka mengatakan bahwa sum- keahlian dan keterampilan teknis ber daya manusia Indonesia adalah semata. Betapapun pentingnya segi sumber daya manusia yang dijiwai keterampilan dan keahlian teknis oleh nilai-nilai Pancasila. itu—dan memang mustahil ter- Lepas dari kenyatan bahwa wujud SDM dengan kemampuan ungkapan-ungkapan serupa itu, optimal tanpa itu semua—ditinjau lagi-lagi, terdengar sloganistik dan dari sudut manusia secara utuh klise, namun jelas tetap mengan- keseluruhan, yang menjadi subjek dung kebenaran. Masalahnya di sini pembangunan dan tidak menjadi ialah bagaimana kita melihatnya objek pembangunan, maka kete- secara relevan. Ini kita mulai de- rampilan dan keahlian itu semua ngan menyadari bahwa nilai-nilai nilainya adalah instrumental, bukan Pancasila adalah “titik temu” semua intrinsik. Karenanya, nilai yang pandangan hidup yang ada di bersifat instrumental itu semua negeri kita, termasuk pandangan harus “mengabdi” kepada yang ber- hidup yang dirangkum oleh agama- nilai intrinsik, yaitu diwujudkan agama. Dan nilai-nilai Pancasila demi nilai kemanusiaan itu sendiri, itu, baik potensial maupun aktual, dan bukan sebaliknya, yaitu ma- telah terkandung dalam ajaran nusia dipandang sebagai “berharga” semua agama yang ada (jika tidak, hanya karena unsur keahlian dan maka bagaimana mungkin kita keterampilannya semata. yang mendapatkan makna dan Bertitik tolak dari hal itu, dan tujuan hidup dalam agama itu berdasarkan bahwa semua penganut dapat menerima nilai-nilai Panca- agama harus mengamalkan agama- sila). Oleh karena itu, Pancasila nya dengan baik, maka segi etika dapat dipandang sepenuhnya se- SDM Indonesia adalah menyangkut bagai titik temu agama-agama di hal-hal sebagai berikut:
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3549
Pertama, keimanan dan takwa sendiri (melakukan self denial), kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini bebas dari dorongan mencari ke- berarti bahwa SDM Indonesia nikmatan hidup lahiri semata terwujud dari manusia Indonesia (pleasure seeking), juga bebas dari yang menyadari tentang adanya asal sifat-sifat tamak, loba, rakus, dan dan tujuan hidup yang lebih tinggi mementingkan diri sendiri. daripada pengalaman hidup du- Ketiga, SDM Indonesia ber- niawi atau terrestrial ini. Asal dan pangkal dari semangat dan kemam- tujuan hidup itu puan menunda melambung dan kesenangan se- menembus peta- Mereka yang beriman, berhijrah, mentara. Ia ber- la-petala langit dan berjihad di jalan Allah dengan pegang teguh yang tujuh, me- harta dan jiwa mereka adalah lebih kepada prinsip agung derajatnya di sisi Allah. nuju kepada per- “deferred grati- Mereka itulah orang-orang yang kenan atau ridla berbahagia. Tuhan mereka men- fication” atau Allah, mencapai janjikan kabar gembira kepada ganjaran kenik- penyatuan eksis- mereka. matan yang ter- tensi nisbi manu- (Q., 9: 20-21) tunda, karena sia dengan Eksis- yakin di bela- tensi mutlak Ilahi. Dengan me- kang hari, dalam jangka panjang, nyadari tentang asal dan tujuan ada kebahagiaan yang lebih besar hidup itu, berarti setiap manusia dan lebih hakiki. Dengan kata lain, Indonesia akan selalu bertanggung SDM Indonesia adalah SDM yang jawab dan mempertanggungjawab- mampu berpikir dan mengembang- kan atas segala perbuatannya. kan tingkah laku atas dasar prinsip Kedua, karena dasar keimanan “Berakit-rakit ke hulu berenang- dan takwa itu, maka SDM Indonesia renang ke tepian, bersakit-sakit da- bekerja tidak atas dasar keyakinan hulu, bersenang-senang kemudian”. keliru bahwa kebahagiaannya se- Yaitu prinsip, dalam bahasa Jawa, bagai manusia yang utuh terletak “Wani ngalah duwur wekasane” dalam ekspediensi fisik dan ma- (Berani mengalah, namun akhirnya terial, tetapi dalam peningkatan menang), yang seperti juga dikata- kualitas jiwa dan ruhani. Dengan kan dalam bahasa Inggris, “You may begitu, ia tidak tersesat masuk ke lose the battle, but you should win the dalam sikap-sikap mementingkan war”. diri sendiri dan memenuhi ke- Keempat, SDM Indonesia adalah inginan rendah diri sendiri; Ia manusia yang tabah, gigih, tahan justru mampu mengingkari diri menderita, karena yakin kepada
3550 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
masa depan. Karena keimanan dan orang, tidak pula dirasup habis takwanya, ia senantiasa berpeng- oleh rasa benci sehingga tertutup harapan kepada Tuhan Yang Maha dari kebaikan orang. Karenanya, jika Esa, sehingga sesuatu yang dike- seorang SDM Indonesia berhasil hendakinya jika toh tidak terwujud atau sukses, ia tidak dengan ge- sekarang, ia yakin akan terwujud gabah mengaku keberhasilan dan besok, atau lusa, atau minggu kesuksesannya adalah berkat ke- depan, atau bulan depan atau tahun mampuan dirinya sendiri. Ia sadar depan, bahkan dalam kehidupan bahwa “tidak ada daya dan tidak akhirat sesudah kematian. Hidup pula kemampuan kecuali dengan penuh harapan itulah yang menjadi Allah Yang Mahaagung”. Dalam dorongan batin atau motivasi yang keadaan rendah hati itu, ia melihat tinggi dan kuat, sehingga ia tekun, apa pun yang menjadi bagian rajin, produktif, dan senantiasa keberhasilannya sebagai amanat menggunakan waktu luang untuk Tuhan Yang Maha Esa, lalu ia kerja keras yang menghasilkan baktikan kepada-Nya melalui ke- sesuatu. Ia bukanlah tipe manusia sadaran pemenuhan fungsi sosial yang mencari “apa enaknya”, tapi harta kekayaan. menurut “apa baiknya”. Kelima, SDM Indonesia tidak memiliki dorongan untuk hidup UNSUR KOSMOPOLITANISME mewah dan berlebihan (hidup BUDAYA INDONESIA berlebihan adalah ciri kepribadian yang tidak tenang dan selalu men- Ketika pada awal 1960-an me- cari kompensasi). Sebaliknya, ia lantik Resimen Mahajaya (Maha- hidup sederhana, penuh kepuasan siswa Jakarta Raya), Presiden positif (yaitu [Arab] qanâ‘ah, bu- Soekarno menggunakan kesempatan kan [Inggris] complacency), hemat, itu untuk menyatakan sikapnya rendah hati, dan bebas dari mak- yang menolak gagasan memindah- sud pamer atau penyakit “demons- kan Ibukota Republik dari Jakarta tration effect”. ke suatu kota lain, baik di Jawa Keenam, SDM Indonesia adalah ataupun di luar Jawa. Alasannya SDM yang mampu bersikap dan ialah bahwa sampai dengan saat itu berlaku adil, jujur, dan fair mes- (mungkin sampai sekarang?) di kipun terhadap diri sendiri, kerabat negeri kita ini baru ada satu kota dan handai taulan. Ia tidak mudah Indonesia (yakni, kota yang ber- tenggelam dalam rasa cinta se- budaya mencakup seluruh unsur hingga buta terhadap kekurangan budaya Indonesia), yaitu Jakarta.
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3551
Kota-kota lain, betapapun besarnya, masa-masa dekat sebelum dan masih menunjukkan ciri utama sesudah Proklamasi. Telah menjadi sebagai kota daerah. Pandangan argumen para pendiri Republik Bung Karno kala itu memantulkan bahwa gagasan-gagasan mereka pendapat bahwa suatu budaya yang tentang Indonesia dan keindonesia- meliputi seluruh wilayah Indonesia an mempunyai akar-akar yang jauh (sebutlah suatu “keindonesiaan”) dalam sejarah Nusantara. Warna sesungguhnya masih sedang dalam bendera merah putih, misalnya, proses pertumbuhannya, dan be- diyakini sebagai telah digunakan lum mencapai titik akhir per- bangsa-bangsa Nusantara sejak lama tumbuhan itu. Ini berarti bahwa sekali di masa-masa silam. Se- budaya Indonesia masih belum tidaknya, sudah sejak kedatangan dapat ditunjuk langsung secara Islam di Jawa ada tradisi memper- nyata. Namun, merupakan suatu ingati dua cucu Nabi Muhammad kebetulan yang amat baik bahwa Saw., Hasan dan Husein, dengan kosmopolitanisme ibu kota negara hidangan bubur dua warna, merah telah berkembang sedemikian rupa dan putih pada setiap tanggal sehingga praktis meliputi seluruh sepuluh Muharram. (Tanggal itu “universum” tanah air Indonesia. dalam istilah Arab disebut ‘Âsyûrâ Untuk menambah segi positif itu, yang dijawakan menjadi “Suro”.) primordialisme kesukuan di ibu Warna merah untuk Husein yang kota lebih mirip keanehan daripada gagah berani dan menjadi pahlawan kewajaran suatu kehidupan antar- kaum kecil di Padang Karbala. etnis dalam satu tempat. Setiap Warna putih untuk Hasan yang orang merasa at home atau kerasan berpembawaan damai dan men- dengan suasana kosmopolit yang damaikan semua unsur dalam mencakup seluruh suku, daerah, masyarakat. bahasa ibu, budaya lokal, dan lain- Lebih penting daripada bendera lain. Jakarta menjadi “melting pot” sebagai lambang kebangsaan, bu- budaya Indonesia yang efektif. daya Indonesia atau bibit-bibitnya Dalam perenungan kembali, Bung telah dibentuk oleh kemestian Karno dalam sikapnya tadi tepat lingkungan fisik geografisnya se- dan benar. bagai negara kelautan (maritim) Walaupun begitu, tidaklah ber- terbesar di muka bumi. Dengan arti bahwa proses pertumbuhan jumlah kepulauan yang fantastis keindonesiaan itu terbatas hanya di (konon 17.000 pulau, besar kecil), Jakarta, dan berlangsung hanya Indonesia memiliki jumlah kilo- dalam kurun waktu tertentu seperti meter panjang pantai yang tertinggi
3552 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
di dunia. Sifat dan jiwa dasar sosial-budaya dalam berbagai tem- kemaritiman yang amat menonjol pat dan daerah, sehingga berdam- itu menghasilkan berbagai gejala pak perataan jalan bagi tumbuhnya sosial-politik yang amat penting, semangat kebangsaan atas dasar yaitu bahwa (proto) bangsa kesadaran persamaan budaya dan, Indonesia mencapai kebesaran dan kemudian, juga nasib (seperti peng- puncak kejayaannya ketika mereka alaman penjajahan). tampil secara sosial-politik sebagai Melandasi itu semua ialah wa- kerajaan maritim, yaitu Sriwijaya wasan kultural bersumberkan aga- kemudian Majapahit. Sebaliknya, ma. Melihat dampaknya yang (proto) bangsa Indonesia meng- menyeluruh bagi kawasan ini, alami kemunduran kemudian ke- agama-agama Buddha dan Hindu hancuran ketika suku-suku yang ikut berjasa besar untuk pertum- ada, dalam sosial-politik menjadi buhan budaya Indonesia. Pertama bersifat melihat ke dalam, ke pola- ialah agama Buddha yang menjadi pola budaya pedalaman seperti agama Kerajaan Sriwijaya di yang ditunjukkan oleh kerajaan- Sumatra, yang pengaruh kekuasaan kerajaan Jawa pedalaman. Indonesia maritimnya telah meninggalkan adalah kelanjutan wajar dari per- bekas yang amat penting, yaitu tumbuhan sekumpulan suku-suku (proto) bahasa Melayu, sehingga bangsa di kawasan Asia Tenggara menjadi bahasa pergaulan atau (atau Asia Kepulauan) ini dengan lingua franca kawasan Asia Teng- sifat dan jiwa dasar kemaritiman gara. Kedua ialah agama Hindu, tersebut. Meskipun dari segi struk- yang melalui Majapahit telah tural dan institusional modern melandasi suatu pola budaya kos- peranan pemerintahan Hindia mopolitan. Sifat kemaritiman Maja- Belanda cukup penting, namun pahit telah menciptakan suatu yang lebih menentukan bagi per- universum yang jangkauannya tumbuhan keindonesiaan ialah kurang lebih sama atau sebanding benih-benih pola budaya yang dengan Indonesia modern. Ketiga bersemangat kemaritiman, dengan ialah Islam. Sifat budaya Islam yang ciri-ciri utama keterbukaan, per- bersumbukan kosmopolitanisme samaan manusia, mobilitas tinggi, pola ekonomi dagang ternyata dan kosmopolitanisme. Terutama sangat sesuai dengan suasana sosio- ciri kosmopolitanisme itu amat kultural Asia Tenggara, khususnya penting, karena mobilitas yang kawasan Melayu. Kesesuaian itu tinggi membuat para warga men- menghasilkan proses Islamisasi jadi anggota berbagai kelompok Dunia Melayu sedemikian cepat,
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3553
sehingga agama-agama Buddha dan an dasar sosio-kultural para perintis Hindu terdesak. Republik. Yaitu bahwa mereka Melalui perkembangan Islam di menginginkan suatu Indonesia yang kawasan ini terjadilah interaksi dinamis, egaliter, terbuka, kosmo- saling meneguhkan antara agama polit dengan mobilitas tinggi, se- Islam dan bahasa Melayu. Agama jalan dengan wawasan kenegaraan Islam yang memiliki reputasi ke demokratis modern. mana-mana mengembangkan tra- disi tulis-menulis telah membuat bahasa Melayu tumbuh menjadi UNSUR-UNSUR DALAM bahasa yang kaya dan canggih PEMILIHAN UMUM dengan kemampuan besar sebagai alat komunikasi regional. “Simbiosis Salah satu komponen primer, mutualisme” antara Islam dan yaitu “politik” warga negara, yang bahasa Melayu karena kesejajaran terfokus pada pelaksanaan pemilih- sifat-sifat dasar antara keduanya an demokratis. Mula-mula prinsip seperti egalitarianisme, mobilitas persamaan warga negara diper- tinggi, kosmopolitanisme, dan kenalkan oleh sistem politik Yunani keterbukaan telah menghasilkan kuno hanya dalam lingkup negara- struktur sosial budaya yang kokoh. kota. Kemudian Revolusi Prancis Karena itu, bukanlah suatu hal yang menerapkan prinsip itu untuk kebetulan semata bahwa para pe- pemerintahan masyarakat dalam rintis Republik, terutama melalui skala besar, yaitu negara nasional, Kongres Pemuda 1928, telah me- dan untuk semua orang, tanpa milih bahasa Melayu sebagai dasar diskriminasi. Sementara itu, tetap- bahasa nasional. Pertimbangan lah mustahil bagi suatu peme- teknis-operasional untuk jatuhnya rintah, termasuk yang modern, pilihan kepada bahasa Melayu untuk memberi hak yang benar- sebagai dasar Bahasa Nasional benar sama dalam partisipasi nyata (karena keberhasilan bahasa itu secara langsung kepada setiap sebagai lingua franca kawasan ini) pribadi warga negara. Maka, per- tentu amat penting. Tetapi, disadari kembangan konsep itu lebih lanjut atau tidak, jatuhnya pilihan kepada menuju ke arah penciptaan lem- bahasa Melayu itu (dengan me- baga-lembaga perwakilan seperti ngesampingkan, misalnya, bahasa tercantum dalam sila keempat Jawa yang secara literer jauh lebih Pancasila. Di situ persamaan politik kaya), mencerminkan suatu wawas- dipusatkan pada seleksi pimpinan
3554 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
pemerintah paling atas, umumnya pilihan yang ada oleh setiap orang lewat partisipasi dalam suatu sistem lewat suaranya itu. pemilihan umum. Hal lain yang sangat prinsipil Dalam pemilihan umum atas dalam demokrasi adalah kebebasan dasar egalitarianisme, tidak dianut dan kerahasiaan dalam pelaksanaan pandangan dan praktik bahwa nilai pemilihan umum. Sifat dasar kon- suara seseorang atau sekelompok tekstual ini akan berdampak pada pemilih tertentu lebih penting terjadinya diferensiasi antara pe- daripada nilai suara seseorang yang merintah dan komunitas kemasya- lain. Tanpa memedulikan suatu rakatan dengan melindungi parti- kedudukan seseorang dalam masya- sipasi bebas setiap orang dalam rakat, nilai suara orang itu adalah kedua badan itu masing-masing. mutlak sama dengan nilai suara Artinya, dengan sistem pemilihan orang lain mana pun juga. Semua yang bebas dan rahasia seseorang itu berkembang menuju pada yang kebetulan secara profesional prinsip satu orang warga negara termasuk kalangan badan peme- satu suara (one man, one vote), baik rintahan tidak dengan sendirinya berkenaan dengan akses ke pe- harus (secara terpaksa) memberi milihan maupun dalam timbangan suara untuk calon yang mewakili nilai masing-masing suara untuk pemerintah—jika ia berpendapat menentukan hasil pemilihan. Prin- tidak sepatutnya suara itu diberikan sip ini juga menolak praktik pe- kepadanya—tetapi ia akan mem- nunjukkan seseorang secara arbitrer berikannya kepada siapa saja me- untuk mewakili rakyat. nurut kecenderungan hati nurani- Tidak kurang pentingnya adalah nya. Maka, kebebasan dan ke- prinsip yang menyangkut sistem rahasiaan menghasilkan dimensi prosedural pemilihan formal, yang yang amat penting dalam pem- mencakup aturan-aturan tentang berian suara, yaitu ketulusan yang hak untuk memilih dan aturan sejati, yang pada urutannya akan tentang bagaimana suara itu “di- mempunyai pengaruh positif pada hitung”. Tujuannya adalah agar penciptaan keabsahan pemerintah dalam prinsip ini tidak ada seorang dengan kekuasaannya. Dan peme- pun dari warga negara yang ter- rintah yang absah akan memberi ingkari hak pilihnya dan tidak ada landasan kokoh untuk terwujudnya suara pun yang terbuang sia-sia, rasa keadilan yang akan menjadi baik dalam arti penghitungan kuan- dasar ketenteraman dan keman- titatif maupun bobot nilai jenis tapan politik.
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3555
Sebaliknya, tanpa kebebasan besar (mayoritas). Struktur ini dan kerahasiaan itu (misalnya akibat mendorong terjadinya keluwesan adanya “trick-trick” kalangan yang masyarakat dan kemungkinan berkepentingan atas keadaan status membatasi sekaligus menggerakkan quo), maka suatu pilihan tidak akan pemerintah sebagai pelaku per- menghasilkan legitimasi politik, ubahan yang bertanggung jawab atau setidaknya akan menjadi kepada masyarakatnya. Pemerintah sumber keraguan terhadap legi- dapat bergerak sebagai pelaku timasi kekuasaan pemerintah. Dan perubahan atas dasar legitimasi kekuasaan yang dipandang tidak politik yang diperolehnya dan absah oleh banyak warga negara terbatasi oleh hal-hal yang tidak akan mengakibatkan kekisruhan dan didukung oleh legitimasi politik ketidakmantapan. itu. Kebebasan dan kerahasiaan pemilihan umum juga mempunyai dampak lain yang sama pentingnya UPAYA MENDORONG dengan yang di atas itu, jika tidak DEMOKRATISASI malah lebih penting. Dengan kebebasan dan kerahasiaan itu, Tantangan masa depan demo- dapatlah diperkecil atau dicegah krasi di negeri kita ialah bagaimana sama sekali terjadinya apa yang mendorong proses-proses untuk disebut “unanimous bloc voting” mewujudkan nilai-nilai tersebut (pemberian suara bulat oleh suatu agar terus berlangsung secara kon- kelompok) seperti, suara bulat oleh sisten. Dengan kata lain, bagaimana seluruh anggota kelompok yang melaksanakannya sehingga benar- terbentuk karena persamaan profesi, benar menjadi pandangan hidup kedaerahan, keyakinan, agama, (way of life) nyata dalam kehidupan kepentingan, kerabat, kedudukan sehari-hari. Berikut ini adalah sosial, dan lain-lain. Sebab, dengan percobaan untuk mendaftar bebe- kebebasan dan kerahasiaan itu, rapa noktah penting pandangan seorang pemberi suara dapat meng- hidup demokratis, berdasarkan ba- hindari tekanan, baik dari atasan han-bahan yang sedikit banyak maupun dari sesama rekan. telah berkembang, baik secara Dari segi lain, kebebasan dan teoretis maupun praktis, di negeri- kerahasiaan pemilihan umum akan negeri yang demokrasinya cukup memungkinkan pemberian suara mapan: oleh golongan kecil (minoritas) Pertama, pentingnya kesadaran yang berbeda dengan golongan kemajemukan. Ini tidak saja se-
3556 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
kadar pengakuan (pasif ) akan menerima keputusan orang banyak kenyataan masyarakat yang ma- dan dalam proses pelaksanaannya jemuk. Lebih dari itu, kesadaran beliau menolak “second thought” kemajemukan menghendaki tang- yang dikemukakan oleh sebagian gapan yang positif kepada ke- sahabat.) majemukan itu sendiri secara aktif. Semangat musyawarah menun- Seseorang akan dapat menyesuaikan tut agar setiap orang menerima dirinya kepada cara hidup de- kemungkinan terjadinya “partial mokratis jika ia mampu mendisiplin functioning of ideals”, yaitu pan- dirinya ke arah jenis persatuan dan dangan dasar bahwa belum tentu, kesatuan yang diperoleh melalui dan tidak harus, seluruh keinginan penggunaan kreatif dari dinamika atau pikiran seseorang atau ke- dan segi-segi positif kemajemukan lompok akan diterima dan di- masyarakat. Masyarakat yang teguh laksanakan sepenuhnya. Korelasi berpegang kepada pandangan prinsip itu ialah kesediaan untuk hidup demokratis harus dengan kemungkinan menerima bentuk- sendirinya juga dengan teguh bentuk tertentu kompromi atau memelihara dan melindungi ling- ishlâh. Korelasinya yang lain ialah kup keanekaragaman yang luas. seberapa jauh kita dewasa dalam Pandangan hidup demokratis se- mengemukakan pendapat, men- perti ini menuntut moral pribadi dengarkan pendapat orang lain, yang tinggi. menerima perbedaan pendapat, dan Kedua, dalam peristilahan politik kemungkinan mengambil pendapat kita dikenal “musyawarah” (dari yang lebih baik. Dalam masyarakat bahasa Arab, musyâwarah, dengan yang belum terlatih benar untuk makna asal sekitar “saling memberi berdemokrasi, sering terjadi ke- isyarat”). Keinsafan akan makna dan jumbuhan antara mengkritik yang semangat musyawarah menghen- sehat dan bertanggung jawab serta daki atau mengharuskan adanya menghina yang merusak dan tanpa keinsafan dan kedewasaan untuk tanggung jawab. dengan tulus menerima kemung- Berkenaan dengan ini, salah satu kinan kompromi atau bahkan “ka- tantangan nyata bagi kita bangsa lah suara”. (Nabi Muhammad Saw., Indonesia agaknya ialah situasi ke- misalnya, dalam suatu musyawarah jiwaan atau mind set yang tumbuh untuk menentukan strategi meng- dalam bangsa kita akibat kenyataan hadapi serbuan kaum kafir Makkah bahwa selama kemerdekaan sekitar mengalami kekalahan suara, dan setengah abad ini kita belum per- beliau dengan tulus serta teguh nah hidup selain di bawah pim-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3557
pinan bapak bangsa (father of kutukan kepada orang yang ber- nation), yaitu Bung Karno, kemu- usaha meraih tujuannya dengan dian Pak Harto. Kedua tokoh yang cara-cara yang tidak peduli kepada bijak-bestari itu telah berhasil pertimbangan moral. Pandangan membawa Indonesia ke tingkat hidup demokratis mewajibkan kedewasaan penuh sebagai negara adanya keyakinan bahwa cara ha- bangsa (nation state). Tetapi peng- ruslah sejalan dengan tujuan. alaman hidup di Bahkan sesung- bawah ketokoh- guhnya klaim an seorang bapak atas suatu tu- bangsa dengan juan yang baik kepribadian yang harus diabsah- sangat dominan kan oleh kebaik- telah membuat an cara yang kita kurang ter- ditempuh un- biasa membuat tuk meraihnya. keputusan sen- Seperti dika- diri (dari bawah) takan Albert dan kurang mam- Camus, “Indeed pu melihat serta memanfaatkan the end justifies the means. But what alternatif-alternatif (sebab selama ini justifies the end? The means!” Maka kita digiring untuk selalu melihat antara keduanya tidak boleh ada adanya hanya satu alternatif, tanpa pertentangan. Setiap pertentangan banyak pilihan lain). Monolitisisme antara cara dan tujuan, jika telah dan absolutisme adalah bertentang- tumbuh menggejala cukup luas, an dengan cara hidup demokratis. pasti akan mengundang reaksi- Maka tantangan besar selanjutnya reaksi yang dapat menghancurkan bagi demokrasi Indonesia di masa demokrasi. depan yang dekat ini ialah seberapa Maka demokrasi tidak terbayang jauh kita mampu menampilkan tanpa akhlak yang tinggi. Contoh seorang pemimpin nasional yang akhlak seperti itu ialah sikap ksatria tidak lagi berperan sebagai bapak Sultan Saladin—Shalah Al-Din Al- bangsa, melainkan sekadar seorang Ayyubi—yang melindungi prajurit “yang pertama di antara yang sama” dari kalangan musuhnya, tentara (the first among the equlas, “primus Salib, yang kesasar ke kemahnya inter pares”). dalam keadaan luka parah kemudian Ketiga, ungkapan “tujuan meng- diobatinya (dengan merahasiakan halalkan cara” mengisyaratkan suatu rapat-rapat siapa sebenarnya dirinya
3558 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
sebagai komandan tentara Islam) “engineering”, manipulasi atau dan setelah sembuh dilepaskan taktik-taktik yang sesungguhnya dengan aman. Atau seperti sikap hasil sebuah konspirasi bukan saja pengurus “Liga Anti-Pencemaran merupakan permufakatan yang Nama” (Anti-Defamation League) curang, cacat, atau sakit, malah dari organisasi Yahudi, B’nai Brith dapat disebut sebagai pengkhianat- di Amerika yang melindungi se- an kepada nilai dan semangat orang aktifis neo-Nazi yang datang demokratis. Karena itu, faktor melapor setelah melalui gerakan ketulusan dalam usaha bersama kultusnya membunuh sekian orang mewujudkan tatanan sosial yang tokoh Semitik di sana. Perlin- baik untuk semua merupakan hal dungan itu diberikan atas dasar yang sangat pokok. Faktor ketulusan prinsip bahwa setiap orang berhak itu, seperti telah disinggung, me- dengan bebas menyatakan pen- ngandung makna pembebasan diri dapat, berkumpul, dan berserikat— dari vested interest yang sempit. dalam konteks gerakan Neo-Nazi Prinsip ini pun terkait dengan yang anti-Yahudi itu: biarpun paham musyawarah seperti telah merugikan orang lain—karena dikemukakan di atas. Musyawarah percaya bahwa masyarakat akan yang benar dan baik hanya akan “dengan bebas” pula “to hire and berlangung jika masing-masing fire” suatu ide ataupun gerakan. pribadi atau kelompok yang ber- Sikap seperti itu jelas sekali memer- sangkutan mempunyai kesediaan lukan tingkat kepercayaan diri yang psikologis untuk melihat kemung- tinggi, yang membebaskan sese- kinan orang lain benar dan diri orang atau kelompok dari kekha- sendiri salah, dan bahwa setiap watiran yang berlebihan dan, se- orang pada dasarnya baik, ber- bagai konsekuensinya, kecurigaan kecenderungan baik, dan beriktikad dan prasangka yang juga berlebihan. baik. Keempat, permufakatan yang Kelima, dari sekian banyak unsur jujur dan sehat adalah hasil akhir kehidupan bersama yang baik ialah musyawarah yang juga jujur dan terpenuhinya keperluan pokok, sehat. Para anggota masyarakat yaitu pangan, sandang, dan papan. demokratis dituntut untuk me- Dan karena ketiga hal itu me- nguasai dan menjalankan seni nyangkut masalah sosial dan budaya permusyawaratan yang jujur dan (seperti masalah mengapa kita sehat itu guna mencapai permu- makan nasi, bersandangkan sarung, fakatan yang juga jujur dan sehat. kopiah, kebaya, serta berpapankan Permufakatan yang dicapai melalui rumah “joglo”, misalnya), maka
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3559
pemenuhan segi-segi ekonomi itu dan kelompok lain mengharuskan tidak lepas dari perencanaan sosial- adanya landasan pandangan kema- budaya. Warga masyarakat demo- nusiaan yang positif dan optimistis. kratis ditantang untuk mampu Pandangan kemanusiaan yang ne- menganut hidup dengan pemenuh- gatif dan pesimistis akan dengan an kebutuhan secara berencana, sendirinya sulit menghindari pe- dan harus memiliki kepastian bahwa rilaku curiga dan tidak percaya rencana-rencana itu (misalnya, kepada sesama manusia, yang ke- dalam wujud besarnya ialah mudian ujungnya ialah keengganan GBHN) benar-benar sejalan de- bekerja sama. Berkaitan dengan ngan tujuan dan praktik demo- perkara ini, bagi masyarakat bekas kratis—yang check list-nya dapat jajahan, masalah colonial legacy yang kita buat berdasarkan nilai-nilai masih belum seluruhnya terhapus kemanusiaan universal namun akan menjadi sumber tantangan dengan memperhatikan kenyataan dan kendala usaha bersama me- kenisbian kultural. wujudkan demokrasi. Keenam, kerja sama antara warga Ketujuh, dalam keseharian, kita masyarakat dan sikap saling memer- biasa berbicara tentang pentingnya cayai iktikad baik masing-masing, pendidikan demokrasi. Tapi karena kemudian jalinan dukung-men- pengalaman kita yang belum per- dukung secara fungsional antara nah dengan sungguh-sungguh berbagai unsur kelembagaan ke- menyaksikan atau apalagi merasa- masyarakatan yang ada merupakan kan hidup berdemokrasi—ditam- segi penunjang efisiensi untuk bah kenyataan bahwa “demokrasi” demokrasi. Masyarakat yang ter- dalam abad ini yang dimaksud kotak-kotak dengan masing-masing adalah demokrasi modern—maka penuh curiga kepada lainnya bukan bayangan kita tentang “pendidikan saja mengakibatkan tidak efisiennya demokrasi” umumnya masih ter- cara hidup demokratis, tapi juga batas kepada usaha indoktrinasi dan dapat menjurus kepada lahirnya penyuapan konsep-konsep secara pola tingkah laku yang berten- verbalistik. Kejengkelan yang sering tangan dengan nilai-nilai asasi terdengar dalam masyarakat tentang demokrasi. Pengakuan akan ke- adanya kesenjangan antara apa yang bebasan nurani (freedom of con- dikatakan (ada yang rajin mengajari science), persamaan hak dan ke- kita “jangan biarkan adanya kolusi wajiban bagi semua (egalitarian- penguasa-pengusaha” tapi yang isme) dan tingkah laku penuh bersangkutan sendiri justru men- percaya kepada iktikad baik orang jadi contoh mencolok kolusi itu)
3560 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
ialah akibat dari kuatnya budaya “sekali dan untuk selamanya”) “menggurui” (secara feodalistik) cenderung ketinggalan zaman dalam masyarakat kita, sehingga (obsolete, seperti terbukti dengan verbalisme yang dihasilkannya juga komunisme). Maka Pancasila harus menghasilkan kepuasan tersendiri ditatap dan ditangkap sebagai dan membuat yang bersangkutan ideologi terbuka, yaitu, lepas dari merasa telah berbuat sesuatu hanya pengkalimatannya sendiri seperti karena telah berbicara. tercantum dalam UUD 45, pen- Karena pandangan hidup demo- jabaran dan perumusan precepts-nya krasi modern terlaksana dalam abad harus dibiarkan terus berkembang kesadaran universal sekarang ini, seiring dengan dinamika masyarakat maka nilai-nilai dan pengertian- dengan pertumbuhan kualitatifnya, pengertiannya harus dijadikan tanpa membatasi wewenang me- unsur yang menyatu dengan sistem nafsirkan hanya kepada suatu lem- pendidikan kita, tidak dalam arti baga “resmi” seperti di negeri-negeri menjadikannya muatan kurikuler komunis. Karena prinsip ekspe- yang klise, tetapi dengan jalan rimentasi itu, maka demokrasi akan diwujudkan dalam hidup nyata terbuka kepada kemugkinan proses- (lived in) dalam sistem pendidikan proses “coba dan salah” (trial and kita. Kita harus mulai dengan error), dengan kemungkinnan seca- sungguh-sungguh memikirkan— ra terbuka pula terus-menerus me- toh sudah ada lembaga yang me- lakukan koreksi dan perbaikan. Jus- mulainya—untuk membiasakan tru titik kuat demokrasi, dengan se- anak didik dan masyarakat pada gala kekurangannya, ialah kemam- umumnya kepada perbedaan pen- puannya untuk mengoreksi dirinya dapat dan tradisi pemilihan ter- sendiri, karena keterbukaannya itu. buka untuk menentukan pimpinan atau kebijakan. Demokrasi bukan- lah sesuatu yang akan terwujud URUSAN DUNIA DAN AKHIRAT bagaikan jatuh dari langit, melain- kan menyatu dengan pengalaman Dalam perbendaharaan ungkap- nyata dan eksperimentasi kita an Islam terdapat istilah “urusan sehari-hari. Justru itu demokrasi dunia” (umûr al-dunyâ) dan “urusan memerlukan ideologi yang terbuka, akhirat” (umûr al-âkhirah). Dalam yaitu ideologi yang tidak dirumus- paritas itu, seringkali “urusan ak- kan “sekali dan untuk selamanya” hirat” juga dinyatakan sebagai (once and for all). Sebab ideologi “urusan agama” (umûr al-dîn), dan tertutup (precepts-nya dirumuskan dirangkaikan dalam ungkapan
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3561
“umûr al-dunyâ wa al-dîn”. Ini pikiran Abu Hanifah (mazhab tecermin, misalnya, dalam ung- H anafî) banyak menggunakan kapan suatu doa bahwa kita me- analogi (qiyâs) dan pertimbangan mohon kepada Allah pertolongan kebaikan umum (istishlâh) dan atas “urusan dunia dan urusan tumbuh dalam lingkungan pe- agama”. Artinya, kita menginginkan merintah pusat, sama halnya de- tidak hanya keberhasilan dalam ngan aliran pikiran Al-Awza‘i di kehidupan duniawi semata atau Syria (Damaskus) sebelumnya. ukhrawi saja, melainkan kedua- Berbeda dengan keduanya itu, duanya sekaligus. Dan dalam per- aliran pikiran Anas ibn Malik wujudannya pada kehidupan nyata, (mazhab Mâlikî) terbentuk oleh makna doa itu mengharuskan kita suasana lingkungan Hijaz, khu- memahami serta bertindak sesuai susnya Madinah, yang sangat me- dengan ketentuan-ketentuan ke- merhatikan tradisi (Sunnah) Nabi hidupan duniawi jika kita meng- dan para sahabatnya. inginkan sukses di dalamnya, dan Anas ibn Malik mempunyai memahami serta bertindak sesuai seorang murid, yaitu Muhammad dengan ketentuan-ketentuan ke- ibn Idris Al-Syafi‘i (w. 204 H [820 hidupan ukhrawi jika kita meng- M]). Al-Syafi‘i meneruskan tema inginkan sukses di dalamnya. Doa aliran pikiran gurunya dan me- itu mengesankan seperti tidak ada ngembangkannya dengan mem- resep tunggal yang menjamin sukses bangun teori yang ketat untuk dalam kedua-duanya sekaligus dan menguji kebenaran sebuah laporan serentak. Jadi, sekali lagi, tampak tentang Sunnah, terutama hadis seperti terdapat dikotomi tertentu yang diriwayatkan langsung dari antara masalah duniawi dan ma- Nabi. Tetapi Al-Syafi‘i juga mene- salah ukhrawi. Apakah benar de- rima tema aliran pikiran Hanafi mikian, marilah kita coba periksa yang dipelajari dari Al-Syaibani (w. secara lebih utuh dan menyeluruh, 186 H [805 M]), yaitu pengguna- sejauh mungkin. an analogi, dan mengembang- kannya menjadi sebuah teori yang sistematis dan universal tentang metode memahami hukum. USHUL FIQIH Dengan demikian, Al-Syafi‘i Dalam sejarah, hampir semasa berjasa meletakkan dasar-dasar dengan Abu Hanifah di Irak (Kufah) teoretis tentang dua hal, yaitu, tampil pula Anas ibn Malik (715- pertama, Sunnah, khususnya dalam 795 M) di Hijaz (Madinah). Aliran bentuk hadis, sebagai sumber
3562 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
memahami hukum Islam setelah Al- 1. Segala perkara tergantung Quran; dan kedua, analogi atau kepada maksudnya. qiyâs sebagai metode rasional 2. Yang diketahui dengan memahami dan mengembangkan pasti tidak dapat hilang hukum itu. Sementara itu, kon- dengan keraguan. sensus atau ijmâ‘ yang ada dalam 3. Pada dasarnya sesuatu masyarakat, yang kebanyakan ber- yang telah ada harus di- sumber atau menjelma menjadi anggap tetap ada. sejenis kebiasaan yang berlaku 4. Pada dasarnya faktor aksi- umum (al-‘urf), juga diterima oleh dental adalah tidak ada. Al-Syafi‘i, meskipun ia tidak pernah 5. Sesuatu yang mapan da- membangun teorinya yang tuntas. lam suatu zaman harus Dengan begitu, pangkal tolak ilmu dinilai sebagai tetap ada fiqih (al-fiqh), berkat Al-Syafi‘i, ada kecuali jika ada petunjuk empat, yaitu Kitab Suci, Sunnah yang menyalahi prinsip Nabi, ijmâ‘, dan qiyâs. itu. Istilah ushûl al-fiqh, selain di- 6. Kesulitan membolehkan gunakan untuk menunjuk Kitab keringanan. Suci, Sunnah Nabi, ijmâ‘, dan qiyâs 7. Segala sesuatu bisa me- sebagai sumber-sumber pokok nyempit, meluas, dan se- pemahaman hukum dalam Islam, baliknya. juga digunakan untuk menunjuk 8. Keadaan darurat membo- kepada metode pemahaman hukum lehkan hal-hal terlarang. seperti dikembangkan oleh Al- 9. Keadaan darurat harus di- Syafi‘i. Ushûl al-fiqh dalam pe- ukur menurut sekadarnya. ngertian ini dapat dipandang se- 10. Sesuatu yang dibolehkan bagai sejenis falsafah hukum Islam karena suatu alasan men- karena sifatnya yang teoretis. Ia jadi batal jika alasan itu membentuk bagian dinamis dari hilang. keseluruhan ilmu fiqih, dan di- 11. Jika dua keburukan di- bangun di atas dasar prinsip ra- hadapi, maka harus di- sionalitas dan logika tertentu. hindari yang lebih besar Karena pentingnya ushûl al-fiqh bahayanya dengan me- ini, maka di sini dikemukakan nempuh yang lebih kecil beberapa rumus terpenting ber- bahayanya. kenaan dengan hukum dalam Is- 12. Menghindari keburukan lam: lebih utama daripada mencari kebaikan.
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3563
13. Pembuktian berdasarkan kemudian hari tentu akan mem- adat sama dengan pem- bawa kebahagiaan. Maka setiap buktian berdasarkan nash. kesempatan harus digunakan untuk 14. Adat dapat dijadikan sum- kerja keras, sambil senantiasa meng- ber hukum. arahkan diri kepada Allah, dengan 15. Sesuatu yang tidak di- penuh harapan kepada-Nya. dapat semuanya, tidak Jadi, seperti telah diutarakan, boleh ditinggalkan se- dari kedua surah pendek yang muanya. banyak dibaca dalam shalat itu 16. Ada tidaknya hukum ter- dapat disimpulkan gambaran dina- gantung kepada alasannya mika kepribadian Nabi berhu- (‘illat). bungan dengan pengalaman hidup perjuangan beliau. Jika kita re- nungkan lebih mendalam gam- USWAH HASANAH baran itu, maka sesungguhnya dinamika pengalaman hidup Nabi Berkenaan dengan surat Al- tersebut adalah universal, dalam arti Insyirâh (Q., 94), para ahli me- dapat terjadi dan dialami oleh siapa ngatakan bahwa wahyu itu turun saja dari kalangan manusia yang kepada Nabi masih dalam kait- mempunyai tekad atau komitmen annya dengan surat Al-Dluhâ (Q., pada cita-cita luhur. Oleh karena 93), bahkan merupakan kelanjut- itu, sikap-sikap yang telah ditun- annya. Dalam surat ini, Allah jukkan oleh Nabi sebagaimana ter- menegaskan bagaimana Dia telah simpul dari kedua surat pendek itu membuat Nabi sebagai seorang akan melengkapi kaum beriman yang lapang dada (munsyarih al- dengan contoh nyata dalam meng- shadr), dan membuat semua beban hadapi problem kehidupan. Dari terasa ringan bagi beliau. Juga situ, kita paham sebuah Sunnah diingatkan bahwa Allah telah mem- Nabi, dan dari situ pula kita buat terhormat nama Nabi dan mengerti suatu aspek makna firman dijunjung tinggi, berkat perjuangan Allah bahwa pada diri Rasulullah beliau dan kebajikan yang ditegak- terdapat teladan yang baik bagi kannya. Lalu Allah menegaskan kaum beriman. Akhlak serta ke- bahwa setiap kesulitan tentu akan pribadian yang menjadi Sunnah membawa kemudahan; bahwa amal Nabi, dapat disimpulkan dari kedua usaha tentu mengandung kesulitan, surat itu adalah kurang lebih namun hasil perjuangan itu di demikian:
3564 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
1. Sikap senantiasa berpeng- tentang siapa Nabi dan bagaimana harapan kepada Allah, garis besar sepak terjang beliau 2. Sadar akan perjuangan dalam hidupnya baik sebagai pri- jangka panjang, badi maupun sebagai Utusan Ilahi. 3. Yakin akan kemenangan Kita dapat mendeteksi dinamika akhir, kepribadian Nabi itu dari firman- 4. Ingat akan latar belakang firman yang ditunjukkan khusus diri di masa lalu dan ba- kepada Nabi, seperti diindikasikan gaimana semua kesulitan oleh penggunaan kata pengganti teratasi, nama “engkau” dalam suatu format 5. Rasa kasih sayang kepada dialog antara Tuhan dan Utusan- sesama manusia yang ku- Nya. rang beruntung, Jadi, Sunnah Nabi, khususnya 6. Senantiasa bersyukur pada segi-segi yang dinamik dan men- Allah atas segala nikmat dasar, dapat lebih banyak diketahui karunia-Nya, dari Kitab Suci daripada dari 7. Bersikap lapang dada, kumpulan kitab hadis. Meskipun 8. Memikul beban tanggung banyak laporan dalam kitab-kitab jawab dengan penuh ke- hadis yang juga memberi gambaran relaan, tentang tingkah laku atau ke- 9. Tidak kecil hati karena ke- pribadian Nabi, namun umumnya sulitan, sebab yakin akan bersifat ad-hoc, terkait erat dengan masa datang yang lebih tuntutan khusus ruang dan waktu. baik, Sedangkan yang ada dalam Al- 10. Menggunakan setiap wak- Quran, sekalipun dituturkan dalam tu luang untuk kerja-kerja kaitan dengan ruang dan waktu atau produktif, pengalaman khusus Nabi, namun 11. Tetap berorientasi kepada ajaran moral di balik cerita selalu Allah, asal dan tujuan se- bersifat dinamik sehingga dapat mua yang ada. dengan mudah diangkat pada Firman Allah yang memberi tingkat generalitas yang tinggi, gambaran dinamika kepribadian dengan demikian bernilai universal. Nabi sebagai uswah hasanah (te- Karena itu, Sunnah Nabi sebenar- ladan yang baik) cukup banyak nya tidak terbatas hanya pada hadis, dalam Al-Quran. Pengkajian ter- meskipun hadis (yang sahih) me- hadap firman-firman itu akan mang termasuk Sunnah. memberi gambaran yang utuh
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3565
‘UTSMAN IBN MAZH‘UN jenazah ‘Ustman, seolah melepas kepergiannya, “Utsman, pergilah ‘Utsman ibn Mazh‘un adalah kau menuju surga yang telah di- seorang sahabat yang sangat saleh siapkan untukmu.” Mendengar itu dan kaya. Suatu saat, karena ingin Nabi marah sekali, “Dari mana hanya beribadat kepada Allah, dia kamu tahu bahwa dia masuk surga! membeli rumah di pinggir kota Saya yang Nabi saja tidak tahu. Al- Madinah. Istri ‘Utsman datang Quran saja tidak bilang begitu. Al- kepada ‘A’isyah mengadukan suami- Quran mengatakan, ‘Katakanlah: nya yang saat malam beribadat terus Aku bukanlah orang baru di antara dan siangnya puasa sehingga, dia para rasul, dan aku tak tahu apa tidak kebagian apa-apa. ‘A’isyah akan dilakukan terhadap diriku dan lapor kepada Nabi yang kemudian terhadap dirimu; aku hanya meng- mendatangi rumahnya. Nabi de- ikuti apa yang diwahyukan kepadaku’ ngan paksa menarik keluar ‘Utsman (Q., 46: 9). Aku ini hanyalah be- meski sedang shalat. kerja, Islam itu memang bekerja.’” “Katanya saat malam kamu Ketika Nabi marah kepada istri beribadat terus, dan saat siang kamu ‘Utsman, semua sahabat sedih, puasa terus sehingga tidak menggauli karena orang yang begitu baik di istrimu?” mata mereka pun tidak diketahui “Memang demikian, karena saya oleh Nabi apakah dia masuk surga ingin nanti mendapat bidadari yang atau tidak. Baru kemudian ketika lebih cantik daripada istri saya Ruqayah, putri Nabi yang disayangi, sekarang.” mati, beliau sedih dan berkata “Apakah tidak cukup aku sebagai kepada jenazah Ruqayah, “Hai contoh, aku makan, aku tidur, aku Ruqayah pergilah kau. Temuilah puasa, aku berbuka, dan aku ber- orang yang sangat baik yaitu ‘Utsman gaul dengan istri. Kalau kamu tidak bin Mazh‘un.” Mendengar ini, para suka, kamu tidak termasuk go- sahabat baru merasa lega meskipun longanku,” kata Nabi dengan nada tetap tidak disebutkan masuk surga. marah. Artinya, bahwa surga dan neraka Dengan sendirinya, karena adalah urusan Allah, kita tidak bisa ‘Utsman sangat beriman kepada memastikan diri. Yang kita bisa Nabi, maka dia mengikuti petunjuk adalah berusaha dan mohon pada Nabi. Namun, tidak lama setelah Allah melalui amal, karena Islam itu dia meninggal. Nabi sedih sekali adalah agama amal. Iman dan amal dan semua sahabat datang. Kemu- selalu, yang dalam bahasa sosiologi dian istri ‘Utsman berkata kepada agama disebut ethical monotheism,
3566 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
suatu paham Ketuhanan Yang kuasaan pusat di Madinah secara Maha Esa yang mengajarkan bahwa fisik (sumber daya manusia). Ke- ridla Tuhan diperoleh melalui amal bijaksanaan itu juga mengurangi saleh, perbuatan baik. Kalau ke- ancaman bahwa budaya Arab akan selamatan mengandalkan syafaat, terserap ke dalam budaya daerah- jangan-jangan kita jatuh ke dalam daerah Bulan Sabit Subur (daerah agama sakramen seperti Kristen. subur yang membentuk konfigurasi Memang, pada dasarnya Islam bulan sabit dari pantai timur Laut tidak mengenal syafaat, melainkan Tengah naik ke utara, ke daerah tanggung jawab pribadi kita di Pegunungan Anatolia sebelah se- hadapan Allah. latan membentang ke timur dan kembali ke selatan, ke Lembah Mesopotamia). Tetapi kebijaksanaan ‘Utsman yang menghambat emigrasi dari ‘UTSMAN MENGHAMBAT EMIGRASI Hijaz itu membuatnya tidak po- puler di kalangan orang-orang Sejak masa ‘Umar banyak orang Makkah. Ini tumbuh menjadi Arab Quraisy yang kaya, yakni para faktor penunjang bagi protes-protes pedagang Makkah, pergi ke daerah- yang mulai dilancarkan para ten- daerah taklukan, terutama Meso- tara. (Harus diingat bahwa pada potamia di Irak, dan meneruskan saat itu semua orang Muslim adalah usaha perdagangan mereka di sana. warga negara dan sekaligus tentara.) Ini acapkali menimbulkan rasa Apalagi setelah ekspedisi menakluk- keberatan dari pihak orang-orang kan Iran telah rampung dan tuntas, Arab yang kurang mampu, khu- ketidakpuasan di kalangan tentara susnya orang-orang Arab setempat. terhadap kebijakan ‘Utsman se- ‘Utsman pun tidak bisa mengatasi makin keras dinyatakan, karena situasi warisan pendahulunya itu, tidak lagi bisa dialiharahkan pada meskipun sebenarnya ia berhasil kegiatan-kegiatan ekspedisi militer. sedikit mengubah keadaan dengan Suatu kerusuhan muncul di Kufah, mengarahkan sebagian investasi dari sebuah kota garnizun yang di- Lembah Mesopotamia ke Hijaz, dirikan ‘Umar dan kerusuhan itu berbentuk proyek-proyek irigasi di harus ditindas dengan penumpahan berbagai oase. Kebijaksanaan darah, para gubernur yang me- ‘Utsman itu membantu mengu- lanjutkan tugas mereka semenjak rangi kecenderungan emigrasi ke diangkat oleh ‘Umar banyak yang luar Hijaz dan memperkuat ke- cakap dan sebagian dari mereka
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3567
diterima baik oleh penduduk se- “rasm ‘Utsmânî”). Penyatuan ejaan tempat. Maka penduduk Syria Al-Quran itu amat prinsipil sebagai puas dengan Muawiyah, Bashrah dasar penyatuan orang-orang Arab dengan Ibn Amir (yang di waktu Muslim khususnya dan semua damai giat ber- orang Muslim dagang untuk umumnya. Na- mengumpulkan mun, sesung- kekayaan tetapi guhnya usaha bertindak cukup ‘Utsman itu ti- adil karena ia dak berjalan menganjurkan tanpa tantang- orang lain agar an. Ibn Mas‘ud, berbuat serupa salah seorang pula). Tetapi gu- ahli membaca bernur yang di- Al-Quran yang tempatkan di amat terkenal Mesir (di Kota Fusthath, Kairo dan disegani, berkedudukan di lama), tidak pernah memuaskan Kufah, sempat menunjukkan pe- orang-orang setempat, karena di- rasaan tidak suka pada kebijakan pandang kurang menunjukkan ‘Utsman. Menurut para ahli, akhir- ukuran moral yang tinggi (konon nya ia patuh juga pada keputusan suka minuman keras dan mabuk). Khalifah, tetapi kejadian itu tetap Demikian pula Kufah, tidak ada meninggalkan bekas, sekalipun ak- kebijakannya yang dapat diterima hirnya dapat dinetralisasikan me- di sana, bahkan gubernurnya pun lalui usaha akomodasi berbagai versi ditolak orang. bacaan Kitab Suci dalam bentuk pengakuan keabsahan “bacaan tujuh” (al-qirâ’ât al-sab‘ah). Kebijaksanaan ‘Utsman ber- ‘UTSMAN PENGUMPUL AL-QURAN kenaan dengan Kitab Suci itu sungguh patut dipuji. Dan jika ‘Utsman dikenal sebagai amat umat Islam sesudah itu menikmati berjasa menyatukan ejaan penulisan kesatuan penulisan dan pembukuan Al-Quran dengan memerintahkan Kitab Sucinya yang tidak ada untuk membakar semua versi ejaan bandingnya dalam sistem keper- orang lain (sehingga sampai se- cayaan atau paham lain mana pun karang ejaan standar Kitab Suci juga, maka sebagian besar ke- agama Islam itu disebut ejaan atau beruntungan itu adalah berkat jasa
3568 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
‘Utsman Ibn Affan yang bergelar lempar ke masyarakat, masyarakat jâmi‘ Al-Qur’ân (Pengumpul Al- belum siap. Bayangkan saja ketika Quran). (Bahkan kaum Syi‘ah yang itu ada suatu lapisan tipis masya- dikenal sangat anti ‘Utsman itu pun rakat terpelajar yang berbahasa akhirnya juga mengakui jasa kha- Belanda satu sama lain sementara lifah ketiga ini, dengan menyesuai- rakyat masih buta huruf. Rupanya kan dan mengikuti cara penulisan UUD itu belum mantap, terbukti Kitab Suci menurut ejaan ‘Utsman, Majelis Konstituante pun masih sekalipun mereka agaknya juga mempersoalkan dasar negara. Mes- mempunyai jalur penuturan dari tinya batang tubuh konstitusi itu ‘Ali ibn Abi Thalib, andalan utama sendiri yang dipersoalkan seperti mereka dalam masalah periwayat- bentuk negara kesatuan ataukah an.) federal, bukan dasarnya sendiri. Dan seperti hampir semua ke- Akhirnya, persoalan ini ibarat bijaksanaan ‘Utsman yang lain, membuka kotak “pandora”, dan tindakannya untuk menyatukan berlarut-larut sampai sekarang. sistem penulisan Al-Quran itu pun Salah seorang tokoh 45, Ruslan dapat dikatakan sebagai kelanjutan Abdul Gani, menegaskan bahwa kebijakan ‘Umar sebelumnya. negara kesatuan itu sudah final. Kita harus memahaminya sebagai cara untuk mempertahankan hak UUD sejarahnya. Saya mau mengemu- kakan sesuatu yang agak sensitif. Membuat UUD (Undang-Un- Sebetulnya negara kesatuan itu dang Dasar) adalah seperti me- terutama merupakan aspirasi orang nyusun ringkasan dari seluruh Jawa, karena di antara semua suku perjalanan pikiran manusia. Karena, di Asia Tenggara ini, orang Jawa-lah biasanya para perancangnya adalah yang paling imperialistik, melalui orang yang sangat terpelajar. Se- representasi Majapahit dan sebagai- mentara itu kita, sebagai bangsa nya itu. Maka, muncullah ide ne- yang lahir 50 tahun lalu, merupa- gara kesatuan. Mengapa Sriwijaya kan bangsa yang sangat terbelakang. tidak bisa seperti Majapahit? Karena Memang, kita diberkati oleh Tuhan Sriwijaya tidak ditopang oleh tanah dengan tampilnya orang-orang pertanian yang produktif, daerah- seperti Bung Karno, Bung Hatta, nya rawa-rawa; mereka hanya mari- dan sebagainya. Tapi itu tidak tim, dan karena itu agak pragmatis. cukup. Maka ketika wacana pe- Hal ini berbeda dengan Majapahit nyusunan kembali UUD itu di- yang super-produktif, yang mandiri
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3569
dan dengan itu membuat mereka sikap tentang sesuatu kepada orang sangat unitarianis. Kebetulan, lain seperti yang diinginkan orang Majapahit terletak di Jombang. lain itu. Jika kita bawahan dan PDI-P dan PKB, dan kalau kita orang lain itu atasan kita, maka teruskan sampai PNI dan NU, dari terjadilah kebiasaan buruk “Asal dulu memang tidak suka negara Bapak Senang” (ABS). federal. Yang suka negara semacam ‘Uzlah dalam tingkatnya yang ini adalah Masyumi, PSI, Kristen, melewati batas, tentu saja meru- Katolik. gikan. Yaitu kalau orang melaku- kannya tidak semata-mata karena hendak melepaskan diri sementara ‘UZLAH dari kenyataan hidup sehari-hari untuk membuat renungan jujur, ‘Uzlah artinya kurang lebih tetapi karena memang hendak me- “pengasingan diri”. Ini dibahas dan nempuh hidup pasif dan tidak mau diajarkan antara lain oleh Imam Al- tahu kepada masalah kemasyarakat- Ghazali yang terkenal. Idenya an. Karena itu, ‘uzlah pernah men- ialah, bahwa untuk memperoleh jadi sasaran kritik kaum modernis kejernihan tentang diri dan masya- Islam, seperti Buya Hamka, misal- rakat sekitar, orang harus mela- nya, karena mereka ini justru kukan pengasingan diri sedemikian menginginkan hidup terlibat secara rupa, sehingga dia untuk beberapa aktif dan positif dalam masyarakat. lama tidak terlibat dalam kehidup- Dalam pandangan mereka, ‘uzlah an nyata sehari-hari. Dengan begitu dapat menjadi “excuse” bagi ke- diharapkan dia akan mampu mere- pasifan dan ketidakpedulian sosial. nung tentang diri dan masyarakat- Tetapi dalam pelaksanaannya nya dengan sejujur-jujurnya. Alas- yang wajar, sebagaimana disebutkan annya ialah bahwa kita tidak di atas, ‘uzlah dapat mempunyai mungkin memahami suatu masalah nilai positif. Tentang hal ini dapat secara benar jika kita sendiri ter- kita peroleh gambarannya kalau libat dalam masalah itu. Keter- kita lihat dari sudut seringnya libatan kita tentu akan meme- terjadi gejala “post-power syndrome” ngaruhi pandangan dan penilaian (sindrom pascakuasa) dalam masya- kita, sehingga terjadi kekeliruan. rakat kita. Yaitu sindrom pada Sebab kita umumnya memandang seorang bekas pejabat yang menjadi sesuatu hanya sesuai dengan yang sangat kritis, termasuk kritis kepada kita inginkan sendiri. Atau, sebalik- institusi kekuasaan yang ditinggal- nya, kita cenderung mengambil kannya. Jika menemui gejala serupa
3570 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
itu, biasanya pertanyaan yang Jadilah kamu semua golongan yang muncul ialah: “Mengapa baru menegakkan kejujuran, sebagai saksi- sekarang, setelah tidak menjabat, saksi bagi Allah, meskipun terhadap berpandangan diri kamu sendi- kritis terhadap ri, kedua orang- lembaga ke- Dan kerelaan seorang hamba kepada tuamu, ataupun Khaliknya tak lain adalah salah satu kuasaan itu? karib kerabat- wujud nilai kepasrahan (islâm) Mengapa tidak hamba itu kepada-Nya. Inilah gam- mu (Q., 4: dahulu sewak- baran tentang situasi mereka yang 135). Dan Na- tu masih men- telah mencapai tingkat amat tinggi bi bersabda: jabat? Jawab- dalam iman dan takwa. “Katakan yang nya sebetulnya benar meskipun sederhana saja. Sewaktu menjabat, pahit” (yakni, karena tidak sejalan orang bersangkutan itu tidak sem- dengan keinginan sendiri). pat, atau tidak mampu, mereng- gangkan dirinya dari jabatannya. Yang terjadi justru bahwa ke- ‘UZLAH DALAM POLITIK pentingan (vested interest)-nya menyatu dengan jabatan itu, se- Setiap saat kita harus—memin- hingga jangankan dia bersikap kritis jam istilah Imam Ghazali—‘uzlah. kepadanya; malah dia akan mem- Tapi tentu ini bukan uzlah dalam bela, melindungi; dan mencari arti menyepi seperti bertapa, me- segala cara membenarkan praktik lainkan mengambil jarak dari per- kekuasaannya melalui usaha pe- soalan yang mengitari kita, untuk rasionalan. mampu melihat keadaan yang Maka ajaran kaum sufi tentang sesungguhnya secara objektif. ‘uzlah tidak perlu menuntut pe- Sebetulnya ibadat-ibadat yang laksanaan fisik seperti mengasingkan kita lakukan sehari-hari itu pun ada diri ke gunung, misalnya. Yang di- unsur ‘uzlah atau disengagement-nya. perlukan ialah suatu kesungguhan Shalat, misalnya, dalam momen batin dalam melihat masalah secara yang pendek itu pun ada unsur jujur, dengan sementara melakukan ‘uzlah. Begitu bertakbir “Allahu perenggangan (disengangement) dari Akbar” kita tidak boleh berbicara ke kenyataan sehari-hari kita, ke- kiri-kanan. Itulah disengagement, mudian membuat penilaian yang hanya konsentrasi kepada Allah, meskipun merugikan diri sendiri. lalu kita melepaskan semua klaim Pesan Allah dalam Kitab Suci: dan mengosongkan diri kita. Pada Wahai sekalian orang yang beriman! waktu itulah kita berdoa, ihdinâ al-
Ensiklopedi Nurcholish Madjid 3571
shirât al-mustaqîm (tunjukkanlah lemahan itu. Dalam Al-Quran kami jalan yang lurus atau benar). Allah, berfirman: Kallâ bal Kenapa? Karena memang kita tidak tuhibbûna al-‘âjilah, wa tadzarûna tahu di mana dan bagaimana jalan al-âkhirah (Ingatlah hai manusia yang benar ini. Kita minta pe- kamu itu lebih tertarik kepada apa tunjuk Allah untuk membimbing yang terlihat di mata [apa yang kita ke jalan yang benar. Dan itu dialami segera], tapi yang akhir salah satunya kita lakukan dengan [akhirat] kamu abaikan [Q., 75: disengagement. 20-21]). Sebetulnya dalam ibadah haji juga ada uzlah. Lihat saja pakaian ihram, itu adalah juga upaya untuk ‘UZLAH: INTROSPEKSI DIRI uzlah atau disengagement. Ibadat lain seperti tahajud bahkan sangat ‘Uzlah artinya mengasingkan tinggi nilainya karena di situ ada diri. Sebagai metode, ‘uzlah meru- kesempatan yang baik untuk meng- pakan usaha melepaskan diri dari ambil jarak dengan kesibukan keterlibatan situasi sehari-hari sehari-hari. supaya dapat melihat keadaan lebih Kita lihat sekarang ini banyak objektif. Hal demikian diperlukan orang yang belum menjadi pe- karena pada umumnya kita menjadi nguasa, tapi sudah mengalami tawanan dari situasi kita sendiri. sindrom kuasa. Bahkan gila kuasa. Sebenarnya kita sering tidak dapat Semua cara ditempuh dan di- melepaskan diri dari tawanan situasi benarkan untuk mencapai kekuasa- sehingga baik dan buruk, benar dan an. Anak-anak mahasiswa menye- salah, merupakan dikte dari situasi. butnya politisi bermuka badak. Melihat keadaan yang demikian Orang seperti ini ketika menjadi dan dengan mengambil analogi dari penguasa akan makin tebal muka- Muhammad sebelum menjadi Nabi nya, tetapi warnanya lain. Setelah yang merenung di Gua Hira, Al- tidak berkuasa, mereka akan men- Ghazali mengemukakan ide ‘uzlah. jadi badak lagi dengan warna yang Karena dalam ‘uzlah yang ter- lain pula. Kenapa? Karena, manusia penting adalah melepaskan diri dari itu sering menjadi budak atau keterlibatan situasi, maka pe- tawanan dari situasinya. Jadi kita ngosongan diri (takhallî) sangat harus waspada betul, karena gejala dibutuhkan di sini. Itulah sebabnya ini bukan monopoli siapa pun, shalat yang baik adalah shalat di bukan ciri khas siapa pun, tetapi tengah malam, saat semua orang semua manusia mempunyai ke- tidur sehingga leluasa untuk in-
3572 Ensiklopedi Nurcholish Madjid
trospeksi. Inilah pengertian ‘uzlah adalah sunnahku, oleh karena itu yang sebenarnya, sehingga mela- barangsiapa yang tidak suka pada kukan ‘uzlah tidak harus disertai sunnahku tidak termasuk golongan- dengan mengasingkan diri. Logika- ku.” nya, orang dalam pengasingan akan ‘Uzlah dalam arti bertapa di- sangat mudah untuk berbuat baik. larang dalam Islam, karena itu Yang sulit adalah bagaimana ber- merupakan penyiksaan terhadap buat baik di tengah masyarakat, diri sendiri. Kalau ingin mem- karena diperlukan sikap jiwa. buktikan diri sebagai orang yang Adalah ‘Utsman ibn Madz‘un, baik, tempat yang tepat adalah di seorang sahabat Nabi yang me- kota yang banyak kasino, banyak lakukan ‘uzlah untuk menunaikan night club, banyak segala macam. ibadah siang-malam di pinggiran Pahala orang berbuat baik di tengah kota dengan meninggalkan ke- kota seperti itu lebih besar daripada wajiban terhadap keluarga. Namun, pahala orang berbuat baik di hutan. mendengar ada seorang sahabatnya demikian, Nabi mendatanginya dan berkata bahwa cara itu bukan merupakan cara yang benar dalam beribadah. Agama yang dibawa Nabi adalah agama yang tidak mengenal rahbânîyah, melainkan agama yang al-hanîfiyah al-samhah, yaitu yang lapang dan mudah. Turuti hidup ini seperti apa adanya, karena kasalehan tidak diukur dengan kerahiban; kehidupan suci tidak identik dengan tidak kawin. Itulah sebabnya, ketika hendak melakukan akad nikah, penghulu selalu mengutip hadis, “Nikah