Anda di halaman 1dari 3

3.

3 Manajemen Berat Badan Ibu Hamil

Penambahan berat badan ibu saat hamil merupakan salah satu

faktor yang menentukan berat badan bayi saat lahir. Sampai saat

ini berat badan ibu saat hamil merupakan salah satu indikator

adekuat tidaknya asupan makanan ibu sehari-hari. Berdasarkan

Institute of Medicine (2009), penambahan berat badan ibu saat

hamil yang direncanakan harus disesuaikan dengan status gizi Ibu

berdasarkan IMT sebelum hamil.

Sebagai contoh: ibu yang memiliki IMT sebelum hamil

sebesar 23 kg/m, idealnya mengalami penambahan berat badan

sebanyak 11,3-15,8 kg selama masa kehamilan (Trimester 1-3).

Berbeda dengan ibu hamil yang memiliki status gizi kurang

sebelum kehamilan dengan IMT sebesar 18,5 kg/m2 maka

idealnya mengalami penambahan berat badan yang lebih banyak

yaitu sebesar 12,7-18 kg.

Bagi wanita hamil yang berusia dewasa dan berkulit hitam

maka disarankan untuk mencapai penambahan berat badan pada

ambang batas atas sedangkan bagi wanita hamil yang memiliki

tinggi badan kurang dari 1,57 meter maka disarankan untuk

mencapai penambahan berat badan pada ambang batas bawah.

Untuk ibu hamil dengan status gizi obesitas, disarankan

mengalami penambahan berat badan minimal 5-6 kg (Eastman,

1966; NRC, 1970; 1OM, 1990).

Sumber: IOM (1990); Harris (2010)

*Rekomendasi lOM ini memiliki asumsi bahwa penambahan berat badan

ibu hamil di trimester pertama adalah sebesar 1.1 - 4.4 lb = 0,5-2 kg

untuk semua kelompok status gizi (Gilmore dan Redman, 2015)


Rekomendasi IOM yang dipublikasi pada tahun 2009 ini

sebenarnya merupakan revisi dari rekomendasi 1 OM sebelumnya

yaitu pada tahun 1990. Ambang batas pada klasifikasi status gizi di kedua rekomendasi tersebut yang
berbeda. Ibu hamil yang

menurut ambang batas status gizi sekarang berdasarkan

rekomendasi 10 M 2009) tergolong normal, pada masa lalu

(berdasarkan rekomendasi IOM 1990) memiliki kemungkinan

tergolong status gizi kurang dengan target penambahan berat

badan lebih besar dari seharusnya.

Batas atas penambahan berat badan pada ibu hamil dengan status gizi (sebelum hamil) normal
memiliki batas atas

penambahan berat badan sebesar t16 kg/m2. Berdasarkan

penelitian Cogswell dkk (1995) insiden berat badan bayi lahir

besar meningkat secara signifikan dengan bertambahnya berat

badan ibu lebih dari 16 kg. Di sisi lain, kelahiran Caesar tampak

meningkat secara linear dengan pertambahan berat badan ibu

saat hamil terutama dengan peningkatan lebih dari 16 kg

Johnson dkk, 1992).

Bukti keterkaitan antara pertambahan berat badan ibu saat

hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan dapat dilihat dari

penelitian kohort yang dilakukan mulai tahun 1942 hingga

berakhir pada tahun 1983, peningkatan berat badan bayi linear

meningkat seiring dengan meningkatnya berat badan ibu saat

hamil. Pada ibu hamil yang mengalami penambahan berat badan

di bawah rekomendasi IOM maka insiden berat badan bayi yang

dilahirkan tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu jumlahnya

lebih tinggi dibandingkan ibu yang mengikuti rekomendasi IOM

dan yang lebih dari rekomendasi. Meskipun masih cukup

kontroversial, angka bayi lahir dengan ukuran besar saat


lahir/macrosomia, tampak lebih tinggi pada bayi dengan ibu yang

pertambahan berat badannya berlebih saat hamil. Selain itu,

angka persalinan dengan caesar lebih tinggi pula pada ibu hamil

kelompok tersebut. Hal ini dimungkinkan salah satunya karena

berat badan bayi yang terlalu besar sehingga tidak memungkinkan untuk dilahirkan secara normal
(Parker, 1992:

Johnson dkk, 1992).

Anda mungkin juga menyukai