Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY

DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

Kg
3. Kl. Bedah Kg
4. Kl. Anak Kg
5. Kl. Syaraf Kg
6. Kl. Jantung Kg
7. Kl. Penyakit dalam Kg

11. Kl. Paru Kg


12. Kg
13.

RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

Jl. Raya Plumpang Jakarta Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Nya
sehingga , Kelompok Kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dapat
membuat Buku Panduan linen dan Laundry.

Dalam pelayanan kesehatan rumah sakit wajib melakukan pencegahan


dan pengendalian infeksi guna meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit yaitu
salah satunya dengan penatalaksanaan linen yang digunakan pasien dengan
baik. Sehingga kami Kelompok kerja membuat buku Panduanlinen dan Laundry .

Buku ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan untuk itu kritik dan
saran perbaikan sangat diharapkan guna penyempurnaan buku ini.

Semoga Allah SWT meridoi upaya kita, sehingga buku ini memiliki
manfaat yang besar bagi peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Mulyasari
Jakarta.

Jakarta, Juni 2015

Rumah Sakit Mulyasari Jakarta

Tim Penyusun
BAB I

DEFINISI

A. Pengertian

Salah satu usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan rumah


sakit adalah mencegah terjadinya infeksi dirumah sakit. Salah satu usaha
pencegahan terjadinya infeksi dirumah sakit adalah penyehatan laundry
dan linen.Penyehatan laundry dan linen juga menambah kenyamanan bagi
pasien untuk tinggal di rumah sakit, sebab pasien hamper selama 24 jam
berada di tempat tidurnya. Selain itu juga dengan tersedianya linen yang
baik dalam arti bebas kuman patogen, bersih dan rapi akan menambah
citra suatu rumah sakit.
Untuk menjaga kualitas linen yang baik sangat tergantung pada
pengelolanya. Juga sangat dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang
ada pada suatu rumah sakit. Oleh karena itu penyehatan laundry dan
linen perlu ditangani secarap rofesional oleh pengelolanya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai Pedoman dalam pelayanan pengelolaan linen di laundry.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya HAIs melalui linen yang ada di Rumah sakit
Mulyasari Jakarta.
b. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
c. Menjaga citra Rumah sakit dengan menciptakan kesediaan linen
di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.

C. Manfaat
1. Dapat mencegah terjadinya infeksi di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.
2. Dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah sakit Mulyasari
Jakarta.
3. Dapat meningkatkan citra Rumah Sakit Mulyasari Jakarta

D. Sasaran
Rawat inap, Rawat Jalan, Kamar Operasi, Unit Sterilisasi, Instalasi Gawat
Darurat,Unit Diagnostik, Laboratorium, Radiologi dan Unit lain yang ada di
rumah sakit
BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan laundry di rumah sakit Mulyasari jakarta meliputi :

1. Lokasi
Didalam pelayanan laundry di rumah sakit Mulyasari jakarta meliputi:
a. Instalasi rawat inap
b. ICU
c. IGD
d. OK
e. HD
f. Instalasi rawat jalan
g. Instalasi penunjang medis
h. Unit lain yang ada dan diluar rumah sakit

2. Kegiatan
Didalam unit laundry mempunyi urutan kegiatan sebagai berikut :
a. Pemisahan linen kotor
b. Penempatan linen kotor
c. Pengangkutan linen kotor
d. Klasifikasi linen kotor
e. Penanganan Linen Kotor Ternoda / infeksius
f. Penanganan Linen Infeksius
g. Pengiriman Linen kotor ke laundry
h. Penanganan Linen di Laundry
i. Proses Pencucian
j. Proses pengeringan
k. Proses Penyeterikaan
l. Proses Pelipatan
m. Proses Penyimpanan
n. Pendistribusian
o. Penyimpanan Linen

3. Sumber daya
Tenaga kerja yang berada unit laundry minimal berpendidikan SLTA dan
sudah mendapatkan pelatihan dasar PPI dan laundry yang diperoleh
melalui in house training maupun pelatihan external
BAB III

PENATALAKSANAAN

1. Penanganan linen diruang perawatan


Penanganan linen kotor sudah harus dilakukan sejak dari ruang
perawatan:
a. Pemisahan linen kotor
 Pakai alat pelingung diri: sarung tangan, masker kalau perlu
 Segera setelah dilepas dari tem pat tidur, pisahkan linen kotor

infeksius, linen kotor ternoda atau kontaminasi dan linen kotor


tidak terinfeksi/ternoda.
 Segera masukkan dalam kontainer : linen kotor infeksius
kedalam kantong kuning dan diberi tanda “infeksius”, linen kotor
ternoda/tercemar kedalam kontainer dekontaminasi yang telah
dibersihkan terlebih dahulu, linen kotor tidak
ternoda/kontaminasi dalam kontainer linen kotor atau masukkan
ke dalam keranjang linen kotor.
 Setelah tiga perempat penuh ikat/tutup kirim ke laundry dengan
menggunakan trolley kain kotor tertutup

b. Penempatan linen kotor


Penempatan linen kotor harus dibedakan antara linen kotor
terinfeksi dan yang tidak terinfeksi.
Linen kotor harus dimasukkan kedalam kantong yang kedap air untuk
mencegah kebocoran ,kontaminasi lingkungan dan petugas yang
membawanya.
Linen terinfeksi dimasukkan kedalam kantong plastic kuning untuk
mencegah kontaminasi lingkungan dan petugas yang membawanya ,
kemudia diikat dan linen yang tidak terinfeksi diletakkan dalam trolley
yang ditutup.

c. Pengangkutan linen kotor


 Pengangkutan linen kotor dilakukan dengan kereta dorong yang

tertutup
 Kereta dorong yang digunakan harus dibedakan dengan
pengangkutan linen bersih dan kotor untuk mencegah
kontaminasi
 Jangan menyeret linen di lantai
 Jangan melindas linen dengan trolley

d. Klasifikasi linen kotor


- Linen Kotor ternoda/Infeksius
Linen yang terkontaminasi dengan pasien darah atau cairan tubuh
pasien.
- Linen kotor non infeksius
Linen kotor / yang sudah dipakai, berasal dari ruang perawatan,
administrasi, apotek, ruang tunggu, dapur , ruang pemeriksaan ,
ruang perawatan yang tidak berpenyakit menular

e. Penanganan Linen Kotor Ternoda / infeksius


 Bersihkan linen kotor bernoda / terkontaminasi dengan
menggunakan air mengalir diruang cuci ( Spoelhok )
 Lakukan dekontaminasi dengan menggunakan desinfeksi,
lamanya tergantung dari disinfektan yang digunakan.
 Angkat linen dari rendaman desinfeksi , masukkan dalam
kantong plastik kuning dan ikat rapat jangan sampai ada
kebocoran .

f. Penanganan Linen Infeksius


 Pakai sarung tangan non steril
 Segera setelah dilepas dari tempat tidur, masukkan dalam
kantong kuning beritanda infeksius
 Pisahkan dari linen kotor
 Kirim ke laundry dalam keadaan tertutup dengan menggunakan
trolley kain kotor
g. Pengiriman Linen kotor ke laundry
 Petugas ruangan mengantar linen kotor ke laundry
 Petugas ruangan masuk dari pintu ruang cucian dan tidak boleh

masuk ke ruangan linen bersih


 Penerimaan linen kotor di laundry harus di bedakan antara linen
kotor infeksius dan non infeksius.
 Bagian penerimaan di laundry melakukan pencatatan jumlah
linen, kedua belah pihak pengirim dan penerima harus memaraf
pada buku expedisi.

h. Penanganan Linen di Laundry


1. Penilaian Linen kotor
- Tingkat kotoran ( berat atau ringan )
- Jenis linen ( tebal, tipis , berwarna atau tidak berwarna ,
wool atau katun )
- Infeksius atau non infeksius

2. Pengumpulan /Pemisahan linen kotor


- Pengumpulan / pemisahan linen kotor harus menggunakan
alat pelindung diri (sarung tangan , masker dan gaun ).
- Pisahkan jenis linen kotor antara linen terkontaminasi dan
yang tidak terkontaminasi.
- Linen kotor dipegang dengan menggunakan sarung tangan
dan digerak-gerakkan sesedikit mungkin untuk mencegah
kontaminasi udara dan petugas.
- Bila linen kena darah atau cairan tubuh linen harus
diirendam dahulu dalam cairan disinfektans sampai noda
pudar, kemudian cairan perendam dibuang dan linen
ditiriskan / diperas dan dimasukan kedalam kantong plastik
kuning diikat dan diberi label infeksi .
- Tuliskan juga jenis linen dan jumlahnya .
i. Proses Pencucian
 Dekontaminasi
 Lakukanpenimbangan linen
 Masukkan linen kotor ke dalam mesin cuci
 Gunakan detergent berdasarkan tingkat cucian :
infeksius,berat,sedang, ringan , khusus dan linen berwarna
 Waktu pencucian 45 menit ( tergantung mesin cuci )

j. Proses pengeringan
 Periksa linen yang perlu di cuciulangsebelumpengeringan
 Keluarkan linen, pressebelumpengeringan
 Jangan meletakkan linen panas di troley

k. Proses Penyeterikaan
Pada proses penyeterikaan dikelompokkan linen yang lembaran dan
bukan lembaran. Penyeterikaan dilakukan dengan menggunakan Roll
Press dan Rotary Press.
Roll Press digunakan untuk jenis lenen lembaran, sedangkan Rotary
Press untuk linen yang bukan lembaran seperti piyama, baju pasien,
gordyn. Pada proses penyeterikaan petugas harus dalam keadaan
bersih.

l. Proses Pelipatan
Pada proses pelipatan, dilakukan pensortiran terhadap linen yang
rusak. Tempat pelipatan harus bersih dan jauh dari daerah kotor agar
linen tidak terkontaminasi. Pelipatan dilakukan sesuai yang sudah
ditentukan.

m. Proses Penyimpanan
Pada proses penyimpanan linen yang sudah rapi disimpan ke dalam
rak-rak sesuai dengan jenis linen. Sebaiknya pengelolaan linen
dilakukan secara sentralisasi. Tapi bila pengelolaan belum sentralisasi
maka linen disimpan ke dalam rak-rak sesuai dengan ruangan dan
sertakan kartu tanda terima jenis linen. Dilarang memasuki ruang
gudang penyimpanan linen bersih, kecuali oleh petugas laundry.

n. Pendistribusian
Dalam pendistribusian linen dilakukan oleh petugas laundry.
Pendistribusian di sesuaikan dengan permintaan/ kebutuhan ruangan
berdasarkan bon permintaan.

o. Pencegahan terhadap penanganan Linen kotor


 Menyediakan fasilitas alat pelindung diri ( sarung tangan rumah

tangga, masker , gaun pelindung dan alas kaki ) untuk


mencegah kontaminasi pada petugas.
 Gunakan kantong yang berbeda untuk linen terinfeksi dan yang
tidak terinfeksi
 Jangan menyeret linen di lantai
 Jangan meletakkan linen diareal yang lembab

2. Penanganan linen bersih


a. Penyimpanan Linen
 Linen bersih selama dalam pengangkutan dari laundry ketempat

penyimpanan harus dibawa dengan kereta yang tertutup atau


diberi penutup / dibungkus untuk mencegah kontaminasi .
 Cuci tangan sebelum memegang linen
 Pastikan semua permukaan dalam keadaan bersih / kering
 Jangan mencampur linen bersih dengan linen steril
 Jangan menyimpan peralatan / bahan kimia di ruang linen
 Linen dalam penyimpanannya hendaknya diberi pelindung
sampai dengan digunakan oleh pasien.
b. Menggunakan Linen
 Cuci tangan sebelum memegang linen
 Gunakan linen pertama masuk ( FIFO= First in First out )
 Pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih / kering
 Jaga linen jangan sampai jatuh ke lantai
 Jangan meletakkan linen bersih pada permukaan kotor /

berdebu
3. Persyaratan Pengelolaan Linen
Sesuai dengan Permenkes 986/ Menkes/Per/1992 tentang
persyaratan Kesling Rumah Sakit dan Keputusan Dirjen PPM & PLP
No.HK.00.06.6.44 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pelaksanaan
Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.

a. Tata cara pelaksanaannya sebagai berikut:


 Lokasi tempat pencucian umum atau laundry hendaknya pada

lokasi yang mudah dijangkau oleh unit yang memerlukan.


Penempatan laundry jauh dari ruangan pasien dan tidak berada
di jalan lintas.
 Lantai harus terbuat dari beton atau plester yang kuat, rata, dan
tidak licin dengan kemiringan memadai ( 2-3 %)
 Harus disediakan saluran pembuangan air kotor sistem tertutup
dengan ukuran, bahan dan kemiringan yang memadai ( 2-3 %)
 Disediakan kran air bersih dengan kualitas dan tekanan yang
memadai.
 Untuk laundry perlu disediakan juga air panas ( steam) untuk
keperluan disinfeksi.
 Peralatan cuci dipasang permanan dan dibuat saluran
pembuangan air kotor.
 Apabilamemungkinkan laundry dilengkapi dengan perlengkapan
disinfeksi lainnya
 Perlu disediakan ruang sarana/ pengeringan untuk alat-alat yang
telah dicuci
 Tempat cucian harus selalu dijaga kebersihannya.
 Bangunan laundry perlu disediakan ventilasi dan pencahayaan
minimal 200 lux
 Pada laundry harus disediakan ruang-ruang yang terpisah sesuai
dengan kegunaannya:
- Ruang linen kotor
- Ruang linen bersih
- Gudang kereta linen
- Kamar mandi / WC tersendiri untuk petugas pencucian
umum
- Ruang cuci hendaknya dilengkapi dengan alatcuci yang
mampu bekerja satu hari habis
 Ruang – ruang diatur penempatannya sehingga perjalanan linen
kotor sampai menjadi linen bersih terhindar dari kontaminasi
ulang
 Hendaknya disediakan mesin cuci yang dapat mencuci jenis-
jenis linen berbeda yang dipergunakan di rumah sakit.
Dibedakan mesin pencuci infeksius dengan non infeksius
 Harus disediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir
bagi petugas untuk mencegah dekontaminasi linen bersih
 Dalam melakukan proses pencucian harus dihindari tumpahan
air
 Bak-bak air yang ada harus selalu dibersihkan minimal sekali
seminggu, untuk mencegah berkembang biaknya serangga.

b. Standarisasi Laundry
 Bangunan laundry harus terpisah dari bagian pengolaan
makanan
 Loket penerimaan linen kotor dengan loket pendistribusian linen
bersih harus dibedakan
 Mesin pencuci linen infeksi dengan non infeksi harus di bedakan
 Ruang pengolaan linen bersih dan kotor harus dibedakan
 Tekanan udara pada ruang penatalaksanaan linen kotor harus
negative untuk mencegah sirkulasi udara menuju ruang linen
bersih
 Pencahayaan harus cukup, sirkulasi udara harus baik
 Sanitasi lingkungan yang baik / bersih
 Petugas pengolaan linen kotor di ruangan pelayanan dan di
ruangan laundry harus menggunakan alat pelindung diri seperti
tutupkepala, masker, kacamata, sarung tangan rumahtangga,
sepatu boat, apron
 Linen kotor tidak boleh di kibas – kibaskan atau diletakkan di
lantai
 Dilarang memasuki gudang penyimpanan linen bersih kecuali
oleh petugas laundry
 Kain kotor diantar setiap hari ke laundry
 Kereta dorong harus di pisaahkan antara linen kotor infeksius
dengan non infeksius.
BAB IV

DOKUMENTASI

LAPORAN PRODUKSI DAN PEMAKAIAN CHENICAL LAUNDRY


BULAN :

NO UNIT SATUAN VOLUME KETERANGAN


RAWAT INAP
1. Jasmine Kg
2. Bogenvile Kg
3. Bogenvile Bedah Kg
4. VK Kg
5. Perina Kg
6. Kg
7. Kg
JUMLAH Kg

1. ICU Kg
2. IGD Kg
3. OK Kg
4. HD Kg
JUMLAH Kg

RAWAT JALAN
1. Kl. Gigi Kg
2. Kl. Kandungan

8. Kl. Kulit Kg
9. Kl. Mata Kg
10. Kl. THT Kg

Kg
14. Kg
15. Kg
16. Kg
JUMLAH Kg

NO UNIT SATUAN VOLUME KETERANGAN


PENUNJANG MEDIS
1. Farmasi Kg
2. Radiologi Kg
3. Laboratorium Kg
4. Fisioterapi Kg
5. MR Kg
6. Kg
JUMLAH Kg
Kg
LAIN – LAIN Kg
1. Dr. Jaga IGD Kg
2. Dr. Jaga Rawat Inap Kg
3. Kg
4. Kg
5. Kg
6. Kg
7. Kg
8. Kg
9. Kg
10. Kg
11. Kg
JUMLAH Kg

JUMLAH PASIEN/RUANGAN
1. VIP Orang
2. KELAS I Orang
3. KELAS II Orang
4. KELAS III Orang
JUMLAH Orang

MESIN CUCI KAP


17Kg/UNIT MEMAKAI
CHEMICAL SBB
1. SABUN CALK Kg
2. CMPORT BLUE Liter
3. DEMON PANNE Liter
4. SABUN BATANGAN Buah

1. Jumlah cucian Kg
2. Jumlah cucian Kg
JUMLAH

Mengetahui jakarta, .. Juni 2015


Ka. Bag Rumah Tangga penj. Laundry

( ………………………….. ) (……………………)

Anda mungkin juga menyukai