Kg
3. Kl. Bedah Kg
4. Kl. Anak Kg
5. Kl. Syaraf Kg
6. Kl. Jantung Kg
7. Kl. Penyakit dalam Kg
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Nya
sehingga , Kelompok Kerja Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dapat
membuat Buku Panduan linen dan Laundry.
Buku ini tentunya masih banyak memiliki kekurangan untuk itu kritik dan
saran perbaikan sangat diharapkan guna penyempurnaan buku ini.
Semoga Allah SWT meridoi upaya kita, sehingga buku ini memiliki
manfaat yang besar bagi peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit Mulyasari
Jakarta.
Tim Penyusun
BAB I
DEFINISI
A. Pengertian
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai Pedoman dalam pelayanan pengelolaan linen di laundry.
2. Tujuan Khusus
a. Mencegah terjadinya HAIs melalui linen yang ada di Rumah sakit
Mulyasari Jakarta.
b. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
c. Menjaga citra Rumah sakit dengan menciptakan kesediaan linen
di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.
C. Manfaat
1. Dapat mencegah terjadinya infeksi di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.
2. Dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah sakit Mulyasari
Jakarta.
3. Dapat meningkatkan citra Rumah Sakit Mulyasari Jakarta
D. Sasaran
Rawat inap, Rawat Jalan, Kamar Operasi, Unit Sterilisasi, Instalasi Gawat
Darurat,Unit Diagnostik, Laboratorium, Radiologi dan Unit lain yang ada di
rumah sakit
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Lokasi
Didalam pelayanan laundry di rumah sakit Mulyasari jakarta meliputi:
a. Instalasi rawat inap
b. ICU
c. IGD
d. OK
e. HD
f. Instalasi rawat jalan
g. Instalasi penunjang medis
h. Unit lain yang ada dan diluar rumah sakit
2. Kegiatan
Didalam unit laundry mempunyi urutan kegiatan sebagai berikut :
a. Pemisahan linen kotor
b. Penempatan linen kotor
c. Pengangkutan linen kotor
d. Klasifikasi linen kotor
e. Penanganan Linen Kotor Ternoda / infeksius
f. Penanganan Linen Infeksius
g. Pengiriman Linen kotor ke laundry
h. Penanganan Linen di Laundry
i. Proses Pencucian
j. Proses pengeringan
k. Proses Penyeterikaan
l. Proses Pelipatan
m. Proses Penyimpanan
n. Pendistribusian
o. Penyimpanan Linen
3. Sumber daya
Tenaga kerja yang berada unit laundry minimal berpendidikan SLTA dan
sudah mendapatkan pelatihan dasar PPI dan laundry yang diperoleh
melalui in house training maupun pelatihan external
BAB III
PENATALAKSANAAN
tertutup
Kereta dorong yang digunakan harus dibedakan dengan
pengangkutan linen bersih dan kotor untuk mencegah
kontaminasi
Jangan menyeret linen di lantai
Jangan melindas linen dengan trolley
j. Proses pengeringan
Periksa linen yang perlu di cuciulangsebelumpengeringan
Keluarkan linen, pressebelumpengeringan
Jangan meletakkan linen panas di troley
k. Proses Penyeterikaan
Pada proses penyeterikaan dikelompokkan linen yang lembaran dan
bukan lembaran. Penyeterikaan dilakukan dengan menggunakan Roll
Press dan Rotary Press.
Roll Press digunakan untuk jenis lenen lembaran, sedangkan Rotary
Press untuk linen yang bukan lembaran seperti piyama, baju pasien,
gordyn. Pada proses penyeterikaan petugas harus dalam keadaan
bersih.
l. Proses Pelipatan
Pada proses pelipatan, dilakukan pensortiran terhadap linen yang
rusak. Tempat pelipatan harus bersih dan jauh dari daerah kotor agar
linen tidak terkontaminasi. Pelipatan dilakukan sesuai yang sudah
ditentukan.
m. Proses Penyimpanan
Pada proses penyimpanan linen yang sudah rapi disimpan ke dalam
rak-rak sesuai dengan jenis linen. Sebaiknya pengelolaan linen
dilakukan secara sentralisasi. Tapi bila pengelolaan belum sentralisasi
maka linen disimpan ke dalam rak-rak sesuai dengan ruangan dan
sertakan kartu tanda terima jenis linen. Dilarang memasuki ruang
gudang penyimpanan linen bersih, kecuali oleh petugas laundry.
n. Pendistribusian
Dalam pendistribusian linen dilakukan oleh petugas laundry.
Pendistribusian di sesuaikan dengan permintaan/ kebutuhan ruangan
berdasarkan bon permintaan.
berdebu
3. Persyaratan Pengelolaan Linen
Sesuai dengan Permenkes 986/ Menkes/Per/1992 tentang
persyaratan Kesling Rumah Sakit dan Keputusan Dirjen PPM & PLP
No.HK.00.06.6.44 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pelaksanaan
Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.
b. Standarisasi Laundry
Bangunan laundry harus terpisah dari bagian pengolaan
makanan
Loket penerimaan linen kotor dengan loket pendistribusian linen
bersih harus dibedakan
Mesin pencuci linen infeksi dengan non infeksi harus di bedakan
Ruang pengolaan linen bersih dan kotor harus dibedakan
Tekanan udara pada ruang penatalaksanaan linen kotor harus
negative untuk mencegah sirkulasi udara menuju ruang linen
bersih
Pencahayaan harus cukup, sirkulasi udara harus baik
Sanitasi lingkungan yang baik / bersih
Petugas pengolaan linen kotor di ruangan pelayanan dan di
ruangan laundry harus menggunakan alat pelindung diri seperti
tutupkepala, masker, kacamata, sarung tangan rumahtangga,
sepatu boat, apron
Linen kotor tidak boleh di kibas – kibaskan atau diletakkan di
lantai
Dilarang memasuki gudang penyimpanan linen bersih kecuali
oleh petugas laundry
Kain kotor diantar setiap hari ke laundry
Kereta dorong harus di pisaahkan antara linen kotor infeksius
dengan non infeksius.
BAB IV
DOKUMENTASI
1. ICU Kg
2. IGD Kg
3. OK Kg
4. HD Kg
JUMLAH Kg
RAWAT JALAN
1. Kl. Gigi Kg
2. Kl. Kandungan
8. Kl. Kulit Kg
9. Kl. Mata Kg
10. Kl. THT Kg
Kg
14. Kg
15. Kg
16. Kg
JUMLAH Kg
JUMLAH PASIEN/RUANGAN
1. VIP Orang
2. KELAS I Orang
3. KELAS II Orang
4. KELAS III Orang
JUMLAH Orang
1. Jumlah cucian Kg
2. Jumlah cucian Kg
JUMLAH
( ………………………….. ) (……………………)