Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI INTERDISIPLINER

AJENG ROISY NAILA

LENY NUR SETIYOWATI

RIZKA DWI NUGRAHANI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1 EKSTENSI TK 1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

STIKES CIREBON
A. Pengertian
Prentice (1990) menyatakan Ilmu Informasi sebagai disiplin, dan khususnya
memakai pendekatan interdispliner (interdisciplinary approach). Dia menyatakan
disiplin sebagai struktur, isi, dan implikasi dari sekumpulan pengetahuan tertentu
(body of knowledge). Dalam perkembangan pesat saat ini, maka disiplin menjadi
semakin kompleks. Ada banyak disiplin yang berbeda-beda tetapi mungkin memiliki
titik-awal dan tujuan yang sama, dan mungkin hanya berbeda dalam cara masing-
masing memandang persoalan (subject matter) yang sama. Didalam masyarakat,
sebuah disiplin akademik biasanya membentuk organisasi profesional yang
menerbitkan jurnal ilmiah, mengadakan konferensi, atau memberi penghargaan
kepada ilmuwan atau peneliti yang dianggap mumpuni. Selain memiliki organisasi,
sebuah disiplin juga biasanya memiliki “bahasa khusus” untuk memperlancar
komunikasi ilmiah antar ilmuwan, strategi kebenaran (truth strategies) yang
mempertegas perbedaan satu disiplin dari yang lainnnya., dan organisasi pengetahuan.
Sebuah disiplin lahir dan tumbuh dengan berbagai cara, misalnya:
1. Pecahan dari disiplin yang sudah ada.
2. Berada di pinggiran dari sebuah disiplin, dan tidak lagi menjadi pusat perhatian
disiplin itu, lalu memisahkan diri menjadi disiplin khusus.
3. Gabungan dari berbagai disiplin karena ada kesamaan –> bisa berbentuk disiplin
baru atau interdisciplinary.
4. Kebutuhan untuk mengatasi persoalan penting yang khas. Selain Ilmu Informasi,
Prentice memberi beberapa contoh disiplin baru. misalnya sosiologi pedesaan
(ruralsociology), arkeologi industri (industrial archeology), kajian penduduk
setempat (native studies), sejarahilmu pengetahuan, antropologi wanita,
dankomunikasi ujaran (speech communication). Di Indonesia kita juga memiliki
kajian ketahanan nasional, kajian lingkungan, dan kajian wanita.Beberapa disiplin
juga memperlihatkan fokus kepada upaya mengatasi masalah-masalah spesifik
melalui kerjasama berbagai ilmu, misalnya:
a. Kedokteran hewan menggabungkan pengetahuan yang didapat dari ilmu
tentang genetik, patologi, dan ilmu-ilmu dasar (basic sciences).
b. Kerja sosial menggabungkan pengetahuan yang didapat dari bidang hukum,
ilmu perilaku dan psikologi.
c. Perencanaan sosial menyempat dari kerja sosial dan menambahkan bidang
pengetahuan perencanaan regional (regional planning) ke dalamnya.
d. Kedokteran gigi menyempal dari kedokteran umum dan menambahkan
pengetahuan budaya, terutama aspek estetika ke dalamnya. Terkadang
penggabungan berbagai disiplin memperlihatkan berbagai ciri yang berbeda,
sehingga Prentice membedakan antara tiga hal, yaitu:
1. Interdisipliner (interdisciplinary) adalah interaksi intensif antar satu atau
lebih disiplin, baik yanglangsung berhubungan maupun yang tidak, melalui
program-program pengajaran dan penelitian,dengan tujuan melakukan
integrasi konsep, metode, dan analisis.
2. Multidisipliner (multidisciplinay) adalah penggabungan beberapa disiplin
untuk bersama-sama mengatasi masalah tertentu.
3. Transdisipliner (transdisciplinarity) adalah upaya mengembangkan sebuah
teori atau aksioma baru dengan membangun kaitan dan keterhubungan
antar berbagai disiplin. Sementara itu, menurut Paisley (1990), Ilmu
Informasi merupakan bagian dari sebuah konstelasi berbagai disiplin dan
wilayah penelitian interdisipliner yang punya fokus sama, yaitu
komunikasi manusiawi (human communication). Dia merujuk ke pendapat
Fritz Machlup dan Jesse Shera yang sama-sama menganggap bahwa
disiplin informasi memperhatikan salah satu aspek dari sistem komunikasi
yang menyeluruh (total communication system). Tulisan Vannevar Bush –
As We May Think, sering dianggap sebagai “the manifestoof information
science” walaupun Bush tidak menggunakan kata informasi, melainkan
komunikasi dan pengetahuan. Dalam pandangan Paisley, di dunia barat
dan di Amerika Serikat muncul kecenderungan pihak teknologi dan
rekayasa menggunakan istilah ‘informasi’ sementara pihak sosial-budaya
menggunakan istilah ‘komunikasi’. Dalam konteks ini maka informasi
lebih sering dikaitkan dengan entitas yang tersimpan dan tersalurkan
melalui teknologi tertentu, baik dalam bentuk perpustakaan maupun
Internet. Sementara komunikasi merujuk ke proses yang dijalani manusia
untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Paisley berpendapat bahwa
Ilmu Informasi selama ini lebih berurusan dengan simpan dan temu
kembali informasi, dan kurang memperhatikan aspek proses komunikasi
dan lingkungan sosial-budaya yang mempengaruhinya. Sebaliknya Ilmu
Komunikasi, khususnya disiplin komunikasi massa, lebih berurusan
dengan kajian terhadap pengaruh media, terutama televisi, dengan lebih
memperhatikan aspek sosial budaya daripada teknologi informasinya.
Dalam perkembangan selanjutnya, menurut Paisley, ada tiga hal yang
semakin lama semakin mempertegas ciri-ciri Ilmu Informasi sebagai
multidisiplin, yaitu:
 Informasi semakin diletakkan dalam konteks institusi, terutama
perpustakaan, sekolah, media massa, perencanaan sumber daya
informasi, penyediaan jasa informasi, dan pengembangan sistem
informasi.
 Teknologi komunikasi memainkan peranan penting dalam perubahan,
tetapi konteks sosial semakin diperhatikan juga. Perpustakaan digital,
misalnya, tetap adalah sebuah perpustakaan.
 Konteks epistemologi semakin dipertegas, karena kenyataan bahwa
Ilmu Informasi juga mengandung beberapa cabang dari analisa sistem,
statistika linguistik, cybernetics, dan antarmuka manusia-mesin,
terutama yang dipengaruhi oleh pandangan kognitif dari bidang
psikologi.
 Konteks sosial juga ikut dipertegas, terutama dengan mempelajari
aspek sosio-historis dan ekonomis dari penerapan teknologi informasi.
Paisley mengingatkan bahwa Royal Society’s Conference of Scientific
Information di tahun 1948 sudah bicara tentang bidang baru informasi
bahkan sebelum ada komputer. Tahun 1950an dan 1960an ada upaya
membangun sistem informasi untuk mendukung Big Science, dan baru
pada pertengahan upaya itu muncul komputer. Makanya computer
science dan information science berdekatan, sebelum akhirnya juga
mengait ke hukum, psikologi, dan sebagainya. Juga ada kaitan dengan
bisnis menjadi kajian khusus seperti business information dan
information industry.

https://www.scribd.com/doc/314053619/Komunikasi-Interdisipliner-SEM-II

Anda mungkin juga menyukai