Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TIMBANG TERIMA

DEPARTEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN


RUANG IMAM BONJOL
RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
Tanggal 02 Desember – 21 Desember 2019

Oleh :

Andika Zenif F NIM : (19.30.008)


Beby Putri M NIM : (19.30.012)
Indah Puspitasari NIM : (19.30.022)
M. Ainol Yakin NIM : (19.30.030)
Rara Restu NIM : (19.30.038)
Sayidiyah Nofita NIM : (19.30.043)
Syafrianty Ferdhita NIM : (19.30.048)
Yolan Citta A NIM : (19.30.057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan dan
kesadaran akan kebutuhan kesehatan maka semakin tingi pula tuntutan
masyarakat pada pelayanan keperawatan. Keadaan tersebut menuntun
perawat pada suatu bentuk persaingan untuk mendapatkan kepercayaan
masyarakat akan pelayanan keperawatan, hal amna membuat perawat
harus meningkatkan pelayanan keperawatan yang paripurna.
Pelayanan yang berkualitas haruslah di dukung oleh sumber-
sumber yang memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu,
standar pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas,
disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat.
Agar pelayanan keperawatan senantiasa sesuai dengan standar
yang berlaku maka diperlukan suatu pengawasan terhadap pelaksana
asuhan keperawatan. Melalui pengawasan atau supervise diharapkan
perawat dapat melaksanakan asuhan yang berkualitas sesuai standar.
Supervisi tersebut merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen
dan merupakan carayang tepat untuk menjaga mutu pelayanan
keperawatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan tindakan supervise keperawatan, mahasiswa mampu
mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisior dan peran
perawat primer.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Kepal ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan.
b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan perawat.
c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap
permslahan yang di hadapi oleh perawat selama melakukan asuhan
keperawatan.
d. Mampu menjalin kerja sama dan keakraban antar perawat
e. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associatc.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi perawat
a. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan perawat yang di supervise
dan meningkatkan hubungan dan suasana kinerja yang lebih harmonis
antara supervisi dan perawat yang supervise.
b. Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam
menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalaahn
yang dilakukan perawat.
1.3.2 Bagi institusi
Membantu ,enyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan
tindakan keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawataan
professional
1.3.3 Bagi pasien

Pasien mendapat pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai


dengan ketentuan.
BAB II
MATERI SUPERVISI

2.1 Pengertian supervisi


Supervise merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang di supervise agar mereka dapat melaksanakan tugas
kegiatan yang telah di tetapkan secara efisien dan efektif (Hubber, 2000 dama
Nursalam, 2016). Supervise keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan
pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisior
mencakup masalah pelayanan keperawataan, masalah ketenagaan dan
peralaatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.

2.2 Tujuan supervise


a. Menurut Nursalam, (2016) tujuan supervise adalah memberikan bantuan
kepada bawahan secara langsung, sehingga bawahan memiliki bekal yang
cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang
baik. Menjamin bahwa pekerjaan dilaksanaak sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan dalam tempo yang di berikan dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia
b. Memungkinkan pengawas menyadari kekurangan-kekurangan para
petugas kesehatan dalam hal pengetahuan, dan pemahaman, serta
mengatur pelatihan yang sesuai.
c. Kemungkinan para pengawas mengenali dan memberikan penghargaan
atas pekerjaan yang baik dan mengenali staf yang layak diberikan
kenaikan jabatan dan pelatihan yang lebih lanjut.
d. Memungkinkan manajemen bahwa sumber yang disediakan bagi petugas
telah cukup dan di pergunakan dengan baik.
e. Memungkinkan manajemen menentukan penyebab kekurangan kinerja
tersebut.

2.3 Prinsip Supevisi


Menurut Nursalam (2016) prinsip supervise anatar lain :
a. Supervise dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
b. Supervise memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampila
hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip
manajemen dan kepemimpinan.
c. Fungsi supervise diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan
melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas, dan standar
d. Supervise merupakan proses kerja sama yang demokratis antara
supervisior dan perawat pelaksana
e. Supervise merupakan visi,misi, falsafah, tujuan, dan rencana yang
spesifik
f. Supervise menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,
kreatifitas, dan motivasi.
g. Supervise mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam
pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat,dan
manajer.

2.4 Pelaksanaan supervisi


1) Kepala ruangan
a. Bertanggung jawab dalam supervsisi pelayanan keperawatan pada
kilen diruang perawatan
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
c. Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek di
ruang perawatan
2) Kepala instalasi rawat inap
Mengawasi instalasi rawat inap dalam melaksanakan tugas secara
langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung
3) Kepala sub, Bagian keperawatan :
Bertanggung jawab untuk melakukan supervise kepada seksi
perawatan secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung
2.5 Alur supervisi

kepala bidang
Pra keperawatan

Kepala per IRNA


Menetapkam kegiatan
dan tujuan serta
instrument atau alat
ukur Kepala ruangan

Supervisi
Menilai kinerja
Supervisi pelaksana perawat :
Responsibility –
Acountability – PP 1 PP 2
Authority (RAA)
PA PA

PEMBINAAN (3-F) Kinerja perawat dan


-Penyampaian penilaian kualitas pelayanan
(fair)
-Feed back (umpan balik)
PASCA -follow up (tindak lanjut ),
pemecahan masalah dan
rewards

Gambar 2.1 Alur Supervisi, Nursalam (2017)

2.6 Langkah-langkah supervisi


1. Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan di supervise
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Supervise
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument atau
alat ukur yang telah disiapkan
b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerluka pembinaan
c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan
dan klarifikasi masalah
d. Pelaksanaan supervise dengan inspeksi, wawancara, dan
memvalidasi data sekunder.
1) Supervise mengklarifikasi supervise yang ada
2) Supervisior menanyakan Tanya jawab PP dan PA
3. Pasca supervisi 3 F
a. Supervisior membrikan penilaian supervsisi (F - Fair)
b. Supervise memberikan feed back dan klarifikasi
c. Supervise memberikan reinfoircement dan follow upperbaiakan
4. Peran supervise dan fungsi supervise
Peran dan fungsi supervise dalam supervise adalah mempertahankan
keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan mnajemen
sumber daya yang tersedia
a. Manajemen pelayanan keperawatan
Tanggung jawab supervisior adalah :
1. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek
keperawatan
2. Menilai kualitas dan pelayanan keperawatan yang di
berikan
3. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur
pelayanan keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
yang terkait.
4. Memastikan praktek professional dilaksanakan
5. Teknik supervisi
Proses superisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, : yaitu
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian
c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan
kualitas

Area yang di supervise adalah pelaksanaan asuhan keperawatan


yang di berikan perawat primer dan perawat associate berdasarkan
standart asuhan yang telah di tetapkan.

Supervisi dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu :

1. Supervise langsung
Supervise dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlihat dalam kegiatan,
feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah :
a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu
tindakan keperawatan di damping oleh supervisor.
b. Selama proses, supervise dapat mmebrikan dukungan,
reinforcement dan petunjuk.
c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana
melakukan diskusi yang vbertujuan untuk menguatkan
yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang.
Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting
dilakukan oleh supervisor
2. Supervisi secara tidak langsung
Supervise dilakukan melalui laporan baik tertulis atau secara
lisan. Supervise tidak melihat secara langsung apa yang terjadi
di lapangan sehingga menjadi kesenjangan fakta. Umpan balik
dapat di berikan secara tertulis.
6. Pengorganisasian peran
a. Peran kepala ruangan
1. Sebgagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer.
2. Orientasi dan merencanakan karyawan baru.
3. Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan kepada perawat
asisten
4. Evaluasi kerja
5. Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf
6. Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan
yang terjadi.
b. Peran perawat primer
1. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara
komprehensif
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3. Melaksanakan yang telah di buat
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang di
berikan oleh disiplin lain maupun perawat lain
5. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu
c. Peran perawat associate
Melaksnaakn tindakan keperawatn sesuai dengan rencana yang telah
dia susun oleh perawat primer.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari / tanggal : Jum’at / 19 Desember 2019
Pukul : 09.00 WIB
Pelaksana : Kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana
Topik : Melakukan tindakan injeksi IM
Tempat : Ruang Imam Bonjol RSUD Kanjuruhan Kepanjen
3.2 Pengorganisasian
Kepala ruang : Yolan
Ketua tim : Novita
Perawat pelaksana : Indah
3.3 Mekanisme Supervisi
Tahap Kegiatan Waktu D T Tempa Pelaks
t ana
Pra 1. Supervise menetapkan 5 menit Nurse Karu
supervi kegiatan yang akan di station PP
si supervise PA
2. Supervise menetapkan tujuan
dan kompetensi yang akan
dimulai

Pelaksa 1. Supervisior menilai kinerja 20 Nurse Karu


naan perawat berdasarkan alat ukur menit station PP
supervi atau instrument yang telah PA
se ditunjuk.
2. Supervisor mendapat
beberapa hal yang
memerlukan pembinaan.
3. Supervisor memanggil PP
dan PA untuk mengadakan
pembinaan dan klasifikasi
permasalahan.
4. Pelaksanaan supervise
dengan inspeksi, wawancara
dan memvalidasi data
sekunder.

a. Supervisor
mengklarifikasi
permasalahan yang ada.
b. Supervisior melakukan
Tanya jawab dengan
perawat.

Pasca 1. Supervisior memberikan 5 Menit Nurse Karu


supervi penilaian supervise (F-Fail) station PP
si 2. Supervisior memberikan PA
feedback dan klarifikasi
(sesuai hasil laporan
supervisi)
3. Supervisior memberikan
reinforcement dan follow up
(perbaikan)

3.4 EVALUASI HASIL


1. Karu mengumpulkan katim dan seluruh perawat pelaksana untuk
supervisi
2. Karu menjelaskan tujuan dilakukannya supervisi
3. PA memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga pasien untuk
dilakukannya tindakan injeksi IV
4. Supervisi berjalan dengan lancar, namun ada beberapa hal yang belum
dilakukan oleh perawat pelaksana yaitu kontrak waktu dengan pasien dan
keluarga pasien serta tujuan dilakukannya injeksi IV.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional, Jakarta : Salemba Medik

Anda mungkin juga menyukai