PENDAHULUAN
1
spesialis dasar (Anak, Bedah, Kandungan/Kebidanan, Penyakit Dalam,
Radiologi, Anastesi,) serta spesialis Mata dan pada tahun 2016 ini
ditambah spesialis Jantung Pembuluh Darah serta dalam persiapan
pembukaan Kamar Bedah/Operasi.
RSUD Kabupaten Minahasa Selatan sampai saat ini proses
pembangunan dan pengembangannya masih tetap dilaksanakan baik secara
fisik maupun non fisik. Sarana – Sarana penunjang lainnya, perlengkapan,
peralatan medis, non medis, bahkan tenaga medis, paramedis dan tenaga
lainnya masih terus diadakan, dilengkapi dan dikembangkan. Sehingga
dapat dikatakan RSUD Kabupaten Minahasa Selatan saat ini belum layak
beroperasi normal sebagaimana layaknya suatu Rumah Sakit yang ideal
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, dengan kata lain belum
dapat melaksanakan standar pelayanan RSUD tipe C.
Sekalipun demikian RSUD Kabupaten Minahasa Selatan dengan
segala keterbatasan dan kekurangan baik dari segi tenaga maupun
peralatan, RSUD Amurang sejak tahun 2009 sampai saat ini sudah dapat
menjalankan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang datang berobat sesuai kemampuan tenaga dan fasilitas yang ada,
bahkan awal tahun 2009 telah beberapa kali memberikan pelayanan
pengobatan gratis kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Minahasa
Selatan.
2
Berdasarkan gambaran umum dan isu strategis saat ini di
Kabupaten Minahasa Selatan, dengan memperhitungkan kondisi masa
dating, dan bertitik tolak dari Visi Nasional, maka telah ditetapkan visi
Kabupaten Minahasa Selatan adalah sebagai berikut :
“Kabupaten Minahasa Selatan yang BERdaya Saing, beriman,
berKuAlitas, dan mandiRI melalui perCepatan dan keTepatan sasaran
pembangunan di segala bidang”
Untuk memudahkan dalam mengingat Visi ini, maka dapat
diakronimkan dengan kalimat utamanya yaitu Minahasa Selatan yang
BERdaya saing, berIman, berkuAlitas dan mandIRI melalui
perCepatan dan keTepatan sasaran pembangunan sebagai “MINSEL
BERDIKARI CEPAT”.
Ada 5 (Lima) kata – kata kunci yang ada di dalam visi tersebut. 4
(Empat) kata kunci pertama pada kata BERDIKARI adalah
merupakan landasan untuk melaksanakan misi. Kedudukan kata yang
terdahulu dalam akronim BERDIKARI ini tidak berarti kata yang
memiliki makna lebih tinggi dari urutan selanjutnya. Masing – masing
kata memiliki arti dan makna penting sendiri sebagai suatu sasaran
tujuan jangka panjang kedepan. Sedangkan akronim CEPAT adalah
merupakan kata sifat yang berarti bahawa pelaksanaan upaya
pencapaian visi BERDIKARI harus dilaksanakan secara lebih cepat,
terarah dan tepat sasaran.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Minahasa Selatan yang
selanjutnya disingkat RSUD Kabupaten Minahasa Selatan merupakan
salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan haruslah mempunyai Visi
dan Misi yang searah, selaras, serasi atau dengan kata lain berpatokan
pada Visi dan Misi Kabupaten Minahasa Selatan. Atas dasar itulah
RSUD Kabupaten Minahasa Selatan mempunyai Visi sebagai berikut :
“RSUD Kabupaten Minahasa Selatan yang berdaya saing,
beriman, berkualitas dan mandiri melalui percepatan dan ketepatan
3
pelayanan kesehatan di Minahasa Selatan” yang di akronimkan
“RSUD Kabupaten Minahasa Selatan Berdikari Cepat”
Berdikari dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Berdaya Saing
Potensi Sumber Daya Alam mapun Sumber Daya Manusia
yang ada di Minahasa Selatan begitu banyak sehingga perlu
ada pengelolaan yang sesuai dan terarah pada tujuan demi
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat minahasa selatan.
Dalam hal ini, dalam mendukung Minahasa Selatan berdaya
saing dengan Dunia luar maka Pelayanan Kesehatan pula harus
mampu bersaing terutama dalam bidang Kesehatan demi
Kemakmuran dan Kesejahteraan Masayarakat.
2. Beriman
Hal keimanan dan keTuhanan merupakan dasar dari segala
aspek kehidupan manusia. Hal ini pula yang kiranya selalu dan
selalu menjadi dasar dari pelayanan yang lebih baik. Pelayanan
khususnya dibidang kesehatan dapat berhasil hanya dengan
mengandalkan Tuhan. Keimanan juga tidak bisa dipisahkan
dengan Berbudaya karena masyarakat yang beriman
merupakan masyarakat yang berbudaya.
3. Berkualitas
Kualitas merupakan suatu standar ukuran bagi kita semua
hal fisik maupun non fisik. Pelayanan kesehatan juga menuntut
kualitas yang terbaik. Dalam bidang kesehatan yang
berkualitas artinya pelayanan yang benar – benar memiliki
hasil yang optimal sehat. Kualitas kesehatan di Kabupaten
Minahasa Selatan adalah suatu yang penting guna pelaksanaan
pemerintahan yang lebih baik lagi.
4. Mandiri
Kemampuan melaksanakan sesuatu hal adalah mandiri.
Kemandirian kepemerintahan artinya tidak selalu bergantung
4
pada pihak – pihak luar. Kemampuan melaksanakan
pemerintahan secara mandiri ditunjukan dengan keberhasilan
mensejahterahkan rakyat. Kemandirian dibidang pelayanan
kesehatan diperlukan guna mencapai sasaran kesejahteraan
masyarakat minahasa selatan. Pelayanan kesehatan yang
mandiri juga bisa diartikan dapat melaksanakan pelayanan
kesehatan tanpa tergantung dengan pihak luar.
5. Cepat dan Tepat (Percepatan dan Ketepatan)
Kata “Pasti” juga dapat disingkat dari dua kata tersebut.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sudah menjadi itika
dari dulu bahwa pelayanan yang dilakukan harus cepat
ditangani. Disamping cepat yang harus sejalan dengannya
yaitu tepat. Cepat dan tepat tidak bisa dipisahkan dalam hal
pelayanan kesehatan.
RSUD Kabupaten Minahasa Selatan Berdikari Cepat dapat
dilaksanakan hanya dengan dukungan setiap pihak, baik pemerintah
Kabupaten Minahasa Selatan maupun Masyarakat Minahasa Selatan.
5 (Lima) pokok tersebut kiranya bisa menjabarkan dasar dari
pembangunan terlebih khusus Pelayanan Kesehatan di Minahasa
Selatan demi menuju Minahasa Selatan Yang Lebih Baik, Minahasa
Selatan Yang Lebih Sehat.
b. Misi
Misi adalah sarana untuk mewujudkan Visi yang telah
dirumuskan. Misi dirancang sebagai target yang mungkin dapat
dicapai supaya tidak menjadi suatu mission impossible. Oleh sebab
itu, dalam rangka mewujudkan rencana visi tersebut, maka ditetapkan
5 (Lima) misi utama Panca RSUD Kabupaten Minahasa Selatan
Berdikari Cepat yang harus dilaksanakan yaitu :
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang beretika berdasar
keimanan dan berbudaya,
5
2. Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
professional menuju sumber daya manusia yang sehat,
3. Tercapainya siknifikansi pembangunan berkualitas melalui
peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,
4. Tercapainya kualitas birokrasi yang reformatif dan anti korupsi
untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
dan baik,
5. Terciptanya lingkungan hidup dan pariwisata yang berkualitas
melalui pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
secara berkelanjutan.
6
3. Struktur Organisasi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa Selatan Nomor 05
Tahun 2008, berikut struktur organisasi RSUD Kabupaten Minahasa
Selatan:
Gambar 1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kabupaten Minahasa Selatan
Plt.DIREKT
Dr. Erwin R.R. S
NIP. 19790227 20
Nip.19760424 20
SEKSI RADIOLOGI SEKSI ANASTESI SEKSI KEPERAWATAN SEKSI POLIKLINIK SEKSI FAR
Betie O. Alow Augustinus S.Turangan,S.Kep Ners Pinkan V.Leleh,AMK Margaretha Kaya,S.Kep Rita S.V.Situmo
Nip. 197110121992032005 Nip. 197308161993031004 Nip.197202111996022001 Nip. 197008271991032005 Nip. 197702122
7
4. Tugas dan Fungsi
4.1. Tugas dan Fungs RSUD Kabupaten Minahasa Selatan
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kesehatan dan penyembuhan penderita serta pemulihan keadaan
cacat badan dan jiwa sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan kemampuan pelayanan kesehatan dan kapasitas sumber
daya organisasi, Rumah Sakit Umum Daerah dapat melaksanakan
penelitian, pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan.
Untuk menyelenggarakan tugas, Rumah Sakit Umum Daerah
mempunyai fungsi :
a. melaksanakan usaha pelayanan medis;
b. melaksanakan usaha rehabilitasi medis ;
c. melaksanakan usaha pencegahan akibat penyakit dan
peningkatan pemulihan kesehatan;
d. melaksanakan usaha pelayanan perawatan;
e. melaksanakan usaha pendidikan dan pelatihan medis dan
paramedis;
f. melaksanakan sistem rujuk (several);
g. sebagai tempat penelitian;
h. lain-lain usaha di bidang kesehatan yang diperlukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Ketentuan sebagaimana dimaksud tidak mengurangi hak dari
Departemen Kesehatan atau Dinas Kesehatan atas pengurusan, pengaturan
dan penyelenggaraan tugas-tugas tersebut di bidang pelayanan
kesehatan/medis yang oleh Menteri Kesehatan telah ditetapkan sebagai
kewajiban Departeman Kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah menjalankan sistem rujuk (reveral),
sehingga dengan demikian kepada Puskesmas-puskesmas/Balai Kesehatan
se Kabupaten Minahasa Selatan merujuk penderita/pasien ke Rumah Sakit
Umum Daerah.
8
Mengingat luasnya wilayah, maka Rumah Sakit Umum Daerah
bersama dengan Dinas Kesehatan dapat merujuk ke Rumah Sakit lainnya
sebagai rujukan dari Puskesmas untuk kemudahan penderita.
9
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
25. Menguji kesehatan individu
26. Menjadi tim penguji kesehatan
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat I
29. Menjadi saksi ahli
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium
32. Melakukan tugas jaga panggil/on call
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
sederhana
B. Tujuan Aktualisasi
10
BAB II
RASIONAL PENETAPAN AKTIVITAS AKTUALISASI
11
baik antara dokter dan pasien
12
kehendak) efek samping pemeriksaan
penunjang tersebut, tanpa
memaksakan kehendak kepada
pasien
13
Penyakit Jawab) sehingga diagnosa yang
ditegakkan sesuai dengan gejala
yang ditunjukkan pasien
14
4 Pembuatan Akuntabilitas Pembuatan resep dengan penuh
Resep (Tanggung tanggung jawab agar obat yang
Jawab) diresepkan sesuai dengan
kompetensi dari dokter
pembuatnya sehingga
pertanggungjawabannya menjadi
jelas
15
dan tepat dosis
16
pemeriksaan fisik dan penunjang
agar tidak mempersulit proses
observasi serta evaluasi pasien
17
terapi sehingga penyakit pasien
diberi terapi yang tepat
18
terhadap pasien rawat inap
menjadi lebih baik
19
Anti Korupsi Pemeriksaan kesehatan untuk
(Jujur) kepentingan pembuatan SKBS
diawali dengan pemeriksaan dan
mengisi formulir SKBS
berdasarkan hasil pemeriksaan
yang diperoleh
20
Anti Korupsi Rujukan diberikan kepada pasien
(Adil) yang tidak bisa ditangani lebih
lanjut di Rumah Sakit
21
BAB III
AGENDA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR DAN
ANALISIS DAMPAK
A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel-tabel di bawah ini.
Tabel 2. Kegiatan Aktualisasi Melakukan Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik pada Pasien
Kegiatan 1 Melakukan Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik pada
Pasien
Nilai Dasar Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
(Indikator Nilai
Dasar) Nasionalisme (Kerja Keras)
22
pada pasien dilakukan dengan penuh tanggung jawab berdasarkan tugas dan
fungsi dokter pertama untuk melakukan pelayanan kesehatan yang salah
satunya di unit gawat darurat (UGD) karena proses ini mempunyai resiko
yang besar apabila terjadi kesalahan sedikit saja.
Proses anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien dengan prinsip efisiensi
dan efektivitas dalam mengajukan pertanyaan yang mengarah pada diagnosa
yang tepat serta pemeriksaan fisik yang lebih terarah pada diagnosa yang
tepat sehingga mempercepat proses penegakkan diagnosa dan pemberian
terapi.
Dalam proses anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien didasari rasa
peduli dengan selalu mempertimbangkan keadaan fisik dan mental pasien
sehingga tidak memperburuk keadaan pasien.
23
anamnesa dan pemeriksaan fisik maka hasil tanya jawab dan pemeriksaan
fisik tidak dapat dipergunakan sehingga proses pelayanan kesehatan pada
pasien akan terganggu.
24
Tabel 3. Kegiatan Aktualisasi Membuat Formulir Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Kegiatan 2 Membuat Formulir Permintaan Pemeriksaan Penunjang
Nilai Dasar Akuntabilitas (Kejelasan Target)
(Indikator
Nilai Dasar) Nasionalisme (Tidak memaksakan kehendak)
25
Sebelum permintaan pemeriksaan penunjang dibuat, pasien selalu diberitahu
jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab, jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan dan tujuan dari seluruh pemeriksaan
tersebut. Setelah penjelasan tersebut, pasien berhak memilih jenis
pemeriksaan yang dilakukan dan dokter tidak berhak memaksakan jenis
pemeriksaan yang lain.
Jika ke-5 nilai dasar tidak diaktualisasikan dalam kegiatan membuat formulir
permintaan pemeriksaan penunjang maka akan menghambat pelayanan
kesehatan di RSUD Kabupaten Minahasa Selatan.
26
Tabel 4. Kegiatan Aktualisasi Menegakkan Diagnosa Penyakit
Kegiatan 3 Menegakkan Diagnosa Penyakit
Nilai Dasar Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
(Indikator
Nilai Dasar) Nasionalisme (Kerja Sama)
27
Proses menegakkan diagnosa memerlukan kerja sama yaitu kontribusi dari
setiap elemen di rumah sakit. Proses menegakkan diagnosa memerlukan
ketrampilan dokter, perawat, petugas laboratorium serta tenaga kesehatan
lainnya sehingga tercapai hasil yang maksimal.
28
Tabel 5. Kegiatan Aktualisasi Pembuatan Resep
Kegiatan 4 Pembuatan Resep
Nilai Dasar Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
(Indikator
Nilai Dasar) Nasionalisme (Non Diskriminatif)
Proses pembuatan resep dilakukan oleh dokter yang telah memiliki ijin untuk
melakukan praktek kedokteran dan mengetahui indikasi obat yang akan
digunakannya. Hal ini mempermudah pertanggung jawaban resep tersebut di
kemudian hari.
29
Resep dibuat sesuai prinsip non diskriminatif yaiu berdasar indikasi masing-
masing penyakit bukan karena cara pembayaran pasien, obat-obat tersebut
diberikan secara adil berdasar prinsip obat rasional yaitu tepat indikasi atau
tepat pasien, tepat jenis atau tepat obat dan tepat dosis.
Jika ke-5 nilai dasar tidak diaktualisasikan dalam kegiatan pembuatan resep
dapat menyebabkan apoteker tidak mengerti resep yang dibuat dokter dan
memberikan obat yang salah atau dokter membuat resep yang tidak sesuai
indikasi pasien atau tidak tepat dalam dosis dan jenis sehingga penyakit
pasien lama penyembuhannya.
30
Tabel 6. Kegiatan Aktualisasi Melakukan Pencatatan Rekam Medik
Kegiatan 5 Melakukan Pencatatan Rekam Medik
Nilai Dasar Akuntabilitas (Tanggung Jawab)
(Indikator
Nilai Dasar) Nasionalisme (Non Diskriminatif)
31
Isi dari rekam medik yang dokter tulis merupakan dokumen rahasia antara
pasien dan dokter sehingga harus dijaga kerahasiaannya, yang hanya bisa
dibuka dengan ijin dari pasien sehingga isi rekam medik tidak boleh
diberitahu kepada keluarga dekat pasien sekalipun.
Rekam medik dicatat dengan jujur sesuai dengan hasil yang didapatkan dari
kegiatan tanya jawab, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa
serta terapi yang diberikan oleh dokter, tanpa menambah atau mengurangi
untuk keperluan di luar medis.
Jika ke-5 nilai dasar tidak diaktualisasikan dalam kegiatan pencatatan rekam
medik menyebabkan kesulitan rekan kerja yang lain dalam membaca isi
rekam medik serta mengevaluasi perjalanan penyakit pasien sehingga
menghambat pelayanan yang akan diberikan. Hal itu juga menyebabkan
hilangnya kepercayaan pasien terhadap dokter yang merawatnya.
32
Tabel 7. Kegiatan Aktualisasi Pemberian Terapi
Kegiatan 6 Pemberian Terapi
Nilai Dasar Akuntabilitas (Transparansi)
(Indikator
Nilai Dasar) Nasionalisme (Mencintai sesama manusia)
33
pengambilan keputusan terapi yang akan diberikan kepada pasien. Terapi
yang diberikan kepada pasien harus sesuai indikasi dan sesuai dengan
keinginan pasien, dokter sebaiknya tidak memaksakan terapi yang akan
diberikan kecuali pasien dalam keadaan gawat darurat.
Pemberian terapi dilakukan secara adil, sesuai dengan indikasi terapi dan
keadaan pasien sehingga walaupun penyakit yang diderita sama, tiap pasien
diberikan terapi sesuai keadaan pasien.
Jika ke-5 nilai dasar tidak diaktualisasikan dalam kegiatan pemberian terapi
menyebabkan pasien mendapatkan terapi yang tidak diinginkan atau yang
tidak sesuai keadaannya sehingga proses penyembuhan pasien dapat
terhambat.
34
Tabel 8. Kegiatan Aktualisasi Visite Pasien Rawat Inap
Kegiatan 7 Visite Pasien Rawat Inap
Nilai Dasar Akuntabilitas (Kepentingan Publik)
(Indikator
Nilai Dasar) Nasionalisme (Kerja Sama)
Pelaksanaan kegiatan visite pasien rawat inap dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 17 Februari 2016 pukul 10.50 s/d pukul 11.10 WITA di Ruangan
Rawat Inap RSUD Kabupaten Minahasa Selatan. Stakeholder yang terlibat
dalam proses pelaksanaan aktualisasi visite pasien rawat inap ialah
bimbingan dari mentor, bimbingan dari coach, kooperasi rekan kerja dan
pasien. Output dari kegiatan ini ialah tersedianya data observasi
perkembangan pasien di rekam medik.
Materi penyuluhan disusun secara cermat, teliti dan penuh tanggung jawab
sehingga peserta penyuluhan dapat mengetahui, memahami dan menerapkan
cara mencuci tangan yang baik di kegiatan sehari-hari serta berintegritas
dalam pelaksanaan (mengaplikasikan nilai akuntabilitas, etika publik dan
anti korupsi)
Pelaksanaan penyuluhan cara mencuci tangan berdasarkan rasa mencintai
sesama manusia dengan menyampaikan informasi penting sehingga dapat
35
terwujud masyarakat yang sehat (mengaplikasikan nilai nasionalisme)
Jika ke-5 nilai dasar tidak diaktualisasikan dalam kegiatan penyuluhan cara
mencuci tangan menyebabkan tujuan dari kegiatan ini tak tercapai, sehingga
menghambat masyarakat yang sehat.
36
B. Capaian Agenda Aktualisasi
Capaian Agenda Aktualisasi pada setiap Kegiatan dijealskan pada table
dibawah ini.
Tabel 9. Capaian Agenda Aktualisasi pada Setiap Kegiatan
37
tinggi
5 Melakukan Tersedianya rekam medik 1. Dukungan mentor
Pencatatan secara manual dan coach
Rekam Medik 2. Motivasi yang
tinggi
3. Bantuan dari
rekan kerja
6 Pemberian Terapi Tercatatnya terapi di 1. Dukungan mentor
rekam medik dan coach
2. Motivasi yang
tinggi
3. Kooperasi pasien
4. Bantuan dari
rekan kerja
7 Melakukan Tersedianya materi 1. Dukungan mentor
Penyuluhan cara penyuluhan berupa dan coach
Mencuci Tangan PowerPoint dan leaflet 2. Motivasi yang
di Sekolah Dasar tinggi
3. Dukungan
Kepala Sekolah
dan guru-guru SD
Negeri I
Kotamobagu
4. Adanya
partisipasi siswa-
siswi SD Negeri I
Kotamobagu
38
BAB IV
STRATEGI PEMBIMBINGAN
39
4 24 – 08 - Pembuatan Resep yang Tatap Muka
2015 resep diberikan pada
pasien
5 19 – 08 – Melakukan Tersedianya rekam Tatap Muka
2015 pencatatan medik secara
rekam medik manual
6 19 – 08 – Pemberian Tercatatnya terapi Tatap Muka
2015 terapi di rekam medik
7 21 – 08 - Melakukan Tersedianya materi Tatap Muka
2015 penyuluhan penyuluhan berupa
cara mencuci PowerPoint dan
tangan di leaflet
sekolah dasar
40
B. Pembimbingan dengan Mentor
Pembimbingan yang dilakukan bersama dengan mentor pada setiap
kegiatan aktualisasi dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 11. Pembimbingan dengan Mentor
Nama Peserta : dr. Grace Mariani Repi
Instansi : RSUD Kabupaten Minahasa Selatan
Tempat Aktualisasi : RSUD Kabupaten Minahasa Selatan
No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor
1 15 – 02 – Melakukan Foto, tercatatnya
2016 anamnesa data anamnesa dan
dan pemeriksaan fisik
pemeriksaan di rekam medik
fisik pada
pasien
2 23 – 02 – Membuat Foto, formulir
2016 formulir permintaan
permintaan pemeriksaan
pemeriksaan penunjang
penunjang
3 16 – 02 – Menegakkan Foto, tercatatnya
2016 diagnosa data diagnosa di
rekam medik
4 16 – 02 - Pembuatan Resep yang
2016 resep diberikan pada
pasien
5 15 – 02 – Melakukan Foto, tersedianya
2016 pencatatan rekam medik
rekam medik secara manual
6 16 – 02 – Pemberian Tercatatnya terapi
2016 terapi di rekam medik
41
7 17 – 02 - Visite pasien Foto, tercatatnya
2016 rawat inap data observasi
perkembangan
pasien di rekam
medik
8 15 – 02 - Pemeriksaan Foto, rekam medis,
2016 kesehatan surat keterangan
untuk berbadan sehat
kepentingan
pembuatan
SKBS
9 17 – 02 - Memberikan Foto, rekam medis,
2016 Rujukan surat rujukan
42
Kendala yang terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta strategi
untuk mengatasi kendala tersebut dijelaskan pada table dibawah ini.
Tabel 12. Kendala dan Strategi mengatasinya
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktualisasi nilai-nilai dasar ialah suatu proses membentuk ASN untuk
menerapkan nilai dasar profesi PNS sebagai prinsip dalam melaksanakan
tugas dan fungsi masing-masing jabatan. Aktualisasi nilai dasar profesi PNS
meningkatkan mutu pelayanan publik yang professional.
B. Rekomendasi
Nilai-nilai dasar profesi PNS harus selalu diingatkan kepada seluruh Pegawai
Negeri Sipil, sehingga bukan hanya yang baru selesai mengikuti Diklat
Prajabatan yang menerapkan di lingkungan kerja. Peningkatan
profesionalisme kerja meningkatkan efektifitas pelayanan publik.
44
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
a. DeskripsiKondisiUmum
b. TujuanAktualisasi
a. PelaksanaanKegiatan
b. Capaian Agenda AKtualisasidanAnalisis Dampak
a. PembimbinganDengan Coach
b. PembimbinganDengan Mentor
c. KendaladanStrategiMengatasinya power point
a. Kesimpulan
b. Rekomendasi
DaftarPustaka
Lampiran
45
1. pembimbingan dengan coach
46