Anda di halaman 1dari 9

Makalah

“Bencana Banjir”

Disusun Oleh:

1. Bimbi Wahyu A (1520046)


2. Indah Puspitasari (1520058)
3. Nadya Ulfa ( 1520063)
4. Nanang Eko Putra R (1520064)

Prodi S1 Keperawatan STIKes Kepanjen


Tahun ajaran 2015/2016
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana banjir termasuk bencana alam yang hampir pasti terjadi


pada setiap datangnya musim penghujan. Hampir suluruh negara di dunia
mengalami masalah banjir , tidak terkecuali di negara-negara yang telah
maju sekalipun. Seperti yang terjadi di kecamatan purwodadi, banjir
terjadi akibat limpasan air sungai bogowoto yang menggenangi tambak
udang sehingga mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Banyak upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah untuk mengantisipasi
bencana banjir, yang melibatkan berbagai sektor terkait, tetapi kejadian
banjir tersebut masih tejadi dalam setiap tahun.
Kejadian banjir seperti di atas diartikan sebagai banjir limpasan
(discharge overland flow) atau di kalangan umu di kenal dengan istilah
banjir kiriman, karena tipe banjir ini berasal dari aliran limpasan
permukaan yang merupakan bagian dari hujan yang mengalir di
permukaan tanah sebelum masuk ke sistem sungai. Dalam kondisi bio-
geofisikal dan curah hujan yang khusus/unik banjir limpasan ini dapat
membentukbanjir bandang(flash flood).
Banjir disebabkan oleh beberapa faktor , yaitu faktor hujan, faktor
hancurnya retensi daerah aliran sungai (DAS), faktor kesalahan
perencanaan pembangunan alur sungai , faktor pendangkalan sungai dan
faktor kesalahan tata wilayah dan pembangunan sarana dan prasarana.
Beberapa daerah di indonesia mengalami peningkatan jumlah populasi
manusia karena adanya daya pikat yang dapat mempengaruhi manusia
untuk pindah dari desa ke kota. Lahan-lahan yang sebenarnya untuk
daerah preservasi dan konservasi untuk menjaga keseimbangan
lingkungan setempat diambil alih untuk pemukiman, pabrik-pabrik,
industri, dan lainnya.
Dalam kaitannya dengan siklus hidrologi memperlihatkan bahwa
karakteristik tanah pedesaan mampu mengendalikan proses sirkulasi hujan
secara alamiah, karena daya dukung kemampuan tanah terhadap
resapannya, berbeda dengan penggunaan tanah di perkotaan , karena
padatnya bangunan pancang dan beton, hingga menyebabkan pengaturan
air secara lamiah relatif terganggu dan dicirikan oleh besaran laju limpasan
air, bahkan karena kurang mampunya daya tampung aliran (saluran
drainase dan bandan sungai), sering menyebabkan genangan(banjir).
1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dapat di simpulkan


rumusan malasah pada makalah ini sebagai berikut ;

1. Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya banjir ?


2. Faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan banjir ?
3. Apa sajakah dampak bencana banjir yang terjadi di daerah rawan
banjir ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan definisi Banjir


2. Mengetahui jenis –jenis banjir
3. Menjelaskan cara pencegahan terjadinya banjir
4. Menjelaskan cara mengatasi bencana banjir
5. Menjelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya banjir
6. Menjelaskan dampak bencana banjir yang terjadi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Banjir

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir


adalah berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu dapat terjadi
sebab jumlah air yang ada dinau, sungai ataupun daerah aliran air lainnya yang
melebihi kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan
sehingga menjadi meluber, dimata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir
merupakan hal yang negatif. hal ini karena banjir selalu berkaitan dengan hal-hal
yang merugikan sehingga dapat disebut juga dengan bencana alam. Banjir dapat
menyebabkan kerusakan parah khususnya pada daerah yang padat penduduk yang
berada di bantaran sungai atau daerah daerah yang terkena banjir periodik.
Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air
yang berlebihan merendam suatu saratan. Meski kerusakan yang dapat
diakibatkan bencana banjir dapat dihindari dengan cara pindah menjauh dari
danau, sungai, atau aliran air lainnya, orang-orang akan tetap menetap serta
bekerja dekat dengan daerah aliran air tersebut guna mencari nafkah dan juaga
memanfaatkan biaya murah. Manusia masih terus menetap di wilayah yang rawan
banjir tersebut merupakan sebuah bukti bahwa nilai menetap di wilayah yang
rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya kerusakan akibat bencana
banjir periodik.

2.2 Jenis Jenis Banjir

a) Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air
dikarenakan meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang
lainnya sehingga menyebabkan air tersebut naik menggenangi daratan.
Biasanya banjir air disebabkan karen hujan yang terjadi secara terus-
menerus sehingga mengakibatkan aliran air tersebut tidak dapat menampung
air yang berlebihan.

b) Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga
lumpur.banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan
banjir air biasa, hal ini karena akan sulit untuk menyelamatkan diri.
Biasanya banjir tersebut dapat menghanyutkan pohon yang berukuran besar
sehingga dapat merusak permukiman warga yang terkena banjir bandang
tersebut.
c) Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun
lumpur tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat menggenangi
daratan. Lumpur tersebut terkadang memiliki kandungan baham serta gas
kimia berbahaya.

d) Banjir Rob (Laut Pasang)


Banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air
laut. Banjir rob pada umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang
air laut pada umumnya akan menahan air sungai yang menumpuk, hingga
dapatmenjebol sebuah tanggul dan menggenangi daratan.

e) Banjir Cileunang
Banjir cileunang merupakan salah satu macam-macam banjir.
Pengertian banjir cileunang ialah suatu banjir yang mirip dengan banjir air
akan tetapi banjir tersebut dikarenakan hujan yang sangatlah deras dan
mempunyai debit air yang banyak.

f) Banjir Lahar
Banjir lahan adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung
berapi masih aktif saat meletus atau mengalami erupi, dari proses erupsi
tersebut gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang dapat menyebar ke
lingkungan di sekitarnya

2.3 Cara Mengatasi dan Pencegahan Bencana Bnjir

Mencegah dan menanggulangi banjir tidak dapat dilakukan oleh


pemerintah saja atau perorangan, dibutuhkan komitmen dan kerja sama
berbagai pihak untuk menghindari bencana banjir. Ada beberapa tindakan
untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:

1. Membuang sampah pada tempatnya


2. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
3. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di
desa
4. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan atau
program penghijauan daerah hulu sungai
5. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan
6. Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta
daerah yang banjir.
7. Membuat lubang Biopori
2.4 Faktor-Faktor Penyebab Banjir
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penyebab terjadinya banjir
ialah :
a. Sungai
 Lama : endapan dari hujan atau pencairan salju cepat
melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras
monsun, hurikan atau depresi tropis, angin luar dan hujan
panas yang mempengaruhi salju, rintangan drainase tidak
terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat
mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
 Cepat : termasuk banjir bandang akibat curah hujan
konvektif(badai petir besar) atau pelepasan mendadak
endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah
longsor, atau glester.
b. Muara
 Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang
diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis
atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
c. Pantai
 Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti
tsunami atau hurikan. Banjir badai akibat siklon tropis atau
siklon ekstratropis.
d. Peristiwa alam
 Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya
bendungan atau bencana lain seperti gempa bumi dan
letusan gunung berapi.
e. Manusia
 Kerusakan akibat aktivitas manusia, baik disengaja atau
tidak merusak keseimbangan alam.
f. Lumpur
 Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama
dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di
tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan
dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar
sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai
mencapai daerah berpenghuni.
g. Lainnya
 Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap
air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan
cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
 Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
 Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri
wilayah perkotaan dan perdesaan rendah, umumnya
mengakibatkan kerusakan besar.

Secara umum penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut;

1. Penebangan hutan secara liar tanpa disertai dengan reboisasi


2. Pendangkalan sungai akibat sampah
3. Pembangunan atau perluasan industri
4. Permukiman dibantaran sungai atau aliran air
5. Membuang sampah sembarangan
6. Dataran rendah
7. Curah hujan yang tinggi
8. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
9. Salah sistem kelola tata ruang
10. Penebangan pohon dikota

2.5 Dampak Bencana Banjir

Bencana banjir yang terjadi di indonesia menimbulkan dampak yang


sangat merugikan, baik kerugian yang bersifat materi mauoun kerugian yang
bersifat psikologis. Adapun efek atau akibat banjir yang terjadi di indonesia
adalah:

Primer

 Kerusakan fisik :mampu merusak berbagai jenis struktur ,


termasuk jembatan , mobil, bangunan, sistem selokan bawah
tanah, jalan raya, dan kanal.

Sekunder

 Persediaan air-kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka


 Penyakit- kondisi tidak higenis. Penyebaran penyakit bawaan air
 Pertanian dan persediaan makanan –kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat
sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi
menambah mineral tanah setempat.
 Pepohonan-spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak
bisa bernafas.
 Trasportasi- jalur transportasi rusak, sulit mengirim bantuan
darurat kepada orang orang yang terkena musibah banjir.

Tersier Atau Jangka Panjang

Ekonomi : kesulitan ekonomi karena kerusakan permukiman yang


terjadi akibat banjir, dalam sector pariwisata, menurunnya minat
wasatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang
mendorong kenaikan harga makanan dan lain-lain

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Banjir adalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang
sering terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim huja dengan
intensitas yang sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir
terutama pada daerah sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari
sungai pun terkadang terkena musibah banjir juga jika curah hujan tinggi
dan sungai tidak sanggup untuk menampung banyaknya air hujan.

Bencan banjir yang selama ini sering terjadi di indonesia selama ini
tidak semata-mata disebabkan oleh alam, namun juga disebabkan oleh
perilaku manusia itu sendiri. Dengan demikian, maka seluruh lapisan
masyarakat yang ada di indonesia serta pemerintah harus bersama-sama
mencegah agar bencana banjir tidak semakin parah, dan pada akhirnya
indonesia bebas dari banjir.

3.2 SARAN

Banjir merupakan salah satu fenomena bencala alam yang


disebabkan terlalu banyaknya air, banjir bisa dicegah dengan cara
sederhana diantaranya, menjaga kebersihan terutama di area sungai,
membuat gorong-gorong dan lain-lain, perlu di ingatkan bahwa peran
manusia sangat berpengaruh pada hal tersebut, serta kerja sam pihak yang
terlibat untuk mengantisipasi bencana banjir.
Bencana banjir yang selama ini terjadi di indonesia telah membawa
kerugian yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir
adalah hal yang mutlak yang harus di lakukan oleh seluruh warga negara
indonesia guna mencegah dan meminimalkan dampak yang akan terjadi
akibat bencana banjir.

Adapun hal-hal yang harus kita lakukan untuk mencegah bencana


banjir adalah menghentikan penebangan hutan secara liar tanpa disertai
dengan reboisasi, mencegah terjadinya pendangkalan sungai, tidak
membuang sampah sembarangan termasuk dialiran sungai, membuat
saluran air yang memadai, membuat tanggul yang baik.

Anda mungkin juga menyukai