Anda di halaman 1dari 10

Kunci jawaban soal UAS M.

K Evaluasi Pembelajan Seni

1. Manfaat evaluasi menempati posisi yang sangat strategis dalam proses belajar

mengajar ( PBM) karena berbagai masukan dalam proses evaluasi tersebut

dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan berbagai

komponen yang terdapat dalam suatu PBM. Sedekimikian pentingnya evaluasi

ini sehingga tidak ada satu usahapun untuk memperbaiki mutu PBM yang

dapat dilakukan dengan baik tanpa disertai langkah evaluasi. Minimal ada tiga

manfaat evaluasi dalam PBM, yaitu :

1. Memahami Sesuatu

2. Membuat Keputusan

3. Meningkatkan Kualitas PBM

2. Yang dapat menjadi objek evaluasi antara lain :

a. masukan input terdiri dari komponen siawa, bagaimana entry behavior

yang dimiliki sebelumnya oleh siswa .

b. materi, apakah bahan ajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran ini

cukup relavan dan mutakhir atau Uptodate.

c. Sarana, apakah ruang kelas cukup memadai, apakah bahan – bahan dan

alat alat praktikum / praktek cukup / sudah tersedia.

d. Guru pengajar, apakah sudah memahami tugas dan kewajiban mereka

dalam mata pelajaran ini.

e. Kurikulum, apakah isi garis- garis besar Progam pengajaran tidak perlu

direvisi, ditinjau ulang

f. Strategi Pengajaran, apakah yang paling cocok untuk mata pelajaran ini.
3. Dua hal utama yang mempengaruhi Kualitas penilaian yaitu,

a. Kualitas Instrumen

Menentukan kualitas hasil penilaian, instrument yang digunkan harus

andal (Reliabel), memberikan data yang sahih (Valid) dan tidak

mengandung kesalahan. Keandalan dapat diartikan sebagai keajegan atau

kestabilan hasil pengukuran. Instrumen yang andal adalah instrument yang

mampu membuahkan hasil pengukuran yang stabil artinya suatu intrumen

dikatakan memiliki keandalan tinggi saat digunakan untuk mengukur hal

yang sama pada waktu berbeda hasilnya sama atau mendekati sama..

b. Kualitas cara penilaian

Karena sebaik apapun instrument yang digunakan, hasil yang tidak akan

tepat dan cermat saat dilakukan secara serampngan cara penilaian ini

mencakup keadaan penilai (Guru) keadaan subyek yang dinilai (siswa)

cara melakukan penilaian dan kondisi penilaian penilaian dilakukan secara

berencana, berthap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran

perkembanagan hasil belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya.

4. Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam menilai hasil belajar siswa pada

kelompok mata pelajaran estetika :

a. Pertama, Penilaian Pendidikan di tujukan untuk menilai hasil belajar

siswa secara menyeluruh, mencakup aspek efektif, psikomotorik, dan

kognitif informasi hasil belajar yang menyeluruh menuntut berbagai

bentuk sajian yaitu berupa angka prestasi, kategorisasi dan yang terpenting

deskripsi naratif sesuai dengan aspek yang dinilai.


b. Kedua, Hasil penilaian pendidikan dapat dipergunakan untuk menentukan

pendapatan kompetensi dapat digunakan untuk menentukan pencapean

kompetensi dan melakukan pembinaan dan pembimbingan pribadi siswa.

c. Ketiga, Penilaian oleh guru terutama di tujukan untuk pembinaan prestasi

dan pengembangan potensi siswa misalnya dari kurang berminat terhadap

mata pelajaran pendidikan seni, dimotivasi agar lebih berminat

d. Keempat, untuk mendapat data yang dapat dipercaya sebagai dasar

pengambilan keputusan, perlu digunakan banyak teknik penilaian yang

dilakukan secara berulang dan berkesinambungan.

5. Cakupan penilaian dalam mata pelajaran seni terhadap kompetensi apresiasi

seni budaya dan kompetensi kreasi atau apresiasi seni budaya terdiri atas :

1) Penilaian Proses Apresiasi seni budaya

Penilaian Proses Apresiasi seni budaya dimaksut untuk mendapatkan

informasi tentang kemampuan siswa dalam mencerap dan menanggapi

gejala keindahan, dengan cara membuat kondisi dan suasana

memungkinkan kompetensi tersebut teramati, seperti membuat pameran,

pertunjukan, perpormance

2) Penilaian Laporan Apresiasi budaya

Penilaian tidak secara langsung, guru hanya menugaskan membuat laporan

berdasarkan pengamatan, siswa mencerap dan menanggapi kualitas

keindahan dari karya seni yang diamati, dipamerkan atau dipertunjukan

atau dipagelarkan.
Kunci jawaban soal UAS M.K Bahasa Indonesia

1. Keterampilan berbahasa meliputi 4 jenis keterampilan yaitu keterampilan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Manfaat keterampilan berbahasa dalam kehidupan manusia sehari – hari

diperlukan dalam berkomunikasi, dalam berinteraksi dalam masyarakat.

Apabila tidak memiliki kemampuan berbahasa, kita tidak dapat

mengungkapkan pikiran, mengeksprisikan perasaan, dan tidak dapat

menyampaikan laporan fakta – fakta yang diamati, dan sebaliknya kita tidak

dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaiakan

oleh orang kepada kita. Banyak profesi dalam kehidupan bermasyarakat yang

keberhasilannya antara lain bergantung pada tingkat keterampilan berbahasa

yang dimiliki seseorang seperti profesi sebagai manajer, jaksa, pengacara,

guru atau wartawan.

2. Gambaran bagaimana situasi atau proses komunikasi itu berlangsung berikut :

Pengirim Penerima

Pesan Encoding lambang Lambang Decoding Pesan

 Penyajian Bunyi/ Bunyi/ . Pembacaan Sandi


 Pengkodean Tulisan Tulisan . Penafsiran

Si Pengirim Pesan aktif memilih pesan yang akan disampaikan,

memformulasikannya dalam wujud lambang – lambang berupa bunyi/tulisan

disebut proses encoding kemudian lambang – lambang berupa bunyi/tulisan

disampaikan kepada penerima. Selanjutnya sipenerima pesan aktif


menerjemahkan lambang – lambang berupa bunyi / tulisan tersebut menjadi

makna sehingga pesan tersebut dapat diterima secara utuh yang disebut

proses decoding.

3. Pengertian dan perbedaan dari mendengar – mendengarkan – menyimak

adalah mendengar adalah kemampuan memahami bahasa lisan, bersifat

reseptif, menangkap bunyi – bunyi bahasa oleh indera pendengaran.

Mendengarkan sudah lebih dari mendengar bunyi – bunyi bahasa tetapi sudah

berusaha untuk lebih memperhatikan apa makna yang di dengar. Menyimak

tingkatannya lebih tinggi dari mendengarkan karena sudah berusaha

menafsirkan apa yang didengar dan memahaminya untuk kemudian merespon

atau memberi tanggapan.

4. Kegiatan membaca pada dasarnya ada dua jenis kegitan, yaitu membaca dalam

hati dan membaca bersuara.

Membaca dalam hati yaitu kegiatan membaca yang hanya mengandalkan

kemampuan visual, pemahaman serta ingatan dalam menghadapi bacaan tenpa

mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir.

Membaca bersuara merupakan kegiatan membaca yang dilakukan dengan

melafatkan setiap kata, kelompok kota, dan kalimat dari bacaan yang dihadapi

membaca dalam hati dapat dibedakan atas dua jenis kegiatan yaitu membaca

ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif adalah membaca survey,

membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal membaca intensif yaitu

membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa membaca memindai =

Membaca Scaning, Membaca Skiming


5. Keterampilan berbicara anatara lain :

a. Berdialok adalah pertukan pikiran atau pendapat mengenai suatu topik

tertentu antara dua orang atau lebih. Fungsi utama berdialog adalah

bertukar pikiran, mencapai mufakat atau merundingkan sesuatu masalah

berdialog dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti bertelepon,

bercakap – cakap, Tanya jawab, wawancara, diskusi, musyawarah, debat,

dan symposium.

b. Berargumentasi adalah suatu proses komunikasi untuk menyampaikan

argumentasi karena harus mempertahankan pendapat, yaitu debat. Setiap

pihak yang berdebat akan mengajukan argumentasinya dengan

memberikan alas an tertentu agar pihak lawan atau peserta menjadi yakin

dan berpihak serta setuju terhadap pendapat – pendapatnya

c. Bercerita atau mendongeng yang bermanfaat dapat dijalin hubungan yang

akrab, memberikan hiburan, mengajarkan kebenaran, dan memberikan

keteladanan agar pendongen dapat berhasil dengan bail, ia harus dapat

menghidupkan cerita, artinya harus dapat membangkitkan daya imajinasi

daya imajinasi anak. Pendongeng mempersiapkan diri dengan cara

memahami pendengar (audiens) menguasai materi cerita, menguasai olah

suara, menguasai berbagai macam karakter, luwes dalam berolah tubuh,

dan menjaga daya tahan tubuh.

d. Pidato termasuk komunikasi lisan yang dapat dilakukan dengan cara

impromptu ( serta merta ), menghapal, metode naskah, dan ekstemporan.

Pidato yang baik memerlukan latihan meliputi ekspresi mimic, nada


bicara, intonasi, dan waktu. Biasanya pidato bertujuan untuk mendorong (

memotivasi), menyakinkan, memberitahukan, dan menyenangkan pidato

sendiri lebih mengutamakan kemapuan seseorang berbicara untuk

mempengaruhi pendengar atau khalayak ramai.


Kunci jawaban soal UAS M.K belajar dan pembelajaran seni

1. Pengertian dan perbedaan antara belajar, mengajar, dan pembelajaran adalah

belajar adalah aktivitas untuk memperoleh pengetahuan, suatu proses orang

memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap mengajar diartikan

sebagai suatu keadaan atau suatu aktifitas untuk menciptakan suatu situasi

yang mampu mendorong siswa untuk belajar.

Pembelajaran atau instruction adalah sebagai sistem yang bertujuan untuk

membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang

dirancang disusun sedekimian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi

terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

2. Perubahan tingkah laku yang terjadi secara sadar, kontinyu dan fungsional,

bersifat positif dan aktif serta tidak bersifat sementara. Perubahan tingkah laku

yang terjadi dalam pembelajaran yang merupakan proses interaksi antara

siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu kondisi yang sengaja di

ciptakan agar terjadi perubahan tingkah laku, perubahan yang mencakup

seluruh aspek tingkah laku.

Perubahan yang terjadi secara sadar apabila seseorang yang belajar menyadari

terjadinya perubahan dalam dirinya, seperti merasa bertambah pengetahuan,

kecakapan, keterampilan, dan sebagainya.

Perubahan Bersifat kontinyu dan fungsional adalah perubahan secara terus

menerus, satu perubahan menyebabkan perubahan berikutnya atau perubahan

lainnya. Perubahan positif adalah perubahan kearah yang lebih baik secara

kualitas. Perubahan aktif terjadi bila ada dorongan dari dalam dirinya sendiri,
ada motivasi untuk berbuat, termasuk dalam pembelajaran perubahan tidak

bersifat sementara artinya proses pembelajaran berdampak pada kemampuan

yang menetap

3. Potensi Kreatif siswa dapat di tumbuhkembangkan bila dalam proses

pembelajaran seni disekolah selalu berpegang pada tiga prinsip yaitu pertama,

pembelajaran seni disekolah harus memberikan kebabasan kepada diri siswa

untuk mengolah potensi kreatifnya. Dapat dilakukan melalui pendekatan

pembelajaran dan strategi pembelajaran tertentu. Kedua, pembelajaran seni di

sekolah harus dapat memperluas pergaulan dan komunikasi siswa dengan

lingkunganya yang bermakna seperti materi pembelajaran, peristiwa budaya,

struktur masyarakat, memberikan kebebasan kerapresiasi dan berkreasi.

Ketiga, Pembelajaran seni disekolah hendaknya dilakukan dengan cara yang

menyenangkan (Joyfull Laerning) dan dalam suasana yang bebas tampa

tekanan, dilandasi rasa senang dan bebas berkreasi akan menumbukan

kenikmatan dalam belajar untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman

baru.

4. Kegiatan pembelajaran seni berkaitan dengan hakekat pendidikan seni kenapa

pendekantan pendidikan seni, Konsep pendekatan pendidikan seni yang ada di

Indonesia adalah seni dalam pendidikan (ART In Education) tujuan

pendidikan ini berupa pewarisan keteramilan atau kemahiran berkesenian dn

mencetak bakal calon seniman atau pelaku seni yang professional menurut

cabang seni atau bidang seni yang diminati ( Misal disanggar atau sekolah ke

jurusan)
Pendidikan melalui seni ( education Throgh ART) tujuan pendidikan seni

disekolah umum adalah untuk memberikan pengalaman berkesenian kepada

siswa untuk membantu pengembangan potensi yang dimilikinya seperti

kecerdasan emosional, agar seimbang dengan potensi kecerdasan

intelektualnya jadi tujuan pendidikan seni diberikan di sekolah untuk

mencapai tujuan pendidikan umum yaitu membentuk manusia seutuhnya.

5. Model pembelajaran dan metode pembelajaran mendukung keberhasilan

proses pembelaajaran kemampuan yang harus dimiliki oleh guru contoh

Model pembelajaran : Examples Non Example, picture and picture, Numbered

heads together, cooperative scrip, jigsaw, studens teams-achievermen

divisions( STAD) Contoh metode mengajar (intruksional) metode ceramah,

metode demonstrasi dan eksperimen, metode Tanya jawab, metode

penampilan, metode didkusi, metode studi mandiri.

Anda mungkin juga menyukai