Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN
PELAYANAN OPERASI KATARAK

BIDANG P2P
SEKSI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN
KESEHATAN JIWA

Jln Raya Tuapejat Km. 4 Tuapejat Sipora


DINAS KESEHATAN KAB. KEPULAUAN MENTAWAI
TAHUN ANGGARAN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karuniaNya sehingga Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dapat kami susun dan diselesaikan untuk
kegiatan Pelayanan Operasi Katarak dalam rangka Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Miskin.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan ini merupakan acuan ataupun pedoman untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku guna untuk mendukung kegiatan
Pelayanan Operasi Katarak Tahun Anggaran 2017, agar dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Pelaksanaan kegiatan Pelayanan Operasi Katarak tersebut harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana, sehingga pada saat melaksanakan kegiatan
dapat dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan tepat guna, agar terwujud dan tercapai
tujuan dengan baik.
Akhir kata semoga dengan dibuatnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, maka kegiatan
dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Tuapejat, Januari 2017


Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)

Jonni Asri, SKM, MKM


NIP. 196202251989031003
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STRUKTUR ORGANISASI
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
NAMA SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Urusan Pemerintah : Wajib
Program : Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Nama Kegiatan : Pelayanan Operasi Katarak
Lokasi Kegiatan : Kabupaten Kepulauan Mentawai

PENGGUNA ANGGARAN (PA)


Nama : Lahmuddin,SKM.S.IP
Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan
Alamat : Jalan Raya Tuapejat KM.4

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)


Nama : Jonni Asri, SKM, MKM
Jabatan : Kepala Bidang P2P
Alamat : Jalan Raya Tuapejat KM.4

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)


Nama : dr. Tony Ruslim
Jabatan : Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian PTM dan Kesehatan Jiwa
Alamat : Jalan Raya Tuapejat KM.4

STAFF PENGELOLA KEGIATAN


Nama : Kristina Simamora, Amd Keb
Jabatan : Staf Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Alamat : Jalan Raya Tuapejat KM.4

Nomor DPA : .02.01.16.18.52


Tanggal Penerbitan : 01 Januari 2015
Jumlah Pagu Anggaran : 50,000,000,-
Tahun Anggaran : 2017
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai
UNIT ESELON II/SATKER : Dinas Kesehatan kabupaten Kepulauan Mentawai
Satuan Kerja : Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai
Program : Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Hasil (Outcome) : - Teroperasinya 30 orang penderita katarak atau penyakit
mata lainnya.
- Meningkatnya produktivitas masyarakat yang telah
dioperasi matanya, sehingga berefek kepada peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
Kegiatan : Pelayanan Operasi Katarak.
Indikator Kinerja Kegiatan
- Capaian Program : - Terlaksananya operasi mata terhadap 30 orang penderita
penyakit katarak atau penyakit mata lainnya.
- Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Volume : 1 (satu) laporan
STRUKTUR ORGANISASI

PENGGUNA ANGGARAN (PA)

LAHMUDDIN,SKM,S.IP
NIP. 197704232000121001

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


BENDAHARA PENGELUARAN
(KPA)

Jonni Asri, SKM, MKM DASMAN


NIP. 196202251989031003 NIP. 197815151998031002

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS


KEGIATAN (PPTK)

dr. Tony Ruslim


NIP. 197909182008021001

STAF PENGELOLA KEGIATAN

Kristina Simamora, Amd Keb


NIP. 198004262006042008
Mata adalah indera yang menjadi garda kedepan alur jalur informasi utama dalam kehidupan
sehari-hari sejak dilahirkan sampai usia tua. Berdasarkan data global mengenai gangguan penglihatan
yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO), saat ini
diperkirakan sebanyak 180 juta orang di dunia yang mengalami gangguan penglihatan, 40-45 juta
diantaranya buta, 9 diantara 10 dari mereka yang mengalami gangguan penglihatan dan kebutaan
tinggal di negara berkembang. Dari jumlah tersebut diperoleh fakta bahwa 80% penyebab kebutaan dan
gangguan penglihatan dapat dicegah atau ditangani dan 50% dari kebutaan disebabkan oleh katarak.
Berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik, jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia pada tahun 2025
akan mengalami peningkatan sebesar 414% dibandingkan keadaan pada tahun 1990. Sedangkan di
Sumatera Barat, data menurut Riskesdas 2007, kebutaan akibat provinsi antara 0,8-1,9 persen dari
jumlah penduduk, dimana salah satu kabupaten yang tertinggi proporsinya adalah Kabupaten Kepulauan
Mentawai dengan proporsi 1,9%. Untuk itu, perlu ditingkatkan upaya penanggulangan kebutaan secara
aktif dan berkesinambungan karena kebutaan bukan hanya mengganggu produktivitas dan mobilitas
penderitanya, tetapi juga menimbulkan dampak sosial ekonomi bagi lingkungan, keluarga, masyarakat,
dan negara.
Katarak adalah bagian keruh pada lensa mata yang biasanya bening dan akan mengaburkan
penglihatan. Penyebab katarak belum diketahui secara pasti. Seiring bertambahnya usia, protein yang
membentuk lensa mata akan berubah, termasuk kandungan airnya. Inilah yang memungkinkan lensa
mata yang tadinya bening berubah menjadi keruh.
Faktor risiko terkena katarak :
 Mata yang terpajan sinar matahari dalam waktu yang lama
 Penyakit-penyakit tertentu, misalnya diabetes atau peradangan pada bagian tengah mata
jangka panjang
 Pernah mengalami cedera pada mata
 Memiliki riwayat katarak dalam keluarga
 Pola makan yang tidak sehat dan kekurangan vitamin
 Merokok
Pterigium adalah kondisi mata yang ditandai dengan tumbuhnya selaput yang menutupi bagian
putih pada bola mata. Penyakit ini jarang menyebabkan komplikasi yang berbahaya tetapi jika terus
tumbuh dan tidak ditangani, pterigium bisa menyebar sampai ke kornea mata sehingga mengganggu
penglihatan penderitanya. Bisa disertai gejala-gejala lain meliputi :
 Mata merah, iritasi, gatal atau perih pada mata
 Mata terasa mengganjal
 Pandangan samar atau kabur.
Penyebab pterigium belum diketahui secara pasti, tetapi kondisi ini lebih banyak terjadi pada
mereka yang sering melakukan aktivitas di luar ruangan. Pajanan sinar matahari, debu, asap serta
angin diduga berpotensi meningkatkan risiko pterigium.
Berdasarkan hal diatas, kami berencana akan mengadakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
berupa kegiatan Pelayanan operasi katarak dan pterigium gratis buat masyarakat, khususnya di
Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas dan mobilitas
penderita sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah : meningkatkan produktivitas dan mobilitas penderita
katarak/penyakit mata lainnya sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tujuan :
- Terlaksananya kegiatan pelayanan operasi katarak dengan baik.
- Membantu masyarakat Mentawai, khususnya masyarakat yang tidak mampu yang terkena
penyakit tersebut diatas sehingga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat tersebut.

III. SASARAN
Masyarakat penderita penyakit katarak matur atau pterigium grade 3-4 sebanyak 30 orang..

IV. TATA PENYELENGGARAAN


Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak direncanakan pada tanggal 5 Mei 2017, dimana Tim Medis
dan Paramedis didatangkan dari UPTD. Balai Kesehatan Indera Masyarakat Provinsi Sumbar.
Sebelumnya dilakukan skrining penderita dimana disini yang dimaksud adalah penderita katarak matur
dan pterigium grade 3-4. Operasi dilakukan terhadap 5 orang penderita katarak matur dan 25 orang
penderita pterigium grade 3-4.
V. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan Pelayanan Operasi Katarak berupa :
- Skrining penderita oleh Puskesmas yang berlokasi dekat dengan Kabupaten (Puskesmas
Mapadeggat dan Puskesmas Sioban).
- Dilakukan pendataan penderita katarak dan pterigium yang masuk kategori operasi oleh tim
puskesmas.
- Pasien yang disarankan operasi dipersiapkan dan didampingi oleh 1 orang pendamping dari
pihak keluarga pasien serta diberikan edukasi mengenai operasi yang akan dilakukan termasuk
hal-hal yang harus dipersiapkan sebelum operasi seperti kebersihan diri dan sebagainya.

VI. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini adalah : terlaksananya Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak di
Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam rangka pelayanan kesehatan penduduk miskin serta
tertanganinya penderita katarak dan pterigium dengan jumlah total sebanyak 30 orang.

VII. TEMPAT DAN JADWAL PELAKSANAAN


Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak ini akan diselenggarakan selama 1 (Satu) hari pada tanggal
5 Mei 2017 di RSUD Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai.

VIII. ALOKASI DANA


Kegiatan Pelayanan Operasi Katarak ini bersumber pada DPA OPD Dinas Kesehatan Kabupaten
Kepulauan Mentawai Nomor 1.02.1.02.01.24.01 tahun anggaran 2017.
Dengan perincian sebagai berikut :
- Pembelian Belanja Bahan Obat-Obatan : Rp. 20,400,000,-
- Bantuan Transportasi dan Akomodasi Pasien dan Pendamping : Rp. 12,000,000,-
- Belanja makan minum pasien dan pendamping : Rp.2,400,000,-
- Belanja cetak spanduk : Rp. 660,000,-
TOTAL : Rp.35,460,000-
IX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, dengan harapan dapat digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan

Tuapejat, Januari 2017


Kuasa Pengguna Anggaran

Jonni Asri, SKM, MKM


NIP.196202251989031003

Anda mungkin juga menyukai