01 GDL Sriwahyuni 1118 1 Skripsi 9 PDF
01 GDL Sriwahyuni 1118 1 Skripsi 9 PDF
SKRIPSI
Oleh :
Sri Wahyuni
ST.13069
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah serta
karuniaNya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Lansia Di Posyandu Lansia
Desa Krandegan Kabupaten Wonogiri”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa
adanya bimbingan dan dukungan maka kurang sempurna penyelesaian skripsi ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si. selaku ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns., M.Kep., selaku Kepala Program Studi
S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan
banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Pembimbing Utama
yang telah memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Alfyana Nadya Rachmawati, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Pembimbing
Pendamping yang telah memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Posyandu Lansia Desa Krandegan Kabupaten Wonogiri yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
6. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta yang telah membantu penulis.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu dalam penyusunan
skripsi ini.
iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak. Semoga
penelitian ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
vi
2.1.5. Posyandu ................................................................. 26
2.3.Kerangka Teori.................................................................... 33
2.5.Hipotesis.............................................................................. 34
vii
BAB V PEMBAHASAN
Wonogiri ............................................................................. 51
6.1.Simpulan ............................................................................. 54
6.2.Saran .................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
............................................................................................. 47
Tabel 4.3 Tekanan Darah Lansia Sebelum dan Sesudah Senam Hiper
tensi ..................................................................................... 47
ix
DAFTAR GAMBAR
Hipertensi ............................................................................ 19
Gambar 2.5 Gambar Peregangan Otot Bagian Bawah dan Otot Hamstring
Senam Hipertensi................................................................ 22
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Keterangan
Lampiran
Wonogiri
Krandegan
xi
Lampiran 15 Permohonan Menjadi Observer Pendamping Penelitian
xii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2015
Sri Wahyuni
Abstrak
xiii
BACHELOR PROGRAM IN NURSING SCIENCE
KUSUMA HUSADA HEALTH SCIENCE COLLEGE OF SURAKARTA
2015
Sri Wahyuni
ABSTRACT
The risk factors that contribute to hypertension are genetic, stress, obesity,
consumption of food with high salt content, smoking, alcohol consumption, and
lack of exercise. The prevention can be done by the elderly to avoid hypertension
disease with the slogan SEHAT namely: nutritional balance, get rid of smoking,
avoid stress, keep an eye on blood pressure, and regular exercise. Regular exercise
can be done by having appropriate physical exercises for the elderly such as
walking, cycling, swimming, doing household work, and doing hypertension
exercise. The objective of this research is to investigate the effect of the
hypertension exercise on the blood pressure of the elderly at Elderly Integrated
Health Post of Krandegan Village, Wonogiri Regency.
This research used the pre-experimental method with the "one-group
pretest and posttest design". The samples of research consisted of 64 respondents
and were taken by using the purposive sampling technique.
The results shows that the average of blood pressure of the elderly prior to
the hypertension exercise was 165/87 mmHg (moderate hypertension). Following
the hypertension exercise, on average the blood pressure of the eldery became
164/87 mmHg (moderate hypertension). Thus, there was not any effect of the
hypertension exercise on the blood pressure of the elderly at Elderly Integrated
Health Post of Krandegan Village, Wonogiri Regency as indicated by the result of
pre-test of 69.27 and that of post-test of 59.73 with the value Zcount = -1.542 (pvalue
= 0.123> 0.05).
Thus, the eldery with hypertension is expected to do a hypertension
exercise as alternative non-pharmacological intervention without reducing or
avoiding the on-going pharmacologic therapy.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan penyakit urutan kedua setelah infeksi saluran nafas bagian atas
akut dari sepuluh besar penyakit rawat jalan di Rumah Sakit tahun 2010
hipertensi mengalami kenaikan dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% pada
tahun 2013.
1
2
Cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh lansia agar terhindar dari
enyahkan rokok, hindari stress, awasi tekanan darah dan teratur berolahraga.
Teratur berolahraga dapat dilakukan dengan cara latihan fisik yang sesuai
pekerjaan rumah dan senam hipertensi (Maryam dkk, 2008). Hasil penelitian
seperti hipertensi (Once, 2011). Senam hipertensi adalah bagian dari usaha
untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress yang merupakan dua
Desember 2014 sejumlah 234 kasus atau 16% dari jumlah kunjungan pasien
rawat jalan (Simpus Wonogiri, 2014). Posyandu Lansia Desa Krandegan Kec.
.
3
meningkat karena jarang makan sayur, tidak pernah kontrol dan tidak
lansia. Salah satu cara untuk mencegah agar hipertensi tidak terjadi komplikasi
hipertensi.
Wonogiri.
penanganan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Hipertensi
1. Pengertian
2. Penyebab Hipertensi
yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga
erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang
Tabel 2.1
Klasifikasi Tekanan Darah
Sistolik Diastolik
Kategori Stadium
(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi:
Stadium 1 (Hipertensi ringan) 140 – 159 90 – 99
Stadium 2 (Hipertensi sedang) 160 – 179 100 – 109
Stadium 3 (Hipertensi berat) 180 – 209 110 – 119
Stadium 3 (Hipertensi sangat berat) ≥ 210 ≥ 120
Sumber: Adib (2009)
3. Cepat capek.
peningkatan berat badan, emosi yang labil serta gejala lain seperti
sering buang air kecil dan ingin minum terus pada kelainan
3. Komplikasi
4. Penatalaksanaan
menjadi 2 yaitu:
1. Penatalaksanaan Non-Farmakologis
antara lain:
e. Berhenti merokok.
2. Penatalaksanaan Farmakologis
hidup.
a. Diuretik
1) Aldosteron Antagonis
2) Thiazides
c. Beta blocker
nicardipine, dll.
1. Pengertian
a. Persiapan
darah, diantaranya :
Tantan, 2007).
15
3. Cara Pengukuran
darah.
menghadap keatas.
klien.
redup timbul.
1. Pengertian
orang sehat. Untuk itu, perlu olahraga yang juga dilakukan secara
1. Peregangan leher
secara bergantian
Gambar 2.1
Gerakan Peregangan Leher Senam Hipertensi
19
diulang 3 kali
peregangan
Gambar 2.2
Gerakan Peregangan Bahu dan Pergelangan Tangan Senam
Hipertensi
sebanyak 3 kali
20
tekuk siku.
Gambar 2.3
Gerakan Peregangan Bahu dan Trisep
Senam Hipertensi
sebanyak 3 kali
21
dan menjauh dari tubuh sampai terasa tarikan pada otot dada
dan bahu
ke posisi awal
Gambar 2.4
Gerakan Peregangan Otot Dada
Senam Hipertensi
sebanyak 3 kali
semula
Gambar 2.5
Gerakan Peregangan Otot Bagian Bawah dan Otot
Hamstring
Senam Hipertensi
permenit
IV)
Gambar 2.6
Latihan Ayunan Tangan
Senam Hipertensi
24
7. Pelemasan
2.1.4 Lansia
1. Pengertian
3. Proses Menua
kehidupannya yaitu, anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda
kecil.
26
2.1.5 Posyandu
1. Pengertian
2. Tujuan Posyandu
Sejahtera).
sejahtera.
Sejahtera.
27
3. Strata Posyandu
1. Posyandu Pratama:
(lima) orang.
2. Posyandu Madya:
3. Posyandu Purnama:
tambahan.
4. Posyandu Mandiri:
yang mantap.
28
4. Sasaran Posyandu
4. Ibu menyusui.
5. Ibu nifas.
7. Lansia
1. Pengertian
wahana pelayanan bagi kaum lansia, yang dilakukam dari, oleh dan
untuk kaum usila yang menitik beratkan pada pelayanan promotif dan
Kartu Menuju Sehat (KMS) usia lanjut sebagai alat pencatat dan
2. Tujuan
tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan
sendiri kesehatannya;
usia lanjut;
usia lanjut;
3. Kegiatan
dilakukan
tubuh (IMT);
Cuprisulfat;
setempat yaitu:
RI, 2003).
Tabel 2.2
Keaslian Penelitian
Nama Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti Penelitian
1. Astari, dkk Pengaruh Senam Penelitian ini Pemberian senam
(2012) Lansia terhadap menggunakan lansia berpengaruh
Tekanan Darah pre-eksperimental secara signifikan
32
Penyebab Hipertensi
1. Hipertensi essensial (primer)
Karena keturunan(genetik)
2. Hipertensi sekunder
Karena pola makan dan gaya
hidup, stress
Hipertensi
Gambar 2.7
Kerangka Teori
(Karyadi 2006;Adib,2009;;Junaidi 2010)
34
Gambar 2.8
Kerangka Konsep
2.5 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian
Keterangan:
X : Senam hipertensi.
1. Populasi
2. Sampel
yang tidak menyimpang dari kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti.
a) Kriteria inklusi
Wonogiri
gerakan senam
b) Kriteria eksklusi
diabetes mellitus)
3. Besar sampel
yang akurat, dan dapat menghemat biaya penelitian secara efektif. Salah
satu cara menentukan besaran sampel yang memenuhi hitungan itu adalah
berikut :
N
n=
1 + N (e 2 )
Keterangan :
76
n=
1,19
n = 63,8 » 64
38
hipertensi.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan
berubah karena variabel bebas, dalam penelitian ini adalah tekanan darah
lansia.
yang diukur secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena dengan
ini meliputi variabel, definisi operasional, alat ukur, hasil ukur, dan jenis
data.
39
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi
No Variabel Alat Ukur Indikator Penilaian Skala
Operasional
Variabel Independen
1 Senam Olahraga yang - - -
Hipertensi ditunjukkan
untuk
penderita
hipertensi dan
usia lanjut.
Variabel Dependen
Tekanan Darah Peningkatan - Tensimeter Klasifikasi tekanan Ratio
Lansia tekanan darah - Stetoskop darah sistolik dan
sistolik atau - Kertas diastolik :
diastolik pada - Alat tulis - Normal
lansia. <130/<85 mmHg
- Hipertensi ringan
140-159/90-99
mmHg
- Hipertensi sedang
160-179/100-109
mmHg
- Hipertensi berat
180-209/110-119
mmHg
- Hipertensi sangat
berat
≥210/≥120 mmHg
(mmHg), kertas dan alat tulis. Setelah kita mengukur tekanan darah
nama dalam inisial, jenis kelamin, umur lansia, tekanan darah pre
mengajukan ijin ke :
kesehatan.
minggu, dan responden akan diobservasi setiap dua hari sekali oleh
sehari yaitu pada pagi hari selama 30 – 40 menit dua hari sekali
selama tiga minggu. Hasil pengukuran pre test dan post test akan
2007).
1. Editing
2. Coding
3. Tabulating
berikut:
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
é 1 ù
T -ê ú
Z = ë 4 N ( N + 1û
1
24 N ( N + 1)(2 N + 1)
terkecil
perbedaan antara hasil pre test dan post test. Nilai p <
penelitian.
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kabupaten Wonogiri pada bulan Pebruari sampai dengan Maret 2015. Sampel
1. Umur
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
di Posyandu Lansia Desa Krandegan Kabupaten Wonogiri
Bulan Maret 2015 (n=64)
Umur Lansia f %
Usia lanjut resiko tinggi (>70 thn) 2 3,1%
Senium (65 tahun ke atas) 23 35,9%
Prasenium (55-64 thn) 27 42,2%
Virilitas (45-54 thn) 12 18,8%
Jumlah 64 100,0%
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di Posyandu Lansia Desa Krandegan Kabupaten Wonogiri
Bulan Maret 2015 (n=64)
Jenis Kelamin f %
Laki-laki 11 17,2%
Perempuan 53 82,8%
Jumlah 64 100,0%
Hipertensi
Tabel 4.3
Tekanan Darah Lansia Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Senam Hipertensi di Posyandu Lansia Desa Krandegan
Kabupaten Wonogiri Bulan Maret 2015 (n=64)
Nilai Sebelum Sesudah
Mean 165/87 mmHg 164/87 mmHg
Maksimum 210/105 mmHg 210/100 mmHg
Minimum 130/80 mmHg 130/80 mmHg
Jumlah 64 64
orang. Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%. Apabila α >
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Kolomogorov Smirnov
Kolmogorov
No Kelompok Variabel pvalue Keterangan
Smirnov Z
Tekanan Tidak
1. Pretest 1,740 0,005
Darah Lansia Normal
Tekanan Tidak
2. Postest 2,208 0,000
Darah Lansia Normal
48
nilai pvalue sebesar 0,005 < 0,05 dan kelompok postest sebesar 0,000 <
Tabel 4.5
Hasil Uji Beda Wilcoxon
Kelompok Rerata
Zhitung pvalue
Observasi Pre test Post test
pretest sebesar 69,27 dan postest sebesar 59,73 dengan Zhitung sebesar -
1,542 (pvalue = 0,123 > 0,05) sehingga H0 diterima, artinya, tidak ada
BAB V
PEMBAHASAN
5.1.1 Umur
usia ini adalah produk samping dari keausan arteriosklerosis dari arteri-
Dengan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi semakin kaku, arteri dan
aorta itu kehilangan daya penyesuaian diri. Dinding, yang kini tidak
elastis, tidak dapat lagi mengubah darah yang keluar dari jantung menjadi
aliran yang lancar. Hasilnya adalah gelombang denyut yang tidak terputus
dengan puncak yang tinggi (sistolik) dan lembah yang dalam (diastolik)
aterosklerosis (Sylvia & Price, 2007). Bagi wanita (terutama usia 45-55
tekanan darah meskipun tidak terlalu bermakna. Pada latihan ringan tidak
dapat menurun. Dengan kata lain, efek stimulasi sistem rennin angiotensin
Hasil analisis perbedaan tekanan darah diastolik pre test dan post test
hiertensi sedangkan manfaat latihan fisik baru bisa didapat jika peningkatan
aliran darah lewat aktivitas fisik berlangsung secara teratur dalam waktu
cukup lama 20 menit sampai satu jam, serta dilakukan secara teratur
(Kusmana, 2009).
rata-rata tekanan darah sistolik, diastolik dan tekanan arteri rata-rata antar
dan lamanya (dalam satuan minggu) senam dilakukan (Kelley dan Tran 2001).
Sehubungan dengan hal tersebut maka tidak adanya perbedaan yang bermakna
antara tekanan darah sebelum dan sesudah perlakuan senam hipertensi pada
tekanan darah sistolik pada individu yang hipertensi, tetapi tidak semua studi
setuju dengan hal ini. Tidak semua individu akan mengalami penurunan
tekanan darah dengan melakukan program olahraga. Hal ini terjadi karena ada
mengikuti aturan pengobatan, dan juga terjadi pada individu yang sensitif
aktivitas fisik, genetik serta pengobatan farmakologis dalam penelitian ini tidak
wawancara dan observasi, para lansia di desa Krandegan hanya tinggal sendiri
atau tinggal bersama anggota keluarga yang juga lansia sehingga tidak ada
yang mengontrol pola konsumsi, aktifitas fisik dan olah raga maupun
yang meliputi resiko yang tidak dapat dikendalikan (mayor) seperti keturunan,
jenis kelamin, ras dan usia dan faktor risiko yang dapat dikendalikan (minor).
53
yaitu obesitas, kurang olah raga atau aktivitas, merokok, minum kopi,
tekanan darah memerlukan terapi obat -obatan yang sesuai, disertai perubahan
pola hidup dan pelaksanaan terapi anti hipertensi dengan penetapan jadwal
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
berikut:
nilai rerata 69,27 dan postest sebesar 59,73 dengan Zhitung sebesar -1,542
6.2 Saran
sudah berjalan.
a. Diharapkan ada penelitian yang sama dengan rentang waktu yang lebih
lama.
tinggi serat.
4. Bagi peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Astari, dkk. (2012). Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah Lansia
dengan Hipertensi pada Kelompok Senam Lansia di Banjar Kaja Sesetan
Denpasar Selatan. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan. Fakultas
Kedokteran. Universitas Udayana Denpasar.
Depkes RI. (2009). Buku Pedoman Petugas Fasilitas Kesehatan. Jakarta: PT.
Yankes.
Dinkes (Dinas Kesehatan). (2011). Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun
2011. Diakses: 10 Januari 2015, dari
http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/profil/profil2011/BAB%20I-
VI%202011.pdf.
Lilian Irmawati. (2013). Pengaruh Senam Lansia terhadap Tekanan Darah pada
Lansia Penderita Hipertensi di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran
Timur Kabupaten Semarang. Skripsi. PSIK STIKES Ngudi Waluyo
Ungaran.
Mubarak. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 : Teori & Aplikasi
dalam Praktik. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Sukandar, E. Y., Andrajati, R., Sigit, J. I., Adnyana, I. K., Setiadi, A. A., &
Kusnandar. (2009). ISO Farmakoterapi. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan.
Victor Moniaga, dkk. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lansia terhadap Tekanan
Darah Penderita Hipertensi di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah. Jurnal e-
Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 2, Juli 2013, hlm. 785-789.
Williams MS. (2005). Nutrition for Health, Fitness and Sport. New York: The
Megraw-Hill Companies.
Wolff, Hanns Peter. (2008). Hipertensi Cara Mendeteksi dan Mencegah Tekanan
Darah Tinggi Sejak Dini. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Yuli Amran, dkk.(2010). Pengaruh Tambahan Asupan Kalium dari Diet terhadap
Penurunan Hipertensi Sistolik Tingkat Sedang Pada lanjut Usia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5, No. 3, Desember 2010, hlm. 125-
130.